Makalah ini membahas tentang fungsi komunikasi antar pribadi. Terdapat beberapa fungsi komunikasi antar pribadi seperti memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis, mengembangkan kesadaran diri, mempengaruhi atau dipengaruhi oleh orang lain, serta mendapatkan informasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi antar pribadi antara lain persepsi interpersonal dan konsep diri. Komunikasi antar pribadi yang efektif
1. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Fungsi Komunikasi Antar Pribadi
Oleh :
M. Rosyid A. M (B01216031)
Fajar Kurnia Putra (B91216058)
Sabiila Rahma N (B91216104)
Dosen :
Tias Satrio Adhitama,S.sos.I, MA
PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
2017
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi agung kita Muhammad SAW. Berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Komunikasi Antar Pribadi (tentang Fungsi Komunikasi Antar Pribadi)
untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Antar Pribadi.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-
dalamnya kepada Yth :
1. Tias Satrio Adhitama,S.sos.I, MA selaku dosen mata kuliah Tafsir Dakwah;
2. Orang tua kami yang telah membantu baik moral maupun materi;
3. Sahabat/ sahabati kelas A2 yang telah membantu dalam penyusunan laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya
dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami
untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Senin, 29 Mei 2017
Penyusun
3. 3
DAFTAR ISI
TAFSIR DAKWAH........................................................ Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................4
A. Latar Belakang ................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan Masalah...............................................................................................5
D. Manfaat...........................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................7
A. Fungsi Komunikasi Antarpribadi ......................................................................7
B. Faktor- Faktor Penyebab Fungsi Komunikasi antarpribadi .................................9
C. Unsur – unsur Komuniasi yang Efektif ............................................................ 12
KESIMPULAN........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 17
4. 4
PENDAHULUAN
Sebagai makhluk sosial, kita memerlukan komunikasi dengan orang lain,
entah secara pribadi antara dua orang, dengan beberapa orang, dengan sejumlah
kecil orang, atau dengan sejumlah besar orang dan massa. Sebagai makhluk sosial,
kita merasa perlu berhubungan dengan orang lain. Kita memerlukan hubungan dan
ikatan emosional dengan mereka. Hubungan kita dengan orang lain berbeda tingkat
keeratan dan rasa keterikatannya.. Sebelum kita membahas Fungsi KAP, ada
baiknya kita mengetahui fungsi komunikasi pada umumnya. Seperti yang telah kita
pelajari pada smester lalu bahwa fungsi komunikasi secara umum adalah:
Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota
dalambeberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan
formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan
menjelaskankepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka
bekerja baik danapa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di
bawah standar.
Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka
merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam
kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota
menunjukkankekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi
menyiarkan ungkapanemosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu
dankelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai
dan menilai pilihan-pilihan alternatif (Robbins, 2002 : 310-311).
A. Latar Belakang
Manusia melakukan komunikasi setiap saat dalam setiap setting kehidupan
baik itu antara individu dengan individu dan individu dengan kelompok. Manusia
sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup.
Manusia perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain untuk memenuhi
5. 5
kebutuhan biologis, seperti minum, makan, dan memenuhi kebutuhan psikologis,
seperti kebahagiaan, sukses, rasa ingin tahu, dan lain-lain.
Komunikasi dapat terjadi pada siapa saja, baik antara guru dan
muridnya, orang tua dengan anak, pedagang dengan pembeli, dan sebagainya. Pada
dasarnya komunikasi tidak hanya berupa memberitahukan dan mendengarkan saja.
Komunikasi harus mengandung informasi, sikap, ide, opini atau pendapat.
Komunikasi merupakan suatu proses mulai dari merancang pesan, mendengarkan
pesan, menginterpretasikan pesan, memahami pesan, sampai pada penyampaian
pesan kembali oleh penerima (komunikan) untuk mencapai kesepakatan atau tujuan
bersama. Salah satu jenis komunikasi, yaitu komunikasi antar pribadi yang
merupakan jenis komunikasi yang efektif. Komunikasi antar pribadi didefinisikan
sebagai proses hubungan yang tercipta, tumbuh dan berkembang antar individu
yang satu (sebagai komunikator) dengan individu lain (sebagai komunikan),
komunikator dengan gayanya sendiri menyampaikan pesan kepada komunikan,
sedangkan komunikan dengan gayanya sendiri menerima pesan dari komunikator.
Dalam komunikasi antar pribadi kita sebagai pelaku komunikasi
harus mengetahui dan memahami syarat, unsur-unsur, dan cara berkomunikasi yang
efektif. Selain itu juga perlu memahami fungsi komunikasi antar pribadi, hal-hal
yang mempengaruhi komunikasi antar pribadi, komunikasi antar pribadi yang
efektif hingga implementasinya dalam kegiatan konseling. Semua itu akan dibahas
oleh penyusun dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi komunikasi antarpribadi ?
2. Bagaimana komunikasi antar pribadi yang efektif?
3. Bagaimana hubungan antar pribadi itu terjadi?
C. Tujuan Masalah
1. Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi komunikasi antar pribadi.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan komunikasi antar pribadi yang efektif
3. Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan antar pribadi
6. 6
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah untuk mempermudah mahasiswa
mengetahu fungsi-fungsi komunikasi antarpribadi dan menggunakan nya dalam
kehidupan. Serta mengetahui bagaimana cara melakukan komunikasi yang efektif .
7. 7
PEMBAHASAN
A. Fungsi Komunikasi Antarpribadi
Tanpa kita sadari keberadaan komunikasi antar pribadi telah berperan aktif
dalam kehidupan. Bahkan tidak sedikit manusia yang melakukan praktik komunika
antar pribadi. Fungsi komunikasi antar pribadi antara lain :
1. Memenuhi kebutuhan social dan psikologi. Dengan komunikasi antar
pribadi, kita bisa memenuhi kebutuhan social dan psikologis kita. Para
psikolog pun menyatakan bahwa pada dasarnya kita adalah makhluk social
, yaitu orang yang membutuhkan makanan, minumnan perlindungan dan
sebagainya . apabila kehilangan kontak dengan orang lain kebanyakan
orang akan berhalusinasi, kehilangan koordinasi motoric dan secara umum
tidak bisa menyesuaikan diri. Untuk kebutuhan biologis dan
psikologis.Sejak lahir kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan
hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain untuk
memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum, dan
memenuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan.
Melalui komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan
emosional kita dan meningkatkan kesehatan mental kita. Kita belajar makna
cinta, kasihsayang, keintiman, simpati, rasa hormat, rasa bangga, bahkan iri
hati dan kebencian. Melalui komunikasi kita dapat mengalami berbagai
kualitas perasaan itu danmembandingkannya antara perasaan yang satu
dengan perasaan yang lain.Mengembangkan hubungan timbal balik
komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi yang arahnya
bergantian. Seseorang menyampaikan pesan baik secara verbal atau
nonverbal, seseorangpenerima bereaksi dengan jawaban verbal atau
menganggukkan kepala, kemudia orangpertama bereaksi lagi setelah
menerima respons atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu
seterusnya.
Jadi, hubungan timbale balik ini berfungsi sebagai unsur
pemerkaya, pemerkuat KAP sehingga harapan-harapan dalam proses
8. 8
komunikasi menjadi sungguh-sungguh terjadi. Untuk meningkatkan dan
mempertahankan mutu diri sendiri Komunikasi itu penting membangun
konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh
kebahagiaan, terhindar dari tekanan.
Pembentukan konsepdiri. Konsep diri adalah pandangan kita
mengenai siapa diri kita dan itu hanyabisa kita peroleh lewat informasi yang
diberikan orang lain kepada kita. Pernyataan eksistensi diri Orang
berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilahyang disebut
aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita
sebenarnya menyatakan bahwa kita ada. Menangani konflik Untuk
melakukan komunikasi dengan baik, sebaiknya kita mengetahui situasi dan
kondisi serta karakteristik lawan bicara kita. Sebagaimana yang kita
tahu,bahwa setiap manusia itu seperti sebuah radar yang melingkupi
lingkungan.
Manusia bisa menjadi sangat sensitif pada bahasa tubuh, ekspresi
wajah, postur, gerakan, intonasi suara yang akan membantu individu untuk
memberi penekanan pada kebenaran, ketulusan dan reliabilitas dari
komunikasi itu sendiri sehingga komunikasi itu sendiri dapat
mempengaruhi pola pikir lawan bicara kita. Dengan demikian KAP
berfungsi untuk mengurangi atau mencegah timbulnya suatu konflik di
dalam suatu organisasi atau kelompok masyarakat. Dengan adanya KAP
maka permasalahan kecil yang timbul dapat ditekan.
2. Mengembangkan kesadaran diri. Melalui komunikasi antar pribadi, kita
akan terbiasa mengembangkan kesadaran diri . kita mengkonfirmasi
dengan siapa dan apa diri kita. Apa yang kita pikirkan tentang diri kita.
Namun ada sebagian merupakan refleksi dari apa yang oranglain katakan.
3. Matang akan konvensi sosial melalui komunikasi antar pribadi, kita akan
tunduk atau menentang konvensi social. Kita berkomunikasi dan beramah
tamah dengan oranglain dalam rangka memenuhi konvensi social.
Mengabaikan oranglain dan tidak berbicara,berarti menentang konvensi
social dan menimbulkan kesan mengabaikan oranglain.
9. 9
4. Konsisitensi hubungan dengan oranglain. Melalui komunikasi antar pribadi,
kita menetapkan hubungan kita dengan oranglain . kita berhubungan
dengan orang lain melaui pengalaman yang kita lalui bersama dengan
mereka . ketika kita bertemu dengan seseorang secara terus menerus. Sofat
dasar komunikasinya akanmenetapkan tipe dan kualitas hubungan kita. Jika
percakapan dimulai dengan cara yang tidak sehat maka akan menjadi
hubungan ynag tidak sehat namun jika kita memulai dengan percakapn yang
lebih intim dan komunikasi yang baik maka akan emnghasilakn hubungan
yang sehat .
5. Bisa mempengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui komunikasi antar
pribadi,kita bisa mempengaruhi atau dipengaruhi oleh orang lain. Jika hasil
yang diharapkan menyangkut persetujuan dan kerja sama dengan oranglain,
komunikasi antar pribadi untuk memppengaruhi oranglain, dan sebaliknya.
6. Mendapatkan informasi yang banyak. Melalui komunikasi antar pribadi,kita
akan memperoleh informasi yang lebih merupakan kunci untuk keputusan
yang efektif.
Komunikasi antar pribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi
sebagai alat mempengaruhi atau membujuk oranglain, karena kita dapat
menggunakan kelima alat indera kita untuk untuk memberikan stimuli sebagai daya
bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Sebagai salah satu
bentuk momunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi antar
pribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih punya emosi.
Kenyataanya komunikasi antar pribadi ini membuat manusia merasa lebih akrab . 1
B. Faktor- Faktor Penyebab Fungsi Komunikasi antarpribadi
1. Persepsi interpersonal
Persepsi adalah ”memberikan makna pada stimuli inderawi, atau
menafsirkan informasi inderawi” . Persepi interpersonal adalah memberikan
1 Mudjiono,Yoyon, 2004, Komunikasi Antar Pribadi, Surabaya : Cahya Intan.
10. 10
makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang (komunikan),
yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam persepsi
interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang
pelaku komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan
mengakibat kegagalan komunikasi.
2. Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita .
Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu:
a. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah.
b. Merasa setara dengan orang lain.
c. Menerima pujian tanpa rasa malu.
d. Menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,
keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh
masyarakat;
e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan
aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha
mengubah.
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam
komunikasi antarpribadi, yaitu:
a. Nubuat yang dipenuhi sendiri. Karena setiap orang bertingkah laku
sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang
mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan
berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang
baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga
memperoleh nilai akademis yang baik.
b. Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan
komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang
lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka
diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri
sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk
menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.
11. 11
c. Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal
sebagai communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam
komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk
menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat
menjadi perlu.
d. Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita
karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia
membuka diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan
(persepsi selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan selektif). Selain
itu konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan
(penyandian selektif).
3. Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara
seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan
menumbuhkan derajat keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya,
semakin sama persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya,
sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta
komunikasi (pengaruh kesamaan persepsi). Dalam membedakan
komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok adalah kadar
spontanitas, strukturalisasi, kesadaran akan sasaran kelompok, ukuran
kelompok, relativitas sifat permanen dari kelompok serta identitas diri.
Dalam hubungan interpersonal, komunikasi yang efektif dapat
ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Secara sederhana,
komunikasi yang efektif adalah bila orang berhasil menyampaikan apa
yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila
rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau
sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipaham
oleh penerima.
12. 12
Biasanya, dalam komunikasi yang efektif, akan terciptanya
kenyamanan untuk penyingkapan diri atau keterbukaan seseorang kepada
orang lain terhadap masalahnya, yang disebut dengan self disclosure. 2
C. Unsur – unsur Komuniasi yang Efektif
Jalaluddin Rachmat (1986:147) menyatakan bahwa komunikasi antar
pribadi yang efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang
menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang
memiliki kesamaan dengan kita, maka kita akan menyenangi mereka. Komunikasi
pun berlangsung lebuh santai, gembira, dan terbuka. Sedangkan apabila kita
berkumpul dengan orang-orang yang kita benci atau tidak sukai, maka akan
membuat kita tegang, resah dan tidak enak. Kita akan cenderung menutup diri dan
menghindari komunikasi.
Komunikasi antar pribadi yang efektif harus adanya:
1. Keterbukaan
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari
komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif
harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti
bahwa orang harus dengan segera membuka semua riwayat hidupnya.
Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator
untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang
diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta
percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka
terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Kita
memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap
orang lain. Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran
(Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui
2
http://mariberkomunikasi.blogspot.co.id/2009/08/fungsi-komunikasi-antarpribadi.html
13. 13
bahwa perasaan dan pikiran yang kita lontarkan adalah memang milik kita
dan kita dapat mempertanggungjawabkannya.
2. Empati
Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai
“kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang
lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui
kacamata orang lain itu. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu
seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan
merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama.
Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman
orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka
untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara
verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat
mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif
dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2)
konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur tubuh yang penuh
perhatian, dan kedekatan fisik; (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya.
3. Sikap Mendukung
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana
terdapat sikap mendukung. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak
dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung.K ita
memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan
evaluatif, (2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, bukan sangat
yakin.
4. Sikap Positif
Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi
interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang
memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif
untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi
yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi
14. 14
dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara
menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi
5. Kesetaraan
Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah
seorang mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau
lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-
benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi
interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada
pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan
berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang
penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang
ditandai oleh kesetaraan, ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat
sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai
kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan
kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan
nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau
menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan
”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.
Jika ingin komunikasi menjadi efektif maka unsure-unsur berikut perlu
diperhatikan.
1. Sumber (komunikasi). Komunikator sebagai pengirim esan hendaknya
benar-benar siap dengan pesanya. Pesan dikemas dengan bahasa tulis atau
bahasa lisan yang benar-benar bisa dipahami oleh pendengar pesan.
2. Media atau saluran pengiriman pesan. Media yang digunakan dalam
mengirim pesan juga harus jelas dan tidak bias. Mengajarkan organ tubuh
manusia bagi anak-anak sekoah dasar maka medianya harus jelas dengan
menggunakan alat perasa torso manusia.
3. Menerima pesan ( komunikan atau receiver). Pihak penerima pesan juga
harus siap menerima pesan. Dengan pengetahuannya atau emahamannya
maka komunikan harus focus pada pesan yang diterima.
15. 15
4. Efek, yaitu apa yang terjadi setelah menerima pesan. Apakah dengan mudah
komunikan merespon kembali pesan yang diterima, atau apakah ada
perubahan sikap setelah melakukan komunikasi, atau apakah terjadi
perubahan perilaku. Jika terjadi perubahan yang diharapkan oleh
komunikator sebagai akibat dari komunikasi iti maka komunikasi akan
menjadi sangat efektif.
16. 16
KESIMPULAN
Fungsi komunikasi antar pribadi, yaitu fungsi sosial dan fungsi
pengambilan keputusan. Fungsi sosial untuk memenuhi kebutuhan biologis dan
psikologis, mengembangkan hubungan timbal balik, meningkatkan dan
mempertahankan mutu diri sendiri, dan untuk menangani konflik. Sedangkan
fungsi pengambilan keputusan untuk membagi informasi dan untuk mempengaruhi
orang lain. Komunikasi antar pribadi yang efektif harus adanya keterbukaan,
empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Jenis-jenis hubungan antar
pribadi, yaitu kenalan, teman, sahabat kental atau teman akrab.
17. 17
DAFTAR PUSTAKA
Mudjiono, Yoyon. Komunikasi Antar Pribadi, Surabaya : Cahya Intan. 2004
http://mariberkomunikasi.blogspot.co.id/2009/08/fungsi-komunikasi-
antarpribadi.html