1. MEMBUAT MANISAN KUNDUR
BERDASARKAN SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN
NAMA KELOMPOK :
M. TAUFIK
IBNU ALIF
JANE NIZAR RAHMAN
ARIEF FIKRIANTO
KELAS: XII. IA. 3
2. Kata Pengantar
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
kepada hambanya, khususnya bagi penulis yang telah mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Membuat Manisan Kundur berdasarkan Sifat Koligatif Larutan “ .
Dalam menulis makalah ini, alhamdulillah Penulis tidak mendapatkan kendala – kendala, sehingga
penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Roslina Tanjung, selaku guru pembimbing yang telah memberikan dorongan dan
motivasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Disini penulis juga sampaikan, jika seandainya
dalam penulisan makalah ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis
dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan
sempurna.
Penulis
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh guru
pengajar. Makalah ini membahas tentang sifat koligatif larutan yaitu : membuat manisan berdasarkan
peristiwa osmosis. Makalah ini disusun berdasarkan tentang penelitian yang telah kelompok kami
lakukan. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih
encer ke bagian yang lebih pekat. Sifat koligatif adalah sifat yang hanya bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenis partikelnya. Koligatif artinya bergantung pada
kumpulan atau dengan kata lain sifat yang dipengaruhi oleh efek kolektif dari sejumlah partikel zat
terlarut. Jadi, suatu larutan yang berbeda jenisnya, namun memiliki jumlah partikel yang sama akan
memiliki sifat koligatif yang sama pula. Adapun jenis-jenis sifat koligatif adalah penurunan tekanan
uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Salah satu jenis sifat
koligatif yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah proses osmosis. Misalnya, air dari
dalam tanah dapat didistribusikan ke seluruh jaringan tumbuhan hingga ke pucuk-pucuknya yang
tinggi karena adanya proses osmosis.
1.2 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Selain itu, tujuannya
adalah untuk mengetahui peristiwa osmosis yang terjadi pada kundur, faktor faktor apakah yang
mempengaruhi peristiwa osmosis,dan kenapa osmosis bisa terjadi pada manisan kundur tersebut?
Harapan penulis adalah agar makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, akan tetapi
bermanfaat juga bagi meraka yang membutuhkan untuk referensi ataupun bahan bacaan semata.
1.3 Kegunaan Penelitian
Bagi siswa : Siswa mampu melakukan penelitian dengan petunjuk dari pembahasan materi,
melakukan eksperimen, dan melakukan tugas ilmiah dengan sendiri maupun kelompok, serta
mendapatkan pengetahuan tambahan tentang pokok bahasan yang diberikan oleh guru.
Bagi guru :Guru mampu menilai kemampuan siswa dalam melakukan eksperimen dan
menyelesaikan tugas ilmiah yang diberikan kepada siswa, serta guru mampu menilai sejauh mana
wawasan siswa tentang pokok bahasan yang menjadi tugas.
4. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Osmosis
Jika suatu larutan dipisahkan dari pelarutnya dengan membran semipermeabel maka pelarut
cenderung pindah ke larutan. Proses perpindahan pelarut dalam fenomena ini disebut proses osmosis.
Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati membran
yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang
mempunyai knsentrasi terlalu tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah),
dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama). Jika terdapat dua
larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan
seimbang. Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat
(tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa
melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang
bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati
membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke
hipertonik.
Bila dua larutan yang konsentrasinya berbeda, yang satu pekat dan yang lainnya encer
dipisahkan oleh membran semipermiabel, maka molekul-molekul pelarut akan mengalir dari larutan
yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat, sedangkan molekul zat terlarut tidak mengalir. Hal ini
terjadi karena partikel pelarut lebih kecil daripada partikel zat terlarut sehingga partikel pelarut dapat
menembus membran semipermiabel dan partikel zat terlarut tidak. Aliran suatu pelarut dari suatu
larutan dengan konsentrasi lebih rendah ke larutan dengan konsentrasi tinggi melalui membran
semipermiabel disebut osmosis
Peristiwa osmosis dapat dicegah dengan memberi tekanan pada permukaan larutan. Tekanan
yang diperlukan untuk mencegah terjadinya osmosis ini disebut tekanan osmotik. Tekanan osmotik
bergantung pada konsentrasi dan bukan pada jenis partikel zat terlarut. Menurut Van’t Hoof, tekanan
osmotik larutan encer dapat dihitung dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal.
2.2 Aplikasi Tekanan Osmotik
Jika dua buah larutan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel memiliki tekanan
osmotik sama, kedua larutan tersebut isotonik satu dengan yang lainnya. Jika salah satu larutan
memiliki tekanan osmotik lebih besar dari larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan hipertonik.
Jika larutan memiliki tekanan osmotik lebih kecil daripada larutan yang lain, larutan tersebut
dinamakan hipotonik. Tekanan osmosik memainkan peranan penting dalam sistem hidup. Misalnya,
dinding sel darah merah berfungsi sebagai membran semipermeabel terhadap pelarut sel darah
merah. Penempatan sel darah merah dalam larutan yang hipertonik relatif terhadap cairan dalam sel
menyebabkan cairan sel keluar sehingga mengakibatkan sel mengerut.
Proses pengerutan sel seperti ini disebut krenasi. Penempatan sel darah dalam larutan yang
hipotonik relatif terhadap cairan dalam sel menyebabkan cairan masuk ke dalam sel sehingga sel
darah merah akan pecah. Proses ini dinamakan hemolisis. Seseorang yang membutuhkan pengganti
cairan tubuh, baik melalui infus maupun meminum cairan pengganti ion tubuh harus memperhatikan
konsentrasi cairan infus atau minuman. Konsentrasi cairan infus atau minuman harus isotonik dengan
cairan dalam tubuh untuk mencegah terjadi krenasi atau hemolisis.
1. Mengontrol Bentuk Sel
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan
yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik.
5. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain
disebut hipertonik.
Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus
harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel
darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan.
2. Mesin Cuci Darah
Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode
dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel
dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar
seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.
3. Pengawetan Makanan
Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur
digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan
busuk yang berada di permukaan makanan.
4. Membasmi Lintah
Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang
ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah
akan kekurangan air dalam tubuhnya.
5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman
Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar.
Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar
tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.
6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik
Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih
pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang
lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan
pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes
dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion
dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke
dalam air asin.
Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah
sebelum dilepas ke lingkungan bebas.
6. BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1 Judul Penelitian
Judul praktikum ini adalah ”Membuat Manisan Kundur Berdasarkan sifat Koligatif Larutan”
3.2 Perumusan Masalah
Kapan terjadinya proses osmosis saat pembuatan manisan?
3.3 Hipotesis
Terjadi proses osmosis pada manisan kundur, pada saat kundur tersebut dimasukan kedalam larutan
gula dan di diamkan selama beberapa saat.
3.4 Alat dan Bahan
No. AlAlat JuJumlah
1 Kompor + gas 1 buah
2 Panci 1 buah
3 Mangkok 1 buah
4 Baskom 1 buah
5 Telenan 1 buah
6 Pisau 1 buah
7 Sendok 1 buah
8 Pengaduk 1 buah
9 Tupperware 3
Bahan
1 Buah Kundur
2 Pewarna Makanan
3 Gula Pasir
4 Kayu Manis dan Kapur Sirih Secukupnya
3.5 Langkah Kerja
1. Kupas kulit buah, kemudian cuci bersih buah. Dalam pratikum ini, kelompok kami menggunakan
buah kundur .
2. Potong buah tersebut sesuai selera,kemudian rendam kedalam larutan kapur sirih selama satu malam.
Kemudian ditiriskanKemudian ditiriskan
3. Masak air+gula+pewarna+kayu manis dalam panci hingga mendidih.
4. Kemudian tuangkan kedalam baskom,lalu masukkan semua buah hingga terendam seluruhnya
selama 10 menit.
5. Lalu tiriskan, dan lakukan berulang kali.
7. 6. Setelah itu masukkan manisan yang sudah jadi tersebut ke dalam tupperware.
7. Tutup tupperware, kemudian simpan tupperware tersebut dalam suhu kulkas selama 24 jam.
8. Manisan salak dan manisan kedondong pun siap disajikan.
3.6 Hasil Pengamatan
Faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah : Kadar air dan molekul terlarut yang ada
di dalam sel, Kadar air dan molekul terlarut yang ada di luar sel,temperatur, zat terlarut, luas
permukaan, jarak zat terlarut dan pelarut, ukuran molekul, dan tebal membran.
Dari hasil percobaan praktikum membuat manisan kundur tersebut, dapat dikatakan bahwa
dalam proses pembuatan manisan kundur terdapat proses osmosis yang terjadi saat kundur di
masukkan ke dalam larutan gula. Saat kundur direndam di dalam larutan gula selama beberapa saat,
terjadi pemindahan pelarut melalui membran selektif permiabel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah yang di sebut juga dengan Osmosis.
8. BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Air atau larutan gula masuk kedalam sel kundur ,yang terjadi pada saat salak dan kedondong
di masukan kedalam larutan gula, lalu di diamkan selama beberapa saat agar larutan tersebut masuk
ke dalam sel kundur, dan kundur tersebut akan terasa manis saat dimakan. Semua itu terjadi karena
proses osmosis yaitu pergerakan zat melalui membran dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
tanpa memerlukan energi.
4.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, jika para pembaca ingin lebih yakin dan percaya
tentang makalah ini, anda dapat melakukannya kembali dengan lebih teliti dan dengan
penyempurnaan-penyempurnaan.