SlideShare a Scribd company logo
RESPONSI
KEJANG
DEMAM
I Gusti Bagus Aditya Adi Pranajaya (2102612153)
Sarah Michelle Simanjuntak (2102612203)
Feni Yulista (2102612210)
PENDAHULUAN
01
Kejang demam merupakan bangkitan
kejang yang terjadi pada anak umur 6
bulan sampai 5 tahun yang mengalami
kenaikan suhu tubuh diatas 38C,
dengan menggunakan pengukuran
apapun serta tidak disertai dengan
proses intrakranial.
Angka kejadian kejang demam di
Indonesia pada tahun 2016 mencapai
25% dengan 85% yang disebabkan oleh
infeksi saluran pernafasan. Tahun 2017,
sebesar 17,4% anak mengalami kejang
demam dan mengalami peningkatan
pada tahun 2018 dengan kejadian kejang
sebesar 22,2%.
Data profil kesehatan Indonesia
pada tahun 2012 menemukan bahwa
10 penyakit-penyakit yang sering
rawat inap di rumah sakitbiasanya
penyakit yang menyertai kejang
demam memiliki manifestasi klinis
demam. dengan peningkatan suhu
yang akan dapat mengakibatkan
bangkitan kejang.
Berdasarkan epidemiologi kejang
demam yang meningkat di Indonesia
dan juga kawasan asia, penting dalam
pendidikan dokter untuk dapat
mendiagnosa dan menangani kejang
demam.
TINJAUAN PUSTAKA
02
2.1 Definisi
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak umur 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami
kenaikan suhu tubuh diatas 38oC menggunakan pengukuran apapun yang tidak disebabkan proses intrakranial.
Demam tidak harus terjadi sebelum kejang, namun harus muncul setidaknya segera pada periode post akut
kejang.
Kejang Demam
Kejang Demam
Sederhana
Kejang Demam
Kompleks
2.2 Epidemiologi
Peningkatan angka kejadian Kejang Demam di Indonesia :
2016 terdapat peningkatan 25 %
2017 terdapat peningkatan 17,4%
2018 terdapat peningkatan 22,5 %
Prevalensi kejadian kejang demam
yang terjadi pada tahun 2016 di Eropa
berkisar 2-4%.
sedangkan prevalensi kejadian kejang
di Asia lebih besar yaitu 8,3-9,9% pada
tahun 2016.
2.3 Etiologi
Kejang demam pada anak dapat
terjadi saat demam lebih dari 38oC
serta tidak ada penyebab kejang
lainnya seperti abnormalitas elektrolit,
trauma, dan riwayat epilepsi. Derajat
demam sangat mempengaruhi
terjadinya kejang demam pada anak.
Tidak ada penyebab pasti patogen
yang dapat menyebabkan kejang
demam, namun infeksi karena virus
lebih sering menyebabkan terjadinya
kejang demam dibandingkan dengan
infeksi bakteri.
Virus tertentu seperti HHV-6,
paling sering dikaitkan dengan
kejang demam di Amerika Serikat
dan negara-negara Eropa. Di
negara - negara Asia, virus
influenza A sering dikaitkan
dengan kejang demam.
2.4 Patofisiologi
- Terdapat predisposisi
genetik
- Respon inflamasi karena
infeksi
- Produksi banyak sitokin
secara sistemik
- Mengubah struktur dan
fungsi BBB
- Permeabilitas BBB
meningkat
- Perubahan sistem
sinaps pada SSP
2.5 Manifestasi Klinis
Kejang demam
sederhana
- Kejang singkat (kurang dari
15 menit)
- Bentuk kejang umum (tonik
atau dan klinik)
- Tidak berulang dalam 24
jam
- Dapat berhanti sendiri
- Kejang lebih dari 15 menit
- Kejang fokal atau parsial satu
sisi, atau kejang umum yang
didahului kejang parsial
- Berulang lebih dari 1 kali
dalam 24 jam
Kejang demam
kompleks
2.6 Diagnosis
Anamnesis
Anamnesis terkait jenis
kejang yang terjadi,
pencetus demam dan
kejang
Pemeriksaan tanda
vital, dan neurologis,
tanda meningeal
Tidak rutin dikerjakan,
biasanya jika terdapat
tanda rangsang
meningeal atau hanya
untuk mengetahui
penyebab demam
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
penunjang
2.7 Penatalaksanaan
- Penatalaksanaan saat kejang
- Penatalaksanaan intermiten
- Penatalaksanaan rumatan
Intravena atau rektal?
Diazepam
Pertimbangkan pemberian fenitoin jika
kejang tetap berlangsung setelah pemberian
diazepam sudah maksimal
Penatalaksanaan Saat Kejang
Penatalaksanaan intermiten →
ada salah satu faktor resiko
Anti piretik dan
anti kejang
Diazepam oral atau rektal dan anti-
piretik
Penatalaksanaan Intermiten
Fenobarbital dan asam
valproat
Pemberian obat selama 1 tahun
tanpa tappering dan dilakukan saat
anak tidak demam
Penatalaksanaan Rumatan
2.8 Prognosis dan Komplikasi
- Prognosis baik
- Sebelum terkena kejang demam normal, perkembangan
mental dan neurologis umumnya tetap normal
- Kejang lama → gangguan recognition memory
2.8 Prognosis dan Komplikasi
Komplikasi:
- Kejang demam yang berulang, dengan beberapa faktor
resiko
- Kejang yang menjadi epilepsi di kemudian hari, dengan
beberapa faktor resiko
LAPORAN KASUS
03
Identitas Pasien
Nama RSC
Tanggal Lahir 2 Februari 2021
Usia 1 tahun 8 bulan
Suku/Bangsa Bali/Indonesia
Agama Hindu
Jenis Kelamin Laki - laki
Alamat Bangli
No. Rekam Medis 305733
MRS 11/10/2022
Pemeriksaan 12/20/2022
Keluhan Utama : Penurunan kesadaran
Heteroanamnesis : Orang Tua Pasien
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Bangli diantar oleh kedua orang tuanya pada
tanggal 11 Oktober 2022 pukul 03.00 WITA dengan keluhan pasien tiba tiba kejang
disertai kaku dengan mata mendelik keatas dalam 2 menit dan wajah pasien
mulai membiru lalu pasien lemas. Dikatakan pada saat pasien MRS demam
pasien mencapai 38oC dan demam tersebut muncul bersamaan dengan keluhan
kejang tersebut. Pada saat kejang pasien dikatakan tidak sadar. Ibu pasien
mengatakan tidak ada lagi bangkitan kejang setelah itu. Pasien juga
mengeluhkan adanya batuk berdahak yang timbul sejak 2-3 hari terakhir sejak
masuk rumah sakit. Pasien masih mengeluhkan demam yang naik turun dengan
riwayat demam terakhir pukul 5 sore dan sudah diberikan obat penurunan
panas. Pasien menyangkal adanya sesak. Pasien masih belum dapat BAB hingga
saat ini. Saat ini Keluhan lain seperti mual, muntah tidak ada. BAK pasien normal,
nafsu makan menurun.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu Pasien dikatakan bahwa kejang tersebut merupakan pertama kali dan tidak
ada riwayat kejang sebelumnya. Ibu pasien juga mengatakan bahwa anaknya
tidak pernah mengalami penyakit lain sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah dari pasien pernah mengalami keluhan kejang sewaktu kecil. Ibu pasien
juga mengatakan bahwa neneknya juga memiliki riwayat epilepsi dan asma.
Riwayat penyakit lain seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit lainnya
disangkal.
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah melakukan pengobatan lain sebelumnya. Saat kejang,
pasien langsung dibawa ke IGD RSUD Bangli.
Anamnesis
Riwayat Pribadi / Sosial / Lingkungan
Pasien merupakan anak tunggal dikeluarganya. Pasien tinggal bersama
keluarga besarnya di Bangli. Sebelum sakit biasanya pasien bermain aktif di
rumah. Lingkungan rumah, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi dikatakan
memadai. Ventilasi udara di rumah pasien dikatakan cukup baik. Ayah pasien
merupakan seorang perokok aktif.
Riwayat Persalinan dan Kehamilan
Pasien lahir cukup bulan sectio caesarea di Rumah Sakit ditolong oleh dokter
spesialis kandungan. Pasien segera menangis dengan tidak adanya keluhan
ataupun kelainan bawaan.
Riwayat Alergi / Operasi / Transfusi
Orang tua pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi obat dan
makanan. Riwayat operasi dan transfusi disangkal.
Anamnesis
Riwayat Imunisasi Riwayat Tumbuh Kembang
BCG : 1 kali Mengangkat Kepala : 3 bulan
Polio : 4 kali Membalikan Badan : 4 bulan
Hepatitis B : 5 kali Duduk : 6 bulan
Hib : 4 kali Merangkak : 8 bulan
DPT : 4 kali Berdiri : 12 bulan
Campak : 2 kali Berjalan : 15 bulan
JE : Tidak ingat
IPV : 1 kali
Kesan : Sesuai program Kesan : normal
Anamnesis
Riwayat Nutrisi
ASI : 0 bulan sampai usia 24 bulan, frekuensi on demand
Susu Formula : 6 bulan sampai sekarang, frekuensi on demand
Bubur Saring : 6 bulan sampai sekarang, frekuensi 3 kali sehari
Nasi Tim : 9 bulan sampai sekarang, frekuensi 3 kali sehari
Makanan Dewasa : 12 bulan sampai sekarang, frekuensi 3 kali sehari
Anamnesis
Status Present
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 110 kali per menit, kuat angkat, reguler
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Laju Respirasi : 55 kali per menit, reguler
Suhu aksila : 36,5°C
Saturasi : 97% on room air
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kepala : Normosefali
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), hiperemi (-/-), refleks pupil (+/+), isokor,
edema palpebra (-/-)
THT
Telinga : Sekret (-/-), deformitas (-)
Hidung : Sekret (-/-), nafas cuping hidung (-/-), sianosis (-/-), deformitas (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-)
Bibir : Sianosis (-), mukosa bibir pucat (-), bibir kering (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Thoraks
Jantung
● Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
● Palpasi : pericardial bulging (-), iktus cordis teraba
● Auskultasi : S1 S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-)
Paru
● Inspeksi : Bentuk dinding dada simetris, retraksi dinding
dada(-/-)
● Palpasi : Gerakan dada simetris
● Auskultasi : Vesikuler kedua lapang paru, rhales (-/-), wheezing
(-/-)
Pemeriksan Fisik
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Hepar tidak teraba, lien tidak teraba, massa (-)
Perkusi : Timpani (+)
Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT <2 detik
Kulit : Dalam batas normal
Status Neurologis
GCS: E4V5M6 (Compos Mentis)
Kekuatan otot: 5/5/5/5
Refleks fisiologis: +
Refleks Patologis: Babinski (-/-)
Tanda rangsang meningeal:
● Kaku kuduk (-)
● Brudzinski I (-)
● Brudzinski II (-)
Pemeriksaan Fisik
Pasien laki-laki berusia 1 tahun 8 bulan datang ke IGD RSU Bangli diantar
oleh kedua orangtuanya dengan kejang. Kejang dialami selama 2 menit
dengan pasien tidak sadar. Pasien kejang dengan mata mendelik ke atas
disertai kaku dan nampak membiru dengan lemas setelah kejang. Pasien
diraba hangat sewaktu kejang. Pasien tidak pernah mengalami bangkitan
kejang lagi. Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa. Saat ini
pasien mengeluh batuk berdahak disertai demam yang naik turun tanpa
disertai sesak. Pasien menyangkal adanya keluhan lain. Keluarga pasien
memiliki riwayat epilepsi. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan kaku kuduk (-),
brudzinski I dan II (-), refleks patologis (-)
RESUME
1. Kejang Demam
2. Epilepsi
3. Encephalitis
4. Pneumonia
Diagnosis
Banding
1. Darah Lengkap
2. EEG
3. LP
Pemeriksaan
Penunjang
- Peningkatan WBC
- Peningkatan Neutrofil
Kejang Demam (membaik) +susp. Pneumonia + gizi baik
Diagnosis Kerja
Medikamentosa :
1. IVFD D5 1/4 NS 12 tpm makro
2. Dexamethasone 2,5mg 3x sehari
3. Paracetamol syr 120 mg 3x sehari prn
Tatalaksana
Monitoring:
1. Tanda vital
2. Kurva suhu
3. Saturasi O2
4. Keluhan
Ad vitam : Ad bonam
Ad functionam : Ad bonam
Ad sanationam : Ad bonam
Prognosis
PEMBAHASAN
04
- Pasien merupakan anak dengan usia 1 tahun 8 bulan dimana
usia ini masih termasuk kategori usia kejang demam pada
anak, selain itu pasien juga dikeluhkan mengalami demam
mencapai 38oC.
- Pada pasien, kejang yang terjadi sesuai dengan kejang demam
sederhana karena frekuensi kejang sebanyak 1 kali dengan
waktu singkat yaitu selama 2 menit dan tidak berulang dalam
24 jam, selain itu dikatakan juga bahwa kejang yang terjadi
pada pasien adalah bentuk kejang tonik klonik.
- Pemeriksaan penunjang yang dilakukan hanya darah lengkap
untuk mengetahui penyebab demam
4.1 Diagnosis Pada Pasien
Pada pasien diberikan Paracetamol syr 3x120mg
sesuai berat badan pasien sebagai eradikasi
penyebab demam.
4.2 Penatalaksanaan pada pasien
KESIMPULAN
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, and includes icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik
THANKS!
DO YOU HAVE ANY
QUESTIONS?

More Related Content

Similar to ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx

Varisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanVarisela pada Kehamilan
Varisela pada Kehamilan
Aris Rahmanda
 
REFKAS (2).docx
REFKAS (2).docxREFKAS (2).docx
REFKAS (2).docx
EunikePetra
 
Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)
koass5 fkunisba
 
PPT_MARIA ULFA.pptx
PPT_MARIA ULFA.pptxPPT_MARIA ULFA.pptx
PPT_MARIA ULFA.pptx
habibah512300
 
PPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptxPPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptx
adisucipto55
 
Preskas dhf
Preskas dhfPreskas dhf
Preskas dhf
Shinta Kartika
 
Cbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sriCbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sri
yuna rizki
 
PPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptxPPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptx
RidwanSriMuslimin
 
Laporan_Kasus_KEJANG_DEMAM.pdf
Laporan_Kasus_KEJANG_DEMAM.pdfLaporan_Kasus_KEJANG_DEMAM.pdf
Laporan_Kasus_KEJANG_DEMAM.pdf
Khairuddinkhairu
 
Ppt case bp david
Ppt case bp davidPpt case bp david
Ppt case bp david
David Andrean Natanael
 
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Adeline Dlin
 
CASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptxCASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptx
lydiaekaputri
 
PPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptx
PPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptxPPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptx
PPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptx
MuhammadHalilGibran
 
Hiyal ulya lk5 hamil tm 3
Hiyal ulya lk5 hamil tm 3Hiyal ulya lk5 hamil tm 3
Hiyal ulya lk5 hamil tm 3
hiyalulya
 
205802122 case-asma
205802122 case-asma205802122 case-asma
205802122 case-asma
homeworkping7
 
Preskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolikPreskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolik
Samanuddin Manawari
 
Laporan Kasus Tia - HEG.docx
Laporan Kasus Tia - HEG.docxLaporan Kasus Tia - HEG.docx
Laporan Kasus Tia - HEG.docx
Tianjarnegara
 
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
DiegoNelciano
 
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemihTracey Rompas
 

Similar to ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx (20)

Varisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanVarisela pada Kehamilan
Varisela pada Kehamilan
 
REFKAS (2).docx
REFKAS (2).docxREFKAS (2).docx
REFKAS (2).docx
 
Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)
 
PPT_MARIA ULFA.pptx
PPT_MARIA ULFA.pptxPPT_MARIA ULFA.pptx
PPT_MARIA ULFA.pptx
 
PPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptxPPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptx
 
Preskas dhf
Preskas dhfPreskas dhf
Preskas dhf
 
Cbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sriCbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sri
 
PPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptxPPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptx
 
Laporan_Kasus_KEJANG_DEMAM.pdf
Laporan_Kasus_KEJANG_DEMAM.pdfLaporan_Kasus_KEJANG_DEMAM.pdf
Laporan_Kasus_KEJANG_DEMAM.pdf
 
Ppt case bp david
Ppt case bp davidPpt case bp david
Ppt case bp david
 
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
CASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptxCASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptx
 
PPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptx
PPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptxPPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptx
PPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptx
 
Hiyal ulya lk5 hamil tm 3
Hiyal ulya lk5 hamil tm 3Hiyal ulya lk5 hamil tm 3
Hiyal ulya lk5 hamil tm 3
 
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
 
205802122 case-asma
205802122 case-asma205802122 case-asma
205802122 case-asma
 
Preskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolikPreskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolik
 
Laporan Kasus Tia - HEG.docx
Laporan Kasus Tia - HEG.docxLaporan Kasus Tia - HEG.docx
Laporan Kasus Tia - HEG.docx
 
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
 
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
 

Recently uploaded

farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 

Recently uploaded (19)

farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 

ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx

  • 1. RESPONSI KEJANG DEMAM I Gusti Bagus Aditya Adi Pranajaya (2102612153) Sarah Michelle Simanjuntak (2102612203) Feni Yulista (2102612210)
  • 3. Kejang demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi pada anak umur 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan suhu tubuh diatas 38C, dengan menggunakan pengukuran apapun serta tidak disertai dengan proses intrakranial. Angka kejadian kejang demam di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 25% dengan 85% yang disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan. Tahun 2017, sebesar 17,4% anak mengalami kejang demam dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 dengan kejadian kejang sebesar 22,2%. Data profil kesehatan Indonesia pada tahun 2012 menemukan bahwa 10 penyakit-penyakit yang sering rawat inap di rumah sakitbiasanya penyakit yang menyertai kejang demam memiliki manifestasi klinis demam. dengan peningkatan suhu yang akan dapat mengakibatkan bangkitan kejang. Berdasarkan epidemiologi kejang demam yang meningkat di Indonesia dan juga kawasan asia, penting dalam pendidikan dokter untuk dapat mendiagnosa dan menangani kejang demam.
  • 5. 2.1 Definisi Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak umur 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan suhu tubuh diatas 38oC menggunakan pengukuran apapun yang tidak disebabkan proses intrakranial. Demam tidak harus terjadi sebelum kejang, namun harus muncul setidaknya segera pada periode post akut kejang. Kejang Demam Kejang Demam Sederhana Kejang Demam Kompleks
  • 6. 2.2 Epidemiologi Peningkatan angka kejadian Kejang Demam di Indonesia : 2016 terdapat peningkatan 25 % 2017 terdapat peningkatan 17,4% 2018 terdapat peningkatan 22,5 % Prevalensi kejadian kejang demam yang terjadi pada tahun 2016 di Eropa berkisar 2-4%. sedangkan prevalensi kejadian kejang di Asia lebih besar yaitu 8,3-9,9% pada tahun 2016.
  • 7. 2.3 Etiologi Kejang demam pada anak dapat terjadi saat demam lebih dari 38oC serta tidak ada penyebab kejang lainnya seperti abnormalitas elektrolit, trauma, dan riwayat epilepsi. Derajat demam sangat mempengaruhi terjadinya kejang demam pada anak. Tidak ada penyebab pasti patogen yang dapat menyebabkan kejang demam, namun infeksi karena virus lebih sering menyebabkan terjadinya kejang demam dibandingkan dengan infeksi bakteri. Virus tertentu seperti HHV-6, paling sering dikaitkan dengan kejang demam di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Di negara - negara Asia, virus influenza A sering dikaitkan dengan kejang demam.
  • 8. 2.4 Patofisiologi - Terdapat predisposisi genetik - Respon inflamasi karena infeksi - Produksi banyak sitokin secara sistemik - Mengubah struktur dan fungsi BBB - Permeabilitas BBB meningkat - Perubahan sistem sinaps pada SSP
  • 9. 2.5 Manifestasi Klinis Kejang demam sederhana - Kejang singkat (kurang dari 15 menit) - Bentuk kejang umum (tonik atau dan klinik) - Tidak berulang dalam 24 jam - Dapat berhanti sendiri - Kejang lebih dari 15 menit - Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum yang didahului kejang parsial - Berulang lebih dari 1 kali dalam 24 jam Kejang demam kompleks
  • 10. 2.6 Diagnosis Anamnesis Anamnesis terkait jenis kejang yang terjadi, pencetus demam dan kejang Pemeriksaan tanda vital, dan neurologis, tanda meningeal Tidak rutin dikerjakan, biasanya jika terdapat tanda rangsang meningeal atau hanya untuk mengetahui penyebab demam Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan penunjang
  • 11. 2.7 Penatalaksanaan - Penatalaksanaan saat kejang - Penatalaksanaan intermiten - Penatalaksanaan rumatan
  • 12. Intravena atau rektal? Diazepam Pertimbangkan pemberian fenitoin jika kejang tetap berlangsung setelah pemberian diazepam sudah maksimal Penatalaksanaan Saat Kejang
  • 13. Penatalaksanaan intermiten → ada salah satu faktor resiko Anti piretik dan anti kejang Diazepam oral atau rektal dan anti- piretik Penatalaksanaan Intermiten
  • 14. Fenobarbital dan asam valproat Pemberian obat selama 1 tahun tanpa tappering dan dilakukan saat anak tidak demam Penatalaksanaan Rumatan
  • 15. 2.8 Prognosis dan Komplikasi - Prognosis baik - Sebelum terkena kejang demam normal, perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal - Kejang lama → gangguan recognition memory
  • 16. 2.8 Prognosis dan Komplikasi Komplikasi: - Kejang demam yang berulang, dengan beberapa faktor resiko - Kejang yang menjadi epilepsi di kemudian hari, dengan beberapa faktor resiko
  • 18. Identitas Pasien Nama RSC Tanggal Lahir 2 Februari 2021 Usia 1 tahun 8 bulan Suku/Bangsa Bali/Indonesia Agama Hindu Jenis Kelamin Laki - laki Alamat Bangli No. Rekam Medis 305733 MRS 11/10/2022 Pemeriksaan 12/20/2022
  • 19. Keluhan Utama : Penurunan kesadaran Heteroanamnesis : Orang Tua Pasien Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke IGD RSUD Bangli diantar oleh kedua orang tuanya pada tanggal 11 Oktober 2022 pukul 03.00 WITA dengan keluhan pasien tiba tiba kejang disertai kaku dengan mata mendelik keatas dalam 2 menit dan wajah pasien mulai membiru lalu pasien lemas. Dikatakan pada saat pasien MRS demam pasien mencapai 38oC dan demam tersebut muncul bersamaan dengan keluhan kejang tersebut. Pada saat kejang pasien dikatakan tidak sadar. Ibu pasien mengatakan tidak ada lagi bangkitan kejang setelah itu. Pasien juga mengeluhkan adanya batuk berdahak yang timbul sejak 2-3 hari terakhir sejak masuk rumah sakit. Pasien masih mengeluhkan demam yang naik turun dengan riwayat demam terakhir pukul 5 sore dan sudah diberikan obat penurunan panas. Pasien menyangkal adanya sesak. Pasien masih belum dapat BAB hingga saat ini. Saat ini Keluhan lain seperti mual, muntah tidak ada. BAK pasien normal, nafsu makan menurun. Anamnesis
  • 20. Riwayat Penyakit Dahulu Ibu Pasien dikatakan bahwa kejang tersebut merupakan pertama kali dan tidak ada riwayat kejang sebelumnya. Ibu pasien juga mengatakan bahwa anaknya tidak pernah mengalami penyakit lain sebelumnya. Riwayat Penyakit Keluarga Ayah dari pasien pernah mengalami keluhan kejang sewaktu kecil. Ibu pasien juga mengatakan bahwa neneknya juga memiliki riwayat epilepsi dan asma. Riwayat penyakit lain seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit lainnya disangkal. Riwayat Pengobatan Pasien belum pernah melakukan pengobatan lain sebelumnya. Saat kejang, pasien langsung dibawa ke IGD RSUD Bangli. Anamnesis
  • 21. Riwayat Pribadi / Sosial / Lingkungan Pasien merupakan anak tunggal dikeluarganya. Pasien tinggal bersama keluarga besarnya di Bangli. Sebelum sakit biasanya pasien bermain aktif di rumah. Lingkungan rumah, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi dikatakan memadai. Ventilasi udara di rumah pasien dikatakan cukup baik. Ayah pasien merupakan seorang perokok aktif. Riwayat Persalinan dan Kehamilan Pasien lahir cukup bulan sectio caesarea di Rumah Sakit ditolong oleh dokter spesialis kandungan. Pasien segera menangis dengan tidak adanya keluhan ataupun kelainan bawaan. Riwayat Alergi / Operasi / Transfusi Orang tua pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan. Riwayat operasi dan transfusi disangkal. Anamnesis
  • 22. Riwayat Imunisasi Riwayat Tumbuh Kembang BCG : 1 kali Mengangkat Kepala : 3 bulan Polio : 4 kali Membalikan Badan : 4 bulan Hepatitis B : 5 kali Duduk : 6 bulan Hib : 4 kali Merangkak : 8 bulan DPT : 4 kali Berdiri : 12 bulan Campak : 2 kali Berjalan : 15 bulan JE : Tidak ingat IPV : 1 kali Kesan : Sesuai program Kesan : normal Anamnesis
  • 23. Riwayat Nutrisi ASI : 0 bulan sampai usia 24 bulan, frekuensi on demand Susu Formula : 6 bulan sampai sekarang, frekuensi on demand Bubur Saring : 6 bulan sampai sekarang, frekuensi 3 kali sehari Nasi Tim : 9 bulan sampai sekarang, frekuensi 3 kali sehari Makanan Dewasa : 12 bulan sampai sekarang, frekuensi 3 kali sehari Anamnesis
  • 24. Status Present Keadaan Umum : tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Nadi : 110 kali per menit, kuat angkat, reguler Tekanan Darah : 90/60 mmHg Laju Respirasi : 55 kali per menit, reguler Suhu aksila : 36,5°C Saturasi : 97% on room air Pemeriksaan Fisik
  • 25. Status Generalis Kepala : Normosefali Mata : Konjungtiva pucat (-/-), hiperemi (-/-), refleks pupil (+/+), isokor, edema palpebra (-/-) THT Telinga : Sekret (-/-), deformitas (-) Hidung : Sekret (-/-), nafas cuping hidung (-/-), sianosis (-/-), deformitas (-) Tenggorokan : Faring hiperemis (-) Bibir : Sianosis (-), mukosa bibir pucat (-), bibir kering (-) Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-) Pemeriksaan Fisik
  • 26. Pemeriksaan Fisik Thoraks Jantung ● Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak ● Palpasi : pericardial bulging (-), iktus cordis teraba ● Auskultasi : S1 S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-) Paru ● Inspeksi : Bentuk dinding dada simetris, retraksi dinding dada(-/-) ● Palpasi : Gerakan dada simetris ● Auskultasi : Vesikuler kedua lapang paru, rhales (-/-), wheezing (-/-)
  • 27. Pemeriksan Fisik Abdomen Inspeksi : Distensi (-) Auskultasi : Bising usus (+) normal Palpasi : Hepar tidak teraba, lien tidak teraba, massa (-) Perkusi : Timpani (+) Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT <2 detik Kulit : Dalam batas normal
  • 28. Status Neurologis GCS: E4V5M6 (Compos Mentis) Kekuatan otot: 5/5/5/5 Refleks fisiologis: + Refleks Patologis: Babinski (-/-) Tanda rangsang meningeal: ● Kaku kuduk (-) ● Brudzinski I (-) ● Brudzinski II (-) Pemeriksaan Fisik
  • 29. Pasien laki-laki berusia 1 tahun 8 bulan datang ke IGD RSU Bangli diantar oleh kedua orangtuanya dengan kejang. Kejang dialami selama 2 menit dengan pasien tidak sadar. Pasien kejang dengan mata mendelik ke atas disertai kaku dan nampak membiru dengan lemas setelah kejang. Pasien diraba hangat sewaktu kejang. Pasien tidak pernah mengalami bangkitan kejang lagi. Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa. Saat ini pasien mengeluh batuk berdahak disertai demam yang naik turun tanpa disertai sesak. Pasien menyangkal adanya keluhan lain. Keluarga pasien memiliki riwayat epilepsi. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan kaku kuduk (-), brudzinski I dan II (-), refleks patologis (-) RESUME
  • 30. 1. Kejang Demam 2. Epilepsi 3. Encephalitis 4. Pneumonia Diagnosis Banding 1. Darah Lengkap 2. EEG 3. LP Pemeriksaan Penunjang
  • 31. - Peningkatan WBC - Peningkatan Neutrofil
  • 32. Kejang Demam (membaik) +susp. Pneumonia + gizi baik Diagnosis Kerja
  • 33. Medikamentosa : 1. IVFD D5 1/4 NS 12 tpm makro 2. Dexamethasone 2,5mg 3x sehari 3. Paracetamol syr 120 mg 3x sehari prn Tatalaksana Monitoring: 1. Tanda vital 2. Kurva suhu 3. Saturasi O2 4. Keluhan
  • 34. Ad vitam : Ad bonam Ad functionam : Ad bonam Ad sanationam : Ad bonam Prognosis
  • 36. - Pasien merupakan anak dengan usia 1 tahun 8 bulan dimana usia ini masih termasuk kategori usia kejang demam pada anak, selain itu pasien juga dikeluhkan mengalami demam mencapai 38oC. - Pada pasien, kejang yang terjadi sesuai dengan kejang demam sederhana karena frekuensi kejang sebanyak 1 kali dengan waktu singkat yaitu selama 2 menit dan tidak berulang dalam 24 jam, selain itu dikatakan juga bahwa kejang yang terjadi pada pasien adalah bentuk kejang tonik klonik. - Pemeriksaan penunjang yang dilakukan hanya darah lengkap untuk mengetahui penyebab demam 4.1 Diagnosis Pada Pasien
  • 37. Pada pasien diberikan Paracetamol syr 3x120mg sesuai berat badan pasien sebagai eradikasi penyebab demam. 4.2 Penatalaksanaan pada pasien
  • 39. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik THANKS! DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?