SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Penyakit Asma &
KIE
kelompok 1
BILLMAR CARLOS (221FF04003)
CICILIA SINDY NAMPE (221FF04004)
NUR MALASARI (221FF04011)
SITI ROHMAH (221FF04018)
KHAIRUL EL ASWADI (221FF04021)
TINA SITI NURJANAH (221FF04027)
HANIFAH ARTI SETIAWATI (221FF04032)
NIDA PUTRI APRILIYANTI (221FF04038)
PAJAR RAMADON (221FF04043)
DEFINISI
10 besar penyebab
kesakitan dan kematian
di indonesia
World Healt Organization (WHO)
memperkirakan penduduk dunia
menderita asma. bahkan jumlah
ini diperkirakan akan terus
bertambah hingga mencapai
180.000 orang setiap tahun
Asma
penyakit kronis saluran pernafasan yang
ditandai oleh inflamasi, peningkatan
reaktivitas terhadap berbagai stimulus, dan
sumbatan saluran napas yang bisa kembali
spontan atau dengan pengobatan yang
sesuai
Penurunan kualitas hidup, produktivitas
yang menurun, ketidakhadiran
disekolah, peningkatan biaya kesehatan,
risiko perawatan dirumah sakit dan
bahkan kematian
Asma adalah suatu keadaan dimana
saluran nafas mengalami
penyempitan karena hiperaktivitas
pada rangsangan tertentu, yang
mengakibatkan peradangan,
penyempitan ini bersifat sementara
(Wahid & Suprapto, 2013)
Definisi
Jadi asma atau reactive air way disease
(RAD) adalah penyakit obstruksi pada jalan
napas yang bersifat reversible kronis yang
ditandai dengan bronchopasme dengan
karakteristik adanya mengi dimana trakea
dan bronchi berespon secara hiperaktif
terhadap stimuli tertentu serta mengalami
peradangan atau inflamasi
ETIOLOGI
Etiologi Asma
Emosi, rasa
takut dan cemas
Faktor Intrinsik
01
otot yang peka
disaluran pernafasan
mengencang
sehingga saluran
udara menyempit
Kegiatan Jasmani
02
Debu, bulu,
polusi udara
Faktor Ekstrinsik
03 04
cuaca yang
lembab dan
dingin
.
Faktor Lingkungan
PATOFISIOLOGI
Masuknya alergen ke dalam saluran
respirasi
Merangsang sistem imun untuk
membentuk antibodi jenis IgE
IgE menempel di permukaan sel
mastosit di sepanjang saluran napas
Bronkokonstriksi, udem kelenjar sub
mukosa
Pembebasan mediator kimia (histamin,
leukotrien, prostaglandin, dll)
PATOFISIOLOGI ASMA
(Sumber : Dipiro Pharmacotherapy 6th)
FAKTOR RESIKO
Faktor Risiko Asma
● Alergen (debu, bulu hewan, tungau)
● Asap rokok, polusi
● Infeksi saluran pernapasan
● Cuaca
● Ekspresi emosional tinggi
● Olah raga berat
● Obat (gol.aspirin, NSAID, beta-blocker)
● Bahan iritan (parfum, household spray)
● Alergen makanan (seafood, pengawet,
penyerapan )
Faktor Lingkungan
● genetik
● alergi bronkus/atopi
● hipereaktifitas bronkus
● jenis kelamin
● ras/etnik
Faktor Host
MANIFESTAS KLINIK
Gejala asma bersifat episodik, seringkali reversibel
dengan/atau tanpa pengobatan.
Gejala awal berupa ;
=> Batuk terutama pada pada malam hari atau dini
hari
=> Sesak napas
=> napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika
pasien menghembuskan napasnya
=> rasa berat didada
=> dahak sulit keluar
Gejala yang berat adalah keadaan gawat
darurat yang mengancam jiwa.
Yang termasuk gejala yang berat adalah:
=> Serangan batuk yang hebat
=> Sesak napas yang berat dan tersengal-
sengal
=> Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari
sekitar mulut)
=> Sulit tidur dan posisi tidur yang nyaman
adalah dalam keadaan duduk
=> Kesadaran menurun
MANIFESTAS KLINIK ASMA
DIAGNOSIS
Diagnosis asma yang tepat sangatlah penting,
sehingga penyakit ini dapat ditangani dengan
semestinya, batuk kronik berulang merupakan
titik awal untuk menegakkan diagnosis
secara umum untuk menegakkan diagnosis
asma diperlukan anamnesis, pemeriksaan
fisik , dan pemeriksaan penunjang
sumber: KEMENKES RI NO 1023/MENKES/SK/XI/2008
Ada beberapa hal yang harus ditanyakan dari pasien yang mengidap penyakit asma antara
lain:
a. Apakah ada batuk yang berulang terutama pada malam menjelang dini hari?
b. Apakah pasien mengalami mengi atau dada terasa berat atau batuk setelah terpajan alergen
atau polutan?
c. apakah pada waktu pasien mengalami selesma (common cold) merasakan sesak di dada dan
selesmanya menjadi berkepanjangan (10 hari atau lebih)?
d. Apakah ada mengi atau rasa berat di dada atau batuk setelah melakukan aktifitas atau
olahraga?
e. Apakah gejala-gejala tersebut di atas berkurang/hilang setelah pemberian obat pelega
(bronkodilator)?
f. Apakah ada batuk, mengi, sesak di dada jika terjadi perubahan musim/cuaca atau suhu yang
ekstrim (tiba-tiba)?
g. Apakah ada penyakit alergi lainnya (rinitis, dermatitis atopi, konjunktivitis alergi)?
h. Apakah dalam keluarga (kakek/nenek, orang tua, anak, saudara kandung, sepupu) ada yang
menderita asma atau alergi?
1. ANAMNESIS
sumber: KEMENKES RI NO 1023/MENKES/SK/XI/2008
2. PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan fisik dapat bervariasi dari normal sampai didapatkannya kelainan. Perlu
diperhatikan tanda-tanda asma dan penyakit alergi lainnya. Tanda asma yang paling sering
ditemukan adalah mengi, namun pada sebagian pasien asma tidak didapatkan mengi diluar
serangan. Begitu juga pada asma yang sangat berat mengi dapat tidak terdengar (silent
chest), biasanya pasien dalam keadaan sianosis dan kesadaran menurun
sumber: KEMENKES RI NO 1023/MENKES/SK/XI/2008
2. PEMERIKSAAN FISIK
Secara umum pasien yang sering mengalami asma dapat ditemukan hal-hal
sebagai berikut, sesuai derajat serangan :
Inspeksi
● pasien terlihat gelisah
● merasa sesak
● sianosis
Palpasi
● biasanya tidak ditemukan kelainan
● pada serangan berat dapat terjadi
pulsus paradoksus
Perkusi
● biasanya tidak
ditemukan kelainan
Auskultasi
● ekspirasi memanjang
● mengi
● suara lendir
sumber: KEMENKES RI NO 1023/MENKES/SK/XI/2008
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk diagnosis asma:
● Pemeriksaan fungsi/faal paru dengan alat spirometer
● Pemeriksaan arus puncak ekspirasi dengan alat peak flow rate meter
● Uji reversibilitas (dengan bronkodilator)
● Uji provokasi bronkus, untuk menilai ada/tidaknya hipereaktivitas bronkus
● Uji Alergi (Tes tusuk kulit /skin prick test) untuk menilai ada tidaknya alergi
● Foto toraks, pemeriksaan ini dilakukan untuk menyingkirkan penyakit selain
asma
3. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
sumber: KEMENKES RI NO 1023/MENKES/SK/XI/2008
TERAPI NON FARMAKOLOGI
&
TERAPI FARMAKOLOGI
Terapi Non Farmakologi
Latihan pernapasan
Olahraga dan latihan fisik teratur
Menghindari pemicu alergi
Berhenti Merokok
Diet
Terapi Famakologi
1. Simpatometik
LANJUTAN
2. Xantin
a. Aminofilin
b. Teofilin
c. Difilin dan Oktrifilin
3. Antikolinergik
Ipratropium bromida
4. Kortikosteroid
MONITORING & EVALUASI
Monitoring dan Evaluasi
kegiatan yang berguna untuk melihat proses keberhasilan
terapi yang telah dilaksanakan oleh pasien tersebut.
Monitoring terhadap terapi yang diterapkan
pada pasien asma bertujuan agar :
➢ Menurunkan kemungkinan terjadinya
resiko yang lebih parah
➢ Terlaksananya penegakan diagnosis
dan tatalaksana pasien asma sesuai
standar/kriteria
➢ Menurunnya angka kesakitan dan
kematian akibat asma
➢ Mengetahui apakah pengobatan yang
diberikan cocok atau tidak.
Komponen-komponen yang merupakan bagian dari evaluasi
asma adalah meliputi :
1. Gejala
2. Gejala pada malam hari
3. Pengaruh dengan aktivitas normal
4. Fungsi paru
5. Kualitas Hidup
6. Kambuhnya penyakit yang menyebabkan
meningkatnya keparahan
7. Perawatan yang berhubungan dengan ESO
8. Kepuasan pasien terhadap pengobatan
SOLUSI
&
KESIMPULAN
Solusi
● Hindari paparan asap rokok, debu, polusi udara, bau-bauan yang megiritasi seperti
parfum, obat semprot serangga.
● Jangan memelihara hewan seperti kucing, anjing
● Gunakan kasur dan bantal sintesis atau jika tidak ada, gunakan kain penutup yang terbuat
dari bahan sintesis
● Membawa obat asma
Kesimpulan
Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas
yang ditandai adanya mengi episodik, batuk dan rasa sesak di dada akibat
penyumbatan saluran napas. Pengobatan asma harus dilakukan secara tepat
dan benar untuk mengurangi gejala yang timbul. Pengobatan asma memerlukan
kerja sama antara pasien, keluarga, dan dokternya. Oleh karena itu pasien asma
dan keluarganya harus diberi informasi lengkap tentang obat yang
dikonsumsinya seperti kegunaan, dosis, aturan pakai, cara pakai dan efek
samping yang mungkin timbul. Pasien hendaknya juga menghindari faktor yang
menjadi penyebab timbulnya asma.
REFERENSI
John Rees dkk. 1998. Petunjuk Penting Asma, Edisi III. Jakarta: Penerbit buku
Kedokteran EGC
Wells BG., JT Dipiro, TL Schwinghammer, CW.Hamilton, Pharmacoterapy
Handbook 6th ed International edition, Singapore, McGrawHill, 2006:826-848.
Farthing K., MJ Ferill, JA Generally, B Jones, BV Sweet, JN Mazur, et al. Drug Facts
& Comparison 11th ed., St.Louis:Wolter Kluwer Health, 2007: 417-459
Asma, Pedoman Diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia, PDPI, 2004
KIE
(KOMUNIKASI, INFORMASI &
EDUKASI)
KIE
memberikan pendidikan kepada pasien agar
mereka lebih mengerti dan memahami
rejimen pengobatan yang diberikan sehingga
pasien dapat lebih berperan aktif dalam
pengobatannya yang dapat meningkatkan
kepatuhan mereka dalam menggunakan
obat.
TUJUAN
01
1. Tenaga Kesehatan
2. Masyarakat Umum
3. Masyarakat Khusus
SASARAN
02
1. Menyusun materi penyuluhan & mengadakan
pelatihan KIE
2. meningkatkan Keterampilan penggunaan
obat/ alat inhalasi pada petugas kesehatan,
pasien dan keluarga
3. melaksanakan penyuluhan / KIE
4. Penyuluhan perorangan/ penyuluhan
kelompok
5. Penyuluhan bagi pasien & keluarga tentang
pencegahan & penanggulangan asma
KEGIATAN
03
KONSELING
Apa yg dikatakan
dokter tentang
peruntukan/
kegunaan
pengobatan anda?
Bagaimana yg
dikatakan dokter
tentang cara
pakai obat anda?
Apa yg dikatakan
dokter tentang
harapan terhadap
pengobatan anda?
01 02 03
Untuk penderita yang mendapat resep dokter dapat diberikan konseling secara lebih
terstruktur dengan Tiga Pertanyaan Utama (Three Prime Questions) sebagai berikut :
Pemakaian pertanyaan Three Prime Questions yang diberikan saat
konseling dimaksudkan agar :
★ Membantu pasien inap, rawat
jalan dan yang akan keluar dari
rumah sakit untuk memahami
rencana pengobatan asma
★ Tidak terjadi tumpang tindih
informasi yg belum diberikan
dokter, sesuai kebutuhan
★ Menggali fenomena puncak
gunung es dengan memakai
pertanyaan-pertanyaan terbuka
★ Menghemat waktu
STUDI KASUS ASMA
Ny. A, seorang ibu 30thn, tinggi 160cm, BB 50kg adalah penderita asma. Riwayat
pengobatan yg digunakan Ny. A selama ini adalah dexamethason 0.5mg tablet serta
salbutamol 2mg tablet ( masing-masing 3x sehari) sejak frekuensi sesak nafasnya meningkat.
Asetaminofen 500mg juga diberikan bila mengalami sakit kepala. Sebelumnya Ny. FS sejak
kecil didiagnosa mengidap asma dan saat remaja bila serangan sesak nafas menyerang FS
mengonsumsi aminofilin tablet dengan dosis dan frekuensi sesuai. Hingga saat inipun pasien
terkena serangan asma, pasien masih mendapatkan obat tersebut.
Pagi itu pasien datang ke apotek karena obatnya habis dan ingin membelinya kembali
untuk mencegah jika ada serangan kembali tanpa membawa resep dokter.
DIALOG
Pagi pa, perkenalkan saya tina apoteker
disini. ada yg bisa saya bantu pa?
Pagi juga bu, saya mau beli obat buat
penyakit saya
memang nya penyakit bapak apa?
saya punya penyakit asma, saya tadi pagi kena serangan
asma & biasanya kalau serangan minimunya kombinasi
obat dari salbutamol & deksametason. berhubung obat
saya habis, saya kesini mau membelinya.
bapak bawa resep obatnya?
Tidak
LANJUTAN
kalau begitu bapak sekarang kedokter, kemudian periksa
dulu. setelah itu minta dibuatkan resep nanti bapak datang
kesini lagi untuk menebus obatnya
apaibu tidak bisa memberikan obat
tersebut tanpa resep dokter
saya tidak bisa memberikannya tanpa
resep dokter karena itu sudah
ketentuannya pa
pokoknya saya tidak punya waktu kedokter, karena jauh.
lagipula saya ada urusan yang harus diselesaikan, tolong ya bu
kalau begitu, boleh saya meminta waktu sebentar dengan bapak?
iya, boleh tapi saya hanya punya
waktu 15 menit
LANJUTAN
iya pa, tidak apa-apa mari keruangan saya
jadi gimana bu?
gini pak, bapak kan punya penyakit asma, karena
bapak tidak mau kedokter, saya sarankan kepada
bapak, sebaiknya bapak pakai obat inhaler saja.
saya belum mencoba inheler, selama ini saya minum
kombinasi obat deksametason dan salbutamol
ya pak, bapak tidak salah. apa yang bapak lakukan sudah
benar, tetapi pd saat serangan terjadi sebaiknya bapak cukup
menggunakan inheler
Oh ya?
LANJUTAN
ya pa, karena selain penggunaannya lebih mudah & praktis
dibawa kemana saja & pd saat serangan bisa langsung
digunakan
oh begitu ya bu. soalnya selama ini saya selalu mendapat resep
dari dokter kombinasi obat dekametason dan salbutamol
oh begitu, informasi apa yang bapak ketahui
mengenai obat tersebut?
tidak ada bu, saya tahunya obat itu untuk
asma
kalau tetang inheler bagaimana pa? apakah pernah
mendengar atau mengerti cara pakainya?
Belum bu
LANJUTAN
inheler itu obat yg digunakan untuk
asma pd saat serangan, pengunaannya
lebih mudah dibandingkan dgn obat yg
biasa bapak gunakan, karena inheler
hanya disemprotkan kedalam mulut
sehingga bapak tidak akan merasa
kesulitan dalam menggunakannya
tapi saya masih belum mengerti
penggunaannya, ibu bisa
memberikan penjelasan kepada
saya?
begini pak, cara penggunaannya
baik kalau begitu bu
apakah bapak sudah mengerti tentang apa yg
saya jelaskan tadi? bolehkah bapak mengulang
kembali tentang penjelasan saya tadi?
baik bu, saya harus duduk tegak dgn dagu terangkat kemudian inhalernya dikocok
teratur, karena ini penggunaan pertama untuk saya, maka saya harus menyemprotkan
dahulu inhelernya masih berfungsi dgn baik/ tdk, kemudian tarik nafas dlm-dlm &
buang perlahan lalu letakkan inhelernya dibagian mulut (diantara gigi atas & bawah)
kemudian tutup mulut rapatkan bibir, lalu mulai bernapas perlahan secara
berbarengan, tekan bagian tombol inhaler untuk melepaskan obatnya. 1 kali tekan
untuk satu kali semprotan obat, lau lanjutkan untuk bernapas untuk memastikan obat
mencapai paru2. kemudian menahan napas selama kurang lebih 10 detik. lalu buang
napas berulang. jika saya membutuhkan semprotan yg berikutnya, tunggu sampai
30detik & kocok kembali inhaler kemudian gunakan seperti biasa.
LANJUTAN
kira-kira hal apa yg harus saya lakukan untuk
mencegah serangan asma ini agar tidak sering
kambuh lagi bu?
iya betul, rupanya bapak sudah mengerti tentang
apa yg saya jelaskan. kira-kira ada yg bapak
tanyakan kembali?
LANJUTAN
bapak harus menghindari pemicu serangan
seperti debu, polusi, merokok. selain itu bapak
juga harus rutin berolahraga ya pak
oh begitu, baiklah bu.. saya sudah mengerti
baik bapak, semoga lekas sembuh ya.. jika ada
keluhan, bisa langsung menghubungi dokter/
berkonsultasi dengan saya kembali
baik bu termakasih
iya pak, sama-sama
Nebulizer
Cucilah
tangan
Anda
Masukkan
Obat kdlm
Nebulizer
Pakailah
penutup
mulut
Hubungkan
pipa
nebulizer
Nyalaka
n
nebulizer
Lanjutkan
menghirup
obat
Matikan
nebulizer
Bersihkan
nebulizer dgn
disinfektan
sekali dlm
seminggu.
Solusi
● Hindari paparan asap rokok, debu, polusi udara, bau-bauan yang megiritasi seperti
parfum, obat semprot serangga.
● Jangan memelihara hewan seperti kucing, anjing
● Gunakan kasur dan bantal sintesis atau jika tidak ada, gunakan kain penutup yang terbuat
dari bahan sintesis
● Membawa obat asma
Kesimpulan
Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas
yang ditandai adanya mengi episodik, batuk dan rasa sesak di dada akibat
penyumbatan saluran napas. Pengobatan asma harus dilakukan secara tepat
dan benar untuk mengurangi gejala yang timbul. Pengobatan asma memerlukan
kerja sama antara pasien, keluarga, dan dokternya. Oleh karena itu pasien asma
dan keluarganya harus diberi informasi lengkap tentang obat yang
dikonsumsinya seperti kegunaan, dosis, aturan pakai, cara pakai dan efek
samping yang mungkin timbul. Pasien hendaknya juga menghindari faktor yang
menjadi penyebab timbulnya asma.
REFERENSI
1. John Rees dkk. 1998. Petunjuk Penting Asma, Edisi III. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC
2. Wells BG., JT Dipiro, TL Schwinghammer, CW.Hamilton, Pharmacoterapy Handbook 6th ed
International edition, Singapore, McGrawHill, 2006:826-848.
3. Farthing K., MJ Ferill, JA Generally, B Jones, BV Sweet, JN Mazur, et al. Drug Facts &
Comparison 11th ed., St.Louis:Wolter Kluwer Health, 2007: 417-459
4. Asma, Pedoman Diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia, PDPI, 2004

More Related Content

Similar to PPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptx

referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannyareferat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannyasunallfinger1
 
Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2Uma To'os
 
Ikun asma bab 1 dan 2
Ikun asma bab 1 dan 2Ikun asma bab 1 dan 2
Ikun asma bab 1 dan 2Uma To'os
 
Tugas kesol (asma) mistia
Tugas kesol (asma)  mistiaTugas kesol (asma)  mistia
Tugas kesol (asma) mistiasamiyati
 
ASMA EKSASERBASI.ppt
ASMA EKSASERBASI.pptASMA EKSASERBASI.ppt
ASMA EKSASERBASI.pptChristikaSo
 
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada AnakDiagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada AnakLena Setianingsih
 
Pbl 7 a modul sesak batuk
Pbl 7 a modul sesak batukPbl 7 a modul sesak batuk
Pbl 7 a modul sesak batukAi Coryde
 
Kasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi Unpad
Kasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi UnpadKasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi Unpad
Kasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi Unpadssuser1b264b
 
Asma_PPOK Pandu PTM.ppt
Asma_PPOK  Pandu PTM.pptAsma_PPOK  Pandu PTM.ppt
Asma_PPOK Pandu PTM.pptrachmadadhe
 
Power point asma bronkial
Power point asma  bronkialPower point asma  bronkial
Power point asma bronkialyeliani
 
asma update 2022 tampil(1).pptx
asma update 2022 tampil(1).pptxasma update 2022 tampil(1).pptx
asma update 2022 tampil(1).pptxssuser7c8e3e
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoidEllyeUtami
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1sharklasers22
 
Ppt ppom
Ppt ppomPpt ppom
Ppt ppom170691
 

Similar to PPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptx (20)

PPT POA ASMA.pdf
PPT POA ASMA.pdfPPT POA ASMA.pdf
PPT POA ASMA.pdf
 
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannyareferat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
 
Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2
 
Ikun asma bab 1 dan 2
Ikun asma bab 1 dan 2Ikun asma bab 1 dan 2
Ikun asma bab 1 dan 2
 
Tugas kesol (asma) mistia
Tugas kesol (asma)  mistiaTugas kesol (asma)  mistia
Tugas kesol (asma) mistia
 
ASMA EKSASERBASI.ppt
ASMA EKSASERBASI.pptASMA EKSASERBASI.ppt
ASMA EKSASERBASI.ppt
 
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada AnakDiagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak
 
Pbl 7 a modul sesak batuk
Pbl 7 a modul sesak batukPbl 7 a modul sesak batuk
Pbl 7 a modul sesak batuk
 
Kasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi Unpad
Kasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi UnpadKasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi Unpad
Kasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi Unpad
 
Asma bronkhial
Asma bronkhialAsma bronkhial
Asma bronkhial
 
Asma_PPOK Pandu PTM.ppt
Asma_PPOK  Pandu PTM.pptAsma_PPOK  Pandu PTM.ppt
Asma_PPOK Pandu PTM.ppt
 
Pertemuan 2@anamnese sistem respirasi
Pertemuan 2@anamnese sistem respirasiPertemuan 2@anamnese sistem respirasi
Pertemuan 2@anamnese sistem respirasi
 
Power point asma bronkial
Power point asma  bronkialPower point asma  bronkial
Power point asma bronkial
 
asma update 2022 tampil(1).pptx
asma update 2022 tampil(1).pptxasma update 2022 tampil(1).pptx
asma update 2022 tampil(1).pptx
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoid
 
Askep thipoid
Askep  thipoidAskep  thipoid
Askep thipoid
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
 
Ppt ppom
Ppt ppomPpt ppom
Ppt ppom
 
Asma 01
Asma 01Asma 01
Asma 01
 
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusiaKelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
 

Recently uploaded

Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 

Recently uploaded (12)

Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 

PPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptx

  • 2. kelompok 1 BILLMAR CARLOS (221FF04003) CICILIA SINDY NAMPE (221FF04004) NUR MALASARI (221FF04011) SITI ROHMAH (221FF04018) KHAIRUL EL ASWADI (221FF04021) TINA SITI NURJANAH (221FF04027) HANIFAH ARTI SETIAWATI (221FF04032) NIDA PUTRI APRILIYANTI (221FF04038) PAJAR RAMADON (221FF04043)
  • 4. 10 besar penyebab kesakitan dan kematian di indonesia World Healt Organization (WHO) memperkirakan penduduk dunia menderita asma. bahkan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 180.000 orang setiap tahun Asma penyakit kronis saluran pernafasan yang ditandai oleh inflamasi, peningkatan reaktivitas terhadap berbagai stimulus, dan sumbatan saluran napas yang bisa kembali spontan atau dengan pengobatan yang sesuai Penurunan kualitas hidup, produktivitas yang menurun, ketidakhadiran disekolah, peningkatan biaya kesehatan, risiko perawatan dirumah sakit dan bahkan kematian
  • 5. Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas pada rangsangan tertentu, yang mengakibatkan peradangan, penyempitan ini bersifat sementara (Wahid & Suprapto, 2013) Definisi Jadi asma atau reactive air way disease (RAD) adalah penyakit obstruksi pada jalan napas yang bersifat reversible kronis yang ditandai dengan bronchopasme dengan karakteristik adanya mengi dimana trakea dan bronchi berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu serta mengalami peradangan atau inflamasi
  • 7. Etiologi Asma Emosi, rasa takut dan cemas Faktor Intrinsik 01 otot yang peka disaluran pernafasan mengencang sehingga saluran udara menyempit Kegiatan Jasmani 02 Debu, bulu, polusi udara Faktor Ekstrinsik 03 04 cuaca yang lembab dan dingin . Faktor Lingkungan
  • 9. Masuknya alergen ke dalam saluran respirasi Merangsang sistem imun untuk membentuk antibodi jenis IgE IgE menempel di permukaan sel mastosit di sepanjang saluran napas Bronkokonstriksi, udem kelenjar sub mukosa Pembebasan mediator kimia (histamin, leukotrien, prostaglandin, dll) PATOFISIOLOGI ASMA (Sumber : Dipiro Pharmacotherapy 6th)
  • 11. Faktor Risiko Asma ● Alergen (debu, bulu hewan, tungau) ● Asap rokok, polusi ● Infeksi saluran pernapasan ● Cuaca ● Ekspresi emosional tinggi ● Olah raga berat ● Obat (gol.aspirin, NSAID, beta-blocker) ● Bahan iritan (parfum, household spray) ● Alergen makanan (seafood, pengawet, penyerapan ) Faktor Lingkungan ● genetik ● alergi bronkus/atopi ● hipereaktifitas bronkus ● jenis kelamin ● ras/etnik Faktor Host
  • 13. Gejala asma bersifat episodik, seringkali reversibel dengan/atau tanpa pengobatan. Gejala awal berupa ; => Batuk terutama pada pada malam hari atau dini hari => Sesak napas => napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika pasien menghembuskan napasnya => rasa berat didada => dahak sulit keluar Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa. Yang termasuk gejala yang berat adalah: => Serangan batuk yang hebat => Sesak napas yang berat dan tersengal- sengal => Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari sekitar mulut) => Sulit tidur dan posisi tidur yang nyaman adalah dalam keadaan duduk => Kesadaran menurun MANIFESTAS KLINIK ASMA
  • 15. Diagnosis asma yang tepat sangatlah penting, sehingga penyakit ini dapat ditangani dengan semestinya, batuk kronik berulang merupakan titik awal untuk menegakkan diagnosis secara umum untuk menegakkan diagnosis asma diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik , dan pemeriksaan penunjang sumber: KEMENKES RI NO 1023/MENKES/SK/XI/2008
  • 16. Ada beberapa hal yang harus ditanyakan dari pasien yang mengidap penyakit asma antara lain: a. Apakah ada batuk yang berulang terutama pada malam menjelang dini hari? b. Apakah pasien mengalami mengi atau dada terasa berat atau batuk setelah terpajan alergen atau polutan? c. apakah pada waktu pasien mengalami selesma (common cold) merasakan sesak di dada dan selesmanya menjadi berkepanjangan (10 hari atau lebih)? d. Apakah ada mengi atau rasa berat di dada atau batuk setelah melakukan aktifitas atau olahraga? e. Apakah gejala-gejala tersebut di atas berkurang/hilang setelah pemberian obat pelega (bronkodilator)? f. Apakah ada batuk, mengi, sesak di dada jika terjadi perubahan musim/cuaca atau suhu yang ekstrim (tiba-tiba)? g. Apakah ada penyakit alergi lainnya (rinitis, dermatitis atopi, konjunktivitis alergi)? h. Apakah dalam keluarga (kakek/nenek, orang tua, anak, saudara kandung, sepupu) ada yang menderita asma atau alergi? 1. ANAMNESIS sumber: KEMENKES RI NO 1023/MENKES/SK/XI/2008
  • 17. 2. PEMERIKSAAN FISIK Pada pemeriksaan fisik dapat bervariasi dari normal sampai didapatkannya kelainan. Perlu diperhatikan tanda-tanda asma dan penyakit alergi lainnya. Tanda asma yang paling sering ditemukan adalah mengi, namun pada sebagian pasien asma tidak didapatkan mengi diluar serangan. Begitu juga pada asma yang sangat berat mengi dapat tidak terdengar (silent chest), biasanya pasien dalam keadaan sianosis dan kesadaran menurun sumber: KEMENKES RI NO 1023/MENKES/SK/XI/2008
  • 18. 2. PEMERIKSAAN FISIK Secara umum pasien yang sering mengalami asma dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut, sesuai derajat serangan : Inspeksi ● pasien terlihat gelisah ● merasa sesak ● sianosis Palpasi ● biasanya tidak ditemukan kelainan ● pada serangan berat dapat terjadi pulsus paradoksus Perkusi ● biasanya tidak ditemukan kelainan Auskultasi ● ekspirasi memanjang ● mengi ● suara lendir sumber: KEMENKES RI NO 1023/MENKES/SK/XI/2008
  • 19. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk diagnosis asma: ● Pemeriksaan fungsi/faal paru dengan alat spirometer ● Pemeriksaan arus puncak ekspirasi dengan alat peak flow rate meter ● Uji reversibilitas (dengan bronkodilator) ● Uji provokasi bronkus, untuk menilai ada/tidaknya hipereaktivitas bronkus ● Uji Alergi (Tes tusuk kulit /skin prick test) untuk menilai ada tidaknya alergi ● Foto toraks, pemeriksaan ini dilakukan untuk menyingkirkan penyakit selain asma 3. PEMERIKSAAN PENUNJANG sumber: KEMENKES RI NO 1023/MENKES/SK/XI/2008
  • 21. Terapi Non Farmakologi Latihan pernapasan Olahraga dan latihan fisik teratur Menghindari pemicu alergi Berhenti Merokok Diet
  • 24. 2. Xantin a. Aminofilin b. Teofilin c. Difilin dan Oktrifilin
  • 27. Monitoring dan Evaluasi kegiatan yang berguna untuk melihat proses keberhasilan terapi yang telah dilaksanakan oleh pasien tersebut. Monitoring terhadap terapi yang diterapkan pada pasien asma bertujuan agar : ➢ Menurunkan kemungkinan terjadinya resiko yang lebih parah ➢ Terlaksananya penegakan diagnosis dan tatalaksana pasien asma sesuai standar/kriteria ➢ Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat asma ➢ Mengetahui apakah pengobatan yang diberikan cocok atau tidak. Komponen-komponen yang merupakan bagian dari evaluasi asma adalah meliputi : 1. Gejala 2. Gejala pada malam hari 3. Pengaruh dengan aktivitas normal 4. Fungsi paru 5. Kualitas Hidup 6. Kambuhnya penyakit yang menyebabkan meningkatnya keparahan 7. Perawatan yang berhubungan dengan ESO 8. Kepuasan pasien terhadap pengobatan
  • 29. Solusi ● Hindari paparan asap rokok, debu, polusi udara, bau-bauan yang megiritasi seperti parfum, obat semprot serangga. ● Jangan memelihara hewan seperti kucing, anjing ● Gunakan kasur dan bantal sintesis atau jika tidak ada, gunakan kain penutup yang terbuat dari bahan sintesis ● Membawa obat asma
  • 30. Kesimpulan Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang ditandai adanya mengi episodik, batuk dan rasa sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas. Pengobatan asma harus dilakukan secara tepat dan benar untuk mengurangi gejala yang timbul. Pengobatan asma memerlukan kerja sama antara pasien, keluarga, dan dokternya. Oleh karena itu pasien asma dan keluarganya harus diberi informasi lengkap tentang obat yang dikonsumsinya seperti kegunaan, dosis, aturan pakai, cara pakai dan efek samping yang mungkin timbul. Pasien hendaknya juga menghindari faktor yang menjadi penyebab timbulnya asma.
  • 31. REFERENSI John Rees dkk. 1998. Petunjuk Penting Asma, Edisi III. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC Wells BG., JT Dipiro, TL Schwinghammer, CW.Hamilton, Pharmacoterapy Handbook 6th ed International edition, Singapore, McGrawHill, 2006:826-848. Farthing K., MJ Ferill, JA Generally, B Jones, BV Sweet, JN Mazur, et al. Drug Facts & Comparison 11th ed., St.Louis:Wolter Kluwer Health, 2007: 417-459 Asma, Pedoman Diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia, PDPI, 2004
  • 33. KIE memberikan pendidikan kepada pasien agar mereka lebih mengerti dan memahami rejimen pengobatan yang diberikan sehingga pasien dapat lebih berperan aktif dalam pengobatannya yang dapat meningkatkan kepatuhan mereka dalam menggunakan obat. TUJUAN 01 1. Tenaga Kesehatan 2. Masyarakat Umum 3. Masyarakat Khusus SASARAN 02 1. Menyusun materi penyuluhan & mengadakan pelatihan KIE 2. meningkatkan Keterampilan penggunaan obat/ alat inhalasi pada petugas kesehatan, pasien dan keluarga 3. melaksanakan penyuluhan / KIE 4. Penyuluhan perorangan/ penyuluhan kelompok 5. Penyuluhan bagi pasien & keluarga tentang pencegahan & penanggulangan asma KEGIATAN 03
  • 34. KONSELING Apa yg dikatakan dokter tentang peruntukan/ kegunaan pengobatan anda? Bagaimana yg dikatakan dokter tentang cara pakai obat anda? Apa yg dikatakan dokter tentang harapan terhadap pengobatan anda? 01 02 03 Untuk penderita yang mendapat resep dokter dapat diberikan konseling secara lebih terstruktur dengan Tiga Pertanyaan Utama (Three Prime Questions) sebagai berikut :
  • 35. Pemakaian pertanyaan Three Prime Questions yang diberikan saat konseling dimaksudkan agar : ★ Membantu pasien inap, rawat jalan dan yang akan keluar dari rumah sakit untuk memahami rencana pengobatan asma ★ Tidak terjadi tumpang tindih informasi yg belum diberikan dokter, sesuai kebutuhan ★ Menggali fenomena puncak gunung es dengan memakai pertanyaan-pertanyaan terbuka ★ Menghemat waktu
  • 36. STUDI KASUS ASMA Ny. A, seorang ibu 30thn, tinggi 160cm, BB 50kg adalah penderita asma. Riwayat pengobatan yg digunakan Ny. A selama ini adalah dexamethason 0.5mg tablet serta salbutamol 2mg tablet ( masing-masing 3x sehari) sejak frekuensi sesak nafasnya meningkat. Asetaminofen 500mg juga diberikan bila mengalami sakit kepala. Sebelumnya Ny. FS sejak kecil didiagnosa mengidap asma dan saat remaja bila serangan sesak nafas menyerang FS mengonsumsi aminofilin tablet dengan dosis dan frekuensi sesuai. Hingga saat inipun pasien terkena serangan asma, pasien masih mendapatkan obat tersebut. Pagi itu pasien datang ke apotek karena obatnya habis dan ingin membelinya kembali untuk mencegah jika ada serangan kembali tanpa membawa resep dokter.
  • 37. DIALOG Pagi pa, perkenalkan saya tina apoteker disini. ada yg bisa saya bantu pa? Pagi juga bu, saya mau beli obat buat penyakit saya memang nya penyakit bapak apa? saya punya penyakit asma, saya tadi pagi kena serangan asma & biasanya kalau serangan minimunya kombinasi obat dari salbutamol & deksametason. berhubung obat saya habis, saya kesini mau membelinya. bapak bawa resep obatnya? Tidak
  • 38. LANJUTAN kalau begitu bapak sekarang kedokter, kemudian periksa dulu. setelah itu minta dibuatkan resep nanti bapak datang kesini lagi untuk menebus obatnya apaibu tidak bisa memberikan obat tersebut tanpa resep dokter saya tidak bisa memberikannya tanpa resep dokter karena itu sudah ketentuannya pa pokoknya saya tidak punya waktu kedokter, karena jauh. lagipula saya ada urusan yang harus diselesaikan, tolong ya bu kalau begitu, boleh saya meminta waktu sebentar dengan bapak? iya, boleh tapi saya hanya punya waktu 15 menit
  • 39. LANJUTAN iya pa, tidak apa-apa mari keruangan saya jadi gimana bu? gini pak, bapak kan punya penyakit asma, karena bapak tidak mau kedokter, saya sarankan kepada bapak, sebaiknya bapak pakai obat inhaler saja. saya belum mencoba inheler, selama ini saya minum kombinasi obat deksametason dan salbutamol ya pak, bapak tidak salah. apa yang bapak lakukan sudah benar, tetapi pd saat serangan terjadi sebaiknya bapak cukup menggunakan inheler Oh ya?
  • 40. LANJUTAN ya pa, karena selain penggunaannya lebih mudah & praktis dibawa kemana saja & pd saat serangan bisa langsung digunakan oh begitu ya bu. soalnya selama ini saya selalu mendapat resep dari dokter kombinasi obat dekametason dan salbutamol oh begitu, informasi apa yang bapak ketahui mengenai obat tersebut? tidak ada bu, saya tahunya obat itu untuk asma kalau tetang inheler bagaimana pa? apakah pernah mendengar atau mengerti cara pakainya? Belum bu
  • 41. LANJUTAN inheler itu obat yg digunakan untuk asma pd saat serangan, pengunaannya lebih mudah dibandingkan dgn obat yg biasa bapak gunakan, karena inheler hanya disemprotkan kedalam mulut sehingga bapak tidak akan merasa kesulitan dalam menggunakannya tapi saya masih belum mengerti penggunaannya, ibu bisa memberikan penjelasan kepada saya? begini pak, cara penggunaannya
  • 42. baik kalau begitu bu apakah bapak sudah mengerti tentang apa yg saya jelaskan tadi? bolehkah bapak mengulang kembali tentang penjelasan saya tadi? baik bu, saya harus duduk tegak dgn dagu terangkat kemudian inhalernya dikocok teratur, karena ini penggunaan pertama untuk saya, maka saya harus menyemprotkan dahulu inhelernya masih berfungsi dgn baik/ tdk, kemudian tarik nafas dlm-dlm & buang perlahan lalu letakkan inhelernya dibagian mulut (diantara gigi atas & bawah) kemudian tutup mulut rapatkan bibir, lalu mulai bernapas perlahan secara berbarengan, tekan bagian tombol inhaler untuk melepaskan obatnya. 1 kali tekan untuk satu kali semprotan obat, lau lanjutkan untuk bernapas untuk memastikan obat mencapai paru2. kemudian menahan napas selama kurang lebih 10 detik. lalu buang napas berulang. jika saya membutuhkan semprotan yg berikutnya, tunggu sampai 30detik & kocok kembali inhaler kemudian gunakan seperti biasa. LANJUTAN
  • 43. kira-kira hal apa yg harus saya lakukan untuk mencegah serangan asma ini agar tidak sering kambuh lagi bu? iya betul, rupanya bapak sudah mengerti tentang apa yg saya jelaskan. kira-kira ada yg bapak tanyakan kembali? LANJUTAN bapak harus menghindari pemicu serangan seperti debu, polusi, merokok. selain itu bapak juga harus rutin berolahraga ya pak oh begitu, baiklah bu.. saya sudah mengerti baik bapak, semoga lekas sembuh ya.. jika ada keluhan, bisa langsung menghubungi dokter/ berkonsultasi dengan saya kembali baik bu termakasih iya pak, sama-sama
  • 44.
  • 46. Solusi ● Hindari paparan asap rokok, debu, polusi udara, bau-bauan yang megiritasi seperti parfum, obat semprot serangga. ● Jangan memelihara hewan seperti kucing, anjing ● Gunakan kasur dan bantal sintesis atau jika tidak ada, gunakan kain penutup yang terbuat dari bahan sintesis ● Membawa obat asma
  • 47. Kesimpulan Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang ditandai adanya mengi episodik, batuk dan rasa sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas. Pengobatan asma harus dilakukan secara tepat dan benar untuk mengurangi gejala yang timbul. Pengobatan asma memerlukan kerja sama antara pasien, keluarga, dan dokternya. Oleh karena itu pasien asma dan keluarganya harus diberi informasi lengkap tentang obat yang dikonsumsinya seperti kegunaan, dosis, aturan pakai, cara pakai dan efek samping yang mungkin timbul. Pasien hendaknya juga menghindari faktor yang menjadi penyebab timbulnya asma.
  • 48. REFERENSI 1. John Rees dkk. 1998. Petunjuk Penting Asma, Edisi III. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC 2. Wells BG., JT Dipiro, TL Schwinghammer, CW.Hamilton, Pharmacoterapy Handbook 6th ed International edition, Singapore, McGrawHill, 2006:826-848. 3. Farthing K., MJ Ferill, JA Generally, B Jones, BV Sweet, JN Mazur, et al. Drug Facts & Comparison 11th ed., St.Louis:Wolter Kluwer Health, 2007: 417-459 4. Asma, Pedoman Diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia, PDPI, 2004

Editor's Notes

  1. %