Dokumen tersebut merangkum kebijakan pendidikan berkarakter di Kalimantan Tengah yang mencakup visi untuk membentuk insan yang cerdas komprehensif dan berkarakter melalui pendidikan berkualitas, faktor-faktor pengaruh pendidikan berkarakter seperti budaya daerah, lingkungan belajar yang kondusif, dan pelaksanaan pendidikan karakter di satuan pendidikan.
1. KEBIJAKAN PENDIDIKAN “KALTENG HARATI” (BERKARAKTER) TelahdiseminarkanpadaTanggal, 11 Oktober 2010 DISAMPAIKAN OLEH KABID PENGEMBANGAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Pada Sosialisasi Pendidikan Berlalulintas (Terintegrasi Mata Pelajaran PKn)
2. Mengapa Mapel PKn ? Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945
3. Berkembangnyapotensipesertadidikagarmenjadimanusia yang beriman dan bertakwakepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadiwarga negara yang demokratissertabertanggungjawab. 3 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL Bab II Ps 3 UU No 20 Tahun 2003.
4. VISI-MISI KEMENDIKNAS 2010-2014 VISI KEMENDIKNAS : TerselenggaranyaLayanan Prima PendidikanNasionaluntukmembentukInsan Indonesia CerdasKomprehensif. MISI KEMENDIKNAS (5K) : 1. MeningkatkanKetersediaanLayananPendidikan 2. MemperluasKeterjangkauanLayananPendidikan 3. MeningkatkanKualitas/MutudanRelevansiLayanan Pendidikan 4. MewujudkanKesetaraandalamMemperolehLayanan Pendidikan 5. MenjaminKepastianMemperolehLayanan Pendidikan 4
6. 6 VISI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010-2015 “MENERUSKAN DAN MENUNTASKAN PEMBANGUNAN KALIMANTAN TENGAH AGAR RAKYAT LEBIH SEJAHTERA DAN BERMARTABAT DEMI KEJAYAAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)”
7. MISI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010-2015 1. Sinergi Pembangunan Kewilayaan Kalimantan Tengah melaluipemantapanRencanaPenataanRuangProvinsi (RTRWP) secaraberkelanjutandenganmemperhatikankesejahteraanrakyatdanlingkunganhidup. 2. MenciptakanPendidikanBerkualitasdanTeraksessertaMerata. 3. Menjaminkesehatanmasyarakat yang meratadanmudahterjangkau. 4. Pembangunan danpeningkataninfrastruktur yang menjangkaukantong-kantongpemukimanpendudukdanmemfasilitasipembangunanekonomirakyat. 5. Pengembangandanpenguatanekonomikerakyatan yang salingbersenergidanberkelanjutan. 6. Pelembagaansistempenguatankapasitas SDM masyarakatdanpemerintah. 7. Terciptanyakerukunandankedamaiansertasinergitasdanharmonisasikehidupanbermasyarakatdi Kalimantan Tengah.
8. 8 VISI PENDIDIKAN KALIMANTAN TENGAH 2010-2015 “TERWUJUDNYA LAYANAN PENDIDIKAN YANG PRIMA, ADIL DAN MERATA UNTUK MEMBENTUK INSAN KALIMANTAN TENGAH CERDAS KOMPREHENSIF, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT”
9. 9 MISI PENDIDIKAN KALIMANTAN TENGAH 2010-2015 1. MenciptakanPendidikanBerkualitasdanTeraksessertaMerata; 2. MeningkatkanKetersediaan, Keterjangkauan, Kualitas/MutudanRelevansi, Kesetaraan, dan KepastianmemperolehLayananPendidikan; 3. MeningkatkanPemenuhan8 (Delapan) StandarNasionalPendidikan.
10.
11. GAMBAR DIAGRAM ALUR “KALTENG HARATI” DicanangkanGubernurKaltengTanggal 3 Mei 2010 Kesejah-teraan Guru Pelatihan Guru MembentukInsan Kalimantan Tengah CerdasKomprehensif, Sejahtera danBermartabat. LayananPendidikan yang Berkualitasdan Prima BeasiswauntukSiswaBerpretasi TerwujudnyaMutu, Relevansi, danDayaSaingPendidikan PenyediaandanPendistribu-sianBuku Kualitas Mutu Belajar Mengajar
12. PENGERTIAN (1) HaratiberkenaandenganSikap. Orang yang haratiorang yang memilikisikapbaik/terpuji, pandaimengendalikanemosinya, tahukapanberbicaradankapandiam, menyadarisepenuhnyadirinya(masiarep), terampilmenempatkandirinyadilingkungannya, bertanggungjawab, rendahhati, berkarakter, memilikisolf skill. Haratibisadiartikancerdaskomprehensif (cerdasintelegensi, cerdasemosi, cerdassosial, dancerdas spiritual) atau “Berkarakter” PintartuntangHaratiadalahfilsafatpendidikansukudayak Kalimantan Tengah, dankeduanyatidakbisadipisahkan.
13. PENGERTIAN (2) Karaktermendemonstrasikanetikaatausistemnilai personal yang ideal (baikdanpenting) untukeksistensidiridanberhubungandenganorang lain. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang.
14. FAKTOR PENGARUH “PINTAR TUNTANG HARATI” (1) 1. FILSAFAT BUDAYA DAERAH (KEARIPAN LOKAL SUKU DAYAK) tentang“PintartuntangHarati” 2. PILAR PENDIDIKAN : learning to know, learning to live together, learning to do, learning to be. 3. TAXONOMI BLOOM kognitif : pengetahuan, pemahaman, aplikasianalisis, sintesis, danevaluasi. afektif : memperhatikan, merespon, menghargai, mengorganisasinilai, dankarakteristiknilai-nilai. 4. SOFT SKILL : taatberibadah, terampilberkomunikasi, terbentuknyasikaptanggungjawab, kejujurandantepatwaktu, pekerjakeras, beranimengambilresiko, terbiasakerjakelompok, terampilberumahtangga, visioner.
15. FAKTOR PENGARUH “PINTAR TUNTANG HARATI” (2) 5. LINGKUNGAN BELAJAR : - suasananyaman, santai, menyenangkan; - pencahayaancukupdansesuai; - adanyapengingat visual disekolah yang menarik; - penataanperabotdantataruang yang sesuai; - temperatursuhuudaradalamruangbelajar; - suasanalingkunganterbuka (tanaman/hewan); - suasanahati.
16. FAKTOR PENGARUH “PINTAR TUNTANG HARATI” (3) 6. MANAJEMEN SARPRAS SEKOLAH : - gedungdanbangunanpendukungsesuai analisiskebutuhanruang - gedungberciribersih, indah, aman, dan fungsional - master plant dan re master plant sesuaistandar pengembangankebutuhangedungdantata ruang - pemenuhanstandarbuku, bahan ajar, peralatan laboratorium, dan media pembelajaran.
18. FAKTOR PENGARUH “PINTAR TUNTANG HARATI” (5) 8. MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT : - terpahamikonsepdantersosialisasikannyapelibatanorang tua/masyarakatsesuaikonsepschool based manajemen, dancommunity based education. - tersusunnyapaket-paketkegiatan yang dapat meningkatkanpartisipasidanpelibatanorangtua / masyarakatduniausaha/industri - berjalannyaperandanfungsikomitesekolahbeserta program dankegiatannya. - terbangunnyajaringandantersinergikannyapotensi antarasekolah-masyarakat-pemerintahsecarapositif danpartisipatif.
20. Persoalan budaya dan karakter bangsa: - Korupsi- Kekerasan- kejahatan seksual- perusakan- perkelahian massa- kehidupan ekonomi yang konsumtif- kehidupan politik yang tidak produktif
25. Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan KEGIATAN EKSTRA KURIKULER Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan KBM DI KELAS BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN) KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH DAN MASYARAKAT Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler: Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb. Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan 23