Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan konsep asam basa dan pH. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang teori-teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Selain itu, dokumen tersebut juga menjelaskan tentang indikator asam basa dan contoh soal untuk menguji pemahaman mahasiswa tentang konsep asam basa dan pH.
Siswa melakukan praktikum untuk mengetahui indikator asam basa alami menggunakan pH meter. Mereka mengukur pH dari air mineral, deterjen, air accu, dan urin untuk menentukan apakah bersifat asam, basa, atau netral. Berdasarkan hasil pengukuran, air mineral netral, deterjen basa, sedangkan air accu dan urin bersifat asam.
Dokumen tersebut membahas tentang asam basa dan stoikiometri larutan, termasuk definisi asam, contoh larutan asam basa, reaksi asam basa, pengukuran pH, dan perhitungan stoikiometri reaksi asam basa.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa menurut beberapa pendekatan seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas tentang konstanta kesetimbangan asam dan basa serta pengukuran pH.
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Siswa melakukan praktikum untuk mengetahui indikator asam basa alami menggunakan pH meter. Mereka mengukur pH dari air mineral, deterjen, air accu, dan urin untuk menentukan apakah bersifat asam, basa, atau netral. Berdasarkan hasil pengukuran, air mineral netral, deterjen basa, sedangkan air accu dan urin bersifat asam.
Dokumen tersebut membahas tentang asam basa dan stoikiometri larutan, termasuk definisi asam, contoh larutan asam basa, reaksi asam basa, pengukuran pH, dan perhitungan stoikiometri reaksi asam basa.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa menurut beberapa pendekatan seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas tentang konstanta kesetimbangan asam dan basa serta pengukuran pH.
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
Laporan praktikum kimia dasar II ini membahas reaksi asam basa pada asam poliprotik. Percobaan dilakukan untuk mengenal ion karbonat dan bikarbonat dalam larutan serta menentukan kadarnya. Metode yang digunakan adalah titrasi asidimetri dengan indikator fenolftalein dan metil orange.
Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan dengan menitrasi larutan yang diuji dengan larutan baku secara bertahap hingga titik akhir. Terdapat beberapa teori asam-basa seperti teori Arrhenius, Brønsted-Löwry, dan Lewis beserta prosedur titrasi dan perhitungannya pada titik ekuivalen.
Titrasi asam basa merupakan pengukuran suatu larutan reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan reaktan lainnya. Terdapat beberapa jenis titrasi asam basa seperti asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, serta asam lemah dan basa kuat. Titik ekuivalen adalah titik dimana jumlah basa sama dengan asam awal, sedangkan indikator digunakan untuk mendeteksi
Dokumen tersebut merangkum percobaan untuk menguji sifat asam dan basa dari beberapa senyawa dengan menggunakan indikator lakmus dan indikator alami seperti kunyit dan mahkota bunga. Percobaan menunjukkan perubahan warna indikator untuk menentukan sifat asam atau basa dari senyawa yang diuji.
Dokumen ini merupakan laporan praktikum tentang titrasi asam-basa yang bertujuan untuk menentukan kemolaran larutan HCl dengan menggunakan larutan standar NaOH 0,1 M. Mahasiswa melakukan titrasi 20 mL larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M sambil mengamati perubahan warna indikator fenolftalein. Dari hasil tiga percobaan, didapatkan volume rata-rata larutan NaOH yang digunakan sebesar 34
Dokumen tersebut membahas tentang sifat asam atau basa pada berbagai larutan garam. Terdapat empat jenis garam yang terbentuk dari kombinasi asam dan basa kuat atau lemah, yaitu garam netral, asam, basa, atau mengalami hidrolisis total. Dokumen ini melakukan percobaan untuk menentukan sifat pH larutan beberapa garam seperti Na2CO3, NaCl, NH4Cl, CH3COONa, dan Al2(SO4)
[dokumen]
1. Membahas konsep hidrolisis garam dan jenis-jenis garam berdasarkan asam dan basanya.
2. Menghitung pH larutan garam yang mengalami hidrolisis secara parsial dan total.
3. Memberikan contoh aplikasi konsep hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari seperti pelarutan sabun dan penjernihan air.
(1) Larutan penyangga adalah larutan nomor 4 karena mampu mempertahankan pHnya setelah ditambah asam atau basa;
(2) Ion HCN dari NH4CN bertindak sebagai asam lemah yang dapat terhidrolisis, sehingga NH4CN termasuk garam dari asam lemah dan basa kuat;
(3) Ion HS- bertindak sebagai basa konjugat karena mampu menerima proton H+ sesuai teori asam-basa Br
Laporan ini membahas praktikum pH asam-basa yang meliputi tujuan, alat dan bahan, dasar teori, cara kerja, dan hasil pengamatan. Tujuannya adalah menentukan pH larutan dengan indikator dan menemukan rumus asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah berdasarkan pengukuran pH. Hasilnya menunjukkan perbedaan pH antara asam dan basa kuat versus lemah serta pengaruh pengenceran terhadap perub
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
Laporan praktikum kimia dasar II ini membahas reaksi asam basa pada asam poliprotik. Percobaan dilakukan untuk mengenal ion karbonat dan bikarbonat dalam larutan serta menentukan kadarnya. Metode yang digunakan adalah titrasi asidimetri dengan indikator fenolftalein dan metil orange.
Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan dengan menitrasi larutan yang diuji dengan larutan baku secara bertahap hingga titik akhir. Terdapat beberapa teori asam-basa seperti teori Arrhenius, Brønsted-Löwry, dan Lewis beserta prosedur titrasi dan perhitungannya pada titik ekuivalen.
Titrasi asam basa merupakan pengukuran suatu larutan reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan reaktan lainnya. Terdapat beberapa jenis titrasi asam basa seperti asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, serta asam lemah dan basa kuat. Titik ekuivalen adalah titik dimana jumlah basa sama dengan asam awal, sedangkan indikator digunakan untuk mendeteksi
Dokumen tersebut merangkum percobaan untuk menguji sifat asam dan basa dari beberapa senyawa dengan menggunakan indikator lakmus dan indikator alami seperti kunyit dan mahkota bunga. Percobaan menunjukkan perubahan warna indikator untuk menentukan sifat asam atau basa dari senyawa yang diuji.
Dokumen ini merupakan laporan praktikum tentang titrasi asam-basa yang bertujuan untuk menentukan kemolaran larutan HCl dengan menggunakan larutan standar NaOH 0,1 M. Mahasiswa melakukan titrasi 20 mL larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M sambil mengamati perubahan warna indikator fenolftalein. Dari hasil tiga percobaan, didapatkan volume rata-rata larutan NaOH yang digunakan sebesar 34
Dokumen tersebut membahas tentang sifat asam atau basa pada berbagai larutan garam. Terdapat empat jenis garam yang terbentuk dari kombinasi asam dan basa kuat atau lemah, yaitu garam netral, asam, basa, atau mengalami hidrolisis total. Dokumen ini melakukan percobaan untuk menentukan sifat pH larutan beberapa garam seperti Na2CO3, NaCl, NH4Cl, CH3COONa, dan Al2(SO4)
[dokumen]
1. Membahas konsep hidrolisis garam dan jenis-jenis garam berdasarkan asam dan basanya.
2. Menghitung pH larutan garam yang mengalami hidrolisis secara parsial dan total.
3. Memberikan contoh aplikasi konsep hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari seperti pelarutan sabun dan penjernihan air.
(1) Larutan penyangga adalah larutan nomor 4 karena mampu mempertahankan pHnya setelah ditambah asam atau basa;
(2) Ion HCN dari NH4CN bertindak sebagai asam lemah yang dapat terhidrolisis, sehingga NH4CN termasuk garam dari asam lemah dan basa kuat;
(3) Ion HS- bertindak sebagai basa konjugat karena mampu menerima proton H+ sesuai teori asam-basa Br
Laporan ini membahas praktikum pH asam-basa yang meliputi tujuan, alat dan bahan, dasar teori, cara kerja, dan hasil pengamatan. Tujuannya adalah menentukan pH larutan dengan indikator dan menemukan rumus asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah berdasarkan pengukuran pH. Hasilnya menunjukkan perbedaan pH antara asam dan basa kuat versus lemah serta pengaruh pengenceran terhadap perub
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori asam basa menurut Arrhenius, Brownsted-Lowry, dan Lewis. Juga dibahas tentang karakteristik asam dan basa, kekuatan asam dan basa, serta konsep pH pada larutan elektrolit.
Makalah ini membahas tentang perhitungan derajat keasaman (pH) larutan. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang penentuan pH larutan menggunakan beberapa indikator seperti lakmus, fenolftalein, dan metil merah. Selain itu, makalah ini juga menjelaskan tentang konsep asam, basa, dan cara menghitung derajat keasaman larutan.
Dokumen tersebut membahas tentang asam basa, termasuk teori-teori asam basa, tetapan kesetimbangan pengionan, konsentrasi ion H+ dan pH, indikator asam basa, serta campuran penahan."
Dokumen tersebut merangkum konsep asam basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion H+ dan basa sebagai zat yang menghasilkan ion OH- dalam larutan. Teori Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Teori Lewis mendefinisikan asam sebagai akseptor pasangan elektron dan basa sebagai
Similar to Ppt pilihan ganda tugas kimia komputasi (20)
1. Perkembangan Asam-Basa
dan pH
Oleh :
Unniversitas Negeri
LEMBAGA PENELITIAN DAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Semarang
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - 2011
M. Lutfil Hakim (4301412091)
Universitas Semarang
Universitas Negeri Semarang
Pendahuluan
KI dan KD
Indikator
Tujuan
pembelajaran
Materi
Tes
2. Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
Pendahuluan
Coba engkau perhatikan benda benda yang ada
di sekelilingmu, misalnya sabun, shampo, dan
yang lainnya. Bagaimana sifat benda benda
tersebut. Apakah asam atau basa ?
Pendahuluan
KI dan KD
Indikator
Tujuan
pembelajaran
Materi
Tes
3. Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
KI dan KD
1. Menyadari adanya keteraturan dari larutan wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang
adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu,
disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan
fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi
yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3. Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam
basa dan/atau pH larutan.
Pendahuluan
KI dan KD
Indikator
Tujuan
pembelajaran
Materi
Tes
4. Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
Indikator
• Siswa dapat memahami dan menjelaskan teori asam basa
berdasarkan Arrhenius
• Siswa dapat memahami dan menjelaskan teori asam basa
berdasarkan Bronsted lowry
• Siswa dapat memahami asam basa konjugasi Bronsted lowry
• Siswa dapat menyebutkan dan memahami indikator yang buatan
• Siswa dapat menyebutkan contoh asam dan basa
• Siswa dapat membedakan antara asam dan basa
• Siswa dapat menghitung kekuatan asam dan basa berdasarkan nilai
tetapan ionisasi asam dan tetapan ionisasi basa.
• Siswa dapat menghitung pH dari asam dan atau basa
• Siswa dapat menghitung konsentrasi H dari asam kuat dan atau asam
lemah
• Siswa data menghitung konsentrasi OH dari basa kuat dan atau basa
lemah
• Siswa dapat menghitung Ka dan Kb dari asam lemah dan basa lemah
Pendahuluan
KI dan KD
Indikator
Tujuan
pembelajaran
Materi
Tes
5. Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami perkembangan konsep
asam basa
2. Siswa dapat memahami indikator asam basa
3. Siswa dapat membedakan asam dan basa
4. Siswa dapat menghitung pH suatu larutan
5. Siswa dapat mengaplikasikan konsep asam basa
dalam kehidupan sehari-hari
Pendahuluan
KI dan KD
Indikator
Tujuan
pembelajaran
Materi
Tes
6. Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
Materi
1. Teori Asam Basa Arrhenius (1887 )
• Menurut Arrenhius, Asam adalah zat yang akan
menghasilkan ion Hidrogen (H +) jika dilarutkan.
(produce hydrogen ions in solution). Basa adalah zat
yang akan menghasilkan atau memproduksi ion
hidroksida jika dilarutkan dengan air. (produce
hydroxide ions in solution). Reaksi netralisasi terjadi
jika ion hidrogen bereaksi dengan ion hidroksida.
contoh :
larutan asam
HCl(aq) –> H+
(aq)+ Cl-
(aq)
larutan basa
BaOH(aq) –> Na+
(aq)+ OH-
(aq)
Pendahuluan
KI dan KD
Indikator
Tujuan
pembelajaran
Materi
Tes
7. Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
Materi
2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry (1923)
• Asam adalah senyawa yang dapat memberikan
proton atau DONOR PROTON “a proton (hydrogen
ion) donor”
• Basa adalah senyawa yang dapat menerima proton
atau RESEPIEN PROTON atau AKSEPTOR
PROTON “a proton (hydrogen ion) acceptor”
HCl(g) + NH3(g)-> NH4
++ Cl-
Pendahuluan
KI dan KD
Indikator
Tujuan
pembelajaran
Materi
Tes
8. Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
Materi
3. Teory Asam Basa Lewis (1916)
• Asam adalah suatu partikel yang dapat menerima
pasangan elektron dari partikel lain untuk
membentuk ikatan kovalen koordinasi (akseptor
elektron)
• Basa adalah suatu pertikel yang dapat memberikan
pasangan elektronkepada partikel lain untuk
membentuk ikatan kovalen koordinasi (donor
elektron)
NH3 + BF3 –> H3N- BF3
Pendahuluan
KI dan KD
Indikator
Tujuan
pembelajaran
Materi
Tes
9. Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
Materi
Indikator Asam Basa
Indikator asam basa adalah senyawa khusus yang
ditambahkan pada larutan, dengan tujuan mengetahui
kisaran pH dalam larutan tersebut. Indikator asam basa
biasanya adalah asam atau basa organik lemah.
Senyawa indikator yang tak terdisosiasi akan
mempunyai warna berbeda dibanding dengan indikator
yang terionisasi. Sebuah indikator asam basa tidak
mengubah warna dari larutan murni asam ke murni
basa pada konsentrasi ion hidrogen yang spesifik,
melainkan hanya pada kisaran konsentrasi ion
hidrogen. Kisaran ini merupakan suatu interval
perubahan warna, yang menandakan kisaran pH.
Pendahuluan
KI dan KD
Indikator
Tujuan
pembelajaran
Materi
Tes
10. TES
Perkembangan Universitas Asam-Negeri
Basa
LEMBAGA PENELITIAN DAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Semarang
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - 2011
Universitas Negeri Semarang
dan pH
Silahkan clik dibawah ini
START
11. Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
Nomor 1
Suatu zat yang bila di larutkan dalam air akan menghasilkan
ion hidroksida disebut…
Asam
Basa
Buffer
Penyangga
Hidrolisis
A
B
C
D
E
12. Nomor 2
Di bawah ini adalah pernyataan benar menurut teori
asam basa Bronsted lowry, kecuali …
Asam adalah spesi donor proton
Basa adalah spesi akseptor proton
H2SO4 dan HSO4- adalah pasangan asam basa konjugasi
Beberapa sepesi dapat bereaksi sebagai asam atau basa
tergantug pada pereaksi lain.
Asam adalah spesi aseptor proton
A
B
C
D
E
Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
13. Perhatikan reaksi berikut
+ + 퐻2푂 → 푁퐻3 + 퐻3푂+
퐶퐻4
Nomor 3
Pasanagan asam basa konjugasi menurut Bronsted-lowry
pada reaksi di atas adalah …
+ dan 퐻2푂
• 퐶퐻4
퐻2푂 dan 푁퐻3
+ dan 푁퐻3
A
B
• C
퐶퐻4
• + D
퐻3푂dan 퐻2푂
• +
E
푁퐻3 dan 퐻3푂Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
14. Nomor 4
Kertas lakmus merah jika dimasukkan dalam suatu larutan
akan menghasilkan warna merah, tetapi jika digunakan
ketas lakmus biru warnanya juga tetap biru. Larutan
tersebut bersifat…
Asam
Basa
Netral
A
B
C
• D
Asam kuat
• E
Basa lemah
Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
15. Nomor 5
Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
Larutan X bila diuji dengan indikator MO dan BTB berwarna
kuning, dengan indikator MR berwarna jingga dan tidak berwarna
dengan PP, perkiraan pH larutan tersebut adalah …
PH > 4,4 4,4 < PH < 6,2
PH > 6,2 PH < 6,2
PH < 3,1 dan PH > 6,2
A
Indikator Trayek pH Perubahan warna
MO 3,1-4,4 Merah-Kuning
MR 4,4-6,2 Merah-Kuning
BTB 6,2-7,6 Kuning-Biru
PP 8,3-10 Merah muda-Merah
D
B
C
E
16. Perhatiakan larutan dibawah ini !
Nomor 6
NaOH, HCl, HF, CH3COOH, H2O, Ca(OH)2, dan NH3
Larutan tersebut yang termasuk asam adalah …
• NaOH, HCl, HF
HCl, HF, H2O
CH3COOH, H2O, Ca(OH)2
H2O, Ca(OH)2, NH3
A
B
C
D
• E
HCl, HF, CHCOOH
3Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
17. Perhatikan Larutan dibawah ini !
NH3, HBr, KOH, HI, dan NaOH,
Nomor 7
Larutan yang termasuk basa adalah …
• NH3, NaOH
• NaOH, HI
HI, KOH
HBr, KOH
HBr, NaOH
A
B
C
D
E
Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
18. Nomor 8
Yang temasuk ciri ciri asam adalah…
• 1,2,3,6
1,2,4,5
1,3,5
1,4,5,6
• 1,2,3
1 Mempunyai rasa asam
2 Mengubah lakmus dari warna biru ke merah
3 Menghantarkan arus listrik
4 Mempunyai rasa pahit
5 Terasa licin atau bersabun
6 Mengubah lakmus dari warna merah ke biru
A
B
C
D
E
Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
19. Nomor 9
Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
No Larutan Harga Ka
1 Mengubah lakmus dari
warna biru ke merah
7,2 x 10-10
2 Menghantarkan arus listrik 2x10-5
3 Mempunyai rasa pahit 4x10-4
4 Terasa licin atau bersabun 3x10-6
Urutkan kekuatan pH asam dari larutan di atas dari yang paling lemah ke yang paling kuat
jika memiliki konsebtrasi H+ yang sama adalah …
1,2,3,4 3,2,4,1
1,4,2,3 3,1,2,3
1,3,4,2
A D
B
C
E
20. Nomor 10
Besarnya PH larutan yang dibuat dari 0,001 mol KOH dalam
10 liter adalah …
• A
4
• B
3
• C
10
• D
11
• E
13
Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
21. Nomor 11
Jika Ba(OH)2 dapat terionisasi sempurna, maka PH larutan 2
Liter Ba(OH)2 0,2 M adalah … (Log 4 = 0,6)
• A
1,6
• B
2,6
• C
13,4
• D
13,6
• E
13
Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
22. Nomor 12
Jika larutan X mempunyai PH = 9 dan larutan Y mempunyai
PH = 12, maka perbandingan konsentrasi ion [OH-] dalam
larutan X dan Y adalah…
• A
9 :12
• B
1 : 1000
• C
2 : 5
• D
Log 5 : log 2
• E
300 : 10
Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
23. Nomor 13
Larutan asam asetat (Ka = 2 X 10-5) mempunyai PH sama
dengan larutan HCl (pH = 3). Hitunglah konsentrasi dari
larutan asam asetat tersebut ….
• A
0.10 M
• B
0.05 M
• C
0.001 M
• D
0.3 M
• E
0.5 M
Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
24. Nomor 14
Larutan H2SO4 0,01 M akan memberikan warna yang sama
dengan larutan HA 0,1 M jika di tetesi indikator yang sama,
maka tetapan Ka HA adalah …
• A
1 x 10-2
• 4 x 10-3
B
• C
4 x 10-2
• D
4 x 10-1
• E
4 x 10-2
Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)
25. Nomor 15
Larutan H2SO4 0,01 M akan memberikan warna yang sama
dengan larutan HA 0,1 M jika di tetesi indikator yang sama,
maka tetapan Ka HA adalah …
• A
10-2
• 3
B
10-• C
10-4
• 10-5
D
• E
2 X 10-5
Perkembangan Asam-Basa dan pH
(Unniversitas Negeri Semarang)