2. Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan atas kehadhirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini disusun mempunyai tujuan untuk mengetahui ilmu kimia yang
khususnya pada makalah ini akan membahas tentang “ASAM DAN BASA”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan dosen pembimbing
yang telah sudi membantu penulis dalam menyusun makalah ini hingga selesai.
Penulis minta maaf jika ada kekurangan dalam makalah ini dan penulis mohon
kritik dan sarannya kepada para pembaca agar penulis bisa memperbaiki kesalahan
dan untuk mempermudah penulis dalam menyusun makalah yang lainnya dimasa
mendatang.
Surabaya, Januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
3. Kata Pengantar…..………………………..………………………….…………..2
Daftar Isi…………..………………………………………..……………………3
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang………………………..……...……………………….…………4
Tujuan Penulisan…………………………..……………………………………5
BAB II Isi5
Teori asam dan basa Arrhenius………………………………….……..………..6
Teori asam dan basa Brownsted Lowry…………………………………………6
Teori asam dan basa menurut Lewis…………………………………………….7
Bagaimanakah Cara Kerja Indikator…………………………………………….7
Rentang pH Indikator……………………………………………………………8
Hasil Laporan..………………………………………………………….……......10
BAB III Penutup
Kesimpulan………………………………………………………………………11
BAB I PENDAHULUAN
4. LATAR BELAKANG
Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari kehidupan kita. Kita
senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari. Makanan yang kita
konsumsi sebagian besar bersifat asam, sedangkan pembersih yang kita gunakan
(sabun, detergen, dll.) adalah basa. Enzim-enzim dan protein dalam tubuh kita juga
merupakan asam.
Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan.
Keasaman tanah akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada di
atasnya. Kualitas air juga dapat ditentukan dengan mengukur tingkat keasamannya.
Suatu daerah yang dilanda hujan asam akan mengalami kerusakan lingkungan
yang cukup buruk.Kebanyakan asam dan basa (yang belum bercampur dengan
senyawa lain) di alam berupa liquid (larutan). Karena bentuk inilah yang mudah
untuk direaksikan dengan senyawa lainnya. Meskipun asam dan basa yang kita
konsumsi sehari-hari berupa padatan seperti makanan dan sabun, namun pada
akhrinya tetap butuh diencerkan juga (direaksikan atau dicampur dengan air) agar
lebih mudah diserap atau digunakan.
Dari hal itulah, penyusun membuat makalah ini dengan judul “Larutan Asam
dan Larutan Basa”.Alasan lainnya adalah agar sesuai dengan tema yang diberikan
oleh dosen, yaitu asam dan basa.
TUJUAN PENULISAN
5. Untuk mengetahui tentang kimia Asam basa,mulai dari teori-teori asam basa
menurut berbagai pakar-pakar kimia,mengetahui derajat keasaman(pH) dengan
menggunakan lakmus juga indikator pH.
BAB II
6. ISI
A.Teori asam dan basa Arrhenius
Di tahun 1886, Arrhenius mengusulkan teori disosiasi elektrolit, dengan teori
ini ia mendefinisikan asam basa sebagai berikut:Asam adalah zat yang
menghasilkan ion hidrogen dalam larutan.Basa adalah zat yang menghasilkan ion
hidroksida dalam larutan.
Penetralan terjadi karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk
menghasilkan air.Dibawah ini diberikan dua contoh asam ;
HCl ⇄ H+ + Cl-
H2SO4 ⇄ H+ + HSO4-
Sedangkan basa adalah zat yang alam bentuk larutannya dapat melepaskan ion
OH-, dan ion hidroksida merupakan pembawa sifat basa.
B.Teori Asam dan Basa Bronsted-Lowry
• Asam adalah donor proton (ion hidrogen).
• Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen).
Di tahun 1923, kimiawan Denmark Johannes Nicolaus Bronsted (1879-1947)
dan kimiawan Inggris Thomas Martin Lowry (1874-1936) secara independen
mengusulkan teori asam basa baru, yang ternyata lebih umum.Asam : zat yang
menghasilkan dan mendonorkan proton (H+) pada zat lain.Basa : zat yang dapat
menerima proton (H+) dari zat lain. Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCl
dan NH3 dapat dijelaskan sebagai reaksi asam basa, yakni:
• HCl(g) + NH3(g) –>NH4Cl(s) Bagan 8.11.
Menurut Lowry dan Bronsted, zat dikayakan sebagai asam karena memiliki
kemampuan untuk mendonorkan protonnya, sedangkan basa adalah zat yang
menerima proton, sehingga dalam sebuah reaksi dapat melibatkan asam dan basa.
Manfaat Teori Asam Basa Menurut brownsted Lowry:
1.) Aplikasinya tidak terbatas pada pelaru air,melainkan untuk semua pelarut yang
mengandung atom Hidrogen dan bahkan tanpa pelarut.
2.) Asam dan Basa tidak hanya berwujud molekul,tetapi juga dapat berupa anion
dan kation.
C.Teori Asam dan Basa Menurut Lewis
7. 1.) Asam adalah akseptor pasangan electron
2.) Basa adalah donor pasangan elektron
Bagaimanakah cara kerja indikator
Indikator sebagai asam lemah
1.Lakmus
Lakmus adalah asam lemah. Lakmus memiliki molekul yang sungguh rumit
yang akan kita sederhanakan menjadi HLit. "H" adalah proton yang dapat
diberikan kepada yang lain.
Lakmus yang tidak terionisasi adalah merah, ketika terionisasi adalah
biru,sekarang gunakan Prinsip Le Chatelier untuk menemukan apa yang terjadi jika
anda menambahkan ion hidroksida atau beberapa ion hidrogen yang lebih banyak
pada kesetimbangan ini.
Rentang pH indikator
Berpikirlah tentang indikator yang umum, HInd – dimana "Ind" adalah bagian
indikator yang terlepas dari ion hidrogen yang diberikan keluar.Hal itu berarti
bahwa titik akhir untuk indikator bergantung seluruhnya pada harga pKind. Untuk
indikator yang kita miliki dapat dilihat dibawah ini:
indikator pKind
lakmus 6.5
jingga metil 3.7
fenolftalein 9.3
Rentang pH indikator
8. Indikator tidak berubah warna dengan sangat mencolok pada satu pH tertentu.
Sebagai contoh, jika anda menggunakan jingga metil pada larutan yang bersifat
basa maka warna yang dominan adalah kuning. Sekarang mulai tambahkan asam
karena itu kesetimbangan akan mulai bergeser.
Pada beberapa titik akan cukup banyak adanya bentuk merah dari jingga metil
yang menunjukkan bahwa larutan akan mulai memberi warna jingga. Selama anda
melakukan penambahan asam lebih banyak, warna merah akhirnya akan menjadi
dominan yang mana anda tidak lagi melihat warna kuning.Terjadi perubahan kecil
yang berangsur-angsur dari satu warna menjadi warna yang lain, menempati
rentang pH. Secara kasar "aturan ibu jari", perubahan yang tampak menempati
sekitar 1 unit pH pada tiap sisi harga pKind.
pH KELARUTAN
ASAM & BASA
Indikator Universal
Ungu tua pH 14
Ungu kurang tua pH 13
Ungu muda pH 12
Ungu lebih muda pH 11
Ungu sangat muda pH 10
Indigo pH 9
Biru pH 8
Hijau pH 7
Kuning pH 6
Jingga pH 5
Merah sangat muda pH 4
Merah lebih muda pH 3
Merah pH 2
Merah agak tua pH 1
Dalam air murni harga [H+
] sama dengan [OH-
] yaitu 10-7
, harga pH asam dan basa
mulai dari 1 sampai 14.
Tabel Indikator untuk menunjukan Asam dan Basa
Nama Indikator
Warna dalam Larutan
Asam Basa
Lakmus Merah Merah Biru
9. Lakmus Biru Merah Biru
Fenolftalein Tidak berwarna Merah
Fenol Merah Kuning Merah
Metil Merah Merah Kuning
Metil Kuning Merah Kuning
Metil Jingga Merah Jingga Kuning
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari data di atas diperoleh kesimpulan:
TEORI ASAM BASA
Arrhenius Melepaskan H+ Menangkap OH-
Brownsted Lowry Donor Proton Akseptor Proton
Lewis Akseptor pasangan ElektronDonor pasangan Elektron
10. Mengukur Derajat Keasaman(Ph)
LAKMUS ASAM BIRU
MERAH MERAH BIRU
BIRU MERAH BIRU
Rentang Derajat Keasaman (pH)
LARUTAN HARGA Ph
ASAM pH<7
BASA pH>7
Titrasi adalahreaksi netralisasi.Yaitu dengan menggunakan larutan standar asam
dan larutan standar basa. Pada prinsipnya, reaksi yang terjadi adalah reaksi
netralisasi.Berdasarkan konsep lain reaksi netralisasi dapat juga dikatakan sebagai
reaksi antara donor proton (asam) dengan penerima proton (basa).
Dalam kimia, garam ialah senyawa netral yang terdiri atas ion-ion.Dalam ilmu
kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation)
dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa (tanpa bermuata)
Reaksi kimia untuk menghasilkan garam antara lain
1. Reaksi antara asam dan basa, misalnya HCl + NH3 → NH4Cl.
2. Reaksi antara logam dan asam kuat encer, misalnya Mg + 2 HCl → MgCl2 + H2
Keterangan: logam mulia umumnya tidak bereaksi dengan cara ini.
Garam dapat melalui reaksi antara asam dan basa. Produk reaksi yang lain adalah
air. Reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air, reaksi ini disebut Reaksi
Netralisasi. Akan tetapi kenyataannya larutan garam tidak selalu bersifar netral.