Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Komunikasi dan Motivasi
1. PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU
DAN
MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP
SIKAP INOVATIF GURU DI SMK N 2 BINJAI
MOCH. MUSTA’IN
NIM. 8156132080
2. LATAR BELAKANG
Rendahnya sikap inovatif guru di SMK N 2 Binjai
yang dapat digambarkan dari fenomena-fenomena
yang diamati langsung yaitu: 1) Adanya guru tidak
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dalam proses belajar mengajar. 2) Motivasi
berprestasi guru masih rendah. 3) Adanya guru
yang menggunakan bahan dan sumber belajar yang
sama dari waktu ke waktu. 4) Kurang terjalinnya
komunikasi interpersonal guru mengakibatkan
keengganan guru bertanya terhadap informasi yang
telah disampaikan oleh kepala sekolah, walaupun
terkadang ada informasi yang kurang jelas.
3. LATAR BELAKANG
Tabel 1
Data Sikap Inovatif Guru di SMK Negeri 2 Binjai
Sumber: Catatan Kepala SMK Negeri 2 Binjai
No Fenomena Yang Diamati Pernyataan Jumlah Guru Persentase
1 Tidak membuat RPP dalam PBM
Negatif 9 orang 14,51
2 Menggunakan bahan dan sumber
belajar yang sama dari waktu ke
waktu
Negatif 44 orang 70,97
3 Melakukan analisis terhadap hasil
belajar siswa Positif 16 orang 25,81
4 Menggunakan metode konvensional
dalam PBM Negatif 46 orang 74,19
5 Guru membuat modul dan hand out
Positif 15 orang 24,19
4. LATAR BELAKANG
Tabel 2
Data Prestasi Guru Di SMK Negeri 2 Binjai
Sumber: Catatan Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Binjai
No Jenis Lomba Jumlah Guru Persentase
1 Lomba PTK 3 orang 4,84
2 Lomba karya tulis inovasi pembelajaran 4 orang 6,45
3 Lomba guru berprestasi 3 orang 4,84
4 Lomba lainnya 5 orang 8,06
Jumlah 15 orang 24,19
5. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai
berikut: Mengapa sikap inovatif guru di SMK
Negeri 2 Binjai masih rendah? Mengapa
motivasi berprestasi guru di SMK Negeri 2 Binjai
masih rendah? Apa penyebab kurangnya inisiatif
guru untuk memperbaiki mutu proses belajar
mengajar? Mengapa di SMK Negeri 2 Binjai
terlihat masih kurang harmonisnya komunikasi
interpersonal guru.
6. PEMBATASAN MASALAH
Menyadari banyaknya masalah yang diteliti dan
keterbatasan sumber bacaan, waktu yang
penulis miliki penulis membatasi masalahnya
pada komunikasi interpersonal guru dan
motivasi berprestasi, dengan demikian
penelitian ini akan melihat “pengaruh
komunikasi interpersonal guru dan motivasi
berprestasi terhadap sikap inovatif guru di SMK
Negeri 2 Binjai”.
7. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Sejauhmana pengaruh komunikasi interpersonal
guru terhadap motivasi berprestasi di SMK Negeri 2
Binjai?
2. Sejauhmana pengaruh komunikasi interpersonal
guru dan motivasi berprestasi terhadap sikap
inovatif guru di SMK Negeri 2 Binjai?
8. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan perumusan masalah di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. Pengaruh komunikasi interpersonal guru
terhadap motivasi berprestasi di SMK Negeri 2
Binjai.
2. Pengaruh komunikasi interpersonal guru dan
motivasi berprestasi terhadap sikap inovatif
guru di SMK Negeri 2 Binjai.
9. Sikap Inovatif Guru
• Sikap inovatif hendaklah dimiliki oleh setiap guru,
menurut Usman (2002:27) mengemukakan sikap
inovatif guru merupakan serangkaian sikap yang saling
berkaitan dilakukan dengan perubahan dan
pembaharuan dalam situasi tertentu serta
berhubungan dengan sikap dan perkembangan siswa
untuk mencapai tingkat pengajaran.
• Muller (2002:25) mengemukakan sikap inovatif guru
merupakan kecenderungan yang dimiliki guru terhadap
reformasi pendidikan dan pembaruan kurikulum dan
penerapan metode mengajar yang tergantung pada
guru dalam mengajar.
10. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Inovatif Guru
Purwanto (2001:30) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi sikap inovatif
guru adalah:
1. Komunikasi Interpersonal
Keunggulan komunikasi interpersonal ini adalah dalam hal-hal sebagai berikut: a)
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dua arah, hal ini memberikan
kesempatan kepada calon adopter untuk mencari informasi lebih lanjut atau
melakukan klarifikasi. Selain itu, karena adanya komunikasi dua arah dapat
menghilangkan adanya hambatan sosial psikologis seperti masalah persepsi atau daya
ingat, b) mendorong individu untuk merubah sikap ke arah mengadopsi inovasi. Peran
media interpersonal dalam hal ini sangat penting dalam memberikan dukungan atau
mempengaruhi seseorang untuk segera mengadopsi inovasi. Jadi peran komunikasi
interpersonal dalam proses sikap inovatif adalah sangat berpengaruh terutama pada
tahap persuasi.
2. Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi mendorong perlunya diadakan inovasi, jika dilacak biasanya
bersumber pada dua hal yaitu: a) kemauan sekolah untuk mengadakan komunikasi
interpersonal guru terhadap tantangan kebutuhan masyarakat, dan b) adanya usaha
untuk menggunakan sekolah untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Antar
sekolah dan sistem sosial terjadi hubungan komunikasi interpersonal yang erat dan
saling mempengaruhi, dengan demikian akan terjadi perubahan yang bersifat dinamis
yang disebabkan adanya hubungan interpersonal antara sekolah dan masyarakat.
11. Hakikat Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal dapat diartikan sebagai komunikasi
antar pribadi atau antar satu manusia dengan manusia lain.
Menurut Muhammad (2002:159) mengartikan “komunikasi
interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara satu
orang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di
antara dua orang yang dapat diketahui balikannya”.
Di samping itu menurut Thoha (2004:166) mengatakan bahwa
“komunikasi interpersonal adalah sebagai proses penyampaian
pesan atau berita yang dilakukan oleh seseorang dan
diterimanya berita tersebut oleh orang lain tau kelompok kecil
dari orang-orang, dengan suatu akibat dan umpan balik yang
segera”.
12. Hakikat Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi dikemukakan oleh McCelland yang didasarkan
pada hasil penelitian yang intensif mengenai kebutuhan untuk
berprestasi. Menurut McCelland (2002) yang dikutip TIM MKDK UNP
(2003:97) menjelaskan setiap orang memiliki tiga kebutuhan dasar
yaitu: 1) kebutuhan akan kekuasaan, 2) kebutuhan berafiliasi, 3)
kebutuhan berprestasi. Selanjutnya Celland mengungkapkan bahwa
“kebutuhan berprestasi terwujud dalam keberhasilan dalam
melakukan tugas-tugas yang diembankan”.
Prestasi yang telah dicapai guru merupakan peranan dari adanya
komunikasi antara guru dengan kepala sekolah yang memberikan
pengaruh pada lancar tidaknya proses pembelajaran. Tim
pengembangan MKDK IKIP Semarang (2000:24) dalam Nasution (2008)
menyatakan bahwa:
“Makin renggang hubungan atau jarak antara guru dengan kepala
sekolah, semakin terbatas pendidikan. Jarak atau renggangnya
hubungan ini dalam arti pergaulan. Jarak guru dengan kepala sekolah
disebut renggang (jauh), apabila antara mereka tidak ada saling
pengertian, misalnya: menyesuaikan diri, perasaan cinta kasih. Semua
ini mempengaruhi sikap masing-masing yang saling menentukan batas-
batas pendidik.”
14. Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis yang telah diuraikan
di atas serta tujuan penelitain yang ingin
dicapai, maka dirimuskan hipotesis penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Komunikasi Interpersonal Guru berpengaruh
signifikan terhadap Motivasi Berprestasi di SMK
N 2 Binjai.
2. Motivasi Berprestasi berpengaruh signifikan
terhadap sikap inovatif guru di SMK N 2 Binjai.
15. METODOLOGI PENELITIAN
• Tempat dan Waktu Penelitian
• Populasi dan Sampel
• Teknik Pengumpulan Data
• Uji Validitas dan Reliabilitas
• Teknis Analisis Data
16. • Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian, yaitu di SMK Negeri 2 Binjai
Penelitian ini diperkirakan memerlukan waktu tiga
bulan, yakni Juli-September 2016.
. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMK
N 2 Binjai yang mengajar tahun ajaran 2015/2016 yang
berjumlah 62 orang guru.
Untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi
digunakan rumus Slovin yang jumlahnya 38.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
teknik “Proporsional Stratified Random Sampling”.
17. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah angket disusun
berdasarkan model Skala Likert.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk mengetahui validitas instrument
dilakukan dengan rumus korelasi product
moment.
Pada penelitian ini untuk pemeriksaan
reliabilitas instrument menggunakan rumus
Alpha Cronboach
18. TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis Deskriptif
Untuk menginterpretasikan hasil analisis deskriptif, maka
digunakan kriteria yang diungkapkan oleh Halim (dalam Harina,
2006:44) yaitu sebagai berikut:
Nilai Rata- rata Keterangan
4,01-5,00
3,00-4,00
2,01-3,00
1,01-2,00
0,00-1,00
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah