Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Peran Komunikasi Antar Pribadi Terhadap Perbedaan Pendapat Dalam Sebuah Keluarga.pdf
1. PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI TERHADAP PERBEDAAN
PENDAPAT DALAM SEBUAH KELUARGA
Ryan Aditya Putra Nugeraha1
, Lingga Kusnawardanu2
, Novalia Agung Wardjito Ardhoyo3
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta.
Fakultas Ilmu Komunikasi
Email : ryan.aditya.pn@gmail.com
Abstract
This article explains role of interpersonal communication on different opinion in the family. Family is the smallest
social environment owned by each individual. Even on a small scale, the relationship between family members is
closer and more intimate. Humans as individual and social beings will communicate and influence each other in
various relationships, with different styles and ways. Communication is the basis of all interactions between
humans. Human interactions between individuals, groups and organizations are impossible without
communication. Likewise in family interactions, both between family members, parents and children.
Communication is process of delivering messages or interactions from the sender to the recipient and in the
communication process there is an obstacle, it can be seen that communication is not easy. There are several
forms of communication, one of which is interpersonal communication that can occur in the family environment.
Interpersonal communication is face-to-face communication between individuals which allows each participant
to directly observe the reaction of the other participant. The purpose of this research is to show the various
problems that cause communication failure in the family. Descriptive qualitative method used by the author. The
author uses various data collection methods, including data collection techniques which include observation,
interviews.
Keyword : Communication, Interpersonal communication, family
Abstrak
Dalam artikel ini menjelaskan peran komunikasi interpersonal terhadap perbedaan pendapat dalam keluarga.
Keluarga merupakan salah satu lingkup sosial terkecil yang dimiliki oleh setiap individu. Meski dalam lingkup
kecil, hubungan yang dibangun antar anggota keluarga lebih dekat dan intim. Manusia sebagai makhluk individu
dan sosial akan saling berkomunikasi dan saling mempengaruhi dalam berbagai hubungan, dengan gaya dan cara
yang berbeda. Komunikasi adalah dasar dari semua interaksi antara manusia. Interaksi manusia antara individu,
kelompok dan organisasi tidak mungkin terjadi tanpa komunikasi. Demikian juga dalam interaksi keluarga, baik
antar anggota keluarga, orang tua maupun anak. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau interaksi
dari pengirim kepada penerima dan dalam proses komunikasi tersebut terdapat suatu kendala, dapat dilihat bahwa
komunikasi bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa bentuk komunikasi, salah satunya adalah komunikasi
interpersonal yang dapat terjadi di lingkungan keluarga. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi tatap muka
antara individu yang memungkinkan setiap peserta untuk secara langsung mengamati reaksi peserta lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan berbagai masalah yang menyebabkan gagalnya komunikasi
dalam keluarga. Metode kualitatif deskriptif digunakan oleh penulis. Penulis menggunakan berbagai metode
pengumpulan data, diantaranya teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara.
Kata Kunci : Komunikasi, Komunikasi Antar Pribadi, Keluarga
2. 1
PENDAHULUAN
Menurut Olson dalam Berger
Charles, Roloff Michael dan Roskos-
Ewoldsen dalam bukunya Handbook Ilmu
Komunikasi, komunikasi keluarga sebagai
dimensi ketiga yang berlaku untuk
memfasilitasi. Artinya, adalah komunikasi
keluarga yang menentukan ke mana
keluarga akan tergolong menuruti dua
dimensi dasar kohesi dan adaptasi. Olson
mengidentifikasi bahwa keterampilan
komunikasi spesifik yang memfasilitasi
peralihan tersebut meliputi keterampilan
berbicara untuk diri dan menghindari
berbicara untuk orang lain, keterampilan
mendengarkan seperti kegiatan
mendengarkan secara aktif dan empati, dan
keterampilan komunikasi umum seperti
pengungkapan diri, kejelasan,
keterangkaian, penjejakan, dan
penunjukkan rasa hormat dan penghargaan
kepada orang lain. Komunikasi keluarga
adalah suatu pengorganisasian yang
menggunakan kata-kata, sikap tubuh,
intonasi suara, tindakan untuk menciptakan
harapan image, ungkapan perasaan serta
saling membagi pengertian. Komunikasi
dalam keluarga juga dapat diartikan sebagai
kesiapan membicarakan dengan terbuka
setiap hal dalam keluarga baik yang
menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan, juga siap menyelesaikan
masalah-masalah dalam keluarga dengan
pembicaraan yang dijalani dalam kesabaran
dan kejujuran serta keterbukaan.
Harold Laswell seorang ilmuwan
dalam bidang ilmu politik dari Yale
University dalam artikelnya tahun 1948
menvebutkan sebuah model komunikasi
yang mungkin paling dikenal sepanjang
masa. Model ini muncul dalam
perkembangan studi Laswell tentang
propaganda politik. Model ini merupakan
sebuah pandangan umum tentang
komunikasi yang dikembangkan dari
batasan ilmu politik. Menurut Lasswel,
personal komunikasi menyangkut 5 (Lima)
pertannyaan sederhana who,says what,in
which channel,to whom,with what effect”.
Model komunikasi klasik dari Lasswell ini
menunjukkan bahwa pihak pengirim pesan
(komunikator) pasti mempunyai suatu
keinginan untuk mempengaruhi pihak
penerima (komunikasi), dan karenanya
komunikasi harus dipandang sebagai upaya
persuasi.Setiap upaya penyampaian pesan
dianggap akan menghasilkan akibat, baik
positif ataupun negatif.
Didalam sebuah keluarga tidak
mungkin tidak pernah terjadi sebuah
konflik. Konflik di sebuah keluarga sangat
beragam, salah satunya ialah perbedaan
pendapat antara orang tua dan anak. Selain
sebagai pelengkap hubungan harmonis,
hubungan ini juga memperkuat ikatan
antara orang tua dan anak. Sayangnya, tidak
3. 2
semua orang tua mahir berkomunikasi
dengan anak-anaknya. Ini bisa jadi karena
kesulitan, salah satunya membuat anak
terus didengarkan. Ada banyak orang tua
yang hanya memperhatikan perintah yang
ditujukan kepada anak. Instruksi ini
kadang-kadang ditolak oleh anak muda.
Sayangnya, kejadian seperti ini memberi
kesan kepada orang tua bahwa mereka akan
terus menekan anak-anak mereka tanpa
menawarkan jalan keluar. Pada
kenyataannya, permintaan anak tidak
diragukan lagi merupakan tindakan terbaik.
tetapi hal ini masih sulit terjadi dikarenakan
dalam pribadi masing masing masih ada ke
ego an yang membuat komunikasinya jadi
terhambat.
Salah satu contoh kasus di atas
kenapa dapat terjadinya perbedaan
pendapat di dalam sebuah keluarga ialah
karna kemauan sang anak yang berbeda
dengan keinginan orang tuanya. Maka dari
itu terjadi lah suatu perdebatan antara sang
anak dengan orang tua nya, karna adanya
perdebatan antara anak dan orang tua itu
membuat sang anak menjadi kesal karna
keinginan anak itu tidak sesuai dengan
keingin dari orang tua nya. Sang anak
menginginkan melanjutkan ke jenjang
kuliah formal sedangkan orang tuanya
menginginkan anaknya sama seperti orang
tua nya dahulu yaitu menjadi seorang polisi.
Oleh karena itu, dalam riset ini kami
mencoba untuk memperoleh hambatan
hambatan apa saja yang terjadi dalam
komunikasi antarpribadi terkait dengan
fenomena antar orangtua dengan anak
METODOLOGI PENELITIAN
Paradigma adalah cara pandang
seseorang mengenai suatu pokok
permasalahan yang bersifat fundamental
untuk memahami suatu ilmu maupun
keyakinan dasar yang menuntun seorang
untuk bertindak dalam kehidupan sehari-
hari. Paradigma dalam penelitian ini
menggunakan post positivisme yang
bertujuan untuk melihat bahwa realitas itu
memang nyata dan sesuai hukum alam.
Pendekatan yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
yang bertujuan untuk memahami fenomena
manusia atau sosial dengan merefleksikan
pandangan rinci seorang informan,
menciptakan gambaran yang komprehensif
dan kompleks yang dapat diungkapkan
secara verbal. Dalam metode penelitian,
penelitian ini bersifat kualitatif dengan
pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk
menggabarkan dan meringkas berbagai
kondisi yang menjadi obyek pada
penelitian. Untuk itu peneliti
mewawancarai partisipan dengan
mengajukan pertanyaan yang dibuat,
informasi dari partisipan kemudian
dikumpulkan lalu di analisis, hasil analisis
dapat berupa penggambaran atau deskripsi,
hasil akhir dari penelitian kualitatif
4. 3
dituangkan dalam bentuk laporan tertulis.
Dalam melakukan penelitian ini penulis
mewawancara satu narasumber yang
identitasnya disembunyikan dengan
menggunakan metode wawancara tertutup.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk
memperoleh gambaran seutuhnya
mengenai suatu hal menurut pandangan
manusia yang diteliti oleh peneliti.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengumunpulan
data dengan cara wawancara, maka
penilitian ini di buat secara kualitatif perlu
dilakukan adanya pengenalan dan
penyebab dari permasalahan dengan cara
mencari fakta kepada sang narasumber
yang terlibat. Dengan melakukan
wawancara, penulis dapat mengetahui
berbagai faktor penyebab adanya konflik di
dalam suatu keluarga yang penulis
fokuskan pada masalah perbedaan
pendapat.
Analisis Teori Laswell
Dalam penelitian ini menggunakan
analisis teori Laswell sebagai berikut. Who,
Dikutip dari buku Dasar-dasar Komunikasi
(2021) karya Suci R. Mar’ Ih
Koesomowidjojo, ‘who’ berkedudukan
sebagai komunikator atau sumber
informasi, bertugas untuk memulai
komunikasi, baik secara individu,
kelompok, maupun lembaga. Contoh dari
kasus ‘who’ Teori Lasswell, salah satu
faktor terjadinya komunikasi tidak berjalan
lancar adalah, adanya perbedaan pendapat
antara orang tua dan anaknya awal mula
terjadinya perbedaan pendapat dikarenakan
sang orang tua tidak menjelaskan dengan
detail apa kemauan dari sang orang tua,
sehingga ada beberapa kondisi yang
membuat komunikasinya menjadi tidak
sampai. Says what, Merujuk pada hal apa
yang akan disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan. Contoh dari Kasus
‘Says what’ Teori Lasswell, Orang tua dari
anak itu yang pertama kali yang
menanyakan apa kemauan dari sang anak.
Dan hal itu yang membuat salah pengertian
yang menghasilkan perbedaan pendapat
dari kedua belah pihak yaitu sang orang tua
dan anaknya. Karna sang orang tua
beranggapan bahwa sang orang tua tahu
segala hal yang anaknya ingin kan dan sang
orang tua beranggapan apa yang orang tua
nya lakukan itu benar. In which channel,
Artinya saluran atau media apa yang akan
digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi dari komunikator kepada
komunikan, baik secara langsung (tatap
muka) maupun tidak (lewat media
elektronik atau media cetak). Contoh kasus
dari ‘In which channel’ Teori Lasswell, Di
dalam percakapan itu menyampaikan
pesannya secara langsung yang di lakukan
oleh orang tua dan sang anak. Percakapan
itu berlangsung di rumah lebih tepatnya di
5. 4
ruang keluarga, yang awalnya sedang
berbicara biasa yang pada akhirnya sang
orang tua menanyakan apa kemauan sang
anak. To whom, Saat akan mengirim pesan,
komunikator harus menentukan pihak
penerima (komunikan) pesan atau
informasi tersebut. Pihak penerimanya bisa
berupa individu, kelompok, atau lembaga.
Contoh kasus dari ‘To whom’ Teori
Lasswell, Perbincangan tersebut di lakukan
oleh orang tua kepada anaknya. Salah satu
faktornya karna kemauan orang tuanya
kepada sang anak ingin di turuti oleh sang
anak. Maka dari itu orang tua berbicara
secara langsung kepada anaknya dengan
menanyakan apa yang di inginkan anaknya
kedepannya atau kemuan sang anak With
what effect, Setelah pesan diterima, perlu
dilihat adakah perubahan pada diri
komunikan, seperti bertambahnya
pengetahuan, perubahan pendapat,
perubahan sikap, dan sebagainya. Contoh
dari kasus ‘With what effect’ Teori
Lasswell, Karna orang tua menanyakan hal
apa yang sang anak inginkan atau kemauan
sang anak, dan anak dari orang tua itu
memiliki perbedaan keinginan atau
kemauannya sendiri yang berbeda dengan
kemauan sang orang tua. dan hal itu
membuat sang orang tua dan anak berdebat
karna memiliki perbedaan pendapat. Yang
membuat sang anak kesal lalu orang tuanya
pun mengikuti kemauan sang anak tetapi
dengan sang anak harus bisa
mempertanggung jawabkan apa yang sang
anak pilih.
Analisis Nilai, Norma, Moral & Etika
Nilai/ value, Apakah nilai atau
value itu? Nilai merupakan masalah yang
penting yang dibahas oleh filsafat tepatnya
oleh cabang filsafat aksiologi. Tidaklah
mengherankan apabila aksiologi sebagai
problem of human value. Nilai dapat
diklasifikasikan dalam banyak hal atau
cara. Menurut Lois O Kattsoft antara lain
membedakan nilai dalam dua macam yaitu
nilai instrinsik dan nilai instrumental. Nilai
Instrinsik adalah nilai dari sesuatu yang
sejak semula sudah bernilai, sedangkan
nilai Instrumental adalah nilai dari sesuatu
karena dapat dipakai sebagai sarana untuk
mencapai tujuan sesuatu. Nilai yang di
dapat dari hasil wawancara yang penulis
lakukan adalah di dalam suatu keluarga
pasti ada yang namanya perdebatan namun
di balik perdebatan itu ada nilai yang dapat
di ambil seperti sang orang tua dapat
mengerti kemauan anaknya maupun
sebaliknya. Dan orang tua tau bagaimana
menyampaikan sesuatu terhadap anak nya
agar tidak terjadi konflik kembali.
Norma, Agar system nilai yang ada
pada orang (masyarakat) itu dapat diangkat
kepermukaan, sehingga tidak menghasilkan
sikap dan perilaku yang diskriminasif, perlu
ada wujud nilai yang kongkrit. Sehingga
dilihat dari bentuk hakikatnya, maka
6. 5
kaedah merupakan perumusan suatu
pandangan mengenai perilaku. Setiap
norma mengandung perintah atau
mengandung larangan untuk melakukan.
Hal itu diwujudkan dalam bentuk tertulis
atau tidak tertulis oleh lembaga yang
berwenang untuk membentuknya. Norma
yang dapat disimpulkan dari hasil
wawancara yang kami lakukan ialah orang
tua dapat mengerti sang anak dan dapat
menerapkan nilai nilai tertentu agar tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan.
Moral, Kata moral bersal dari latin
mores yang artinya kebiasaan-kebiasaan,
adat istiadat yang kemudian berarti kaedah-
kaedah tingkah laku. Seseorang (individu)
yang tingkah lakunya menaati kaedah-
kaedah yang berlaku dalam masyarakat
disebut baik secara moral, dan jika
sebaliknya jika tidak baik adalah amoral
(immoral) (L. Pramuda. 1995:15). Moral
adalah hasil penilaian tentang baik buruk
seseorang atau suatu masyarakat. Penilaian
disini berarti suatu tindakan terhadap
seseorang atau masyrakat. Apa yang dinilai
adalah keseluruhan pribadi orang atau
masyarakat itu. Dengan perkataan lain
moral berkaitan dengan integritas manusia,
dengan harkat dan martabatnya sebagai
manusia.
Etika, Setiap orang sudah pasti
mempunyai moral, tetapi belum tentu setiap
orang mengadakan pemikiran secara kritis
tentang moralnya. Pemikiran yang kritis
tentang moral inilah yang disebut etika.
etika itu adalah persoalan kemauan
manusia. Orang sanggup berbuat baik atau
tidak itu erat kaitannya dengan masalah
keamauan, sebaliknya orang yang
kemauannya kuat cenderung untuk tidak
melakukan hal-hal yang baik itu
memerlukan perjuangan, maka dari tanpa
adanya kemauan untuk berjuan, seorang
manusia (sebagai warga negara) tidak akan
melaksanakan sesuatu yang berkaitan
dengan segi kemanusiaan. Kendati
demikian etika akan berusaha menerangkan
karakteristik tiap-tiap moral yang dikajinya,
selanjutnya terserah kepada masing-masing
individu atau pihak masyarakat tertentu
untuk memilihnya. Sang orang tua maupun
anak kritis terhadap sesuatu hal yang
dibicarakan namun ada beberapa hal yang
dapat menjadi perdebatan apabila sudah
tidak dapat dikendalikan namun disini
keluarga atau individu tertentu berusaha
untuk menerangkan apa yang sebelumnya
mereka utarakan.
Analisis Teori Dialektika Relasional
Dalam teori ini, orang membangun
suatu relasi kemudian melakukan
komunikasi antarpribadi, dan didalam suatu
relasi tersebut terjadi adanya konflik. Dan
karna adanya konflik ini menjadi
kondisinya kemudian dikenal sebagai
ketegangan dialektis.
7. 6
Contoh kasus Teori Dialektika
Relasional, didalam keluarga pastinya akan
ada yang namanya relasi antar individu.
Seorang anak yang sedang menjalin relasi
dengan orang tuanya seketika terganggu
karna adanya konflik, yaitu konflik
perbedaan pendapat antara orang tua
dengan anaknya yang membuat sang anak
menjadi kesal karna kemauan yang anak
inginkan berbeda dengan apa yang orang
tuanya inginkan, lalu dari situlah terjadi
konflik.
Analisis Teori Disonansi Kognitif
Teori ini merupakan teori yang
bersinggungan dengan psikologi. Tetapi,
jika dikaitkan dengan bidang komunikasi,
Disonansi Kognitif ini merupakan suatu
komunikasi yang berhubungan dengan
perasaan ketidaknyamanan dengan lawan
bicaranya bisa terjadi karena sikap,
pemikiran, dan perilaku yang tidak baik
atau tidak sesuai.
Sang anak yang menginginkan
sesuatu dan yang ternyata keingin sang
anak berbeda dengan keinginan orang
tuanya ini terjadi karena adanya perbedaan
pemikiran disetiap individu baik sang anak
maupun sang orang tua. oleh karena itu
sang anak menjadi kesal kepada orang
tuanya karena perbedaan pemikiran atau
perbedaan pendapat itu.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian
terhadap kasus perbedaan pendapat
didalam sebuah keluarga yang terjadi pada
sang anak dan orang tuanya yang sudah
dituliskan didalam jurnal ini. Penulis dapat
memberikan kesimpulan terhadap kasus
perbedaan pendapat didalam sebuah
keluarga dari hasil penelitian terhadap
narasumber yang tidak dapat disebutkan
namanya di dalam jurnal ini.
Dengan melakukan analisis
menggunakan teori Laswell, terjadinya
perdebatan antara orang tua dengan sang
anak karna perbedaan pendapat atau
keinginan dari sang anak dengan orang
tuanya dan orang tua dari sang anak
menganggap apa sang orang tua tahu segala
hal yang anaknya inginkan dan sang orang
tua beranggapan apa yang orang tua nya
lakukan itu benar. Oleh karna itu terjadilah
perdebatan antara sang anak dengan orang
tuanya.
Beberapa teori komunikasi antar
pribadi yang diambil dalam jurnal ini ialah,
Teori Dialektika Relasional dan Disonansi
Kognitif, kedua teori ini bersangkutan
dengan kasus yang ada dalam jurnal ini dan
dapat memberikan wawasan lebih dari teori
– teori yang di paparkan.
8. DAFTAR PUSTAKA
Berger Charles, R. M.-E. (2014).
Handbook Ilmu Komunikasi.
Bandung: Nusa Media.
Diamastuti, E. (2015). PARADIGMA
ILMU PENGETAHUAN
SEBUAH TELAAH KRITIS.
Jurnal Akuntansi Universitas
Jember, 62.
Fadli, M. R. (2021). Memahami Desain
Metode Penelitian Kualitatif.
Humanika Kajian Ilmiah Mata
Kuliah Umum Vol. 21, No, 1.
Hariyanto, D. (2021). Pengantar Ilmu
Komunikasi. Sidoarjo: UMSIDA
PRESS.
Heru. (2018, Maret 19). 14 Teori – teori
Komunikasi Antar Pribadi dan
Pengertiannya. Retrieved from
Pakar Komunikasi :
https://pakarkomunikasi.com/teori-
teori-komunikasi-antar-pribadi
Nilam, N. (2014). Memahami Studi
Dokumen dalam Penelitian
Kualitatif. Wacana Vol.15, No. 2.
Nurhidayah, E. (2017). Paradigma Post
Positivisme. Artikel sosant.
Suyatno. (2012). NILAI, NORMA,
MORAL, ETIKA DAN
PANDANGAN HIDUP PERLU
DIPAHAMI. PKn Progresif, Vol. 7
No. 1 Juni 2012.