Laki-laki berusia 21 tahun mengalami keluhan batuk kronis selama 4 bulan beserta demam berulang dan penurunan berat badan. Ia diduga menderita gangguan imun primer yang menyebabkan infeksi berulang.
Dokumen ini membahas tentang meningitis TBC, penyebabnya yaitu bakteri Mycobacterium tuberculosis, gejalanya seperti batuk berdarah dan demam berkepanjangan, dan pengobatannya yaitu dengan mengonsumsi obat anti-TB secara teratur dan menjaga kesehatan tubuh.
Kejang demam pada anak dapat menyebabkan penurunan IQ dan kelumpuhan jika kejangnya berlangsung lama lebih dari 15 menit atau bersifat unilateral akibat kerusakan sel otak. Keluarga perlu mendapat penjelasan tentang penanganan kejang demam agar mencegah salah paham dan meningkatkan kepatuhan anak mengkonsumsi obat.
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, yang merupakan kelompok gejala yang ditandai dengan terjadinya kejang berulang akibat gangguan listrik pada sel-sel saraf otak. Epilepsi dapat disebabkan oleh faktor primer maupun sekunder seperti trauma, infeksi, dan tumor otak. Gejalanya bervariasi namun umumnya meliputi kehilangan kesadaran, kejang, dan peningkatan produksi liur. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan seperti
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin Clostridium tetani yang menyebabkan kejang otot secara proksimal dan kekakuan otot. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh luka dalam yang kotor dan tidak dirawat dengan baik, serta faktor risiko seperti usia lanjut atau belum divaksinasi. Gejala utamanya adalah ketegangan otot rahang, leher, dan dinding perut serta kesulitan bernapas.
Dokumen ini membahas tentang meningitis TBC, penyebabnya yaitu bakteri Mycobacterium tuberculosis, gejalanya seperti batuk berdarah dan demam berkepanjangan, dan pengobatannya yaitu dengan mengonsumsi obat anti-TB secara teratur dan menjaga kesehatan tubuh.
Kejang demam pada anak dapat menyebabkan penurunan IQ dan kelumpuhan jika kejangnya berlangsung lama lebih dari 15 menit atau bersifat unilateral akibat kerusakan sel otak. Keluarga perlu mendapat penjelasan tentang penanganan kejang demam agar mencegah salah paham dan meningkatkan kepatuhan anak mengkonsumsi obat.
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, yang merupakan kelompok gejala yang ditandai dengan terjadinya kejang berulang akibat gangguan listrik pada sel-sel saraf otak. Epilepsi dapat disebabkan oleh faktor primer maupun sekunder seperti trauma, infeksi, dan tumor otak. Gejalanya bervariasi namun umumnya meliputi kehilangan kesadaran, kejang, dan peningkatan produksi liur. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan seperti
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin Clostridium tetani yang menyebabkan kejang otot secara proksimal dan kekakuan otot. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh luka dalam yang kotor dan tidak dirawat dengan baik, serta faktor risiko seperti usia lanjut atau belum divaksinasi. Gejala utamanya adalah ketegangan otot rahang, leher, dan dinding perut serta kesulitan bernapas.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang penyuluh kesehatan TBC yang mencakup pengertian, cara penularan, gejala, bahaya jika tidak diobati, perawatan, dan pengobatan TBC. Pengobatan TBC dilakukan selama 6-8 bulan bergantung pada status pasien, dengan mengkonsumsi kombinasi obat-obatan seperti rifampisin, isoniazid, pirazinamid, ethambutol, dan streptomycin.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien kejang demam, meliputi definisi kejang demam, klasifikasi, gejala, penyebab, diagnosis banding, tata laksana, dan diagnosa serta intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk merawat pasien kejang demam.
Kejang demam adalah manifestasi dari berbagai penyakit yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Dokumen ini menjelaskan definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, patofisiologi, klasifikasi, diagnosis, penatalaksanaan, dan prognosis dari kejang demam. Kejang demam dapat diklasifikasikan menjadi sederhana atau kompleks, dan penatalaksanaannya meliputi pengobatan fase akut, pencarian penyebab, serta profilaksis
I. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Kejang demam adalah kebangkitan kejang yang terjadi pada kenakan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 38 oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Menurut konsensus Statment on Febrite Seizures (1980), kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan dengan deman tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. Anak yang pernah kejang tanpa demam dan bayi berumur kurang dari 4 minggu tidak termasuk.
Akhir-akhir ini, kejang demam diklasifikasikan menjadi 2 golongan, yaitu kejang demam sederhana yang biasanya berlangsung 15 menit dan kejang demam komplikasi yang berlangsung 15 menit dan umum, fokal, atau multipel (lebih 1 kali kejang dalam 24 jam)
B. Etiologi
1. Infeksi
2. Gangguan metabolik
3. Proses desak ruang intrakranial
4. Epilepsi
C. Patofisiologi
D. Diagnosis Banding
Ada 2 macam kejang demam yaitu :
1. Kejang demam sederhana
a. Kejang demam yang memenuhi modifikasi kriteria, livingstone.
b. Umum diantara 6 bulan – 4 tahun.
c. Lama kejang kurang dari 15 menit.
d. Kejang bersifat umum.
e. Kejang yang terjadi dalam waktu 16 jam setelah timbulnya demam.
f. Tidak ada kelainan neurologik, baik klinis maupun laboratorium.
g. EEG normal 1 minggu setelah ganglatan kejang.
2. Kejang demam komplikasi
Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu kriteria living stome diatas digolongkan kepada epilepsi yang di provokasi oleh demam, kejang kelompok ini mempunyai suatu dasar kelainan yang menyebabkan timbulnya kejang, sedangkan demam hanya merupakan faktor pencetus.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, klasifikasi, epidemiologi, mekanisme, pemeriksaan, dan penatalaksanaan kejang demam pada anak. Kejang demam dibedakan dari epilepsi dan diklasifikasi menjadi kejang demam sederhana dan kompleks. Pemeriksaan dan penatalaksanaan harus komprehensif dan mencakup pemberian obat antikejang, antipiretik, serta edukasi kepada orang tua.
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh akibat proses ekstrakranium tanpa adanya infeksi otak atau saraf lainnya. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dan sering disebabkan oleh infeksi seperti ISPA atau gastroenteritis. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kejang biasanya terjadi akibat gangguan ion kalium dan natrium yang mengakibatkan pe
Kasus 1: Pria berusia 48 tahun mengeluhkan sakit kepala berdenyut unilateral yang kadang disertai air mata dan nyeri episodik. Riwayat hipertensi dan merokok.
Kasus 2: Anak laki-laki berusia 12 tahun mengalami serangan kejang sejak setengah tahun lalu, juga menderita TB dan stress karena ujian.
Kasus 3: Mahasiswa berusia 19 tahun mengeluhkan migrain unilateral disertai mual dan gangguan penglihat
Dokumen tersebut membahas sistem sirkulasi darah pada manusia dan hewan. Sistem sirkulasi darah pada manusia terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem limfatik. Sistem peredaran darah pada vertebrata dan invertebrata berbeda, mulai dari jantung, pembuluh darah, hingga cara sirkulasi darahnya.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang penyuluh kesehatan TBC yang mencakup pengertian, cara penularan, gejala, bahaya jika tidak diobati, perawatan, dan pengobatan TBC. Pengobatan TBC dilakukan selama 6-8 bulan bergantung pada status pasien, dengan mengkonsumsi kombinasi obat-obatan seperti rifampisin, isoniazid, pirazinamid, ethambutol, dan streptomycin.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien kejang demam, meliputi definisi kejang demam, klasifikasi, gejala, penyebab, diagnosis banding, tata laksana, dan diagnosa serta intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk merawat pasien kejang demam.
Kejang demam adalah manifestasi dari berbagai penyakit yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Dokumen ini menjelaskan definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, patofisiologi, klasifikasi, diagnosis, penatalaksanaan, dan prognosis dari kejang demam. Kejang demam dapat diklasifikasikan menjadi sederhana atau kompleks, dan penatalaksanaannya meliputi pengobatan fase akut, pencarian penyebab, serta profilaksis
I. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Kejang demam adalah kebangkitan kejang yang terjadi pada kenakan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 38 oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Menurut konsensus Statment on Febrite Seizures (1980), kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan dengan deman tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. Anak yang pernah kejang tanpa demam dan bayi berumur kurang dari 4 minggu tidak termasuk.
Akhir-akhir ini, kejang demam diklasifikasikan menjadi 2 golongan, yaitu kejang demam sederhana yang biasanya berlangsung 15 menit dan kejang demam komplikasi yang berlangsung 15 menit dan umum, fokal, atau multipel (lebih 1 kali kejang dalam 24 jam)
B. Etiologi
1. Infeksi
2. Gangguan metabolik
3. Proses desak ruang intrakranial
4. Epilepsi
C. Patofisiologi
D. Diagnosis Banding
Ada 2 macam kejang demam yaitu :
1. Kejang demam sederhana
a. Kejang demam yang memenuhi modifikasi kriteria, livingstone.
b. Umum diantara 6 bulan – 4 tahun.
c. Lama kejang kurang dari 15 menit.
d. Kejang bersifat umum.
e. Kejang yang terjadi dalam waktu 16 jam setelah timbulnya demam.
f. Tidak ada kelainan neurologik, baik klinis maupun laboratorium.
g. EEG normal 1 minggu setelah ganglatan kejang.
2. Kejang demam komplikasi
Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu kriteria living stome diatas digolongkan kepada epilepsi yang di provokasi oleh demam, kejang kelompok ini mempunyai suatu dasar kelainan yang menyebabkan timbulnya kejang, sedangkan demam hanya merupakan faktor pencetus.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, klasifikasi, epidemiologi, mekanisme, pemeriksaan, dan penatalaksanaan kejang demam pada anak. Kejang demam dibedakan dari epilepsi dan diklasifikasi menjadi kejang demam sederhana dan kompleks. Pemeriksaan dan penatalaksanaan harus komprehensif dan mencakup pemberian obat antikejang, antipiretik, serta edukasi kepada orang tua.
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh akibat proses ekstrakranium tanpa adanya infeksi otak atau saraf lainnya. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dan sering disebabkan oleh infeksi seperti ISPA atau gastroenteritis. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kejang biasanya terjadi akibat gangguan ion kalium dan natrium yang mengakibatkan pe
Kasus 1: Pria berusia 48 tahun mengeluhkan sakit kepala berdenyut unilateral yang kadang disertai air mata dan nyeri episodik. Riwayat hipertensi dan merokok.
Kasus 2: Anak laki-laki berusia 12 tahun mengalami serangan kejang sejak setengah tahun lalu, juga menderita TB dan stress karena ujian.
Kasus 3: Mahasiswa berusia 19 tahun mengeluhkan migrain unilateral disertai mual dan gangguan penglihat
Dokumen tersebut membahas sistem sirkulasi darah pada manusia dan hewan. Sistem sirkulasi darah pada manusia terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem limfatik. Sistem peredaran darah pada vertebrata dan invertebrata berbeda, mulai dari jantung, pembuluh darah, hingga cara sirkulasi darahnya.
Imunodefisiensi adalah kondisi dimana terjadi penurunan atau ketiadaan respon imun normal yang dapat disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit. Terdapat berbagai jenis imunodefisiensi primer dan sekunder yang bermanifestasi seperti infeksi berulang, dan dapat ditangani dengan pengobatan, konseling genetik, serta pencegahan infeksi.
Dokumen tersebut membahas berbagai gangguan dan penyakit pada sistem pencernaan manusia, seperti xerostomia (mulut kering), hemoroid, radang usus buntu, radang dinding lambung, maldigesti karbohidrat, keracunan makanan, tukak lambung, dan disfagia.
Dokumen tersebut membahas berbagai gangguan pada sistem pernapasan seperti hipoksemia, asma, SIDS, apnea tidur, sianosis, asfiksia, dispnea, dan sindrom batuk pilek. Berisi penjelasan mengenai penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan dari masing-masing gangguan tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai gangguan pada sistem gerak manusia seperti tulang, sendi, dan otot yang dapat disebabkan oleh faktor genetik, cedera, dan penyakit.
2. Beberapa contoh gangguan yang dijelaskan adalah fraktur, kelainan tulang belakang, osteoporosis, berbagai jenis artritis, dan kelainan otot seperti hipertrofi dan distro
Gangguan sistem peredaran darah mencakup berbagai kondisi seperti anemia, hemofilia, leukimia, siklemia, talasemia, hipertensi, hipotensi, arteriosklerosis, embolus, penyakit jantung koroner, varises, hemoroid, limfangitis, edema, dan infark miokard yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, gizi, infeksi, dan lainnya serta menyebabkan gangguan sirkulasi darah dan oksig
Gangguan pada sistem pencernaan manusiaMega Dalero
Pola hidup tidak sehat seperti mengabaikan waktu makan, makan makanan yang tidak steril dan instan, serta stres dapat menyebabkan berbagai penyakit pencernaan seperti gastritis, cacingan, hepatitis, hemoroid, penyakit gigi, radang parotis, dan usus buntu. Penting untuk menerapkan pola makan seimbang dan teratur serta menjaga kebersihan diri untuk mencegah gangguan pencernaan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, dan penyakit jantung. Beberapa poin penting yang diangkat adalah faktor risiko penyakit degeneratif seperti gaya hidup tidak sehat, usia lanjut, dan faktor genetik. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, diagnosis, dan penanganan awal dari ketiga penyakit tersebut.
Halal Mart Perum Gaperi BDB,II Jl. Gunung Salak V Blok FE No. 9, RT 02/17 Kelurahan Sukahari Kecamatan Cibinong Bogor - 16913
Pin : 7556788F, 73F201C9
SMS : 087862088129, 085211098788, 087870568197
Sistem reproduksi manusia terdiri atas alat reproduksi laki-laki dan perempuan yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan. Alat reproduksi laki-laki meliputi testis, vas deferens, dan penis, sementara alat perempuan terdiri atas ovarium, rahim, dan vagina. Proses reproduksi meliputi gametogenesis, fertilisasi, kehamilan, kelahiran, dan laktasi."
Demam thypoid atau demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, dengan gejala utama demam lebih dari seminggu disertai gangguan pencernaan dan kesadaran. Penatalaksanaannya meliputi istirahat, diet yang sesuai, dan antibiotik seperti kloramfenikol selama 14 hari.
Seorang anak usia 2 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas karena demam tinggi. Anak rewel dan tidak bisa tidur sejak malam sebelumnya. anak juga sering batuk disertai flu sejak 3 hari yang lalu. Kadang ia sesak bila batuk. Riwayat imunisasi hanya mendapatkan imunisasi wajib.
TATALAKSANA DEMAM PADA ANAK (EFIR).docxUGDPKMMARIDAN
Teks tersebut membahas penatalaksanaan demam pada anak, meliputi definisi demam, patofisiologi demam, penilaian awal pasien demam, dan penatalaksanaan demam secara umum dan untuk kondisi khusus seperti hiperpireksia dan kejang demam.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan kasus tuberkulosis paru pada seorang perempuan berusia 24 tahun. Dokumen tersebut menjelaskan gejala pasien, riwayat penyakitnya, hasil pemeriksaan fisik, dan penatalaksanaannya sesuai pedoman program nasional penanggulangan tuberkulosis di Indonesia.
Pneumonia pada anak merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Dokumen ini membahas identitas pasien, keluhan utama berupa sesak nafas, riwayat penyakit dan pengobatan, hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium, diagnosis pneumonia, serta penatalaksanaan yang diberikan seperti obat-obatan dan edukasi kesehatan.
Meningitis TBC adalah infeksi selaput otak yang disebabkan oleh kuman TBC yang menyebar dari organ lain seperti paru-paru. Penyakit ini menular melalui udara ketika penderita batuk atau bersin. Gejalanya antara lain nyeri kepala dan penurunan kesadaran. Pengobatannya melalui minum obat TBC secara teratur dan tuntas serta meningkatkan gizi.
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri salmonella dan menyebabkan gejala demam lebih dari seminggu serta gangguan pada saluran pencernaan dan kesadaran. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, istirahat, dan diet penunjang. Asuhan keperawatan mencakup menjaga keseimbangan cairan, nutrisi, aktivitas, serta menurunkan demam.
1. Pria berusia 28 tahun datang dengan keluhan demam selama 8 hari disertai mual dan muntah serta menurunnya selera makan.
2. Salmonella typhi diidentifikasi sebagai penyebabnya yang dapat menyebabkan demam tifoid.
3. Penatalaksanaan meliputi istirahat, diet, dan antibiotik seperti kloramfenikol atau fluorokuinolon untuk mencegah komplikasi seperti perdarahan usus.
Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh ditandai dengan suhu tubuh meningkat, kulit teraba hangat, kulit kemerahan. Tujuan penanganan keperawatan adalah mengembalikan suhu tubuh pasien ke dalam batas normal dengan berbagai intervensi seperti pemantauan suhu tubuh, kompres, peningkatan cairan dan nutrisi, serta kolaborasi dengan tenaga medis dalam penggunaan antipyretik.
Dokumen tersebut membahas tentang kejang demam pada anak, meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, fase-fase, penatalaksanaan medik, pencegahan, pemeriksaan diagnostik, dan asuhan keperawatan untuk kejang demam dan risiko gangguan pernafasan yang dapat timbul.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, komplikasi, fase-fase, penatalaksanaan, pencegahan, dan pemeriksaan diagnostik kejang demam serta asuhan keperawatan untuk pasien kejang demam. Kejang demam adalah kejang yang terjadi saat demam yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti obat, ketidakseimbangan kimiawi, patologi otak, atau idiopatik.
Dokumen tersebut membahas tentang HIV pada anak, yang meliputi:
1. HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS dan menyerang sistem kekebalan tubuh
2. Diperkirakan 1,8 juta anak di bawah 15 tahun hidup dengan infeksi HIV di seluruh dunia
3. Penularan HIV pada anak terutama dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui
Dokumen tersebut merupakan referat mengenai HIV pada anak. Referat ini membahas tentang definisi HIV dan AIDS, etiologi, patomekanisme, diagnosis HIV pada bayi dan anak, serta prinsip diagnosis infeksi HIV pada bayi dan anak. Diagnosis HIV pada anak dilakukan dengan uji virologis dan serologis, tergantung usia anak.
Pasien masuk rumah sakit dengan kesadaran menurun yang diduga stroke. Pemeriksaan menemukan pupil isokor, refleks cahaya positif, dan lateralisasi motorik ke kiri, menunjukkan kemungkinan stroke hemoragik intraventrikel dan intracerebral bilateral.
Perempuan berusia 50 tahun masuk rumah sakit dengan kesadaran menurun selama 2 jam. Pasien mengalami mendengkur, tidak dapat membuka mata, dan hanya bereaksi fleksi saat dirangsang. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi dan riwayat hipertensi.
Laporan ini memberikan ringkasan hasil tutorial modul 1 tentang luka/trauma yang dilakukan oleh kelompok 8. Laporan tersebut menjelaskan deskripsi luka akibat tembakan yang ditemukan pada pasien, patomekanisme terjadinya luka tembak, serta pendekatan proximus morbus untuk mengungkap penyebab luka.
Wanita 69 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pangkal paha kanan setelah jatuh 3 hari lalu. Pasien menderita hipertensi, diabetes melitus, dan riwayat stroke yang berpotensi meningkatkan risiko jatuh. Pemeriksaan menemukan tanda infeksi paru dan komplikasi penyakit kronis.
Skenario menggambarkan pasien laki-laki berusia 41 tahun yang mengalami demam tinggi yang berlangsung selama 5 hari beserta gejala seperti menggigil, kuningnya kulit dan mata, perubahan warna urine, sakit tubuh, dan muntah darah. Gejala-gejala tersebut mengarah pada kemungkinan diagnosis malaria, leptospirosis, atau demam kuning.
An 18-year-old woman presented with red eye that had been occurring for 3 weeks. Her symptoms included itching and recurring episodes that resolved without treatment. Her vision was normal and physical exam found hyperaemic conjunctiva. Differential diagnoses included allergic conjunctivitis. Treatment would involve cold compresses, antihistamines, and short term steroid drops if needed to control symptoms. Preventing recurrence involves staying in cool rooms and using eye drops to inhibit histamine.
Proses pembentukan urin terdiri atas filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi di glomerulus ginjal. Hasil akhirnya adalah urin yang mengandung sisa bahan yang tidak direabsorpsi dan disekresikan, seperti urea, serta 1% dari air dan natrium yang terfiltrasi.
Laporan PBL Blok Kedokteran Tropis modul 1 tentang demam pada laki-laki 41 tahun yang mengalami keluhan demam tinggi yang tidak kunjung turun selama 5 hari disertai kuningnya kulit dan mata serta muntah darah. Laporan memberikan penjelasan mengenai definisi, klasifikasi, dan mekanisme demam serta diagnosa penyakit tropis yang mungkin menyebabkan gejala pasien.
A 52-year-old man presented with complaints of reduced sense of smell for 1 week along with a history of bad breath and nasal congestion/discharge for 2 years. On examination, dried nasal discharge was observed. The patient's symptoms are likely related to chronic rhinosinusitis, as obstruction of sinus drainage pathways can cause recurrent sinus infections leading to reduced sense of smell, nasal congestion, discharge, headache and bad breath. Chronic inflammation may have damaged the nasal mucosa, impairing its cleansing function and predisposing the patient to recurrent infections characterized by thick, foul-smelling discharge. Further evaluation and treatment are needed to confirm the diagnosis and properly manage the patient's condition.
The document discusses a 52-year-old man who presented with reduced sense of smell for 1 week and a history of bad breath. On examination, dried snot was found in his nose. The document then poses several questions and provides answers about the olfactory system, causes of reduced sense of smell, diseases that can cause it, possible causes of the patient's symptoms, how to diagnose, and differential diagnoses of sinusitis and nasal polyps.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
2. ANGGOTA KELOMPOK
ANDI ANUGRAH AGUNG
AULIA AMANI
DIAH RINDAYANI HASBI
MUH. RAFSANJANI
RISNA SRIWAHYUNI. M
REZKY DARMAWAN
DONITA RIAN UTAMI
AFIYAH MAHDIYAH
RHADIATHUL ISLAMIAH
ANNISA DWI AMALIAH
RIA RESKI AMALIAH
ATIKA RAHMAH MUSTAFA
3. SKENARIOSkenario 2
Seorang laki-laki, umur 21 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan
sering batuk dan berkurang setelah minum obat batuk hitam, tetapi tidak
sembuh. Sebelumnya penderita juga sering demam tetapi tidak tinggi.
Demam biasanya berlangsung 3 hari dan kemudian membaik kembali.
Keluhan ini sudah dialami sejak 4 bulan lalu. Beberapa kali sudah minum
obat yang dibeli diwarung tetapi keluhan muncul kembali. Riwayat merokok
tidak ada dan riwayat dalam keluarga dengan penyakit yang sama tidak ada.
Setahun yang lalu penderita pernah sakit flu yang disertai demam sampai
menggigil. Tetapi tidak batuk. Berat badan penderita mulai menurun sejak 2
bulan yang lalu, nafsu makan biasa dan penderita sering merasa cepat lelah.
4. KLARIFIKASI KATA SULIT
Menggigil : perasaan dingin disertai dengan getaran tubuh. Menggigil
dapat berkembang setelah terpapar lingkungan yang dingin atau menyertai
demam.
Demam : panas badan (suhu badan lebih tinggi daripada biasanya,
umumnya karena sakit.)
Flu : penyakit menular pada saluran pernafasan yang disebabkan
oleh virus influenza.
Batuk : penyakit pada jalan pernapsan atau paru-paru yang kerap kali
menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan sehingga merangsang penderita
mengeluarkan bunyi yang keras seperti menyalak.
Obat batuk hitam : merupakan obat batuk pengencer dahak yang
mengandung ammoniumklrida, ammonia, minyak atsiri, dan kayu manis
yang dapat dibeli bebas di apotik.
5. KALIMAT KUNCI
Laki-laki 21 tahun
Keluhan batuk dan sering
Berkurang setelah minum obat batuk hitam
Demam 3 hari
Keluhan 4 hari
Tidak ada riwayat merokok
Tidak ada riwayat keluarga
1 tahun yang lalu flu dan mengigil, tidak batuk
Berat badan menurut sejak 2 bulan lalu
Nafsu makan normal
Cepat lelah
Terakhir kali sudah minum obat
6. PERTANYAAN PENTING
1. Jelaskan patomekanisme terjadinya demam!
2. Jelaskan patomekanisme terjadinya batuk!
3. Termasuk gangguan immunodefisiensi pada scenario diatas?
4. Apa yang menyebabkan keluhan sering kambuh?
5. Termasuk gangguan immunodefisiensi pada scenario diatas?
6. Jelaskan system imun innate dan adaptif yang terlibat dalam scenario!
7. Bagaimana cara mendiagnosis kelainan imunologi yang terjadi pada
scenario diatas?
8. Sebutkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan gangguan
imunodefisiensi terkait scenario diatas?
9. Bagaimana penatalaksanaan kasus dalam scenario?
8. BATUK
1. FASE IRITASI
2. FASE INSPIRASI
3. FASE KOMPRESI
4. FASE EKSPIRASI
TEK. INTRAPLEURAL &
TEK. ALVEOLAR
MENINGKAT
ADA
IRITAN
GLOTIS
TERBUKA
RANGSANGAN M.
ABDUKTOR
KARTILAGO
ARITENOIDEA
KONTRAKSI Mm.
ABDOMINAL
DAN
INTERCOSTAL
GLOTIS
TERTUTUP
VOLUME PARU
BESAR
PENINGKATAN
ELASTISITAS
PARU
BATUK
9. TERMASUK IMUNODEFISIENSI APAKAH
SKENARIO ?
Imunodefisiensi Primer
Defisiensi imun kongenital atau primer adalah defek
genetika yang meningkatkan kerentanan terhadap
infeksi yang sering sudah bermanifestasi pada bayi dan
anak, tetapi kadang secara klinis baru ditemukan pada
usia lebih lanjut. Gejala klinis penyakit defisiensi
kongenital biasanya jarang di bawah usia 3-4 Bulan,
karena efek proteksi dari antibodi maternal. Organ
tubuh yang sering terkena adalah saluran napas yang
diserang bakteri piogenik atau jamur.
11. APA YANG MENYEBABKAN
KELUHAN SERING KAMBUH?
Penderita dengan defisiensi sel T kongenital sangat
rentan terhadap infeksi virus, jamur, dan protozoa.
Oleh karena sel T jug berpengaruh terhadap aktivasi
dan proliferasi sel B, maka defisiensi sel T disertai pula
dengan gangguan produksi Ig. Pada kasus ini, sel B
yang teraktivasi adalah cell T independent sehingga
sel B tidak akan berdiferensiasi menjadi B memory cell.
Hal ini mengakibatkan ketika terjadinya paparan
kedua oleh antigen yang sama maka sistem imun
kembali melakukan respon imun primer dan
membutuhkan fase lag yang panjang!
14. PENYAKIT YANG
BERHUBUNGAN SESUAI
DENGAN SKENARIO
Defisiensi imun primer sel B
X-linked hypogamaglobulinemia
Hipogamaglobulinemia sementara
Common Variable Hypogammaglobulinemia (CVH)
15. PENATALAKSANAAN
Berdasarkan scenario diketahui bahwa pasien telah mengalami
batuk lebih dari 4 bulan dengan ini dapat dikategorikan sebagai
batuk kronis (>8 minggu)
Untuk terapinya sendiri dapat diberikan terapi simptomatik
dengan mengobati gejalanya dengan pemberian obat berdasarkan
jenis batuknya
1. Obat Antitusif
Obat ini berfungsi membantu menekan batuk kering. Adapun obat
yang biasa diberikan adalah :
Kodein
Noskapin
Dekstrometorfan
17. Untuk terapi imunodefisiensi sendiri dapat dilakukan
dengan cara :
Difisiensi Sel-B
Terapi pengganti dengan suntikan gammaglobulin IV
(untuk penderita CVID)
Terapi antimikroba (mencegah infeksi respiratosius,
komplikasi seperti pneumonia, sinusitis/otitis media)
Metronidazol (flagyl) / Kuinakrin hidroklorida (atabrine)
selama 7 hari jika adanya infestasi intertisnal oleh glardia
lamblia
Jika adanya anemia pernisiosa, di suntikan vitamin B12
sebulan sekali
18. Difesiensi Sel-T
Terapi topical dengan mikronazol
Suntikan amfotensin BIV
Terapi Oral dengan klotrimazol dan ketokonazol
Diferensiasi Sel-B dan Sel-T
Transplantasi sumsum tulang belakang
Suntikan immunoglobulin IV
Factor yang berasal dari thymus
Transplantasi kelenjar thymus