1. HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANAK
DALAM KELUARGA DENGAN KOMUNIKASI
INTERPERSONAL ANAK DI PAUD
(Studi Korelasi di PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota
Bengkulu)
SKRIPSI
OLEH
Elsa Cindrya
A1I010011
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi
yang dimiliki manusia. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 BAB 1 pasal 1
ayat I tentang sistem pendidikan nasional, dinyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara (Hasbullah :2011: 4).
3. Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antar
pribadi. Peserta didik sebagai individu yang unik adalah makhluk
individu, sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, peserta
didik senantiasa melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Interaksi
sosial menjadi faktor utama dalam hubungan interpersonal antara dua
orang atau lebih yang saling mempengaruhi.
Keluarga merupakan lembaga terkecil pertama kali dikenal oleh
anak dalam lingkungannya. Keluarga adalah kelompok yang paling
awal dapat membentuk kepribadian, watak dan perilaku bagi seorang
individu. Hal ini sejalan dengan pendapat Setiono dalam Diarni (2006:
1); bahwa keluarga merupakan wahana pengalaman yang menjadi
landasan bagi perkembangan anak, sehingga jelas akan mempengaruhi
berbagai aspek perkembangan kepribadian dan tingkah laku anak.
4. Komunikasi dapat dilakukan baik secara verbal maupun nonverbal.
Komunikasi verbal dalam keluarga seperti saling mencurahkan isi hati,
berpamitan untuk pergi ke sekolah atau kantor, mengajak makan
bersama, dan sebagainya. Sedangkan komunikasi secara nonverbal
dalam keluarga dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala dan
mengangkat bahu.
5. Berdasarkan pengamatan peneliti pada tahun ajaran 2012/2013
pada perkembangan komunikasi anak di PAUD Kemala
Bhayangkari Kota Bengkulu, belum berkembang secara
optimal. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek komunikasi
interpersonal anak di PAUD diantaranya; komunikasi verbal
dan nonverbal. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian
tentang komunikasi interpersonal anak di PAUD tersebut.
6. B. Identifikasi masalah
Dalam penelitian ini mengidentifikasi masalah tertuju pada hubungan
komunikasi interpersonal anak dalam keluarga terhadap komunikasi
interpersonal anak di PAUD Kemala Bhayangkari Kota Bengkulu.
Komunikasi interpersonal dalam keluarga sangat mempengaruhi perilaku
anak. Komunikasi dan interaksi antar-pribadi merupakan hal yang sangat
mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku orang lain karena dari pengaruh
yang ditimbulkannya terjadi sebuah proses psikologis yang akhirnya
bermuara pada proses sosial. Komunikasi antarpribadi yang paling sederhana
dapat kita amati didalam keluarga.
Lingkungan di luar keluarga akan turut andil dalam pembentukan
perilaku anak. Anak-anak mudah sekali untuk mengadopsi dan meniru apa
saja yang mereka lihat dan mereka dengar. Perhatian mereka terhadap hal-hal
yang ada disekelilingnya banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai yang mereka
anut.
7. C. Batasan masalah
Pembatasan masalah ditujukan agar ruang lingkup penelitian dapat lebih
jelas dan terarah sehingga tidak dapat mengaburkan penelitian. Adapun
pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu :
1. Penelitian dengan menggunakan studi korelasi yaitu penelitian untuk
mencari hubungan antar dua variabel.
2. Kelompok yang diambil untuk dijadikan sampel adalah anak didik di
PAUD Kemala Bhayangkari Kota Bengkulu.
3. Penelitian ini terbatas pada komunikasi interpersonal anak dalam
keluarga dan komunikasi interpersonal anak di PAUD.
8. D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang
dirumuskan dalam penelitan ini adalah :
1. Bagaimana komunikasi interpersonal yang digunakan oleh masing-
masing orangtua anak di dalam keluarga ?
2. Bagaimana komunikasi interpersonal anak di PAUD Kemala
Bhayangkari Kota Bengkulu?
3. Bagaimana hubungan komunikasi interpersonal anak dalam keluarga
terhadap komunikasi interpersonal anak di PAUD?
9. E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan yakni untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui bentuk komunikasi apa yang digunakan oleh
orangtua anak di dalam keluarga.
2. Untuk mengetahui komunikasi interpersonal anak di PAUD Kemala
Bhayangkari Kota Bengkulu.
3. Untuk membuktikan hubungan yang signifikan antara komunikasi
interpersonal anak dalam keluarga dengan komunikasi interpersonal
anak di PAUD Kemala Bhayangkari Kota Bengkulu .
10. F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan bagi
pengembangan pendidikan anak usia dini yang dikhususkan lagi dalam
komunikasi interpersonal, komunikasi verbal dan nonverbal. Karena
semuanya memiliki kausalitas dan keterkaitan yang erat dan berperan penting
dalam kecakapan hidup berkomunikasi terutama dalam lingkup PAUD dan
dalam keluarga.
2. Manfaat praktisi
a. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi PAUD dalam mengembangkan
metode pembelajaran dengan menggunakan komunikasi verbal dan
nonverbal agar proses pembelajaran menjadi efektif.
b. Memberi informasi bagi orangtua untuk perkembangan komunikasi
interpersonal anak.
c. Sebagai referensi tambahan bagi guru dalam pembelajaran dengan
menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal.
11. BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian
A. Pengertian keluarga
Pengertian keluarga dapat ditinjau dari dimensi hubungan darah dan
hubungan sosial. Keluarga dalam dimensi hubungan darah merupakan suatu
kesatuan sosial yang ikat oleh hubungan darah antara yang satu dengan yang
lain. Sedangkan dalam dimensi hubungan sosial, keluarga merupakan suatu
kesatuan sosial yang diikat oleh adanya saling berhubungan atau interaksi dan
saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya, walaupun di
antara mereka tidak terdapat hubungan darah. Keluarga berdasarkan dimensi
hubungan sosial ini dinamakan keluarga psikologis dan keluarga pedagogis
(Shochib : 2010: 17).
12. B. Pengertian komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin, communis, yang
berarti membuat membuat kebersamaan antara dua orang atau lebih.
Akar katanya communis adalah communico, yang artinya berbagi
(Stuart, 1983).
13. Bentuk-bentuk komunikasi
Dilihat dari prosesnya, komunikasi dapat dibedakan atas
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi
verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol
verbal, baik secara lisan maupun tulisan. Simbol atau pesan
verbal adalah semua simbol yang menggunakan satu kata atau
lebih. Hampir semua rangsangan bicara yang kita sadari
termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu
usaha-usaha yang dilakukan secara sadar atau berhubungan
dengan orang lain secara verbal.
14. Komunikasi dalam tingkatan lainnya adalah komunikasi dalam bidang
pendidikan. Komunikasi dalam bidang pendidikan dibagi dalam
komunikasi pendidikan di rumah dan komunikasi pendidikan di sekolah.
Di sekolah sendiri terdapat komunikasi dalam berbagai tingkatan, yakni
komunikasi yang sifatnya keatas, kebawah dan setara. Dari beberapa
tingkatan komunikasi di sekolah untuk tujuan pendidikan sebaiknya
bertujuan jelas mengubah setiap individu menjadi pribadi positif dan
berkualitas.
Dikemukakan John R. Wenburg dkk dalam Mulyana (2009: 67) ada tiga
kerangka pemahaman mengenai komunikasi, yakni komunikasi sebagai
tindakan satu-arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi
sebagai transaksi.
15. 2. Komunikasi interpersonal
a. Komponen komunikasi
Berdasarkan pengertian komunikasi di atas, jika dilakukan analisis dengan
cermat, ditemukanlah sejumlah komponen komunikasi yang menjadi unsur-unsur
untama untuk terjadinya proses komunikasi. Unsur-unsur tersebut adalah
komunikator sebagai pengirim pesan, pesan yang disampaikan, dan komunikan
sebagai penerima pesan dari si pengirim.
b. Bentuk komunikasi dalam keluarga
1. Komunikasi verbal
2. Komunikasi non-verbal
3. Komunikasi individul
4. Komunikasi kelompok
16. c. Komunikasi interpersonal anak di PAUD
Dalam Fajar (2009: 65) komunikasi dalam kelompok yakni kegiatan
komunikasi yang berlangsung diantara suatu kelompok. Pada tingkatan
ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai
dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi
yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota
kelompok, bukan bersifat pribadi. Misalnya, ngobrol-ngobrol antara
ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas
tentang topik bahasan, dan sebagainya.
17. B. Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan
Pada dasarnya suatu penelitian yang dibuat dapat
memperhatikan penelitian lain yang dapat dijadikan rujukan
dalam mengadakan penelitian. Adapun penelitian terdahulu
yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Reynolds dalam Shochib (2010: 8), yang
menyatakan bahwa anak yang berhasil di sekolah adalah anak
yang berlatar belakang dari keluarga yang berhubungan akrab,
penuh kasih sayang, dan menerapkan disiplin berdasarkan
kecintaan.
18.
19. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan
menggambarkan keadaan yang sebenarnya (Maria :2012:59),
yang menggunakan ukuran frekuensi simbol, atribut atau
menggunakan bilangan (numerik) agar mengandung makna
yang lebih tepat Sudjana dalam Eliza (2005: 24), serta
dinalisis dengan statistik, yang digunakan untuk mengetahui
keterhubungan antara variabel dalam penelitian Nur Kencana
dalam Eliza (2005: 24).
20. B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Mardalis dalam Eliza (2005: 25), populasi adalah
sekumpulan kasus yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang
berkaitan dengan masalah penelitian. Kasus-kasus tersebut
dapat berupa orang, benda, binatang, hal atau peristiwa.
Sedangkan menurut Arikunto (2002: 108), populasi adalah
keseluruhan subyek dari suatu penelitian.
Dalam penelitian ini populasinya adalah semua anak di PAUD
Kemala Bhayangkari tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah
69 orang.
21. 2. Sampel
Menurut Arikunto adalah Eliza (2005: 25), menyatakan bahwa
dalam penelitian yang subyeknya kurang dari 100, sebaiknya
digunakan sampel total dan apabila sampelnya dapat diambil
10 % - 15 % atau 20 % - 25 % atau lebih, sesuai dengan
kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga, dan dana yang
dibutuhkan.
Berdasarkan pendapat diatas, maka peneliti mengambil sampel
dalam penelitian ini yang diambil dari populasi dengan teknik
total sampling karena mengingat jumlah populasi sedikit yaitu
69 anak.
22. C. Tempat
Tempat : PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu
D. Data dan Sumber Data
1. Data tentang komunikasi dalam keluarga akan diperoleh
dari orangtua anak dengan menggunakan keusioner.
2. Data tentang komunikasi anak di PAUD akan diperoleh dari
guru dengan menggunakan angket atau keusioner
23. E. Prosedur Pengumpulan Data
1. Menyusun angket
a. Persiapan menyusun angket
b. Kisi-kisi angket
c. Uji coba angket
1. validitas
2. reliabilitas
3. revisi angket
4. penyebaran angket
5. pengolahan data
24. F. Teknik analisis data
Untuk data komunikasi dalam keluarga akan diolah dengan teknik persentase,
dengan rumus :
Keterangan :
P : Prsentase yang dicari
F : Frekuensi
N : Number of cases (Anggoro,2008 : 6.12)
25. 2. Data komunikasi disekolah anak diperoleh dengan
menggunakan teknik Skala Likert, BB = 1, MB = 2, BSH = 3,
dan BSB = 4.
Keterangan :
BB = Belum Berkembang
MB = Mulai Berkembang
BSH = Berkembang Sesuai Harapan
BSB = Berkembang Sangat Baik
26. 3. Data pengaruh antara komunikasi dalam keluarga terahadap komunikasi
disekolah penulis menggunakan analisa statistik dengan rumus Korelasi
Product Moment (Arikunto, 2002 : 243). Karena data ini membahas dua
variabel yang berhubungan. Secara operasional analisis data teknik korelasi
dilakukan dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
rxy : Angka indeks “r” produk moment (antara variabel X dan Y)
N : Jumlah responden
ΣXY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
ΣX : Jumlah seluruh skor X
ΣY : Jumlah seluruh skor Y
27. G. Konsep dan pengukuran variabel
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel, yaitu
komunikasi dalam keluarga dan komunikasi di sekolah.
Komunikasi dalam keluarga disebut variabel bebas
(dilambangkan dengan X) dan komunikasi di sekolah disebut
variabel terkait (dilambangkan dengan Y).
Untuk mengukur variabel X ini, penulis menggunakan
instrumen kuesioner yang disebarkan kepada orangtua anak
yang dijadikan sampel penelitian. Instrumen kuesioner terdiri
dari lima alternatif jawaban, yaitu :
(a) sangat sering dengan nilai 5, (b) sering dengan nilai 4, (c)
kadang-kadang dengan nilai 3, (d) jarang dengan nilai 2, dan
(e) tidak pernah dengan nilai 1.
28. Kriteria Komunikasi interpersonal anak dalam keluarga
Sumber : Hasil kuesioner komunikasi interpersonal anak dalam keluarga
N
o
Nilai Kriteria
1
2
3
4
5
196 – 245
98– 195
99 – 147
50 - 98
1 – 49
Sangat Baik
Baik
Cukup
Sedang
Kurang
29. Kriteria Komunikasi interpersonal anak Di PAUD
Sumber: Hasil Kuesioner komunikasi interpersonal anak di PAUD
No Nilai Kriteria
1
2
3
4
5
196-245
148-195
99-147
50-98
1-49
Berkembang Sangat Baik
Berkembang Sesuai Harapan
Mulai Berkembang
Belum Berkembang
Tidak Berkembang
30. H. Teknik Interpretasi Data
Bersarnya “r” Product
Moment
Interpretasi
0,00 – 0,20
0,20 – 0,40
0,40 – 0,70
0,70 – 0,90
0,90 – 1,00
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat
korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
rendah sehingga korelasi itu diabaikan ( di anggap
tidak ada korelasi antar variabel X dan variabel Y ).
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang
lemah atau yang rendah.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang
sedang atau cukup.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi.
Sumber : Sudjono 1999 :18
31. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan melalui
teknik pengumpulan data dan penyebaran kuesioner kepada responden,
tenyata semua kuesioner telah diisi dan memenuhi syarat untuk
dianalisis. Data kuesioner yang telah terkumpul sebanyak 138 kuesioner
dari 69 responden masih berupa data mentah yang harus diolah dan
dianalisa agar dapat diambil suatu kesimpulan.
32. Adapun hasil penelitian yang diperoleh peneliti selama melakukan
penelitian adalah sebagai berikut ini: Data yang dikumpulkan pada
penelitian ini berdasarkan data primer dan data sekunder. Data primer
berupa angket Komunikasi interpersonal anak dalam keluarga melalui
orangtua dan angket Komunikasi interpersonal anak di sekolah melalui
guru kelas, sedangkan data sekunder berupa dokumentasi dan observasi
anak dalam aktivitas Komunikasi. Dilaksanakan di PAUD Kemala
Bhayangkari 26 Kota Bengkulu pada kelompok A, B1, B2 dan B3.
33. Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Dari Tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa 36 orang responden
(52,17%) adalah berjenis kelamin laki-laki dan 33 orang (47,83%)
adalah perempuan. Dari data ini dapat diketahui bahwa responden yang
terpilih dalam penelitian ini lebih banyak laki-laki. Hal ini terjadi karena
populasi sebagian sebesar berjenis kelamin laki-laki.
No. Kategori Jumlah %
1. Laki-Laki 36 52,17
2. Perempuan 33 47,83
Total 69 100
34. Tabel 4.2
Umur/Usia
Dari Tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa sebanyak 12 responden
(17,39%) berusia 4 tahun dan 57 responden (82,61%) berusia 5 tahun.
No. Kategori Jumlah %
1. 4 Tahun 12 17,39
1. 5 Tahun 57 82,61
Total 69 100
35. Berdasarkan indikator penelitian tersebut dilakukan penyebaran angket
komunikasi anak pada PAUD Kemala Bhayangkari Kota Bengkulu
dengan jumlah angket sebanyak 47 butir pertanyaan, soal tersebut
berbentuk pilihan ganda dengan lima kategori jawaban. Kemudian
orangtua menjawab pertanyaan yang ada dengan memilih salah satu
kategori pilihan jawaban yang telah disediakan.
36. Deskripsi Data Komunikasi Interpersonal Anak dalam keluarga
(Variabel X)
Tabel 4.3
Skor komunikasi interpersonal anak dalam keluarga dan
Komunikasi interpersonal anak di PAUD
C:UsersADocumentsSkor komunikasi interpersonal anak dalam
keluarga dan.doc
37. Dari data tabel di atas jumlah total dari skor komunikasi interpersonal
anak dalam keluarga adalah 13546 sehingga rata-rata skornya adalah:
Mx = ƩX = 13546 = 196,32
N 69
Mx = Rata-rata skor angket
ƩX = Jumlah total dari skor angket
N = Jumlah anak
Jadi rata-rata skor komunikasi interpersonal anak dalam keluarga
adalah 196,32 (Sangat Baik).
38. Deskripsi Data Komunikasi Interpersonal Anak di PAUD (Variabel
Y)
Tabel 4.4
Hasil Kriteria Komunikasi Interpersonal Anak Di PAUD
N
o
Kriteria Jumlah Skor (%)
1.
2.
3.
4.
5.
Berkembang Sangat Baik
Berkembang Sesuai Harapan
Mulai Berkembang
Belum Berkembang
Tidak Berkembang
0
0
69
0
0
0
0
100
0
0
39. Berdasarkan tabel di atas perkembangan komunikasi interpersonal anak
di PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu sebagian besar mulai
berkembang. Hal ini dapat di lihat pada tabel dimana anak
komunikasinya berkembang sangat baik tidak ada, anak yang
komunikasinya berkembang sesuai harapan tidak ada, anak
komunikasinya mulai berkembang 69 (100%), anak komunikasinya
belum berkembang dan tidak berkembang tidak ada.
40. Deskripsi Data Hubungan Komunikasi Interpersonal Anak Dalam
Keluarga dengan Komunikasi Interpersonal Anak Di PAUD.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif antara komunikasi
interpersonal anak dalam keluarga (variabel X) dengan komunikasi
interpersonal anak di PAUD (variabel Y), maka peneliti menggunakan
rumus product moment dengan memasukkan data yang diperoleh ke
dalam tabel, yaitu :
Tabel 4.5
Korelasi antara variabel X dan variabel Y
C:UsersADocumentsNo.doc
41. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif antara komunikasi
interpersonal anak dalam keluarga (Variabel X) dengan komunikasi interpersonal
anak di PAUD (Variabel Y) peneliti menggunakan rumus product moment dengan N
= 69, x = 13546, y = 8116, x2 = 2671568, y2 = 959190, dan xy = 1593365, maka :
42. Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui koefisien korelasi
Product Moment (r) sebesar 0,185 jika diinterpretasikan pada kriteria
penilaian korelasi maka nilai korelasi (r) terletak diantara 0,00 – 0,20
dengan tingkat hubungan yang kuat atau tisangat lemah atau rendah dan
r tabel sebesar 0,235. Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi
interpersonal anak dalam keluarga dengan komunikasi interpersonal
anak di PAUD memilik kekuatan hubungan yang lemah.
43. B. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner komunikasi interpersonal anak dalam
keluarga rata-rata memiliki kategori sangat baik. Perhitungan terhadap
besarnya pengaruh keluarga terhadap komunikasi anak cukup besar.
Lingkungan keluarga berperan penting dalam perkembangan komunikasi
interpersonal anak. Komunikasi yang efektif tersebut tidak lepas dari peran
orangtua dan pengasuhan yang diberikan orangtua terhadap anaknya.
Pentingnya komunikasi keluarga dalam membentuk ketahanan anak
menghadapi kesulitan. Orang tua yang terbuka akan aktif berdiskusi dengan
anak tentang masalah yang dihadapi namun tetap meyakinkan mereka bahwa
‘badai akan segera berakhir’. Dengan begitu, anak akan mempelajari masalah
kehidupan dan menghadapinya dengan tabah. Cara komunikasi ayah dan ibu
mempunyai peran nyata dalam membentuk komunikasi anak usia dini.
Toleransi yang berlebihan, begitu pun dengan pemeliharaan yang berlebihan
dari orangtua yang terlalu keras kepada anak dapat menghambat komunikasi
interpersonalnya. Komunikasi memainkan peran penting terhadap
kebahagiaan dan keutuhan keluarga.
44. Perhitungan korelasi komunikasi interpersonal anak dalam keluarga
dengan komunikasi interpersonal anak di PAUD sebelumnya
menjelaskan bahwa komunikasi interpersonal anak dalam keluarga
dengan komunikasi interpersonal anak di PAUD memiliki hubungan
yang lemah dan berdasarkan pengujian hipotesis membuktikan bahwa
komunikasi interpersonal anak dalam keluarga berhubungan positif
dengan komunikasi interpersonal anak di PAUD. Artinya bagaimanapun
bentuk komunikasi anak dalam keluarga, maka akan diikuti disekolah.
Sebaliknya jika komunikasi anak di sekolah tidak bagus maka di rumah
akan diikuti bagaimana cara komunikasinya di sekolah. Maka dapat
diketahui koefisien korelasi Product Moment (r) sebesar 0,185 jika
diinterpretasikan pada kriteria penilaian korelasi maka nilai korelasi (r)
terletak diantara 0,00-0,20 dengan tingkat hubungan yang sangat lemah
atau rendah.
45. BAB V
Kesimpulan dan Saran
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian maka
dapat disimpulan sebagai berikut:
a. Tingkat komunikasi interpersonal anak dalam keluarga rata-rata hasilnya
dalam klasifikasi baik.
b. Tingkat komunikasi interpersonal anak di PAUD rata-rata hasilnya dalam
klasifikasi mulai berkembang.
c. Bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi
interpersonal anak dalam keluarga dengan komunikasi interpersoanal
anak di PAUD Kemala Bhayangkari 26 Kota Bengkulu.
46. B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai
berikut:
1. Kepada Guru
a. Sebaiknya, guru berkomunikasi dengan baik dikarenakan komunikasi interpersonal
anak di sekolah baru mulai berkembang, jadi harus distimulasi dengan baik. Sehingga
komunikasinya nanti akan berkembang sesuai harapan
b. Bila semua upaya telah dilakukan, tetapi anak tetap saja malas, guru PAUD harus
bersabar dan mengintrosfeksi diri, mungkin saja anak malas disebabkan sikap guru
PAUD yang acuh atau malas. Betapa pentingya motivasi yang diberikan oleh guru
PAUD kepada anak usia dini agar mereka menjadi anak yang aktif.
2. Kepada Orang Tua
a. Hendaknya orangtua lebih memperhatikan setiap perkembangan anaknya. Selalu
melatih dan memberinya tugas kepada anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
b. Ciptakan suasana rumah yang aman untuk berpetualang dan eksplorasi. Untuk
menciptakan komunikasi yang baik, selalu ajak anak anda untuk menceritakan
aktivitasnya hari ini dan anak harus diberikan kesempatan seluasnya dalam
mengeksplorasi hal-hal baru.
47. Daftar Pustaka
• Ahmadi, Abu 2007. Psikologi Sosial. Jakarta : PT. Rineka Cipta
• Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.
• Depdikbud. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
• Desmita, 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya
• Diarni. 2006. Pola Asuh Orangtua Tunggal (ibu) Dalam Mendidik Anaknya ( Studi Kasus Orangtua (Ibu) di Desa Pasar
Pino Kecamatan Pino Raya Bengkulu Selatan). Skripsi. Bengkulu : Universitas Bengkulu.
• Djamarah, Syairul Bahri 2004. Pola komunikasi orangtua dan anak dalam keluarga. Jakarta : PT. Asdi mahasatya
• Fadlillah, Muhammad. 2012. Desain Pembelajaran Paud. Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA
• Fariani, Denny 2013. Hubungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Sosial Emosional Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak
Al-Muhajirin Kota Bengkulu. Skripsi : Universitas Bengkulu
• Fathoni, Abdurrahmmat. 2006. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT. Rineka Cipta
• Hasbullah. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
• Hidayat, Dasrun. 2012. Komunikasi antarapribadi dan medianya. Yogyakarta : Graha Ilmu
• Hildayani, Rini dkk. 2006. Psikologi perkembangan anak. Jakarta : Universitas Terbuka
• Mulyana, Deddy 2009. Ilmu komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
• Narbuko, cholid dan Ahmadi, Abu. 2007. Medologi Penelitian. Jakarta : PT. Bumi Aksara
48. • Pohan, Rusdin. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yoyakarta : Lanarka Publisher
• Prasetyo, Reza dkk. 2009. Multiply Your Multiple Intelligences. Yogyakarta : ANDI
Yogyakarta
• Rahman, Ulfiani, 2009. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta :
Lentera Pendidikan
• Ramadhani, Rio. 2013. Kominikasi Interpesonal Orangtua dan anak dalam membentuk
perilaku positif anak pada murid SDIT Cordova Samarinda.http://ejournal.ilkom.fisip-
unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/07/JURNAL%20%2807-25-13-10-04-
39%29.pdf di unduh pada kamis 6 maret 2014
• Sari, Afrina. 2010. Pola Dan Bentuk Komunikasi Keluarga Dalam Penerapan Fungsi
Sosialisasi Perkembangan Anak Di Permukiman Dan
Perkampungan.http://journal.ipb.ac.id Diunduh pada selasa 4 maret 2014
• Shocib, Moh. 2000. Pola Asuh Orangtua Untuk Membantu Anak Mengembangkan
Disiplin diri. Jakarta : PT. RENIKA CIPTA.
• Sudjono, Anas.1999. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
• Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : Graha Ilmu
• Suyadi. 2010. Psikologi belajar PAUD. Yogyakarta : PT.Pustaka Insan madani
• Taniredja, Tukiran dan Mustafidah, Hidayati. 2011. Penelitian Kuantitatif (Sebuah
Pengantar). Bandung : Alfabeta
• Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar ilmu komunikasi. Bogor : Ghalia Indonesia