Laporan ini membahas praktikum pH asam-basa yang meliputi tujuan, alat dan bahan, dasar teori, cara kerja, dan hasil pengamatan. Tujuannya adalah menentukan pH larutan dengan indikator dan menemukan rumus asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah berdasarkan pengukuran pH. Hasilnya menunjukkan perbedaan pH antara asam dan basa kuat versus lemah serta pengaruh pengenceran terhadap perub
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Anada dapat melihat hasil kerja ilmiah dari kelompok saya tentang larutan elektrolit dan non elektrolit dari SMA Negeri 1 Bulukumba, Selawesi Selatan. terima kasih
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Anada dapat melihat hasil kerja ilmiah dari kelompok saya tentang larutan elektrolit dan non elektrolit dari SMA Negeri 1 Bulukumba, Selawesi Selatan. terima kasih
Indikator asam-basa adalah senyawa halokromik yang ditambahkan dalam jumlah kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan yang akan memberikan warna sesuai dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur 25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral adalah 7,0.
1. TEORI ASAM BASA
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebagai asam dan basa. Contoh senyawa asam : asam jawa, asam cuka, asam sitrat pada jeruk. Contoh senyawa basa : sabun, air kapur. Salah satu sifat asam dapat dikenali dari rasanya yang masam dan bersifat korosif, sedangkan sifat basa rasanya pahit dan licin bila dipegang. Contoh : kapur sirih mempunyai rasa pahit dan sabun terasa licin bila dipegang.
Pada bab tentang larutan elektrolit di kelas X telah dibahas bahwa larutan asam, basa dan garam dapat terionisasi menjadi ion-ionnya sehingga digolongkan ke dalam larutan elektrolit. Ion-ion apakah yang menyebabkan sifat asam atau basa suatu
larutan ? Beberapa teori yang menjelaskan sifat asam dan basa, antara lain teori Arrhenius (1887), Bronsted dan Lowry (1923), serta Lewis (1923).
- Teori asam basa Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Pembawa sifat asam adalah ion H+. Reaksi ionisasi asam dalam air dapat dirumuskan sebagai berikut :
HxA (aq) → xH+ (aq) + Ax- (aq)
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion lain yang bermuatan negatif disebut ion sisa asam. Asam yang dalam larutannya banyak menghasilkan ion H+ (terionisasi sempurna) disebut asam kuat, sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion H+ (terionisasi sedikit) disebut asam lemah. Dalam penulisan reaksi ionisasi, asam kuat ditulis dengan satu anak panah, sedangkan ionisasi asam lemah ditulis dengan anak panah bolak balik.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. PRAKTIKUM pH ASAM – BASA
I. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan rasa pahit, getir, asam, asin
dan manis pada makanan atau minuman yang kita cicipi, bukan? Pada dasarnya rasa
makanan, minuman atau zat tertentu yang terasa asam, pahit, getir, asin dan manis
disebabkan karena sifat zat tersebut, yaitu sifat yang berkaitan dengan asam, basa dan
garam. Rasa asam terkait dengan suatu zat yang dalam ilmu kimia digolongkan sebagai
asam. Rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan sebagai basa. Namun,
tidak semua yang mempunyai rasa pahit merupakan basa. Basa dapat dikatakan sebagai
lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu saling
menetralkan, sehingga sifat asam dan basa dihilangkan. Hasil reaksi antara asam dengan
basa kita sebut garam. Adapun rasa manis terkait dengan kehadiran sifat asam dan basa
secara bersama-sama.
II. Tujuan
a. Menentukan pH suatu larutan dengan menggunakan beberapa indikator berdasarkan
trayek pH ( perubahan warna indikator ).
b. Menemukan rumus asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah berdasarkan
pengukuran pH larutan dengan pH universal.
c. Menjelaskan perubahan pH yang terjadi setelah larutan diencerkan.
III.Alat dan Bahan
No. Alat / Bahan Jumlah No. Alat / Bahan Jumlah
1. Tabung reaksi 12 buah 11. Lar. NaOH 0,1 M 5 ml
2. Rak tabung reaksi 1 buah 12. Lar. HCl 0,1 M 5 ml
3. Pipet tetes 3 buah 13. Lar. CH3COOH 0,1 M 5 ml
4. Pengaduk 1 buah 14. Lar. Amonia NH4OH 0,1 M 5 ml
5. Plat tetes 1 buah 15. Lar. NaOH p M 5 ml
6. Indikator pp Sckp 16. Lar. HCl q M 5 ml
7. Metil orange Sckp 17. Lar. CH3COOH r M 5 ml
8 Metil merah Sckp 18. Lar. NH4OH s M 5 ml
9. Bromtimol biru Sckp 19. Aquades 5 ml
10. pH universal Sckp 20. Labu ukur 100 ml 1
3. IV. Dasar Teori
1. Teori asam basa Arhenius
Asam adalah zat yang dalam air melepas ion hidrogen (H+
)
Jumlah H+
yang dilepas disebut valensi asam
Basa adalah zat yang dalam air melepas ion hidroksida (OH-
)
Jumlah OH-
yang dilepas disebut valensi basa
2. Teori asam basa Bronsted Lowry
Dalam reaksi asam basa terdapat tranfer proton dari satu zat ke zat yang lain.
Berdasarkan ini, maka menurut Bronsted Lowry :
Asam adalah zat yang dapat melepaskan proton ( donor proton / H+
)
Basa adalah zat yang dapat menerima proton ( asptor proton / H+
)
Contoh :
HCl + H2O ïƒ H3O+
+ Cl-
Asam 1 basa 1 asam 2 basa 2
H2O + NH3 ïƒ NH4
+
+ OH-
Asam 1 basa 1 asam 2
Pada reaksi 1 : H2O menerima proton (H+
) maka sebagai basa
Pada reaksi 2 : H2O melepas proton (H+
) maka sebagai asam
Molekul atau ion yang dapat menerima dan melepas proton dikatakan bersifat
amfiprotik / amfoter.
Ciri : molekul atau anion yang masih mengandung proton (H+
)
Contoh : H2O, NH3, HCO3
-
, HSO4
-
, HPO4
-
.
Asam monoprotik : asam yang mampu menyumbangkan 1 proton.
Contoh : HCl, HNO3, CH3COOH
Asam poliprotik : asam yang menyumbangkan lebih dari satu proton.
Asam yang dapat menyumbangkan 2 proton disebut asam diprotik (H2SO4, H2CO3)
Asam yang dapat menyumbangkan 3 proton disebut asam tripotik (H3PO4)
Asam ïƒ H+
+ anion (sisa asam)
Basa ïƒ kation (sisa basa) + OH-
4. Asam Basa Konjugasi
Karena peristiwa tranfer proton bersifat reversibel, maka tiap asam haruslah
membentuk basa dengan menyumbangkan proton. Demikian pula tiap basa harus
membentuk asam dengan menerima sebuah proton. Hubungan seperti ini disebut
sebagai konjugat.
Hubungan tersebut dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:
Asam konjugasi
Berdasarkan teori Bronsted Lowry ini maka untuk menjelaskan pengertian asam
basa tidak terrbatas pada reaksi yang berlangsung dalam pelarut air, tetapi dapat
untuk menjelaskan reaksi – rekasi dalam pelarut selain air, bahkan tanpa pelarut
sekalipun.
3. Teori asam basa Lewis
Asam adalah zat yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron dalam reaksi
kimia (aseptor pasangan elektron)
Basa adalah zat yang bertindak sebagai penyumbang pasangan elektron (donor
pasangan elektron)
Definisi Lewis tidak bertentangan dengan teori Bronsted Lowry, karena proton yang
dipandang sebagai penerima pasangan elektron. Spesi yang menerima dapat
dipandang sebagai donor pasangan elektron.
Basa Konjugasi
Melepas H+
Menerima H+
5. V. Cara Kerja & Data Hasil Pengamatan
1. Menentukan pH dengan beberapa indikator
a. Ambil 5 ml larutan NaOH p M masukan kedalam 5 lubang plat tetes masing-
masing 3 tetes. Ambil 5 ml larutan HCl q M masukan kedalam 5 lubang plat
tetes yang lain masing – masing 3 tetes.
b. Kedalam lubang 1 teteskan indikator PP baik pada larutan NaOH maupun HCl,
lubang kedua dengan MO, lubang ketiga dengan MM, lubang ke empat dengan
BTB dan lubang kelima dengan lakmus biru dan lakmus merah masing-
masing lubang. Amati perubahan warna larutan yang terjadi dan masukkan
kedalam tabel.
c. Ulangi percobaan tersebut dengan larutan CH3COOH r M dan larutan amoniak
NH4OH s M. Amati perubahan yang terjadi dan masukkan kedalam tabel I.
No.
Indikator
Warna
Asal
Warna
dalam
NaOH
Warna
dalam HCl
Warna
dalam
CH3COOH
Warna
dalam
NH4OH
1. PP Tidak
berwarna
Ungu Tidak
berwarna
Tidak
berwarna
Ungu
2. MO Orange Kuning pink pink Kuning
3. MM Pink Kuning pink pink Kuning
4. BTB Tidak
berwarna
Biru Kuning Kuning Biru
5. Lakmus
merah
Merah Merah Biru Merah Biru
6. Lakmus
biru
Biru Biru Merah Merah Biru
NaOH
HCl
Lakmus Biru
Lakmus Merah
PP MO MM BTB
6. Berdasarkan tabel maka pH larutan adalah
a. NaOH pH = > 10
b. HCl pH = < 2,9
c. CH3COOH pH = 4,0 – 4,2
d. NH4OH pH = 8,3 – 10
2. Menentukan rumus pH asam kuat, basa kuat, asam lemah, basa lemah.
a. Ukur pH larutan HCl 0,1 M dengan pH universal , catat pH larutan.
b. Ukur pH larutan NaOH 0,1 M dengan pH universal , catat pH larutan.
c. Ukur pH larutanCH3COOH 0,1 M dengan pH universal , catat pH larutan.
d. Ukur pH larutan NH4OH 0,1 M dengan pH universal , catat pH larutan.
e. Ukur pH aquades, catat pHnya pada tabel II.
No. Larutan Konsentrasi pH
1. HCl 0,1 1
2. CH3COOH 0,1 3
3. Air / Aquades - 7
4. NaOH 0,1 13
5. NH4OH 0,1 10
1) Dari data eksperimen diatas dibandingkan pH
a. Larutan HCl 0,1 M dengan CH3COOH 0,1 M.
Jadi, pH HCl < CH3COOH.
b. Larutan NaOH 0,1 M dengan NH4OH.
Jadi, pH NaOH > NH4OH.
2) a. Apakah CH3COOH terurai sempurna seperti larutan HCl? Jelaskan.
Tidak, karena CH3COOH tergolong sebagai asam lemah, sedangkan
HCl tergolong sebagai asam kuat. Maka, CH3COOH hanya teruarai
sebagian.
c. Apakah NH4OH terurai sempurna seperti NaOH? Jelaskan.
Tidak, karena NH4O tergolong sebagai basa lemah, sedangkan NaOH
tergolong sebagai basa kuat. Maka, NH4OH hanya terurai sebagian.
7. 3) Bagaimana hubungan :
a. Besarnya pH dengan kekuatan asam ( konsentrasi H+
)
Semakin rendah pH asamnya semakin tinggi.
b. Besarnya pOH dengan kekuatan basa ( konsentrasi H-
)
Semakin besar pOH basanya semakin tinggi.
4) Nyatakan pH larutan yang bersifat netral, asam atau basa terhadap angka
skala 7!
pH netral = 7, pH asam < 7, pH basa >7.
5) Mengapa pH HCl 0,1 M dan pH CH3COOH 0,1 M berbeda? Begitu pula
untuh NaOH dan NH4OH? Jelaskan.
Karena HCl merupakan asam kuat, sedangkan CH3COOH merupakan asam
lemah sehingga walaupun keduanya memiliki konsentrasi yang sama pH
kedua larutan tersebut akan berbeda.
6) Bagaimana hubungan konsentrasi ion H+
dengan Ka pada larutan asam
lemah dan konsentrasi ion OH2
dengan Kb untuk basa lemah?
Asam Lemah :H+
=
Basa Lemah :OH-
=
3. Menenetukan pH pengenceran
a. Ambil 1 ml HCl 0,1 masukkan dalam labu ukur, tambahkan air hingga 100
ml, ukur pH larutan yang terjadi, catat.
b. Ulangi percobaan tersebut untuk larutan CH3COOH 0,1 M, NaOH 0,1 M dan
larutan NH4OH 0,1 M, catat dan masukkan dalam tabel III.
No. Larutan pH sebelum diencerkan pH sesudah diencerkan Selisih
1. HCl 1 4 3
2. CH3COOH 3 4 1
3. NaOH 13 8 5
4. NH4OH 10 8 2
Berdasarkan tabel hasil percobaan:
1) Asam kuat HCl diencerkan 100 kali pH naik 3.
2) Asam lemah CH3COOH diencerkan 100 kali naik 1.
3) Basa kuat NaOH diencerkan 100 kali pH turun 5.
4) Basa lemah NH4OH diencerkan 100 kali pH turun 2.
8. VI. Evaluasi
1. Suatu larutan A, B, dan C dengan indikator memberika warna sebagai berikut :
No. Indikator Larutan A Larutan B Larutan C
1. PP Merah Tak berwarna Tak berwarna
2. MO Kuning Kuning Kuning
3. MM Kuning Kuning Merah
4. BTB Biru Biru Kuning
Berapa pH larutan A, B, dan C?
a. pH larutan A = > 10
b. pH larutan B = 7,6 – 8,3
c. pH larutan C = 4,0 – 4,2
2. Buatlah reaksi ionisasi dari larutan :
a. HCl(aq) ïƒ H+
(aq) + OH-
(aq)
b. CH3COOH(aq) ïƒ CH3COO-
(aq) + H+
(aq)
c. NaOH(aq) ïƒ Na+
(aq) + OH-
(aq)
d. Ca(OH)2(aq) ïƒ Ca 2+
(aq) + 2 OH-
(aq)
e. NH4OH ïƒ NH4
+
(aq) + OH-
3. Jika harga Ka CH3COOH = 1 x 10-5
, berpakah pH larutan CH3COOH 0,001 M?
[H+
] =
= –3
= 1 . 10 –4
pH = 4
4. Jika harga Kb NH3 = 1 x 10-5
, hitung pH larutan NH4OH 0,001 M!
OH-
=
= –3
= 1 . 10-4
pOH = -log1.10–4
= 4
pH = 14 – 4
= 10
5. Berkisar berapakah pH air minum yang layak diminum atau dipergunakan?
Mengapa?
9. pH air minum berkisar antara 6,5 – 8,5. Karena, jika kita minum air dengan pH di
bawah 6,5 itu adalah air yang sifatnya asam, dan hal itu adalah sangat kurang baik
bagi tubuh kita. Beberapa gajala yang biasanya terjadi jika darah kita bersifat asam
antara lain : gangguan pencernaan, rendahnya energi, mudah capek, sakit pada
sendi, kanker, dan lain – lain.
VII. Pembahasan
Dalam pengkuran pH, kita dapat melakukan berbagai cara, salah satunya
dengan kertas lakmus dan larutan indikator. Melalui penggunaan kertas lakmus, kita
melihat sifat larutan melalui perubahan warna kertas (biru jika basa, merah jika asam).
Sedangkan melalui penggunaan larutan indikator, kita dapat mengamati lebih jauh
tidak hanya sifat larutan, namun kadar keasaman atau kebasaannya. Larutan indikator
telah memiliki trayek pH dan warna indikator sebgai berikut:
Indikator Trayek pH Perubahan Warna
Phenolfptalin 8,3 – 10,0 Tidak berwarna – Merah
Metil Orange 2,9 – 4,0 Merah – Kuning
Metil Merah 4,2 – 6,3 Merah – Kuning
Bromtimol Biru 6,0 – 7,6 Kuning – Biru
Pada pengujian pertama, kita mencampurkan masing-masing 3 tetes NaOH p
M, HCl q M, CH3COOH t M, dan NH4OH s M dengan larutan indikator PP, MO,
MM, BTB, lakmus biru, dan lakmus merah pada plat tetes. Maka diperoleh hasil
perubahan warna seperti tabel diatas. Berdasarkan perubahan warna yang terjadi kita
dapat mengetahui pH larutan NaOH adalah > 10, pH larutan HCl adalah < 2,9, pH
larutan CH3COOH adalah 4,0 – 4,2, dan pH larutan NH4OH adalah 8,3 – 10. Juga sifat
larutannya, yaitu NaOH bersifat basa kuat, HCl bersifat asam kuat, CH3COOH
bersifat asam lemah, dan NH4OH bersifat basa lemah.
Pada pengujian kedua, kita mengukur pH larutan NaOH, HCl, CH3COOH,
NH4OH, masing-masing 0,1 M dan air/aquades menggunakan pH universal. Hasil
yang kita peroleh adalah NaOH memiliki pH 13, HCl memiliki pH 1, CH3COOH
memiliki pH 3, NH4OH memiliki pH 10 sedangkan air/aquades memiliki pH 7.
Kemudian pada pengujian ketiga, kita mengencerkan larutan NaOH, HCl,
CH3COOH, NH4OH (5 ml) dengan menambahkan air masing-masing larutan hingga
10. 100 ml lalu mengukur pH larutan setelah diencerkan yaitu NaOH pH menjadi 8, HCl
pH menjadi 4, CH3COOH pH menjadi 4, NH4OH pH menjadi 8. Setelah itu kita
bandingkan pH larutan sebelum diencerkan dan sesudah diencerkan, maka diperoleh
selisih basa kuat NaOH diencerkan 100 kali pH turun 5, asam kuat HCl diencerkan
100 kali pH naik 3, asam lemah CH3COOH deincerkan 100 kali pH naik 1, basa
lemah NH4OH diencerkan 100 kali pH turun 2.
VIII. Kesimpulan
a. Untuk mengetahui sifat asam-basa suatu larutan, kita dapat menggunakan kertas
lakmus maupun larutan indikator.
b. Agar kita dapat mengetahui perkiraan pH secara kuantitatif, kita harus memiliki
trayek pH dari pelarutan indikator yang kita campurkan.
c. Biasanya, asam adalah senyawa yang memiliki ion H+
, sedangkan basa memiliki
ion OH-
saat dilarutkan (dengan air).
d. Semakin kecil pH suatu larutan, semakin asam larutan tersebut, dan sebaliknya
semakin besar pH suatu larutan, maka semakin basa larutan tersebut.
IX. Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/54517739/Laporan-Kimia-Asam-Basa
http://infookesehatan.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-kimia-
menentukan-ph.html
http://airminumanugerah.blogspot.com/