Laporan Praktikum Kimia tentang Koloid
Peredaan antara Dispersi Kasar, Dispersi Halus, dan Dispersi Koloid
Kelompok 3
11 IPA 2- SMA Negeri 3 Kota Tangerang
TA 2012/2013
Laporan Praktikum Kimia tentang Koloid
Peredaan antara Dispersi Kasar, Dispersi Halus, dan Dispersi Koloid
Kelompok 3
11 IPA 2- SMA Negeri 3 Kota Tangerang
TA 2012/2013
Laporan resmi proses kimia terapan titrasi asam basa atau standarisasi larutannazimahagustina
Titrasi Asam Basa adalah suatu proses untuk menetkan kadar (PH) suatu larutan asam atau basa berdasarkan reaksi ntukan dengan asam basa. Kadar larutan asam dapat ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang sudah diketahui kadarnya, dan sebaliknya kadar larutan basa dapat ditentukan dengan larutan asam yang sudah diketahui kadarnya.
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Roket Cuka Sederhana, dibuat dengan menggabungkan 2 konsep sekaligus. Yakni konsep kekekalan momentum pada fisika, dan reaksi asam basa pada kimia. Jika keduanya digabung maka akan menghasilkan tekanan yang berfungsi untuk menerbangkan roket. Ini adalah makalah dari video di bawah ini. Semoga bermanfaat
https://www.youtube.com/watch?v=NZnZtogir6c
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
percobaan yang berjudul “Reaksi Asam Basa: Asam Poliprotik” yang bertujuan untuk mengenali ada tidaknya ion karbonat dan bikarbonat dalam suatu cuplikan dan mampu menentukan banyaknya komponen ion poliprotik karbonat dan bikarbonat dalam larutan. Reaksi antara cuplikan Na2CO3 dengan CaCl2 menghasilkan endapan CaCO3 yang mengandung ion karbonat dan bikarbonat. Terbentuknya ketika penambahan NH3 menunjukkan adanya ion bikarbonat
ASAM adalah molekul yang mengandung atom – atom hidrogen yang dapat melepaskan ion hidrogen dalam larutan
Ion hidrogen adalah proton tunggal bebas yang dilepaskan dari atom hidrogen. dikenal sebagai asam.
contoh asam adalah asam hidroklorida ( HCL ), yang berionasi dalam air membentuk ion- ion hidrogen ( H+ ) dan ion klorida ( CL- ) demikian juga, asam karbonat ( H2CO3) berionisasi dalam air membentuk ion H+ dan ion bikarbonat ( HCO3-).
Basa adalah ion atau molekul yang menerima ion hidrogen.
contoh, ion bikarbonat ( HCO3-), adalah suatu basa karena dia dapat bergabung dengan satu ion hidrogen untuk membentuk asam karbonat ( H2CO3). Demikian juga ( HPO4 ) adalah suatu basa karena dia dapat menerima satu ion hidrogen untuk membentuk ( H2PO4 ).
Gerak pada tumbuhan,apa yahh.. yg dimaksud gerak pada tumbuhan? Ternyata bukan hanya hewan dan manusia saja yang bisa bergerak melainkan tumbuhan pun bisa bergerak. Mari kita pelajari gerak pada tumbuhan disini...:D
Thailand adalah negara yang bebas dari penjajahan. Dan Thailand terkenal dengan nama "Gajah Putih". Thailand juga adalah negara yang sangat luar biasa menakjubkan...:D
Dan ng
1. Larutan Asam ,Larutan Basa,
dan Larutan
Netral
I. Tujuan: Menunjukkan larutan asam,
larutan basa,dan larutan netral.
II. Dasar Teori
1. Pengertian larutan asam dan
basa Arrhenius
Arrhenius adalah salah seorang
ahli kimia dari Swedia dengan nama lengkap Svante Arrhenius. Dalam
penelitiannya, Arrhenius menjelaskan pengertian asam basa.
1. Pengertian Asam
Asam menurut Arrhenius adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion H+ (atau H3O+)
Contoh : HCl, CH3COOH, H2SO4
HCl -> H+ + Cl-
CH3COOH -> CH3COO- + H+
H2SO4 -> H+ + SO42-
Asam Arrhenius dibagi menjadi macam-macam, tergantung jumlah ion H +
dan rumus kimianya.
Macam-macam asam menurut rumus kimianya terbagi menjadi 3 jenis,
yaitu :
1. Asam non-oksi
Asam non-oksi adalah asam yang tidak mengadung oksigen dalam rumus
kimianya.
Contoh : HF, HCl, HBr, HI
2. Asam oksi
2. Asam oksi adalah asam yang mengandung oksigen dalam rumus kimianya.
Contoh : H2SO4, H3PO3, HClO, H3PO4
3. Asam organik
Asam oksi pada umumnya berada di senyawa organik.
Contoh : C2H5COOH, CH3COOH
Macam-macam asam menurut jumlah ion H+ :
1. Asam monoprotik adalah asam dalam pelarut air menghasilkan atau
melepaskan 1 ion H+
Contoh : HCl -> H+ + Cl-
2. Asam diprotik adalah asam dalam pelarut air menghasilkan atau
melepaskan 2 ion H+
Contoh : H2SO4 -> 2 H+ + SO42–
3. Asam triprotik asam dalam pelarut air menghasilkan atau melepaskan 3
ion H+
Contoh : H3PO4 -> 3 H+ + PO43-
Macam-macam asam berdasarkan derajat ionisasi asam di dalam
larutan air :
1. Asam kuat, adalah asam yang mengalami proses ionisasi sempurna atau
derajat ionisasinya 1 atau mendekati 1. Contoh : HNO3, H2SO4, HCl
2. Asam lemah, adalah asam yang mengalami ionisasi sebagian dan
besarnya derajat ionisasi kecil. Contoh : CH3COOH, HCOOH, HCN
2. Pengertian Basa
Basa menurut Arrhenius adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air
menghasilkan ion OH-
Contoh : Mg(OH)2, NaOH, NH3
Macam-macam basa berdasarkan jumlah ion OH- :
3. 1. Basa Monohidroksi adalah basa yang melepaskan 1 ion OH-
Contoh : LiOH, KOH, NaOH
2. Basa Polihidroksi adalah basa yang melepaskan lebih dari 1 ion OH-
Contoh : Al(OH)3, Fe(OH)2, Zn(OH)2
2. Pengertian larutan asam dan basa Bronsted –Lowry dan
Lewis
• Teori asam basa Bronsted-Lowry adalah teori yang melengkapi kelemahan
teori asam basa Arrhenius karena tidak semua senyawa bersifat asam/basa
dapat menghasilkan ion H+/OH- jika dilarutkan dalam air. Merurut
beliau , asam adalah senyawa yang dapat menyumbang proton, yaitu ion
H+ ke senyawa/ zat lain. Bsa adalah senyawa yang dapat menerima
proton, yaitu ion H+ ke senyawa/zat lain. Teori ini juga memiliki
kelemahan, yaitu tidak dapat memperlihatkan sifat asam/basa suatu
senyawa bila tidak ada proton yang terlibat dalam reaksi.
4. • Teori Bronsted dan Lowry asam: zat yang menghasilkan dan
mendonorkan proton (H+) pada zat lain basa: zat yang dapat menerima
proton (H+) dari zat lain.
• Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCl dan NH3 dapat dijelaskan
sebagai reaksi asam basa, yakni
HCl(g) + NH3(g) –>NH4Cl(s) … (9.11)
• simbol (g) dan (s) menyatakan zat berwujud gas dan padat. Hidrogen
khlorida mendonorkan proton pada amonia dan berperan sebagai asam.
• Menurut teori Bronsted dan Lowry, zat dapat berperan baik sebagai asam
maupun basa. Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan
berperan sebagai asam dan lawannya sebagai basa. Sebaliknya, bila zuatu
zat lebih mudah menerima proton, zat ini akan berperan sebagai basa.
Dalam suatu larutan asam dalam air, air berperan sebagai basa.
HCl + H2O –> Cl- + H3O+ … (9.12)
basa asam
asam1 basa2
konjugat 1 konjugat 2
• Dalam reaksi di atas, perbedaan antara HCl dan Cl- adalah sebuah proton,
dan perubahan antar keduanya adalah reversibel. Hubungan seperti ini
disebut hubungan konjugat, dan pasangan HCl dan Cl- juga disebut
sebagai pasangan asam-basa konjugat.
• Larutan dalam air ion CO32- bersifat basa. Dalam reaksi antara ion CO32-
dan H2O, yang pertama berperan sebagai basa dan yang kedua sebagai
asam dan keduanya membentuk pasangan asam basa konjugat.
H2O + CO32- –> OH- + HCO3- … (9.12)
basa asam
asam1 basa2
konjugat 1 konjugat 2
• Zat disebut sebagai amfoter bila zat ini dapat berperan sebagao asam atau
basa. Air adalah zat amfoter yang khas. Reaksi antara dua molekul air
menghasilkan ion hidronium dan ion hidroksida adalah contoh khas reaksi
zat amfoter
H2O + H2O –> OH- + H3O+ … (9.12)
asam1 basa2 basa asam
5. konjugat 1 konjugat 2
III. Besarnya pH untuk larutan asam ,basa,dan netral
• Menyatakan pH Larutan Asam
• Untuk menyatakan nilai pH suatu larutan asam, maka yang paling awal
harus ditentukan (dibedakan) antara asam kuat dengan asam lemah.
1. pH Asam Kuat
Bagi asam-asam kuat ( a = 1), maka menyatakan nilai pH larutannya dapat
dihitung langsung dari konsentrasi asamnya (dengan melihat valensinya).
Contoh:
1. Hitunglah pH dari 100 ml larutan 0.01 M HCl !
Jawab:
HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
[H+] = [HCl] = 0.01 = 10-2 M
pH = – log 10-2 = 2
2. Hitunglah pH dari 2 liter larutan 0.1 mol asam sulfat !
Jawab:
H2SO4(aq) → 2 H+(aq) + SO42-(aq)
[H+] = 2[H2SO4] = 2 x 0.1 mol/2.0 liter = 2 x 0.05 = 10-1 M
pH = – log 10-1 = 1
2. pH Asam Lemah
6. Bagi asam-asam lemah, karena harga derajat ionisasinya ¹ 1 (0 < a < 1) maka
besarnya konsentrasi ion H+ tidak dapat dinyatakan secara langsung dari
konsentrasi asamnya (seperti halnya asam kuat). Langkah awal yang harus
ditempuh adalah menghitung besarnya [H+] dengan rumus
[H+] = √ ( Ca . Ka)
dimana:
Ca = konsentrasi asam lemah
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Contoh:
Hitunglah pH dari 0.025 mol CH3COOH dalam 250 ml larutannya, jika diketahui
Ka = 10-5
Jawab:
Ca = 0.025 mol/0.025 liter = 0.1 M = 10-1 M
[H+] = √ (Ca . Ka) = 10-1 . 10-5 = 10-3 M
pH = -log 10-3 = 3
• Menyatakan pH Larutan Basa
Prinsip penentuan pH suatu larutan basa sama dengan penentuan pH larutam
asam, yaitu dibedakan untuk basa kuat dan basa lemah.
1. pH Basa Kuat
Untuk menentukan pH basa-basa kuat (a = 1), maka terlebih dahulu dihitung
nilai pOH larutan dari konsentrasi basanya.
Contoh:
a. Tentukan pH dari 100 ml larutan KOH 0.1 M !
b. Hitunglah pH dari 500 ml larutan Ca(OH)2 0.01 M !
Jawab:
a. KOH(aq) ® K+(aq) + OH-(aq)
[OH-] = [KOH] = 0.1 = 10-1 M
pOH = - log 10-1 = 1
pH = 14 - pOH = 14 - 1 = 13
b. Ca(OH)2(aq) ® Ca2+(aq) + 2 OH-(aq)
7. [OH-1] = 2[Ca(OH)2] = 2 x 0.01 = 2.10-2 M
pOH = - log 2.10-2 = 2 - log 2
pH = 14 - pOH = 14 - (2 - log 2) = 12 + log 2
2. pH Basa Lemah
Bagi basa-basa lemah, karena harga derajat ionisasinya ¹ 1, maka untuk
menyatakan konsentrasi ion OH- digunakan rumus:
[OH-] = Ö (Cb . Kb)
dimana:
Cb = konsentrasi basa lemah
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Contoh:
Hitunglah pH dari 100 ml 0.001 M larutan NH4OH, jika diketahui tetapan
ionisasinya = 10-5 !
Jawab:
[OH-] = Ö (Cb . Kb) = 10-3 . 10-5 = 10-4 M
pOH = - log 10-4 = 4
pH = 14 - pOH = 14 - 4 = 10
Jadi,besar pH asam,basa dan netral adalah:
pH asam adalah antara 1 (kuat) – 6 (lemah)
pH basa adalah antara 8 (lemah) – 14 (kuat)
pH netral adalah 7
IV. Pengertian indikator asam basa
Pengertian Indikator Asam Basa
Indikator asam basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan,
dengan tujuan mengetahui kisaran pH dalam larutan tersebut. Indikator asam basa
biasanya adalah asam atau basa organik lemah. Senyawa indikator yang tak
terdisosiasi akan mempunyai warna berbeda dibanding dengan indikator yang
terionisasi. Sebuah indikator asam basa tidak mengubah warna dari larutan murni
asam ke murni basa pada konsentrasi ion hidrogen yang spesifik, melainkan hanya
8. pada kisaran konsentrasi ion hidrogen. Kisaran ini merupakan suatu interval
perubahan warna, yang menandakan kisaran pH.
Penggunaan Indikator Asam Basa
Larutan yang akan dicari tingkat keasamannya diberi suatu asam basa yang sesuai,
kemudian dilakukan suatu titrasi. Perubahan pH dapat diketahui dari perubahan
warna larutan yang berisi indikator. Perubahan warna ini sesuai dengan kisaran
pH yang sesuai dengan jenis indikator.
Indikator yang Biasa Digunakan
Di bawah ini ada beberapa indikator asam basa yang sering digunakan. Indikator
dapat bekerja pada larutan, maupun alkohol sesuai dengan sifatnya. Inilah contoh
indikator yang digunakan untuk mengetahui pH.
Daftar indikator asam basa lengkap
Indikator Rentang Kuantitas Asam Basa
pH penggunaan per 10
ml
Timol biru 1,2-2,8 1-2 tetes 0,1% larutan merah kuning
Pentametoksi 1,2-2,3 1 tetes 0,1% dlm merah- tak
merah larutan 0% alkohol ungu berwarna
Tropeolin OO 1,3-3,2 1 tetes 1% larutan merah kuning
2,4-Dinitrofenol 2,4-4,0 1-2 tetes 0,1% larutan tak kuning
dlm 50% alkohol berwarna
Metil kuning 2,9-4,0 1 tetes 0,1% larutan merah kuning
dlm 90% alkohol
Metil oranye 3,1-4,4 1 tetes 0,1% larutan merah oranye
Bromfenol biru 3,0-4,6 1 tetes 0,1% larutan kuning biru-ungu
Tetrabromfenol 3,0-4,6 1 tetes 0,1% larutan kuning biru
biru
9. Alizarin natrium 3,7-5,2 1 tetes 0,1% larutan kuning ungu
sulfonat
α-Naftil merah 3,7-5,0 1 tetes 0,1% larutan merah kuning
dlm 70% alkohol
p-Etoksikrisoidin 3,5-5,5 1 tetes 0,1% larutan merah kuning
Bromkresol hijau 4,0-5,6 1 tetes 0,1% larutan kuning biru
Metil merah 4,4-6,2 1 tetes 0,1% larutan merah kuning
Bromkresol ungu 5,2-6,8 1 tetes 0,1% larutan kuning ungu
Klorfenol merah 5,4-6,8 1 tetes 0,1% larutan kuning merah
Bromfenol biru 6,2-7,6 1 tetes 0,1% larutan kuning biru
p-Nitrofenol 5,0-7,0 1-5 tetes 0,1% larutan tak kuning
berwarna
Azolitmin 5,0-8,0 5 tetes 0,5% larutan merah biru
Fenol merah 6,4-8,0 1 tetes 0,1% larutan kuning merah
Neutral merah 6,8-8,0 1 tetes 0,1% larutan merah kuning
dlm 70% alkohol
Rosolik acid 6,8-8,0 1 tetes 0,1% larutan kuning merah
dlm 90% alkohol
Kresol merah 7,2-8,8 1 tetes 0,1% larutan kuning merah
α-Naftolftalein 7,3-8,7 1-5 tetes 0,1% larutan merah hijau
dlm 70% alkohol mawar
Tropeolin OOO 7,6-8,9 1 tetes 0,1% larutan kuning merah
mawar
Timol biru 8,0-9,6 1-5 tetes 0,1% larutan kuning biru
Fenolftalein (pp) 8,0-10,0 1-5 tetes 0,1% larutan tak merah
dlm 70% alkohol berwarna
α-Naftolbenzein 9,0-11,0 1-5 tetes 0,1% larutan kuning biru
dlm 90% alkohol
Timolftalein 9,4-10,6 1 tetes 0,1% larutan tak biru
dlm 90% alkohol berwarna
Nile biru 10,1-11,1 1 tetes 0,1% larutan biru merah
Alizarin kuning 10,0-12,0 1 tetes 0,1% larutan kuning lilac
Salisil kuning 10,0-12,0 1-5 tetes 0,1% larutan kuning oranye-
dlm 90% alkohol coklat
Diazo ungu 10,1-12,0 1 tetes 0,1% larutan kuning ungu
Tropeolin O 11,0-13,0 1 tetes 0,1% larutan kuning oranye-
coklat
Nitramin 11,0-13,0 1-2 tetes 0,1% larutan tak oranye-
dlm 70% alkohol berwarna coklat
Poirrier's biru 11,0-13,0 1 tetes 0,1% larutan biru ungu-pink
Asam 12,0-13,4 1 tetes 0,1% larutan tak oranye-
trinitrobenzoat berwarna merah
Indikator Asam Basa Alami
10. Senyawa alam banyak yang digunakan sebagai indikator asam basa alami.
Beberapa tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan indikator asam
basa alami antara lain adalah kubis ungu, sirih, kunyit, dan bunga yang
mempunyai warna (anggrek, kamboja jepang, bunga sepatu, asoka, bunga kertas).
Cara membuat indikator asam basa alami adalah:
1. Menumbuk bagian bunga yang berwarna pada mortar.
2. Menambahkan sedikit akuades pada hasil tumbukan sehingga didapatkan
ekstrak cair.
3. Ekstrak diambil dengan pipet tetes dan dan diteteskan dalam keramik.
4. Menguji dengan meneteskan larutan asam dan basa pada ekstrak,
sehingga ekstrak dapat berubah warna.
Inilah hasil pengamatan beberapa indikator asam basa alami.
Warna Nama Warna Air Warna Air Warna Air
Bunga Bunga Bunga Bunga Keadaan Bunga Keadaan
Asam Basa
Merah Kembang Ungu muda Merah Hijau tua
sepatu
Kuning Terompet Kuning Emas muda Emas tua
keemasan
Ungu Anggrek Ungu tua Pink tua Hijau kemerahan
Merah Asoka Coklat muda Oranye muda Coklat
Kuning Kunyit Oranye Oranye cerah Coklat kehitaman
Ungu Bougenville Pink tua Pink muda Coklat teh
Pink Euphorbia Pink Pink muda Hijau lumut
keputih-
putihan
Merah Kamboja Coklat tua Coklat oranye Coklat kehitaman
V. ALAT DAN BAHAN
1.Gelas beaker 6 buah
2.pH meter 1 buah
3. Kertas lakmus merah
4. Kertas lakmus biru
11. 5. Indikator universal
6. Larutan HCL 1 M
7. LarutanHCL 1 M
8. Larutan Na2B4O7 1 M
9. Larutan NaOH 1 M
10. Larutan gula
11. Aquadest
VI. LANGKAH KERJA
LANGKAH PERCOBAAN
Masukkan larutan HCL 1 M ke dalam gelas beaker(kurang lebih 2 cm)
Tes dengan kertas lakmus merah. Catat perubahan warna yang terjadi.
Tes dengan kertas lakmus biru. Catat perubahan warna yang terjadi.
Tes dengan indikator universal. Catat pH-nya.
Tes dengan pH meter. Catat pH-nya.
Ulangi langkah 1-5 dengan 5 larutan lainnya
12. VII. DATA PERCOBAAN
No. Jenis Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru Universal Indikator
1. HCL 1 M Merah Merah Merah 2
2. CH3COOH 1 M Merah Merah Merah 3
3. Na2B4O7 1 M Biru Biru Hijau 8
4. NaOH 1 M Biru Biru Biru 11
5. Gula Merah Merah Kuning 4
6. Aquadest Merah Merah Kuning 5
VIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Apa yang menyebabkan suatu larutan bersifat asam atau basa?
konsentrasi ion H^+ dan/atau konsentrasi ion OH^- yang menentukan
suatu larutan bersifat asam, basa atau netral.
2. Apa yang membedakan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru?
Bedanya ,beda warna kertas lakmusnya
3. Apa perbedaan kertas lakmus dan indikatornya?
Lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah
warna jika dicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang
13. dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang
ada,sedangkan
dan indikator universal untuk mengetahui pH suatu larutan secara
langsung sehingga dapat diketahui apakah larutan tersebut termasuk
asam, basa atau garam.
4. . Berapakah pH untuk masing-masing larutan tersebut?
pH asam adalah antara 1 (kuat) – 6 (lemah).
pH basa adalah antara 8 (lemah) – 14 (kuat).
pH netral adalah 7.
5. Larutan mana yang bersifat asam? Mana yang bersifat basa?
Larutan bersifat asam :HCL 1 M, CH3COOH 1 M, gula, dan
aquadest.
Larutan bersifat basa :Na2B4O7 1 M, NaOH 1 M.
Kesimpulan:
Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan dan
tidak mengalami perubahan warna, maka larutan tersebut
bersifat asam.
Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam suatu larutan
dan mengalami perubahan warna, yaitu berwarna biru, maka
larutan tersebut berifat basa.
Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan dan
tidak mengalami perubahan warna, maka larutan tersebut
bersifat basa.
Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam suatu larutan
dan mengalami perubahan warna, yaitu berwarna merah,
maka larutan tersebut berifat asam.
Jika kertas lakmus merah ataupun biru dicelupkan pada
larutan netral, maka kartas lakmus tidak akan mengalami
perubahan warna, tapi tidak bersifat asam ataupun basa.