SlideShare a Scribd company logo
1 of 78
1 | P a g e
A. DESKRIPSI
Mata kuliah ini bertujuan mengembangkan potensi mahasiswa melalui
pemahaman konsep dasar pengembangan kreativitas dan keberbakatan,
Hubungan kreativitas dan kecerdasan manusia, Faktor pendukung dan
penghambat pengembangan kreativitas, Kebutuhan dan startegi anak
terhadap aktivitas kreatif, Pengembangan kreativitas melalui menciptakan
produk, melalui imajinasi, melalui eksplorasi dan eksperimen, melalui proyek
dan bahasa, serta melalui musik dan lagu.
B. KOMPETENSI DAN INDIKATOR
Diakhir mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami
konsep dasar pengembangan kreativitas dan keberbakatan, Hubungan
kreativitas dan kecerdasan manusia, Faktor pendukung dan penghambat
pengembangan kreativitas, Kebutuhan dan startegi anak terhadap aktivitas
kreatif, Pengembangan kreativitas melalui menciptakan produk, melalui
imajinasi, melalui eksplorasi dan eksperimen, melalui proyek dan bahasa,
serta melalui musik dan lagu dan mampu mempraktekkan hasil dari
pengembangan kreativitas.
C. PENGANTAR
Anak merupakan generasi penerus bangsa yang berlangsung secara
terus menerus dan bersifat alami. Dari generasi ke generasi masyarakat
suatu bangsa akan mengalami pertumbuhan yang berbeda dimana kualitas
masyarakatnya akan ditentukan oleh pengalaman dan pembelajaran yang
BAB I
PENDAHULUAN
2 | P a g e
diperoleh dan dimilikinya baik secara formal maupun non formal. Masyarakat
yang memperoleh pengalaman dan pembelajaran yang berkualitas tentu saja
akan menjadikan generasi yang berkualitas pula, begitu juga sebaliknya.
Salah satu indikator yang menentukan kualitas suatu generasi masyarakat
ditentukan oleh pendidikan yang diperoleh baik itu melalui pendidikan formal
maupun pendidikan non formal. Peletakan dasar untuk pengembangan pikir
dan kepribadian anak sangat ditentukan oleh proses pembelajaran yang
diberikan oleh orang tua sejak anak-anak masih berusia pra sekolah 0 hingga
6 tahun. Pengalaman yang diterima oleh anak-anak melalui proses
pembelajaran lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun
lingkungan kelompok bermain dan Taman Kanak-kanak merupakan hal yang
penting dan menentukan bagi anak untuk pengembangan ke depan.
Pertumbuhan sikap dan sifat anak akan tergantung pada apa yang dilihat,
diperoleh, dan diajarkan oleh orang lain kepada anak karena semua itu
menjadikan sumber pengetahuan dan pengalaman yang akan dilakukan oleh
anak.
Suatu bangsa berkembang yang hidup dalam suatu masa di mana
ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesatnya memerlukan
suatu adaptasi kreatif untuk dapat mengikuti perubahanperubahan yang
terjadi dan menghadapi problema-problema yang semakin kompleks. Setiap
pribadi, kelompok maupun suatu bangsa, harus mampu memikirkan,
membentuk cara-cara baru atau mengubah cara-cara lama secara kreatif,
agar dapat “survive” dan tidak tergilas dalam persaingan antar bangsa dan
negara. Oleh karena itu, pengembangan kreativitas sejak usia dini, tinjauan
dan penelitian-penelitian tentang proses kreativitas, kondisikondisinya serta
cara-cara yang dapat memupuk, merangsang dan mengembangkannya
menjadi sangat penting.
Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan
dengan memberikan fasilitas belajar yang sesuai dengan tingkat berpikir
anak. Proses belajar pada PAUD ditekankan pada pengembangan proses
berpikir dan proses berkreasi yang sesuai dengan tingkat kecerdasan yang
dimiliki oleh anak. Salah satu proses yang penting dikembangkan pada PAUD
3 | P a g e
adalah pengembangan kreativitas. Seberapa pentingkah kreativitas dimulai
sejak dini? dan bagaimanakah kiat meransang kreativitas pada anak usia
dini? serta pertanyann dan hal-hal penting lainnya yang terkait dengan
pengembangan kreativitas sejak dini akan dipaparkan pada bahasan
berikutnya. Selamat menyimak, semoga bermanfaat!
4 | P a g e
A. PENTINGNYA KREATIVITAS UNTUK ANAK USIA DINI
Kreatifitas merupakan daya dan atau kemampuan manusia untuk
menciptakan sesuatu. Kemampuan ini dapat terkait dengan bidang seni
maupun ilmu pengetahuan. Dalam bidang seni, intuisi dan inspirasi sangat
berperan besar dan menuntut spontanitas lebih tinggi. Dibidang ilmu
pengetahuan, kemampuan pengamatan dan perbandingan, menganalisa dan
menyimpulkan lebih menentukan. Kedua-duanya menuntut pemusatan
perhatian, kemampuan, kerja keras dan ketekunan; keduaduanya bertolak
dari intelektualisme dan emosi, serta merupakan cara pengenalan realitas
alam dan kehidupan yang sama.
Menurut seorang psikolog terkenal, Erick Erikson, masa usia tiga
setengah tahun hingga enam tahun adalah masa penting bagi seorang anak
untuk mengembangkan kreativitasnya. Erikson mengatakan bahwa masa ini
adalah masa pembentukan sikap initiative versus guilt (inisiatif dihadapkan
pada rasa bersalah). Anak-anak yang mendapat lingkungan pengasuhan dan
pendidikan yang baik, akan mampu mengembangkan sikap kreatif; antusias
untuk bereksplorasi, bereksperimen, berimajinasi, serta berani mencoba dan
mengambil resiko. Namun, semua itu bergantung pada lingkungan belajar
anak; apakah memang kondusif untuk mencapai perkembangan tersebut?
Banyak orangtua berharap, ketika anaknya masuk ke jenjang
pendidikan prasekolah, sekolah tersebut mampu menyiapkan anak agar bisa
membaca, menulis, dan berhitung. Akibatnya, banyak lembaga pendidikan
BAB II
DESKRIPSI MATERI
PERTEMUAN 1
5 | P a g e
prasekolah yang mengorientasikan pendidikannya secara lebih akademik.
Hal ini biasanya membuat guru lebih sering menyuruh anak untuk duduk diam
di ruang kelas, belajar menulis, dan mengerjakan soal-soal berhitung.
Bahkan, hasil pekerjaan anak itu sudah mendapat nilai, kritik, dan disalahkan
oleh guru. Padahal, menurut Ericson, apabila pada masa ini anak sering
dikritik, disalahkan, atau diberikan nilai, maka sikap yang akan berkembang di
dalam dirinya adalah perasaan bersalah dan takut. Perasaan bersalah ini
akan membuat anak takut untuk mencoba, mengambil inisiatif dan berkreasi.
Mengapa kreativitas begitu penting dalam hidup dan perlu dipupuk
dalam diri anak sejak dini? Karena dengan berkreasi orang dapat
mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya, dan perwujudan/aktualisasi diri
merupakan kebutuhan pokok tingkat tertinggi dalam hidup manusia (Maslow,
1959). Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi
sepenuhnya. dengan kreativitas memungkinkan manusia untuk meningkatkan
kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini kesejahteraan dan kejayaan
masyarakat maupun negara bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-
ide baru, penemuan-penemuan baru dan teknologi baru. Untuk mencapai hal
ini perlulah sikap, pemikiran dan perilaku kreatif dipupuk sejak dini.
Para psikolog, sosiolog dan ilmuwan lainnya telah lama mengetahui
pentingnya kreativitas bagi individu dan masyarakat. Adanya keyakinan
tradisional bahwa kreativitas, biasanya disebut “jenius”, diturunkan dan tidak
ada yang dapat dilakukan untuk membuat orang kreatif. Sudah merupakan
suatu keyakinan bahwa manusia dilahirkan dengan “percikan” kejeniusan”
yang hebat atau tidak sama sekali.
Ketika kreativitas masih diyakini sebagai unsur bawaan yang hanya
dimiliki sebagian kecil anak dan dianggap akan berkembang secara otomatis,
tidak dibutuhkan adanya rangsangan lingkungan atau kondisi lingkungan
yang menguntungkan bagi perkembangan ini. Bertentangan dengan hal
tersebut, ternyata diketahui bahwa semua anak mempunyai potensi untuk
kreatif, walaupun tingkat kreativitasnya berbeda-beda. Akibatnya, kreativitas
seperti halnya setiap potensi lain, perlu diberi kesempatan dan rangsang oleh
6 | P a g e
lingkungan untuk berkembang. Unsur penting lainnya yang perperan penting
dalam pengembangan kreativitas untuk anak sejak dini adalah penciptaan
lingkungan fisik. Ruang interior, sebagai salah satu lingkungan fisik memiliki
andil cukup besar dalam berperan sebagai pendorong kreativitas anak,
sebagai stimuli eksternal.
B. HUBUNGAN KREATIVITAS DAN KECERDASAN MANUSIA
Dalam filsafat aktivitas adalah suatu hubungan khusus manusia
dengan dunia, suatu proses yang dalam perjalanan manusia menghasilkan
kembali mengalih mewujudkan alam, karena ia membuat dirinya sendiri
subjek aktivitas dan gejala-gejala alam obyek aktivitas.Berkat aktivitas, atau
karena kerja, manusia mengangkat dirinya sendiri melampaui dunia
binatang dan memelihara maupun mengembangkan dalam proses historis
semua ciri-ciri spesifik manusia. Dalam perjalanan aktivitas manusia
memerlukan objek-objek sesuai sifat-sifat dan ciri-cirinya, menyesuaikannya
dengan kebutuhan-kebutuhannya, dan menjadikan objek-objek itu ukuran dan
dasar dari aktivitasnya. Dalam interaksinya dengan alam manusia secara
bertahap memasukan alam kedalam kebudayaan material dan spiritualnya.
Perubahan-perubahan didunia luar hanya merupakan premsi dan kondisi bagi
peningkatan diri manusia. Dalam menghasilkan sesuatu manusia selalu
menghasilkan kembali dirinya sendiri dan tidak lagi sama saat ia memulainya.
Dalam Psikologi Aktivitas adalah sebuah konsep yang mengandung
arti fungsi individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis
adalah hubungan khusus dari benda hidup dengan lingkungan. Ia menengahi,
mengatur dan mengontrol hubungan-hubungan antara organisme dan
lingkungan. Aktivitas psikis didorong oleh kebutuhan yang diarahkan pada
objek yang dapat memenuhi kebutuhan ini, dan dipengaruhi oleh sistem
PERTEMUAN 2
7 | P a g e
tindakan-tindakan. Aktivitas psikis manusia mempunyai suatu ciri atau corak
sosial dan ditentukan oleh kondisi-kondisi kehidupan sosial. 1
Aktivitas psikis manusia bisa eksternal dan internal. Aktivitas psikis
eksternal terdiri dari operasi-operasi yang pesifik manusia dengan obyek-
obyek yang ada dengan dipengaruhi oleh lengan, tangan, jari-jari, dan kaki.
Sedangkan aktivitas psikis internal berlangsung dalam pikiran, dengan
menggunakan tindakan-tindakan mental, dimana manusia beroperasi bukan
dengan objek-objek yang ada dan bukan melalui gerakan-gerakan fisis,
melainkan dengan gambaran-gambaran dinamisnya.Aktivitas internal
merencanakan aktivitas eksternal. Ia timbul atas dasar aktivitas eksternal,
dan merealisasikan dirinya melalui aktivitas eksternal.
Macam-macam aktivitas yang berhubungan dengan kecerdasan
a. Aktivitas pikiran
Tuhan menciptakan otak adalah salah satu cara terbaik untuk
membuat otak selalu aktif disegala situasi maupun disegala waktu.
Bahkan saat sedang menikmati hidup (misalnya makan dan bersantai)
tetap masih bisa dilakukan didalam hati. kegiatan semacam ini sangat
besar pengaruhnya dalam kehidupan kita sehingga menangkal hal-hal
buruk yang berasal dari dalam maupun yang dari luar.
b. Aktivitas berbicara
Dalam berbicara membutuhkan kecerdasan, jumlah kosa kata yang
keluar dari dalam mulut setara dengan tingkat kecerdasan orang
tersebut. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) kecerdasan
adalah perihal cerdas, perbuatan mencerdaskan, kesempurnaan
pengembangan akal budi (seperti kepandaaian, ketajaman, akal
pikiran). konsep tersebut mengendaki kesempurnaan akal serta budi
yang meliputi kepandaian dan optimalisasi. Kecerdasan adalah
anugerah istimewa yang dimiliki oleh manusia. mahluk lain memliki
kecerdasan yang terbatas sedangkan manusia tidak.2
1
Abdullah idi. Sosiologi pendidikan.(Jakarta:Rajawali pers.2014) hlm :33
2
Ibid. hlm:45-46
8 | P a g e
Dalam hal ini manusia mampu memahami segala fenomena
kehidupan secara mendalam. Dan dapat mengambil hikmah dan
normanya, dengan demikian manusia menjadi lebih bijak dan beradap
karena memiliki kecerdasan. Oleh karena itu kecerdasan sangat
diperlukan oleh manusia guna alat bantu menjalani kehidupannya didunia.
Jadi hubungan aktivitas dan kecerdasan manusia adalah Segala
sesuatu yang dilakukan oleh seseorang yang mana interaksinya dengan
lingkungan alam maupun dengan individu lain. Aktivitas yang dilakukan
seseorang bertujuan untuk menghasilkan sesuatu yang diperoleh dari
lingkungannya. Manusia memiliki kecerdasan yang berbeda dengan
mahluk hidup lainnya,yang mana kecerdasan manusia itu diciptakan
paling sempurna. Kecerdasan berpengaruh pada aktivitas yang dilakukan
seseorang,ketika seseorang memiliki kecerdasan yang baik sesuai
dengan individu lain maka akan semakin banyak aktivitas yang ia lakukan
dan semakin baik pula sesuatu yang ia hasilkan.
Teori Aktivitas Pembelajaran Kecerdasan Manusia
Aktivitas pembelajaran dalam arti luas meliputi pendidikan praktik-
praktik yang memperlakukan peserta didik bukan hanya sebagai
pelaksana pembelajaran yang diberikan oleh pendidik,melainkan juga
berperan sebagai agen tindakan kognitif yang didistribusikan antara
pendidik ,aktivitas pembelajaran merujuk pada beragam setting tentang
praktik pendidikan ,yang sesuai dengan teori pembelajaran konstruktif.
Filsuf pendidikan John Dewey dan psikolog perkembangan Lev
Vygotsky,Jean piaget dan jeromes bruner ,antara lain mengusulkan
bahwa anak-anak atau peserta didik dapat menyusun tujuan,mencari cara
dan metode untuk mencapai tujuan dan melibatkan diri untuk mengalami
aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi diri terhadap hasil yang
diperolehnya.
Dalam pengertian sederhana ,aktivitas pembelajaran merujuk pada
sistem pendidikan dalam memfasilitasi peserta didik untuk menjadi agen
perubahan melalui pengalaman,pengetahuan ,keterampilan dan
9 | P a g e
kemampuan yang dilkukannya sendiri serta memperoleh metode untuk
belajar mandiri (Kozulin Gindis,Ageyev and miller, 2003), Fondasi teori ini
didasarkan pada teori Vygotsky tentang cultural historical theory, yang
mengatakan bahwa pendidikan membawa dampak pada pengembangan.
Dengan demikian yang dinmaksud dengan aktivitas pembelajaran
adalah aktivitas atau kegiatan apa saja dari suatu individu yang dikelola
dengan maksud untuk memperbaiki ,keterampilan pengetahuan dan
kompetensi. Terdapat dua kriteria penting yang perlu dipahami utuk
membedakan antara aktivitas pembelajaran dengan berbagai bentuk
aktivitas lainnya. Kedua kriteria yang dimaksud adalah :3
a) Aktivitas pembelajaran harus dirancang secara sengaja sebagai
suatu tindakan yang dipersiapkan sebelumnya berdasarkan tujuan
pembelajaran,sebagai kebalikan dari kegiatan yang dipilih secara acak.
b) Harus dikelola dengan berbagai cara,termasuk yang dipersiapkan
oleh peserta didik yang melibatkan usaha untuk mentransfer informasi
dalam pengertian yang seluas-luasnya (pesan,ide, pengetahuan dan
strategi). selain itu ,aktivitas pembelajaran jug dipahami sebagai tugas-
tugas yang dirancang secara khusus untuk memperbiki hasil belajar
peserta didik. Upaya untuk memperbaiki hasil belajar maksudnya merujuk
pada aktivitas : Penguatan dan remediasi atau pengayaan, Tugas untuk
menambah pemahaman terhadap konsep-konsep yang sulit, untuk
memantapkan persiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran dan
tutorial, serta pendalaman dan penunjang bahan belajar.
Berdasarkan definisi diatas ,aktivitas pembelajaran berbasis
kecerdasan disini adalah berbagai benuk aktivitas yang didesain untuk
meningkatkan pengetahuan,sikap,dan keterampilan dengan memfasilitasi
berkembangnnya kecerdasan peserta didik.4
3
Janice Beaty. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini.(Jakarta:Kencana.2013) hlm :36-37
4
Ibid. hlm : 38
10 | P a g e
Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Manusia
Seperti yang kita ketahui,bahwa setiap individu memiliki tingkat
kecerdasan yang berbeda-beda. Ada pandangan yang menekankan pada
bawaan atau biologis,,minat yang khas ,pembentukan atau
lingkungan,kematangan.
1. Faktor bawaan atau biologis
Dimana Faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir, batas
kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah
antara lain ditentukan oleh faktor bawaan
2. Faktor minat dan pembawaan yang khas
Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan
merupakan dorongan bagi perbuatan itu
3. Faktor pembentukan atau lingkungan
Dimana pembentukan adalah segala keadaan diluar diri seseorang yang
mempengaruhin perkembangan inlegensi. Perkembangan anak sangat
dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi oleh kaena itu ada hubungan
antara pemberian makanan bergizi untuk kecerdasan seseorang.
Pemberian makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh
lingkungan yang amat penting selain guru,rangsangan-rangsangan yang
bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang
amat penting,seperti pendidikan,latihan berbagai keterampilan (khususnya
pada masa peka)
4. Faktor kematangan
Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan
5. Faktor Kebebasan
Hal ini manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan
masalah yang dihadapi disamping kebebasan memilih metode,juga bebas
dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.5
6. Ilmu pengetahuan
5
Faisal Abdullah. Bakatdan Kreativitas (Palembang:Noer Fikri Offset.2008) hlm : 31
11 | P a g e
Pengetahuan adalah suatu yang diketahui oleh manusia melalui
pengalaman informasi.
7. Kebudayaan
Menurut.E.B. Taylor (Primitive culture) kebudayaan adalah kompeks yang
mencakup pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral, hukum, adat
istiadat, kemampuan dan kebiasaan didapat oleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Akibat dari manusia menggunakan akal ,pikiran
yang perasaan dan pengetahuan timbullah kebudayaan baik berbentuk
sikap, tingkah laku, cara hidup , semua yang berkumpul dalam otak
manusia yang berbentuk ilmu pengetahuan adalah kebudayaan .
Disamping itu kesejahteraan dan ketenangan. Kebudayaan juga dapat
berbahaya dalam kehidupan, budaya menurut pikiran dan perasaan
semata tanpa pertimbangan norma etika dan agama, akan menimbulkan
bahaya , baik bahaya itu pada pelakunya sendiri maupun pada orang lain
atau kelompok. Oleh karena itu kebudayaan harus di ikat dengan norma
,etika dan agama.6
Kecerdasan manusia akan lebih optimal manakala dapat
menggunakan otak kanan dan otak kanan dan otak kiri secara seimbang
inilah rahasia negara-negara maju dalam menceta generasi unggulnya
,seperti jepang,cina ,korean amerika dan lain-lain. Kecenderungan
menggunakan otak kiri saja akan berdampak kepada sikap seseorang
dalam melihat suatu masalah. Mereka akan lebih banyak melihat
perbedaanya daripada persamaannya,lebih melihat segala sesuatu
secara parsial atau kotak-kotak tidak secara horistik atau menyeluruh.
Sedangkan orang yang menggunakan kedua sisi otaknya secara
seimbang dapat melihat segala sesuatunya secara menyeluruh atau
holistik dan senantiasa berperasaan positif,melihat dunia menyatu,bukan
terpisah-pisah,melihat persamaan bukan perbedaan.Otak butuh
nuansa,aktivitas,refreshing, dan stimulasi sebagai medium untuk
6
Ibid. hlm:38-39
12 | P a g e
berasosiasi dengan lingkungan. Asosiasi menjadi titik paling urgen untuk
mengaktualisasikan ide-ide yang diserap otak.7
C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN
KREATIVITAS
Faktor Penghambat Kreativitas Anak
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpoai perilaku dan
tingkah laku anak dengan berbagai pola dan tingkah lakunya, artinya
ekspresi kreatifitas anak kerap menimbulkan efek kurang berkenan bagi
orangtua.Misalnya orangtua melarang anak merobek-robek kertas
karena takut rumah jadi kotor, atau berteriak, marah-marah saat anak
main pasir karena takut kena kuman. Padahal tiap anak memiliki
ekspresi kreatifitas yang berbeda, ada yang terlihat suka mencoret-
coret, beraktivitas gerak, berceloteh dan melakukan eksperimen.
Penyikapan orangtua seperti itu berarti merupakan suatu contoh dari
sekian banyak faktor yang menghambat kreativitas seorang anak.
Para ahli memberikan komentar-komentar yang jelas tentang hal-hal
yang harus dihindari dalam mengembangkan kreatiftas anak, seoerti yang
dikemukakan oleh Amable, dala Utami Munandar(2004:223)
mengemukakan bahwa ada empat hal yang mesti dihindari dalam
mengembangkan kreatifitas anak, yaitu; evaluasi, persaingan, hadiah dan
lingkungan yang membatasi, evaluasi dapat mengurangi kreatifitas anak
yang di evaluasi akan berkecil hati. Begitu juga perasaan diamati selagi
bekerja akan mengurangi kreativitas anak.
Begitu juga Torence dalam Adhipura (2001:46) menjelaskan bahwa
hal-hal yang dapat menghambat kreativitas anak ialah sebagai berikut:
a. Usaha terlalu dini untuk mengeliminasi fantasi
b. Pembatasan terhadap rasa ingin tahu anak
7
Rudiana.Be-100% of your brain (Bandung:PenerbitNuansa.2011).hlm:20
PERTEMUAN 3
13 | P a g e
c. Terlalu menekankan peran berdasarkan seksual
d. Terlalu banyak melarang
e. Takut dan malu
f. Penekanan ang salah kprah terhadap keterampilan verbal tertentu
g. Memberikan kritik yang bersifat destruktif8
Selanjutnya, mengemukakan beberapa faktor yang dapat
menghambat perkembangan kreativitas anak yaitu:
a) Tidak ada dorongan bereksplorasi
b) Jadwal yang terlalu ketat
c) Terlalu menekankan kebersamaan keluarga
d) Tidak boleh berkhayal
e) Orang tua konservatif
f) Over protektif
g) Disimplin otoriter
h) Penyediaan alat permainan yang terstruktur
Pendapat di atas, menyebutkan bahwa faktor yang dapat
menghambat kreativitas anak yaitu tidak ada dorongan bereksplorasi,
dimana anak tidak mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi atau
menjelajah lingkungannya (mengenal dan menemukan hal-hal yang baru)
sehingga dapat menghambat pemikiran kreatif anak untuk berkembang.
Melarang anak untuk menghayal juga dapat menghambat berkembangnya
daya imajinasi anak sehingga dapat memadamkan kreativitas anak.9
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
penghambat kreativitas anak yaitu tidak ada motivasi dan dorongan dari
internal maupun eksternal. Yang mengakibatkan terhambatnya
perkembangan kretaivitas anak.
Faktor Pendukung Kreativitas
Kreatifitas merupakan faktor potensial yang dimiliki seseorang
yang dapat dikembangkan.Dalam mengembangkan kreatifitas tersebut,
terdapat faktor-faktor yang dapat mendukung upaya menumbuh
8
Ahmad Susanto.2017.Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:Bumi Aksara.Hlm 94-95
9
Imam Musbikin. Mendidik Anak KreatifAla Einstein.Yogyakarta: Pustaka Belajar.2007.Hlm.7
14 | P a g e
kembangkan kreatifitas. Faktor-faktor yang dapat mendukung atau
mendorong munculnya kreatifitas tersebut adalah lingkungan keluarga,
sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Namun yang tidak kalah
pentingnya adalah adanya kebebasan dan keamanan psikologis yang
ada dalam diri anak untuik mengembangkan kondisi bagi
perkembangan kreatifitas. Dilingkungan sekolah, misalnya anak akan
merasa bebas secara psikologis jika terpenuhi suasana dan kondisi
sebagai berikut:
A. Guru menerima anak sebagaimana adanya, tanpa syarat dan segala
kelebihan dan kekurangannya, serta memberikan kepercayaan
bahwa pada dasarnya anak baik dan mampu.
B. Guru mengusahakan suasana agar anak tidak merasa dinilai dalam
arti yang bersifat mengancam.
C. Guru membarikan pengertian dalam arti dapat memahami
pemikiran, perasaan dan perilaku anak sehingga guru dapat
merasakan diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang
anak.10
Hurlock mengemukakan beberapa faktor pendukung yang dapat
meningkatkan kreativitas anak yaitu:
1. Waktu, Anak akan kreatif apabila diberikan waktu bebas untuk
bermain dengan gagasan dan konsep yang dimilikinya.
2. Kesempatan menyendiri, Hanya apabila tidak mendapat tekanan dari
kelompok sosial anak menjadi kreatif.
3. Dorongan terlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi
standar orang dewasa, Untuk menjadi kreatif anak harus bebas dari
ejekan dan kritikan.
4. Sarana, Sarana untuk bermain dan kelak sarana lainnya harus
disediakan untuk merangsang dorongan eksperimentasi dan
eksplorasi yang merupakan unsur penting dari semu kreativitas.
5. Lingkungan yang merangsang, Lingkungan rumah dan sekolah harus
merangsang kreativitas anak.
10
Ahmad Susanto,Pendidikan Anak Usia Dini,Hlm 87
15 | P a g e
6. Hubungan anak dan orang tua yang tidak posesif, Orang tua yang
tidak terlalu posesif terhadap anak, mendorong anak untuk mandiri
dan percaya diri, dua kualitas yang sangat mendukung kreativitas.
7. Cara mendidik anak, Mendidik anak secara demokratis di rumah dan
sekolah dapat meningkatkan kreativitas sedangkan cara mendidik
otoriter memadamkannya.
8. Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan, Semakin banyak
pengetahuan yang diperoleh anak, semakin baik dasar untuk
mencapai hasil yang kreatif.
Anak akan menjadi kreatif apabila anak mempunyai sedikit waktu
bebas untuk bermain dengan ide dan konsep yang dimilikinya.
Selanjutnya, sarana harus disediakan terutama saran bermain yang
dapat mendorong anak untuk melakukan percobaan dan eksplorasi
terhadap sarana bermain tersebut.11
Lingkungan (termasuk orangtua dalam keluarga dan guru
disekolah) berperan penting untuk mengambangkan dan
mengoptimalkan potensi-potensi dengan mengajak berpikir kreatif pada
anak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menstimulasi anak dengan
mengajak berpikir kreatif..
Menurut Mayang Sari (20019:29), bentuk-bentuk peran lingkungan
dalam mengambangkan kreatifitas anak sebagai berikut:
1. Menghargai pendapat anak dan mendorong untuk
mengungkapkannya
2. Memberikan waktu pada anak untuk berpikir, merenung dan
berkhayal.
3. Membolehkan anak untuk mengambil keputusan sendiri. dengan
anak mengambil keuputusanya sendiri maka anak akan
bertanggung jawab untuk mengambil keputusannya sendiri.
11
Ahmad Susanto. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:Kencana Perenada Media Group. 2011.Hlm.
124
16 | P a g e
4. Mendorong keingintahuan anak untuk memahami banyak hal.
Orang tua atau guru memfasilitasi keingintahuan anak dengan
memberikan informasi yang baik. Bisa dilakukan dengan
memberikan buku-buku untuk dibacakan pada anak atau mengajak
anak untuk mengunjungi objek yang ingin diketahui.
5. Meyakinkan anak bahwa orangtua atau guru menghargai apoa yang
ingin dilakukan anak dan hasil akhirnya. Ini bisa dilakukan dengan
memberikan anak kesempatan untuk melakukan eksperimennya
dari setiap pengetahguannya.
6. Menunjanng dan mendorong kegiatan kreatif anak. Artinya orangtua
atau guru memberikan fasilitas yang mendukung, mendukung anak
dalam eksperimentasinya, atau mengasuh bakat anak dengan
berbagai kegiatan positif. Misalnya lomba, kursus atau pelatihan.
7. Menikmati kebersamaan dengan anak orangtua atau guru sengan
bersama anak, mampu menjalin komunikasi secara terbuka, hangat,
dan empatis terhadap anak.
8. Memberi pujian yang sungguh-sungguh tepat sasaran pada anak.
Pujian harus diberikan ketika anak berhasil melakukan proses
kreatifnya. Pujian hendaknya diberikan bukan berdasarkan hasil,
melainkan lebih pada proses. Maksudnya orangtua atau guru harus
memuji kerja keras, ketekunan dan semangat anak dalam proses
kreatifnya walaupun hasilnya belum begitu memuaskan. Dengan
mendorong kemandirian anak dalam bekerja, orangtua atau guru
jangan terlalu ikut campur dan terlalu mengarahkan anak. Biarkan
anak mengembangkan dan menerapkan ide-ide yang dimilikinya.
Anak disorong untuk menemukan solusi pada setiap permasalahan
yang dihadapinya.
9. Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan anak. Artinya
orangtua atau guru mau membantu anak ketika anak mengalami
kesulitan. Dalam hal ini bukan membantu secraa penuh terhadap
setiap permasalahan yang dihadapi anak, namun orangtua atau
17 | P a g e
guru hanya boleh mengarahkan dan tetap mendukung setiap
keputusan yangdiambil oleh anak.12
Dengan uraian diatas, dapat dipahami bahwa kreativitas anak
akan berkembang jika orangtua dan guru selalu bersikap demokratis.
Dengan perilaku yang mau mendengarkan dan menghargai pendapat
anak, mendorong anak untuk berani mengungkapkan pendapatnya,
dan tidak memotong pembicaraan anak ketika anak ingin
mengungkapkan pikirannya.
Kendala Dalam Pengembangan Kreativitas
Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi keretivitas
adalah pengertian tentang kretivitas sebagai sifat yang diwarisi oleh yang
berbakat luar biasa atau genius. Kretivitas diasumsikan sebagai suatu
yang dimiliki atau tidak dimiliki, dan tidak banyak yang dapat dilakukan
melalui pendidikan untuk mempengaruhinya.
Kendala konseptual lainnya terhadap ‘gerak keretivitas’ terletak
pada alat-alat ukur (tes) yang biasanya dipakai disekolah-sekolah, yaitu
tes intelegensi tradisonal yang mengukur kemampuan siswa untuk belajar,
dan tes prestasi belajar untuk menilai kemajuan siswa selama program
pendidikan. Bait tes intelegensi maupun tes prestasi belajar kebanyak
hanya meliputi tugas-tugas yang harus dicari satu jaeaban yang benar
(berpikir konvergen). Kemampuan berpikir divergen dan kreatif, yaitu
menjajaki berbagai kemungkinan jawaban atas suatu masalah, jarang
diukur. Dengan demikian, pengembangan kemampuan mental-intelektual
anak secara untuk diabaikan.
Sebab utama lain dari kurangnya perhatian dunia pendidikan dan
psikologi terhadap kerativitas terlatak pada sesulitan merumuskan
konsep kreativitas itu sendiri. Sekarang hampir setiap orang, mulai dari
orang awam, pemimpin lembaga pendidikan, manajer perusahaan
sampai dengan pejabat pemerintah, berbicara tentang pentingnya
kretivitas dikembangkan di sekolah, dituntut dalam pekerjaan, dan
diperlukan untuk membangun.
12
Ahmad Susanto,Pendidikan Anak Usia Dini,Hlm 88-89
18 | P a g e
Sebab lain dari kelalaian terhadap masalah pengembangan
kreativitas adalah motodologis. Tuntutan akan alat-alat ukur yang mudah
digunakan dan objektif telah mengalihkan perhatian dari upaya untuk
mengukur kemampuan kreatif, yang menuntut jenis tes divergen (dengan
berbagai kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah).
Penggunaan model stimulus-response dalam teori belajar
merupakansebab lain dari kekurangnya perhatian psikologi dan
pendidikan terhadap masalah kretivitas. Keterbatasan dari model ini
terutama menjadi nyata jika kita berhubungan proses-proses pemikiran
yang tinggi,termasuk kreatif.13
Strategi Pengembangan Kreativitas
Salah satu prinsip pendidikan anak usia dini adalah bertujuan untuk
merangsang munculnya kreativitas dan inovatis, serta mengembangkan
kecakapan hidup anak. Rangsangan yang diberikan bersikap menyeluruh
dan mencakup semua aspek perkembangan anak. Kreativitas merupakan
salah satu kemampuan yang akan ditingkatkan dalam program
pembelajaran.
Setiap orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan
kemampuan mengungkapkan dirinya cara kreativ dalam bidang dan kadar
yang berbeda-beda. Hal yang utama dalam proses pendidikan adalah
bakat kreativ dapat ditingkatakan dan dikembangkan. Untuk itu, perlu
ditumbuhkan suasana kelas yang menghargai dan memupuk kreatifitas
dalam segala aspek.
Pengembangan kreativitas anak di Taman Kanak-kanak perlu
dikemas dengan strategi tertentu yang dapat mendorong
munculnyakreativitas anak. Untuk mngembangan kreativitas anak ada
satu model yang dapat digunakan adalah model Traffinger. Model
Trafingermerupakan salah satu model yang menangani masalah
13
Utami Munandar. Pengembangan Kretivitas Anak Berbakat. Jakarta:rineka Cipta.2012. Hlm.118-119
19 | P a g e
kreativitas secara langsung dan memberikan saran-saran praktis
bagaimana mencapai keterpaduan.
Berdasarkan model pengembangan kreativitas Traffinger, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pengembangan kreativiitas dilakukan secara bertahap, yang dimulai
dari tahap I sampai dengan tahap III.
2. Pengembangan kreativitas berkitan dengan pengembangan
kemampuan berpikir dan usaha menngembangkan sikap yang dituntut
dalam pengembangan kreativitas tersebut.
3. Kemampuan untuk berpindah dari tahap 1 ke tahap selanjutnya sangat
dipengaruhi oleh tingkat pengembangan kognitif dan perkembangan
psikososial yang terwujud dalam bentulsikap terhadap kegiatan yang
dilakukan dalam rangka pengembangan kreativitas.
Sementara itu, Basti 92008:25), dalam Jurnal Andragogi, menjelaskan
bahwa seseorang yang mempunyai kreativitas yang tingg mempunyai ciri-
ciri berikut:
1) Selalu ingin tahu,
2) Memiliki kepercayaan diri,
3) Memiliki sifat mandiri,
4) Berani mengeluarkan pendapat, dan
5) Berani mengambil resiko.14
Jadi dapat disimpulkan, pengembangan kreativitas AUD perlu dikemas
dengan strategi tertentu yang dapat mendorong munculnya kreativitas
anak dengan cara memberikan stimulus yang bersifat menyeluruh dan
mencakup semua aspek perkembangan anak.
14
Ahmad Susanto,Pendidikan Anak Usia Dini(Konsep dan teori),hal.83-85
20 | P a g e
D. KEBUTUHAN DAN STRATEGI ANAK TERHADAP AKTIVITAS
KREATIF
Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan
mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) bagi
setiap individu untuk berusaha. Pada dasarnya,manusia bekerja
mempunyai tujuan tertentu,yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak
terlepas dari kehidupan sehari-hari.15
Pengertian Strategi
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam
kurun waktu tertentu. Menurut kamus The Advanced Learner’s Dictionary
0f Current English by Homby; London Oxford University Press. Kata
strategi berasal dari bahasa asing, strategy yang berarti ilmu berperang
atau rencana dari angkatan perang yang disusun sedemikian rupa
sehingga pertempuran sedapat mungkin berlangsung dalam kondisi yang
paling menguntungkan. Namun apabila kata strategi digunakan dalam
kondisi pembelajaran di PAUD, maka artinya adalah keterampilan dalam
mengatur pembelajaran dengan kiat-kiat yang sesuai agar mencapai hasil
yang maksimal. Sehingga, strategi pembelajaran dapat diartikan suatu
alat interaksi di dalam proses pembelajaran, dengan demikian kegiatan
pembelajaran berlangsung baik sehingga tujuan yang sudah ditetapkan
dapat tercapai dengan baik pula, Ada strategi-strategi khusus yang dapat
dilakukan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak didik serta
penyempurnaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.16
Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran di PAUD adalah:
a. Mengaktifkan anak belajar dengan kondisi yang menyenangkan tanpa
adanya tekanan-tekanan secara mental ataupun emosional
15
Wahyudi, Anak Kreatif, (Jakarta:Gema Insani Press,2007),Hlm.20
16
Mukhtar Latif dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini,(Jakarta:Kenacana Prenada media
Group,2013),hlm.91
PERTEMUAN 4
21 | P a g e
b. Memperoleh perubahan perilaku anak didik sebagai hasil belajar yang
sudah diorganisasikan
c. Membuat lingkungan belajar yang merangsang dan menantang anak
serta mengembangkan seluruh aspek perkembangan baik afeksi,
kognisi, bahasa, fisik motorik, maupun sosial emosional.
Pengertian Aktivitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah
“kegiatan / keaktifan”. W.J.S. Poewadarminto menjelaskan aktivitas
sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. S. Nasution menambahkan
bahwa aktivitas merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-
keduanya harus dihubungkan.
Kebutuhan Anak Terhadap Aktivitas Kreatif
Untuk menjadi kreatif, anak-anak perlu menyimpan persepsi mereka
tentang dunia di sekitar mereka dalam bentuk gambar. Mereka
membutuhkan kesempatan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan
perasaan emosional mereka dengan berpartisipasi dalam permainan
drama, berbagi cerita dengan anak-anak lain, menikmati musik dan
bekerja dengan bahan-bahan seni. Mereka membutuhkan orang untuk
mendengarkan mereka dan menanggapi apa yang mereka
katakan. Mereka perlu mengembangkan kemampuan untuk menjelaskan
segala sesuatu kepada orang lain dan untuk mengekspresikan ide-ide
mereka.
Guru harus memastikan bahwa benda-benda habis pakai (kertas, spidol,
pensil, dll) tersedia di dalam kelas, adanya rentang waktu
yang memungkinkan anak-anak untuk
menyelesaikan ciptaan, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mena
22 | P a g e
mpilkan karyanya didalam kelompok, dan mendorong anak-anak untuk
berinteraksi dengan orang lain baik di dalam maupun di luar kelas.17
Pentingnya tingkat kematangan pada anak juga sangat berpengaruh
terhadap aktivitas kreatif anak. Anak belum mampu menguasai suatu
macam kegiatan atau keterampilan, apabila ia belum sampai kepada
tahap kematangan yang cukup, yang diperlukan waktu kegiatan tersebut,
baik kegiatan itu semacam menyusun baju, membuat rumah untuk boneka
kecil, atau membelah buah. Dan sebagai pendidik ataupun orang tua tidak
patut mengharapkan anak agar anak senang terhadap kegiatan tertentu
yang sesuai dengan tingkat yang lebih matang dari padanya.
Keluarga juga menjadi kebutuhan untuk anak kreatif, misalnya:
1. Tingkatan jabatan orang tua, menurut sensus AS 40,3% dari orang
tua berbakat dan kreatif tergolong tingkat jabatan professional,
22.4% pada tingkatan sales, dan 30% pada tingkatan buruh.
2. Urutan kelahiran dan besarnya keluarga
Faktanya anak yang posisi kelahiran berbeda menunjukkan tingkat
kreativitas yang berbeda. Pernyataan ini memiliki implikasi bahwa
lingkungan memiliki kedudukan yang lebih penting dari pada
keturunan. Anak tengah dan anak bungsu memungkinkan lebih
kreatif dari pada anak sulung. Anak sulung cenderung mendapat
tekanan yang lebih besar untuk memenuhi harapan orang tua dari
pada anak berikutnya.
3. Lingkungan keluarga dan tingkat kemampuan mental anak
4. Status ekonomi orang tua.18
Selain itu, ada beberapa kebutuhan pengembangan kreativitas
anak dalam pembelajaran yaitu:
17
Frederik.Blance, Mencari BakatAnak-anak,(Jakarta Barat:Indeks Permata Puri Media,2013),hlm.15
18
Munandar,Utami. Pemanduan Anak Berbakat,(Jakarta : CV Rajawali.1982),hlm 19
23 | P a g e
1. Ruang untuk mencipta
Pengembangan kreativitas memerlukan komitmen atas ruang
baik secara fisik maupun konsep. Menciptakan ruang berarti menjadi
sadar atas tempat secara fisik diruang kelas tempat pembelajaran, dan
cara dimana guru dapat mengembangkan kreativitas anak. Penting
untuk menganggap tidak sederhana tampilan ruang fisik, demikian pula
bahan (materi) dari tiap aktivitas dan lingkungan pembelajaran.
Anak-anak memerlukan kemampuan untuk bekerja sama
dengan orang lain, baik secara berpasangan maupun dalam kelompok,
sehingga ruang kelas perlu mendukung seluruh aktivitas kreatif anak.
Ruang kelas yang mengembangkan kreativitas juga beroperasi dalam
sebuah cara khusus secara konsetual, dan membolehkan adanya
kesalahan-kesalahan dan menganjurkan eksperimen , bersifat terbuka
dan berani mengambil resiko19.
2. Guru mengajar dengan kreatif
Mengajar dengan kreatif merupakan ‘mengajar yang baik’.
Secara sederhana, mengajar merupakan sebuah pekerjaan yang
memerlukan dan mencakup pengembangan kreativitas. Pendapat
Woods (1990) tentang mengajar dengan kreatif sebagai sesuatu yang
mencakup rasa memiliki, control, relevansi dan inovasi (baik bagi guru
maupun murid). Dengan menginterpretasi criteria Woods, Jeffrey
menyatakan sebagai berikut (1997) Ini akan mencakup beberapa atau
seluruh tampilan dari semua situasi yang ada, sebuah idea tau
pendekatan inovatif, beberapa rasa memiliki dan control atas proses
oleh guru maupun murid, dan peristiwa harus relevan bagi guru
maupun murid.
3. Perhatian kepada anak mengenai apa saja yang anak-anak
katakan
19
Craft,Anna .Membangun Kreativitas Anak,(Depok : Inisiasi Press.2000) hlm.193
24 | P a g e
Dalam sebuah studi kasus mendalam baru-baru ini menegnai
sikap anak-anak mengenai berada dalam lingkungan kreatif, yang
mencakup 140 anak dalam lima ruang kelas, Jeffrey dan Woods (1997)
menemukan empat aspek pengalaman kelas20, dimana anak-anak yang
diwawancarai secara khusus mengapresiasikan usaha guru dalam hal:
a. Merespon perasaan-perasaan anak (termasuk mengetahui wilayah
perasaan dan juga membantu anak agar merasa percaya diri)
termasuk memiliki rasa humor, membuat pembelajaran
menyenangkan, memiliki ide-ide imajinatif dan sebuah pendekatan
yang banyak akal).
b. Menetapkan (membiarkan) otonomi/identitas anak anak itu (termas
uk memberikn ruang kepada anak untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan ide-ide mereka sendiri-berpikir untuk diri
mereka sendiri, termasuk menjadi pendengar selama diskusi dan
perdebatan, dan juga memperbolehkan anak-anak mengadopsi gaya
kerja yang lebih sesuai bagi mereka sendiri).
c. Mendorong kemampuan anak untuk melakukan refleksi dengan
kritis (dengan mendorong analisis rasional, bahkan ketika hal itu
berkaitan dengan kritik terhadap guru, dan juga dengan data semen
peran dan antara lingkungan total mereka dan kemampuan untuk
merefleksikan dan mengkomentari lingkungan mereka21.
d. Tubuh dan perasaan sebagai elemen untuk pengembangan
kreativitas tubuh atau fisik adalah sebuah elemen dalan pengalaman
ita atas dunia, setidaknya dalam dua hal; pertama, sebagimana
peristiwa kelahiran seseorang atas tindakan tersebut; kedua, kita
memiliki respon-respon fisik atas pengalaman-pengalaman kita. Jadi,
sebagimana dinyatakan oleh Edwars, dalam proses pengajaran dan
pembelajaran, tubuh terlatih dalam cara/hal tertentu, dan kita
mempelajari apa yang sesuai untuk melakukan ekspresi dan
20
Ibid hlm 196
21
Craft,Anna. Membangun Kreativitas Anak.(Depok:Inisiasi Press.2000), hlm.198
25 | P a g e
mendapatkan pengalaman melalui diri fisik kita di lingkungan tersebut
(Edwars, 1997).22
Strategi Dalam Pengembangan Terhadap Aktivitas Kreatif
Pada dasarnya setiap anak memiliki kecenderungan berbakat
dalam kreativitas dan memiliki kemampuan mengungkapkan dirinya
secara kreatif, meskipun masing-masing anak dalam bidang dan kadar
potensi yang dimilikinya. Seperti yang diungkapkan oleh Treffinger dalam
Ahmad Suanto bahwa tidak ada anak yang sama sekali tidak memiliki
kreativitas.
Dan Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan
kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun
masing-masing dalam bidang dan dalam kadar yang berbeda-beda. Yang
terutama bagi dunia pendidikan ialah bahwa bakat tersebut dapat dan
perlu dikembangkan dan ditingkatkan23.
1. Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu
dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif ialah yang
mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi
yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-
produk yang inovatif.
Oleh karena itu pendidik hendaknya dapat menghargai keunikan
pribadi dan bakat-bakat siswanya (jangan mengharpkan semua
melakukan atau menghasilkan hal-hal yang sama, atau mempunyai minat
yang sama). Guru hendaknya membantu siswa menemukan bakat-
bakatnya dan menghargainya.
2. Pendorong (Press)
Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan
dari lingkungannya atau jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri
untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam
lingkungan yang mendukung, tetapidapat pula terhambat dalam
22
Ibid hlm.202
23
Frederik.Blance, Mencari BakatAnak-anak,(Jakarta Barat:Indeks Permata Puri Media,2013),hlm.15
26 | P a g e
lingkungan yang dapat menunjang. Di dalam keluarga, di sekolah, di
dalam lingkungan pekerjaan maupun di dalam masyarakat harus ada
penghargaan dan dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatif individu
atau kelompok individu24.
3. Proses
Untuk mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi kesempatan
untuk bersibuk diri secara kreatif. Pendidik hendaknya dapat merangsang
anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif, dengan membantu
mengusahakan saran prasarana yang di perlukan.
Dalam hal ini yang penting ialah memberi kebebasan kepada anak
untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif, tentu saja dengan
persyaratan tidak merugikan orang lain atau lingkungan.Pertama-tama
yang perlu ialah proses bersibuk diri secara kreatif yang bermakna. Hal itu
akan datang dengan sendirinya dalam iklim yang menunjang, menerima,
dan menghargai.25
Perlu pula diingat bahwa kurikulum sekolah yang terlalu padat
sehingga tidak ada peluang untuk kegiatan kreatif, dan jenis pekerjaan
yang monoton, tidak menunjang siswa untuk mengungkapkan dirinya
secara kreatif.
4. Produk
Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif dan dengan
dorongan (internal maupun eksternal) untuk bersibuk diri secara kreatif,
maka produk-produk kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan
timbul. Hendaknya pendidik menghargai produk kreativitas anak dan
mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan
mempertunjukkan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih
menggugah minat anak untuk berkreasi.
Sikap guru dalam pembelajaran yang meningkatkan motivasi
internal dan prestasi belajar siswa, ialah jika memberi instruksi tanpa
mengawasi tetapi mengarahkan, dibandingkan dengan pemberian instruksi
tanpa pengarahan atau pemberian instruksi yang mengawasi dan
24
Hamdani,Asep Saepul, Pengembangan Kreativitas,(Jakarta : Pustaka As-Syifa, 2002),hlm. 44
25
Munandar,Utami.Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat,(Jakarta :Rineka Cipta,2012), hlm.43
27 | P a g e
mengarahkan, yang terkhir sangat membatasi otonomi anak. Anak akan
kreatif jika guru mendorong otonomi anak. Strategi mengajar yang
meningkatkan kreativitas, memperhatikan:
a. Pemberian penilaian tidak hanya oleh guru tetapi juga melibatkan
siswa
b. Pemberian hadiah sebaiknya yang tidak berupa materi, seperti
senyuman, kata penghargaan, serta pujian. Dan yang berkaitan
dengan kegiatan yang sedang dilakukan
c. Memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih topik atau
kegiatan belajar sampai batas tertentu.26
E. KARAKTERISTIK DAN KEPRIBADIAN GURU PENGEMBANGAN
KREATIVITAS
Pengertian Karakteristik
Definisi karakteristik menurut Simon Philips (2008) karakter
adalah kumpulan tata nilai yang menuju suatu sistem, yang melandasi
pemikiran, sikap dan perilaku yang ditampilkan. Sedangkan Doni
Koesoema A. (2007) memahami bahwa karakter sama dengan
kepribadian. Kepribadian dianggap suatu ciri atau karakteristik, atau
gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari
bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, msalnya keluarga
pada masa kecil, juga bawaan sejak lahir.27
Sementara Winnie memahami bahwa istilah karakter memiliki
dua pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana
seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berprilaku tidak jujur,
26
Ostroff, L Wendy. Memahami cara-cara anak belajar. (Jakarta Barat: PT Indeks,2013).hlm.26
27
Doni Koesoma A, Pendidikan Karakter:Strategi mendidik anak dizaman global (jakarta: grasindo, 2010),
hlm. 80
PERTEMUAN 5
28 | P a g e
kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku
buruk. Sebaliknya apabila orang berprilaku jujur, suka menolong,
tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua,
istilah karakter erat kaitannnya dengan personality. Seseorang baru
bisa disebut orang yang berkarakter ( a person of character ) apabila
tingkah lakunya sesuai kaidah moral. Karakteristik adalah sesuatu
yang khas atau mencolok dari seorang ataupun sesuatu benda hal.
Contoh karakteristik api adalah panas dan karakteristik air adalah
menyejukkan. Karakteristik guru didalam proses belajar mengajar
mempunyai peran untuk membantu suapaya proses belajar mengajar
siswa bisa berjalan dengan lancar.28
Jadi Karakteristik seorang guru yang sangat disenangi oleh
murid adalah demokrasi, kooperatif, baik hati, sabar, konsisten, suka
menolong, ramah, terbuka, suka humor, menguasai pekerjaan,
fleksibel, peduli dan perhatian terhadap minat murid, mampu
menciptakan suasana yang baik ditempat kerja.
Pengertian Kepribadian Guru
Istilah kepribadian digunakan dalam disiplin ilmu psikologi yang
memiliki pengertian” sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang”,
kata kepribadian diambil dari terjemahan kata b.inggris yang itu kata
personality, yang bearti sebagai sifat dan tingkah laku khas seseorang
yang membedakannya dengan orang lain (kartini, kartono dan dalil
gulo, 1987). Kata kepribadian dalam praktiknya ternyata mengandung
pengertian yang kompleks. Hal ini terlihat dari kesulitan para ahli
psikologi untuk merumuskan definisi tentang kepribadian secara tepat
jelas dan mudah dimengerti. Antara psikolog dengan psikolog lain
memiliki definisi yang berbeda-beda. Dibawah ini ada beberapa
pengertian mengenai kepribadian menurut para ahli:
Witherington, kepribadian adalah seluruh tingkah laku
seseorang yang diintegrasikan, sebagaimana yang tampak pada orang
28
Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter:Konstruksi Teoritik dan Praktik Urgensi Pendidikan Progresifdan
Revatilasi Peran Guru dan Orangtua, (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2016),hlm.160
29 | P a g e
lain. Kepribadian ini bukan hanya yang melekat pada diri seseorang,
tetapi lebihmerupakan hasil dari pada suatu pertumbuhan yang dalam
suatu lingkungan kultural . W. Stern. Pengertian person yaitu satu
kesatuan yang dapat menentukan diri sendiri dengan merdeka dan
mempunyai dua tujuan yaitu mengembangkan diri dan
mempertahankan diri .
Gordon W. A. Kepribadian yakni sebagai organisasi dinamis
dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya
yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Bahri
Djamara kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari
unsur psikis dan fisik. Dalam makna tersebut seluruh sikap dan
perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari kepribadian
orang itu, asal dilakukan secara sadar dan perbuatan yang baik sering
dikatakan bahwa seseorang itu memiliki kepribadian yang baik atau
berakhlak mulia. Sebaliknya bila seseorang melakukan sesuatu sikap
dan perbuatan yang kurang terpuji maka, dikatakan orang itu tidak
memiliki kepribadian yang baik atau tidak berakhlak mulia.29
Selain keempat definisi tersebut, para pakar lain juga memiliki
definisi yang lain, sekalipun berbeda namun, semua pengertian
tersebut nampak sangat jelas dan mudah dimengerti. Dalam hal ini,
memberi simpulan sebagai berikut:
1. Kepribadian itu senantiasa berkembang
2. Kepribadian itu merupakan monodualis antara jiwa dan tubuh
3. Kepribadian itu ada dibelakang tingkah laku yang khas dan
terletak dalam individu
4. Tidak ada seseorang yang mempunyai dua kepribadian
5. Kepribadian itu berfungsi untuk adaptasi terhadap dunia sekitar
Kepribadaian yang murni dan tulus merupakan syarat utama
bagi seorang pendidik,mengingan peranan sebuah kepribadian sangat
besar mempergaruhi perkembangan perseta didik yang sedang
belajar. Perlu pula kita ketahuai bahwa pendidik itu berkerja melalui
29
Siti Suwadah Rimang, Meraih PredikatGuru Dan Dosen Paripurna,(Bandung:Alfabeta, 2011),hlm.36-37
30 | P a g e
pribadinya,dalam pribadi yang santun akan melahirkan anak didik
yang santun,begitu pula sebaliknnya. Semua prilaku kita menjadi
tiruan anak didik. Baik prilaku yang benar maupun prilaku yang salah.
Masayrakat memberi penilian kepada anak didik dengan melihat
kepribadian yang di milik oleh gurunya di sekolah.
Kepribadian sebagi penentu kearaban hubunga guru dengan
anak didik akan tercemin dalam model pembinana dan bimbingan
yang di berikan setiap waktu. Menurut Meikel Jhon tidak seseorang
pun dapat menjadi seorang guru yang sejatih atau muliah kecuawali
jika ia menjadikan dirinya sebagai dari anak didik yang berusah untuk
memahami kesulitan tentang anak didik maka guru tersebut menjadi
idola semua anak didik.
Sebagai,idolah guru memiliki kepribadian yang dapat di jadikan
profil atau figur,seluluru bagian hidupnya adalah figur yang paripurna,
itulah kesan yang harus di munculkan oleh seorang guru sebagai
sosok yang ideal dan sempurna oleh karena itu, guru dan dosen harus
memiliki kompentesi kebribadian yang mantap, sebgai hamba tuhan
maupun sebgai warga negara yang kosnsisten pada profesinnya
sebgai seorang guru 30
Karakteristik dan kepribadian guru pengembangan kreativitas.
1. Kepribadian dan karakter yang harus dimiliki guru
Bicara tentang kepribadian berati kita bagaimanakah sifat hakiki
yang tercermin dari sikap seseorang. Jadi kepribadian itu cerminan
dari apa yang bisa kita lihat dari pikiran dan tindakannya. Kepribadian
manusia slalu berkembang sehingga bisa dibentuk ulang diubah.
Kepribadian adalah hubungan antara materi tubuh dan jiwa
seseorang yang perkembangannya dibentuk oleh pengalaman dan
kondisi alam bawah sadar yang terbentuk sejak awal pertumbuhan
30
Siti Suwadah Rimang, Meraih Pridikat Guru Dan Dosen Paripurna (Bandung: ALFABETA, 2011) hlm. 36-
39
31 | P a g e
manusia, terutama akibat peristiwa-peristiwa psikologis yang penting
dalam pertumbuhannya. Banyak yang beranggapa bahwa tidak ada
orang yang memiliki dua kepribadian kecuali orang yang sakit jiwa.
Ada banyak pendapat tentang kepribadian yang harus dimiliki oleh
guru. Menurut Abd. Rachman shaleh dan soependri suryadinata
(1979), misalnya beberapa ciri kepribadian yang harus dimiliki oleh
guru, anatara lain sbb:31
a. Guru itu harus bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dengan
segala sifat, sikap dan amaliahnya yang mencerminkan
ketaqwaannya tersebut.
b. Guru harus suka bergaul, khususnya bergaul dengan anak-
anak.
c. Guru adalah orang yang penuh minat, penuh perhatian,
mencintai profrsi dan pekerjaannya, dan berusaha untuk
mengembangkan dan meningkatkan profesinya itu agar
kemampuan mengajarnya lebih baik.
d. Guru adalah orang yang suka belajar secara terus menerus
Gilbert H. Hunt dalam bukunya efektive teaching (1999)
mengatakan bahwa guru yang baik itu harus memenuhi tujuh
kriteria, satu dari ketujuh itua adalah sifat yang harus dimiliki
oleh guru antara lain:
1. Antusias
2. Stimulatif
3. Mendorong siswa untuk maju
4. Hangat
5. Berorientasi pada tugas dan pekerja keras
6. Toleran
7. Sopan
8. Bijaksana
9. Bisa dipercaya
31
Abd. Rachman Shaleh dan Soependri Suriadinata, Ilmu Keguruan Seri Pedagogik (Jakarta: Dharma
Bhakti, 1979),
32 | P a g e
10.Fleksibel dan mudah menyesuaikan diri
11.Demokratis
12.Penuh harapan bagis siswa
13.Tidak semata mencarai reputasi pribadi
14.Mampu mengatasi stereotip siwa
15.Bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar siswa
16.Mampu menyampaikan perasaanya
17.Memiliki pendengaran yang baik32
Sementara itu menurut cece wijaya dan tabrani rusyan
dalam bukunya kemampuan dasar guru dalam prose belajar
mengajar(1992), karakter dan kepribadian yang harus dimiliki guru
masa kini untuk menjadi guru yang secara kualitatif memiliki
karakter yang tepat untuk menjadi pengajar yang berperan
maksimal, antara lain:
1. Memiliki kemantapan dan integritas pribadi
2. Peka terhadap perubahan dan pembaruan
3. Berpikir alternatif
4. Berdisiplin dalam melaksanakan tugas
5. Ulet dan tekun belajar
6. Berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya
7. Simpatik dan menarik,lues,bijaksana, dan sederhada dalam
bertindak
8. Bersifat terbuka
9. Kreatif
10. berwibawa33
Peran Kepribadian Guru Pengembangan Kreativitas
Tidak sulit merangsang tumbuhnya kreativitas anak usia dini
karena kreativitas mereka memang menyukai sesuatu yang baru, asyik,
32
Gilbert H. Hunt., et.al., Effective Teaching: Preparation and Implementation ( Illinois: Charles C. Thomas
Publisher, 1999) , hlm. 15
33
Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoritik dan Praktik Urgensi Pendidikan Progresif dan
Revatilasi Peran Guru dan Orangtua, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hlm. 352
33 | P a g e
dan menarik. Rasa ingin tahu anak terhadap sesuatu yang baru dan
menarik dapat menjadi modal bagi guru untuk menciptakan pembelajaran
kreatif. Tumbuhnya kreatif dalam diri anak 90% tergantung pada guru dan
10% dari lingkungan sebagai penyedia sumber belajarar beragam.
Guru kreatif akan menciptakan anak didik yang kreatif. Guru adalah
tokoh bermakna dalam kehidupan anak. Guru memegang peran lebih dari
sekedar pengajar, melainkan pendidik dalam arti yang sesungguhnya.
Kepada guru anak didik melakukan proses indetifikasi peluang untuk
menculnya peserta didik yang kreatif akan lebih besar dari guru yang
kreatif pula. Guru yang kratif adalah guru yang secara kreatif mampu
menggunakan berbagai pendekatan dalam proses kegiatan belajar dan
membimbing siswanya.
Mengembangkan kreativitas kepada anak usia dini bearti
mengasah anak agar anak mampu berpikir lancer (fluency), berpikir lentur
(flexibility), berpikir (originality), dan berpikir rinci (elaboration); ini
termasuk kedalam cara berpikir menyebar (divergent thinking). Torrance
mengemukakan tentang lima bentuk interaksi guru dan siswa dikelas yang
dianggap mampu mengembangkan kecakapan kreatif siswa, yaitu:
1. Menghormati pertanyaan yang tidak biasa
2. Menghormati gagasan yang tidak biasa serta imajinatif dari
siswa
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar atas prakarsa
sendiri
4. Memberi penghargaan kepada siswa dan
5. Meluangkan waktu bagi siswa untuk belajar dan bersibuk diri
tanpa suasana penilaian
Beberapa tips usaha guru dalam memancing kreativitas anak usia
dini:
1. Kembangkan tema lebih jauh, lebih luas, lebih dalam, dan lebih
variatif: tidak menyerah sebatas digariskan kurikulum.
34 | P a g e
2. Gunakan ide-ide anda untuk meramu sesuatu yang menarik
untuk disajikan kepada anak. Anda harus meramu dan
menyajikan makanan kreativitas yang enak dan disukai anak.
Sajikan pembelajaran yang slalu berbeda, baik metode
pembelajaran, sumber atau media belajar yang digunakan.
3. Suguhkan pembelajaran yang slalu baru atau diperbaharui,
terutama menyangkut sumber belajar, media belajar yang
digunakan.
4. Jangan tuntaskan tugas kegiatan dalam pembelajaran, tetapi
sisakan 1/3 bagian kesempatan bagi anak untuk berpikir,
berbuat mandiri, sesuai kreasinya.
5. Minat anak terhadap sesuatu adalah awal tumbuhnya
kreativitas; minat adalah kendaraan bagi anak untuk memacu
kreativitas
6. Kreativitas dapat muncul melalui berbagai kegiatan yang disukai
anak.34
Beberapa hal yang dapat mendukung peran guru dalam
mengembagkan kreativitas anak usia dini sebagai berikut:
a. Memberikan contoh
b. Menyadari keragaman karakteristik siswa
c. Positive thinking
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berekspresi dan
bereksplorasi
34
Ibid hlm.102
35 | P a g e
F. PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM MENCIPTAKAN
PRODUK
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kreativitas Anak
1. Faktor Internal
a. Kemampuan Intelektual
Kemampuan intelektual Adalah kemampuan seseorang
untuk melakukan kegiatan berpikir yang sifatnya rumit dan abstrak
yang ditunjukkan oleh prestasi akademiknya. Setiap siswa memiliki
tingkat kemampuan intelektual yang berbeda-beda.
b. Komitmen
Yaitu kemauan dan hasrat yang kuat didalam mencapai
keunggulan dan memiliki penguasaan yang memadai terhadap
bidang yang ditekuninya.
c. Penguasaan
Karya-karya kreatif yang ditampilkan tidak terlepas dari apa
yang telah dilakukan sebelumnya dalam bidang yang ditekuninya,
jadi periode produktif dapat dicapai berkat keterlibatan individu
secara intensif dengan kegiatan-kegiatan kreatif jauh sejak masa
kanak-kanak, yang didukung oleh lingkungannya.
d. Intuisi
Intuisi merupakan suatu perwujudan dari kesadaran tingkat
tinggi. Tetapi intuisi tidak datang tanpa sebab; ia didahului oleh
proses berpikir dan didasari oleh penguasaan yang cukup terhadap
bidang yang ditekuni oleh individu.
e. Keterbukaan Terhadap Pengalaman Dan Rangsangan Dari
Luar Atau Dalam Individu
Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan
menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya
sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense,
PERTEMUAN 6
36 | P a g e
tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut.
Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu
menerima perbedaan
f. Evaluasi Internal
Yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang
dihasilkan ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan
karena kritik dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu
tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang
lain.
g. Kemampuan
Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan eksplorasi
terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk
kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap
perkembangan kreativitas anak yang meliputi cara orang tua
mengembangkan kreativitas anaknya, relasi antar anggota
keluarga dan perhatian orang tua merupakan hal paling utama
yang mempengaruhi tingkat kreativitas dan prestasi anak.
b. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan tempat siswa berkumpul dan
berinteraksi dalam hal aktifitas studinya.Sekolah juga merupakan
tempat siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya
dalam berkreativitas, dimana kreativitasnya dapat tumbuh dan
berkembang dengan adanya dukungan dari pihak sekolah terutama
guru yang mengasuh mata pelajaran tertentu.
c. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan sejumlah komponen
yang terdapat disekitar tempat tinggal siswa tersebut. Kondisi
tempat tinggal yang asri, sejuk, teratur dan aman akan
berpengaruh terhadap perkembangan kreativitas siswa.
37 | P a g e
Kegiatan pengembangan kreativitas anak melalui aktifitas
menciptakan produk
Bila ditinjau dari aspek produk kondisi yang memungkinkan
seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna adalah kondisi
pribadi dan lingkungan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong
seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan, kegiatan)
kreatif. Dengan mengenali bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif peserta didik
dan dengan dorongan motivasi internal maupun motivasi eksternal) untuk
bersibuk diri secara kreatif, dengan menyediakan waktu dan sarana
prasarana yang menggugah minat anak meskipun tidak perlu mahal,
maka produk-produk kreativitas anak dan remaja dipastikan akan timbul.
Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa pendidikan menghargai produk
kreativitas anak dan mengkomunikasikan kepada yang lain. Misalnya
dengan mempertunjukan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan
lebih menggugah minat anak untuk berkreasi.35
Pengembangan kreativitas pada anak melalui kegiatan hasta karya
ini memiliki potensi penting dalam berbagai aspek perkembangan anak.
Dimana dalam kegiatan hasta karya setiap anak akan menggunakan
imajinasinya untuk membentuk atau menciptakan sesuatu bangunan atau
benda tertentu sesuai dengan imajenasinya. Setiap anak akan bebas
untuk mengekspresikan kreativitasnya sehingga, kita akan memperoleh
hasil yang berbeda antara anak satu dengan anak yang lain. Hasta karya
anak yang dibuat melalui aktivitas membuat, menyusun, atau
mengkontruksi ini akan memberikan kesempatan bagi anak untuk dapat
menciptakan benda buatan mereka sendiri yang belum pernah mereka
temui sebelumnya, ataupun mereka juga dapat membuat modifikasi dari
benda yang telah ada sebelumnya. Beberapa contoh kegiatan yang dapat
mengembangkan kretaivitas anak melalui aktivitas menciptakan produk.
1. Boneka dan benda dari batu adapun tujuan kegiatan dari ini adalah
untuk mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan membuat
boneka dari batu adapun bentuk kegiatanya.
35
http://missyuupyup28.blogspot.com//23-09-2017 .
38 | P a g e
a. Anak-anak diminta untuk memilih ukuran batu untuk badan, kepala,
tangan dan kaki boneka yang akan dibuatnya dan anak diminta
untuk merekatkan batu-batu itu dengan lem
b. Selain membuat boneka batu, anak juga dapat melakukan kreasi
untuk membuat benda lain yang diinginkanya.
c. Kegiatan selanjutnya, anak juga dapat menghiasi boneka batu dan
benda tersebut sesuai dengan imajenasinya dengan bahan-bahan
yang telah tersedia seperti cat, kacang hijau, ranting pohon dan lain
sebagainya.
2. Mewarnai gambar di kartu adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengembangkan aktivitas anak melalui kegiatan mewarnai gambar
dikartu dan memberikan pengalaman langsung pada anak bahwa
karya mereka dapat berguna untuk memenuhi kebutuhan mereka
adapun bentuk kegiatanya
a. Guru menyiapkan buku gambar, krayon
b. Anak-anak diminta mewarnai dengan berbagai jenis tumbuhan
yang telah kering
c. anak dapat menggunakan bahan lainya yang sesuai dengan
kebutuhan mereka
d. anak dapat menuliskan kalimat yang mereka inginkan di dalam
kertas yang diwarnainya, guru dapat membantu anak yang
mengalami kesulitan
Strategi mengembangkan kreativitas anak
1. Memberikan rangsangan mental pada aspek kognitif maupun
kepribadianya serta suasana psikologi
2. Menciptakan lingkungan konduktif yang akan memudahkan anak untuk
mengakses apapun yang dilihatnya, dipegang, didengar dan dimainkan
untuk pengembangan kreativitasnya. Perangsangan mental dan
lingkungan kondusif dapat berjalan beriringan seperti halnya kerja
simulasi otak kiri dan kanan.
39 | P a g e
3. Pesan serta guru dalam mengembangkan kreativitas, artinya ketika
anak ingin menjadi kreatif, makan akan dibutuhkan juga guru yang
kreatif pula dan mampu memberikan stimulasi yang tepat pada anak
4. Peran serta orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak agar
kreativitas pada anak dapat berkembang dengan baik, anak perlu
diberikan rangsangan mental iklim dan kondisi lingkungan peran guru,
peran orang tua.
Membimbing Kreativitas Anak
a. Buatlah anak terlibat dalam brainstorming dan memunculkan
sebanyak mungkin ide. Brainstorming adalah suatu teknik dimana
anak diajak terlibat untuk ide-ide orang lain, dan mengatakan secara
praktis apapun yang muncul dalam pikiran. Akan tetapi banyak anak
lebih kreatif jika bekerja sendiri. Sebuah riset tentang Brainstroming
menyimpulkan bahwa bagi banyak individu bekerja seseorang diri
dapat memunculkan lebih banyak ide yang lebih baik dibandingkan
ketika bekerja dalam kelompok.
b. Sediakan lingkungan yang menstimulasi kreativitas anak banyak
suasana lingkungan memelihara munculnya kreativitas, namun
banyak pula yang menekanya. Orang-orang yang mendorong
kreativitas anak sering kali bertumpu pada keingin tahuan alami
anak. Mereka menyediakn latihan-latihan dan aktivitas yang
menstimulasi anak untuk menemukan pemecahan-pemecahan
mendalam terhadap masalah, ahli-ahli menanyakan pertanyaan yang
memerlukan jawaban hapalan.
c. Jangan mengontrol secara berlebihan, Tresa Amebile (1993)
mengatakan bahwa memberi tahu anak bagaiman melakukan
sesuatu secara tepat persis akan membuat anak merasa bahwa
keaslian adalah kesalahan dan eksplorasi berarti membuang-buang
waktu. Orang dewasa dapat mengurangi tingkatan merusak
keingintahuan alami anak jika mereka membiarkan anak memilih
minat-minat mereka sendiri dan mendukung minat tersebut
40 | P a g e
d. Doronglah motivasi internal penggunaan hadiah yang berlebihan
seperti mendali, uang atau mainan dapat melumpuhkan kreativitas
dengan meruntukan kepuasan intreksi yang diperoleh anak dari
berkreasi. Motivasi yang menggerakan anak kreatif berupa kepuasan
yang muncul dari hasil kerja itu sendiri. Kompetensi memperebutkan
hadiah dan evaluasi formal sering kali melumpuhkan motivasi intreksi
dan kreativitas.
e. Kenalkan anak dengan orang-orang yang kreatif pikirkan tentang
identitas orang-orang paling kreatif di komunitas anda. Guru-guru
dapat mengundnag orang-orang ini ke kelas dan meminta mereka
mendeskripsikan apa yang membantu mereka menjadi kreatif atau
mendemotrasikan keahlian kreatif mereka penulis, penyair, musisi,
ilmuan, dan beragam tokoh kreatif yang lain dapat memberikan
dukungan dan hasil karya mereka ke kelas, mengubah ruang kelas
menjadi arena menstimulasi kreativitas anak.36
G. PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI IMAJINASI
Definisi Imajinasi
Dalam Wikiepedia Ensiklopedia Bebas Online, Imajinasi
secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental
dan ide. Imajinasi merupakan suatu gambaran (citra) yang dihasilkan
oleh otak seseorang. Sedangkan Rachmawati dan Kurniaty
mengemukakan imajinasi adalah kemampuan berpikir divergen
seseorang yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya dan multi
perspektif dalam merespon suatu stimulasi.4
Dalam KBBI Kemdikbud, imajinasi berasal dari kata kerja
yang berarti daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau
menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian
36
John w. Santrock. Perkembangan anak.(jakarta:PTGlora Asra Pratama.2007) hlm.344
PERTEMUAN 7
41 | P a g e
berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang; khayalan.
Sedangkan, Menurut Al-Farabi, daya imajinasi (Al Quwwah Al
Mutakhayyilah) adalah kemampuan kreatif untuk menyusun atau
menggabungkan cita-cita baru dengan cita-cita lain yang tersimpan
dalam daya representasi (al Quwwah al Mushawirah) melalui proses
kombinasi maupun pemilahan.5
Janice Beaty menyatakan bahwa bagi anak, imajinasi adalah
kemampuan untuk merespon atau melakukan fantasi yang mereka
buat. Kebanyakan anak berusia dibawah tujuh tahun banyak
melakukan hal tersebut. Para pakar spesialis anak sekarang ini telah
mengetahui bahwa imajinasi merupakan salah satu hal yang efektif
untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa, dan
terutama kreativitas anak.6
Hubungan Antara Kreativitas dan Imajinasi
1. Strategi mengembangkan imajinasi agar menjadi anak yang kreatif
Passmore menegaskan bahwa secara pedagogis terdapat
sejumlah
hal yang seorang guru dapat lakukan untuk membantu
mengembangkan imajinasi anak agar menjadi kreatif, yaitu sebagai
berikut:9
a. Memberi informasi dengan sebuah cara sebagaimana untuk
menyatakan bahwa terdapat alternatif-alternatif bebas (murni)
dengan sebuah cara yang dapat mengatur imajinasi untuk
kepentingan tugas.
b. Mengajarkan rutinitas, menganjurkan anak-anak untuk
merefleksikan (mengungkapkan) alternatif-alternatif yang
mungkin bagi mereka.
c. Guru dapat memperkenalkan anak-anak pada dunia penuh
kemungkinan, dengan membuka pikiran mereka kepada cara
alternatif untuk merasakan, untuk hidup.
d. Melalui pelajaran seni yang ia dapat membantu anak untuk
melihat dunia dengan sudut pandang yang berbeda.
42 | P a g e
e. Dengan mengajarkan matematika dan sanis, ia dapat memberi
PR kepada anak-anak akan pentingnya lompatan imajinatif,
memperluas rasa kagum anak-anak menunjukan kepadanya
bahwa dunia tidak dapat dijadikan jaminan.
f. Anak dapat memperoleh dalam dan melalui disiplin belajar.
2. Pengembangan kreatifitas anak melalui imajinasi
Smilansky telah mengetahui bahwa imajinasi merupakan
salah satu hal yang efektif untuk mengembangkan kemampuan
intelektual, sosial, bahasa, dan terutama kreatifitas anak. Imajinasi
adalah kemampuan berfikir divergen yang dilakukan tanpa batas,
seluas-luasnya, dan multiperspektif dalam merespon suatu
stimulasi. Kemampuan ini sangat berguna mengembangkan
kreatifitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan
daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas
sehari-hari. Ia bebas berfikir sesuai pengalaman dan khayalannya.
Imajinasi akan membantu berfikir fluency, fleksibiliti, dan originality
pada anak.
Salah satu latihan yang mendasar agar anak dapat berkreasi
adalah dengan berimajinasi, yaitu kemampuan melihat gambaran
dalam pikiran. Kemampuan ini berfungsi untuk memunculkan
kembali ingatan di masa lalu sebagai kemungkinan terjadi di masa
sekarang ataupun masa yang akan datang. Dorothy & Jerome
Singer dalam Yeni Rachmawati telah melakukan penelitian dan
menulis sebuah permainan imajinatif anak, mereka yakin bahwa
berimajinasi sangat esensial dalam pengembangan kemampuan
intelektual dan bahasa. Anak mengingat ide dan kata yang telah
mereka alami karena mereka dapat menggabungkan ide dengan
gambaran dalam pikiran mereka. Dalam permainan imajinasi anak
dapat memperagakan suatu situasi, memainkan perananya dengan
cara tertentu, memainkan peran seseorang dan menggantinya bila
tidak cocok ataupun membayangkan suatu siuasi yang tidak pernah
mereka alami. Dalam permainan drama anak dapat memunculkan
peristiwa masa lalu dan menggabungkannya dengan masa depan
43 | P a g e
mirip sebuah novel, menambahkan dialog, menambahkan nuansa
baru terhadap karakternya, serta arah baru dalam alurnya. Tidak
ada penulis cerita yang lebih baik dari anak. Selain penulis cerita,
anak juga berperan sebagai aktor kawakan, sutradara, audiensi,
lawan peran pemain lain, serta komentator terhadap peran yang
dimainkan oleh kawan-kawannya sehingga mereka tahu apakah dia
telah memainkan perannya dengan baik atau tidak. Anak
menciptakan pengetahuannya sendiri ketika dia bebas
berpartisipasi dalam permainan imajinatif. Imajinasi akan membuat
sesuatu yang “tidak mungkin” menjadi “mungkin”.
H. PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIVITAS ANAK MELALUI
EKSPLORASI DAN EKSPERIMEN
PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIVITAS MELALUI
EKSPLORASI
Kegiatan eksplorasi adalah penjajahan lapangan dengan tujuan
memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber alam yang
terdapat ditempat itu. Eksplorasi dapat pula dikatakan sebagai
kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dan situasi yang baru.
Eksplorasi merupakan jenis kegiatan permainan yang dilakukan
dengan cara menjelajahi atau mengunjungi suatu tempat untuk
memperlajari hal tertentu sambil mencari kesenangan atau sebagai
hiburan dan permainan. Tujuan kegiatan eksplorasi ditaman kanak-
kanak adalah belajar mengelaborasi dan menggunakan kemampuan
analisis sederhana dalam mengenal suatu objek. Anak dilatih untuk
mengemati benda dengan seksama, memperhatikan setiap bagiannya
yang unik, serta mengenal cara hidup atau cara kerja objek tersebut.
PERTEMUAN 8 UTS
PERTEMUAN 9
44 | P a g e
Kegiatan ekplorasi akan memberikan kesempatan pada anak
untuk memahami dan memanfaatkan oleh jelajahnya berupa:
Wawasan informasi yang lebih luas dan lebih nyata.
a. Menumbuhkan rasa keingintahuan anak tentang sesuatu telah
ataupun baru diketahuinya.
b. Memperjelas konsep dan ketrampilan yang telah dimilikinya.
c. Memperoleh pemahaman penuh tentang kehidupan manusia
dengan berbagai situasi dan kondisi yang ada.
d. Memperoleh pengetahuan tentang bagaimana memahami
lingkungan yang ada di sekitar serta bagaimana memanfaatkannya.37
Kegiatan yang dapat dikembangkan berkenaan dengan
pengembangan kerativitas anak melalui eksplorasi ini dapat dilakukan
dengan memanfaatkan lingkungan sekitar tempat tinggal anak, atau
juga kegiatan-kegiatan yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
media.
MACAM-MACAM EKSPLORASI
Banyak sekali bentuk kegiatan eksplorasi, seperti eksplorasi
bahan tambang, eksplorasi bahan alam, eksplorasi api, eksplorasi
bahan organik dan anorganik. Seperti Columbus menemui benua
Amerika. Neil Amstrong mendaratkan kaki dibulan.38
Untuk membuat anak menjadi cemerlang maka anak perlu
melakukan eksplorasi, dalam bentuk kegiatan bermain, penjelajah dan
aktifitas kecil-kecilan. Eksplorasi anak=anak yang berusia lebih kecil
biasanya dilakukan dirumah. Aktifitas eksplorasi mereka biasa disebut
“Exploring play” atau bermain eksplorasi.
Contok kegiatan eksplorasi anak seperti :
a. Eksplorasi Pasir
b. Eksplorasi Balok
37
Yeni Rahmawati dan Euis Kurniati.2017. Strategi Pengembangan Kerativitas Pada Anak.
Jakarta: Kencana.Hlm.55-56
38
Tugassekolahdankuliah.blogspot.co.id/2013/06/melakukan-eksplorasi-bersama-anak.hym|?=1
diakses pada Senin,pukul 07.28 WIB.
45 | P a g e
c. Eksplorasi Tanaman
d. Eksplorasi Binatang
e. Eksplorasi Air, dll.
Berikut akan dijelaskan mengenai Eksplorasi Air.
1) Eksplorasi Air
Air ada dimana-mana. Ada disamudera dan danau. Ada disungai
dan parit, juga dipipa rumah dan sekolah kita. Air jatuh dari langit
dalam bentuk hujan atau salju. Air jatuh dari langit dalam bentuk hujan
atau salju. Dan tentu saja air itu penting.
Semua anak memiliki pengalaman dengan air. Mereka mandi
dengan air, minum air, dan kebasahan ketika hujan. Dan kalua diberi
kesempatan, anak-anak suka sekali bermain air! Banyak situasi
pembelajaran anak-anak usia dini mendukung permainan ini dengan
cara menyediakan meja air atau dengan memperhatikan apa yang
terjadi dengan air ketikak hujan.
Tujuan khusus eksplorasi adalah memberikan peluang bagi
anak-anak untuk;
a) Mengembangkan keterampilan proses sains dasar.
b) Mengembangkan gagasan tentang beberapa sifat dasar air seperti
mengalir, mengambil bentuk seperti wadahnya, saling melekat, dan
bahwa benda bisa terapung atau tenggelam kedalam air.
c) Mengembangkan watak ilmiah termasuk gairah untuk belajar,
keingintahuan, dan minat mengeksplorasi air dengan serangkaian
bahan.
Salah satu peran paling penting yang kita mainkan dalam
eksplorasi ini adalah menciptakan lingkungan dan budaya dalam ruang
kelas yang mendukung dan mendorong eksplorasi air anak-anak.
Kelas harus membawa kegairahan, tantangan, dan keajaiban air
dengan banyak ragam material.
46 | P a g e
Pentingnya Eksplorasi Air
Lingkungan yang suportif akan menyampaikan pentingnya
mengeksplorasi air. Dengan memberikan banyak jenis bahan untuk
permainan air, seperti selang, sambungan, tusuk panggangan yang
bisa menyemprot, wadah berlubang, dan pompa. Kita menciptakan
lingkungan yang menantang anak-anak untuk mengeksplorasi air
dengan berbagai cara. Lingkungan yang suportif memberikan ruang,
waktu dan akses yang cukup pada air sehingga anak dapat mencoba
bermacam gagasan yang berbeda.39
Dapat disimpulkan dengan adanya eklporasi air dapat
menantang anak dalam menyelesaikan masalah dalam air. Membuat
mereka dapat berfikir kreatif. Sebelum melakukan kegiatan, berikan
penjelasan kepada anak megenai kegiatan tersebut, ajak anak
membaca do’a terlebih dahulu dan menjelaskan kepada anak semua
isi didunia ini dan kegiatan yang dilakukan kita harus besyukur dan
menjaga nya.
PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI EKSPERIMEN
Metode eksperimen banyak dihubungankan dengan metode
pemecahan masalah antara lain dengan menggunakan laboraturium, dan
pada umumnya berkenaan dengan pelajaran science. Akan tetapi
pengertian leboraturium tak perlu dibatasi dengan sebuah ruang kelas
yang khusus. Sekolah modern memandang seluruh alam sekitar sebagai
sebuah laboraturium. Kegiatan eksperimen ini dapat pula dilakukan di
taman kanak-kanak melalui eksperimen anak akan terlatih
mengembangankan kreativitas, kemampuan berpikir logis, senang
mengamati, meningkatkan rasa ingin tahu dan rasa kekaguman pada
alam, ilmu pengetahuan, dan tuhan. Melalui eksperimen sederhana anak
akan menemukan hal ajaib dan menakjubkan. Hal ini penting, karena
dengan dengan rasa takjub dan kekaguman akan rahasi-rahasia alam
39
Ingrid Chalufour dan Karen Worth,Mengeksplorasi Air Bersama Anak-Anak,Jakarta:PT Gading
Inti Prima,2014, Hlm.6
47 | P a g e
inilah anak akan tetap menyukai aktivitas belajar sampai tua. Melalui
eksperimen pula anak dapat menemukan ide baru ataupun karya baru
yang belum pernah mereka temui sebelumnya.40
Proses kemampuan dapat dilihat dari anak untuk melakukan
perkembangan kreativitas anak melalui metode eksperimen yang
merupakan proses belajar menyesuaikan diri dengan warna baru dan
menggambar dengan saling bekerja sama, saling berhubungan dan
merasa bersatu dengan teman dan guru-guru di sekolah pada saat proses
pembelajaran.
MACAM-MACAM EKSPERIMEN
Eksperimen itu indentik dengan sains, kegiatan eksperimen
berhubungan dengan saint. Berikut contoh kegiatan eksperimen
sederhana yang dapat dilakukan oleh orang tua dan anak.
a. Gunung Berapi
b. Lumpur ajaib yang menyala dalam gelas
c. Mesin roket pasta
d. Kekuatan Es “Elsa”
e. Lampu lava
f. Awan dalam gelas
g. Bunga anyelir warna-warni
h. Balon ajaib5
Eksperimen Sains
Pada dasarnya anak di lahirkan dengan bakat menjadi ilmuan yang
alami . anak di lahirkan dengan membawa ke ajaiban, yaitu dorongan rasa
ingin tau dan mencari tau, apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan dari
sekitarnya. Dukungan dan dorongan semangat akan sangat memicu rasa
ingin taunya sehingga dapat membuat mereka tertarik untuk selaliu
menyelidiki fenomena alam yang terjadi metode yang paling tepat dalam
40
Yeni Rahmawati dan Euis Kurniati,2017,Strategi Pengembangan Kerativitas Pada Anak,Jakarta :
Kencana,Hlm.59
48 | P a g e
mempupuk serta mengembangkan rasa ingin tau anak dalam bidang sain
adalah dengan “permaian sain”.41
Yakni pembelajaran sains yang menyenangkan dan menarik untuk
di laksanakan bagi anak agar anak mampu secara aktiv mencari informasi
tentang segala sesuatu yang ada di sekitarnya, metode ini di namakan
metode exprorasi di bidang saint.
Permain sains bermanfaat bagi anak karena dapat menciptakan
susasana yang menyenakan dan dapat menimbulkan imajinasi bagi anak
yang akhirnya dapat menambah pengetehauan anak secara alamia
Menurut Jenice Beaty (1998) menyatakan bahwa bagi anak, imajinasi
adalah kemampuan untuk merespon atau melakukan pantasi yang
mereka buat sendiri.dengan daya imajinasi,anak akan lebih mudah
mengingat materi sain yang telah di pelajarinya, selain itu permain sain
bermanfaat bagi orang tua sebagai tokoh yang memiliki peran penting
bagi pembelajaran sains bagi anak. Berikut beberapa manfaat lain dari
permainan sains:
a. Membantu orang tua untuk memahami manfaat dari kegiatan nyata
dalam kehidupan sehari hari
b. Membuka wawasan orang tua tentang pentingnya peranan mereka
terhadap cara belajar anak
c. Menyadarkan orang tua bahwa mereka tidak perluh tahu semua tentang
ilmu pengetahuan tersebut,tetapi peran mereka sebagi motivator bagi
anak.hal yang perlu di tekana orang tua harus mampu mengarakan anak
agar ketika belajar bersama, orang tua dapat berperan aktiv dalam
permaiana sain dengan anaknnya
d. Membantu orang tua untuk mengindefikasi bahwa anak mereka adalah
ilmuan alami.kengingian taunya yang besar akan memnuntun mereka
untuk mencari tau dan menenukan berbagai konsep pengetahuan yang
terus berkembang dari waktu ke waktu
41
http://hakim-90eksperimen.blogspot.co.id/2013/06/balon-ajaib.html.Sumber:Buku 90 Eksperimen 1,Tiga
Serangkai/Akses pada 29/11/2017 pukul 21.29 wib
49 | P a g e
e. Membantu orang tua untuk menyususun strategi yang dapat
merangsang anak untuk mau belajar sains.42
Jadi banyak sekalia manfaat permainan saint bagi anak. Yaitu dapat
meningkatkan imajinasi bagi anak, melatih perkembangan, melatih
mereka untuk berfikir kreatif dan melatih saraf motorik dan sensorik anak,
dan juga perkembangan lainnya.
I. PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI PROYEK DAN BAHASA
Pengertian Pengembangan Kreativitas Melalui Proyek
Metode proyek merupakan metode pembelajaran yang digunakan
anak untuk melakukan pendalaman tentang suatu topik pembelajaran
yang diminati satu atau beberapa anak.
Pengembangan kreativitas melalui proyek menurut para ahli:
1. Moeslichatoen, menyatakan bahwa metode proyek merupakan salah
satu pemberian pengalaman belajar anak pada persoalan sehari-hari
yang dikerjakan secara berkelompok. Didalam kehidupan kelompok
masing-masing anak belajar untuk dapat mengatur diri sendiri agar
dapat membina persahabatan, berperan serta dalam kegiatan
kelompok, memecahkan masalah yang dihadapi kelompok, dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
2. John Dewey, menyatakan bahwa metode proyek berasal dari gagasan
John Dewey tentang konsep “learning by doing”, yakni proses
perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan tertentu sesuai
dengan tujuannya, terutama proses penguasaan anak tentang
42
Gibasa Learning Society,Membuatanak gemar dan pintar ipa,(Jakarta Selatana:Trans Media
Pustaka,2012),Hlm.57
PERTEMUAN 10 Latihan
PERTEMUAN 11
50 | P a g e
bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas
serangkaian tingkah laku untuk mencapai tujuan.43
Jadi dapat disimpulkan pengembangan kreativitas melalui metode
proyek adalah sangat penting untuk mengembangkan segala aspek
perkembangan terutama dalam kreativitas anak usia dini. Menurut
Moeslichatoen, metode proyek adalah metode pembelajaran yang dapat
melatih anak menerima tanggung jawab dan anak dapat berpikir kreatif
sesuai ide-ide untuk mengembangkan kreativitas dalam melakukan
pekerjaan yang menjadi bagian proyek secara tuntas. Metode proyek dapat
memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan pola berpikir,
mengeksplorasi hal-hal yang menantang keterampilan dan kemampuannya
untuk memaksimalkan sejumlah permasalahan yang di hadapi mereka
sehingga mereka memiliki peluang untuk terus berkreasi dan
mengembangkan diri seoptimal mungkin.
Desain Kegiatan Proyek
a. Guru memilih topik
b. Guru membuat peta konsep topik
c. Guru mengorganisir topik proyek kedalam kurikulum
d. Guru menentukan lingkup proyek
e. Guru menentukan lima kriteria
f. Guru dan anak dapat mengunjungi tempat menarik yang sesuai dengan
topik
Metode proyek dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengekspresikan pola pikir, keterampilan, dan kemampuannya untuk
memaksimalkan sejumlah permasalahan yang dihadapi mereka, sehingga
mereka memiliki peluang untuk terus berkreasi dan mengembangkan diri
seoptimal mungkin. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan metode proyek
ini terutama kaitannyadengan kreativitas, misalnya anak mempersiapkan
pesta sekolah, membangun sarang burung, mempersiapkan perayaan
agustusan, lebaran, dan ulang tahun. Dari kegiatan yang akan
43 Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta: Kencana.2010).Hlm. 61
51 | P a g e
diselenggarakan tersebut, anak diberikan kebebesan untuk membuat acara
yang menarik mempersiapkan segala sesuatunya untuk dapat
terselenggaranya kegiatan tersebut. Dalam hal ini guru berperan sebagai
fasilitator dan pengawas bagi anak dalam mempersiapkan dan
melaksanakan kegiatannya.44
Manfaat Dari Metode Proyek
Banyak manfaat yang dapat kita ambil dari metode proyek ini, baik
ditinjau dari pengembangan pribadi, sosial, intelektual maupun
pengembangan kreativitas, diantaranya:
a. Memberikan pengalaman kepada anak dalam mengatur dan
mendistribusikan
kegiatan.
b. Belajar bertanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing.
c. Memupuk semangat gotong royong dan kerjasama diantara anak yang
terlibat.
d. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan sikap
dan kebiasaan
dalam melaksanakan pekerjaan dengan cermat.
e. Mampu mengeksplorasi bakat, minat, dan kemampuan anak.
f. Memberikan peluang kepada setiap anak baik individual maupun
kelompok untuk
mengembangkan kemampuan yang telah dimilikinya, keterampilan
yang sudah dikuasainya yang pada akhirnya dapat mewujudkanya
kreativitasnya secara optimal.45
Kegiatan Pengembangan Kreativitas Melalui Proyek
a. Proyek 17 Agustus 1945 (Agustusan)
Tujuan :
1. Meningkatkan kemampuan merancang kegiatan kreatif
44Ibid, Hlm 62.
45Revina Rizqiyani, Penggunaan Metode Proyek Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak ,(Jurnal: Portal
Garuda, Universitas Lampung,2015.)
52 | P a g e
2. Mengembangkan keterampilan motorik kasar dan motorik halus anak
dalam membuat karya-karya kreatif
3. Melatih kerja sama dan keberanian
Alat dan bahan :
Guru mempersiapkan kertas minyak warna merah dan putih (jenis
kertas dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah), lem, gunting, sapu lidi,
batang daun pisang, spidol hitam, arang dan lainnya.
Kegiatan :
1. Sebelum kegiatan dimulai, anak-anak didorong untuk membuat
rencana kegiatan memperingati hari ulang tahun kemerdekaan
republik indonesia
2. Anak dan guru mempersiapkna bahan-bahan yang diperlukan dalam
melaksanakan kegiatan proyek 17 agustus 1945 (agustusan)
3. Usahakan agar anak-anak memakai pakaian khas para pahlawan
perjuangan ataupun pakaian lainnya yang khas indonesia sesuai
dengan kesepakatan bersama
4. Guru menceritakan tentang perjuangan para pahlwan bangsa dalam
merebut kemerdekaan dan melawan penjajahan.
5. Anak-anak membuat roncean dan bendera merah putih diantaranya
dengan cara:
a) Membuat bendera, guru dapat membantu anak untuk mengguntng
kertas membentuk persegi panjang kemudian disatukan dengan
menggunakan lem. Untuk tiangnya digunaka lidi yang sudah
dibersihkan dan dipotong.46
b) Roncean, guru mempersiapkan kertas dengan bentuk persegi
panjang ukuran 20 x 5 cm. Jika anak sudah terbiasa membuat
roncean, guru mendorong anak untuk menciptkan bentuk roncean
baru yang mereka inginkan
6. Guru bersama anak-anak bercakap-cakap mengenai acara agustusan
yang biasanya dilakukan di daerah masing-masing.
46Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta:Kencana. 2010).Hlm. 161
53 | P a g e
b. Proyek Lebaran
Tujuan :
Meningkatkan kemampuan merancang kegiatan kreatif,
mengembangkan keterampilan motorik kasar dan motorik halus anak
dalam membuat karya-karya kreatif, melatih kerja sama dan keberanian
serta mengembangkan pemahaman terhadap nilai-nilai keagamaan.
Alat dan bahan:
Guru mempersiakan ketupat kosong, kertas warna, lem, platisin,
kaleng bekas, platik atau balon, karet, kayu dan lain sebagainya.
Kegiatan:
1. Guru bercerita mengenai apa makan lebaran bagi umat islam
2. Anak- anka menyanyikan lagu “hari lebaran”
3. Anak-anak merencanakan kegiatan yang akan dilakukan sebagai
persiapan lebaran. Guru membantuanakmewujudkan beberapa
kegiatan yang ingin dilakukan anak
4. Anak-anak menghiasi ketupat yang tersedia dengan kertas warna.47
5. Anak-anak dibimbing oleh guru untuk membuat “tambar atau bedug”
yang terbuat dari kaleng bekas, di antaranya dengan cara:
a) Guru membantu anak membersihkan kaleng
47Ibid,.Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta: Kencana.2010). Hlm.
162
54 | P a g e
b) Salah satu sisi ditutup dengan menggunakan balon atau plastisin
kenudian rekatkan dnegan menggunakan karet.
c) Sebagai alat pemukulnya gunakan kayu dan pada ujungnya dibuat
bandul dari plastisin yang dibungkus oleh balon atau platisin
d) Anak-anak melakukan sosiodrama dengan tema lebaran meliputi
kegiatan: takbiran, shalat idul fitri, silaturahmi dan makan-makan
dan lain sebagainya guru memberikan kesempatan pada anak
untuk mengmebangkan kegitannya.
c. Proyek Ulang Tahun
Tujuan:
Meningkatkan kemampuan merancang kegiatan kreatif, mengembangkan
keterampilan motorik kasar dan halus anak dalam membuat karya kreatif,
melatih kerja sama dan keberanian pada anak.
Alat dan bahan :
Guru mempersiapkan 20 balon, kertas kref, lem, gunting, solatif,
kue-kue ringan, serta kue bolu untuk diberikan hiasan oleh anak-anak,
lilin, piring kertas, pisau kue air minum serta gelas, terompet.48
Kegiatan :
1. Anak dibagi menjadi 3 kelompok dalam pengelompokkan anak dapat
menetukan sendiri kelompok yang akan diikutinya
2. Kelompok pertama bertugas untuk membuat kue ulang tahun ceria
hasil karya mereka sendiri. Dalam hal ini guru berperan sebagai
fasilitator dan pengawasan pelaksaan kegiatan tersebut. Kelompok ini
kemudian disebut dengan Tim “Cake”.
3. Kelompok kedua bertugas sebagai peniup balon dan membuat
rancangan dekorasi kelas untuk pelaksanaan ulang tahun. Guru
membantu anak-anak untuk membuat roncean atau hiasan ruangan
yang akan membuat ruangan tersbeut menjadi ceria. Kelompok ini
disebut tim “Dekorasi”
48ibid,.Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta:Kencana. 2010).Hlm.
160
55 | P a g e
4. Kelompok ketiga bertugas sebagai pengatur acara ulang tahun ceria.
Anak dibagi tuganya untuk menjadi pembawa acara, pembaca doa,
penyanyi dan sebagainya. Kelompok ini disebut tim “Acara”
5. Apabila persiapan yang dilakukan untuk menyelenggarakan kegiatan
ini telah selesai maka guru membimbing anak dalam pelaksaan
kegiatan ulang tahun ceria
6. Guru bersama anak melakukan kegiatan evalusi pembelajaran dengan
tema kegitan proyek ulang tahun.
Pengertian Pengembangan Kreativitas Melalui Bahasa
Sering kali kita menemukan anak-anak berbicara. Mereka sering berbicara
tentang apa yang terjadi baik pada dirinya sendiri maupun orang lain. Mereka
sering berbicara untuk mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran mereka.
Sikap ini mendorong meningkatkan penggunaan bahasa dan dialog dengan
yang lain. Sebagian anak mengalami kesulitan mengungkapkan perasaan
dengan kata-kata dan menunjukkannya dengan perbuatan, terkadang
mereka lebih mudah mengekspresikan perasaan bonekanya sendiri dari
pada perasaan mereka sendiri. 49
Menurut Yusuf menyatakan bahwa bahasa merupakan kemampuan untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini, tercakup semua
cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam
bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian, seperti
dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat bilangan, lukisan, dan mimik
muka.
Jadi, pengembangan kreativitas melalui bahasa yaitu mengembangkan
imajinasi anak melalui bercerita atau berdongeng dan lainnya yang dapat
menumbuhkan keberanian dan penalaran anak mengenai cerita dan
membangun kosa kata pada anak.
49Revina Rizqiyani,Penggunaan Metode Proyek Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak, (Jurnal:Portal
Garuda,Universitas Lampung,2015.)
56 | P a g e
Fungsi Pengembangan Kreativitas Melalui Bahasa
Sedangkan menurut Smilansky dalam Beaty menemukan tiga fungsi
utama pada anak, yaitu: (1) Meniru ucapan orang dewasa, (2)
Membayangkan situasi (terutama dialog), (3) Mengatur permainan. Ketiga
fungsi kegiatan berbahasa ini dapat dilakukan ditaman kanak-kanak melalui
kegiatan mendongeng, menceritakan kembali kisah yang didengarkan,
berbagi pengalaman, dan mengarang cerita serta puisi. Dengan kegiatan
tersebut diharapkan kreativitas dan kemampuan bahasa anak dapat
terkembangkan lebih optimal.50
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Kreativitas Melalui Bahasa
Manfaat pengembangan kreativitas melalui bahasa yaitu dapat
memperbanyak dan memperluas kosa kata anak dan meningkatkan
kemampuan interaksi sosialnya dengan teman maupun orang lain secara
baik. Tujuan pengembangan kreativitas melalui bahasa yaitu agar dapat
memunculkan keberanian kepada anak untuk tampil, meningkatkan
kemampuan dasar anak dalam pengembangan bahasa, dan agar anak
mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan.
Kegiatan Pengembangan Kreativitas Melalui Bahasa
a. Membuat Outobiografi
Autobiografi atau otobiografi adalah riwayat hidup yang diceritakan
melalui karangan yang ditulis sendiri berdasarkan pengalaman pribadi.
Autobiografi juga dapat diartikan sebagai biografi yang pribadi yang
menceritakan riwayat hidup baik itu tempat dan tanggal lahir, jenjang
pendidikan yang ditempuh hingga pencapaian atau prestasi-prestasi yang
telah didapat. Pada dasarnya semua orang bisa menulis autobiografi
karena isi dari autobiografi adalah pengalaman hidup diri sendiri.51
50Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta:Kencana. 2010) Hlm. 65
51 https://salamadian.com/contoh-biografi-diri-sendiri/.diakses tanggal 22 November 2017.Time 21:54
57 | P a g e
Tujuan:
Mengembangkan kreativitas melalui aktivitas membuat buku cerita,
mengembangkan kecintaan terdahap buku dan sastra serta belajar
mengenal dan menghargai perkembangan diri.
Alat dan bahan:
Guru mempersiapkan kertas tebal berwarna, gunting, staples, karet
gelang, karton, benang/tali, lem, pelubang kertas, klip, kertas, dan lain
sebagainya.
Kegiatan:
1. Guru menjelaskan kepada anak-anak bahwa mereka akan membuat
“buku tentang diri mereka sendiri”. Setiap buku akan berbeda karean
setiap anak juga berbeda
2. Beberapa kegiatan dibuku ini di antaranya: gambar cetakan tangan
saya, jejak kaki, sidik jari, anggota keluarga, warna mata, warna
kesukaan, cerita waktu bayi dan hobi
3. Setelah buku selesai, guru meletakkan buku di runagan terbuka
sehingga dapat dilihat anka-anak lain. Selain menghargai anak
kegaitan ini juga menanamkan sikap positif terhadap perbedaan dan
keunikan masing-masing anak
4. Satu hal yang perludiingat kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik
jika anak telah terbiasa dengan aktivitas membaca dan bercerita serta
mengekspresikan diri.
b. Story Telling
Storytelling adalah sebuah teknik menyampaikan sebuah cerita
dengan cara mendongeng. Storytelling menggunakan kemampuan penyaji
untuk menyampaikan sebuah cerita dengan gaya, intonasi, dan alat bantu
yang menarik minat pendengar. Teknik Storytelling ini sering digunakan
dalam proses belajar mengajar utamanya pada level pemula atau anak-
anak. Teknik ini bermanfaat melatih kemampuan mendengar secara
menyenangkan.
Tujuan:
58 | P a g e
Meningkatkan kemampuan bebahasa, mengembangkan kreativitas anak
dalam bahsa, mengembangkan kemapuan imajinasi anak.
Alat dan bahan:
Guru dapat meyiapkan ruangan kelas dengan karpet yang digelar, buku,
atau media bergambar
Kegiatan:
1. Anak-anak diajak untuk duduk membentuk formasi lingkungan
2. Anak-anak didorong untuk bercerita mengenai pengalamannya tentang
suatu hal ataupun menceritakan dongeng yang biasa mereka dengar
dari orang tuanya
3. anak-anak yang lain mendengarkan dan melakukan tanya jawab
kepada anak yang sedang bercerita
4. guru dapat berperan sebagai fasilitator yang menghangatkan suasana
dan megajak anak untuk berfantasi melalui pertanyaan-pertanyaan
yang dilontarkan
5. Guru dapat pula membuka prolog suatu cerita kemudian di tengah-
tengah menghentikan ceritanya dan bertanya pada anak bagaimana
kelanjutan cerita tersebut.
c. Mendongeng
Mendongeng merupakan keterampilan berbahasa lisan yang
bersifat produktif. Dengan demikian, mendongeng menjadi bagian dari
keterampilan berbicara. Keterampilan mendongeng sangat penting bagi
penumbuhkembangan keterampilan berbicara bukan hanya sebagai
59 | P a g e
keterampilan berkomunikasi, melainkan juga sebagai seni. Dikatakan
demikian karena mendongeng memerlukan kedua keterampilan berbicara
tersebut.
Tujuan:
Mengajarkan nilai moral yang baik, mengembangkan daya imajinasi anak,
menambah wawasan anak-anak, meningkatkan kreativitas anak,
Mendekatkan anak-anak dengan Orangtuanya, dan menghilangkan
ketegangan/stress.
Alat dan bahan:
Boneka jari atau boneka (sesuai dengan karakter yanga ada didalam
cerita dongeng)
Kegiatan:
1. Guru menanyai anak tentang tema dari cerita dongeng yang akan
ditampilkan
2. Guru memberikan rangsangan kepada anak agar fokus terhadap cerita
3. Kemudian guru mulai bercerita di depan kelas
4. Berikan cerita yang membuat anak semangat dalam belajar
5. Kemudian di akhir saat selesai berdongeng guru dapat mengajak anak
bernyanyi
60 | P a g e
J. PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI MUSIK DAN LAGU
Pengertian Musik
Musik adalah suatu bunyi yang bisa didengarkan yang mempunyai
nada tersendiri sehingga menjadi bunyi yang enak didengar52. Suara
yang dihasilkan dari bunyi yang tersusun dari tangga nada, dengan
tersusunnya nada tangga tersebut akan menghasilkan suatu suara yang
bagus indah dan mempunyai makna.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Musik adalah ilmu atau
seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan
temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai
keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian
rupa sehingga mengandung irama, dan keharmonisan (terutama yang
dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu)53. Musik merupakan cara simbolis
untuk mengekspresikan pikiran atau suasana hati seseorang. Dengan
musik anak- anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaan-
perasaan dan gagasan mereka dengan cara menari atau bergerak
mengikuti suara music.
Menurut kamus besar bahasa indonesia lagu adalah arti kata,
ejaan, ragam suara yang berirama (dalam bercakap, bernyanyi, bercakap
dan sebagainya.)54 Lagu merupakan ragam irama suara yang berirama
atau nyayian.
Jadi lagu dan musik merupakan hal yang saling berhubungan
ketika kita mendengarkan musik didalamnya juga terdapat lagu akan
tetapi musik dan lagu bisa juga didengarkan berbeda-beda, contohnya
mendengarkan musik saja misalnya instrumen dan juga lagu bisa
52Mahmud dkk, Karakteristik lagu anak dan dasa-dasar mengarang lagu anak-anak, jakarta:depdiknas
hlm. 20
53https://www.google.com pengertian musik. Diakses tanggal 11-11-2017 jam20:15 WIB
54http://www.pengertian lagu. Diakses tanggal 14-1-2017 jam19:56 WIB
PERTEMUAN 13
PERTEMUAN 12 Latihan
61 | P a g e
didengarkan tanpa musik misalnya pada saat bernyanyi tanpa
menggunakan musik.
Manfaat Musik dan lagu untuk Perkembangan Anak Usia Dini
1. Manfaat musik
a. Musik dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi.
Musik merupakan stimulan bagi anak dalam segala hal
termasuk juga kreativitas. Musik melatih seluruh otak anak karena
ketika mendengarkan sebuah lagu, otak kiri (bahasa, logika,
matematika dan akademik) memproses lirik, sementara otak kanan
memproses musik (irama, persamaan bunyi, gambar, emosi,
kreativitas)..
Lwin, dkk menjelaskan bahwa peran musik dalam menstimulasi
kesadaran kreatif telah didukung oleh beberapa studi penelitian yang
mengungkapkan bahwa subjek penelitian yang didengarkan musik
dengan menyampaikan cerita- cerita akan lebih imajinatif dan kreatif
dibandingkan secara keheningan. Contohnya saja saat mendengarkan
cerita atau film dengan diiringi oleh suara musik, anak akan lebih
imajinatif dengan emosinya. Seolah- olah anak berada dalam situasi
cerita tersebut sehingga perkembangan dalam emosinya dan
kreativitasnya lebih baik dari pada anak yang mendengarkan cerita
tanpa ada sounde ffect. Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa
musik dapat mengembangkan kreativitas anak dan imajinasinya
secara bertahap.55
Dengan musik anak bisa berekspresi sesuka hatinya, sehingga
ia akan lebih mengeksplor dengan lingkungan sekitarnya. Anak yang
mendengar sebuah lagu akan menggerakkan badannya sesuai
dengan imajinasi masing-masing. Sehingga tanpa ia sadari kreativitas
dan imajinasinya berkembang dengan sendirinya
b. Musik dapat meningkatkan dan mengajarkan kecerdasan lainnya.
55May, Lwin, dkk . (2008) . How to Multiply Your Child’s Intelligence. Jakarta : PT.
Indeks, 138
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas

More Related Content

What's hot

Bimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDBimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDDina Haya Sufya
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDPerkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDRanny Rolinda R
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasarPerkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasarVivi Puspita
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 
Contoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerjaContoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerjaopiyuparfumazwar
 
Laporan observasi kebutuhan akan media siswa sd kelas rendah
Laporan observasi kebutuhan akan media siswa sd kelas rendahLaporan observasi kebutuhan akan media siswa sd kelas rendah
Laporan observasi kebutuhan akan media siswa sd kelas rendahFauziah Mahir
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
 
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarLaporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarningrumintan
 
Makalah pendidikan anak berbakat mys
Makalah pendidikan anak berbakat mysMakalah pendidikan anak berbakat mys
Makalah pendidikan anak berbakat mysMitha Ye Es
 
RUANG KOLABORASI_TOPIK1_KELOMPOK1.pptx
RUANG KOLABORASI_TOPIK1_KELOMPOK1.pptxRUANG KOLABORASI_TOPIK1_KELOMPOK1.pptx
RUANG KOLABORASI_TOPIK1_KELOMPOK1.pptxMuhammadRyandJanuary
 
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - Tunalaras
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - TunalarasPendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - Tunalaras
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - TunalarasCindy Loventa
 
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)Pristiadi Utomo
 

What's hot (20)

Bimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDBimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Apkg 1 & 2 PKP PAUD
Apkg 1 & 2 PKP PAUDApkg 1 & 2 PKP PAUD
Apkg 1 & 2 PKP PAUD
 
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDPerkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasarPerkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Contoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerjaContoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerja
 
Laporan observasi kebutuhan akan media siswa sd kelas rendah
Laporan observasi kebutuhan akan media siswa sd kelas rendahLaporan observasi kebutuhan akan media siswa sd kelas rendah
Laporan observasi kebutuhan akan media siswa sd kelas rendah
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarLaporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
 
Makalah pendidikan anak berbakat mys
Makalah pendidikan anak berbakat mysMakalah pendidikan anak berbakat mys
Makalah pendidikan anak berbakat mys
 
RUANG KOLABORASI_TOPIK1_KELOMPOK1.pptx
RUANG KOLABORASI_TOPIK1_KELOMPOK1.pptxRUANG KOLABORASI_TOPIK1_KELOMPOK1.pptx
RUANG KOLABORASI_TOPIK1_KELOMPOK1.pptx
 
aksi nyata KKTP oke.pptx.pdf
aksi nyata KKTP oke.pptx.pdfaksi nyata KKTP oke.pptx.pdf
aksi nyata KKTP oke.pptx.pdf
 
Standar Isi KK 2013
Standar Isi  KK 2013Standar Isi  KK 2013
Standar Isi KK 2013
 
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - Tunalaras
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - TunalarasPendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - Tunalaras
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - Tunalaras
 
Pengembangan Seni AUD
Pengembangan Seni AUDPengembangan Seni AUD
Pengembangan Seni AUD
 
Penilaian Produk
Penilaian ProdukPenilaian Produk
Penilaian Produk
 
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
 

Similar to Modul pengembangan bakat dan kreativitas

Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarKanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarJenry Saiparudin
 
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02Herney Aqilah Kay
 
Topik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seniTopik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seniWany Hardy
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasipriskyra
 
Makalah teori konvergensi
Makalah teori konvergensiMakalah teori konvergensi
Makalah teori konvergensisarni72
 
Kanak-Kanak Dan Seni
Kanak-Kanak Dan SeniKanak-Kanak Dan Seni
Kanak-Kanak Dan SeniAmran Aris
 
Pendidikan anak
Pendidikan anakPendidikan anak
Pendidikan anakmilah70
 
Makalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikanMakalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikanRilo P
 
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.pptPPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.pptAritonang Toba Muara
 
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...darminladiro
 
Grafik dan huraian
Grafik dan huraianGrafik dan huraian
Grafik dan huraianBukhary Ar
 
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )Ressy Octaviani
 
Aliran Filsafat pgsd 3A
Aliran Filsafat pgsd 3AAliran Filsafat pgsd 3A
Aliran Filsafat pgsd 3AFennipratiwi95
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dinaherdina18
 

Similar to Modul pengembangan bakat dan kreativitas (20)

Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarKanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
 
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
 
Topik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seniTopik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seni
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
Makalah teori konvergensi
Makalah teori konvergensiMakalah teori konvergensi
Makalah teori konvergensi
 
- Sains dan kreativitas
 - Sains dan kreativitas - Sains dan kreativitas
- Sains dan kreativitas
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Kanak-Kanak Dan Seni
Kanak-Kanak Dan SeniKanak-Kanak Dan Seni
Kanak-Kanak Dan Seni
 
Pendidikan anak
Pendidikan anakPendidikan anak
Pendidikan anak
 
Tugas pa prinsip perkembangan
Tugas pa prinsip perkembanganTugas pa prinsip perkembangan
Tugas pa prinsip perkembangan
 
Makalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikanMakalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikan
 
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.pptPPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
 
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
 
Grafik dan huraian
Grafik dan huraianGrafik dan huraian
Grafik dan huraian
 
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
 
Pp dikcan
Pp dikcanPp dikcan
Pp dikcan
 
Pgsd 3 a-6
Pgsd 3 a-6Pgsd 3 a-6
Pgsd 3 a-6
 
Aliran Filsafat pgsd 3A
Aliran Filsafat pgsd 3AAliran Filsafat pgsd 3A
Aliran Filsafat pgsd 3A
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dina
 
Paud
PaudPaud
Paud
 

More from cindrya

pernikahan dini
pernikahan dinipernikahan dini
pernikahan dinicindrya
 
Parenting
ParentingParenting
Parentingcindrya
 
Peneran media pembelajaran kreatif di sekolah
Peneran media pembelajaran kreatif di sekolahPeneran media pembelajaran kreatif di sekolah
Peneran media pembelajaran kreatif di sekolahcindrya
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitascindrya
 
Perkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usia
Perkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usiaPerkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usia
Perkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usiacindrya
 
Tari AUD
Tari AUDTari AUD
Tari AUDcindrya
 
Kreativitas keberbakatan
Kreativitas keberbakatanKreativitas keberbakatan
Kreativitas keberbakatancindrya
 
perkembangan motorik anak usia dini
perkembangan motorik anak usia diniperkembangan motorik anak usia dini
perkembangan motorik anak usia dinicindrya
 
Pp autis
Pp autisPp autis
Pp autiscindrya
 
Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makancindrya
 
Permasalahan fisik
Permasalahan fisikPermasalahan fisik
Permasalahan fisikcindrya
 
Adat perkawinan
Adat perkawinanAdat perkawinan
Adat perkawinancindrya
 
Keberbakatan
KeberbakatanKeberbakatan
Keberbakatancindrya
 
komunikasi interpersonal
komunikasi interpersonalkomunikasi interpersonal
komunikasi interpersonalcindrya
 
pendekatan saintifik
pendekatan saintifikpendekatan saintifik
pendekatan saintifikcindrya
 
Math n sains
Math n sainsMath n sains
Math n sainscindrya
 

More from cindrya (17)

pernikahan dini
pernikahan dinipernikahan dini
pernikahan dini
 
Parenting
ParentingParenting
Parenting
 
Peneran media pembelajaran kreatif di sekolah
Peneran media pembelajaran kreatif di sekolahPeneran media pembelajaran kreatif di sekolah
Peneran media pembelajaran kreatif di sekolah
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitas
 
Perkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usia
Perkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usiaPerkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usia
Perkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usia
 
Tari AUD
Tari AUDTari AUD
Tari AUD
 
Kreativitas keberbakatan
Kreativitas keberbakatanKreativitas keberbakatan
Kreativitas keberbakatan
 
perkembangan motorik anak usia dini
perkembangan motorik anak usia diniperkembangan motorik anak usia dini
perkembangan motorik anak usia dini
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Pp autis
Pp autisPp autis
Pp autis
 
Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makan
 
Permasalahan fisik
Permasalahan fisikPermasalahan fisik
Permasalahan fisik
 
Adat perkawinan
Adat perkawinanAdat perkawinan
Adat perkawinan
 
Keberbakatan
KeberbakatanKeberbakatan
Keberbakatan
 
komunikasi interpersonal
komunikasi interpersonalkomunikasi interpersonal
komunikasi interpersonal
 
pendekatan saintifik
pendekatan saintifikpendekatan saintifik
pendekatan saintifik
 
Math n sains
Math n sainsMath n sains
Math n sains
 

Recently uploaded

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 

Recently uploaded (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 

Modul pengembangan bakat dan kreativitas

  • 1. 1 | P a g e A. DESKRIPSI Mata kuliah ini bertujuan mengembangkan potensi mahasiswa melalui pemahaman konsep dasar pengembangan kreativitas dan keberbakatan, Hubungan kreativitas dan kecerdasan manusia, Faktor pendukung dan penghambat pengembangan kreativitas, Kebutuhan dan startegi anak terhadap aktivitas kreatif, Pengembangan kreativitas melalui menciptakan produk, melalui imajinasi, melalui eksplorasi dan eksperimen, melalui proyek dan bahasa, serta melalui musik dan lagu. B. KOMPETENSI DAN INDIKATOR Diakhir mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep dasar pengembangan kreativitas dan keberbakatan, Hubungan kreativitas dan kecerdasan manusia, Faktor pendukung dan penghambat pengembangan kreativitas, Kebutuhan dan startegi anak terhadap aktivitas kreatif, Pengembangan kreativitas melalui menciptakan produk, melalui imajinasi, melalui eksplorasi dan eksperimen, melalui proyek dan bahasa, serta melalui musik dan lagu dan mampu mempraktekkan hasil dari pengembangan kreativitas. C. PENGANTAR Anak merupakan generasi penerus bangsa yang berlangsung secara terus menerus dan bersifat alami. Dari generasi ke generasi masyarakat suatu bangsa akan mengalami pertumbuhan yang berbeda dimana kualitas masyarakatnya akan ditentukan oleh pengalaman dan pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN
  • 2. 2 | P a g e diperoleh dan dimilikinya baik secara formal maupun non formal. Masyarakat yang memperoleh pengalaman dan pembelajaran yang berkualitas tentu saja akan menjadikan generasi yang berkualitas pula, begitu juga sebaliknya. Salah satu indikator yang menentukan kualitas suatu generasi masyarakat ditentukan oleh pendidikan yang diperoleh baik itu melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Peletakan dasar untuk pengembangan pikir dan kepribadian anak sangat ditentukan oleh proses pembelajaran yang diberikan oleh orang tua sejak anak-anak masih berusia pra sekolah 0 hingga 6 tahun. Pengalaman yang diterima oleh anak-anak melalui proses pembelajaran lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan kelompok bermain dan Taman Kanak-kanak merupakan hal yang penting dan menentukan bagi anak untuk pengembangan ke depan. Pertumbuhan sikap dan sifat anak akan tergantung pada apa yang dilihat, diperoleh, dan diajarkan oleh orang lain kepada anak karena semua itu menjadikan sumber pengetahuan dan pengalaman yang akan dilakukan oleh anak. Suatu bangsa berkembang yang hidup dalam suatu masa di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesatnya memerlukan suatu adaptasi kreatif untuk dapat mengikuti perubahanperubahan yang terjadi dan menghadapi problema-problema yang semakin kompleks. Setiap pribadi, kelompok maupun suatu bangsa, harus mampu memikirkan, membentuk cara-cara baru atau mengubah cara-cara lama secara kreatif, agar dapat “survive” dan tidak tergilas dalam persaingan antar bangsa dan negara. Oleh karena itu, pengembangan kreativitas sejak usia dini, tinjauan dan penelitian-penelitian tentang proses kreativitas, kondisikondisinya serta cara-cara yang dapat memupuk, merangsang dan mengembangkannya menjadi sangat penting. Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan dengan memberikan fasilitas belajar yang sesuai dengan tingkat berpikir anak. Proses belajar pada PAUD ditekankan pada pengembangan proses berpikir dan proses berkreasi yang sesuai dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Salah satu proses yang penting dikembangkan pada PAUD
  • 3. 3 | P a g e adalah pengembangan kreativitas. Seberapa pentingkah kreativitas dimulai sejak dini? dan bagaimanakah kiat meransang kreativitas pada anak usia dini? serta pertanyann dan hal-hal penting lainnya yang terkait dengan pengembangan kreativitas sejak dini akan dipaparkan pada bahasan berikutnya. Selamat menyimak, semoga bermanfaat!
  • 4. 4 | P a g e A. PENTINGNYA KREATIVITAS UNTUK ANAK USIA DINI Kreatifitas merupakan daya dan atau kemampuan manusia untuk menciptakan sesuatu. Kemampuan ini dapat terkait dengan bidang seni maupun ilmu pengetahuan. Dalam bidang seni, intuisi dan inspirasi sangat berperan besar dan menuntut spontanitas lebih tinggi. Dibidang ilmu pengetahuan, kemampuan pengamatan dan perbandingan, menganalisa dan menyimpulkan lebih menentukan. Kedua-duanya menuntut pemusatan perhatian, kemampuan, kerja keras dan ketekunan; keduaduanya bertolak dari intelektualisme dan emosi, serta merupakan cara pengenalan realitas alam dan kehidupan yang sama. Menurut seorang psikolog terkenal, Erick Erikson, masa usia tiga setengah tahun hingga enam tahun adalah masa penting bagi seorang anak untuk mengembangkan kreativitasnya. Erikson mengatakan bahwa masa ini adalah masa pembentukan sikap initiative versus guilt (inisiatif dihadapkan pada rasa bersalah). Anak-anak yang mendapat lingkungan pengasuhan dan pendidikan yang baik, akan mampu mengembangkan sikap kreatif; antusias untuk bereksplorasi, bereksperimen, berimajinasi, serta berani mencoba dan mengambil resiko. Namun, semua itu bergantung pada lingkungan belajar anak; apakah memang kondusif untuk mencapai perkembangan tersebut? Banyak orangtua berharap, ketika anaknya masuk ke jenjang pendidikan prasekolah, sekolah tersebut mampu menyiapkan anak agar bisa membaca, menulis, dan berhitung. Akibatnya, banyak lembaga pendidikan BAB II DESKRIPSI MATERI PERTEMUAN 1
  • 5. 5 | P a g e prasekolah yang mengorientasikan pendidikannya secara lebih akademik. Hal ini biasanya membuat guru lebih sering menyuruh anak untuk duduk diam di ruang kelas, belajar menulis, dan mengerjakan soal-soal berhitung. Bahkan, hasil pekerjaan anak itu sudah mendapat nilai, kritik, dan disalahkan oleh guru. Padahal, menurut Ericson, apabila pada masa ini anak sering dikritik, disalahkan, atau diberikan nilai, maka sikap yang akan berkembang di dalam dirinya adalah perasaan bersalah dan takut. Perasaan bersalah ini akan membuat anak takut untuk mencoba, mengambil inisiatif dan berkreasi. Mengapa kreativitas begitu penting dalam hidup dan perlu dipupuk dalam diri anak sejak dini? Karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya, dan perwujudan/aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok tingkat tertinggi dalam hidup manusia (Maslow, 1959). Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya. dengan kreativitas memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini kesejahteraan dan kejayaan masyarakat maupun negara bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide- ide baru, penemuan-penemuan baru dan teknologi baru. Untuk mencapai hal ini perlulah sikap, pemikiran dan perilaku kreatif dipupuk sejak dini. Para psikolog, sosiolog dan ilmuwan lainnya telah lama mengetahui pentingnya kreativitas bagi individu dan masyarakat. Adanya keyakinan tradisional bahwa kreativitas, biasanya disebut “jenius”, diturunkan dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk membuat orang kreatif. Sudah merupakan suatu keyakinan bahwa manusia dilahirkan dengan “percikan” kejeniusan” yang hebat atau tidak sama sekali. Ketika kreativitas masih diyakini sebagai unsur bawaan yang hanya dimiliki sebagian kecil anak dan dianggap akan berkembang secara otomatis, tidak dibutuhkan adanya rangsangan lingkungan atau kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi perkembangan ini. Bertentangan dengan hal tersebut, ternyata diketahui bahwa semua anak mempunyai potensi untuk kreatif, walaupun tingkat kreativitasnya berbeda-beda. Akibatnya, kreativitas seperti halnya setiap potensi lain, perlu diberi kesempatan dan rangsang oleh
  • 6. 6 | P a g e lingkungan untuk berkembang. Unsur penting lainnya yang perperan penting dalam pengembangan kreativitas untuk anak sejak dini adalah penciptaan lingkungan fisik. Ruang interior, sebagai salah satu lingkungan fisik memiliki andil cukup besar dalam berperan sebagai pendorong kreativitas anak, sebagai stimuli eksternal. B. HUBUNGAN KREATIVITAS DAN KECERDASAN MANUSIA Dalam filsafat aktivitas adalah suatu hubungan khusus manusia dengan dunia, suatu proses yang dalam perjalanan manusia menghasilkan kembali mengalih mewujudkan alam, karena ia membuat dirinya sendiri subjek aktivitas dan gejala-gejala alam obyek aktivitas.Berkat aktivitas, atau karena kerja, manusia mengangkat dirinya sendiri melampaui dunia binatang dan memelihara maupun mengembangkan dalam proses historis semua ciri-ciri spesifik manusia. Dalam perjalanan aktivitas manusia memerlukan objek-objek sesuai sifat-sifat dan ciri-cirinya, menyesuaikannya dengan kebutuhan-kebutuhannya, dan menjadikan objek-objek itu ukuran dan dasar dari aktivitasnya. Dalam interaksinya dengan alam manusia secara bertahap memasukan alam kedalam kebudayaan material dan spiritualnya. Perubahan-perubahan didunia luar hanya merupakan premsi dan kondisi bagi peningkatan diri manusia. Dalam menghasilkan sesuatu manusia selalu menghasilkan kembali dirinya sendiri dan tidak lagi sama saat ia memulainya. Dalam Psikologi Aktivitas adalah sebuah konsep yang mengandung arti fungsi individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan khusus dari benda hidup dengan lingkungan. Ia menengahi, mengatur dan mengontrol hubungan-hubungan antara organisme dan lingkungan. Aktivitas psikis didorong oleh kebutuhan yang diarahkan pada objek yang dapat memenuhi kebutuhan ini, dan dipengaruhi oleh sistem PERTEMUAN 2
  • 7. 7 | P a g e tindakan-tindakan. Aktivitas psikis manusia mempunyai suatu ciri atau corak sosial dan ditentukan oleh kondisi-kondisi kehidupan sosial. 1 Aktivitas psikis manusia bisa eksternal dan internal. Aktivitas psikis eksternal terdiri dari operasi-operasi yang pesifik manusia dengan obyek- obyek yang ada dengan dipengaruhi oleh lengan, tangan, jari-jari, dan kaki. Sedangkan aktivitas psikis internal berlangsung dalam pikiran, dengan menggunakan tindakan-tindakan mental, dimana manusia beroperasi bukan dengan objek-objek yang ada dan bukan melalui gerakan-gerakan fisis, melainkan dengan gambaran-gambaran dinamisnya.Aktivitas internal merencanakan aktivitas eksternal. Ia timbul atas dasar aktivitas eksternal, dan merealisasikan dirinya melalui aktivitas eksternal. Macam-macam aktivitas yang berhubungan dengan kecerdasan a. Aktivitas pikiran Tuhan menciptakan otak adalah salah satu cara terbaik untuk membuat otak selalu aktif disegala situasi maupun disegala waktu. Bahkan saat sedang menikmati hidup (misalnya makan dan bersantai) tetap masih bisa dilakukan didalam hati. kegiatan semacam ini sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan kita sehingga menangkal hal-hal buruk yang berasal dari dalam maupun yang dari luar. b. Aktivitas berbicara Dalam berbicara membutuhkan kecerdasan, jumlah kosa kata yang keluar dari dalam mulut setara dengan tingkat kecerdasan orang tersebut. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) kecerdasan adalah perihal cerdas, perbuatan mencerdaskan, kesempurnaan pengembangan akal budi (seperti kepandaaian, ketajaman, akal pikiran). konsep tersebut mengendaki kesempurnaan akal serta budi yang meliputi kepandaian dan optimalisasi. Kecerdasan adalah anugerah istimewa yang dimiliki oleh manusia. mahluk lain memliki kecerdasan yang terbatas sedangkan manusia tidak.2 1 Abdullah idi. Sosiologi pendidikan.(Jakarta:Rajawali pers.2014) hlm :33 2 Ibid. hlm:45-46
  • 8. 8 | P a g e Dalam hal ini manusia mampu memahami segala fenomena kehidupan secara mendalam. Dan dapat mengambil hikmah dan normanya, dengan demikian manusia menjadi lebih bijak dan beradap karena memiliki kecerdasan. Oleh karena itu kecerdasan sangat diperlukan oleh manusia guna alat bantu menjalani kehidupannya didunia. Jadi hubungan aktivitas dan kecerdasan manusia adalah Segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang yang mana interaksinya dengan lingkungan alam maupun dengan individu lain. Aktivitas yang dilakukan seseorang bertujuan untuk menghasilkan sesuatu yang diperoleh dari lingkungannya. Manusia memiliki kecerdasan yang berbeda dengan mahluk hidup lainnya,yang mana kecerdasan manusia itu diciptakan paling sempurna. Kecerdasan berpengaruh pada aktivitas yang dilakukan seseorang,ketika seseorang memiliki kecerdasan yang baik sesuai dengan individu lain maka akan semakin banyak aktivitas yang ia lakukan dan semakin baik pula sesuatu yang ia hasilkan. Teori Aktivitas Pembelajaran Kecerdasan Manusia Aktivitas pembelajaran dalam arti luas meliputi pendidikan praktik- praktik yang memperlakukan peserta didik bukan hanya sebagai pelaksana pembelajaran yang diberikan oleh pendidik,melainkan juga berperan sebagai agen tindakan kognitif yang didistribusikan antara pendidik ,aktivitas pembelajaran merujuk pada beragam setting tentang praktik pendidikan ,yang sesuai dengan teori pembelajaran konstruktif. Filsuf pendidikan John Dewey dan psikolog perkembangan Lev Vygotsky,Jean piaget dan jeromes bruner ,antara lain mengusulkan bahwa anak-anak atau peserta didik dapat menyusun tujuan,mencari cara dan metode untuk mencapai tujuan dan melibatkan diri untuk mengalami aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi diri terhadap hasil yang diperolehnya. Dalam pengertian sederhana ,aktivitas pembelajaran merujuk pada sistem pendidikan dalam memfasilitasi peserta didik untuk menjadi agen perubahan melalui pengalaman,pengetahuan ,keterampilan dan
  • 9. 9 | P a g e kemampuan yang dilkukannya sendiri serta memperoleh metode untuk belajar mandiri (Kozulin Gindis,Ageyev and miller, 2003), Fondasi teori ini didasarkan pada teori Vygotsky tentang cultural historical theory, yang mengatakan bahwa pendidikan membawa dampak pada pengembangan. Dengan demikian yang dinmaksud dengan aktivitas pembelajaran adalah aktivitas atau kegiatan apa saja dari suatu individu yang dikelola dengan maksud untuk memperbaiki ,keterampilan pengetahuan dan kompetensi. Terdapat dua kriteria penting yang perlu dipahami utuk membedakan antara aktivitas pembelajaran dengan berbagai bentuk aktivitas lainnya. Kedua kriteria yang dimaksud adalah :3 a) Aktivitas pembelajaran harus dirancang secara sengaja sebagai suatu tindakan yang dipersiapkan sebelumnya berdasarkan tujuan pembelajaran,sebagai kebalikan dari kegiatan yang dipilih secara acak. b) Harus dikelola dengan berbagai cara,termasuk yang dipersiapkan oleh peserta didik yang melibatkan usaha untuk mentransfer informasi dalam pengertian yang seluas-luasnya (pesan,ide, pengetahuan dan strategi). selain itu ,aktivitas pembelajaran jug dipahami sebagai tugas- tugas yang dirancang secara khusus untuk memperbiki hasil belajar peserta didik. Upaya untuk memperbaiki hasil belajar maksudnya merujuk pada aktivitas : Penguatan dan remediasi atau pengayaan, Tugas untuk menambah pemahaman terhadap konsep-konsep yang sulit, untuk memantapkan persiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran dan tutorial, serta pendalaman dan penunjang bahan belajar. Berdasarkan definisi diatas ,aktivitas pembelajaran berbasis kecerdasan disini adalah berbagai benuk aktivitas yang didesain untuk meningkatkan pengetahuan,sikap,dan keterampilan dengan memfasilitasi berkembangnnya kecerdasan peserta didik.4 3 Janice Beaty. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini.(Jakarta:Kencana.2013) hlm :36-37 4 Ibid. hlm : 38
  • 10. 10 | P a g e Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Manusia Seperti yang kita ketahui,bahwa setiap individu memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Ada pandangan yang menekankan pada bawaan atau biologis,,minat yang khas ,pembentukan atau lingkungan,kematangan. 1. Faktor bawaan atau biologis Dimana Faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir, batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah antara lain ditentukan oleh faktor bawaan 2. Faktor minat dan pembawaan yang khas Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu 3. Faktor pembentukan atau lingkungan Dimana pembentukan adalah segala keadaan diluar diri seseorang yang mempengaruhin perkembangan inlegensi. Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi oleh kaena itu ada hubungan antara pemberian makanan bergizi untuk kecerdasan seseorang. Pemberian makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan yang amat penting selain guru,rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting,seperti pendidikan,latihan berbagai keterampilan (khususnya pada masa peka) 4. Faktor kematangan Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan 5. Faktor Kebebasan Hal ini manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi disamping kebebasan memilih metode,juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.5 6. Ilmu pengetahuan 5 Faisal Abdullah. Bakatdan Kreativitas (Palembang:Noer Fikri Offset.2008) hlm : 31
  • 11. 11 | P a g e Pengetahuan adalah suatu yang diketahui oleh manusia melalui pengalaman informasi. 7. Kebudayaan Menurut.E.B. Taylor (Primitive culture) kebudayaan adalah kompeks yang mencakup pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral, hukum, adat istiadat, kemampuan dan kebiasaan didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Akibat dari manusia menggunakan akal ,pikiran yang perasaan dan pengetahuan timbullah kebudayaan baik berbentuk sikap, tingkah laku, cara hidup , semua yang berkumpul dalam otak manusia yang berbentuk ilmu pengetahuan adalah kebudayaan . Disamping itu kesejahteraan dan ketenangan. Kebudayaan juga dapat berbahaya dalam kehidupan, budaya menurut pikiran dan perasaan semata tanpa pertimbangan norma etika dan agama, akan menimbulkan bahaya , baik bahaya itu pada pelakunya sendiri maupun pada orang lain atau kelompok. Oleh karena itu kebudayaan harus di ikat dengan norma ,etika dan agama.6 Kecerdasan manusia akan lebih optimal manakala dapat menggunakan otak kanan dan otak kanan dan otak kiri secara seimbang inilah rahasia negara-negara maju dalam menceta generasi unggulnya ,seperti jepang,cina ,korean amerika dan lain-lain. Kecenderungan menggunakan otak kiri saja akan berdampak kepada sikap seseorang dalam melihat suatu masalah. Mereka akan lebih banyak melihat perbedaanya daripada persamaannya,lebih melihat segala sesuatu secara parsial atau kotak-kotak tidak secara horistik atau menyeluruh. Sedangkan orang yang menggunakan kedua sisi otaknya secara seimbang dapat melihat segala sesuatunya secara menyeluruh atau holistik dan senantiasa berperasaan positif,melihat dunia menyatu,bukan terpisah-pisah,melihat persamaan bukan perbedaan.Otak butuh nuansa,aktivitas,refreshing, dan stimulasi sebagai medium untuk 6 Ibid. hlm:38-39
  • 12. 12 | P a g e berasosiasi dengan lingkungan. Asosiasi menjadi titik paling urgen untuk mengaktualisasikan ide-ide yang diserap otak.7 C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS Faktor Penghambat Kreativitas Anak Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpoai perilaku dan tingkah laku anak dengan berbagai pola dan tingkah lakunya, artinya ekspresi kreatifitas anak kerap menimbulkan efek kurang berkenan bagi orangtua.Misalnya orangtua melarang anak merobek-robek kertas karena takut rumah jadi kotor, atau berteriak, marah-marah saat anak main pasir karena takut kena kuman. Padahal tiap anak memiliki ekspresi kreatifitas yang berbeda, ada yang terlihat suka mencoret- coret, beraktivitas gerak, berceloteh dan melakukan eksperimen. Penyikapan orangtua seperti itu berarti merupakan suatu contoh dari sekian banyak faktor yang menghambat kreativitas seorang anak. Para ahli memberikan komentar-komentar yang jelas tentang hal-hal yang harus dihindari dalam mengembangkan kreatiftas anak, seoerti yang dikemukakan oleh Amable, dala Utami Munandar(2004:223) mengemukakan bahwa ada empat hal yang mesti dihindari dalam mengembangkan kreatifitas anak, yaitu; evaluasi, persaingan, hadiah dan lingkungan yang membatasi, evaluasi dapat mengurangi kreatifitas anak yang di evaluasi akan berkecil hati. Begitu juga perasaan diamati selagi bekerja akan mengurangi kreativitas anak. Begitu juga Torence dalam Adhipura (2001:46) menjelaskan bahwa hal-hal yang dapat menghambat kreativitas anak ialah sebagai berikut: a. Usaha terlalu dini untuk mengeliminasi fantasi b. Pembatasan terhadap rasa ingin tahu anak 7 Rudiana.Be-100% of your brain (Bandung:PenerbitNuansa.2011).hlm:20 PERTEMUAN 3
  • 13. 13 | P a g e c. Terlalu menekankan peran berdasarkan seksual d. Terlalu banyak melarang e. Takut dan malu f. Penekanan ang salah kprah terhadap keterampilan verbal tertentu g. Memberikan kritik yang bersifat destruktif8 Selanjutnya, mengemukakan beberapa faktor yang dapat menghambat perkembangan kreativitas anak yaitu: a) Tidak ada dorongan bereksplorasi b) Jadwal yang terlalu ketat c) Terlalu menekankan kebersamaan keluarga d) Tidak boleh berkhayal e) Orang tua konservatif f) Over protektif g) Disimplin otoriter h) Penyediaan alat permainan yang terstruktur Pendapat di atas, menyebutkan bahwa faktor yang dapat menghambat kreativitas anak yaitu tidak ada dorongan bereksplorasi, dimana anak tidak mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi atau menjelajah lingkungannya (mengenal dan menemukan hal-hal yang baru) sehingga dapat menghambat pemikiran kreatif anak untuk berkembang. Melarang anak untuk menghayal juga dapat menghambat berkembangnya daya imajinasi anak sehingga dapat memadamkan kreativitas anak.9 Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penghambat kreativitas anak yaitu tidak ada motivasi dan dorongan dari internal maupun eksternal. Yang mengakibatkan terhambatnya perkembangan kretaivitas anak. Faktor Pendukung Kreativitas Kreatifitas merupakan faktor potensial yang dimiliki seseorang yang dapat dikembangkan.Dalam mengembangkan kreatifitas tersebut, terdapat faktor-faktor yang dapat mendukung upaya menumbuh 8 Ahmad Susanto.2017.Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:Bumi Aksara.Hlm 94-95 9 Imam Musbikin. Mendidik Anak KreatifAla Einstein.Yogyakarta: Pustaka Belajar.2007.Hlm.7
  • 14. 14 | P a g e kembangkan kreatifitas. Faktor-faktor yang dapat mendukung atau mendorong munculnya kreatifitas tersebut adalah lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah adanya kebebasan dan keamanan psikologis yang ada dalam diri anak untuik mengembangkan kondisi bagi perkembangan kreatifitas. Dilingkungan sekolah, misalnya anak akan merasa bebas secara psikologis jika terpenuhi suasana dan kondisi sebagai berikut: A. Guru menerima anak sebagaimana adanya, tanpa syarat dan segala kelebihan dan kekurangannya, serta memberikan kepercayaan bahwa pada dasarnya anak baik dan mampu. B. Guru mengusahakan suasana agar anak tidak merasa dinilai dalam arti yang bersifat mengancam. C. Guru membarikan pengertian dalam arti dapat memahami pemikiran, perasaan dan perilaku anak sehingga guru dapat merasakan diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang anak.10 Hurlock mengemukakan beberapa faktor pendukung yang dapat meningkatkan kreativitas anak yaitu: 1. Waktu, Anak akan kreatif apabila diberikan waktu bebas untuk bermain dengan gagasan dan konsep yang dimilikinya. 2. Kesempatan menyendiri, Hanya apabila tidak mendapat tekanan dari kelompok sosial anak menjadi kreatif. 3. Dorongan terlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi standar orang dewasa, Untuk menjadi kreatif anak harus bebas dari ejekan dan kritikan. 4. Sarana, Sarana untuk bermain dan kelak sarana lainnya harus disediakan untuk merangsang dorongan eksperimentasi dan eksplorasi yang merupakan unsur penting dari semu kreativitas. 5. Lingkungan yang merangsang, Lingkungan rumah dan sekolah harus merangsang kreativitas anak. 10 Ahmad Susanto,Pendidikan Anak Usia Dini,Hlm 87
  • 15. 15 | P a g e 6. Hubungan anak dan orang tua yang tidak posesif, Orang tua yang tidak terlalu posesif terhadap anak, mendorong anak untuk mandiri dan percaya diri, dua kualitas yang sangat mendukung kreativitas. 7. Cara mendidik anak, Mendidik anak secara demokratis di rumah dan sekolah dapat meningkatkan kreativitas sedangkan cara mendidik otoriter memadamkannya. 8. Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan, Semakin banyak pengetahuan yang diperoleh anak, semakin baik dasar untuk mencapai hasil yang kreatif. Anak akan menjadi kreatif apabila anak mempunyai sedikit waktu bebas untuk bermain dengan ide dan konsep yang dimilikinya. Selanjutnya, sarana harus disediakan terutama saran bermain yang dapat mendorong anak untuk melakukan percobaan dan eksplorasi terhadap sarana bermain tersebut.11 Lingkungan (termasuk orangtua dalam keluarga dan guru disekolah) berperan penting untuk mengambangkan dan mengoptimalkan potensi-potensi dengan mengajak berpikir kreatif pada anak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menstimulasi anak dengan mengajak berpikir kreatif.. Menurut Mayang Sari (20019:29), bentuk-bentuk peran lingkungan dalam mengambangkan kreatifitas anak sebagai berikut: 1. Menghargai pendapat anak dan mendorong untuk mengungkapkannya 2. Memberikan waktu pada anak untuk berpikir, merenung dan berkhayal. 3. Membolehkan anak untuk mengambil keputusan sendiri. dengan anak mengambil keuputusanya sendiri maka anak akan bertanggung jawab untuk mengambil keputusannya sendiri. 11 Ahmad Susanto. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:Kencana Perenada Media Group. 2011.Hlm. 124
  • 16. 16 | P a g e 4. Mendorong keingintahuan anak untuk memahami banyak hal. Orang tua atau guru memfasilitasi keingintahuan anak dengan memberikan informasi yang baik. Bisa dilakukan dengan memberikan buku-buku untuk dibacakan pada anak atau mengajak anak untuk mengunjungi objek yang ingin diketahui. 5. Meyakinkan anak bahwa orangtua atau guru menghargai apoa yang ingin dilakukan anak dan hasil akhirnya. Ini bisa dilakukan dengan memberikan anak kesempatan untuk melakukan eksperimennya dari setiap pengetahguannya. 6. Menunjanng dan mendorong kegiatan kreatif anak. Artinya orangtua atau guru memberikan fasilitas yang mendukung, mendukung anak dalam eksperimentasinya, atau mengasuh bakat anak dengan berbagai kegiatan positif. Misalnya lomba, kursus atau pelatihan. 7. Menikmati kebersamaan dengan anak orangtua atau guru sengan bersama anak, mampu menjalin komunikasi secara terbuka, hangat, dan empatis terhadap anak. 8. Memberi pujian yang sungguh-sungguh tepat sasaran pada anak. Pujian harus diberikan ketika anak berhasil melakukan proses kreatifnya. Pujian hendaknya diberikan bukan berdasarkan hasil, melainkan lebih pada proses. Maksudnya orangtua atau guru harus memuji kerja keras, ketekunan dan semangat anak dalam proses kreatifnya walaupun hasilnya belum begitu memuaskan. Dengan mendorong kemandirian anak dalam bekerja, orangtua atau guru jangan terlalu ikut campur dan terlalu mengarahkan anak. Biarkan anak mengembangkan dan menerapkan ide-ide yang dimilikinya. Anak disorong untuk menemukan solusi pada setiap permasalahan yang dihadapinya. 9. Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan anak. Artinya orangtua atau guru mau membantu anak ketika anak mengalami kesulitan. Dalam hal ini bukan membantu secraa penuh terhadap setiap permasalahan yang dihadapi anak, namun orangtua atau
  • 17. 17 | P a g e guru hanya boleh mengarahkan dan tetap mendukung setiap keputusan yangdiambil oleh anak.12 Dengan uraian diatas, dapat dipahami bahwa kreativitas anak akan berkembang jika orangtua dan guru selalu bersikap demokratis. Dengan perilaku yang mau mendengarkan dan menghargai pendapat anak, mendorong anak untuk berani mengungkapkan pendapatnya, dan tidak memotong pembicaraan anak ketika anak ingin mengungkapkan pikirannya. Kendala Dalam Pengembangan Kreativitas Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi keretivitas adalah pengertian tentang kretivitas sebagai sifat yang diwarisi oleh yang berbakat luar biasa atau genius. Kretivitas diasumsikan sebagai suatu yang dimiliki atau tidak dimiliki, dan tidak banyak yang dapat dilakukan melalui pendidikan untuk mempengaruhinya. Kendala konseptual lainnya terhadap ‘gerak keretivitas’ terletak pada alat-alat ukur (tes) yang biasanya dipakai disekolah-sekolah, yaitu tes intelegensi tradisonal yang mengukur kemampuan siswa untuk belajar, dan tes prestasi belajar untuk menilai kemajuan siswa selama program pendidikan. Bait tes intelegensi maupun tes prestasi belajar kebanyak hanya meliputi tugas-tugas yang harus dicari satu jaeaban yang benar (berpikir konvergen). Kemampuan berpikir divergen dan kreatif, yaitu menjajaki berbagai kemungkinan jawaban atas suatu masalah, jarang diukur. Dengan demikian, pengembangan kemampuan mental-intelektual anak secara untuk diabaikan. Sebab utama lain dari kurangnya perhatian dunia pendidikan dan psikologi terhadap kerativitas terlatak pada sesulitan merumuskan konsep kreativitas itu sendiri. Sekarang hampir setiap orang, mulai dari orang awam, pemimpin lembaga pendidikan, manajer perusahaan sampai dengan pejabat pemerintah, berbicara tentang pentingnya kretivitas dikembangkan di sekolah, dituntut dalam pekerjaan, dan diperlukan untuk membangun. 12 Ahmad Susanto,Pendidikan Anak Usia Dini,Hlm 88-89
  • 18. 18 | P a g e Sebab lain dari kelalaian terhadap masalah pengembangan kreativitas adalah motodologis. Tuntutan akan alat-alat ukur yang mudah digunakan dan objektif telah mengalihkan perhatian dari upaya untuk mengukur kemampuan kreatif, yang menuntut jenis tes divergen (dengan berbagai kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah). Penggunaan model stimulus-response dalam teori belajar merupakansebab lain dari kekurangnya perhatian psikologi dan pendidikan terhadap masalah kretivitas. Keterbatasan dari model ini terutama menjadi nyata jika kita berhubungan proses-proses pemikiran yang tinggi,termasuk kreatif.13 Strategi Pengembangan Kreativitas Salah satu prinsip pendidikan anak usia dini adalah bertujuan untuk merangsang munculnya kreativitas dan inovatis, serta mengembangkan kecakapan hidup anak. Rangsangan yang diberikan bersikap menyeluruh dan mencakup semua aspek perkembangan anak. Kreativitas merupakan salah satu kemampuan yang akan ditingkatkan dalam program pembelajaran. Setiap orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan kemampuan mengungkapkan dirinya cara kreativ dalam bidang dan kadar yang berbeda-beda. Hal yang utama dalam proses pendidikan adalah bakat kreativ dapat ditingkatakan dan dikembangkan. Untuk itu, perlu ditumbuhkan suasana kelas yang menghargai dan memupuk kreatifitas dalam segala aspek. Pengembangan kreativitas anak di Taman Kanak-kanak perlu dikemas dengan strategi tertentu yang dapat mendorong munculnyakreativitas anak. Untuk mngembangan kreativitas anak ada satu model yang dapat digunakan adalah model Traffinger. Model Trafingermerupakan salah satu model yang menangani masalah 13 Utami Munandar. Pengembangan Kretivitas Anak Berbakat. Jakarta:rineka Cipta.2012. Hlm.118-119
  • 19. 19 | P a g e kreativitas secara langsung dan memberikan saran-saran praktis bagaimana mencapai keterpaduan. Berdasarkan model pengembangan kreativitas Traffinger, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengembangan kreativiitas dilakukan secara bertahap, yang dimulai dari tahap I sampai dengan tahap III. 2. Pengembangan kreativitas berkitan dengan pengembangan kemampuan berpikir dan usaha menngembangkan sikap yang dituntut dalam pengembangan kreativitas tersebut. 3. Kemampuan untuk berpindah dari tahap 1 ke tahap selanjutnya sangat dipengaruhi oleh tingkat pengembangan kognitif dan perkembangan psikososial yang terwujud dalam bentulsikap terhadap kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan kreativitas. Sementara itu, Basti 92008:25), dalam Jurnal Andragogi, menjelaskan bahwa seseorang yang mempunyai kreativitas yang tingg mempunyai ciri- ciri berikut: 1) Selalu ingin tahu, 2) Memiliki kepercayaan diri, 3) Memiliki sifat mandiri, 4) Berani mengeluarkan pendapat, dan 5) Berani mengambil resiko.14 Jadi dapat disimpulkan, pengembangan kreativitas AUD perlu dikemas dengan strategi tertentu yang dapat mendorong munculnya kreativitas anak dengan cara memberikan stimulus yang bersifat menyeluruh dan mencakup semua aspek perkembangan anak. 14 Ahmad Susanto,Pendidikan Anak Usia Dini(Konsep dan teori),hal.83-85
  • 20. 20 | P a g e D. KEBUTUHAN DAN STRATEGI ANAK TERHADAP AKTIVITAS KREATIF Pengertian Kebutuhan Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) bagi setiap individu untuk berusaha. Pada dasarnya,manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu,yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.15 Pengertian Strategi Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Menurut kamus The Advanced Learner’s Dictionary 0f Current English by Homby; London Oxford University Press. Kata strategi berasal dari bahasa asing, strategy yang berarti ilmu berperang atau rencana dari angkatan perang yang disusun sedemikian rupa sehingga pertempuran sedapat mungkin berlangsung dalam kondisi yang paling menguntungkan. Namun apabila kata strategi digunakan dalam kondisi pembelajaran di PAUD, maka artinya adalah keterampilan dalam mengatur pembelajaran dengan kiat-kiat yang sesuai agar mencapai hasil yang maksimal. Sehingga, strategi pembelajaran dapat diartikan suatu alat interaksi di dalam proses pembelajaran, dengan demikian kegiatan pembelajaran berlangsung baik sehingga tujuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan baik pula, Ada strategi-strategi khusus yang dapat dilakukan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak didik serta penyempurnaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.16 Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran di PAUD adalah: a. Mengaktifkan anak belajar dengan kondisi yang menyenangkan tanpa adanya tekanan-tekanan secara mental ataupun emosional 15 Wahyudi, Anak Kreatif, (Jakarta:Gema Insani Press,2007),Hlm.20 16 Mukhtar Latif dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini,(Jakarta:Kenacana Prenada media Group,2013),hlm.91 PERTEMUAN 4
  • 21. 21 | P a g e b. Memperoleh perubahan perilaku anak didik sebagai hasil belajar yang sudah diorganisasikan c. Membuat lingkungan belajar yang merangsang dan menantang anak serta mengembangkan seluruh aspek perkembangan baik afeksi, kognisi, bahasa, fisik motorik, maupun sosial emosional. Pengertian Aktivitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah “kegiatan / keaktifan”. W.J.S. Poewadarminto menjelaskan aktivitas sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. S. Nasution menambahkan bahwa aktivitas merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan kedua- keduanya harus dihubungkan. Kebutuhan Anak Terhadap Aktivitas Kreatif Untuk menjadi kreatif, anak-anak perlu menyimpan persepsi mereka tentang dunia di sekitar mereka dalam bentuk gambar. Mereka membutuhkan kesempatan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan emosional mereka dengan berpartisipasi dalam permainan drama, berbagi cerita dengan anak-anak lain, menikmati musik dan bekerja dengan bahan-bahan seni. Mereka membutuhkan orang untuk mendengarkan mereka dan menanggapi apa yang mereka katakan. Mereka perlu mengembangkan kemampuan untuk menjelaskan segala sesuatu kepada orang lain dan untuk mengekspresikan ide-ide mereka. Guru harus memastikan bahwa benda-benda habis pakai (kertas, spidol, pensil, dll) tersedia di dalam kelas, adanya rentang waktu yang memungkinkan anak-anak untuk menyelesaikan ciptaan, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mena
  • 22. 22 | P a g e mpilkan karyanya didalam kelompok, dan mendorong anak-anak untuk berinteraksi dengan orang lain baik di dalam maupun di luar kelas.17 Pentingnya tingkat kematangan pada anak juga sangat berpengaruh terhadap aktivitas kreatif anak. Anak belum mampu menguasai suatu macam kegiatan atau keterampilan, apabila ia belum sampai kepada tahap kematangan yang cukup, yang diperlukan waktu kegiatan tersebut, baik kegiatan itu semacam menyusun baju, membuat rumah untuk boneka kecil, atau membelah buah. Dan sebagai pendidik ataupun orang tua tidak patut mengharapkan anak agar anak senang terhadap kegiatan tertentu yang sesuai dengan tingkat yang lebih matang dari padanya. Keluarga juga menjadi kebutuhan untuk anak kreatif, misalnya: 1. Tingkatan jabatan orang tua, menurut sensus AS 40,3% dari orang tua berbakat dan kreatif tergolong tingkat jabatan professional, 22.4% pada tingkatan sales, dan 30% pada tingkatan buruh. 2. Urutan kelahiran dan besarnya keluarga Faktanya anak yang posisi kelahiran berbeda menunjukkan tingkat kreativitas yang berbeda. Pernyataan ini memiliki implikasi bahwa lingkungan memiliki kedudukan yang lebih penting dari pada keturunan. Anak tengah dan anak bungsu memungkinkan lebih kreatif dari pada anak sulung. Anak sulung cenderung mendapat tekanan yang lebih besar untuk memenuhi harapan orang tua dari pada anak berikutnya. 3. Lingkungan keluarga dan tingkat kemampuan mental anak 4. Status ekonomi orang tua.18 Selain itu, ada beberapa kebutuhan pengembangan kreativitas anak dalam pembelajaran yaitu: 17 Frederik.Blance, Mencari BakatAnak-anak,(Jakarta Barat:Indeks Permata Puri Media,2013),hlm.15 18 Munandar,Utami. Pemanduan Anak Berbakat,(Jakarta : CV Rajawali.1982),hlm 19
  • 23. 23 | P a g e 1. Ruang untuk mencipta Pengembangan kreativitas memerlukan komitmen atas ruang baik secara fisik maupun konsep. Menciptakan ruang berarti menjadi sadar atas tempat secara fisik diruang kelas tempat pembelajaran, dan cara dimana guru dapat mengembangkan kreativitas anak. Penting untuk menganggap tidak sederhana tampilan ruang fisik, demikian pula bahan (materi) dari tiap aktivitas dan lingkungan pembelajaran. Anak-anak memerlukan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, baik secara berpasangan maupun dalam kelompok, sehingga ruang kelas perlu mendukung seluruh aktivitas kreatif anak. Ruang kelas yang mengembangkan kreativitas juga beroperasi dalam sebuah cara khusus secara konsetual, dan membolehkan adanya kesalahan-kesalahan dan menganjurkan eksperimen , bersifat terbuka dan berani mengambil resiko19. 2. Guru mengajar dengan kreatif Mengajar dengan kreatif merupakan ‘mengajar yang baik’. Secara sederhana, mengajar merupakan sebuah pekerjaan yang memerlukan dan mencakup pengembangan kreativitas. Pendapat Woods (1990) tentang mengajar dengan kreatif sebagai sesuatu yang mencakup rasa memiliki, control, relevansi dan inovasi (baik bagi guru maupun murid). Dengan menginterpretasi criteria Woods, Jeffrey menyatakan sebagai berikut (1997) Ini akan mencakup beberapa atau seluruh tampilan dari semua situasi yang ada, sebuah idea tau pendekatan inovatif, beberapa rasa memiliki dan control atas proses oleh guru maupun murid, dan peristiwa harus relevan bagi guru maupun murid. 3. Perhatian kepada anak mengenai apa saja yang anak-anak katakan 19 Craft,Anna .Membangun Kreativitas Anak,(Depok : Inisiasi Press.2000) hlm.193
  • 24. 24 | P a g e Dalam sebuah studi kasus mendalam baru-baru ini menegnai sikap anak-anak mengenai berada dalam lingkungan kreatif, yang mencakup 140 anak dalam lima ruang kelas, Jeffrey dan Woods (1997) menemukan empat aspek pengalaman kelas20, dimana anak-anak yang diwawancarai secara khusus mengapresiasikan usaha guru dalam hal: a. Merespon perasaan-perasaan anak (termasuk mengetahui wilayah perasaan dan juga membantu anak agar merasa percaya diri) termasuk memiliki rasa humor, membuat pembelajaran menyenangkan, memiliki ide-ide imajinatif dan sebuah pendekatan yang banyak akal). b. Menetapkan (membiarkan) otonomi/identitas anak anak itu (termas uk memberikn ruang kepada anak untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide mereka sendiri-berpikir untuk diri mereka sendiri, termasuk menjadi pendengar selama diskusi dan perdebatan, dan juga memperbolehkan anak-anak mengadopsi gaya kerja yang lebih sesuai bagi mereka sendiri). c. Mendorong kemampuan anak untuk melakukan refleksi dengan kritis (dengan mendorong analisis rasional, bahkan ketika hal itu berkaitan dengan kritik terhadap guru, dan juga dengan data semen peran dan antara lingkungan total mereka dan kemampuan untuk merefleksikan dan mengkomentari lingkungan mereka21. d. Tubuh dan perasaan sebagai elemen untuk pengembangan kreativitas tubuh atau fisik adalah sebuah elemen dalan pengalaman ita atas dunia, setidaknya dalam dua hal; pertama, sebagimana peristiwa kelahiran seseorang atas tindakan tersebut; kedua, kita memiliki respon-respon fisik atas pengalaman-pengalaman kita. Jadi, sebagimana dinyatakan oleh Edwars, dalam proses pengajaran dan pembelajaran, tubuh terlatih dalam cara/hal tertentu, dan kita mempelajari apa yang sesuai untuk melakukan ekspresi dan 20 Ibid hlm 196 21 Craft,Anna. Membangun Kreativitas Anak.(Depok:Inisiasi Press.2000), hlm.198
  • 25. 25 | P a g e mendapatkan pengalaman melalui diri fisik kita di lingkungan tersebut (Edwars, 1997).22 Strategi Dalam Pengembangan Terhadap Aktivitas Kreatif Pada dasarnya setiap anak memiliki kecenderungan berbakat dalam kreativitas dan memiliki kemampuan mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing anak dalam bidang dan kadar potensi yang dimilikinya. Seperti yang diungkapkan oleh Treffinger dalam Ahmad Suanto bahwa tidak ada anak yang sama sekali tidak memiliki kreativitas. Dan Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing dalam bidang dan dalam kadar yang berbeda-beda. Yang terutama bagi dunia pendidikan ialah bahwa bakat tersebut dapat dan perlu dikembangkan dan ditingkatkan23. 1. Pribadi Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif ialah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk- produk yang inovatif. Oleh karena itu pendidik hendaknya dapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya (jangan mengharpkan semua melakukan atau menghasilkan hal-hal yang sama, atau mempunyai minat yang sama). Guru hendaknya membantu siswa menemukan bakat- bakatnya dan menghargainya. 2. Pendorong (Press) Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari lingkungannya atau jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung, tetapidapat pula terhambat dalam 22 Ibid hlm.202 23 Frederik.Blance, Mencari BakatAnak-anak,(Jakarta Barat:Indeks Permata Puri Media,2013),hlm.15
  • 26. 26 | P a g e lingkungan yang dapat menunjang. Di dalam keluarga, di sekolah, di dalam lingkungan pekerjaan maupun di dalam masyarakat harus ada penghargaan dan dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatif individu atau kelompok individu24. 3. Proses Untuk mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Pendidik hendaknya dapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif, dengan membantu mengusahakan saran prasarana yang di perlukan. Dalam hal ini yang penting ialah memberi kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif, tentu saja dengan persyaratan tidak merugikan orang lain atau lingkungan.Pertama-tama yang perlu ialah proses bersibuk diri secara kreatif yang bermakna. Hal itu akan datang dengan sendirinya dalam iklim yang menunjang, menerima, dan menghargai.25 Perlu pula diingat bahwa kurikulum sekolah yang terlalu padat sehingga tidak ada peluang untuk kegiatan kreatif, dan jenis pekerjaan yang monoton, tidak menunjang siswa untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif. 4. Produk Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif dan dengan dorongan (internal maupun eksternal) untuk bersibuk diri secara kreatif, maka produk-produk kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan timbul. Hendaknya pendidik menghargai produk kreativitas anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan mempertunjukkan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih menggugah minat anak untuk berkreasi. Sikap guru dalam pembelajaran yang meningkatkan motivasi internal dan prestasi belajar siswa, ialah jika memberi instruksi tanpa mengawasi tetapi mengarahkan, dibandingkan dengan pemberian instruksi tanpa pengarahan atau pemberian instruksi yang mengawasi dan 24 Hamdani,Asep Saepul, Pengembangan Kreativitas,(Jakarta : Pustaka As-Syifa, 2002),hlm. 44 25 Munandar,Utami.Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat,(Jakarta :Rineka Cipta,2012), hlm.43
  • 27. 27 | P a g e mengarahkan, yang terkhir sangat membatasi otonomi anak. Anak akan kreatif jika guru mendorong otonomi anak. Strategi mengajar yang meningkatkan kreativitas, memperhatikan: a. Pemberian penilaian tidak hanya oleh guru tetapi juga melibatkan siswa b. Pemberian hadiah sebaiknya yang tidak berupa materi, seperti senyuman, kata penghargaan, serta pujian. Dan yang berkaitan dengan kegiatan yang sedang dilakukan c. Memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih topik atau kegiatan belajar sampai batas tertentu.26 E. KARAKTERISTIK DAN KEPRIBADIAN GURU PENGEMBANGAN KREATIVITAS Pengertian Karakteristik Definisi karakteristik menurut Simon Philips (2008) karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku yang ditampilkan. Sedangkan Doni Koesoema A. (2007) memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap suatu ciri atau karakteristik, atau gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, msalnya keluarga pada masa kecil, juga bawaan sejak lahir.27 Sementara Winnie memahami bahwa istilah karakter memiliki dua pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berprilaku tidak jujur, 26 Ostroff, L Wendy. Memahami cara-cara anak belajar. (Jakarta Barat: PT Indeks,2013).hlm.26 27 Doni Koesoma A, Pendidikan Karakter:Strategi mendidik anak dizaman global (jakarta: grasindo, 2010), hlm. 80 PERTEMUAN 5
  • 28. 28 | P a g e kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya apabila orang berprilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannnya dengan personality. Seseorang baru bisa disebut orang yang berkarakter ( a person of character ) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral. Karakteristik adalah sesuatu yang khas atau mencolok dari seorang ataupun sesuatu benda hal. Contoh karakteristik api adalah panas dan karakteristik air adalah menyejukkan. Karakteristik guru didalam proses belajar mengajar mempunyai peran untuk membantu suapaya proses belajar mengajar siswa bisa berjalan dengan lancar.28 Jadi Karakteristik seorang guru yang sangat disenangi oleh murid adalah demokrasi, kooperatif, baik hati, sabar, konsisten, suka menolong, ramah, terbuka, suka humor, menguasai pekerjaan, fleksibel, peduli dan perhatian terhadap minat murid, mampu menciptakan suasana yang baik ditempat kerja. Pengertian Kepribadian Guru Istilah kepribadian digunakan dalam disiplin ilmu psikologi yang memiliki pengertian” sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang”, kata kepribadian diambil dari terjemahan kata b.inggris yang itu kata personality, yang bearti sebagai sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain (kartini, kartono dan dalil gulo, 1987). Kata kepribadian dalam praktiknya ternyata mengandung pengertian yang kompleks. Hal ini terlihat dari kesulitan para ahli psikologi untuk merumuskan definisi tentang kepribadian secara tepat jelas dan mudah dimengerti. Antara psikolog dengan psikolog lain memiliki definisi yang berbeda-beda. Dibawah ini ada beberapa pengertian mengenai kepribadian menurut para ahli: Witherington, kepribadian adalah seluruh tingkah laku seseorang yang diintegrasikan, sebagaimana yang tampak pada orang 28 Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter:Konstruksi Teoritik dan Praktik Urgensi Pendidikan Progresifdan Revatilasi Peran Guru dan Orangtua, (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2016),hlm.160
  • 29. 29 | P a g e lain. Kepribadian ini bukan hanya yang melekat pada diri seseorang, tetapi lebihmerupakan hasil dari pada suatu pertumbuhan yang dalam suatu lingkungan kultural . W. Stern. Pengertian person yaitu satu kesatuan yang dapat menentukan diri sendiri dengan merdeka dan mempunyai dua tujuan yaitu mengembangkan diri dan mempertahankan diri . Gordon W. A. Kepribadian yakni sebagai organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Bahri Djamara kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik. Dalam makna tersebut seluruh sikap dan perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari kepribadian orang itu, asal dilakukan secara sadar dan perbuatan yang baik sering dikatakan bahwa seseorang itu memiliki kepribadian yang baik atau berakhlak mulia. Sebaliknya bila seseorang melakukan sesuatu sikap dan perbuatan yang kurang terpuji maka, dikatakan orang itu tidak memiliki kepribadian yang baik atau tidak berakhlak mulia.29 Selain keempat definisi tersebut, para pakar lain juga memiliki definisi yang lain, sekalipun berbeda namun, semua pengertian tersebut nampak sangat jelas dan mudah dimengerti. Dalam hal ini, memberi simpulan sebagai berikut: 1. Kepribadian itu senantiasa berkembang 2. Kepribadian itu merupakan monodualis antara jiwa dan tubuh 3. Kepribadian itu ada dibelakang tingkah laku yang khas dan terletak dalam individu 4. Tidak ada seseorang yang mempunyai dua kepribadian 5. Kepribadian itu berfungsi untuk adaptasi terhadap dunia sekitar Kepribadaian yang murni dan tulus merupakan syarat utama bagi seorang pendidik,mengingan peranan sebuah kepribadian sangat besar mempergaruhi perkembangan perseta didik yang sedang belajar. Perlu pula kita ketahuai bahwa pendidik itu berkerja melalui 29 Siti Suwadah Rimang, Meraih PredikatGuru Dan Dosen Paripurna,(Bandung:Alfabeta, 2011),hlm.36-37
  • 30. 30 | P a g e pribadinya,dalam pribadi yang santun akan melahirkan anak didik yang santun,begitu pula sebaliknnya. Semua prilaku kita menjadi tiruan anak didik. Baik prilaku yang benar maupun prilaku yang salah. Masayrakat memberi penilian kepada anak didik dengan melihat kepribadian yang di milik oleh gurunya di sekolah. Kepribadian sebagi penentu kearaban hubunga guru dengan anak didik akan tercemin dalam model pembinana dan bimbingan yang di berikan setiap waktu. Menurut Meikel Jhon tidak seseorang pun dapat menjadi seorang guru yang sejatih atau muliah kecuawali jika ia menjadikan dirinya sebagai dari anak didik yang berusah untuk memahami kesulitan tentang anak didik maka guru tersebut menjadi idola semua anak didik. Sebagai,idolah guru memiliki kepribadian yang dapat di jadikan profil atau figur,seluluru bagian hidupnya adalah figur yang paripurna, itulah kesan yang harus di munculkan oleh seorang guru sebagai sosok yang ideal dan sempurna oleh karena itu, guru dan dosen harus memiliki kompentesi kebribadian yang mantap, sebgai hamba tuhan maupun sebgai warga negara yang kosnsisten pada profesinnya sebgai seorang guru 30 Karakteristik dan kepribadian guru pengembangan kreativitas. 1. Kepribadian dan karakter yang harus dimiliki guru Bicara tentang kepribadian berati kita bagaimanakah sifat hakiki yang tercermin dari sikap seseorang. Jadi kepribadian itu cerminan dari apa yang bisa kita lihat dari pikiran dan tindakannya. Kepribadian manusia slalu berkembang sehingga bisa dibentuk ulang diubah. Kepribadian adalah hubungan antara materi tubuh dan jiwa seseorang yang perkembangannya dibentuk oleh pengalaman dan kondisi alam bawah sadar yang terbentuk sejak awal pertumbuhan 30 Siti Suwadah Rimang, Meraih Pridikat Guru Dan Dosen Paripurna (Bandung: ALFABETA, 2011) hlm. 36- 39
  • 31. 31 | P a g e manusia, terutama akibat peristiwa-peristiwa psikologis yang penting dalam pertumbuhannya. Banyak yang beranggapa bahwa tidak ada orang yang memiliki dua kepribadian kecuali orang yang sakit jiwa. Ada banyak pendapat tentang kepribadian yang harus dimiliki oleh guru. Menurut Abd. Rachman shaleh dan soependri suryadinata (1979), misalnya beberapa ciri kepribadian yang harus dimiliki oleh guru, anatara lain sbb:31 a. Guru itu harus bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dengan segala sifat, sikap dan amaliahnya yang mencerminkan ketaqwaannya tersebut. b. Guru harus suka bergaul, khususnya bergaul dengan anak- anak. c. Guru adalah orang yang penuh minat, penuh perhatian, mencintai profrsi dan pekerjaannya, dan berusaha untuk mengembangkan dan meningkatkan profesinya itu agar kemampuan mengajarnya lebih baik. d. Guru adalah orang yang suka belajar secara terus menerus Gilbert H. Hunt dalam bukunya efektive teaching (1999) mengatakan bahwa guru yang baik itu harus memenuhi tujuh kriteria, satu dari ketujuh itua adalah sifat yang harus dimiliki oleh guru antara lain: 1. Antusias 2. Stimulatif 3. Mendorong siswa untuk maju 4. Hangat 5. Berorientasi pada tugas dan pekerja keras 6. Toleran 7. Sopan 8. Bijaksana 9. Bisa dipercaya 31 Abd. Rachman Shaleh dan Soependri Suriadinata, Ilmu Keguruan Seri Pedagogik (Jakarta: Dharma Bhakti, 1979),
  • 32. 32 | P a g e 10.Fleksibel dan mudah menyesuaikan diri 11.Demokratis 12.Penuh harapan bagis siswa 13.Tidak semata mencarai reputasi pribadi 14.Mampu mengatasi stereotip siwa 15.Bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar siswa 16.Mampu menyampaikan perasaanya 17.Memiliki pendengaran yang baik32 Sementara itu menurut cece wijaya dan tabrani rusyan dalam bukunya kemampuan dasar guru dalam prose belajar mengajar(1992), karakter dan kepribadian yang harus dimiliki guru masa kini untuk menjadi guru yang secara kualitatif memiliki karakter yang tepat untuk menjadi pengajar yang berperan maksimal, antara lain: 1. Memiliki kemantapan dan integritas pribadi 2. Peka terhadap perubahan dan pembaruan 3. Berpikir alternatif 4. Berdisiplin dalam melaksanakan tugas 5. Ulet dan tekun belajar 6. Berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya 7. Simpatik dan menarik,lues,bijaksana, dan sederhada dalam bertindak 8. Bersifat terbuka 9. Kreatif 10. berwibawa33 Peran Kepribadian Guru Pengembangan Kreativitas Tidak sulit merangsang tumbuhnya kreativitas anak usia dini karena kreativitas mereka memang menyukai sesuatu yang baru, asyik, 32 Gilbert H. Hunt., et.al., Effective Teaching: Preparation and Implementation ( Illinois: Charles C. Thomas Publisher, 1999) , hlm. 15 33 Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoritik dan Praktik Urgensi Pendidikan Progresif dan Revatilasi Peran Guru dan Orangtua, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hlm. 352
  • 33. 33 | P a g e dan menarik. Rasa ingin tahu anak terhadap sesuatu yang baru dan menarik dapat menjadi modal bagi guru untuk menciptakan pembelajaran kreatif. Tumbuhnya kreatif dalam diri anak 90% tergantung pada guru dan 10% dari lingkungan sebagai penyedia sumber belajarar beragam. Guru kreatif akan menciptakan anak didik yang kreatif. Guru adalah tokoh bermakna dalam kehidupan anak. Guru memegang peran lebih dari sekedar pengajar, melainkan pendidik dalam arti yang sesungguhnya. Kepada guru anak didik melakukan proses indetifikasi peluang untuk menculnya peserta didik yang kreatif akan lebih besar dari guru yang kreatif pula. Guru yang kratif adalah guru yang secara kreatif mampu menggunakan berbagai pendekatan dalam proses kegiatan belajar dan membimbing siswanya. Mengembangkan kreativitas kepada anak usia dini bearti mengasah anak agar anak mampu berpikir lancer (fluency), berpikir lentur (flexibility), berpikir (originality), dan berpikir rinci (elaboration); ini termasuk kedalam cara berpikir menyebar (divergent thinking). Torrance mengemukakan tentang lima bentuk interaksi guru dan siswa dikelas yang dianggap mampu mengembangkan kecakapan kreatif siswa, yaitu: 1. Menghormati pertanyaan yang tidak biasa 2. Menghormati gagasan yang tidak biasa serta imajinatif dari siswa 3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar atas prakarsa sendiri 4. Memberi penghargaan kepada siswa dan 5. Meluangkan waktu bagi siswa untuk belajar dan bersibuk diri tanpa suasana penilaian Beberapa tips usaha guru dalam memancing kreativitas anak usia dini: 1. Kembangkan tema lebih jauh, lebih luas, lebih dalam, dan lebih variatif: tidak menyerah sebatas digariskan kurikulum.
  • 34. 34 | P a g e 2. Gunakan ide-ide anda untuk meramu sesuatu yang menarik untuk disajikan kepada anak. Anda harus meramu dan menyajikan makanan kreativitas yang enak dan disukai anak. Sajikan pembelajaran yang slalu berbeda, baik metode pembelajaran, sumber atau media belajar yang digunakan. 3. Suguhkan pembelajaran yang slalu baru atau diperbaharui, terutama menyangkut sumber belajar, media belajar yang digunakan. 4. Jangan tuntaskan tugas kegiatan dalam pembelajaran, tetapi sisakan 1/3 bagian kesempatan bagi anak untuk berpikir, berbuat mandiri, sesuai kreasinya. 5. Minat anak terhadap sesuatu adalah awal tumbuhnya kreativitas; minat adalah kendaraan bagi anak untuk memacu kreativitas 6. Kreativitas dapat muncul melalui berbagai kegiatan yang disukai anak.34 Beberapa hal yang dapat mendukung peran guru dalam mengembagkan kreativitas anak usia dini sebagai berikut: a. Memberikan contoh b. Menyadari keragaman karakteristik siswa c. Positive thinking d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berekspresi dan bereksplorasi 34 Ibid hlm.102
  • 35. 35 | P a g e F. PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM MENCIPTAKAN PRODUK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kreativitas Anak 1. Faktor Internal a. Kemampuan Intelektual Kemampuan intelektual Adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan berpikir yang sifatnya rumit dan abstrak yang ditunjukkan oleh prestasi akademiknya. Setiap siswa memiliki tingkat kemampuan intelektual yang berbeda-beda. b. Komitmen Yaitu kemauan dan hasrat yang kuat didalam mencapai keunggulan dan memiliki penguasaan yang memadai terhadap bidang yang ditekuninya. c. Penguasaan Karya-karya kreatif yang ditampilkan tidak terlepas dari apa yang telah dilakukan sebelumnya dalam bidang yang ditekuninya, jadi periode produktif dapat dicapai berkat keterlibatan individu secara intensif dengan kegiatan-kegiatan kreatif jauh sejak masa kanak-kanak, yang didukung oleh lingkungannya. d. Intuisi Intuisi merupakan suatu perwujudan dari kesadaran tingkat tinggi. Tetapi intuisi tidak datang tanpa sebab; ia didahului oleh proses berpikir dan didasari oleh penguasaan yang cukup terhadap bidang yang ditekuni oleh individu. e. Keterbukaan Terhadap Pengalaman Dan Rangsangan Dari Luar Atau Dalam Individu Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, PERTEMUAN 6
  • 36. 36 | P a g e tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan f. Evaluasi Internal Yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang dihasilkan ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang lain. g. Kemampuan Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. 2. Faktor Eksternal a. Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan kreativitas anak yang meliputi cara orang tua mengembangkan kreativitas anaknya, relasi antar anggota keluarga dan perhatian orang tua merupakan hal paling utama yang mempengaruhi tingkat kreativitas dan prestasi anak. b. Lingkungan Sekolah Sekolah merupakan tempat siswa berkumpul dan berinteraksi dalam hal aktifitas studinya.Sekolah juga merupakan tempat siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dalam berkreativitas, dimana kreativitasnya dapat tumbuh dan berkembang dengan adanya dukungan dari pihak sekolah terutama guru yang mengasuh mata pelajaran tertentu. c. Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat merupakan sejumlah komponen yang terdapat disekitar tempat tinggal siswa tersebut. Kondisi tempat tinggal yang asri, sejuk, teratur dan aman akan berpengaruh terhadap perkembangan kreativitas siswa.
  • 37. 37 | P a g e Kegiatan pengembangan kreativitas anak melalui aktifitas menciptakan produk Bila ditinjau dari aspek produk kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan lingkungan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan, kegiatan) kreatif. Dengan mengenali bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif peserta didik dan dengan dorongan motivasi internal maupun motivasi eksternal) untuk bersibuk diri secara kreatif, dengan menyediakan waktu dan sarana prasarana yang menggugah minat anak meskipun tidak perlu mahal, maka produk-produk kreativitas anak dan remaja dipastikan akan timbul. Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa pendidikan menghargai produk kreativitas anak dan mengkomunikasikan kepada yang lain. Misalnya dengan mempertunjukan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih menggugah minat anak untuk berkreasi.35 Pengembangan kreativitas pada anak melalui kegiatan hasta karya ini memiliki potensi penting dalam berbagai aspek perkembangan anak. Dimana dalam kegiatan hasta karya setiap anak akan menggunakan imajinasinya untuk membentuk atau menciptakan sesuatu bangunan atau benda tertentu sesuai dengan imajenasinya. Setiap anak akan bebas untuk mengekspresikan kreativitasnya sehingga, kita akan memperoleh hasil yang berbeda antara anak satu dengan anak yang lain. Hasta karya anak yang dibuat melalui aktivitas membuat, menyusun, atau mengkontruksi ini akan memberikan kesempatan bagi anak untuk dapat menciptakan benda buatan mereka sendiri yang belum pernah mereka temui sebelumnya, ataupun mereka juga dapat membuat modifikasi dari benda yang telah ada sebelumnya. Beberapa contoh kegiatan yang dapat mengembangkan kretaivitas anak melalui aktivitas menciptakan produk. 1. Boneka dan benda dari batu adapun tujuan kegiatan dari ini adalah untuk mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan membuat boneka dari batu adapun bentuk kegiatanya. 35 http://missyuupyup28.blogspot.com//23-09-2017 .
  • 38. 38 | P a g e a. Anak-anak diminta untuk memilih ukuran batu untuk badan, kepala, tangan dan kaki boneka yang akan dibuatnya dan anak diminta untuk merekatkan batu-batu itu dengan lem b. Selain membuat boneka batu, anak juga dapat melakukan kreasi untuk membuat benda lain yang diinginkanya. c. Kegiatan selanjutnya, anak juga dapat menghiasi boneka batu dan benda tersebut sesuai dengan imajenasinya dengan bahan-bahan yang telah tersedia seperti cat, kacang hijau, ranting pohon dan lain sebagainya. 2. Mewarnai gambar di kartu adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan aktivitas anak melalui kegiatan mewarnai gambar dikartu dan memberikan pengalaman langsung pada anak bahwa karya mereka dapat berguna untuk memenuhi kebutuhan mereka adapun bentuk kegiatanya a. Guru menyiapkan buku gambar, krayon b. Anak-anak diminta mewarnai dengan berbagai jenis tumbuhan yang telah kering c. anak dapat menggunakan bahan lainya yang sesuai dengan kebutuhan mereka d. anak dapat menuliskan kalimat yang mereka inginkan di dalam kertas yang diwarnainya, guru dapat membantu anak yang mengalami kesulitan Strategi mengembangkan kreativitas anak 1. Memberikan rangsangan mental pada aspek kognitif maupun kepribadianya serta suasana psikologi 2. Menciptakan lingkungan konduktif yang akan memudahkan anak untuk mengakses apapun yang dilihatnya, dipegang, didengar dan dimainkan untuk pengembangan kreativitasnya. Perangsangan mental dan lingkungan kondusif dapat berjalan beriringan seperti halnya kerja simulasi otak kiri dan kanan.
  • 39. 39 | P a g e 3. Pesan serta guru dalam mengembangkan kreativitas, artinya ketika anak ingin menjadi kreatif, makan akan dibutuhkan juga guru yang kreatif pula dan mampu memberikan stimulasi yang tepat pada anak 4. Peran serta orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak agar kreativitas pada anak dapat berkembang dengan baik, anak perlu diberikan rangsangan mental iklim dan kondisi lingkungan peran guru, peran orang tua. Membimbing Kreativitas Anak a. Buatlah anak terlibat dalam brainstorming dan memunculkan sebanyak mungkin ide. Brainstorming adalah suatu teknik dimana anak diajak terlibat untuk ide-ide orang lain, dan mengatakan secara praktis apapun yang muncul dalam pikiran. Akan tetapi banyak anak lebih kreatif jika bekerja sendiri. Sebuah riset tentang Brainstroming menyimpulkan bahwa bagi banyak individu bekerja seseorang diri dapat memunculkan lebih banyak ide yang lebih baik dibandingkan ketika bekerja dalam kelompok. b. Sediakan lingkungan yang menstimulasi kreativitas anak banyak suasana lingkungan memelihara munculnya kreativitas, namun banyak pula yang menekanya. Orang-orang yang mendorong kreativitas anak sering kali bertumpu pada keingin tahuan alami anak. Mereka menyediakn latihan-latihan dan aktivitas yang menstimulasi anak untuk menemukan pemecahan-pemecahan mendalam terhadap masalah, ahli-ahli menanyakan pertanyaan yang memerlukan jawaban hapalan. c. Jangan mengontrol secara berlebihan, Tresa Amebile (1993) mengatakan bahwa memberi tahu anak bagaiman melakukan sesuatu secara tepat persis akan membuat anak merasa bahwa keaslian adalah kesalahan dan eksplorasi berarti membuang-buang waktu. Orang dewasa dapat mengurangi tingkatan merusak keingintahuan alami anak jika mereka membiarkan anak memilih minat-minat mereka sendiri dan mendukung minat tersebut
  • 40. 40 | P a g e d. Doronglah motivasi internal penggunaan hadiah yang berlebihan seperti mendali, uang atau mainan dapat melumpuhkan kreativitas dengan meruntukan kepuasan intreksi yang diperoleh anak dari berkreasi. Motivasi yang menggerakan anak kreatif berupa kepuasan yang muncul dari hasil kerja itu sendiri. Kompetensi memperebutkan hadiah dan evaluasi formal sering kali melumpuhkan motivasi intreksi dan kreativitas. e. Kenalkan anak dengan orang-orang yang kreatif pikirkan tentang identitas orang-orang paling kreatif di komunitas anda. Guru-guru dapat mengundnag orang-orang ini ke kelas dan meminta mereka mendeskripsikan apa yang membantu mereka menjadi kreatif atau mendemotrasikan keahlian kreatif mereka penulis, penyair, musisi, ilmuan, dan beragam tokoh kreatif yang lain dapat memberikan dukungan dan hasil karya mereka ke kelas, mengubah ruang kelas menjadi arena menstimulasi kreativitas anak.36 G. PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI IMAJINASI Definisi Imajinasi Dalam Wikiepedia Ensiklopedia Bebas Online, Imajinasi secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide. Imajinasi merupakan suatu gambaran (citra) yang dihasilkan oleh otak seseorang. Sedangkan Rachmawati dan Kurniaty mengemukakan imajinasi adalah kemampuan berpikir divergen seseorang yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya dan multi perspektif dalam merespon suatu stimulasi.4 Dalam KBBI Kemdikbud, imajinasi berasal dari kata kerja yang berarti daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian 36 John w. Santrock. Perkembangan anak.(jakarta:PTGlora Asra Pratama.2007) hlm.344 PERTEMUAN 7
  • 41. 41 | P a g e berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang; khayalan. Sedangkan, Menurut Al-Farabi, daya imajinasi (Al Quwwah Al Mutakhayyilah) adalah kemampuan kreatif untuk menyusun atau menggabungkan cita-cita baru dengan cita-cita lain yang tersimpan dalam daya representasi (al Quwwah al Mushawirah) melalui proses kombinasi maupun pemilahan.5 Janice Beaty menyatakan bahwa bagi anak, imajinasi adalah kemampuan untuk merespon atau melakukan fantasi yang mereka buat. Kebanyakan anak berusia dibawah tujuh tahun banyak melakukan hal tersebut. Para pakar spesialis anak sekarang ini telah mengetahui bahwa imajinasi merupakan salah satu hal yang efektif untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa, dan terutama kreativitas anak.6 Hubungan Antara Kreativitas dan Imajinasi 1. Strategi mengembangkan imajinasi agar menjadi anak yang kreatif Passmore menegaskan bahwa secara pedagogis terdapat sejumlah hal yang seorang guru dapat lakukan untuk membantu mengembangkan imajinasi anak agar menjadi kreatif, yaitu sebagai berikut:9 a. Memberi informasi dengan sebuah cara sebagaimana untuk menyatakan bahwa terdapat alternatif-alternatif bebas (murni) dengan sebuah cara yang dapat mengatur imajinasi untuk kepentingan tugas. b. Mengajarkan rutinitas, menganjurkan anak-anak untuk merefleksikan (mengungkapkan) alternatif-alternatif yang mungkin bagi mereka. c. Guru dapat memperkenalkan anak-anak pada dunia penuh kemungkinan, dengan membuka pikiran mereka kepada cara alternatif untuk merasakan, untuk hidup. d. Melalui pelajaran seni yang ia dapat membantu anak untuk melihat dunia dengan sudut pandang yang berbeda.
  • 42. 42 | P a g e e. Dengan mengajarkan matematika dan sanis, ia dapat memberi PR kepada anak-anak akan pentingnya lompatan imajinatif, memperluas rasa kagum anak-anak menunjukan kepadanya bahwa dunia tidak dapat dijadikan jaminan. f. Anak dapat memperoleh dalam dan melalui disiplin belajar. 2. Pengembangan kreatifitas anak melalui imajinasi Smilansky telah mengetahui bahwa imajinasi merupakan salah satu hal yang efektif untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa, dan terutama kreatifitas anak. Imajinasi adalah kemampuan berfikir divergen yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya, dan multiperspektif dalam merespon suatu stimulasi. Kemampuan ini sangat berguna mengembangkan kreatifitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari. Ia bebas berfikir sesuai pengalaman dan khayalannya. Imajinasi akan membantu berfikir fluency, fleksibiliti, dan originality pada anak. Salah satu latihan yang mendasar agar anak dapat berkreasi adalah dengan berimajinasi, yaitu kemampuan melihat gambaran dalam pikiran. Kemampuan ini berfungsi untuk memunculkan kembali ingatan di masa lalu sebagai kemungkinan terjadi di masa sekarang ataupun masa yang akan datang. Dorothy & Jerome Singer dalam Yeni Rachmawati telah melakukan penelitian dan menulis sebuah permainan imajinatif anak, mereka yakin bahwa berimajinasi sangat esensial dalam pengembangan kemampuan intelektual dan bahasa. Anak mengingat ide dan kata yang telah mereka alami karena mereka dapat menggabungkan ide dengan gambaran dalam pikiran mereka. Dalam permainan imajinasi anak dapat memperagakan suatu situasi, memainkan perananya dengan cara tertentu, memainkan peran seseorang dan menggantinya bila tidak cocok ataupun membayangkan suatu siuasi yang tidak pernah mereka alami. Dalam permainan drama anak dapat memunculkan peristiwa masa lalu dan menggabungkannya dengan masa depan
  • 43. 43 | P a g e mirip sebuah novel, menambahkan dialog, menambahkan nuansa baru terhadap karakternya, serta arah baru dalam alurnya. Tidak ada penulis cerita yang lebih baik dari anak. Selain penulis cerita, anak juga berperan sebagai aktor kawakan, sutradara, audiensi, lawan peran pemain lain, serta komentator terhadap peran yang dimainkan oleh kawan-kawannya sehingga mereka tahu apakah dia telah memainkan perannya dengan baik atau tidak. Anak menciptakan pengetahuannya sendiri ketika dia bebas berpartisipasi dalam permainan imajinatif. Imajinasi akan membuat sesuatu yang “tidak mungkin” menjadi “mungkin”. H. PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIVITAS ANAK MELALUI EKSPLORASI DAN EKSPERIMEN PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIVITAS MELALUI EKSPLORASI Kegiatan eksplorasi adalah penjajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber alam yang terdapat ditempat itu. Eksplorasi dapat pula dikatakan sebagai kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dan situasi yang baru. Eksplorasi merupakan jenis kegiatan permainan yang dilakukan dengan cara menjelajahi atau mengunjungi suatu tempat untuk memperlajari hal tertentu sambil mencari kesenangan atau sebagai hiburan dan permainan. Tujuan kegiatan eksplorasi ditaman kanak- kanak adalah belajar mengelaborasi dan menggunakan kemampuan analisis sederhana dalam mengenal suatu objek. Anak dilatih untuk mengemati benda dengan seksama, memperhatikan setiap bagiannya yang unik, serta mengenal cara hidup atau cara kerja objek tersebut. PERTEMUAN 8 UTS PERTEMUAN 9
  • 44. 44 | P a g e Kegiatan ekplorasi akan memberikan kesempatan pada anak untuk memahami dan memanfaatkan oleh jelajahnya berupa: Wawasan informasi yang lebih luas dan lebih nyata. a. Menumbuhkan rasa keingintahuan anak tentang sesuatu telah ataupun baru diketahuinya. b. Memperjelas konsep dan ketrampilan yang telah dimilikinya. c. Memperoleh pemahaman penuh tentang kehidupan manusia dengan berbagai situasi dan kondisi yang ada. d. Memperoleh pengetahuan tentang bagaimana memahami lingkungan yang ada di sekitar serta bagaimana memanfaatkannya.37 Kegiatan yang dapat dikembangkan berkenaan dengan pengembangan kerativitas anak melalui eksplorasi ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar tempat tinggal anak, atau juga kegiatan-kegiatan yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media. MACAM-MACAM EKSPLORASI Banyak sekali bentuk kegiatan eksplorasi, seperti eksplorasi bahan tambang, eksplorasi bahan alam, eksplorasi api, eksplorasi bahan organik dan anorganik. Seperti Columbus menemui benua Amerika. Neil Amstrong mendaratkan kaki dibulan.38 Untuk membuat anak menjadi cemerlang maka anak perlu melakukan eksplorasi, dalam bentuk kegiatan bermain, penjelajah dan aktifitas kecil-kecilan. Eksplorasi anak=anak yang berusia lebih kecil biasanya dilakukan dirumah. Aktifitas eksplorasi mereka biasa disebut “Exploring play” atau bermain eksplorasi. Contok kegiatan eksplorasi anak seperti : a. Eksplorasi Pasir b. Eksplorasi Balok 37 Yeni Rahmawati dan Euis Kurniati.2017. Strategi Pengembangan Kerativitas Pada Anak. Jakarta: Kencana.Hlm.55-56 38 Tugassekolahdankuliah.blogspot.co.id/2013/06/melakukan-eksplorasi-bersama-anak.hym|?=1 diakses pada Senin,pukul 07.28 WIB.
  • 45. 45 | P a g e c. Eksplorasi Tanaman d. Eksplorasi Binatang e. Eksplorasi Air, dll. Berikut akan dijelaskan mengenai Eksplorasi Air. 1) Eksplorasi Air Air ada dimana-mana. Ada disamudera dan danau. Ada disungai dan parit, juga dipipa rumah dan sekolah kita. Air jatuh dari langit dalam bentuk hujan atau salju. Air jatuh dari langit dalam bentuk hujan atau salju. Dan tentu saja air itu penting. Semua anak memiliki pengalaman dengan air. Mereka mandi dengan air, minum air, dan kebasahan ketika hujan. Dan kalua diberi kesempatan, anak-anak suka sekali bermain air! Banyak situasi pembelajaran anak-anak usia dini mendukung permainan ini dengan cara menyediakan meja air atau dengan memperhatikan apa yang terjadi dengan air ketikak hujan. Tujuan khusus eksplorasi adalah memberikan peluang bagi anak-anak untuk; a) Mengembangkan keterampilan proses sains dasar. b) Mengembangkan gagasan tentang beberapa sifat dasar air seperti mengalir, mengambil bentuk seperti wadahnya, saling melekat, dan bahwa benda bisa terapung atau tenggelam kedalam air. c) Mengembangkan watak ilmiah termasuk gairah untuk belajar, keingintahuan, dan minat mengeksplorasi air dengan serangkaian bahan. Salah satu peran paling penting yang kita mainkan dalam eksplorasi ini adalah menciptakan lingkungan dan budaya dalam ruang kelas yang mendukung dan mendorong eksplorasi air anak-anak. Kelas harus membawa kegairahan, tantangan, dan keajaiban air dengan banyak ragam material.
  • 46. 46 | P a g e Pentingnya Eksplorasi Air Lingkungan yang suportif akan menyampaikan pentingnya mengeksplorasi air. Dengan memberikan banyak jenis bahan untuk permainan air, seperti selang, sambungan, tusuk panggangan yang bisa menyemprot, wadah berlubang, dan pompa. Kita menciptakan lingkungan yang menantang anak-anak untuk mengeksplorasi air dengan berbagai cara. Lingkungan yang suportif memberikan ruang, waktu dan akses yang cukup pada air sehingga anak dapat mencoba bermacam gagasan yang berbeda.39 Dapat disimpulkan dengan adanya eklporasi air dapat menantang anak dalam menyelesaikan masalah dalam air. Membuat mereka dapat berfikir kreatif. Sebelum melakukan kegiatan, berikan penjelasan kepada anak megenai kegiatan tersebut, ajak anak membaca do’a terlebih dahulu dan menjelaskan kepada anak semua isi didunia ini dan kegiatan yang dilakukan kita harus besyukur dan menjaga nya. PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI EKSPERIMEN Metode eksperimen banyak dihubungankan dengan metode pemecahan masalah antara lain dengan menggunakan laboraturium, dan pada umumnya berkenaan dengan pelajaran science. Akan tetapi pengertian leboraturium tak perlu dibatasi dengan sebuah ruang kelas yang khusus. Sekolah modern memandang seluruh alam sekitar sebagai sebuah laboraturium. Kegiatan eksperimen ini dapat pula dilakukan di taman kanak-kanak melalui eksperimen anak akan terlatih mengembangankan kreativitas, kemampuan berpikir logis, senang mengamati, meningkatkan rasa ingin tahu dan rasa kekaguman pada alam, ilmu pengetahuan, dan tuhan. Melalui eksperimen sederhana anak akan menemukan hal ajaib dan menakjubkan. Hal ini penting, karena dengan dengan rasa takjub dan kekaguman akan rahasi-rahasia alam 39 Ingrid Chalufour dan Karen Worth,Mengeksplorasi Air Bersama Anak-Anak,Jakarta:PT Gading Inti Prima,2014, Hlm.6
  • 47. 47 | P a g e inilah anak akan tetap menyukai aktivitas belajar sampai tua. Melalui eksperimen pula anak dapat menemukan ide baru ataupun karya baru yang belum pernah mereka temui sebelumnya.40 Proses kemampuan dapat dilihat dari anak untuk melakukan perkembangan kreativitas anak melalui metode eksperimen yang merupakan proses belajar menyesuaikan diri dengan warna baru dan menggambar dengan saling bekerja sama, saling berhubungan dan merasa bersatu dengan teman dan guru-guru di sekolah pada saat proses pembelajaran. MACAM-MACAM EKSPERIMEN Eksperimen itu indentik dengan sains, kegiatan eksperimen berhubungan dengan saint. Berikut contoh kegiatan eksperimen sederhana yang dapat dilakukan oleh orang tua dan anak. a. Gunung Berapi b. Lumpur ajaib yang menyala dalam gelas c. Mesin roket pasta d. Kekuatan Es “Elsa” e. Lampu lava f. Awan dalam gelas g. Bunga anyelir warna-warni h. Balon ajaib5 Eksperimen Sains Pada dasarnya anak di lahirkan dengan bakat menjadi ilmuan yang alami . anak di lahirkan dengan membawa ke ajaiban, yaitu dorongan rasa ingin tau dan mencari tau, apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan dari sekitarnya. Dukungan dan dorongan semangat akan sangat memicu rasa ingin taunya sehingga dapat membuat mereka tertarik untuk selaliu menyelidiki fenomena alam yang terjadi metode yang paling tepat dalam 40 Yeni Rahmawati dan Euis Kurniati,2017,Strategi Pengembangan Kerativitas Pada Anak,Jakarta : Kencana,Hlm.59
  • 48. 48 | P a g e mempupuk serta mengembangkan rasa ingin tau anak dalam bidang sain adalah dengan “permaian sain”.41 Yakni pembelajaran sains yang menyenangkan dan menarik untuk di laksanakan bagi anak agar anak mampu secara aktiv mencari informasi tentang segala sesuatu yang ada di sekitarnya, metode ini di namakan metode exprorasi di bidang saint. Permain sains bermanfaat bagi anak karena dapat menciptakan susasana yang menyenakan dan dapat menimbulkan imajinasi bagi anak yang akhirnya dapat menambah pengetehauan anak secara alamia Menurut Jenice Beaty (1998) menyatakan bahwa bagi anak, imajinasi adalah kemampuan untuk merespon atau melakukan pantasi yang mereka buat sendiri.dengan daya imajinasi,anak akan lebih mudah mengingat materi sain yang telah di pelajarinya, selain itu permain sain bermanfaat bagi orang tua sebagai tokoh yang memiliki peran penting bagi pembelajaran sains bagi anak. Berikut beberapa manfaat lain dari permainan sains: a. Membantu orang tua untuk memahami manfaat dari kegiatan nyata dalam kehidupan sehari hari b. Membuka wawasan orang tua tentang pentingnya peranan mereka terhadap cara belajar anak c. Menyadarkan orang tua bahwa mereka tidak perluh tahu semua tentang ilmu pengetahuan tersebut,tetapi peran mereka sebagi motivator bagi anak.hal yang perlu di tekana orang tua harus mampu mengarakan anak agar ketika belajar bersama, orang tua dapat berperan aktiv dalam permaiana sain dengan anaknnya d. Membantu orang tua untuk mengindefikasi bahwa anak mereka adalah ilmuan alami.kengingian taunya yang besar akan memnuntun mereka untuk mencari tau dan menenukan berbagai konsep pengetahuan yang terus berkembang dari waktu ke waktu 41 http://hakim-90eksperimen.blogspot.co.id/2013/06/balon-ajaib.html.Sumber:Buku 90 Eksperimen 1,Tiga Serangkai/Akses pada 29/11/2017 pukul 21.29 wib
  • 49. 49 | P a g e e. Membantu orang tua untuk menyususun strategi yang dapat merangsang anak untuk mau belajar sains.42 Jadi banyak sekalia manfaat permainan saint bagi anak. Yaitu dapat meningkatkan imajinasi bagi anak, melatih perkembangan, melatih mereka untuk berfikir kreatif dan melatih saraf motorik dan sensorik anak, dan juga perkembangan lainnya. I. PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI PROYEK DAN BAHASA Pengertian Pengembangan Kreativitas Melalui Proyek Metode proyek merupakan metode pembelajaran yang digunakan anak untuk melakukan pendalaman tentang suatu topik pembelajaran yang diminati satu atau beberapa anak. Pengembangan kreativitas melalui proyek menurut para ahli: 1. Moeslichatoen, menyatakan bahwa metode proyek merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar anak pada persoalan sehari-hari yang dikerjakan secara berkelompok. Didalam kehidupan kelompok masing-masing anak belajar untuk dapat mengatur diri sendiri agar dapat membina persahabatan, berperan serta dalam kegiatan kelompok, memecahkan masalah yang dihadapi kelompok, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 2. John Dewey, menyatakan bahwa metode proyek berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep “learning by doing”, yakni proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya, terutama proses penguasaan anak tentang 42 Gibasa Learning Society,Membuatanak gemar dan pintar ipa,(Jakarta Selatana:Trans Media Pustaka,2012),Hlm.57 PERTEMUAN 10 Latihan PERTEMUAN 11
  • 50. 50 | P a g e bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah laku untuk mencapai tujuan.43 Jadi dapat disimpulkan pengembangan kreativitas melalui metode proyek adalah sangat penting untuk mengembangkan segala aspek perkembangan terutama dalam kreativitas anak usia dini. Menurut Moeslichatoen, metode proyek adalah metode pembelajaran yang dapat melatih anak menerima tanggung jawab dan anak dapat berpikir kreatif sesuai ide-ide untuk mengembangkan kreativitas dalam melakukan pekerjaan yang menjadi bagian proyek secara tuntas. Metode proyek dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan pola berpikir, mengeksplorasi hal-hal yang menantang keterampilan dan kemampuannya untuk memaksimalkan sejumlah permasalahan yang di hadapi mereka sehingga mereka memiliki peluang untuk terus berkreasi dan mengembangkan diri seoptimal mungkin. Desain Kegiatan Proyek a. Guru memilih topik b. Guru membuat peta konsep topik c. Guru mengorganisir topik proyek kedalam kurikulum d. Guru menentukan lingkup proyek e. Guru menentukan lima kriteria f. Guru dan anak dapat mengunjungi tempat menarik yang sesuai dengan topik Metode proyek dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan pola pikir, keterampilan, dan kemampuannya untuk memaksimalkan sejumlah permasalahan yang dihadapi mereka, sehingga mereka memiliki peluang untuk terus berkreasi dan mengembangkan diri seoptimal mungkin. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan metode proyek ini terutama kaitannyadengan kreativitas, misalnya anak mempersiapkan pesta sekolah, membangun sarang burung, mempersiapkan perayaan agustusan, lebaran, dan ulang tahun. Dari kegiatan yang akan 43 Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta: Kencana.2010).Hlm. 61
  • 51. 51 | P a g e diselenggarakan tersebut, anak diberikan kebebesan untuk membuat acara yang menarik mempersiapkan segala sesuatunya untuk dapat terselenggaranya kegiatan tersebut. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dan pengawas bagi anak dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatannya.44 Manfaat Dari Metode Proyek Banyak manfaat yang dapat kita ambil dari metode proyek ini, baik ditinjau dari pengembangan pribadi, sosial, intelektual maupun pengembangan kreativitas, diantaranya: a. Memberikan pengalaman kepada anak dalam mengatur dan mendistribusikan kegiatan. b. Belajar bertanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing. c. Memupuk semangat gotong royong dan kerjasama diantara anak yang terlibat. d. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam melaksanakan pekerjaan dengan cermat. e. Mampu mengeksplorasi bakat, minat, dan kemampuan anak. f. Memberikan peluang kepada setiap anak baik individual maupun kelompok untuk mengembangkan kemampuan yang telah dimilikinya, keterampilan yang sudah dikuasainya yang pada akhirnya dapat mewujudkanya kreativitasnya secara optimal.45 Kegiatan Pengembangan Kreativitas Melalui Proyek a. Proyek 17 Agustus 1945 (Agustusan) Tujuan : 1. Meningkatkan kemampuan merancang kegiatan kreatif 44Ibid, Hlm 62. 45Revina Rizqiyani, Penggunaan Metode Proyek Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak ,(Jurnal: Portal Garuda, Universitas Lampung,2015.)
  • 52. 52 | P a g e 2. Mengembangkan keterampilan motorik kasar dan motorik halus anak dalam membuat karya-karya kreatif 3. Melatih kerja sama dan keberanian Alat dan bahan : Guru mempersiapkan kertas minyak warna merah dan putih (jenis kertas dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah), lem, gunting, sapu lidi, batang daun pisang, spidol hitam, arang dan lainnya. Kegiatan : 1. Sebelum kegiatan dimulai, anak-anak didorong untuk membuat rencana kegiatan memperingati hari ulang tahun kemerdekaan republik indonesia 2. Anak dan guru mempersiapkna bahan-bahan yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan proyek 17 agustus 1945 (agustusan) 3. Usahakan agar anak-anak memakai pakaian khas para pahlawan perjuangan ataupun pakaian lainnya yang khas indonesia sesuai dengan kesepakatan bersama 4. Guru menceritakan tentang perjuangan para pahlwan bangsa dalam merebut kemerdekaan dan melawan penjajahan. 5. Anak-anak membuat roncean dan bendera merah putih diantaranya dengan cara: a) Membuat bendera, guru dapat membantu anak untuk mengguntng kertas membentuk persegi panjang kemudian disatukan dengan menggunakan lem. Untuk tiangnya digunaka lidi yang sudah dibersihkan dan dipotong.46 b) Roncean, guru mempersiapkan kertas dengan bentuk persegi panjang ukuran 20 x 5 cm. Jika anak sudah terbiasa membuat roncean, guru mendorong anak untuk menciptkan bentuk roncean baru yang mereka inginkan 6. Guru bersama anak-anak bercakap-cakap mengenai acara agustusan yang biasanya dilakukan di daerah masing-masing. 46Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta:Kencana. 2010).Hlm. 161
  • 53. 53 | P a g e b. Proyek Lebaran Tujuan : Meningkatkan kemampuan merancang kegiatan kreatif, mengembangkan keterampilan motorik kasar dan motorik halus anak dalam membuat karya-karya kreatif, melatih kerja sama dan keberanian serta mengembangkan pemahaman terhadap nilai-nilai keagamaan. Alat dan bahan: Guru mempersiakan ketupat kosong, kertas warna, lem, platisin, kaleng bekas, platik atau balon, karet, kayu dan lain sebagainya. Kegiatan: 1. Guru bercerita mengenai apa makan lebaran bagi umat islam 2. Anak- anka menyanyikan lagu “hari lebaran” 3. Anak-anak merencanakan kegiatan yang akan dilakukan sebagai persiapan lebaran. Guru membantuanakmewujudkan beberapa kegiatan yang ingin dilakukan anak 4. Anak-anak menghiasi ketupat yang tersedia dengan kertas warna.47 5. Anak-anak dibimbing oleh guru untuk membuat “tambar atau bedug” yang terbuat dari kaleng bekas, di antaranya dengan cara: a) Guru membantu anak membersihkan kaleng 47Ibid,.Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta: Kencana.2010). Hlm. 162
  • 54. 54 | P a g e b) Salah satu sisi ditutup dengan menggunakan balon atau plastisin kenudian rekatkan dnegan menggunakan karet. c) Sebagai alat pemukulnya gunakan kayu dan pada ujungnya dibuat bandul dari plastisin yang dibungkus oleh balon atau platisin d) Anak-anak melakukan sosiodrama dengan tema lebaran meliputi kegiatan: takbiran, shalat idul fitri, silaturahmi dan makan-makan dan lain sebagainya guru memberikan kesempatan pada anak untuk mengmebangkan kegitannya. c. Proyek Ulang Tahun Tujuan: Meningkatkan kemampuan merancang kegiatan kreatif, mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus anak dalam membuat karya kreatif, melatih kerja sama dan keberanian pada anak. Alat dan bahan : Guru mempersiapkan 20 balon, kertas kref, lem, gunting, solatif, kue-kue ringan, serta kue bolu untuk diberikan hiasan oleh anak-anak, lilin, piring kertas, pisau kue air minum serta gelas, terompet.48 Kegiatan : 1. Anak dibagi menjadi 3 kelompok dalam pengelompokkan anak dapat menetukan sendiri kelompok yang akan diikutinya 2. Kelompok pertama bertugas untuk membuat kue ulang tahun ceria hasil karya mereka sendiri. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dan pengawasan pelaksaan kegiatan tersebut. Kelompok ini kemudian disebut dengan Tim “Cake”. 3. Kelompok kedua bertugas sebagai peniup balon dan membuat rancangan dekorasi kelas untuk pelaksanaan ulang tahun. Guru membantu anak-anak untuk membuat roncean atau hiasan ruangan yang akan membuat ruangan tersbeut menjadi ceria. Kelompok ini disebut tim “Dekorasi” 48ibid,.Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta:Kencana. 2010).Hlm. 160
  • 55. 55 | P a g e 4. Kelompok ketiga bertugas sebagai pengatur acara ulang tahun ceria. Anak dibagi tuganya untuk menjadi pembawa acara, pembaca doa, penyanyi dan sebagainya. Kelompok ini disebut tim “Acara” 5. Apabila persiapan yang dilakukan untuk menyelenggarakan kegiatan ini telah selesai maka guru membimbing anak dalam pelaksaan kegiatan ulang tahun ceria 6. Guru bersama anak melakukan kegiatan evalusi pembelajaran dengan tema kegitan proyek ulang tahun. Pengertian Pengembangan Kreativitas Melalui Bahasa Sering kali kita menemukan anak-anak berbicara. Mereka sering berbicara tentang apa yang terjadi baik pada dirinya sendiri maupun orang lain. Mereka sering berbicara untuk mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran mereka. Sikap ini mendorong meningkatkan penggunaan bahasa dan dialog dengan yang lain. Sebagian anak mengalami kesulitan mengungkapkan perasaan dengan kata-kata dan menunjukkannya dengan perbuatan, terkadang mereka lebih mudah mengekspresikan perasaan bonekanya sendiri dari pada perasaan mereka sendiri. 49 Menurut Yusuf menyatakan bahwa bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini, tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat bilangan, lukisan, dan mimik muka. Jadi, pengembangan kreativitas melalui bahasa yaitu mengembangkan imajinasi anak melalui bercerita atau berdongeng dan lainnya yang dapat menumbuhkan keberanian dan penalaran anak mengenai cerita dan membangun kosa kata pada anak. 49Revina Rizqiyani,Penggunaan Metode Proyek Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak, (Jurnal:Portal Garuda,Universitas Lampung,2015.)
  • 56. 56 | P a g e Fungsi Pengembangan Kreativitas Melalui Bahasa Sedangkan menurut Smilansky dalam Beaty menemukan tiga fungsi utama pada anak, yaitu: (1) Meniru ucapan orang dewasa, (2) Membayangkan situasi (terutama dialog), (3) Mengatur permainan. Ketiga fungsi kegiatan berbahasa ini dapat dilakukan ditaman kanak-kanak melalui kegiatan mendongeng, menceritakan kembali kisah yang didengarkan, berbagi pengalaman, dan mengarang cerita serta puisi. Dengan kegiatan tersebut diharapkan kreativitas dan kemampuan bahasa anak dapat terkembangkan lebih optimal.50 Manfaat dan Tujuan Pengembangan Kreativitas Melalui Bahasa Manfaat pengembangan kreativitas melalui bahasa yaitu dapat memperbanyak dan memperluas kosa kata anak dan meningkatkan kemampuan interaksi sosialnya dengan teman maupun orang lain secara baik. Tujuan pengembangan kreativitas melalui bahasa yaitu agar dapat memunculkan keberanian kepada anak untuk tampil, meningkatkan kemampuan dasar anak dalam pengembangan bahasa, dan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan. Kegiatan Pengembangan Kreativitas Melalui Bahasa a. Membuat Outobiografi Autobiografi atau otobiografi adalah riwayat hidup yang diceritakan melalui karangan yang ditulis sendiri berdasarkan pengalaman pribadi. Autobiografi juga dapat diartikan sebagai biografi yang pribadi yang menceritakan riwayat hidup baik itu tempat dan tanggal lahir, jenjang pendidikan yang ditempuh hingga pencapaian atau prestasi-prestasi yang telah didapat. Pada dasarnya semua orang bisa menulis autobiografi karena isi dari autobiografi adalah pengalaman hidup diri sendiri.51 50Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta:Kencana. 2010) Hlm. 65 51 https://salamadian.com/contoh-biografi-diri-sendiri/.diakses tanggal 22 November 2017.Time 21:54
  • 57. 57 | P a g e Tujuan: Mengembangkan kreativitas melalui aktivitas membuat buku cerita, mengembangkan kecintaan terdahap buku dan sastra serta belajar mengenal dan menghargai perkembangan diri. Alat dan bahan: Guru mempersiapkan kertas tebal berwarna, gunting, staples, karet gelang, karton, benang/tali, lem, pelubang kertas, klip, kertas, dan lain sebagainya. Kegiatan: 1. Guru menjelaskan kepada anak-anak bahwa mereka akan membuat “buku tentang diri mereka sendiri”. Setiap buku akan berbeda karean setiap anak juga berbeda 2. Beberapa kegiatan dibuku ini di antaranya: gambar cetakan tangan saya, jejak kaki, sidik jari, anggota keluarga, warna mata, warna kesukaan, cerita waktu bayi dan hobi 3. Setelah buku selesai, guru meletakkan buku di runagan terbuka sehingga dapat dilihat anka-anak lain. Selain menghargai anak kegaitan ini juga menanamkan sikap positif terhadap perbedaan dan keunikan masing-masing anak 4. Satu hal yang perludiingat kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik jika anak telah terbiasa dengan aktivitas membaca dan bercerita serta mengekspresikan diri. b. Story Telling Storytelling adalah sebuah teknik menyampaikan sebuah cerita dengan cara mendongeng. Storytelling menggunakan kemampuan penyaji untuk menyampaikan sebuah cerita dengan gaya, intonasi, dan alat bantu yang menarik minat pendengar. Teknik Storytelling ini sering digunakan dalam proses belajar mengajar utamanya pada level pemula atau anak- anak. Teknik ini bermanfaat melatih kemampuan mendengar secara menyenangkan. Tujuan:
  • 58. 58 | P a g e Meningkatkan kemampuan bebahasa, mengembangkan kreativitas anak dalam bahsa, mengembangkan kemapuan imajinasi anak. Alat dan bahan: Guru dapat meyiapkan ruangan kelas dengan karpet yang digelar, buku, atau media bergambar Kegiatan: 1. Anak-anak diajak untuk duduk membentuk formasi lingkungan 2. Anak-anak didorong untuk bercerita mengenai pengalamannya tentang suatu hal ataupun menceritakan dongeng yang biasa mereka dengar dari orang tuanya 3. anak-anak yang lain mendengarkan dan melakukan tanya jawab kepada anak yang sedang bercerita 4. guru dapat berperan sebagai fasilitator yang menghangatkan suasana dan megajak anak untuk berfantasi melalui pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan 5. Guru dapat pula membuka prolog suatu cerita kemudian di tengah- tengah menghentikan ceritanya dan bertanya pada anak bagaimana kelanjutan cerita tersebut. c. Mendongeng Mendongeng merupakan keterampilan berbahasa lisan yang bersifat produktif. Dengan demikian, mendongeng menjadi bagian dari keterampilan berbicara. Keterampilan mendongeng sangat penting bagi penumbuhkembangan keterampilan berbicara bukan hanya sebagai
  • 59. 59 | P a g e keterampilan berkomunikasi, melainkan juga sebagai seni. Dikatakan demikian karena mendongeng memerlukan kedua keterampilan berbicara tersebut. Tujuan: Mengajarkan nilai moral yang baik, mengembangkan daya imajinasi anak, menambah wawasan anak-anak, meningkatkan kreativitas anak, Mendekatkan anak-anak dengan Orangtuanya, dan menghilangkan ketegangan/stress. Alat dan bahan: Boneka jari atau boneka (sesuai dengan karakter yanga ada didalam cerita dongeng) Kegiatan: 1. Guru menanyai anak tentang tema dari cerita dongeng yang akan ditampilkan 2. Guru memberikan rangsangan kepada anak agar fokus terhadap cerita 3. Kemudian guru mulai bercerita di depan kelas 4. Berikan cerita yang membuat anak semangat dalam belajar 5. Kemudian di akhir saat selesai berdongeng guru dapat mengajak anak bernyanyi
  • 60. 60 | P a g e J. PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI MUSIK DAN LAGU Pengertian Musik Musik adalah suatu bunyi yang bisa didengarkan yang mempunyai nada tersendiri sehingga menjadi bunyi yang enak didengar52. Suara yang dihasilkan dari bunyi yang tersusun dari tangga nada, dengan tersusunnya nada tangga tersebut akan menghasilkan suatu suara yang bagus indah dan mempunyai makna. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu)53. Musik merupakan cara simbolis untuk mengekspresikan pikiran atau suasana hati seseorang. Dengan musik anak- anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaan- perasaan dan gagasan mereka dengan cara menari atau bergerak mengikuti suara music. Menurut kamus besar bahasa indonesia lagu adalah arti kata, ejaan, ragam suara yang berirama (dalam bercakap, bernyanyi, bercakap dan sebagainya.)54 Lagu merupakan ragam irama suara yang berirama atau nyayian. Jadi lagu dan musik merupakan hal yang saling berhubungan ketika kita mendengarkan musik didalamnya juga terdapat lagu akan tetapi musik dan lagu bisa juga didengarkan berbeda-beda, contohnya mendengarkan musik saja misalnya instrumen dan juga lagu bisa 52Mahmud dkk, Karakteristik lagu anak dan dasa-dasar mengarang lagu anak-anak, jakarta:depdiknas hlm. 20 53https://www.google.com pengertian musik. Diakses tanggal 11-11-2017 jam20:15 WIB 54http://www.pengertian lagu. Diakses tanggal 14-1-2017 jam19:56 WIB PERTEMUAN 13 PERTEMUAN 12 Latihan
  • 61. 61 | P a g e didengarkan tanpa musik misalnya pada saat bernyanyi tanpa menggunakan musik. Manfaat Musik dan lagu untuk Perkembangan Anak Usia Dini 1. Manfaat musik a. Musik dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi. Musik merupakan stimulan bagi anak dalam segala hal termasuk juga kreativitas. Musik melatih seluruh otak anak karena ketika mendengarkan sebuah lagu, otak kiri (bahasa, logika, matematika dan akademik) memproses lirik, sementara otak kanan memproses musik (irama, persamaan bunyi, gambar, emosi, kreativitas).. Lwin, dkk menjelaskan bahwa peran musik dalam menstimulasi kesadaran kreatif telah didukung oleh beberapa studi penelitian yang mengungkapkan bahwa subjek penelitian yang didengarkan musik dengan menyampaikan cerita- cerita akan lebih imajinatif dan kreatif dibandingkan secara keheningan. Contohnya saja saat mendengarkan cerita atau film dengan diiringi oleh suara musik, anak akan lebih imajinatif dengan emosinya. Seolah- olah anak berada dalam situasi cerita tersebut sehingga perkembangan dalam emosinya dan kreativitasnya lebih baik dari pada anak yang mendengarkan cerita tanpa ada sounde ffect. Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa musik dapat mengembangkan kreativitas anak dan imajinasinya secara bertahap.55 Dengan musik anak bisa berekspresi sesuka hatinya, sehingga ia akan lebih mengeksplor dengan lingkungan sekitarnya. Anak yang mendengar sebuah lagu akan menggerakkan badannya sesuai dengan imajinasi masing-masing. Sehingga tanpa ia sadari kreativitas dan imajinasinya berkembang dengan sendirinya b. Musik dapat meningkatkan dan mengajarkan kecerdasan lainnya. 55May, Lwin, dkk . (2008) . How to Multiply Your Child’s Intelligence. Jakarta : PT. Indeks, 138