SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
Moh. Ali Fauzi (14050514061)
Atika Jihan Sadida (14050514062)
RADAR OTOMOTIF (AUTOMOTIVE
RADAR)
2
Konten Isi
Radar dalam Bidang Otomotif
A. Mobil (Roda Empat)
 Sejarah Singkat
 Peralatan pada Radar Otomotif
 Metode Pengukuran Jarak Objek
 Aplikasi Radar Otomotif
 Fitur Autopilot
 Kesimpulan
B. Sepeda Motor (Roda Dua)
Motorcycle Radar Detector
3
Sejarah Singkat
Secara garis besar, tahun 1970-an menjadi awal dari
penciptaan radar di bidang otomotif (mobil). Salah satunya, pada
tahun 1970 perusahaan bernama VDO memperkenalkan sebuah
radar 10 GHz yang terpasang pada mobil. Berselang 4 tahun
berikutnya perusahaan AEG-Telefunken memperkenalkan radar
35 GHz, dan setahun berikutnya perusahaan SEL (Standard
Electric Lorenz) memperkenalkan radar dengan frekuensi 16
GHz.
4
10 GHz automotive
radar system built by
VDO in the early
1970s
35 GHz automotive
radar system built by
AEG-Telefunken in
1974
16 GHz automotive
radar system built by
Standard Electric
Lorenz (SEL) in 1975
5
Year Car-Company Radar-Manufacturer
1970 ? VDO
1974 ? Telefunken
1975 ? SEL
1996 Frightliner VORAD
1997 Chrysler VORAD
1998 Mercedes-Benz Millitech
1998/99 BW VDO/HIT
1998/99 Volvo Celcius/Philips
1998/99 Opel (GM) ?
1998/99 Volkswagen VDO/HIT/Rockwell
6
Pada awalnya, radar digunakan untuk mendeteksi objek di
sekitar mobil (mobil, truk, sepeda motor, pejalan kaki) pada jarak
yang relatif dekat. Namun seiring dengan perkembangan
teknologi, radar juga bisa digunakan untuk mendeteksi objek
pada jarak yang jauh.
Configuration schematic of DISTRONIC
PLUS, where orange is a 77 GHz LRR-
sensor and green is a 24 GHz SRR-sensor
(Source: Daimler AG, Stuttgart, Germany).
7
Peralatan pada Radar Otomotif
 Antena
Untuk menangkap sinyal serta memberikan suara dan
gambar pada radio dan televisi.
 Kamera
Untuk memonitor lalu lintas pada jarak jauh dan
sebagai bantuan penglihatan saat parkir.
 Radar
Berupa radar monostatik (radar yang bisa
memancarkan dan menerima sinyal informasi).
Digunakan untuk mendeteksi objek di sekitar mobil.
8
Pr : The Received Power.
Pt : The Transmitted Power.
Lsys : Rugi-rugi dari sistem.
R : Jarak obyek dari sumber.
σ : radar cross section RCS .
Gr,Gt : Gain receiver dan transmitter.
𝜆 : panjang gelombang.
9
9
RADAR CROSS SECTION
Mazda 6 Mono-static
RCS
- Radar cross-section (RCS)
adalah bentuk pengukuran
tentang bagaimana suatu
objek dideteksi oleh radar.
Semakin besar nilai RCS,
maka objek akan lebih mudah
dideteksi.
10
10
Metode Pengukuran Jarak
 Propagasi Langsung (Efek Doppler)
Metode pertama yaitu dengan propagasi langsung
dengan mengukur delay (beda waktu) pada saat
penerimaan sinyal yang dikorelasikan dengan jarak
objek yang mencerminkan / merepresentasikan objek
sebagai suatu fungsi kecepatan cahaya dan periode
(transmisi gelombang) atau sebaliknya.
11
𝑓𝑑 =
2𝑣 𝑟
𝑐
𝑓𝑜 ; 𝑣𝑟 = 𝑣 𝑎 𝑐𝑜𝑠𝜃
12
• FMCW (Frequency Modulated Continous Wave)
Metode kedua yaitu dengan propagasi secara tidak
langsung yaitu dengan Frequency Modulated Continuous
Wave (FMCW). Untuk propagasi secara tidak langsung,
proses modulasi terjadi dalam dua tahap (pengiriman dan
penerimaan sinyal). Perbedaan frekuensi dari kedua proses
tadi dapat digunakan untuk menentukan jarak dan kecepatan
relatif pada objek.
-
13
14
Aplikasi Radar pada Mobil
15
Berdasarkan jarak jangkauannya, pendeteksian radar
pada objek diklasifikasikan menjadi dua, yaitu secara
SRR dan LRR.
 SSR (Short Range Radar) (≤ 30 meter).
 LRR (Long Range Radar) (≅ 200 meter).
16
SRR dan LRR Sensors
17
17
• Long Range Radar – LRR
• 55 dBm transmit power
• 10 – 250 m Range
• Range Resolution: 0.25 m
• Narrow Beam Looking
Ahead: ACC
• Short Range Radar – SRR
• -9 dBm/Hz transmit power
• 15cm – 30m Range
• Range Resolution: 3.75 cm
• Parking Aid, Close
Proximity to Vehicle
 Medium Range Radar – MRR
 -9 dBm/Hz transmit power
 77-81 GHz Band with 600
MHz BW
 1-100 m Range
 Range Resolution: 0.25 m
 Medium Distance: CTA
18
Aplikasi Radar
 Radar Cruise Control  Side Impact
 Blind Spot Detection  Parking Assist
 Lane Departure Alert
 Lane Keeping Assist
 Pre-Collision / Pre-Crash
 Collision Warning
 Notify Pedestrian
19
20
RADAR CRUISE CONTROL
 (Membuat perjalanan jauh lebih mudah dan mengurangi tingkat
kelelahan dengan menjaga jarak dengan kendaraan di depannya).
Ketika mobil berada pada kecepatan tertentu, sistem akan
mempertahankan jarak antar kendaraan lain, sehingga pengemudi
tidak bersusah payah mengatur jarak aman pada mobilnya.
Sistem ini beroperasi pada hampir semua tingkat kecepatan
(memungkinkan deteksi objek pada kecepatan rendah). Pada
akhirnya, sistem akan mengurangi tingkat kelelahan sopir bahkan
dalam kemacetan lalu lintas.
Sistem ini memiliki tiga kondisi, diantaranya:
21
[1] Cruise control at preset speeds
Mobil akan melaju pada kecepatan konstan sesuai
dengan tingkat kecepatan yang telah ditentukan.
22
[2] Control of deceleration cruising and follow-up
cruising
Dengan menyesuaikan kecepatan dengan kendaraan
sebelumnya (di depan), maka sistem akan
mempertahankan jarak aman sambil memperlambat laju
mobil (tergantung kecepatan objek).
23
[3] Acceleration speed control
Sebuah sensor (kamera and millimeter-wave radar)
mendeteksi objek ketika bergerak masuk dan keluar jalur.
Sistem akan menambahkan kecepatan saat dirasa objek di
depannya sudah aman.
24
[4] Stop maintenance control (when all-speed cruise control is
available in system)
Sistem akan menurunkan atau bahkan menghentikan laju
mobil ketika objek di depannya sedang mengerem atau berhenti.
Ketika objek mulai bergerak maju, sistem akan menggerakkan
mobil sampai pada kecepatan yang ditentukan.
25
Sensor
Stop
Sensor Go
 Videos:
26
Dynamic Radar Cruise Control
27
(Teknologi mobil dapat melihat area yang tidak bisa dijangkau mata)
Digunakan untuk melihat objek lain saat objek berada di
titik buta. Dengan menggunakan ultrasonik untuk
mendeteksi objek yang dekat dan mengamati data dari
kamera video.
28
Saat objek mendekat, sistem akan
memberi peringatan dengan cara lampu
berkedip di sisi samping mobil dan kemudian
ada bunyi bip atau getaran pada kemudi.
Blind spot detection adalah sebuah sistem
teknologi elektronik yang dapat memberikan
cakupan area 360 derajat pada mobil saat
kecepatan anda tinggi maupun rendah.
Video:
29
How to Blind Spot Monitor 1
How to Blind Spot Monitor 2
30
Lane Departure Alert (LDA)
(Mengingatkan pengemudi saat menyimpang dari jalur).
Sistem ini akan memberitahu dan memperingatkan
pengemudi ketika mobilnya menyimpang dari jalur yang
semestinya.
31
[1] Lane Detection
Saat mobil berjalan, kamera akan mendeteksi garis kuning
dan putih terhadap posisi mobil.
[2] Alert
ketika mobil mulai meninggalkan jalur tanpa mengaktifkan
lampu berbelok (lampu sein), maka pengemudi juga akan
diperingatkan sistem dengan peringatan audio dan visual.
32
How Lane Departure Alert Working
33
Lane Keeping Assist
34
Teknologi ini didesain untuk memperingatkan
pengemudi ketika mobil bergerak menyimpang dari jalur
jalanan serta membantu menstabilkan posisi mobil kembali
ke jalurnya.
35
1. The Lane Departure Warning
Memperingatkan pengemudi ketika mobil bergerak
keluar jalur dengan alarm audio (buzzer), maupun alarm
lampu .
2. Lane Keeping Assist
Ketika sistem telah mendeteksi mobil keluar jalur,
sistem juga membantu mobil agar tetap berada di jalur
semula dengan menggerakkan kemudi secara otomatis
sampai sistem merasa jalurnya tepat.
Lane
departure
warning
Lane keeping
assist
36
PRE-COLLISION
(Mengingatkan pengemudi tentang potensi terjadinya
tabrakan)
Berdasarkan posisi dan kecepatan mobil, sistem akan
memperkirakan kondisi jalan beserta objek didepannya.
Bahkan akan menggunakan alarm untuk mengingatkan
pengemudi bila diperlukan.
37
Pre-Collision System
COLLISION WARNING
• Front Collision Warning
Memiliki prinsip sama seperti Radar Cruise Control.
• Cut-in Collision Warning / Side Impact Detection
Radar terletak di bagian sisi samping mobil.
• Rear-End Collision Warning
Terletak di bagian belakang mobil untuk mengingatkan
pengemudi bila terjadi resiko kecelakaan di belakang.
38
Rear-End Collision Avoidance System
39
40
Sistem ini berlangsung sangat cepat. Di Japan, saat
mobil melaju di kecepatan 25km/h atau saat mundur,
sistem dapat memberitahu pejalan kaki di sekitar mobil
dengan alarm suara otomatis. Alarm ini bisa didaktifkan
atau dimatikan.
Pedestian Detection System
41
Untuk mengukur posisi objek yang sangat berdekatan,
seperti jalur trotoar dan kendaraan lain yang sedang parkir.
Sistem pendeteksian obyek menggunakan gelombang
ultrasonik. Dibagi menjadi 3 klasifikasi, diantaranya:
 Park Assist
 Intelligent Parking Assist (IPA)
 Backing Assist Rear View Monitor System
42
Parking Assist
 Park Assist
Sensor ultrasonik dirancang di bagian sudut-sudut mobil
untuk mendeteksi objek dan mengingatkan pengemudi
dengan alarm suara dan display, Selain itu, juga ada sensor
penggerak (steering sensor) untuk melakukan manuver.
43
Park Assist System
 Back Guide Monitor
Ketika mobil berjalan mundur, sistem akan
memeriksa lingkungan sekitar untuk memastikan
keamanan pengemudi. Dengan adanya kamera di sisi
belakang akan memungkinkan untuk bisa melihat
tampilan di belakang mobil (khususnya ketika parkir di
garasi).
44
Back Guide
System
 Intelligent Park Assist
Sistem akan membantu mobil parkir saat parkir
secara paralel maupun parkir di garasi. Ketika
melakukan parkir, sistem akan membantu kemudi (bisa
dengan mengambil alih kemudi) agar posisi mobil tepat
dan akurat. Bahkan jika pengemudi belum lihai
melakukan parkir, proses ini akan terasa singkat.
45
46
Intelligent Park
Assist System
47
48
Sebuah mobil kendali otomatis (driverless car, self-
driving car, robotic car) adalah sebuah kendaraan yang
memiliki kapabilitas (keterampilan dan kemampuan
mengatasi masalah) untuk mendeteksi lingkungan tanpa
bantuan manusia.
Dapat mendeteksi dengan menggunakan RADAR,
LIDAR, GPS, odometri (pengukur jarak untuk mengetahui
waktu mengganti oli) and tampilan komputer. Dengan
menggunakan informasi sensorik untuk mengidentifikasi
sesuai navigasi jalan, serta membedakan letak mobil di
jalan.
Autopilot 1 Autopilot 2
49
PENGGUNAAN RADAR DALAM
MOTOR
50
Motorcycle Radar Detector
Sebuah detektor radar adalah perangkat elektronik digunakan
oleh pengendara untuk mengenali jika kecepatan mereka sedang
diawasi oleh polisi atau penegakan hukum. Kebanyakan radar ini
digunakan pengemudi untuk menurunkan kecepatan agar tidak
terkena sanksi dari polisi terkait mengebut.
51

Kesimpulan
52
Perbedaan radar 24 GHz dan 77 GHz
terletak pada jangkauan areanya. Jika radar
24 GHz (≤ 30 meter) beroperasi pada SRR,
maka radar 77 GHz dapat beroperasi hingga
LRR (≅ 200 meter).
53
Freescale 77 GHz Technology Advantages
• Multi-mode, multi-application capability (long- and mid-range)
1.Allows one radar to be used for multiple safety systems:
-Adaptive cruise control -Headway alert
-Collision warning -Mitigation and brake support
• Solid-state technology
1.Highest level integration
Most advanced SiGe technology with multi-channel transmitter and receiver chips
2.No moving parts.
The main advantages of the 77 GHz to 81 GHz frequency range (79 GHz
band) are that radar devices can be much smaller, a single technology can
be used for all applications, and the risk of mutual interference is low
because of the smaller emission power required.
3.Higher frequency radar systems tend to perform better because they are more
reliable and more accurate
• Class-leading performance and durability
1.Resistant to vibration and extremely robust
2.Innovative design provides excellent multi-target discrimination
Including precise range, approach speed and angle data
3.High speed FMCW waveform combined with 2D-FFT algorithm
Provides independent measurements of range and range rate
Provides superior detection of clustered stationary objects
54
Dengan adanya radar, maka kita bisa memperkirakan jarak
dari kendaraan lain, dapat menghindari terjadinya tabrakan
dengan objek tertentu. Sistem yang memiliki spesifikasi rendah
(a low-resolution system) akan menyebabkan tingkat kesalahan
alarm yang tinggi dan bahkan tidak bisa mendeteksi objek kecil
saat ada objek besar di depannya.
55
Automotive Radar Applications
Application Detection Range Safety Aspect Technology
Adaptive Cruise
Control
200 meters
Normal driving;
accident avoidance
77 GHz Radar
Pre-Crash 30 meters
Accident; mitigation
of impact
77 GHz Radar / 24
GHz Radar 76 / 81
GHz Radar
Blind Spot
Detection
20 meters
Normal driving;
accident avoidance
24 GHz Radar/
Vision sensor
Lane Departure
Warning
60 meters
Normal driving;
accident avoidance
Vision sensor
Stop and Go 30 meters
Normal driving;
accident avoidance
77 GHz + 24 GHz
Radar 76/81 GHz
Radar
56
Terima kasih  
57

More Related Content

Similar to Radar otomotif untuk keamanan dan kenyamanan berkendara

Computer hardware technology power point templates
Computer hardware technology power point templatesComputer hardware technology power point templates
Computer hardware technology power point templatesAgungPermana62
 
ATCS ~ SITS (Surabaya Intelligent Transport System)
ATCS ~ SITS (Surabaya Intelligent Transport System)ATCS ~ SITS (Surabaya Intelligent Transport System)
ATCS ~ SITS (Surabaya Intelligent Transport System)Irvan Wahyu
 
Makalah ide implementasi wsn mendeteksi pelanggaran laju maksimal kendaraan
Makalah ide implementasi wsn mendeteksi pelanggaran laju maksimal kendaraanMakalah ide implementasi wsn mendeteksi pelanggaran laju maksimal kendaraan
Makalah ide implementasi wsn mendeteksi pelanggaran laju maksimal kendaraandewagedekrisna
 
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGICHARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGICRaka Rinaldi
 
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)Luhur Moekti Prayogo
 
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWAREANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWAREyovist taufan
 
Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)
Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)
Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)Muhammad Lukmana
 
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic SensorsArduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic SensorsRiskymuharani
 
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic SensorsArduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic SensorsM. Lamarera Gaharu
 
IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...
IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...
IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...Yazid Muchlisin
 
Keselamatan radiasi pada body scanner
Keselamatan radiasi pada body scannerKeselamatan radiasi pada body scanner
Keselamatan radiasi pada body scannersunarya afaf
 

Similar to Radar otomotif untuk keamanan dan kenyamanan berkendara (20)

tugas 2 tpki
tugas 2 tpkitugas 2 tpki
tugas 2 tpki
 
Tpki 3
Tpki 3Tpki 3
Tpki 3
 
Computer hardware technology power point templates
Computer hardware technology power point templatesComputer hardware technology power point templates
Computer hardware technology power point templates
 
From Zero to Drone
From Zero to DroneFrom Zero to Drone
From Zero to Drone
 
ATCS ~ SITS (Surabaya Intelligent Transport System)
ATCS ~ SITS (Surabaya Intelligent Transport System)ATCS ~ SITS (Surabaya Intelligent Transport System)
ATCS ~ SITS (Surabaya Intelligent Transport System)
 
Jarkom kumpul
Jarkom kumpulJarkom kumpul
Jarkom kumpul
 
Esp
EspEsp
Esp
 
Makalah ide implementasi wsn mendeteksi pelanggaran laju maksimal kendaraan
Makalah ide implementasi wsn mendeteksi pelanggaran laju maksimal kendaraanMakalah ide implementasi wsn mendeteksi pelanggaran laju maksimal kendaraan
Makalah ide implementasi wsn mendeteksi pelanggaran laju maksimal kendaraan
 
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGICHARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
 
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
 
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWAREANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
 
Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)
Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)
Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)
 
Instrumen ppt
Instrumen pptInstrumen ppt
Instrumen ppt
 
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic SensorsArduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
 
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic SensorsArduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
Arduino Automatic Garage Door with Ultrasonic Sensors
 
Instrumen ppt
Instrumen pptInstrumen ppt
Instrumen ppt
 
Instrumen ppt
Instrumen pptInstrumen ppt
Instrumen ppt
 
Aes updated
Aes   updatedAes   updated
Aes updated
 
IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...
IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...
IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...
 
Keselamatan radiasi pada body scanner
Keselamatan radiasi pada body scannerKeselamatan radiasi pada body scanner
Keselamatan radiasi pada body scanner
 

More from Moh Ali Fauzi

Lampiran Praktik Industri
Lampiran Praktik IndustriLampiran Praktik Industri
Lampiran Praktik IndustriMoh Ali Fauzi
 
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)Moh Ali Fauzi
 
Percobaan 4 (Common Collector)
Percobaan 4 (Common Collector)Percobaan 4 (Common Collector)
Percobaan 4 (Common Collector)Moh Ali Fauzi
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Moh Ali Fauzi
 
Percobaan 3 (Common Emitter)
Percobaan 3 (Common Emitter)Percobaan 3 (Common Emitter)
Percobaan 3 (Common Emitter)Moh Ali Fauzi
 
Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)Moh Ali Fauzi
 
Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
Percobaan 2 (Inverting Amplifier)Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
Percobaan 2 (Inverting Amplifier)Moh Ali Fauzi
 
Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)Moh Ali Fauzi
 
Percobaan 1 (Non-Inverting Amplifier)
Percobaan 1 (Non-Inverting Amplifier)Percobaan 1 (Non-Inverting Amplifier)
Percobaan 1 (Non-Inverting Amplifier)Moh Ali Fauzi
 
Gerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarGerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarMoh Ali Fauzi
 
Gerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiGerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiMoh Ali Fauzi
 
Makalah Bahasa Indonesia Keindahan Alam
Makalah Bahasa Indonesia Keindahan AlamMakalah Bahasa Indonesia Keindahan Alam
Makalah Bahasa Indonesia Keindahan AlamMoh Ali Fauzi
 
Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran
Panduan Pengembangan Materi PembelajaranPanduan Pengembangan Materi Pembelajaran
Panduan Pengembangan Materi PembelajaranMoh Ali Fauzi
 
Makalah Laporan Hasil Penjaskes
Makalah Laporan Hasil PenjaskesMakalah Laporan Hasil Penjaskes
Makalah Laporan Hasil PenjaskesMoh Ali Fauzi
 
Transactional and Interpersonal Text
Transactional and Interpersonal TextTransactional and Interpersonal Text
Transactional and Interpersonal TextMoh Ali Fauzi
 
Tanaman Hias Keladi Hias
Tanaman Hias Keladi HiasTanaman Hias Keladi Hias
Tanaman Hias Keladi HiasMoh Ali Fauzi
 
Soal Muatan Lokal(mulok) Biologi
Soal Muatan Lokal(mulok) BiologiSoal Muatan Lokal(mulok) Biologi
Soal Muatan Lokal(mulok) BiologiMoh Ali Fauzi
 
Panduan Kisi-kisi Soal Biologi
Panduan Kisi-kisi Soal BiologiPanduan Kisi-kisi Soal Biologi
Panduan Kisi-kisi Soal BiologiMoh Ali Fauzi
 
Sistem Transportasi pada Manusia dan Hewan.
Sistem Transportasi pada Manusia dan Hewan.Sistem Transportasi pada Manusia dan Hewan.
Sistem Transportasi pada Manusia dan Hewan.Moh Ali Fauzi
 

More from Moh Ali Fauzi (20)

Lampiran Praktik Industri
Lampiran Praktik IndustriLampiran Praktik Industri
Lampiran Praktik Industri
 
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
 
Percobaan 4 (Common Collector)
Percobaan 4 (Common Collector)Percobaan 4 (Common Collector)
Percobaan 4 (Common Collector)
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
 
Percobaan 3 (Common Emitter)
Percobaan 3 (Common Emitter)Percobaan 3 (Common Emitter)
Percobaan 3 (Common Emitter)
 
Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
 
Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
Percobaan 2 (Inverting Amplifier)Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
 
Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)
 
Percobaan 1 (Non-Inverting Amplifier)
Percobaan 1 (Non-Inverting Amplifier)Percobaan 1 (Non-Inverting Amplifier)
Percobaan 1 (Non-Inverting Amplifier)
 
Gerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarGerbang Logika Dasar
Gerbang Logika Dasar
 
Gerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiGerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasi
 
Laporan Kimia
Laporan KimiaLaporan Kimia
Laporan Kimia
 
Makalah Bahasa Indonesia Keindahan Alam
Makalah Bahasa Indonesia Keindahan AlamMakalah Bahasa Indonesia Keindahan Alam
Makalah Bahasa Indonesia Keindahan Alam
 
Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran
Panduan Pengembangan Materi PembelajaranPanduan Pengembangan Materi Pembelajaran
Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran
 
Makalah Laporan Hasil Penjaskes
Makalah Laporan Hasil PenjaskesMakalah Laporan Hasil Penjaskes
Makalah Laporan Hasil Penjaskes
 
Transactional and Interpersonal Text
Transactional and Interpersonal TextTransactional and Interpersonal Text
Transactional and Interpersonal Text
 
Tanaman Hias Keladi Hias
Tanaman Hias Keladi HiasTanaman Hias Keladi Hias
Tanaman Hias Keladi Hias
 
Soal Muatan Lokal(mulok) Biologi
Soal Muatan Lokal(mulok) BiologiSoal Muatan Lokal(mulok) Biologi
Soal Muatan Lokal(mulok) Biologi
 
Panduan Kisi-kisi Soal Biologi
Panduan Kisi-kisi Soal BiologiPanduan Kisi-kisi Soal Biologi
Panduan Kisi-kisi Soal Biologi
 
Sistem Transportasi pada Manusia dan Hewan.
Sistem Transportasi pada Manusia dan Hewan.Sistem Transportasi pada Manusia dan Hewan.
Sistem Transportasi pada Manusia dan Hewan.
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

Radar otomotif untuk keamanan dan kenyamanan berkendara

  • 1. Moh. Ali Fauzi (14050514061) Atika Jihan Sadida (14050514062)
  • 3. Konten Isi Radar dalam Bidang Otomotif A. Mobil (Roda Empat)  Sejarah Singkat  Peralatan pada Radar Otomotif  Metode Pengukuran Jarak Objek  Aplikasi Radar Otomotif  Fitur Autopilot  Kesimpulan B. Sepeda Motor (Roda Dua) Motorcycle Radar Detector 3
  • 4. Sejarah Singkat Secara garis besar, tahun 1970-an menjadi awal dari penciptaan radar di bidang otomotif (mobil). Salah satunya, pada tahun 1970 perusahaan bernama VDO memperkenalkan sebuah radar 10 GHz yang terpasang pada mobil. Berselang 4 tahun berikutnya perusahaan AEG-Telefunken memperkenalkan radar 35 GHz, dan setahun berikutnya perusahaan SEL (Standard Electric Lorenz) memperkenalkan radar dengan frekuensi 16 GHz. 4
  • 5. 10 GHz automotive radar system built by VDO in the early 1970s 35 GHz automotive radar system built by AEG-Telefunken in 1974 16 GHz automotive radar system built by Standard Electric Lorenz (SEL) in 1975 5
  • 6. Year Car-Company Radar-Manufacturer 1970 ? VDO 1974 ? Telefunken 1975 ? SEL 1996 Frightliner VORAD 1997 Chrysler VORAD 1998 Mercedes-Benz Millitech 1998/99 BW VDO/HIT 1998/99 Volvo Celcius/Philips 1998/99 Opel (GM) ? 1998/99 Volkswagen VDO/HIT/Rockwell 6
  • 7. Pada awalnya, radar digunakan untuk mendeteksi objek di sekitar mobil (mobil, truk, sepeda motor, pejalan kaki) pada jarak yang relatif dekat. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, radar juga bisa digunakan untuk mendeteksi objek pada jarak yang jauh. Configuration schematic of DISTRONIC PLUS, where orange is a 77 GHz LRR- sensor and green is a 24 GHz SRR-sensor (Source: Daimler AG, Stuttgart, Germany). 7
  • 8. Peralatan pada Radar Otomotif  Antena Untuk menangkap sinyal serta memberikan suara dan gambar pada radio dan televisi.  Kamera Untuk memonitor lalu lintas pada jarak jauh dan sebagai bantuan penglihatan saat parkir.  Radar Berupa radar monostatik (radar yang bisa memancarkan dan menerima sinyal informasi). Digunakan untuk mendeteksi objek di sekitar mobil. 8
  • 9. Pr : The Received Power. Pt : The Transmitted Power. Lsys : Rugi-rugi dari sistem. R : Jarak obyek dari sumber. σ : radar cross section RCS . Gr,Gt : Gain receiver dan transmitter. 𝜆 : panjang gelombang. 9 9
  • 10. RADAR CROSS SECTION Mazda 6 Mono-static RCS - Radar cross-section (RCS) adalah bentuk pengukuran tentang bagaimana suatu objek dideteksi oleh radar. Semakin besar nilai RCS, maka objek akan lebih mudah dideteksi. 10 10
  • 11. Metode Pengukuran Jarak  Propagasi Langsung (Efek Doppler) Metode pertama yaitu dengan propagasi langsung dengan mengukur delay (beda waktu) pada saat penerimaan sinyal yang dikorelasikan dengan jarak objek yang mencerminkan / merepresentasikan objek sebagai suatu fungsi kecepatan cahaya dan periode (transmisi gelombang) atau sebaliknya. 11
  • 12. 𝑓𝑑 = 2𝑣 𝑟 𝑐 𝑓𝑜 ; 𝑣𝑟 = 𝑣 𝑎 𝑐𝑜𝑠𝜃 12
  • 13. • FMCW (Frequency Modulated Continous Wave) Metode kedua yaitu dengan propagasi secara tidak langsung yaitu dengan Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW). Untuk propagasi secara tidak langsung, proses modulasi terjadi dalam dua tahap (pengiriman dan penerimaan sinyal). Perbedaan frekuensi dari kedua proses tadi dapat digunakan untuk menentukan jarak dan kecepatan relatif pada objek. - 13
  • 14. 14
  • 16. Berdasarkan jarak jangkauannya, pendeteksian radar pada objek diklasifikasikan menjadi dua, yaitu secara SRR dan LRR.  SSR (Short Range Radar) (≤ 30 meter).  LRR (Long Range Radar) (≅ 200 meter). 16
  • 17. SRR dan LRR Sensors 17 17
  • 18. • Long Range Radar – LRR • 55 dBm transmit power • 10 – 250 m Range • Range Resolution: 0.25 m • Narrow Beam Looking Ahead: ACC • Short Range Radar – SRR • -9 dBm/Hz transmit power • 15cm – 30m Range • Range Resolution: 3.75 cm • Parking Aid, Close Proximity to Vehicle  Medium Range Radar – MRR  -9 dBm/Hz transmit power  77-81 GHz Band with 600 MHz BW  1-100 m Range  Range Resolution: 0.25 m  Medium Distance: CTA 18
  • 19. Aplikasi Radar  Radar Cruise Control  Side Impact  Blind Spot Detection  Parking Assist  Lane Departure Alert  Lane Keeping Assist  Pre-Collision / Pre-Crash  Collision Warning  Notify Pedestrian 19
  • 20. 20
  • 21. RADAR CRUISE CONTROL  (Membuat perjalanan jauh lebih mudah dan mengurangi tingkat kelelahan dengan menjaga jarak dengan kendaraan di depannya). Ketika mobil berada pada kecepatan tertentu, sistem akan mempertahankan jarak antar kendaraan lain, sehingga pengemudi tidak bersusah payah mengatur jarak aman pada mobilnya. Sistem ini beroperasi pada hampir semua tingkat kecepatan (memungkinkan deteksi objek pada kecepatan rendah). Pada akhirnya, sistem akan mengurangi tingkat kelelahan sopir bahkan dalam kemacetan lalu lintas. Sistem ini memiliki tiga kondisi, diantaranya: 21
  • 22. [1] Cruise control at preset speeds Mobil akan melaju pada kecepatan konstan sesuai dengan tingkat kecepatan yang telah ditentukan. 22
  • 23. [2] Control of deceleration cruising and follow-up cruising Dengan menyesuaikan kecepatan dengan kendaraan sebelumnya (di depan), maka sistem akan mempertahankan jarak aman sambil memperlambat laju mobil (tergantung kecepatan objek). 23
  • 24. [3] Acceleration speed control Sebuah sensor (kamera and millimeter-wave radar) mendeteksi objek ketika bergerak masuk dan keluar jalur. Sistem akan menambahkan kecepatan saat dirasa objek di depannya sudah aman. 24
  • 25. [4] Stop maintenance control (when all-speed cruise control is available in system) Sistem akan menurunkan atau bahkan menghentikan laju mobil ketika objek di depannya sedang mengerem atau berhenti. Ketika objek mulai bergerak maju, sistem akan menggerakkan mobil sampai pada kecepatan yang ditentukan. 25 Sensor Stop Sensor Go
  • 27. 27
  • 28. (Teknologi mobil dapat melihat area yang tidak bisa dijangkau mata) Digunakan untuk melihat objek lain saat objek berada di titik buta. Dengan menggunakan ultrasonik untuk mendeteksi objek yang dekat dan mengamati data dari kamera video. 28
  • 29. Saat objek mendekat, sistem akan memberi peringatan dengan cara lampu berkedip di sisi samping mobil dan kemudian ada bunyi bip atau getaran pada kemudi. Blind spot detection adalah sebuah sistem teknologi elektronik yang dapat memberikan cakupan area 360 derajat pada mobil saat kecepatan anda tinggi maupun rendah. Video: 29 How to Blind Spot Monitor 1 How to Blind Spot Monitor 2
  • 30. 30
  • 31. Lane Departure Alert (LDA) (Mengingatkan pengemudi saat menyimpang dari jalur). Sistem ini akan memberitahu dan memperingatkan pengemudi ketika mobilnya menyimpang dari jalur yang semestinya. 31
  • 32. [1] Lane Detection Saat mobil berjalan, kamera akan mendeteksi garis kuning dan putih terhadap posisi mobil. [2] Alert ketika mobil mulai meninggalkan jalur tanpa mengaktifkan lampu berbelok (lampu sein), maka pengemudi juga akan diperingatkan sistem dengan peringatan audio dan visual. 32 How Lane Departure Alert Working
  • 33. 33
  • 34. Lane Keeping Assist 34 Teknologi ini didesain untuk memperingatkan pengemudi ketika mobil bergerak menyimpang dari jalur jalanan serta membantu menstabilkan posisi mobil kembali ke jalurnya.
  • 35. 35 1. The Lane Departure Warning Memperingatkan pengemudi ketika mobil bergerak keluar jalur dengan alarm audio (buzzer), maupun alarm lampu . 2. Lane Keeping Assist Ketika sistem telah mendeteksi mobil keluar jalur, sistem juga membantu mobil agar tetap berada di jalur semula dengan menggerakkan kemudi secara otomatis sampai sistem merasa jalurnya tepat. Lane departure warning Lane keeping assist
  • 36. 36
  • 37. PRE-COLLISION (Mengingatkan pengemudi tentang potensi terjadinya tabrakan) Berdasarkan posisi dan kecepatan mobil, sistem akan memperkirakan kondisi jalan beserta objek didepannya. Bahkan akan menggunakan alarm untuk mengingatkan pengemudi bila diperlukan. 37 Pre-Collision System
  • 38. COLLISION WARNING • Front Collision Warning Memiliki prinsip sama seperti Radar Cruise Control. • Cut-in Collision Warning / Side Impact Detection Radar terletak di bagian sisi samping mobil. • Rear-End Collision Warning Terletak di bagian belakang mobil untuk mengingatkan pengemudi bila terjadi resiko kecelakaan di belakang. 38 Rear-End Collision Avoidance System
  • 39. 39
  • 40. 40 Sistem ini berlangsung sangat cepat. Di Japan, saat mobil melaju di kecepatan 25km/h atau saat mundur, sistem dapat memberitahu pejalan kaki di sekitar mobil dengan alarm suara otomatis. Alarm ini bisa didaktifkan atau dimatikan. Pedestian Detection System
  • 41. 41
  • 42. Untuk mengukur posisi objek yang sangat berdekatan, seperti jalur trotoar dan kendaraan lain yang sedang parkir. Sistem pendeteksian obyek menggunakan gelombang ultrasonik. Dibagi menjadi 3 klasifikasi, diantaranya:  Park Assist  Intelligent Parking Assist (IPA)  Backing Assist Rear View Monitor System 42 Parking Assist
  • 43.  Park Assist Sensor ultrasonik dirancang di bagian sudut-sudut mobil untuk mendeteksi objek dan mengingatkan pengemudi dengan alarm suara dan display, Selain itu, juga ada sensor penggerak (steering sensor) untuk melakukan manuver. 43 Park Assist System
  • 44.  Back Guide Monitor Ketika mobil berjalan mundur, sistem akan memeriksa lingkungan sekitar untuk memastikan keamanan pengemudi. Dengan adanya kamera di sisi belakang akan memungkinkan untuk bisa melihat tampilan di belakang mobil (khususnya ketika parkir di garasi). 44 Back Guide System
  • 45.  Intelligent Park Assist Sistem akan membantu mobil parkir saat parkir secara paralel maupun parkir di garasi. Ketika melakukan parkir, sistem akan membantu kemudi (bisa dengan mengambil alih kemudi) agar posisi mobil tepat dan akurat. Bahkan jika pengemudi belum lihai melakukan parkir, proses ini akan terasa singkat. 45
  • 47. 47
  • 48. 48 Sebuah mobil kendali otomatis (driverless car, self- driving car, robotic car) adalah sebuah kendaraan yang memiliki kapabilitas (keterampilan dan kemampuan mengatasi masalah) untuk mendeteksi lingkungan tanpa bantuan manusia. Dapat mendeteksi dengan menggunakan RADAR, LIDAR, GPS, odometri (pengukur jarak untuk mengetahui waktu mengganti oli) and tampilan komputer. Dengan menggunakan informasi sensorik untuk mengidentifikasi sesuai navigasi jalan, serta membedakan letak mobil di jalan. Autopilot 1 Autopilot 2
  • 49. 49
  • 51. Motorcycle Radar Detector Sebuah detektor radar adalah perangkat elektronik digunakan oleh pengendara untuk mengenali jika kecepatan mereka sedang diawasi oleh polisi atau penegakan hukum. Kebanyakan radar ini digunakan pengemudi untuk menurunkan kecepatan agar tidak terkena sanksi dari polisi terkait mengebut. 51
  • 53. Perbedaan radar 24 GHz dan 77 GHz terletak pada jangkauan areanya. Jika radar 24 GHz (≤ 30 meter) beroperasi pada SRR, maka radar 77 GHz dapat beroperasi hingga LRR (≅ 200 meter). 53
  • 54. Freescale 77 GHz Technology Advantages • Multi-mode, multi-application capability (long- and mid-range) 1.Allows one radar to be used for multiple safety systems: -Adaptive cruise control -Headway alert -Collision warning -Mitigation and brake support • Solid-state technology 1.Highest level integration Most advanced SiGe technology with multi-channel transmitter and receiver chips 2.No moving parts. The main advantages of the 77 GHz to 81 GHz frequency range (79 GHz band) are that radar devices can be much smaller, a single technology can be used for all applications, and the risk of mutual interference is low because of the smaller emission power required. 3.Higher frequency radar systems tend to perform better because they are more reliable and more accurate • Class-leading performance and durability 1.Resistant to vibration and extremely robust 2.Innovative design provides excellent multi-target discrimination Including precise range, approach speed and angle data 3.High speed FMCW waveform combined with 2D-FFT algorithm Provides independent measurements of range and range rate Provides superior detection of clustered stationary objects 54
  • 55. Dengan adanya radar, maka kita bisa memperkirakan jarak dari kendaraan lain, dapat menghindari terjadinya tabrakan dengan objek tertentu. Sistem yang memiliki spesifikasi rendah (a low-resolution system) akan menyebabkan tingkat kesalahan alarm yang tinggi dan bahkan tidak bisa mendeteksi objek kecil saat ada objek besar di depannya. 55
  • 56. Automotive Radar Applications Application Detection Range Safety Aspect Technology Adaptive Cruise Control 200 meters Normal driving; accident avoidance 77 GHz Radar Pre-Crash 30 meters Accident; mitigation of impact 77 GHz Radar / 24 GHz Radar 76 / 81 GHz Radar Blind Spot Detection 20 meters Normal driving; accident avoidance 24 GHz Radar/ Vision sensor Lane Departure Warning 60 meters Normal driving; accident avoidance Vision sensor Stop and Go 30 meters Normal driving; accident avoidance 77 GHz + 24 GHz Radar 76/81 GHz Radar 56