bantu motorik, komunikasi, belajar
Kurikulum: kurikulum nasional tapi disesuaikan
Evaluasi: kuantitatif dan kualitatif
Sarana: kursi roda, tripod, alat bantu lainnya
Guru: dilatih khusus mengajar anak CP
Orang tua: dilibatkan dalam proses pembelajaran
Inklusi: anak CP belajar bersama tetapi mendapat perlakuan khusus
Itulah penanganan anak CP di sekolah umum
3. Perkembangan fisik yang optimal
diperlukan anak dalam
kehidupannya sehari-hari. Juga
untuk mengoptimalisasikan
aspek perkembangan lainnya.
Bagaimana dengan anak-anak yang memiliki kelebihan baik
sejak lahir mapun sesudah lahir ? Bagaimana dia berkembang
? Dan bagaimana sistem belajar yg sesuai untuk mereka yg
istimewa ?
LATAR BELAKANG
TUGAS KITA !
5. CELEBRAL
PALSY
Yang pertama kali
memperkenalkan penyakit
ini adalah William John
Little (1843) Sir William
Olser adalah yang pertama
kali memperkenalkan
istilah cerebral palsy,
sedangkan Sigmund Freud
menyebutnya dengan
istilah Infantile Cerebral
Paralysis.
7. CELEBRAL
PALSY
Serebral palsi ialah suatu keadaan
kerusakan jaringan otak yang kekal dan
tidak progresif
situasi dengan suatu tanda tidak baik
pada bagian otak yang berfungsi
mengendalikan, menggerakkan,
kelumpuhan, dan lain gangguan fungsi
tangan
gangguan terhadap pengendalian fungsi
motor disebabkan kerosakan pada otak
yang sedang berkembang
kecacatan yang memberi kesan terhadap
bentuk muka, pergerakan, kemahiran
motor.
berkombinasi dengan gangguan epilepsi,
mental, belajar,penglihatan, pendengaran
dan komunikasi.
Serebral palsi merupakan kelainan dr
lahir
8. Spasticity yaitu
kerusakan pada korteks
seribri (bagian luar otak)
yang menyebabkan
hyperactive reflex atau
stretch reflex
Athetosis yaitu
kerusakan pada basal
banglia yang
mengakibatkan
gerakan-gerakan
menjadi tidak terkendali
dan tidak terarah.
Ataxia yaitu kerusakan
pada cerebellum (otak
kecil) yang mengakibatkan
adanya gangguan
keseimbangan.
Tremor yaitu kerusakan pada basal
banglia yang berakibat timbulnya
getaran-getaran berirama, baik getaran
itu bertujuan maupun tidak bertujuan
pada hal tertentu.
Rigidity, yaitu kerusakan banglia yang
mengakibatkan kekakuan otot.
9. Ada klasifikasi celebral palsi,
yakni berat, sedang dan
ringan. Yg berat,
membutuhkan bantuan
dalam kehidupan sehari-hari,
yang sedang bisa bekerja
sendiri, tapi bantuan orang
lain benar-benar diperlukan
dan yang ringan, masih bisa
bekerja sendiri hanya
membutuhkan beberapa
bantuan orang lain
Yang paling mungkin kita
temui di PAUD ialah kasus
celebral palsy ringan. Masih
bisa ditangani guru,
memerlukan perhatian
khusus dan tentunya ‘materi
belajar’ khusus bagi mereka.
CELEBRAL
PA
LS
Y
10. Guru harus bisa memahami
kemampuan anak selebral palsi
yang tidak bisa mengikuti seluruh
kegiatan seperti anak lainnya,
untuk kegiatan motorik contohnya
mereka hanya bisa duduk,
sesekali guru perlu mengajak
anak yg normal untuk bernyanyi
sambil duduk, atau melakukan
gerakan nonlokomotor sambil
duduk agar anak merasa senang
dan guru juga harus memberikan
penjelasan kepada anak lainnya
tentang anak-anak yg istimewa
dan mengajari mereka untuk
bersyukur.
Untuk LKS dan kegiatan dalam
kelas, anak celebral palsy bisa
diberikan LKS yg sama,
hambatan yg ditemi kemungkinan
adalah waktu pengerjaan yg agak
lambat dibanding anak lainnya
11. OBESITAS
Dalam dua dekade belakangan ini penderita obesitas
meningkat drastis, padahal di usia dini obesitas bisa
menyebabkan anak terhambat mengikuti
perkembangan lainnya dan pada beberapa kasus
menyebabkan kematian dini.
Merupakan keadaan fisiologis dimana lemak disimpan secara berlebihan didalam tubuh
12.
13. Faktorpenyebabobesitas
• Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga
diduga memiliki penyebab genetik. Penelitian
terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik
memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat
badan seseorang.
• Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting
dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan
seseorang juga memegang peranan yang cukup
berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya
hidup.
• Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang
bisa memengaruhi kebiasaan makannya. Banyak
14.
15. Cara penanganan yang bisa
dilakukan :
Di Rumah
Makan makanan sehat
Melakukan aktivitas fisik
Membatasi anak menonton TV
Di Sekolah
Mandatori pendanaan
pembelajaran fisik
Menyusun standar yg lebih
keras mengenai program
makan siang
Menghilangkan makanan tak
sehat
Menyediakan snack sehat
17. Penyebab Langsung
Penyebab tidak Langsung
Asupan Makanan, Infeksi Makanan
Pola Asuh Anak
Ketersediaan Pangan
Layanan Kesehatan/Sanitasi
Dampak kekurangan gizi pada anak :
1.Gagal tumbuh anak jadi kurus dan pendek
2.IQ yang rendah karena gizi yang kurang ke
otak juga kurang
3.Menurunnya produktivitas
4.Menurunnya daya tahan tubuh
20. DISKUSI
• Prety infeksi makanan
– Anak cacingan di Indonesia kurang gizikah ?
– Asupan dibeberapa daerah belum tentu tercukupi,
jadi gimana penanggulangannya ?
22. • TRI JULI CP, membedakan tipe2 CP.
– Daya ingat anak CP ?
23. Terapi okupasi
• Motorik supaya lebih baik
• Membantu yg memiliki kelainan fisik , mental
motorik dll
• Okupasi TIDAK HANYA untuk cerebral palsy,
tapi juga untuk ABK lainnya.
• Okupasi u/ adhd, autis, CP, down syndrome,
dll
24. • Seperti apa bentuknya ? Kami jg ga tau.
• Cuma tau teorinya aja !
25. Novita
• Obesitas pada anak dewasa beresiko
hipertensi, diabet, jantung dll.
• Dari kecil gimana mencegahnya ?
Diana : Menjaga pola makan, mengurangi makanan manis.
Indah : kurangi makan santan, kurangi makan gorengan.
GULANYA DIGANTI GULA KHUSUS UNTUK PENGIDAP
DIABETES.
KONTROL MAKANAN.
Kontrol orang tua.
LENI : makanan manis boleh, tapi diiringi aktifitas fisik.
TRI : semua orang beresiko mengidap penyakit diatas. Makan
sesuai JAM MAKAN !! Orang tua yg mengatur anak ! Jgn
mau diatur anak !!
PRETY : bukan Cuma gula yg diganti tapi snacknya ! Back to
nature
26. Ayu
• Studi kasus : Ayu (20 thn) dg pola makan
dari kecil selalu banyak makan tapi ga gemuk2.
– BABnya lancar, kdg rutin kadang ga.
– Olahraga sering
– Makan yg pasti : siang, sore, malam
– Orang tuanya : ga kurus ga gemuk : sedang
– Elsa waktu SD kurus ! Setelah haid badan
mekar.
27. Retno
• Sekolah anak CP kurikulum khusus ?
– Anak CP yg diinklusikan, gmana penanganannya ?
Masih tetap mengikuti permen 58
Berat : 1 : 1
Sedang : 1 : 4
Ringan : 1 : 10