tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
PPT asuhan keperawatan.pptx
1. TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. M DENGAN TYPHOID DI
RUANG ANGGREK RS DIK PUSDIKKES KODIKLAT
TNI AD JAKARTA TIMUR
Di Susun Oleh:
Atikah Nurhaliza
2. Latar Belakang
Demam typhoid mulai dikenali sebagai penyakit menular
yang disebabkan oleh bacillus (salmonella) pada tahun 1880
di Amerika serikat. Wabah penyakit demam typhoid pertama
kali muncul di Amerika Serikat pada tahun 1907 yang
disebabkan oleh Mary Mallon yang dikenal sebagai karier
tifoid yang sehat, dan dijuluki sebagai “typhoid mary”
3. PENGERTIAN TYPHOID
Demam Typhoid atau enteric fever adalah penyakit infeksi akut yang
biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih
dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan
keasadaran. Demam Typhoid disebabkan oleh infeksi salmonella typhi.
4. ETIOLOGI
Penyebab utama Demam Typhoid ini adalah bakteri samonella typhi.
Bakteri salmonella typhi adalah berupa basil gram negatif, bergerak
dengan rambut getar, tidakberspora, dan mempunyai tiga macam
antigen yaitu antigen O (somatik yang terdiri atas zat komplek slipopoli
sakarida), antigen H (flegella), dan antigen VI.
5. MANIFESTASI KLINIS
1. Demam
Pada kasus yang khas, demam berlangsung 3 minggu bersifat febris
remitten dan suhu tidak tinggi sekali.
2. Gangguan pada saluran pencernaan
Pada mulutter dapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan
pecah - pecah (ragaden). Lidah tertutup selaput putih kotor, ujung
dan tepinya kemerahan.
6. PATOFISIOLOGI
Proses perjalanan penyakit kuman masuk ke dalam mulut melalui
makanan dan minuman yang tercemar oleh salmonella (biasanya
˃10.000 basil kuman). Sebagian kuman dapat dimusnahkan oleh
asamHCl lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus. Jika respon
imunitas humoral mukosa (igA) usus kurangbaik, maka basil Salmonella
akan menembussel-selepitel (sel m) dan selanjutnya menuju lamina
propia dan berkembangbiak di jaringan limfoid plakpeyeri di ileum
distal dan kelenjar getah bening mesenterika
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan leukosit
Pada kasus demam typhoid, jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada
pada batas-batas normal bahkan kadang-kadang terdapat leukosit walaupun
tidak ada komplikasi atau infeksi sekunder.
2. Biakan Darah
Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila biakan
darah negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam typhoid.
9. PENATALAKSANAAN
1. Perawatan
a. Klien diistirahatkan 7 hari sampai demam nya membaik
b. Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya
tranfusi bila ada komplikasi pendarahan.
2. Diet
a. Diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi protein.
b. Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.
c. Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim.
d. Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam
selama 7 hari.
10. KOMPLIKASI
Komplikasi demam tyhpoid dibagi dalam :
1. Komplikasi intestinal
a. Pendarahan usus
b. Perforasi usus
c. Ileus paralitik
2. Komplikasi ektra – intesnital
a. Komplikasi kardiovaskuler
b. Komplikasi darah
c. Komplikasi paru
11. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
SESUAI DENGAN KASUS PASIEN KELOLAAN
1. Hipertermi berhubungan dengan proses perjalanan penyakit
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan mengobservasi nutrisi
3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan spasme otot
perut
12. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Diagnosa : Hipertermi berhubungan
dengan proses perjalanan penyakit
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan
Selama 3x24 jam, hipertermi teratasi
dengan baik.
Kriteria Hasil :
Pasien tampak kembali menjadi lebih segar
dari sebelumnya
TTV pasien dalam batas normal
Intervensi
a. Observasi TTV
Rasional : Untuk memantau suhu tubuh,
tekanan darah, nadi, dan
Pernapasan pasien.
b. Anjurkan untuk kompres hangat
Rasional : Meningkatkan penguapan
yang mempercepat penurunan suhu
tubuh
Anjurkan pasien untuk banyak minum
Rasional : Meningkatkan penguapan
tubuh untuk menurunkan suhu
tubuh sehingga perlu diimbangi dengan
asupan cairan yang banyak
Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat yang tepat
Rasional : Digunakan untuk mengurangi
demam dengan aksi sentral
Pada hipotalamus
13. INTERVENSI KEPERAWATAN
2. Diagnosa : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
Berhubungan dengan ketidakmampuan
mengobservasi nutrisi
tujuan : Setelah di lakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam ketidak
seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh teratasi dengan baik
Kriteria Hasil :
1. Pasien tampak segar
2. Porsi makan habis
3. BB badan pasien bertambah
Intervensi :
a. Timbang BB pasien
Rasional : Untuk mengetahui perkembangan
pemasukan nutrisi pada
tubuh pasien
b. Beri makan dalam keadaan hangat dan
bervariasi
Rasional : Makanan yang hangat dapat
menggugah selera pasien dan
Makanan yang bervariasi mencegah pasien
bosan dengan menu yang
diberikan
c. Kolaborasi dengan ahli gizi
Rasional : Memberikan asupan yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan
dan kapasitas tubuh pasien
14. INTERVENSI KEPERAWATAN
3. Diagnosa : Gangguan rasa nyaman
nyeri berhubungan dengan spasme
Otot perut
Tujuan : Setelah di lakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam,
gangguan pola tidur dapat teratasi
dengan baik
Kriteria Hasil :
1. Pasien dapat tidur dengan baik dan
2. tidur dengan cukup
3. Pasien tampak lebih segar
Intervensi
a. Kaji skala nyeri
Rasional : memudahkan dalam
melakukan tindakan keperawatan
b. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Rasional : relaksasi memberikan
perasaan lebih nyaman dan
mengurangi
Rasa nyeri yang dirasa
c. Beri posisi yang nyaman
Rasional : untuk meningkatkan
kualitas pasien dengan nyaman
15. BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a) Identitas pasien
Nama : An.M
Umur : 8 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Siswa
Suku/Bangsa : Indonesia
No. Reg : 12021110110214035
Diagnosa Medis : Typhoid fever
Tanggal Masuk : 01 november 2021
Tanggal Pengkajian : 01 november 2021
Alamat : Gg. Ahmad No. 3 Rt 002/03 Makassar
Kota Adm Jakarta Timur DKI Jakarta
16. b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. Dian Noviyanti
Umur : 39 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan Dengan Pasien: Ibu kandung
Alamat : Gg. Ahmad No. 3 Rt 002/03 Makassar
Kota Adm Jakarta Timur DKI Jakarta
17. 2. KELUHAN UTAMA
Orang tua pasien mengatakan pasien demam sudah 3 hari, tidak
nafsu makan.
3. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Orang tua pasien mengatakan demam sudah 3 hari naik turun,
perut nyeri terasa melilit, skala nyeri 4, bab dan bak normal
4. RIWAYAT KESEHATAN TERDAHULU
Orang tua pasien mengatakan tidak ada
5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Orang tua pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak
mempunyai riwayat penyakit keturunan
19. DATA FISIK
a. Penampilan Umum
Pasien terlihat lemas, lesu, tampak meringis
b. Daily Living (ADL)
No
ADL DIRUMAH DIRUMAH SAKIT
1. Nutrisi
a. Makan 2x Sehari 2x Sehari habis ½ porsi
a. Minum 1500ml/hari 1000ml/hari
2. Istirahat dan tidur
a. Malam 8 jam 4 jam
a. Siang 1 jam 1 jam
3. Eliminasi
a. BAB 4x Sehari 3x Sehari
a. BAK 2x Sehari 1x sehari
4. Personal Hygiene
a. Mandi 2x Sehari Selama di rawat pasien tidak mandi
20. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Tingkat Kesadaran : Composmetis (CM)
Tanda – tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 102 x/ menit
Pernafasan : 20 x/ menit
Suhu : 36,4 °C
2) Berat & Tinggi Bada & Berat badan
sebelum sakit : 25 kg
Berat badan sesudah sakit : 23 kg
Tinggi badan : 110 cm
3) Kulit, Rambut dan Kuku
a) Kulit
Inspeksi : normal , kulit sawo
mateng
Palpasi : tidak ada luka /
benjolan
b) Rambut
Inspeksi : Warna hitam
Palpasi : Tidak ada kerontokan
dan tidak ada kotoran
c) Kuku
Inspeksi : Pendek dan bersih
Palpasi : Tidak tajam
21. Pemeriksaan Fisik
4) Kepala, Muka, dan Leher
a) Kepala
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak
ada benjolan
b) Muka
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak
ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan/
benjolan
c) Leher
Inspeksi : Bentuk simetris,
tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeru tekan /
bejolan
5) Mata dan Penglihatan
Bentuk kedua mata simetris dan penglihatan
dalam batas normal
6) Telinga dan Pendengaran
Bentuk telinga simetris dan fungsi pendengaran
dalam batas normal
7) Mulut dan Pharynx
Bentuk bibir simetris, tidak terdapat sariawan,
namun mukosa mulut atau bibir kering
8) Thorax, Paru-paru, Jantung
Thorax
Inspeksi : Pergerakan dinding
normal dan simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : suara paru vesikuler
22. 10) Genital
Tidak terpasang kateter, tidak ada keluhan saat BAK
11) Rektum
Tidak ada keluhan BAB
12) Ekstremitas atas
Terpasang infus RL dibagian kiri tangan
13) Ekstremitas bawah
Pergerakan kaki bebas : normal
23. DATA PENUNJANG
a. Laboratorium
Tanggal : 01/11/2021
Pemeriksaan Hasil Normal
Hemoglobin 15.1 g/dl P14-18 , W12-16 g/dl
Leukosit 8.620 /ul 4.500 – 10.000 /uL
Trombosit 441.000/ml 150.000 – 450.000/ml
Widal Negatif Negatif
S thypi O 1/320 Negatif
S thypi H 1/320 Negatif
S parathypi BH 1/80 Negatif
S parathypi BO 1/160 Negatif
24. b. Radiologi
Kesan
Tidak dilakukan pemeriksaan radiologi
Therapi
1) Th/ Injeksi
Nama Obat Dosis Jam
Cairan infus rl 500ml 60 Tpm 8jam 20menit
Ranitidine 50 mg 2 x ½ ampul 22.00 ; 06.00
Odanstreon 40 mg 2 x ½ ampul 22. 06.00
26. ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
1. Ds :
Orang tua pasien mengatakan pasien demam sudah 3
hari dan demam naik turun
D0 :
- Pasien tampak mengiris
- pasien tampak lesu
-badan teraba hangat
- Observasi TTV
TD: 120/80 mmHg
S : 38 ˚C
N : 102 x/menit
Rr : 20 x/menit
Hipertermi Proses perjalanan penyakit
27. 2. Ds :
Orang tuapasien mengatakn pasien tidak
nafsu makan
Do :
- Pasien tampak lemas
- Makan habis ½ porsi
- BB menurun
- BB sebelum sakit 25 kg
- BB sesudah sakit 23 kg
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Ketidakmampuan
mengobservasi nutrisi
28. 3. Ds :
Orang tua pasien mengatakan pasien perut
terasa nyeri seperti melilit
Do : - skala nyeri 4
- Pasien tampak kesakitan
- pasien tampak kurang tidur
-TTV :
TD : 120/80 mmHg
S : 38 ˚C
N : 102 x/menit
Rr : 20 x/menit
Gangguan rasa nyaman
nyeri
Spasme otot perut