2. History
Hudson dan Rudolph menyatakan
bahwa metode scientific pertama kali
diperkenalkan ke ilmu pendidikan
Amerika pada akhir abad ke-19,
sebagai penekanan pada metode
laboratorium formalistik yang
mengarah pada fakta-fakta ilmiah
3. Proses pembelajaran
di PAUD
Techer oriented
Tidak
memberikan
akses bagi anak
untuk
berkembang
Perlu diterapkan
strategi yang
membantu anak
lebih mudah
memahami
pembelajaran
Pengembangan
kurikulum 2013
Student centered
Paud lebih
baik jika
menggunakan
model
pembelajaran
terpadu
melalui
pendekatan
saintifik
Techer oriented
4. Pendekatan scientific atau lebih umum
dikatakan pendekatan ilmiah
merupakan pendekatan dalam
kurikulum 2013. Dalam
pelaksanaannya, ada yang menjadikan
scientific sebagai pendekatan ataupun
metode. Namun karakteristik dari
pendekatan scientific tidak berbeda
dengan metode scientific (scientific
method)
7. Proses pembelajaran yang menggunakan kemampuan berpikir ilmiah
dengan seluruh indera secara aktif atau mewadahi dan melatarbelakangi
pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran yang mengadopsi
langkah-langkah saintis yang mencakup, agar anak secara aktif
mengkonstruk kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan melalui
beberapa komponen, yakni mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
menyajikan
Kemendikbud
Alfred
De Vito
Pembelajarn
saintifik
Rusman
Duck
worth
Hasan
8.
9. Kriteria
pendekatan saintifik
1. Materi pembelajaran berbasis fakta
2. Penjelasan guru
3. Mendorong dan menginspirasi berpikir kritis
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir
hipotetik
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami,
menerapkan dan mengembangkan pola berpikir
6. Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan
jelas, namun menarik sistem penyajiannya
10. Pendekatan pengajaran proses
mengembangkan kemahiran sainstifik
Winda nindya putri
Peningkatan keterampilan komunikasi melalui pendekatan saintifik
(penelitian tindakan di kelompok B TK Lestari Depok)
1. Observasi
2. Klasifikasi
3. Memanipulasi material
4. Mengomunikasikan
5. Mencatat dan menyusun data
6. Prediksi
7. Interfensi
8. Mengestimasi
9. Proses penyidikan
10. Pemecahan masalah/membuat kesimpulan
12. 1. Mengamati melalui problem
statement
2. Menanya melalui stimulasi
3. Mengumpulkan data melalui data
collection
4. Mengasosiasi melalui Data
Prosessing dan Generalization
5. Mengkomunikasikan atau Verifikasi
Reni Sintawati
Implementasi pendekatan saintifik model Discovery Learning dalam pembelajaran
pendidikan agama islam
Langkah-langkah pendekatan saintifik
bermodel discovery learning
13. Strategi pembelajaran berbasis
pendekatan saintifik
1. Mengembangkan tujuan pembelajaran
2. Memilih metode/model atau teknik yang
tepat
3. Memilih media yang tepat
4. Memilih materi ajar yang sesuai dengan
pencapaian kompetensi
5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
6. Memilih sumber belajar yang tepat
7. Menentukan instrumen penilaian yang
dapat mengukur kompetensi peserta
didik
14.
15.
16. Dukungan/Pijakan Guru Kegiatan Anak
Pembukaan:
Guru menyiapkan alat di tempatnya masing-masing. Beberapa alat
yang terkait dengan tema dan pengetahuan dibawa untuk dibahas
bersama.
Guru menunjukkan kartu nama masing-masing anak.
Guru menunjukkan gambar bagian-bagian anggota tubuh
Guru menunjukkan contoh hiasan dinding dengan foto diri, lalu
berdiskusi: “ bahan apa saja yang diperlukan, bagaimana caranya,
dst”
Guru mempersilakan anak untuk memilih kegiatan main yang
diminatinya.
Anak mengidentifikasi huruf yang ada dikartu namanya dan
mencocokkan huruf yang sama dengan nama temannya.
Anak mengamati bagian anggota tubuh dan menyebutkan nama-
namanya.
Anak mengemukakan pendapatnya tentang bahan dan cara
membuat.
Anak menentukan kegiatan main yang akan dipilihnya.
Inti:
Guru mengamati apa yang dilakukan anak,
mencatat di lembar pengamatan, memberi
dukungan apabila ada anak yang memerlukan
bantuan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan anak.
Anak bereksplorasi dengan kartu huruf untuk menyusun nama diri.
Anak bereksplorasi dengan alat untuk menggunting gambar-gambar
anggota tubuh untuk ditempel sehingga menjadi tubuh yang utuh.
Mempersilakan anak yang sudah selesai dengan kegiatan mainnya
untuk merapikan kembali alat dan bahan sebelum berpindah ke
tempat lainnya.
Anak berekplorasi dengan alat krayon dan spidol untuk menggambar
foto diri
Anak bereksplorasi dengan alat dan bahan untuk membuat hiasan
dinding foto diri.
Setelah Bermain:
Guru mengajak anak membereskan mainan yang sudah digunakan.
Mengumpulkan semua anak.
Menanyakan perasaan anak selama bermain, apa yang dikerjakan,
mengulang pengetahuan yang dikenalkan sebelum main.
Membahas bila ada perilaku yang kurang tepat selama bermain dan
mengingatkan kembali aturan main.
Mengembalikan mainan ke tempat semula secara tertib.
Berkumpul setelah membereskan mainan
Secara bergilir menceritakan pengalaman bermainnya.
Anak menunjukkan hasil karya dan menceritakan kepada kelompok.
Berdiskusi tentang perilaku yang baik dan yang kurang baik.
17. AKTIVITAS/
HASIL KARYA ANAK
CATATAN GURU ANALISA KOMPETENSI
DASAR (KD)
Dona menggunting
dengan menggunakan
tiga jari. Ia menggunting
diluar garis bergambar
kepala, badan, dan kaki.
Ia tersenyum sambil
mengatakan “Ini gambar
ayahku”.
Melakukan
kegiatan dengan
menggunakan alat
teknologi
sederhana sesuai
fungsinya secara
aman dan ber-
tanggungjawab (KD
3.9-4.9)
Terampil
menggunakan
tangan kanan dan
kiri dalam berbagai
aktivitas (KD 3.3 –
4.3)
Menyebutkan
nama anggota
keluarga (KD 3.7 –
4.7)
Berani
mengemukakan
pendapat (KD 2.5)
Mengungkapkan
perasaan, ide,
gagasan dengan
kata yang sesuai
(3.11 – 4.11
18. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas bagi
perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan
dan pengetahuan peserta didik dalam pendekatan atau
proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, harapnnya
pendidikan dapat menghasilkan SDM yang mampu
berbuat/mencipta dan bisa menjadi tuan dinegerinya
sendiri, mampu mengolah sumber daya alam, sehingga
generasi emas Indonesia tahun 2045 dapat terwujud
menjadi Indonesia yang mandiri dan maju.