1. 2013
Tugas Aplikasi
Komputer
Microsoft Word
Materi kuliah Kimia Dasar II
Larutan Asam dan Basa
Pujiati (06121010018)
[FKIP KIMIA UNSRI ]
30/08/2013
2. Daftar Isi
Daftar Isi
.....................................................................................................................................................................2
Jenis-Jenis Larutan...................................................................................................................................3
Asam dan Basa.........................................................................................................................................6
Penggunaan asam....................................................................................................................................9
Glosarium..................................................................................................................................................10
...................................................................................................................................................................10
...................................................................................................................................................................10
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................10
...................................................................................................................................................................10
2
3. Jenis-Jenis Larutan
Bermacam-macam larutan dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat kelarutan,
konsentrasi zat terlarut dan daya hantar listrik. Berikut kita bahas jenis larutan berdasarkan
konsentrasi zat terlarut, kelarutan daya hantar larutan secara terpisah.
1. Konsentrasi Zat Terlarut
Apakah Anda pernah membuat teh pada pagi atau sore hari? Teh bagaimana yang Anda
inginkan, yang pekat atau yang encer? Bila Anda senang teh yang pekat, pasti banyak ekstrak teh
yang Anda larutkan dalam pelarut air, sebaliknya bila Anda senang teh encer, hanya sedikit
ekstrak teh yang Anda larutkan dalam air.
Dalam pembuatan larutan di laboratorium, kita kenal istilah “konsentrasi”. Bila larutan
pekat berarti konsentrasinya tinggi, dan bila larutan encer berarti larutan tersebut mempunyai
konsentrasi rendah. Larutan dengan konsentrasi tinggi berarti memerlukan lebih banyak zat
terlarut daripada larutan dengan konsentrasi rendah. Lebih jelasnya
perhatikan Gambar 3 untuk memvisualisasikan perbedaan larutan pekat dan larutan encer.
3
4. 2. Kelarutan
Pengertian Kelarutan
Kita sering melarutkan suatu bahan untuk beberapa keperluan. Kadang-kadang ada
bahan yang sukar larut dan ada juga bahan yang mudah larut. Umumnya zat terlarut larut dalam
pelarut tertentu dan temperatur tertentu. Misalnya, hanya 4,74 g kalium iodat, KIO3 yang larut
dalam 100 g air pada 00C. Bila kita tambahkan 4,74 g KIO3 ke dalam air pada temperatur
tersebut, terdapat kelebihan jumlah KIO3 yang tidak larut. Maka dapat kita katakan bahwa
kelarutan KIO3 dalam air pada 00C adalah 4,74 g per 100 g air.
Dari uraian di atas, banyaknya zat terlarut maksimal yang dapat larut dalam jumlah
tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut kelarutan. Kelarutan suatu zat tergantung pada
suhu, volume pelarut, dan ukuran zat terlarut. Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat
terlarut pada temperatur tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh, disebut
larutan tidak jenuh. Sedangkan suatu keadaan dengan zat terlarut lebih banyak dari pada pelarut,
disebut larutan lewat jenuh. Jadi , larutan yang mengandung 2 g KIO3 dalam 100 g air pada 00C
adalah larutan tidak jenuh.
Perhatikan uraian berikut. Pada 1000C, kelarutan KIO3 dalam air adalah 32,3 g per 100
g air. Jika larutan yang mengandung 32,3 g KIO3 dalam 100 g air pada 1000C tersebut, kita
dinginkan pada 00c, ternyata hanya 4,74 g KIO3 yang masih dalam keadaan larut, dan 27,6 g
KIO3 akan membentuk kristal dalam larutan. Proses ini disebut rekristalisasi. Terbentuknya
kristal zat terlarut dalam larutan, dapat terjadi bila kita menambahkan sedikit zat terlarut padat
pada larutan lewat jenuh seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.
4
5. Pelarut yang sering digunakan adalah air. Hal ini disebabkan karena air merupakan zat
yang mudah di dapat dan mempunyai kemampuan tinggi untuk melarutkan zat. Jika kita sedang
memasak sayur, bermacammacam bumbu kita masukkan untuk mendapatkan rasa yang sedap.
Rasa tersebut merupakan kombinasi rasa dari beberapa macam bumbu yang telah terlarut dalam
air (kuah). Karena kemampuan yang tinggi dalam melarutkan zat, air dinamakan sebagai “pelarut
universal”. Di dalam tubuh kita pun air melarutkan makanan sehingga mudah dicerna. Apakah
semua zat melarut sama baiknya di dalam air? Untuk menjawab pertanyaan ini, coba perhatikan
Tabel 2 berikut.
Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat diungkapkan bahwa kelarutan berbagai macam zat
dalam air tidak sama. Bandingkan kelarutan gula dan garam dalam air. Mana yang lebih mudah
melarut? Mengapa kelarutan zat berbeda-beda? Faktor-faktor apa yang mempengaruhinya?
Perhatikan Gambar 5, Anda pasti akan menemukan jawabannya. Selain suhu, faktor Larutan
Asam dan Basa, faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah pengadukan (Gambar 5a), dan
ukuran zat terlarut (luas permukaan sentuhan zat terlarut) (Gb. 5b).
5
6. Asam dan Basa
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan
senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil
dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+)
kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu
basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.
Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam
baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya
dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan. Jika
kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih.
Berbagai definisi asam
Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama
dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure
(bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah
asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam
kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.
· Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan
konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali
dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut
dalam air.
6
7. · Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada
basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan
Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam
air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
· Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa.
Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak
mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi
Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat
menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital
terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam
bergabung membentuk orbital molekul ikatan.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Brønsted-
Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu
senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa
tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat
yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi.
Sistem asam/basa berbeda dengan reaksi redoks; tak ada perubahan bilangan oksidasi
dalam reaksi asam-basa.
Sifat-sifat
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
· Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
· Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit,
terutama bila asamnya asam pekat.
· Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif
terhadap logam.
· Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan cairan
elektrolit.
7
8. Sifat kimia
Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam (HA) dan air, yang
berperan sebagai basa,
HA + H2O ↔ A- + H3O+
Tetapan asam adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi HA dengan air:
Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada jauh di
kanan, terdapat banyak H3O+; hampir seluruh asam terurai). Misalnya, nilai Ka untuk asam
klorida (HCl) adalah 107. Asam kuat memiliki derajat ionisasi 1.
Meskipun demikian, tingkat keasaman asam kuat berbeda-beda. Berikut adalah tingkat
keasaman asam kuat dari yang paling kuat(paling asam):
1. Aqua Regia: campuran H2SO4 dengan HNO3
2. HNO3
3. H2SO4
4. Asam halida(kecuali HF)
HI>HBr>HCl
5. Asam oksi halogen
HXO4>HXO3>HXO2>HXO
Asam kuat mencakup asam halida - HCl, HBr, dan HI. (Tetapi, asam fluorida, HF,
relatif lemah.) Asam-asam okso, yang umumnya mengandung atom pusat ber-bilangan oksidasi
tinggi yang dikelilingi oksigen, juga cukup kuat; mencakup HNO3, H2SO4, dan HClO4.
Asam lemah mempunyai nilai Ka yang kecil (yaitu, sejumlah cukup banyak HA dan A-terdapat
bersama-sama dalam larutan; sejumlah kecil H3O+ ada dalam larutan; asam hanya terurai
8
9. sebagian). Misalnya, nilai Ka untuk asam asetat adalah 1,8 × 10-5. Kebanyakan asam organik
merupakan asam lemah. Larutan asam lemah dan garam dari basa konjugatnya membentuk
larutan penyangga.
Penggunaan asam
Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari
logam dalam proses yang disebut "pengawetasaman" ( pickling ) . Asam dapat digunakan sebagai elektrolit
di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh
manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di
dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim
pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam
sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin.
Daftar Indeks
Arrhenius.......................................................6, 7
Brønsted-Lowry.............................................6, 7
Lewis..................................................................6
Sifat kimia..........................................................8
Asam Halida : Asam yang tebentuk dari ion hidrogen dan ion unsur golongan Halida (golongan VII A)
Kelarutan : Banyaknya zat terlarut maksimal yang dapat larut dalam jumlah
tertentu pelarut pada temperatur konstan
Konsentrasi : Banyaknya jumlah zat (mol) per satuan volume (Liter)
9
10. Glosarium
Asam Halida : Asam yang tebentuk dari ion hidrogen dan ion unsur golongan Halida (golongan
VII A)................................................................................................................................9
Kelarutan : Banyaknya zat terlarut maksimal yang dapat larut dalam jumlah tertentu pelarut
pada temperatur konstan................................................................................................9
Konsentrasi : Banyaknya jumlah zat (mol) per satuan volume (Liter).................................................9
Daftar Pustaka
Asam dan Basa. (2013, april 6). Retrieved august 30, 2013, from www.wikipedia.org:
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam
Azizah, U. (2010, february 23). Jenis-Jenis Larutan. Retrieved august 28, 2013, from www.chem-is-try.
org: http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/jenis-jenis-larutan/
10