SlideShare a Scribd company logo
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. K DENGAN KEJANG DEMAM
DI RUANG KEMUNING NO. 7
RSUD BANYUMAS

A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama

: An. K

Alamat

: Puring 01/07

Umur

: 19 bulan

Suku

: Jawa

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Tanggal masuk RS

: 3 Januari 2013

Tanggal pengkajian

: 4 Januari 2013

2. Identitas Penanggung Jawab
Nama

: Tn. N

Umur

: 30 tahun

Jenis kelamin

: Laki - laki

Alamat

: Puring 01/07

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Wiraswasta

Hubungan dgn klien

: Orang tua pasien

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan utama
Kejang
2. Riwayat penyakit sekarang
Ibu pasien mengatakan anaknya kejang dan demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah
sakit, saat pengkajian pasien mengalami kejang 1 kali selama 5 menit, saat kejang gigi
geligi terkunci, pasien tampak pucat, pasien terlihat lemah setelah kejang, terlihat
sesak nafas. S 40°C
3. Riwayat penyakit dahulu
Sebelum di bawa ke rumah sakit pasien kejang 2 kali selama ± 5 menit setiap kejang.
Ibu pasien mengatakan anaknya baru mengalami sakit seperti ini, selama ini anaknya
hanya mengalami demam biasa dan di beri obat penurun panas dari bidan terdekat.
4. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti pasien. Tidak ada yang menderita
penyakit keturunan maupun penyakit menular.
5. Riwayat kehamilan
Ibu mengatakan tidak ada gangguan pada kesehatan kehamilannya dari trimester I, II,
II. Ibu juga rutin periksa setiap satu bulan sekali ke posyandu terdekat.
6. Riwayat persalinan
: waktu persalinan ± 30 jam dimulai dari mules – mules

Durasi melahirkan
sampai melahirkan
Tipe melahirkan

: persalinan normal (spontan/partus presipitatus)

Tempat melahirkan : bidan
Obat – obatan

: saat melahirkan tidak mengkonsumsi obat – obatan, hanya

di suntik oleh bidan tetatapi ibu tidak tau obatnya
7. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan anaknya pernah diberikan imunisasi :
Hepatitis : saat baru lahir
Campak : usia 9 bulan
Polio

: usia 4 bulan

BCG

: usia 2 bulan

8. Riwayat tumbuh kembang
Ibu mengatakan anaknya tumbuh dan berkembang dengan normal, sekarang anaknya
sudah bisa jalan tanpa bantuan dan sudah bisa menyebutkan beberapa kata yang
mempunyai arti.

9. Genogram
Keterangan :
: pasien

: laki - laki

: perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan

C. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL MENURUT GORDON
1. Pola Persepsi Kesehatan/Penanganan Kesehatan
Ibu pasien mengatakan tidak tau tentang penyakit yang di alami anaknya, saat panas
anaknya hanya di kompres dan di beri oba penurun panas. Ibu mengatakan jika sakit
lebih dari 2 hari ibu segera membawa anaknya ke bidan atau ke dokter.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
Ibu mengatakan anaknya tidak nafsu makan sejak tiga hari yang lalu karena, sebelum
sakit anaknya makan 3 kali sehari dengan porsi kecil, nasi, lauk, sayur, susu formula,
roti, air putih.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit anaknya tidak ada gangguan BAB, sehari 1x sehari setiap sore dan
BAK sesuai kebutuhan. Saat sakit, anaknya sering BAB setelah kejang, konsistensi
lunak dan BAK tidak ada keluhan, warna kekuningan jernih.
4. Pola Aktivitas/Latihan
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya aktif beraktivitas dan senang bermain
dengan teman sebayanya. Setelah sakit anaknya lebih pasif dan lebih sering ingin di
gendong.
5. Pola Tidur/Istirahat
Sebelum sakit, tidak ada keluhan tidur pada anaknya, anaknya biasa tidur malam ± 8
jam, kadang – kadang tidur siang selama ± 2 jam. Setelah sakit, anaknya lebih sering
tidur tetapi tidurnya tidak teratur.
6. Pola Persepsi Kognisi
Ibu pasien mengatakan tidak tahu tentang tindakan apa yang di lakukan saat anaknya
kejang.
7. Pola Konsep Diri
Ibu tidak tahu apa penyebab kejang yang di alami anaknya, ibu hanya mengetahui
anaknya demam, ibu selalu khawatir saat anaknya kejang
8. Pola Peran/Hubungan
Ibu pasien selalu memotivasi anaknya agar mau makan dan minum obat, ibu
mengatakan ia sangat khawatir dengan keadaan anaknya sekarang
9. Pola Sekularitas/Reproduksi
Ibu pasien mengatakan, anaknya sehat, tidak ada kelainan di organ reproduksi
anaknya.
10. Pola Koping/Toleransi Stres
Ibu pasien mengatakan anaknya sering marah jika keinginannya tidak dituruti, saat
anaknya marah ibu sering mengalihkan perhatian anaknya agar tidak terus marah.
11. Pola Nilai/Kepercayaan
Ibu pasien mengatakan ia hanya berdoa kepada Allah untuk kesembuhan anaknya

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : lemah
2. Kesadaran

: apatis

3. TTV

: RR 22x/menit, N 80x/menit, S 40°C
4. Antopometri

: TB 90 cm, BB 8 kg

5. Kepala

: bentuk mesochepal, rambut hitam bersih, terlihat lebat, tidak ada

lesi, wajah tampak pucat
6. Mata

: simetris, tak ikterik, reflek cahaya turun

7. Hidung

: adanya pernapasan cuping hidung post ictal, bersih tak ada polip

8. Mulut

: adanya pernapasan mulut, produksi saliva berlebih, tidak ada

stomatitis
9. Telinga

: seimetris, bersih, tak ada lesi, fungsi pendengaran baik

10. Leher

: tak ada pembesaran kelanjar thiroid, tak ada pembesaran vena

jugularis
11. Thorak :
Jantung
I

: tidak ada tanda - tanda inflamasi

Pa

: tidak teraba massa

Pe

: redup di bagian jantung

A

: suara jantung I dan II regular, tidak ada bising

Pulmo
Fase ictal :
I

: dinding dada simetris kanan da kiri

Pa

: tidak ada krepitalisasi, vokal fremitus normal.

Pe

: sonor di paru kanan, lebih pekak pada paru bahgian kiri

A

: bunyi nafas vesikuler

Post ictal :
I

: dinding dada simetris kanan da kiri, nafas terlihat dalam & lambat

Pa

: tidak ada krepitalisasi, vokal fremitus menurun

Pe

: sonor di paru kanan, lebih pekak pada paru bahgian kiri

A

: bunyi nafas vesikuler

12. Abdomen
I

: tidak ada pembengkakan

A

: peristaltik (+) 10x/menit

Pa

: tidak ada nyeri tekan lien, hepar, gastrik
Pe

: bunyi timpani

13. Genitalia

: bersih, tidak ada lesi

14. Ekstremitas
Fase ictal : kejang pada ekstremitas atas dan bawah, sianosis pada jari tangan dan kaki
Post ictal : nyeri, kekuatan otot tangan kanan dan kiri 3. kekuatan otot kaki kanan dan
kiri 3

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Diagnostik
Tanggal/jam : 3 Januari 2013/jam 14.00 WIB
Pemeriksaan Laboratorium
Darah : WIDAL (-)
Urine : Radiologi

:-

Pemeriksaan lain

:-

Terapi Medis
Infus kaen 3B 25 tpm mikro
Injeksi Kalfoxime 3 x 250 mg
PO : Pamol syr 3 x 1 ½ cth
Stesolid supp 5 mg k/p kejang

F. ANALISA DATA
Nama Klien

: An. K

Ruang

: Kemuning No. 7

No
1

Data Fokus
DS :

Etiologi

kurangnya koordinasi Risiko cedera

Ibu pasien mengatakan sebelum di otot/kejang
bawa ke rumah sakit pasien
kejang 2 hari yang lalu ± 5 kali
DO:
saat pengkajian pasien mengalami
kejang 1 kali, saat kejang gigi

problem
geligi terkunci, produksi daliva
berlebih, wajah tampak pucat,
pasien
kejang,

terlihat
terlihat

lemah

setelah

sesak

nafas.

Pasien apatis setelah kejang.
2

DS :

Keletihan

Ibu pasien mengatakan dirinya pernafasan
panik

karena

anaknya

otot Ketidakefektifan pola
akibat nafas

sulit kejang

bernafas setelah kejang
DO :
nafas terlihat dalam dan lambat,
vokal vremitus menurun, terlihat
pernafasan cuping hidung dan
pernafasan bibir, terlihat sesak
nafas. RR 16x/menit, S 39,7°C
3

DS :

Peningkatan

Ibu pasien mengatakan anaknya metabolisme
demam sejak 2 hari yang lalu
disertai kejang
DO :
saat pengkajian pasien mengalami
kejang 1 kali, mukosa bibir
kering, kulit teraba hangat dan
kemerahan
TD , RR 22x/menit, N 80x/menit,
S 40°C

laju Hipertermia
G. INTERVENSI
Nama Klien

: An. K

Ruang

: Kemuning No. 7

No
1

Tgl/jam

Tujuan dan Kriteria Hasil
Setelah dilakukan tindakan

Intervensi
1.

Beri

pengaman

Ttd
pada

sisi

keperawatan selama 2x24

tempat tidur dan penggunaan

jam diharapkan tidak terjadi

tempat

trauma fisik, dengan kriteria

Rasional

hasil :

injuri saat kejang
2.

Tidak terjadi trauma

meminimalkan

klien

selama

fase

:

meningkatkan

keamanan klien.
yang

3.

aktivitas

Berikan tongue spatel diantara
gigi

kejang.

atas

dan

bawah.

Rasional : menurunkan resiko

Mengidentifikasi
tindakan

:

Rasional

Mempertahankan

mengontrol

Temani

yang rendah.

kejang.

fisik selama perawatan.

tindakan

tidur

yang

trauma pada mulut.
harus

4.

diberikan ketika terjadi

lembut.

kejang.
Pengetahuan

Rasional
tentang

:

membantu

menurunkan resiko injuri fisik

risiko
Memonitor

Letakkan klien di tempat yang

pada ekstimitas ketika kontrol
faktor

risiko dari lingkungan

otot volunter berkurang.
5.

Catat tipe kejang (lokasi,lama)
dan

frekuensi

Rasional
menurunkan

:

kejang.
membantu

lokasi

area

cerebral yang terganggu.
6.

Catat tanda-tanda vital sesudah
fase

kejang

Rasional : mendeteksi secara
dini keadaan yang abnormal.
2

Setelah dilakukan tindakan

1. Posisikan

pasien

untuk

keperawatan selama 3x24

memaksimalkan ventilasi

jam diharapkan pasien dapat

Rasional : posisi yang benar

menunjukan

mengurangi sesak nafas

keefektifan

pola nafas, dengann kriteria

2. Keluarkan sekret dengan batuk

hasil :

atau suction bila ada sekret

Mendemonstrasikan

Rasional : mengurangi sesak

peningkatan

nafas oleh sumbatan sekret

dan

ventilasi

oksigenasi

yang

3. Auskultasi suara nafas, catat

adekuat

adanya suara tambahan

Menunjukkan jalan nafas

Rasional : memantau status

yang

pernafasan

paten,

frekuensi

pernafasan dalam rentan

4. Pertahankan jalan nafas yang

normal

paten

Tanda Tanda vital dalam

Rasional

rentang normal

ventilasi

:

memaksimalkan

5. Monitor vital sign
Rasional : Pemantauan tanda
vital

yang

teratur

menentukan

dapat

perkembangan

keperawatan yang selanjutnya.
6. Monitor pola nafas
Rasional : untuk mengetahui
adanya dypsnea atau apnea
3

Setelah dilakukan tindakan

1.

Kaji faktor – faktor terjadinya

keperawatan selama 3x24

hiperthermi.

jam diharapkan hipertermi

Rasional

dapat

penyebab

teratasi

dengan

kriteria hasil :

hiperthermi
penambahan

Suhu

tubuh

dalam

dan

RR

rentang normal

Mengetahui
terjadinya
karena
pakaian/selimut

dapat menghambat penurunan

rentang normal
Nadi

:

suhu tubuh.
dalam

2.

Observasi tanda – tanda vital
Tidak

ada

perubahan

tiap

4

jam

sekali

warna kulit dan tidak ada

Rasional : Pemantauan tanda

pusing

vital

yang

teratur

menentukan

dapat

perkembangan

keperawatan yang selanjutnya.
3.

Pertahankan

suhu

tubuh

normal
Rasional : Suhu tubuh dapat
dipengaruhi
aktivitas,

oleh

suhu

tingkat

lingkungan,

kelembaban

tinggiakan

mempengaruhi

panas

atau

dinginnya tubuh.
4.

Ajarkan

pada

keluarga

memberikan kompres dingin
pada

kepala

Rasional

/

ketiak

:

konduksi/perpindahan

.

Proses
panas

dengan suatu bahan perantara.
5.

Anjurkan untuk menggunakan
baju tipis dan terbuat dari kain
katun
Rasional : proses hilangnya
panas akan terhalangi oleh
pakaian tebal dan tidak dapat
menyerap keringat.

6.

Atur sirkulasi udara ruangan.
Rasional : Penyediaan udara
bersih.

7.

Beri

ekstra

cairan

dengan

menganjurkan pasien banyak
minum
Rasional : Kebutuhan cairan
meningkat karena penguapan
tubuh meningkat.
8.

Batasi
Rasional

aktivitas
:

fisik
aktivitas

meningkatkan metabolismedan
meningkatkan panas.

H. IMPLEMENTASI
Nama Klien

: An. K

Ruang

: Kemuning No. 7

Tgl/Jam

No Dx

Implementasi
1.

Memberikan pengaman pada sisi tempat tidur dan penggunaan
tempat tidur yang rendah.

2.

Menemani klien selama fase kejang.

3.

Memberikan tongue spatel diantara gigi atas dan bawah.

4.

Letakkan klien di tempat yang lembut.

5.

Mencatat tipe kejang (lokasi,lama) dan frekuensi kejang.

6.

Catat tanda-tanda vital sesudah fase kejang.

1. Mengkaji faktor – faktor terjadinya hiperthermi.
2. Mengobservasi tanda – tanda vital tiap 4 jam sekali
3. Mempertahankan suhu tubuh normal
4. Mengjarkan pada keluarga memberikan kompres dingin pada
kepala / ketiak .
5. Menganjurkan untuk menggunakan baju tipis dan terbuat dari
kain katun
6. Mengatur sirkulasi udara ruangan.
7. Memberi ekstra cairan dengan menganjurkan pasien banyak
minum
8. Membatasi aktivitas fisik

More Related Content

What's hot

Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
Danang Novandhori
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
Sulistia Rini
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
DiniHadianingsih
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
ari saputra
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
Vyan Achmad
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
EllyeUtami
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
f' yagami
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Abdul Rochman
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
andalizah
 
Resume hd tn.y
Resume hd tn.yResume hd tn.y
Resume hd tn.y
DINARIZ
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
Desy Trisnasari
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
 

What's hot (20)

Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
 
1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
Resume hd tn.y
Resume hd tn.yResume hd tn.y
Resume hd tn.y
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 

Viewers also liked

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
LAPORAN PENDAHULUAN  ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  KEJANG DEMAMLAPORAN PENDAHULUAN  ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  KEJANG DEMAM
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
Ariefiandra Ariefiandra
 
Penatalaksanaan kejang
Penatalaksanaan kejangPenatalaksanaan kejang
Penatalaksanaan kejang
hesti kusdianingrum
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demamwagamama6
 
Kejang Demam
Kejang DemamKejang Demam
Kejang Demam
Emmi Pardede
 
kejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
kejang-demam-terbaru-presentasi-pptkejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
kejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
Wíllí'sí Gíngsull
 
Kb 3 asuhan kejang dan tetanus
Kb 3 asuhan kejang dan tetanusKb 3 asuhan kejang dan tetanus
Kb 3 asuhan kejang dan tetanus
pjj_kemenkes
 
Ppt referat-kejang-demam
Ppt referat-kejang-demamPpt referat-kejang-demam
Ppt referat-kejang-demam
Genni Surhan
 
Ppt lapsus ika
Ppt lapsus ikaPpt lapsus ika
Ppt lapsus ika
Hari Subagiyo
 

Viewers also liked (9)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
LAPORAN PENDAHULUAN  ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  KEJANG DEMAMLAPORAN PENDAHULUAN  ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  KEJANG DEMAM
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
 
Penatalaksanaan kejang
Penatalaksanaan kejangPenatalaksanaan kejang
Penatalaksanaan kejang
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNAPower point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Kejang Demam
Kejang DemamKejang Demam
Kejang Demam
 
kejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
kejang-demam-terbaru-presentasi-pptkejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
kejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
 
Kb 3 asuhan kejang dan tetanus
Kb 3 asuhan kejang dan tetanusKb 3 asuhan kejang dan tetanus
Kb 3 asuhan kejang dan tetanus
 
Ppt referat-kejang-demam
Ppt referat-kejang-demamPpt referat-kejang-demam
Ppt referat-kejang-demam
 
Ppt lapsus ika
Ppt lapsus ikaPpt lapsus ika
Ppt lapsus ika
 

Similar to Askep anak kejang demam

Askep kelompok cempaka
Askep kelompok cempakaAskep kelompok cempaka
Askep kelompok cempaka
Etika Nurasih
 
Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri
InaayahRegitaPutri
 
Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita PutriInaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri
InaayahRegitaPutri
 
REFKAS (2).docx
REFKAS (2).docxREFKAS (2).docx
REFKAS (2).docx
EunikePetra
 
Batu empedu
Batu empeduBatu empedu
Batu empedu
Hilda Lamtia
 
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptxPPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
DayuDiah4
 
Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.Erlangga Putra
 
225902788 case-sindroma-nefrotik
225902788 case-sindroma-nefrotik225902788 case-sindroma-nefrotik
225902788 case-sindroma-nefrotik
homeworkping10
 
Askep bronkitis
Askep bronkitisAskep bronkitis
Askep bronkitis
asyifa wiyarta
 
Status Ujian Utama Bedah.pptx
Status Ujian Utama Bedah.pptxStatus Ujian Utama Bedah.pptx
Status Ujian Utama Bedah.pptx
AgungAdityawarma
 
151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hie151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hie
homeworkping4
 
Preskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolikPreskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolik
Samanuddin Manawari
 
Kesimpulan perbaikan lenny
Kesimpulan perbaikan lennyKesimpulan perbaikan lenny
Kesimpulan perbaikan lenny
Barkun Milanisti
 
Askep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa iiAskep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa ii
Etika Nurasih
 
Askep oksigenasi
Askep oksigenasiAskep oksigenasi
Askep oksigenasi
elsaanggrahini
 
Lk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisiLk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisi
shintanuraini1
 
Keracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anakKeracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anak
Shabrina Shabrina
 

Similar to Askep anak kejang demam (20)

Askep kelompok cempaka
Askep kelompok cempakaAskep kelompok cempaka
Askep kelompok cempaka
 
Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri
 
Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita PutriInaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri
 
REFKAS (2).docx
REFKAS (2).docxREFKAS (2).docx
REFKAS (2).docx
 
Batu empedu
Batu empeduBatu empedu
Batu empedu
 
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptxPPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
 
Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.
 
225902788 case-sindroma-nefrotik
225902788 case-sindroma-nefrotik225902788 case-sindroma-nefrotik
225902788 case-sindroma-nefrotik
 
Askep bronkitis
Askep bronkitisAskep bronkitis
Askep bronkitis
 
Status Ujian Utama Bedah.pptx
Status Ujian Utama Bedah.pptxStatus Ujian Utama Bedah.pptx
Status Ujian Utama Bedah.pptx
 
151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hie151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hie
 
Preskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolikPreskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolik
 
Kesimpulan perbaikan lenny
Kesimpulan perbaikan lennyKesimpulan perbaikan lenny
Kesimpulan perbaikan lenny
 
Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas patologi
Asuhan kebidanan pada ibu nifas patologiAsuhan kebidanan pada ibu nifas patologi
Asuhan kebidanan pada ibu nifas patologi
 
Askep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa iiAskep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa ii
 
Askep oksigenasi
Askep oksigenasiAskep oksigenasi
Askep oksigenasi
 
Lk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisiLk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisi
 
Keracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anakKeracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anak
 
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
 

Askep anak kejang demam

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. K DENGAN KEJANG DEMAM DI RUANG KEMUNING NO. 7 RSUD BANYUMAS A. IDENTITAS 1. Identitas Klien Nama : An. K Alamat : Puring 01/07 Umur : 19 bulan Suku : Jawa Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Tanggal masuk RS : 3 Januari 2013 Tanggal pengkajian : 4 Januari 2013 2. Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn. N Umur : 30 tahun Jenis kelamin : Laki - laki Alamat : Puring 01/07 Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta Hubungan dgn klien : Orang tua pasien B. RIWAYAT KEPERAWATAN 1. Keluhan utama Kejang 2. Riwayat penyakit sekarang Ibu pasien mengatakan anaknya kejang dan demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, saat pengkajian pasien mengalami kejang 1 kali selama 5 menit, saat kejang gigi geligi terkunci, pasien tampak pucat, pasien terlihat lemah setelah kejang, terlihat sesak nafas. S 40°C
  • 2. 3. Riwayat penyakit dahulu Sebelum di bawa ke rumah sakit pasien kejang 2 kali selama ± 5 menit setiap kejang. Ibu pasien mengatakan anaknya baru mengalami sakit seperti ini, selama ini anaknya hanya mengalami demam biasa dan di beri obat penurun panas dari bidan terdekat. 4. Riwayat penyakit keluarga Keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti pasien. Tidak ada yang menderita penyakit keturunan maupun penyakit menular. 5. Riwayat kehamilan Ibu mengatakan tidak ada gangguan pada kesehatan kehamilannya dari trimester I, II, II. Ibu juga rutin periksa setiap satu bulan sekali ke posyandu terdekat. 6. Riwayat persalinan : waktu persalinan ± 30 jam dimulai dari mules – mules Durasi melahirkan sampai melahirkan Tipe melahirkan : persalinan normal (spontan/partus presipitatus) Tempat melahirkan : bidan Obat – obatan : saat melahirkan tidak mengkonsumsi obat – obatan, hanya di suntik oleh bidan tetatapi ibu tidak tau obatnya 7. Riwayat imunisasi Ibu mengatakan anaknya pernah diberikan imunisasi : Hepatitis : saat baru lahir Campak : usia 9 bulan Polio : usia 4 bulan BCG : usia 2 bulan 8. Riwayat tumbuh kembang Ibu mengatakan anaknya tumbuh dan berkembang dengan normal, sekarang anaknya sudah bisa jalan tanpa bantuan dan sudah bisa menyebutkan beberapa kata yang mempunyai arti. 9. Genogram
  • 3. Keterangan : : pasien : laki - laki : perempuan : garis perkawinan : garis keturunan C. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL MENURUT GORDON 1. Pola Persepsi Kesehatan/Penanganan Kesehatan Ibu pasien mengatakan tidak tau tentang penyakit yang di alami anaknya, saat panas anaknya hanya di kompres dan di beri oba penurun panas. Ibu mengatakan jika sakit lebih dari 2 hari ibu segera membawa anaknya ke bidan atau ke dokter. 2. Pola Nutrisi/Metabolik Ibu mengatakan anaknya tidak nafsu makan sejak tiga hari yang lalu karena, sebelum sakit anaknya makan 3 kali sehari dengan porsi kecil, nasi, lauk, sayur, susu formula, roti, air putih.
  • 4. 3. Pola Eliminasi Sebelum sakit anaknya tidak ada gangguan BAB, sehari 1x sehari setiap sore dan BAK sesuai kebutuhan. Saat sakit, anaknya sering BAB setelah kejang, konsistensi lunak dan BAK tidak ada keluhan, warna kekuningan jernih. 4. Pola Aktivitas/Latihan Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya aktif beraktivitas dan senang bermain dengan teman sebayanya. Setelah sakit anaknya lebih pasif dan lebih sering ingin di gendong. 5. Pola Tidur/Istirahat Sebelum sakit, tidak ada keluhan tidur pada anaknya, anaknya biasa tidur malam ± 8 jam, kadang – kadang tidur siang selama ± 2 jam. Setelah sakit, anaknya lebih sering tidur tetapi tidurnya tidak teratur. 6. Pola Persepsi Kognisi Ibu pasien mengatakan tidak tahu tentang tindakan apa yang di lakukan saat anaknya kejang. 7. Pola Konsep Diri Ibu tidak tahu apa penyebab kejang yang di alami anaknya, ibu hanya mengetahui anaknya demam, ibu selalu khawatir saat anaknya kejang 8. Pola Peran/Hubungan Ibu pasien selalu memotivasi anaknya agar mau makan dan minum obat, ibu mengatakan ia sangat khawatir dengan keadaan anaknya sekarang 9. Pola Sekularitas/Reproduksi Ibu pasien mengatakan, anaknya sehat, tidak ada kelainan di organ reproduksi anaknya. 10. Pola Koping/Toleransi Stres Ibu pasien mengatakan anaknya sering marah jika keinginannya tidak dituruti, saat anaknya marah ibu sering mengalihkan perhatian anaknya agar tidak terus marah. 11. Pola Nilai/Kepercayaan Ibu pasien mengatakan ia hanya berdoa kepada Allah untuk kesembuhan anaknya D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum : lemah 2. Kesadaran : apatis 3. TTV : RR 22x/menit, N 80x/menit, S 40°C
  • 5. 4. Antopometri : TB 90 cm, BB 8 kg 5. Kepala : bentuk mesochepal, rambut hitam bersih, terlihat lebat, tidak ada lesi, wajah tampak pucat 6. Mata : simetris, tak ikterik, reflek cahaya turun 7. Hidung : adanya pernapasan cuping hidung post ictal, bersih tak ada polip 8. Mulut : adanya pernapasan mulut, produksi saliva berlebih, tidak ada stomatitis 9. Telinga : seimetris, bersih, tak ada lesi, fungsi pendengaran baik 10. Leher : tak ada pembesaran kelanjar thiroid, tak ada pembesaran vena jugularis 11. Thorak : Jantung I : tidak ada tanda - tanda inflamasi Pa : tidak teraba massa Pe : redup di bagian jantung A : suara jantung I dan II regular, tidak ada bising Pulmo Fase ictal : I : dinding dada simetris kanan da kiri Pa : tidak ada krepitalisasi, vokal fremitus normal. Pe : sonor di paru kanan, lebih pekak pada paru bahgian kiri A : bunyi nafas vesikuler Post ictal : I : dinding dada simetris kanan da kiri, nafas terlihat dalam & lambat Pa : tidak ada krepitalisasi, vokal fremitus menurun Pe : sonor di paru kanan, lebih pekak pada paru bahgian kiri A : bunyi nafas vesikuler 12. Abdomen I : tidak ada pembengkakan A : peristaltik (+) 10x/menit Pa : tidak ada nyeri tekan lien, hepar, gastrik
  • 6. Pe : bunyi timpani 13. Genitalia : bersih, tidak ada lesi 14. Ekstremitas Fase ictal : kejang pada ekstremitas atas dan bawah, sianosis pada jari tangan dan kaki Post ictal : nyeri, kekuatan otot tangan kanan dan kiri 3. kekuatan otot kaki kanan dan kiri 3 E. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Diagnostik Tanggal/jam : 3 Januari 2013/jam 14.00 WIB Pemeriksaan Laboratorium Darah : WIDAL (-) Urine : Radiologi :- Pemeriksaan lain :- Terapi Medis Infus kaen 3B 25 tpm mikro Injeksi Kalfoxime 3 x 250 mg PO : Pamol syr 3 x 1 ½ cth Stesolid supp 5 mg k/p kejang F. ANALISA DATA Nama Klien : An. K Ruang : Kemuning No. 7 No 1 Data Fokus DS : Etiologi kurangnya koordinasi Risiko cedera Ibu pasien mengatakan sebelum di otot/kejang bawa ke rumah sakit pasien kejang 2 hari yang lalu ± 5 kali DO: saat pengkajian pasien mengalami kejang 1 kali, saat kejang gigi problem
  • 7. geligi terkunci, produksi daliva berlebih, wajah tampak pucat, pasien kejang, terlihat terlihat lemah setelah sesak nafas. Pasien apatis setelah kejang. 2 DS : Keletihan Ibu pasien mengatakan dirinya pernafasan panik karena anaknya otot Ketidakefektifan pola akibat nafas sulit kejang bernafas setelah kejang DO : nafas terlihat dalam dan lambat, vokal vremitus menurun, terlihat pernafasan cuping hidung dan pernafasan bibir, terlihat sesak nafas. RR 16x/menit, S 39,7°C 3 DS : Peningkatan Ibu pasien mengatakan anaknya metabolisme demam sejak 2 hari yang lalu disertai kejang DO : saat pengkajian pasien mengalami kejang 1 kali, mukosa bibir kering, kulit teraba hangat dan kemerahan TD , RR 22x/menit, N 80x/menit, S 40°C laju Hipertermia
  • 8. G. INTERVENSI Nama Klien : An. K Ruang : Kemuning No. 7 No 1 Tgl/jam Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan tindakan Intervensi 1. Beri pengaman Ttd pada sisi keperawatan selama 2x24 tempat tidur dan penggunaan jam diharapkan tidak terjadi tempat trauma fisik, dengan kriteria Rasional hasil : injuri saat kejang 2. Tidak terjadi trauma meminimalkan klien selama fase : meningkatkan keamanan klien. yang 3. aktivitas Berikan tongue spatel diantara gigi kejang. atas dan bawah. Rasional : menurunkan resiko Mengidentifikasi tindakan : Rasional Mempertahankan mengontrol Temani yang rendah. kejang. fisik selama perawatan. tindakan tidur yang trauma pada mulut. harus 4. diberikan ketika terjadi lembut. kejang. Pengetahuan Rasional tentang : membantu menurunkan resiko injuri fisik risiko Memonitor Letakkan klien di tempat yang pada ekstimitas ketika kontrol faktor risiko dari lingkungan otot volunter berkurang. 5. Catat tipe kejang (lokasi,lama) dan frekuensi Rasional menurunkan : kejang. membantu lokasi area cerebral yang terganggu. 6. Catat tanda-tanda vital sesudah fase kejang Rasional : mendeteksi secara dini keadaan yang abnormal.
  • 9. 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan pasien untuk keperawatan selama 3x24 memaksimalkan ventilasi jam diharapkan pasien dapat Rasional : posisi yang benar menunjukan mengurangi sesak nafas keefektifan pola nafas, dengann kriteria 2. Keluarkan sekret dengan batuk hasil : atau suction bila ada sekret Mendemonstrasikan Rasional : mengurangi sesak peningkatan nafas oleh sumbatan sekret dan ventilasi oksigenasi yang 3. Auskultasi suara nafas, catat adekuat adanya suara tambahan Menunjukkan jalan nafas Rasional : memantau status yang pernafasan paten, frekuensi pernafasan dalam rentan 4. Pertahankan jalan nafas yang normal paten Tanda Tanda vital dalam Rasional rentang normal ventilasi : memaksimalkan 5. Monitor vital sign Rasional : Pemantauan tanda vital yang teratur menentukan dapat perkembangan keperawatan yang selanjutnya. 6. Monitor pola nafas Rasional : untuk mengetahui adanya dypsnea atau apnea 3 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji faktor – faktor terjadinya keperawatan selama 3x24 hiperthermi. jam diharapkan hipertermi Rasional dapat penyebab teratasi dengan kriteria hasil : hiperthermi penambahan Suhu tubuh dalam dan RR rentang normal Mengetahui terjadinya karena pakaian/selimut dapat menghambat penurunan rentang normal Nadi : suhu tubuh. dalam 2. Observasi tanda – tanda vital
  • 10. Tidak ada perubahan tiap 4 jam sekali warna kulit dan tidak ada Rasional : Pemantauan tanda pusing vital yang teratur menentukan dapat perkembangan keperawatan yang selanjutnya. 3. Pertahankan suhu tubuh normal Rasional : Suhu tubuh dapat dipengaruhi aktivitas, oleh suhu tingkat lingkungan, kelembaban tinggiakan mempengaruhi panas atau dinginnya tubuh. 4. Ajarkan pada keluarga memberikan kompres dingin pada kepala Rasional / ketiak : konduksi/perpindahan . Proses panas dengan suatu bahan perantara. 5. Anjurkan untuk menggunakan baju tipis dan terbuat dari kain katun Rasional : proses hilangnya panas akan terhalangi oleh pakaian tebal dan tidak dapat menyerap keringat. 6. Atur sirkulasi udara ruangan. Rasional : Penyediaan udara bersih. 7. Beri ekstra cairan dengan menganjurkan pasien banyak minum Rasional : Kebutuhan cairan
  • 11. meningkat karena penguapan tubuh meningkat. 8. Batasi Rasional aktivitas : fisik aktivitas meningkatkan metabolismedan meningkatkan panas. H. IMPLEMENTASI Nama Klien : An. K Ruang : Kemuning No. 7 Tgl/Jam No Dx Implementasi 1. Memberikan pengaman pada sisi tempat tidur dan penggunaan tempat tidur yang rendah. 2. Menemani klien selama fase kejang. 3. Memberikan tongue spatel diantara gigi atas dan bawah. 4. Letakkan klien di tempat yang lembut. 5. Mencatat tipe kejang (lokasi,lama) dan frekuensi kejang. 6. Catat tanda-tanda vital sesudah fase kejang. 1. Mengkaji faktor – faktor terjadinya hiperthermi. 2. Mengobservasi tanda – tanda vital tiap 4 jam sekali 3. Mempertahankan suhu tubuh normal 4. Mengjarkan pada keluarga memberikan kompres dingin pada kepala / ketiak . 5. Menganjurkan untuk menggunakan baju tipis dan terbuat dari kain katun 6. Mengatur sirkulasi udara ruangan. 7. Memberi ekstra cairan dengan menganjurkan pasien banyak minum 8. Membatasi aktivitas fisik