3. Mengobservasi apa yang terjadi pada
sel tumbuhan ketika ditetesi berbagai
larutan dengan konsentrasi yang
berbeda.
4.
5. “Sebuah proses di dalam sel tumbuhan
dimana sitoplasma lepas dari dinding sel
karena hilangnya air dalam peristiwa
osmosis.”
6. Osmosis adalah perpindahan air
melalui membran permeabel selektif
dari bagian yang lebih encer ke
bagian yang lebih pekat. Membran
semipermeabel harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh
zat terlarut, yang mengakibatkan
gradien tekanan sepanjang
membran.
7. Apabila sel tumbuhan
diletakkan pada larutan
hipertonik (larutan yang
memiliki konsentrasi zat
terlarut yang lebih besar di
luar sel) maka sel
tumbuhan akan kehilangan
air dan juga tekanan
turgor, menyebabkan sel
tumbuhan lemah.
8. Kehilangan air lebih banyak akan
menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan
terus berkurang sampai di suatu titik di mana
protoplasma sel terkelupas dari dinding
sel, menyebabkan adanya jarak antara
dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis
- runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi.
11. 1. Siapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan diatas meja praktek.
2. Campur air dengan glukosa untuk
dijadikan 0.5 mol glukosa.
3. Kupas bawang dan ambil epidermis
konkaf bagian dalam.
4. Letakkan epidermis konkaf bagian
dalam diatas preparat.
12. 5. Tetes 3 cairan berbeda, ke objek
penelitian, lalu tutup dengan cover slip
6. Setelah beberapa detik, amati dengan
mikroskop.
13. No. Jenis Larutan Ilustrasi Sel Keterangan
1. Aquades Tidak mengalami
plasmolisis
2. 0,5 mol Mengalami sedikit
glukosa plasmolisis
3. 0,5 mol Mengalami
glukosa dan plasmolisis
aquades
14. Bila sel tumbuhan ditambahkan larutan 0,5
mol glukosa maka sel tumbuhan akan
mengalami plasmolisis (sangat mengkerut).
Bila sel tumbuhan ditambahkan larutan
campuran 0,5 mol glukosa dengan air
maka sel tumbuhan akan mengalami
plasmolisis (mengkerut).
Bila sel tumbuhan ditambahkan larutan air
maka sel tumbuhan tidak dapat
mengalami plasmolisis.
15. Kulit yang terkena glukosa akan terjadi
osmosis
Plasmolisis terjadi karena dampak
peristiwa osmosis.
Semakin tinggi konsentrasi glukosa yang
diberikan, semakin parah plasmolisisnya.