Imunodefisiensi adalah kondisi dimana terjadi penurunan atau ketiadaan respon imun normal yang dapat disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit. Terdapat berbagai jenis imunodefisiensi primer dan sekunder yang bermanifestasi seperti infeksi berulang, dan dapat ditangani dengan pengobatan, konseling genetik, serta pencegahan infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, definisi, struktur, jenis, dan fungsi antibodi serta antibodi monoklonal. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai perkembangan pemahaman tentang antibodi, bagaimana antibodi dibentuk dan bekerja, serta aplikasi antibodi monoklonal dalam bidang medis.
Imunitas terhadap parasit kompleks dan bervariasi bergantung pada jenis parasitnya. Imunitas bawaan melibatkan fagositosis namun parasit dapat resisten. Imunitas dapatan melibatkan respons Th1 dan Th2 serta antibodi tetapi seringkali tidak mampu mengeliminasi parasit secara utuh sehingga menyebabkan infeksi kronis.
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan penyakit sipilis, termasuk prevalensi, gejala, penularan, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi hasilnya.
2. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel T dan menurunkan kekebalan tubuh, sementara sipilis disebabkan bakteri Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak seksual.
3. Pemeriksaan laboratorium unt
Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang menghambat proses infeksi bakteri dengan mengganggu metabolisme, dinding sel, membran, atau sintesis protein bakteri. Ada beberapa golongan utama antibiotik seperti beta-laktam, kuionolon, dan tetrasiklin yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas tentang imunodefisiensi pada anak, yang merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi, autoimunitas, atau kanker. Imunodefisiensi dapat berupa primer (kongenital) atau sekunder (disebabkan penyakit lain). Tanda awal kemungkinan imunodefisiensi pada anak adalah infeksi berulang, namun diagnosis dini sangat penting
Antibiotika merupakan golongan obat yang banyak digunakan terutama di negara-negara yang masih memiliki permasalahan penyakit karena infeksius bakteri. Materi ini menjelaskan tentang pengertian antibiotika dan golongan-golongannya. Termasuk faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih antibiotika.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, definisi, struktur, jenis, dan fungsi antibodi serta antibodi monoklonal. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai perkembangan pemahaman tentang antibodi, bagaimana antibodi dibentuk dan bekerja, serta aplikasi antibodi monoklonal dalam bidang medis.
Imunitas terhadap parasit kompleks dan bervariasi bergantung pada jenis parasitnya. Imunitas bawaan melibatkan fagositosis namun parasit dapat resisten. Imunitas dapatan melibatkan respons Th1 dan Th2 serta antibodi tetapi seringkali tidak mampu mengeliminasi parasit secara utuh sehingga menyebabkan infeksi kronis.
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan penyakit sipilis, termasuk prevalensi, gejala, penularan, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi hasilnya.
2. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel T dan menurunkan kekebalan tubuh, sementara sipilis disebabkan bakteri Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak seksual.
3. Pemeriksaan laboratorium unt
Antibiotik adalah senyawa alami atau sintetik yang menghambat proses infeksi bakteri dengan mengganggu metabolisme, dinding sel, membran, atau sintesis protein bakteri. Ada beberapa golongan utama antibiotik seperti beta-laktam, kuionolon, dan tetrasiklin yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas tentang imunodefisiensi pada anak, yang merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi, autoimunitas, atau kanker. Imunodefisiensi dapat berupa primer (kongenital) atau sekunder (disebabkan penyakit lain). Tanda awal kemungkinan imunodefisiensi pada anak adalah infeksi berulang, namun diagnosis dini sangat penting
Antibiotika merupakan golongan obat yang banyak digunakan terutama di negara-negara yang masih memiliki permasalahan penyakit karena infeksius bakteri. Materi ini menjelaskan tentang pengertian antibiotika dan golongan-golongannya. Termasuk faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih antibiotika.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, penggolongan, mekanisme kerja, dan contoh antibiotika dari berbagai golongan seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, efek samping, dan peringatan penggunaan antibiotika.
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, menyebabkan kerusakan jaringan atau gangguan fisiologis. Gangguan autoimun dapat menyerang satu organ tertentu atau beberapa organ secara sistemik. Artritis reumatoid adalah contoh penyakit autoimun sistemik yang menyebabkan peradangan sendi kronis.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun, terdiri dari definisi imunologi, sistem imun, dan imunitas. Kemudian membahas tentang fungsi sistem imun yang meliputi pertahanan terhadap agen eksojen dan endogen, homeostatis, dan pengawasan. Selanjutnya menjelaskan tentang respon imun yang terdiri dari non-spesifik dan spesifik.
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan dapat menyerang hampir seluruh bagian tubuh. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan berbagai gejala klinis seperti benjolan dan luka pada alat kelamin hingga bercak merah pada seluruh tubuh. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan tes antibodi, sementara pengobatannya dil
Anemia defisiensi folat dan B12 umumnya menyebabkan anemia megaloblastik akibat gangguan sintesis DNA. Defisiensi folat dan B12 mengakibatkan penurunan produksi methylene-THF yang berperan sebagai koenzim dalam sintesis timidilat dan DNA. Hal ini menyebabkan perlambatan fase S pada siklus sel dan gangguan pembelahan sel. Secara morfologi ditandai dengan adanya sel megaloblastik. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningk
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian antibodi, struktur, fungsi, jenis-jenis, dan variabilitas antibodi. Juga disebutkan beberapa penyakit yang terkait dengan antibodi seperti diabetes melitus tipe 1, rheumatoid arthritis, psoriasis, graves disease, dan lupus.
Virus adalah parasit intraseluler obligat yang berukuran antara 20-300 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja. Partikelnya secara utuh disebut virion yang terdiri dari capsid yang dapat terbungkus oleh sebuah glikoprotein atau membran lipid, dan virus resisten terhadap antibiotik. Bentuk virus berbeda-beda ada yang : bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T
Sistem komplemen merupakan sistem protein enzim dalam darah yang berperan dalam sistem imun spesifik dan nonspesifik dengan cara mengaktivasi inflamasi, membantu fagositosis, mengeliminasi kompleks imun, dan melakukan lisis osmotik terhadap patogen melalui pembentukan membran attack complex.
Defisiensi imun atau imunodefisiensi adalah gangguan sistem kekebalan tubuh dimana satu atau lebih komponen sistem imun tidak berfungsi dengan baik. Imunodefisiensi dapat terjadi secara primer karena faktor genetik atau sekunder akibat penyakit lain, obat-obatan, usia, atau trauma. Pengobatan imunodefisiensi meliputi pengobatan suportif, substitusi, imunomodulasi, atau terapi k
Immunodeficiency disorders are associated with defects or impairments in immune function that can be congenital or acquired. Primary immunodeficiency diseases involve genetic defects affecting B cell, T cell, or phagocytic cell development. Common symptoms include recurrent infections, failure to thrive, and increased susceptibility to opportunistic infections. HIV/AIDS is an acquired immunodeficiency disorder that progressively weakens the immune system by attacking CD4 cells, leaving the body vulnerable to opportunistic infections.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, penggolongan, mekanisme kerja, dan contoh antibiotika dari berbagai golongan seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, efek samping, dan peringatan penggunaan antibiotika.
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, menyebabkan kerusakan jaringan atau gangguan fisiologis. Gangguan autoimun dapat menyerang satu organ tertentu atau beberapa organ secara sistemik. Artritis reumatoid adalah contoh penyakit autoimun sistemik yang menyebabkan peradangan sendi kronis.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun, terdiri dari definisi imunologi, sistem imun, dan imunitas. Kemudian membahas tentang fungsi sistem imun yang meliputi pertahanan terhadap agen eksojen dan endogen, homeostatis, dan pengawasan. Selanjutnya menjelaskan tentang respon imun yang terdiri dari non-spesifik dan spesifik.
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan dapat menyerang hampir seluruh bagian tubuh. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan berbagai gejala klinis seperti benjolan dan luka pada alat kelamin hingga bercak merah pada seluruh tubuh. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan tes antibodi, sementara pengobatannya dil
Anemia defisiensi folat dan B12 umumnya menyebabkan anemia megaloblastik akibat gangguan sintesis DNA. Defisiensi folat dan B12 mengakibatkan penurunan produksi methylene-THF yang berperan sebagai koenzim dalam sintesis timidilat dan DNA. Hal ini menyebabkan perlambatan fase S pada siklus sel dan gangguan pembelahan sel. Secara morfologi ditandai dengan adanya sel megaloblastik. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningk
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian antibodi, struktur, fungsi, jenis-jenis, dan variabilitas antibodi. Juga disebutkan beberapa penyakit yang terkait dengan antibodi seperti diabetes melitus tipe 1, rheumatoid arthritis, psoriasis, graves disease, dan lupus.
Virus adalah parasit intraseluler obligat yang berukuran antara 20-300 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja. Partikelnya secara utuh disebut virion yang terdiri dari capsid yang dapat terbungkus oleh sebuah glikoprotein atau membran lipid, dan virus resisten terhadap antibiotik. Bentuk virus berbeda-beda ada yang : bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T
Sistem komplemen merupakan sistem protein enzim dalam darah yang berperan dalam sistem imun spesifik dan nonspesifik dengan cara mengaktivasi inflamasi, membantu fagositosis, mengeliminasi kompleks imun, dan melakukan lisis osmotik terhadap patogen melalui pembentukan membran attack complex.
Defisiensi imun atau imunodefisiensi adalah gangguan sistem kekebalan tubuh dimana satu atau lebih komponen sistem imun tidak berfungsi dengan baik. Imunodefisiensi dapat terjadi secara primer karena faktor genetik atau sekunder akibat penyakit lain, obat-obatan, usia, atau trauma. Pengobatan imunodefisiensi meliputi pengobatan suportif, substitusi, imunomodulasi, atau terapi k
Immunodeficiency disorders are associated with defects or impairments in immune function that can be congenital or acquired. Primary immunodeficiency diseases involve genetic defects affecting B cell, T cell, or phagocytic cell development. Common symptoms include recurrent infections, failure to thrive, and increased susceptibility to opportunistic infections. HIV/AIDS is an acquired immunodeficiency disorder that progressively weakens the immune system by attacking CD4 cells, leaving the body vulnerable to opportunistic infections.
Laki-laki berusia 21 tahun mengalami keluhan batuk kronis selama 4 bulan beserta demam berulang dan penurunan berat badan. Ia diduga menderita gangguan imun primer yang menyebabkan infeksi berulang.
Dokumen tersebut membahas sistem sirkulasi darah pada manusia dan hewan. Sistem sirkulasi darah pada manusia terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem limfatik. Sistem peredaran darah pada vertebrata dan invertebrata berbeda, mulai dari jantung, pembuluh darah, hingga cara sirkulasi darahnya.
Dokumen tersebut membahas berbagai gangguan dan penyakit pada sistem pencernaan manusia, seperti xerostomia (mulut kering), hemoroid, radang usus buntu, radang dinding lambung, maldigesti karbohidrat, keracunan makanan, tukak lambung, dan disfagia.
Dokumen tersebut membahas berbagai gangguan pada sistem pernapasan seperti hipoksemia, asma, SIDS, apnea tidur, sianosis, asfiksia, dispnea, dan sindrom batuk pilek. Berisi penjelasan mengenai penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan dari masing-masing gangguan tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai gangguan pada sistem gerak manusia seperti tulang, sendi, dan otot yang dapat disebabkan oleh faktor genetik, cedera, dan penyakit.
2. Beberapa contoh gangguan yang dijelaskan adalah fraktur, kelainan tulang belakang, osteoporosis, berbagai jenis artritis, dan kelainan otot seperti hipertrofi dan distro
Gangguan sistem peredaran darah mencakup berbagai kondisi seperti anemia, hemofilia, leukimia, siklemia, talasemia, hipertensi, hipotensi, arteriosklerosis, embolus, penyakit jantung koroner, varises, hemoroid, limfangitis, edema, dan infark miokard yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, gizi, infeksi, dan lainnya serta menyebabkan gangguan sirkulasi darah dan oksig
Gangguan pada sistem pencernaan manusiaMega Dalero
Pola hidup tidak sehat seperti mengabaikan waktu makan, makan makanan yang tidak steril dan instan, serta stres dapat menyebabkan berbagai penyakit pencernaan seperti gastritis, cacingan, hepatitis, hemoroid, penyakit gigi, radang parotis, dan usus buntu. Penting untuk menerapkan pola makan seimbang dan teratur serta menjaga kebersihan diri untuk mencegah gangguan pencernaan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, dan penyakit jantung. Beberapa poin penting yang diangkat adalah faktor risiko penyakit degeneratif seperti gaya hidup tidak sehat, usia lanjut, dan faktor genetik. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, diagnosis, dan penanganan awal dari ketiga penyakit tersebut.
Halal Mart Perum Gaperi BDB,II Jl. Gunung Salak V Blok FE No. 9, RT 02/17 Kelurahan Sukahari Kecamatan Cibinong Bogor - 16913
Pin : 7556788F, 73F201C9
SMS : 087862088129, 085211098788, 087870568197
Dokumen tersebut membahas tentang imunodefisiensi atau defisiensi sistem kekebalan tubuh yang dapat terjadi secara primer karena faktor genetik maupun sekunder akibat penyakit, umur, atau pengobatan. Jenis imunodefisiensi primer meliputi gangguan fungsi limfosit B dan T, sedangkan sekunder diantaranya disebabkan infeksi HIV.
Dokumen tersebut membahas tentang Gangguan Imunodefisiensi Primer (PID) yang umumnya menyerang anak-anak. PID merupakan kelainan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peningkatan risiko infeksi. Dokumen menjelaskan klasifikasi PID berdasarkan komponen sistem kekebalan yang terganggu, seperti sel T, sel B, atau keduanya. Gejala PID sering tidak mencolok dan disalahartikan sebagai penyakit biasa. Diagnosis
Laporan ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan AIDS. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan tentang definisi AIDS dan HIV, pengaruh HIV terhadap sistem kekebalan tubuh, gejala klinis dan penatalaksanaannya seperti pencegahan infeksi, pengobatan infeksi oportunistik, dan terapi antiretroviral.
1. Demam neutropenia merupakan komplikasi umum pada pasien kanker dan setelah kemoterapi yang menyebabkan penurunan jumlah netrofil di darah.
2. Bakteri Gram positif dan negatif serta jamur Candida adalah penyebab utama infeksi pada pasien dengan demam neutropenia.
3. Faktor risiko tinggi meliputi keganasan darah akut, hipotensi, dan gangguan nutrisi yang dapat memperburuk daya tahan tubuh.
4. Klasifikasi Imunodefisiensi
• Imunodefisiensi Primer kelainan imun
yang disebakan karena genetic yang terjadi
pada bayi serta anak kecil
• Imunodefisiensi Sekunder kelainan imun
yang disebabkan akibat dari proses penyakit
atau efek obat-obatan.
5. Imunodefisiensi primer
• Disfungsi Fagositik / sindrom Hiperimunoglobulinemia
E immunodefisiensi yang ditandai dengan sangat
tingginya kadar antibodi IgE dan infeksi bakteri
stafilokokus berulang.
6. Defisiensi Sel B
o Agammaglobulinemia X-Linked/ agammaglobulinemia
Bruton merupakan akibat dari penurunan jumlah atau
tidak adanya limfosit B dari dalam plasma, serta sangat
rendahnya kadar antibodi karena terdapat kelainan pada
kromosom X.
o Common variable immunodeficiency Penyakit ini
terjadi akibat sangat rendahnya kadar antibodi meskipun
jumlah limfosit B-nya normal
7. Defisiensi sel T
• Anomali DiGeorge
defisiensi sel T yang terjadi
kalau kelenjar Timusnya
tidak dapat tuumbuh secara
normal selama
embryogenesis
• Kandidiasis Mukokantaneus
Kronis terjadi akibat
buruknya fungsi sel
darah putih, yang
menyebabkan terjadinya
infeksi jamur Candida yang
menetap pada bayi atau
dewasa muda.
8. Defisiensi sel B & T
• Ataksia-telangiektasia
suatu penyakit keturunan
yang menyerang sistem
kekebalan dan sistem saraf
• Sindroma Wiskott-Aldrich
menyerang anak laki-laki
dan menyebabkan
eksim, penurunan jumlah
trombosit serta kekurangan
limfosit T dan limfosit B yang
menyebabkan terjadinya
infeksi berulang
9. Defisiensi sel B & T
• Kekurangan Antibodi Selektif Pada penyakit
ini, kadar antibodi total adalah normal, tetapi
terdapatkekurangan antibodi jenis tertentu. Yang
paling sering terjadi adalah kekurangan IgA
10. Defisiensi sel B & T
• Penyakit granulomatosa kronis kebanyakan
menyerang anak laki-laki danterjadi akibat
kelainan pada sel-sel darah putih yang
menyebabkan terganggunya kemampuan
mereka untuk membunuh bakteri dan
jamur tertentu
11. Etiologi
• Pembedahan dan trauma
• Penyakit darah dan kanker
• Infeksi
• Bahan kimia dan pengobatan
yang menekan sistem
kekebalan
• Penyakit keturunan dan
kelainanmetabolisme.
12. Manifestasi klinis
• Disfungsi Fagositik:: Terjadi
infeksi, abses dingin, dan kurang
menunjukkan tanda dan gejala klasik
inflamasi.
• Agammaglobulinemia X-Linked:
terjadi infeksi berat segera setelah
lahir
• Common variable immunodeficiency:
anemia pernisiosa, rentan terhadap
infeksi bakteri berkapsul, akan
mengalami penyakit autoimun (atritis
dan hipotiroid)
13. Manifestasi klinis
• Sindrom DiGeorge:
hipokalsemia, wajah yang abnormal, gangguan pada
renal, rentann terhadap infeksi, rentan terkena
penyakit seperti cacar, campak, serta rubella)
• Kandidiasis Mukokutaneus Kronik:
terjadi infeksi kandida yang kronik.
14. Manifestasi klinis
• Ataksia Telangiektasia:
gerakan oto tidak terkoordinasi, lesi vaskuler, infeksi
secara menyeluruh.
• Sindrom Wislott-Aldrich:
Terjadi infeksi fatal yang menyeluruh.
16. Agammaglobulinemia x-linked
Mutasi gen kodetirosin
kinase Bruton
kegagalan pra-B-
limfosit untuk menjadi
ke B-limfosit dewasa
tidak ada antibodi
diproduksi
Infeksi
17. Common Variabel
Infeksi berulang
sel B dalam darah yang
memiliki antibodi IgG
pada permukaan lebih
rendah dari normal
Tidak mampu
melawan infeksi
18. Anomaly digeorge
kelainan tidak
memiliki
kelenjar thimus
limfosit T tidak
diproduksi
Tidak dapat
melawan infeksi
19. Kandidiasis Mukokantaneus Kronis
Cacat dalam imunitas
Candida albican masuk
Fungsi sel darah putih
terhadap candida menurun
terjadinya infeksi
20. Ataksia Telangiektasia
cacat pada gen Ataksia Telangiektasia
Tidak dapat menduplikasi DNA
Ketidakstabilan kromosom DNA, kelainan
pada rekombinasi genetik, dan tidak
adanya program pematian sel
Sensitif terhadap sinar X
Rentan terjadi kanker
21. Sindrom Wiskott Aldrich
cacat (mutasi) pada WS
Trombost di hapus oleh Limpa,
jumlah trombosit rendah
Produksi sel B dan T sedikit
Peningkatan kerentanan terhadap
infeksi, eksim, dan perdarahan
22. Antibody selektif
penyebab
belum diketahui
kelainan pada
sel B
igM tidak
mampu beralih
untuk IgA
IgA jadi
berkurang
23. Granulomatosa Kronis
cacat dalam
oksidase NADPH
fagositik
Anionsuperoksida
dihasilkan dari
NADPH berkurang
tanggapan
rangsangan
fisiologis menurun
rentan terjadinya
infeksi