2. DEFINISI
• Kejang merupakan perubahan fungsi otak
mendadak dan sementara sebagai akibat dari
aktivitas neuronal yang abnormal dan
pelepasan listrik serebral yang
berlebihan.(betz & Sowden,2002)
• Kejang demam ialah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh ( suhu rektal
diatas 38 C) yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium
3. Etiologi
Penyebab dari kejang demam dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu :
• Obat – obatan
racun, alkhohol, obat yang diminum berlebihan
• Ketidak seimbangan kimiawi
hiperkalemia, hipoglikemia dan asidosis
• Demam
paling sering terjadi pada anak balita
• Patologis otak
akibat dari cidera kepala, trauma, infeksi, peningkatan tik
• Eklampsia
hipertensi prenatal, toksemia gravidarum
• Idiopatik
4. PATOFISIOLOGI
Kejang demam yang terjadi singkat pada umumnya
tidak berbahaya dan tidak meninggalkan gejala sisa.
Tetapi kejang yang berlangsung lama ( lebih dari 15
menit ) biasanya disertai apnea, meningkatnya
kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi otot
skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia, hiperkapnia,
asidosis laktat yang disebabkan oleh metabolisme
anaerobik, hipotensi arterial disertai denyut jantung
yang tidak teratur dan suhu tubuh makin meningkat
yang disebabkan oleh makin meningkatnya aktivitas
otot, dan selanjutnya menyebabkan metabolisme otak
meningkat
5. MANIFESTASI KLINIK
• 1. Kejang parsial ( fokal, lokal )
• a. Kejang parsial sederhana :
• Kesadaran tidak terganggu, dapat mencakup satu atau lebih hal berikut
ini:
Tanda – tanda motoris, kedutan pada wajah, atau salah satu sisi tubuh;
umumnya gerakan setipa kejang sama.
Tanda atau gejala otonomik: muntah, berkeringat, muka merah, dilatasi
pupil.
Gejala somatosensoris atau sensoris khusus : mendengar musik, merasa
seakan ajtuh dari udara, parestesia.
Gejala psikis : dejavu, rasa takut, visi panoramik
6. b. Kejang parsial kompleks
Terdapat gangguankesadaran, walaupun pada awalnya sebagai kejang parsial
simpleks
Dapat mencakup otomatisme atau gerakan otomatik : mengecap – ngecapkan
bibir,mengunyah, gerakan menongkel yang berulang – ulang pada tangan dan
gerakan tangan lainnya.
Dapat tanpa otomatisme : tatapan terpaku
2. Kejang umum ( konvulsi atau non konvulsi )
a. Kejang absens
Gangguan kewaspadaan dan responsivitas
Ditandai dengan tatapan terpaku yang umumnya berlangsung kurang dari 15
detik
b. Kejang mioklonik
Kedutan – kedutan involunter pada otot atau sekelompok otot yang terjadi
secara mendadak.
Sering terlihat pada orang sehat selaam tidur tetapi bila patologik berupa
kedutan keduatn sinkron dari bahu, leher, lengan atas dan kaki
7. c. Kejang tonik klonik
Diawali dengan kehilangan kesadaran dan saat
tonik, kaku umum pada otot ekstremitas, batang
tubuh dan wajah yang berlangsung kurang dari 1
menit
Dapat disertai hilangnya kontrol usus dan
kandung kemih
Saat tonik diikuti klonik pada ekstrenitas atas dan
bawah
d. Kejang atonik
Hilngnya tonus secara mendadak sehingga dapat
menyebabkan kelopak mata turun, kepala
menunduk,atau jatuh ke tanah.
Singkat dan terjadi tanpa peringatan.
12. Pengkajian
1.Data subyektif
Biodata/Identitas
Riwayat Penyakit
Apakah disertai demam ?
Lama serangan
Pola serangan
Frekuensi serangan
Keadaan sebelum, selama dan sesudah serangan
Riwayat penyakit sekarang yang menyertai
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat kehamilan dan persalinan
Riwayat imunisasi
13. Riwayat perkembangan
Riwayat kesehatan keluarga.
Riwayat sosial
Pola kebiasaan dan fungsi kesehatan
Pola nutrisi
Pola eliminasi
Pola aktivitas dan latihan
Pola tidur/istirahat
15. Diagnosa Keperawatan
• Risiko trauma fisik berhubungan dengan
kurangnya koordinasi otot/kejang
• Hipertermia berhubungan dengan proses
infeksi
16. Intervensi
• Diagnosa Keperawatan I :
Risiko trauma fisik berhubungan dengan kurangnya koordinasi
otot/kejang
Tujuan : Risk detection.
Kriteria Hasil :
• Tidak terjadi trauma fisik selama perawatan.
• Mempertahankan tindakan yang mengontrol aktivitas kejang.
• Mengidentifikasi tindakan yang harus diberikan ketika terjadi
kejang.
• Pengetahuan tentang risiko
• Memonitor faktor risiko dari lingkungan
17. Rencana Tindakan : NIC : Pencegahan jatuh
• Beri pengaman pada sisi tempat tidur dan penggunaan
tempat tidur yang rendah.
Rasional : meminimalkan injuri saat kejang
• Tinggalah bersama klien selama fase kejang..
Rasional : meningkatkan keamanan klien.
• Berikan tongue spatel diantara gigi atas dan bawah.
Rasional : menurunkan resiko trauma pada mulut.
• Letakkan klien di tempat yang lembut.
Rasional : membantu menurunkan resiko injuri fisik pada
ekstimitas ketika kontrol otot volunter berkurang.
• Catat tipe kejang (lokasi,lama) dan frekuensi kejang.
Rasional : membantu menurunkan lokasi area cerebral yang
terganggu.
• Catat tanda-tanda vital sesudah fase kejang
Rasional : mendeteksi secara dini keadaan yang abnormal
18. • Diagnosa Keperawatan II :
Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi
Tujuan : Thermoregulation
• Kriteria Hasil :
• Suhu tubuh dalam rentang normal
• Nadi dan RR dalam rentang normal
• Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
• Rencana Tindakan : NIC : Fever treatment
• Kaji faktor – faktor terjadinya hiperthermi.
Rasional : Mengetahui penyebab terjadinya hiperthermi karena
penambahan pakaian/selimut dapat menghambat penurunan suhu tubuh.
• Observasi tanda – tanda vital tiap 4 jam sekali
Rasional : Pemantauan tanda vital yang teratur dapat menentukan
perkembangan keperawatan yang selanjutnya
19. • Pertahankan suhu tubuh normal
Rasional : Suhu tubuh dapat dipengaruhi oleh tingkat aktivitas, suhu
lingkungan, kelembaban tinggiakan mempengaruhi panas atau dinginnya
tubuh.
• Ajarkan pada keluarga memberikan kompres dingin pada kepala / ketiak .
Rasional : Proses konduksi/perpindahan panas dengan suatu bahan
perantara.
• Anjurkan untuk menggunakan baju tipis dan terbuat dari kain katun
Rasional : proses hilangnya panas akan terhalangi oleh pakaian tebal dan
tidak dapat menyerap keringat.
• Atur sirkulasi udara ruangan.
Rasional : Penyediaan udara bersih.
• Beri ekstra cairan dengan menganjurkan pasien banyak minum
Rasional : Kebutuhan cairan meningkat karena penguapan tubuh
meningkat.
• Batasi aktivitas fisik
Rasional : aktivitas meningkatkan metabolismedan meningkatkan panas