SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
Manajemen Terpadu
Balita Sakit
MODUL
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2
BULAN SAMPAI 5 TAHUN
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
SUGIJATI
Dwi Estuning Rahayu
Australia Indonesia Partnership for
Health System Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 7
KEGIATAN BELAJAR 3
Memeriksa dan Mengklasifikasikan Status
Gizi, Anemia dan Imunisas
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
Kegiatan
Belajar 3
Memeriksa Dan Mengklasifikasikan
Status Gizi, Anemia dan Imunisasi
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 diharapkan Anda dapat memeriksa dan mengkla-
sifikasikan status gizi, anemia dan imunisasi serta memeriksa pemberian vitamin A pada anak
usia 2 bulan sampai 5 tahun.
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3, diharapkan Anda dapat :
1. Memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi anak usia 2 bulan sampai 5 tahun
2. Memeriksa dan mengklasifikasikan anemia pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun
3. Memeriksa dan mengklasifikasikan status imunisasi anak usia 2 bulan sampai 5 tahun
4. Memeriksa pemberian Vitamin A pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun
5. Menilai masalah/keluhan lain yang dihadapi anak pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun
1. Memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi
2. Memeriksa dan mengklasifikasikan anemia
3. Memeriksa dan mengklasifikasikan status imunisasi
4. Memeriksa pemberian Vitamin A
5. Menilai masalah/keluhan lain yang dihadapi anak.
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Uraian
Materi
	 Setelah Anda memahami tentang cara melakukan penilaian gejala yang berhubungan dengan
keluhan utama dan membuat klasifikasi penyakit anak berdasarkan gejala yang ditemukan,
selanjutnya Anda akan mempelajari tentang cara memeriksa dan mengklasifikasikan status
gizi, status anemia dan status imunisasi serta memeriksa keluhan lain yang dihadapi oleh anak.
A.	 MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN STATUS GIZI
	 Seorang ibu biasanya membawa anaknya ke klinik karena anak sakit akut.Anak yang sakit
mungkin saja kurang gizi, tapi petugas kesehatan atau keluarganya mungkin tidak melihat
masalah ini.Anak yang kurang gizi mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk berbagai jenis
penyakit dan kematian.
	 Mengenali dan menangani anak kurang gizi akan membantu mencegah berbagai penyakit
berat dan kematian. Beberapa kasus kurang gizi dapat ditangani di rumah, sedang anak sangat
kurus dan / atau edema memerlukan rujukan ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan
khusus, untuk penyakit penyerta/ penyulit misalnya: TBC, diare kronis, ISPA, Campak dan
penyakit infeksi lainnya.
	 Anak yang menderita kurang gizi juga cenderung menderita kekurangan vitamin A (KVA)
karena makanannya juga kurang mengandung vitamin A. Apabila KVA itu berlanjut, akan timbul
Gambar : Sayuran salah satu pangan yang memiliki berbagai kandungan gizi yang baik untuk tubuh
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3
kekeringan pada mata yang disebut Xerophthalmia dan mempunyai risiko untuk menjadi
buta. Gejala klinis Kurang Vitamin A (KVA) pada mata akan timbul bila tubuh mengalami KVA
yang telah berlangsung lama. Gejala tersebut akan lebih cepat timbul bila anak menderita
penyakit campak, diare, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan penyakit infeksi lainnya.
1.	 Penyebab gangguan gizi
Salah satu jenis kurang gizi makro adalah kurang energi protein (KEP) yang terjadi apabila
seorang anak tidak mendapat cukup energi atau protein dari makanan.Seorang anak yang
sering sakit dapat menderita kurang gizi.Napsu makan anak berkurang, dan makanan
yang dimakan tidak digunakan secara efisien.
2.	 Apabila seorang anak kurang gizi:
•	 Anak mungkin tampak sangat kurus, suatu tanda dari marasmus.
•	 Anak mungkin menunjukkan edema, suatu tanda dari kwashiorkor.
Seorang anak yang makanannya kurang mengandung vitamin dan mineral yang dianjurkan,
dapat menderita kurang zat gizi mikro, seperti :
•	 Kurang vitamin A mempunyai risiko lebih besar menderita kebutaan.
•	 Kurang asupan makanan yang mengandung yodium akan menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan anak terganggu (kretin).
Gambar : kwashiorkor salah satu tanda kekurangan gizi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
3.	 Menilai status giziI
Kotak di bawah ini adalah bagian dari kolom PENILAIAN DAN KLASIFIKASI yang menggam-
barkan cara menilai STATUS GIZI seorang anak
LIHAT DAN RABA:
• Lihat apakah anak tampak kurus atau sangat kurus?
• Lihat dan raba adanya pembengkakan di kedua punggung kaki.
• Tentukan Berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan,
apakah :
- BB / PB (TB) < - 3 SD
- BB / PB (TB) ≥ - 3 SD - < - 2 SD
- BB / PB (TB) - 2 SD - + 2 SD
a.	 LIHAT: Apakah anak tampak kurus atau sangat kurus?
	 Untuk mengetahui apakah anak tampak sangat kurus, buka pakaian anak.Lihat di sekitar
otot-otot bahu, lengan, bokong dan kaki.Perhatikan apakah tulang rusuknya kelihatan.Pinggul
anak mungkin kelihatan kecil jika dibandingkan dengan dada dan perutnya.Lihat anak dari
samping, apakah lemak telah hilang dari bokongnya.Pada keadaan ekstrim, terdapat banyak
lipatan kulit pada bokong dan paha, sehingga anak kelihatan seperti memakai celana baggy
(celana yang longgar).Wajah anak sangat kurus mungkin masih tampak normal, atau seperti
orang tua.Perutnya buncit.Bila gejala-gejala diatas kurang jelas, anak disebut kurus.
b.	 LIHAT dan RABA pembengkakan pada kedua punggung kaki
	 Anak dengan pembengkakan pada kedua kakinya mungkin menderita kwashiorkor,
suatu bentuk lain dari sangat kurus, salah satu tipe dari gizi buruk. Bengkak terjadi apabila
sejumlah besar cairan berkumpul dalam jaringan tubuh anak.Jaringan terisi cairan dan
kelihatan bengkak.
Tanda-tanda lain yang biasa dijumpai pada kwashiorkor adalah kurus, rambut jarang dan
tipis serta mudah rontok; kulit kering dan bersisik terutama pada lengan dan tungkai; wajah
bengkak seperti bulan purnama (“moon face”). Lihat dan raba untuk menentukan apakah
ada edema (pembengkakan) pada kedua punggung kakinya. Gunakan ibu jari Anda untuk
menekan dengan lembut selama beberapa detik pada kedua punggung kaki Dikatakan ada
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
edema jika terdapat lekukan pada kakinya ketika ibu jari diangkat.
4.	 TENTUKAN Berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan.
Berdasarkan standar baru Antropometri WHO MGRS 2005 (Multicentre Growth Reference
Standard) ada 4 indikator yaitu :
1. PB atau TB/U. : Panjang Badan / Tinggi Badan menurut Umur.
2. BB/U : Berat Badan menurut Umur.
3. BB/PB atau TB : Berat Badan menurut Panjang Badan atau Tinggi Badan.
4. BMI/U
	 Indikator BB/U dilakukan oleh kader di Posyandu dengan menimbang, hasilnya dicantumkan
pada KMS.Selanjutnya dilakukan validasi oleh petugas di Puskesmas atau sarana pelayanan
kesehatan lainnya dengan indikator PB/U atau TB/U dan BB/PB.Indikator pertumbuhan
kemudian dibandingkan dengan garis Z-score untuk menentukan apakah terjadi gangguan
pertumbuhan pada balita atau tidak.
Menggunakan indikator BB/PB atau TB, Z-score mempunyai 7 kategori, yaitu :
•	 > + 3 SD	 : Obesitas
•	 > + 2 SD	: Gemuk
•	 > + 1 SD	: Risiko gemuk
•	 0	 : Median (Normal) atau gizi baik
•	 < - 1 SD	 : Normal atau gizi baik.
•	 < - 2 SD	 : Kurus atau gizi kurang.
•	 < - 3 SD	 : Sangat kurus atau gizi buruk.
Dengan demikian, ISTILAH BGM sudah tidak dipakai lagi, Menggunakan indikator PB atau TB/U,
•	 < - 2 SD	 : Disebut pendek, dan
•	 < - 3 SD	 : Disebut sangat pendek
dan menggunakan indikator BB/U,
•	 < - 2 SD	 : Disebut Berat Badan kurang, dan
•	 < - 3 SD	 : Disebut BB sangat kurang.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
5.	 Klasifikasi status gizi
Ada tiga klasifikasi untuk status gizi seorang anak, yaitu:
• Badan sangat kurus ATAU
• BB / PB (TB) < - 3 SD ATAU
• Bengkak pada kedua punggung kaki
SANGAT KURUS
DAN / ATAU EDEMA
• Badan kurus ATAU
• BB / PB (TB) ≥ - 3 SD ─ < - 2 SD
KURUS
• BB / PB (TB) - 2 SD ─ +2 SD DAN
•Tidak ditemukan tanda-tanda
kelainan gizi diatas
NORMAL
a.	 SANGAT KURUS DAN / ATAU EDEMA
	 Jika anak tampak sangat kurus atau BB/PB (TB) < - 3 SD atau bengkak pada kedua
punggung kaki, diklasifikasikan anak sebagai SANGAT KURUS DAN /ATAU EDEMA Anak
tersebut mempunyai risiko kematian karena pneumonia, diare, campak dan penyakit berat
lainnya.
b.	 KURUS
	 Anak dengan BB/PB (TB) ≥ - 3 SD ─ < - 2 SD atau badan kurus diklasifikasikan sebagai
KURUS dan Mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk penyakit yang berat.
c.	 NORMAL
	 Jika BB/PB (TB) - 2 SD ─ + 2 SD DAN tidak ditemukan tanda-tanda kelainan gizi lain,
diklasifikasikan NORMAL. Untuk menilai status gizi tidak memakai KMS, tetapi menggunakan
Grafik standar Pertumbuhan WHO 2005 pada halaman berikut, grafik yang berbeda untuk
anak laki-laki dan perempuan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
Berat Badan menurut Panjang Badan
anak LAKI-LAKI usia 0-2 tahun
Berat Badan menurut Tinggi Badan
anak LAKI-LAKI usia 2-5 tahun
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Berat Badan menurut Panjang Badan
anak PEREMPUAN usia 0-2 tahun
Berat Badan menurut Tinggi Badan
anak PEREMPUAN usia 2-5 tahun
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
B.	 MEMERIKSA ANEMIA
Kekurangan zat besi pada makanan dapat mengakibatkan anemia. Anak dapat juga menderita
anemia sebagai akibat dari :
•	 Malaria yang dapat menghancurkan sel darah merah dengan cepat. Anak-anak dapat
menderita anemia jika mereka berulang kali menderita malaria atau jika malaria tidak
diobati dengan benar. Seringkali, anemia pada anak-anak ini disebabkan oleh kekurangan
gizi dan malaria.
•	 Parasit seperti cacing tambang atau cacing cambuk. Cacing ini dapat menyebabkan
kehilangan darah dari usus dan menyebabkan anemia.
1.	 MENILAI ANEMIA.
	 Kotak di bawah ini adalah bagan dari kolom PENILAIAN DAN KLASIFIKASI yang
menggambarkan cara menilai seorang anak untuk ANEMIA
LIHAT :
• Lihat tanda kepucatan pada telapak tangan.
Apakah : - Sangat pucat
- Agak pucat
a.	 LIHAT : Tanda kepucatan pada telapak tangan
	 Buka tangan anak pelan-pelan, sehingga kita dapat melihat telapak tangannya. Jangan
menarik jari-jari tangannya ke belakang, karena tangan akan terlihat lebih pucat akibat
terhalangnya aliran darah. Bandingkan warna telapak tangan anak dengan telapak tangan
Anda sendiri atau anak yang lain. Jika kulit telapak tangan anak itu pucat, dikatakan bahwa
anak itu agak pucat.Jika kulit telapak tangan anak itu pucat sekali sehingga kelihatan putih,
dikatakan anak itu sangat pucat.
	 Kepucatan bisa juga di deteksi melalui konjungtiva, akan tetapi kepucatan pada telapak
tangan merupakan indikator yang lebih baik.dan lebih mudah memeriksanya
					
Cara memeriksa kepucatan telapak tangan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
2.	 KLASIFIKASI ANEMIA
Telapak tangan sangat pucat ANEMIA BERAT
•	 Telapak tangan agak pucat ANEMIA
•	 Tidak ditemukan tanda-tanda
kepucatan pada telapak tangan
TIDAK ANEMIA
a.	 ANEMIA BERAT
		 Jika telapak tangan anak terlihat sangat pucat, klasifikasikan ANEMIA BERAT.
b.	 ANEMIA
		 Jika telapak tangan anak terlihat agak pucat, klasifikasikan sebagai ANEMIA
c.	 TIDAK ANEMIA
		 Jika tidak ditemukan tanda-tanda kepucatan pada telapak tangan, klasifikasikan sebagai
		 TIDAK ANEMIA
3.	 MEMERIKSA STATUS IMUNISASI ANAK
	 Periksa status imunisasi pada semua anak sakit. Sesudah diterbitkannya SK Menkes
RI nomor 1611/MENKES/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi, jadwal
pemberian imunisasi berbeda untuk kelahiran di rumah dan di sarana kesehatan, sedangkan
vaksin DPT dan Hepatitis B tercampur dalam satu suntikan yang disebut Combo,
	 Jadwal terkini pemberian imunisasi bagi bayi yang lahir di rumah dan di sarana pelayanan
kesehatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
JADWAL IMUNISASI BAYI LAHIR DI RUMAH
UMUR JENIS VAKSIN TEMPAT
0-7 hari
1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan
HB 0
BCG, Polio 1
DPT/HB 1, Polio 2
DPT/HB 2, Polio 3
DPT/HB 3, Polio 4
Campak
Rumah
Posyandu
Posyandu
Posyandu
Posyandu
Posyandu
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
JADWAL IMUNISASI BAYI LAHIR DI TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN
( RS / RB / Bidan Praktek )
UMUR JENIS VAKSIN TEMPAT
0 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan
Hep B 0, BCG, Polio 1
DPT/HB 1, Polio 2
DPT/HB 2, Polio 3
DPT/HB 3, Polio 4
Campak
RS/RB/Bidan
RS/RB/Bidan
RS/RB/Bidan
RS/RB/Bidan
RS/RB/Bidan
	 Beri imunisasi sesuai umur anak. Jika anak mendapat imunisasi pada saat ia terlalu muda
untuk suatu jenis imunisasi tertentu, tubuh anak tidak dapat melawan penyakit dengan
baik. Jika anak tidak mendapat imunisasi saat ia cukup umurnya, risikonya untuk mendapat
penyakit akan bertambah.
	 Semua anak harus mendapat semua imunisasi lengkap sebelum ulang tahunnya yang
pertama.Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB-0) diberikan dengan uniject sebelum bayi
berumur 7 hari oleh bidan desa pada saat kunjungan neonatal yang pertama.
	 Jika anak belum mendapat jenis imunisasi tertentu pada umur yang dianjurkan,
beri imunisasi jika tidak ada kontra indikasi.Anda tidak perlu mengulanginya dari awal.
Jika seorang anak sudah berumur lebih dari 1 tahun dan belum melengkapi imunisasinya,
beri dosis sisanya setiap kali ada kesempatan dan tidak ada kontra indikasi.Hal ini perlu
dicatat tetapi tidak perlu dilaporkan.
Tentukan apakah anak masih perlu mendapat imunisasi :
a.	 PERIKSA umur anak
Bandingkan umur anak dengan jenis imunisasi yang seharusnya diterima (periksa jadwal
imunisasi).
b.	 TANYAKAN kepada ibu apakah anak mempunyai KMS atau Buku KIA
Jika YA, tanyakan apakah ibu membawa KMS / Buku KIA hari ini.
•	 Periksa catatan pemberian imunisasi pada KMS / Buku KIA.
•	 Bandingkan catatan imunisasi anak dengan jadwal imunisasi yang dianjurkan. Tentukan
apakah anak sudah mendapat semua imunisasi yang dianjurkan untuk umurnya. Bila
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
perlu tanyakan hal ini kepada ibu.
•	 Catat semua imunisasi yang sudah diterima anak dengan memberi tanda√_ pada imunisasi
yang sesuai pada formulir pencatatan. Bila mungkin, tulis tanggal imunisasi yang diterima
anak. Lingkari imunisasi apa saja yang seharusnya diperlukan anak pada hari ini.
•	 Jika anak tidak dirujuk, jelaskan kepada ibu bahwa anak perlu mendapat imunisasi pada
hari itu.
Jika ibu mengatakan TIDAK MEMPUNYAI KMS / kartu imunisasi / buku KIA atau tidak
membawanya hari ini :
•	 Tanyakan kepada ibu imunisasi apa saja yang sudah diterima anaknya.
•	 Gunakan penilaian Anda untuk memutuskan apakah jawaban ibu dapat dipercaya. Jika
jawaban ibu meragukan, anak dianggap belum mendapatkan imunisasi tersebut dan
anjurkan ibu untuk mendapat imunisasi yang diperlukan.
	 Pada masa lalu beberapa petugas kesehatan mengira bahwa sakit ringan adalah suatu
kontra indikasi untuk imunisasi (suatu alasan untuk tidak memberikan imunisasi pada
seorang anak).
Jika seorang anak datang untuk imunisasi sesuai jadwal pelayanan imunisasi, jangan
sampai anak tidak di imunisasi hanya karena anak sakit ringan dan atau kurang gizi.
Menunda imunisasi berdasarkan alasan di atas adalah suatu kebiasaan yang kurang baik.
Kontra Indikasi Imunisasi :
• Ada riwayat kejang, syok atau reaksi-reaksi
lain setelah mendapatkan DPT-1. Pada anak
ini pemberian DPT-2 atau DPT-3 diganti
dengan DT
• Anak yang sering kejang atau mempunyai
kelainan neurologis yang aktif, jangan diberi
DPT.
• Anak dengan demam tinggi (38.50 C atau
lebih)
	 Jika anak akan dirujuk, jangan memberi imunisasi sebelum dirujuk. Yang akan melaksanakan
imunisasi adalah petugas kesehatan di tempat rujukan dan hal ini akan menghindari
keterlambatan rujukan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
13
C.	 MEMERIKSA PEMBERIAN VITAMIN A
	 Vitamin A dapat diberikan sebagai supplemen atau pengobatan. Untuk pemberian sebagai
supplemen, periksa status pemberian vitamin A pada semua anak yang berumur 6 bulan – 5
tahun.Bila sudah saatnya mendapatkan vitamin A, berikan di klinik. Anjurkan untuk mendapat-
kan dosis selanjutnya secara rutin setiap 6 bulan di Posyandu. Jangan lupa mencatatnya dalam
kolom vitamin A pada KMS anak. Tidak ada kontra indikasi untuk pemberian vitamin A.
Gunakan jadwal pemberian vitamin A Nasional seperti di bawah ini.
JADWAL PEMBERIAN VITAMIN A ( suplementasi) :
Pemberian suplementasi rutin : setiap Pebruari dan Agustus.
•	 Umur 6 bulan sampai 11 bulan : 100.000 IU.
•	 Umur 12 bulan sampai 59 bulan : 200.000 IU.
Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan
terakhir, berikanlah satu dosis.
Tersedia 2 macam kapsul vitamin A yaitu :
•	 100.000 IU (kapsul berwarna biru) dan
•	 200.000 IU (kapsul berwarna merah).
Pemberian vitamin A sebagai pengobatan diberikan pada hari ke 1, 2 dan 15
sesuai status gizi anak dan kelainan pada mata seperti tertera di bawah ini.
Gambar : Wortel, sayuran yang kaya vitamin A
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Pemberian Vitamin A untuk pengobatan ( dosis sesuai umur anak )
GEJALA Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 15
Sangat kurus V _ _
Sangat kurus dan
menderita Campak
V V V
Menderita Campak V _ _
Menderita Campak dan
komplikasi pada mata
V V V
Ada salah satu gejala
V V V
Xeroftalmia :
- Buta senja
- Bercak Bitot
- Nanah / radang
- Kornea keruh
- Ulcus kornea
DOSIS VITAMIN A (untuk pengobatan)
UMUR DOSIS
< 6 bulan
50.000 IU
(½ kapsul biru)
6 bulan -11 bulan
100.000 IU
(kapsul biru)
12 bulan-59 bulan
200.000 IU
(kapsul merah)
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
15
D.	 MENILAI MASALAH/ KELUHAN LAIN
	 Kotak terakhir pada bagan PENILAIAN mengingatkan Anda untuk menilai masalah/keluhan
lain yang mungkin ada pada anak tetapi tidak dapat diklasifikasikan memakai bagan dari 4
keluhan utama, misalnya kencing berdarah, hernia, gatal-gatal, sukar berak atau infeksi kulit.
Anda mungkin melihat masalah-masalah lain selama melakukan pemeriksaan.
	 Periksa dan tangani masalah lain sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman serta
kebijaksanaan tempat Anda bekerja. Rujuk anak itu untuk masalah lain yang tidak dapat
Anda tangani di klinik.
	 Mengingat masih banyaknya kasus tuberkulosis di Indonesia, Anda bisa mencurigai
seorang anak kemungkinan menderita tuberkulosis, jika terdapat salah satu gejala di bawah
ini:
•	 Terdapat kontak serumah dengan seorang penderita tuberkulosis aktif.
•	 Terdapat reaksi kemerahan dalam waktu 3 – 7 hari setelah penyuntikan imunisasi BCG.
•	 Demam lama/berulang tanpa sebab yang jelas.
•	 Nafsu makan tidak ada atau berat badan tidak naik.
•	 Batuk lebih dari 21 hari (3 minggu).
•	 Terdapat beberapa benjolan di daerah leher.
Jika Anda mencurigai terdapat tuberkulosis, rujuklah anak.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Rangkuman
1.	 Periksa status gizi pada semua anak sakit. . Anak yang sakit mungkin saja kurang gizi, tapi
	 petugas kesehatan atau keluarganya mungkin tidak melihat masalah ini. Anak yang kurang
	 gizi mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk berbagai jenis penyakit dan kematian.
2.	 Kekurangan zat besi pada makanan dapat mengakibatkan anemia.
	 Anak dapat juga menderita anemia sebagai akibat dari :
•	 Malaria yang dapat menghancurkan sel darah merah dengan cepat. Anak-anak dapat
menderita anemia jika mereka berulang kali menderita malaria atau jika malaria tidak
diobati dengan benar. Seringkali, anemia pada anak-anak ini disebabkan oleh kekurangan
gizi dan malaria.
•	 Parasit seperti cacing tambang atau cacing cambuk. Cacing ini dapat menyebabkan
kehilangan darah dari usus dan menyebabkan anemia.
Ada tiga klasifikasi untuk Anemia yaitu: anemia berat, anemia dan tidak anemia.
3.	 Periksa status imunisasi pada semua anak sakit. Apakah mereka sudah mendapat semua
	 imunisasi yang dianjurkan untuk umur mereka?
	 Beri imunisasi sesuai umur anak. Jika anak mendapat imunisasi pada saat ia terlalu muda
untuk suatu jenis imunisasi tertentu, tubuh anak tidak dapat melawan penyakit dengan
baik. Jika anak tidak mendapat imunisasi saat ia cukup umurnya, risikonya untuk mendapat
penyakit akan bertambah.
	 Semua anak harus mendapat semua imunisasi lengkap sebelum ulang tahunnya yang
pertama.Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB-0) diberikan dengan uniject sebelum
bayi berumur 7 hari oleh bidan desa pada saat kunjungan neonatal yang pertama.
	 Jika anak belum mendapat jenis imunisasi tertentu pada umur yang dianjurkan, beri
imunisasi jika tidak ada kontra indikasi. Anda tidak perlu mengulanginya dari awal.
	 Jika seorang anak sudah berumur lebih dari 1 tahun dan belum melengkapi imunisasinya,
beri dosis sisanya setiap kali ada kesempatan dan tidak ada kontra indikasi.Hal ini perlu
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
17
dicatat tetapi tidak perlu dilaporkan.
4.	 Vitamin A dapat diberikan sebagai supplemen atau pengobatan. Untuk pemberian sebagai
	 supplemen, periksa status pemberian vitamin A pada semua anak yang berumur 6 bulan – 5
	 tahun. Bila sudah saatnya mendapatkan vitamin A, berikan di klinik. Anjurkan untuk
	 mendapatkan dosis selanjutnya secara rutin setiap 6 bulan di Posyandu.
5.	 Anda mungkin melihat masalah-masalah lain selama melakukan pemeriksaan. Periksa dan
	 tangani masalah lain sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman serta kebijaksanaan
	 tempat Anda bekerja. Rujuk anak itu untuk masalah lain yang tidak dapat Anda tangani di
	klinik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Evaluasi
Formatif
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih satu jawaban yang paling benar
1.	 Klasifikasi status gizi sangat kurus ditandai dengan;
a. BB anak kurus
b. BB/PB ≥ -3 SD -<-2 SD
c.	 BB/PB – 2SD - + 2 SD
d.	 Bengkak pada kedua punggung kaki
2.	 Klasifikasi anemia pada anak dibagi 3 ketegori:
a.	 Anemia berat, anemia, tidak anemia
b.	 Anemia berat, lemah, pucat
c.	 Sangat anemia, anemia berat, anemia ringan
d.	 Anemia berat, tidak anemia, normal
3.	 Klasifikasi anemia berta ditandai dengan:
a.	 Mata cekung
b.	 Nafsu makan tidak ada
c.	 Telapak tangan sangat pucat
d.	 Perut buncit
4.	 Jadual imunisasi bayi lahir dirumah usia 5 hari:
a.	 HB 0
b.	 BCG
c.	 DPT 1
d.	 Polio 1
5.	 Kontraindikasi imunisasi adalah:
a.	 Demam lebih dari 37°C
b.	 Riwayat kejang jangan diberi BCG
c.	 Riwayat kejang jangan diberi DT
d.	 Riwayat kejang jangan diberi DPT
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
19
Tugas
Mandiri
Kasus
Bacalah kasus berikut ini dengan cermat.Tentukan apakah anak memerlukan imunisasi
dan/atau vitamin A hari ini.
Lala umur 6 bulan.Tidak ada tanda bahaya umum. Diklasifikasikan sebagai BATUK : BUKAN
PNEUMONIA, status Gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Imunisasi yang sudah diberikan: BCG,
DPT-1, DPT-2, Polio-1, Polio-2 dan Hep.B-1. Imunisasi terakhir 6 minggu yang lalu adalah:
Polio-2, DPT-2. Belum pernah mendapat vitamin A.
a. Apakah Lala memerlukan imunisasi dan/ atau vitamin A hari ini?
	 Imunisasi : ya ___tidak ___. Jika ya, sebutkan:___________________
	 Vitamin A : ya ___ tidak ___ Jika ya, dosis___________________IU
b.	 Kapan ia harus datang lagi untuk imunisasi/vitamin A berikutnya?
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
20
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Evaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicatesEvaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicatesFirda Amalia
 
Masalah gizi balita (2)
Masalah gizi balita (2)Masalah gizi balita (2)
Masalah gizi balita (2)Arrafy
 
3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau giziJoni Iswanto
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Operator Warnet Vast Raha
 
Masalah Gizi Bayi di Indonesia
Masalah Gizi Bayi di IndonesiaMasalah Gizi Bayi di Indonesia
Masalah Gizi Bayi di IndonesiaUlya Fasrini
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukJoni Iswanto
 
Penilaian st gizi
Penilaian st giziPenilaian st gizi
Penilaian st giziPriyo1212
 
Gizi Buruk Bagi Balita
Gizi Buruk Bagi BalitaGizi Buruk Bagi Balita
Gizi Buruk Bagi Balitasalmaamatul
 
Materi i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukMateri i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukJoni Iswanto
 
2. diet gizi buruk pd anak
2. diet gizi buruk pd anak2. diet gizi buruk pd anak
2. diet gizi buruk pd anakanita sriwaty
 
makanan anak Prasekolah (Gizi dan Diet)
makanan anak Prasekolah (Gizi dan Diet)makanan anak Prasekolah (Gizi dan Diet)
makanan anak Prasekolah (Gizi dan Diet)Pebri Adi
 
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Materi inti v jan-2013
Materi inti v  jan-2013Materi inti v  jan-2013
Materi inti v jan-2013
 
Gizi anak
Gizi anakGizi anak
Gizi anak
 
Gizi anak
Gizi anakGizi anak
Gizi anak
 
Evaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicatesEvaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicates
 
Indikator Gizi Yusni
Indikator Gizi YusniIndikator Gizi Yusni
Indikator Gizi Yusni
 
Masalah gizi balita (2)
Masalah gizi balita (2)Masalah gizi balita (2)
Masalah gizi balita (2)
 
3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
 
Masalah Gizi Bayi di Indonesia
Masalah Gizi Bayi di IndonesiaMasalah Gizi Bayi di Indonesia
Masalah Gizi Bayi di Indonesia
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Penilaian st gizi
Penilaian st giziPenilaian st gizi
Penilaian st gizi
 
Modul 2 kb 2 (1)
Modul 2 kb 2 (1)Modul 2 kb 2 (1)
Modul 2 kb 2 (1)
 
Gizi Buruk Bagi Balita
Gizi Buruk Bagi BalitaGizi Buruk Bagi Balita
Gizi Buruk Bagi Balita
 
Materi i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukMateri i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi buruk
 
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 
2. diet gizi buruk pd anak
2. diet gizi buruk pd anak2. diet gizi buruk pd anak
2. diet gizi buruk pd anak
 
makanan anak Prasekolah (Gizi dan Diet)
makanan anak Prasekolah (Gizi dan Diet)makanan anak Prasekolah (Gizi dan Diet)
makanan anak Prasekolah (Gizi dan Diet)
 
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
 

Viewers also liked

Bagian Awal Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Awal Proposal Laporan Tugas AkhirBagian Awal Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Awal Proposal Laporan Tugas Akhirpjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalModul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalpjj_kemenkes
 
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk dan ...
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan  untuk anak  yang tidak perlu dirujuk dan ...Kb 3 melakukan tindakan pengobatan  untuk anak  yang tidak perlu dirujuk dan ...
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk dan ...pjj_kemenkes
 
kusta dengan pelayanan dokter keluarga
kusta dengan pelayanan dokter keluargakusta dengan pelayanan dokter keluarga
kusta dengan pelayanan dokter keluarganliyanaramli
 
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
Penyusunan Laporan Tugas AkhirPenyusunan Laporan Tugas Akhir
Penyusunan Laporan Tugas Akhirpjj_kemenkes
 
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas AkhirBagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhirpjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasiModul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasipjj_kemenkes
 
Praktikum Karya Tulis Ilmiah
Praktikum Karya Tulis IlmiahPraktikum Karya Tulis Ilmiah
Praktikum Karya Tulis Ilmiahpjj_kemenkes
 
Penilaian Proposal dan Hasil LTA
Penilaian Proposal dan Hasil LTAPenilaian Proposal dan Hasil LTA
Penilaian Proposal dan Hasil LTApjj_kemenkes
 
Buku kader seri kesehatan anak
Buku kader seri kesehatan anakBuku kader seri kesehatan anak
Buku kader seri kesehatan anakMuh Saleh
 
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas AkhirBagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhirpjj_kemenkes
 
Praktikum 1 Deteksi Dini
Praktikum 1 Deteksi DiniPraktikum 1 Deteksi Dini
Praktikum 1 Deteksi Dinipjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmpjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Bagian Awal Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Awal Proposal Laporan Tugas AkhirBagian Awal Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Awal Proposal Laporan Tugas Akhir
 
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalModul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
 
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk dan ...
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan  untuk anak  yang tidak perlu dirujuk dan ...Kb 3 melakukan tindakan pengobatan  untuk anak  yang tidak perlu dirujuk dan ...
Kb 3 melakukan tindakan pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk dan ...
 
kusta dengan pelayanan dokter keluarga
kusta dengan pelayanan dokter keluargakusta dengan pelayanan dokter keluarga
kusta dengan pelayanan dokter keluarga
 
Tumbuh Kembang Geriatri
Tumbuh Kembang Geriatri Tumbuh Kembang Geriatri
Tumbuh Kembang Geriatri
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
Penyusunan Laporan Tugas AkhirPenyusunan Laporan Tugas Akhir
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas AkhirBagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
 
Modul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasiModul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasi
 
Uraian materi 1
Uraian materi 1Uraian materi 1
Uraian materi 1
 
Praktikum Karya Tulis Ilmiah
Praktikum Karya Tulis IlmiahPraktikum Karya Tulis Ilmiah
Praktikum Karya Tulis Ilmiah
 
Penilaian Proposal dan Hasil LTA
Penilaian Proposal dan Hasil LTAPenilaian Proposal dan Hasil LTA
Penilaian Proposal dan Hasil LTA
 
Buku kader seri kesehatan anak
Buku kader seri kesehatan anakBuku kader seri kesehatan anak
Buku kader seri kesehatan anak
 
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas AkhirBagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
 
Praktikum 1 Deteksi Dini
Praktikum 1 Deteksi DiniPraktikum 1 Deteksi Dini
Praktikum 1 Deteksi Dini
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Topic6 1
Topic6 1Topic6 1
Topic6 1
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
 

Similar to Gizi Anak

book reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxbook reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxIisRicaMustika
 
8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptxssuser1b74ca
 
Uprak sik gizi buruk pada balita
Uprak sik gizi buruk pada balitaUprak sik gizi buruk pada balita
Uprak sik gizi buruk pada balitaDina_Septia
 
presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptx
presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptxpresentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptx
presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptxNurulShitaHapsari
 
presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptx
presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptxpresentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptx
presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptxNurulShitaHapsari
 
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptxMEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptxWahyuniaIndah
 
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptxDETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptxHajrinPajri1
 
426910001-Promkes-Stunting.pptx
426910001-Promkes-Stunting.pptx426910001-Promkes-Stunting.pptx
426910001-Promkes-Stunting.pptxAnaWinarti2
 
161983652-MARASMUS-PPT.pptx
161983652-MARASMUS-PPT.pptx161983652-MARASMUS-PPT.pptx
161983652-MARASMUS-PPT.pptxRahmatSanada1
 
Kurang Energi Protein Ude News
Kurang Energi Protein   Ude NewsKurang Energi Protein   Ude News
Kurang Energi Protein Ude NewsUDE-NEWS
 
Kekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan proteinKekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan proteinReza Oktarama
 

Similar to Gizi Anak (20)

Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013
 
book reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxbook reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptx
 
Gizi buruk
Gizi burukGizi buruk
Gizi buruk
 
Gizi_Bayi_dan_Anak.pptx
Gizi_Bayi_dan_Anak.pptxGizi_Bayi_dan_Anak.pptx
Gizi_Bayi_dan_Anak.pptx
 
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
 
Materi MTBS.ppt
Materi MTBS.pptMateri MTBS.ppt
Materi MTBS.ppt
 
8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx
 
Uprak sik gizi buruk pada balita
Uprak sik gizi buruk pada balitaUprak sik gizi buruk pada balita
Uprak sik gizi buruk pada balita
 
Materi stunting.pptx
Materi stunting.pptxMateri stunting.pptx
Materi stunting.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptx
presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptxpresentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptx
presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptx
 
presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptx
presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptxpresentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptx
presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptx
 
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptxMEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
 
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptxDETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
 
Referat GIzi Buruk
Referat GIzi BurukReferat GIzi Buruk
Referat GIzi Buruk
 
426910001-Promkes-Stunting.pptx
426910001-Promkes-Stunting.pptx426910001-Promkes-Stunting.pptx
426910001-Promkes-Stunting.pptx
 
161983652-MARASMUS-PPT.pptx
161983652-MARASMUS-PPT.pptx161983652-MARASMUS-PPT.pptx
161983652-MARASMUS-PPT.pptx
 
Kurang Energi Protein Ude News
Kurang Energi Protein   Ude NewsKurang Energi Protein   Ude News
Kurang Energi Protein Ude News
 
gizi-buruk
 gizi-buruk gizi-buruk
gizi-buruk
 
Kekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan proteinKekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan protein
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 

Recently uploaded

Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 

Recently uploaded (15)

Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 

Gizi Anak

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 Manajemen Terpadu Balita Sakit MODUL PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 SUGIJATI Dwi Estuning Rahayu Australia Indonesia Partnership for Health System Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 7 KEGIATAN BELAJAR 3 Memeriksa dan Mengklasifikasikan Status Gizi, Anemia dan Imunisas
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 Kegiatan Belajar 3 Memeriksa Dan Mengklasifikasikan Status Gizi, Anemia dan Imunisasi Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 diharapkan Anda dapat memeriksa dan mengkla- sifikasikan status gizi, anemia dan imunisasi serta memeriksa pemberian vitamin A pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3, diharapkan Anda dapat : 1. Memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi anak usia 2 bulan sampai 5 tahun 2. Memeriksa dan mengklasifikasikan anemia pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun 3. Memeriksa dan mengklasifikasikan status imunisasi anak usia 2 bulan sampai 5 tahun 4. Memeriksa pemberian Vitamin A pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun 5. Menilai masalah/keluhan lain yang dihadapi anak pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun 1. Memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi 2. Memeriksa dan mengklasifikasikan anemia 3. Memeriksa dan mengklasifikasikan status imunisasi 4. Memeriksa pemberian Vitamin A 5. Menilai masalah/keluhan lain yang dihadapi anak. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok - Pokok Materi
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 Uraian Materi Setelah Anda memahami tentang cara melakukan penilaian gejala yang berhubungan dengan keluhan utama dan membuat klasifikasi penyakit anak berdasarkan gejala yang ditemukan, selanjutnya Anda akan mempelajari tentang cara memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi, status anemia dan status imunisasi serta memeriksa keluhan lain yang dihadapi oleh anak. A. MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN STATUS GIZI Seorang ibu biasanya membawa anaknya ke klinik karena anak sakit akut.Anak yang sakit mungkin saja kurang gizi, tapi petugas kesehatan atau keluarganya mungkin tidak melihat masalah ini.Anak yang kurang gizi mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk berbagai jenis penyakit dan kematian. Mengenali dan menangani anak kurang gizi akan membantu mencegah berbagai penyakit berat dan kematian. Beberapa kasus kurang gizi dapat ditangani di rumah, sedang anak sangat kurus dan / atau edema memerlukan rujukan ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan khusus, untuk penyakit penyerta/ penyulit misalnya: TBC, diare kronis, ISPA, Campak dan penyakit infeksi lainnya. Anak yang menderita kurang gizi juga cenderung menderita kekurangan vitamin A (KVA) karena makanannya juga kurang mengandung vitamin A. Apabila KVA itu berlanjut, akan timbul Gambar : Sayuran salah satu pangan yang memiliki berbagai kandungan gizi yang baik untuk tubuh
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 3 kekeringan pada mata yang disebut Xerophthalmia dan mempunyai risiko untuk menjadi buta. Gejala klinis Kurang Vitamin A (KVA) pada mata akan timbul bila tubuh mengalami KVA yang telah berlangsung lama. Gejala tersebut akan lebih cepat timbul bila anak menderita penyakit campak, diare, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan penyakit infeksi lainnya. 1. Penyebab gangguan gizi Salah satu jenis kurang gizi makro adalah kurang energi protein (KEP) yang terjadi apabila seorang anak tidak mendapat cukup energi atau protein dari makanan.Seorang anak yang sering sakit dapat menderita kurang gizi.Napsu makan anak berkurang, dan makanan yang dimakan tidak digunakan secara efisien. 2. Apabila seorang anak kurang gizi: • Anak mungkin tampak sangat kurus, suatu tanda dari marasmus. • Anak mungkin menunjukkan edema, suatu tanda dari kwashiorkor. Seorang anak yang makanannya kurang mengandung vitamin dan mineral yang dianjurkan, dapat menderita kurang zat gizi mikro, seperti : • Kurang vitamin A mempunyai risiko lebih besar menderita kebutaan. • Kurang asupan makanan yang mengandung yodium akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu (kretin). Gambar : kwashiorkor salah satu tanda kekurangan gizi
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 3. Menilai status giziI Kotak di bawah ini adalah bagian dari kolom PENILAIAN DAN KLASIFIKASI yang menggam- barkan cara menilai STATUS GIZI seorang anak LIHAT DAN RABA: • Lihat apakah anak tampak kurus atau sangat kurus? • Lihat dan raba adanya pembengkakan di kedua punggung kaki. • Tentukan Berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan, apakah : - BB / PB (TB) < - 3 SD - BB / PB (TB) ≥ - 3 SD - < - 2 SD - BB / PB (TB) - 2 SD - + 2 SD a. LIHAT: Apakah anak tampak kurus atau sangat kurus? Untuk mengetahui apakah anak tampak sangat kurus, buka pakaian anak.Lihat di sekitar otot-otot bahu, lengan, bokong dan kaki.Perhatikan apakah tulang rusuknya kelihatan.Pinggul anak mungkin kelihatan kecil jika dibandingkan dengan dada dan perutnya.Lihat anak dari samping, apakah lemak telah hilang dari bokongnya.Pada keadaan ekstrim, terdapat banyak lipatan kulit pada bokong dan paha, sehingga anak kelihatan seperti memakai celana baggy (celana yang longgar).Wajah anak sangat kurus mungkin masih tampak normal, atau seperti orang tua.Perutnya buncit.Bila gejala-gejala diatas kurang jelas, anak disebut kurus. b. LIHAT dan RABA pembengkakan pada kedua punggung kaki Anak dengan pembengkakan pada kedua kakinya mungkin menderita kwashiorkor, suatu bentuk lain dari sangat kurus, salah satu tipe dari gizi buruk. Bengkak terjadi apabila sejumlah besar cairan berkumpul dalam jaringan tubuh anak.Jaringan terisi cairan dan kelihatan bengkak. Tanda-tanda lain yang biasa dijumpai pada kwashiorkor adalah kurus, rambut jarang dan tipis serta mudah rontok; kulit kering dan bersisik terutama pada lengan dan tungkai; wajah bengkak seperti bulan purnama (“moon face”). Lihat dan raba untuk menentukan apakah ada edema (pembengkakan) pada kedua punggung kakinya. Gunakan ibu jari Anda untuk menekan dengan lembut selama beberapa detik pada kedua punggung kaki Dikatakan ada
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 5 edema jika terdapat lekukan pada kakinya ketika ibu jari diangkat. 4. TENTUKAN Berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan. Berdasarkan standar baru Antropometri WHO MGRS 2005 (Multicentre Growth Reference Standard) ada 4 indikator yaitu : 1. PB atau TB/U. : Panjang Badan / Tinggi Badan menurut Umur. 2. BB/U : Berat Badan menurut Umur. 3. BB/PB atau TB : Berat Badan menurut Panjang Badan atau Tinggi Badan. 4. BMI/U Indikator BB/U dilakukan oleh kader di Posyandu dengan menimbang, hasilnya dicantumkan pada KMS.Selanjutnya dilakukan validasi oleh petugas di Puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan lainnya dengan indikator PB/U atau TB/U dan BB/PB.Indikator pertumbuhan kemudian dibandingkan dengan garis Z-score untuk menentukan apakah terjadi gangguan pertumbuhan pada balita atau tidak. Menggunakan indikator BB/PB atau TB, Z-score mempunyai 7 kategori, yaitu : • > + 3 SD : Obesitas • > + 2 SD : Gemuk • > + 1 SD : Risiko gemuk • 0 : Median (Normal) atau gizi baik • < - 1 SD : Normal atau gizi baik. • < - 2 SD : Kurus atau gizi kurang. • < - 3 SD : Sangat kurus atau gizi buruk. Dengan demikian, ISTILAH BGM sudah tidak dipakai lagi, Menggunakan indikator PB atau TB/U, • < - 2 SD : Disebut pendek, dan • < - 3 SD : Disebut sangat pendek dan menggunakan indikator BB/U, • < - 2 SD : Disebut Berat Badan kurang, dan • < - 3 SD : Disebut BB sangat kurang.
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 5. Klasifikasi status gizi Ada tiga klasifikasi untuk status gizi seorang anak, yaitu: • Badan sangat kurus ATAU • BB / PB (TB) < - 3 SD ATAU • Bengkak pada kedua punggung kaki SANGAT KURUS DAN / ATAU EDEMA • Badan kurus ATAU • BB / PB (TB) ≥ - 3 SD ─ < - 2 SD KURUS • BB / PB (TB) - 2 SD ─ +2 SD DAN •Tidak ditemukan tanda-tanda kelainan gizi diatas NORMAL a. SANGAT KURUS DAN / ATAU EDEMA Jika anak tampak sangat kurus atau BB/PB (TB) < - 3 SD atau bengkak pada kedua punggung kaki, diklasifikasikan anak sebagai SANGAT KURUS DAN /ATAU EDEMA Anak tersebut mempunyai risiko kematian karena pneumonia, diare, campak dan penyakit berat lainnya. b. KURUS Anak dengan BB/PB (TB) ≥ - 3 SD ─ < - 2 SD atau badan kurus diklasifikasikan sebagai KURUS dan Mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk penyakit yang berat. c. NORMAL Jika BB/PB (TB) - 2 SD ─ + 2 SD DAN tidak ditemukan tanda-tanda kelainan gizi lain, diklasifikasikan NORMAL. Untuk menilai status gizi tidak memakai KMS, tetapi menggunakan Grafik standar Pertumbuhan WHO 2005 pada halaman berikut, grafik yang berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 7 Berat Badan menurut Panjang Badan anak LAKI-LAKI usia 0-2 tahun Berat Badan menurut Tinggi Badan anak LAKI-LAKI usia 2-5 tahun
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 Berat Badan menurut Panjang Badan anak PEREMPUAN usia 0-2 tahun Berat Badan menurut Tinggi Badan anak PEREMPUAN usia 2-5 tahun
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 9 B. MEMERIKSA ANEMIA Kekurangan zat besi pada makanan dapat mengakibatkan anemia. Anak dapat juga menderita anemia sebagai akibat dari : • Malaria yang dapat menghancurkan sel darah merah dengan cepat. Anak-anak dapat menderita anemia jika mereka berulang kali menderita malaria atau jika malaria tidak diobati dengan benar. Seringkali, anemia pada anak-anak ini disebabkan oleh kekurangan gizi dan malaria. • Parasit seperti cacing tambang atau cacing cambuk. Cacing ini dapat menyebabkan kehilangan darah dari usus dan menyebabkan anemia. 1. MENILAI ANEMIA. Kotak di bawah ini adalah bagan dari kolom PENILAIAN DAN KLASIFIKASI yang menggambarkan cara menilai seorang anak untuk ANEMIA LIHAT : • Lihat tanda kepucatan pada telapak tangan. Apakah : - Sangat pucat - Agak pucat a. LIHAT : Tanda kepucatan pada telapak tangan Buka tangan anak pelan-pelan, sehingga kita dapat melihat telapak tangannya. Jangan menarik jari-jari tangannya ke belakang, karena tangan akan terlihat lebih pucat akibat terhalangnya aliran darah. Bandingkan warna telapak tangan anak dengan telapak tangan Anda sendiri atau anak yang lain. Jika kulit telapak tangan anak itu pucat, dikatakan bahwa anak itu agak pucat.Jika kulit telapak tangan anak itu pucat sekali sehingga kelihatan putih, dikatakan anak itu sangat pucat. Kepucatan bisa juga di deteksi melalui konjungtiva, akan tetapi kepucatan pada telapak tangan merupakan indikator yang lebih baik.dan lebih mudah memeriksanya Cara memeriksa kepucatan telapak tangan
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 2. KLASIFIKASI ANEMIA Telapak tangan sangat pucat ANEMIA BERAT • Telapak tangan agak pucat ANEMIA • Tidak ditemukan tanda-tanda kepucatan pada telapak tangan TIDAK ANEMIA a. ANEMIA BERAT Jika telapak tangan anak terlihat sangat pucat, klasifikasikan ANEMIA BERAT. b. ANEMIA Jika telapak tangan anak terlihat agak pucat, klasifikasikan sebagai ANEMIA c. TIDAK ANEMIA Jika tidak ditemukan tanda-tanda kepucatan pada telapak tangan, klasifikasikan sebagai TIDAK ANEMIA 3. MEMERIKSA STATUS IMUNISASI ANAK Periksa status imunisasi pada semua anak sakit. Sesudah diterbitkannya SK Menkes RI nomor 1611/MENKES/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi, jadwal pemberian imunisasi berbeda untuk kelahiran di rumah dan di sarana kesehatan, sedangkan vaksin DPT dan Hepatitis B tercampur dalam satu suntikan yang disebut Combo, Jadwal terkini pemberian imunisasi bagi bayi yang lahir di rumah dan di sarana pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. JADWAL IMUNISASI BAYI LAHIR DI RUMAH UMUR JENIS VAKSIN TEMPAT 0-7 hari 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan HB 0 BCG, Polio 1 DPT/HB 1, Polio 2 DPT/HB 2, Polio 3 DPT/HB 3, Polio 4 Campak Rumah Posyandu Posyandu Posyandu Posyandu Posyandu
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 11 JADWAL IMUNISASI BAYI LAHIR DI TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN ( RS / RB / Bidan Praktek ) UMUR JENIS VAKSIN TEMPAT 0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan Hep B 0, BCG, Polio 1 DPT/HB 1, Polio 2 DPT/HB 2, Polio 3 DPT/HB 3, Polio 4 Campak RS/RB/Bidan RS/RB/Bidan RS/RB/Bidan RS/RB/Bidan RS/RB/Bidan Beri imunisasi sesuai umur anak. Jika anak mendapat imunisasi pada saat ia terlalu muda untuk suatu jenis imunisasi tertentu, tubuh anak tidak dapat melawan penyakit dengan baik. Jika anak tidak mendapat imunisasi saat ia cukup umurnya, risikonya untuk mendapat penyakit akan bertambah. Semua anak harus mendapat semua imunisasi lengkap sebelum ulang tahunnya yang pertama.Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB-0) diberikan dengan uniject sebelum bayi berumur 7 hari oleh bidan desa pada saat kunjungan neonatal yang pertama. Jika anak belum mendapat jenis imunisasi tertentu pada umur yang dianjurkan, beri imunisasi jika tidak ada kontra indikasi.Anda tidak perlu mengulanginya dari awal. Jika seorang anak sudah berumur lebih dari 1 tahun dan belum melengkapi imunisasinya, beri dosis sisanya setiap kali ada kesempatan dan tidak ada kontra indikasi.Hal ini perlu dicatat tetapi tidak perlu dilaporkan. Tentukan apakah anak masih perlu mendapat imunisasi : a. PERIKSA umur anak Bandingkan umur anak dengan jenis imunisasi yang seharusnya diterima (periksa jadwal imunisasi). b. TANYAKAN kepada ibu apakah anak mempunyai KMS atau Buku KIA Jika YA, tanyakan apakah ibu membawa KMS / Buku KIA hari ini. • Periksa catatan pemberian imunisasi pada KMS / Buku KIA. • Bandingkan catatan imunisasi anak dengan jadwal imunisasi yang dianjurkan. Tentukan apakah anak sudah mendapat semua imunisasi yang dianjurkan untuk umurnya. Bila
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 perlu tanyakan hal ini kepada ibu. • Catat semua imunisasi yang sudah diterima anak dengan memberi tanda√_ pada imunisasi yang sesuai pada formulir pencatatan. Bila mungkin, tulis tanggal imunisasi yang diterima anak. Lingkari imunisasi apa saja yang seharusnya diperlukan anak pada hari ini. • Jika anak tidak dirujuk, jelaskan kepada ibu bahwa anak perlu mendapat imunisasi pada hari itu. Jika ibu mengatakan TIDAK MEMPUNYAI KMS / kartu imunisasi / buku KIA atau tidak membawanya hari ini : • Tanyakan kepada ibu imunisasi apa saja yang sudah diterima anaknya. • Gunakan penilaian Anda untuk memutuskan apakah jawaban ibu dapat dipercaya. Jika jawaban ibu meragukan, anak dianggap belum mendapatkan imunisasi tersebut dan anjurkan ibu untuk mendapat imunisasi yang diperlukan. Pada masa lalu beberapa petugas kesehatan mengira bahwa sakit ringan adalah suatu kontra indikasi untuk imunisasi (suatu alasan untuk tidak memberikan imunisasi pada seorang anak). Jika seorang anak datang untuk imunisasi sesuai jadwal pelayanan imunisasi, jangan sampai anak tidak di imunisasi hanya karena anak sakit ringan dan atau kurang gizi. Menunda imunisasi berdasarkan alasan di atas adalah suatu kebiasaan yang kurang baik. Kontra Indikasi Imunisasi : • Ada riwayat kejang, syok atau reaksi-reaksi lain setelah mendapatkan DPT-1. Pada anak ini pemberian DPT-2 atau DPT-3 diganti dengan DT • Anak yang sering kejang atau mempunyai kelainan neurologis yang aktif, jangan diberi DPT. • Anak dengan demam tinggi (38.50 C atau lebih) Jika anak akan dirujuk, jangan memberi imunisasi sebelum dirujuk. Yang akan melaksanakan imunisasi adalah petugas kesehatan di tempat rujukan dan hal ini akan menghindari keterlambatan rujukan.
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 13 C. MEMERIKSA PEMBERIAN VITAMIN A Vitamin A dapat diberikan sebagai supplemen atau pengobatan. Untuk pemberian sebagai supplemen, periksa status pemberian vitamin A pada semua anak yang berumur 6 bulan – 5 tahun.Bila sudah saatnya mendapatkan vitamin A, berikan di klinik. Anjurkan untuk mendapat- kan dosis selanjutnya secara rutin setiap 6 bulan di Posyandu. Jangan lupa mencatatnya dalam kolom vitamin A pada KMS anak. Tidak ada kontra indikasi untuk pemberian vitamin A. Gunakan jadwal pemberian vitamin A Nasional seperti di bawah ini. JADWAL PEMBERIAN VITAMIN A ( suplementasi) : Pemberian suplementasi rutin : setiap Pebruari dan Agustus. • Umur 6 bulan sampai 11 bulan : 100.000 IU. • Umur 12 bulan sampai 59 bulan : 200.000 IU. Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, berikanlah satu dosis. Tersedia 2 macam kapsul vitamin A yaitu : • 100.000 IU (kapsul berwarna biru) dan • 200.000 IU (kapsul berwarna merah). Pemberian vitamin A sebagai pengobatan diberikan pada hari ke 1, 2 dan 15 sesuai status gizi anak dan kelainan pada mata seperti tertera di bawah ini. Gambar : Wortel, sayuran yang kaya vitamin A
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 Pemberian Vitamin A untuk pengobatan ( dosis sesuai umur anak ) GEJALA Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 15 Sangat kurus V _ _ Sangat kurus dan menderita Campak V V V Menderita Campak V _ _ Menderita Campak dan komplikasi pada mata V V V Ada salah satu gejala V V V Xeroftalmia : - Buta senja - Bercak Bitot - Nanah / radang - Kornea keruh - Ulcus kornea DOSIS VITAMIN A (untuk pengobatan) UMUR DOSIS < 6 bulan 50.000 IU (½ kapsul biru) 6 bulan -11 bulan 100.000 IU (kapsul biru) 12 bulan-59 bulan 200.000 IU (kapsul merah)
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 15 D. MENILAI MASALAH/ KELUHAN LAIN Kotak terakhir pada bagan PENILAIAN mengingatkan Anda untuk menilai masalah/keluhan lain yang mungkin ada pada anak tetapi tidak dapat diklasifikasikan memakai bagan dari 4 keluhan utama, misalnya kencing berdarah, hernia, gatal-gatal, sukar berak atau infeksi kulit. Anda mungkin melihat masalah-masalah lain selama melakukan pemeriksaan. Periksa dan tangani masalah lain sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman serta kebijaksanaan tempat Anda bekerja. Rujuk anak itu untuk masalah lain yang tidak dapat Anda tangani di klinik. Mengingat masih banyaknya kasus tuberkulosis di Indonesia, Anda bisa mencurigai seorang anak kemungkinan menderita tuberkulosis, jika terdapat salah satu gejala di bawah ini: • Terdapat kontak serumah dengan seorang penderita tuberkulosis aktif. • Terdapat reaksi kemerahan dalam waktu 3 – 7 hari setelah penyuntikan imunisasi BCG. • Demam lama/berulang tanpa sebab yang jelas. • Nafsu makan tidak ada atau berat badan tidak naik. • Batuk lebih dari 21 hari (3 minggu). • Terdapat beberapa benjolan di daerah leher. Jika Anda mencurigai terdapat tuberkulosis, rujuklah anak.
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 Rangkuman 1. Periksa status gizi pada semua anak sakit. . Anak yang sakit mungkin saja kurang gizi, tapi petugas kesehatan atau keluarganya mungkin tidak melihat masalah ini. Anak yang kurang gizi mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk berbagai jenis penyakit dan kematian. 2. Kekurangan zat besi pada makanan dapat mengakibatkan anemia. Anak dapat juga menderita anemia sebagai akibat dari : • Malaria yang dapat menghancurkan sel darah merah dengan cepat. Anak-anak dapat menderita anemia jika mereka berulang kali menderita malaria atau jika malaria tidak diobati dengan benar. Seringkali, anemia pada anak-anak ini disebabkan oleh kekurangan gizi dan malaria. • Parasit seperti cacing tambang atau cacing cambuk. Cacing ini dapat menyebabkan kehilangan darah dari usus dan menyebabkan anemia. Ada tiga klasifikasi untuk Anemia yaitu: anemia berat, anemia dan tidak anemia. 3. Periksa status imunisasi pada semua anak sakit. Apakah mereka sudah mendapat semua imunisasi yang dianjurkan untuk umur mereka? Beri imunisasi sesuai umur anak. Jika anak mendapat imunisasi pada saat ia terlalu muda untuk suatu jenis imunisasi tertentu, tubuh anak tidak dapat melawan penyakit dengan baik. Jika anak tidak mendapat imunisasi saat ia cukup umurnya, risikonya untuk mendapat penyakit akan bertambah. Semua anak harus mendapat semua imunisasi lengkap sebelum ulang tahunnya yang pertama.Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB-0) diberikan dengan uniject sebelum bayi berumur 7 hari oleh bidan desa pada saat kunjungan neonatal yang pertama. Jika anak belum mendapat jenis imunisasi tertentu pada umur yang dianjurkan, beri imunisasi jika tidak ada kontra indikasi. Anda tidak perlu mengulanginya dari awal. Jika seorang anak sudah berumur lebih dari 1 tahun dan belum melengkapi imunisasinya, beri dosis sisanya setiap kali ada kesempatan dan tidak ada kontra indikasi.Hal ini perlu
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 17 dicatat tetapi tidak perlu dilaporkan. 4. Vitamin A dapat diberikan sebagai supplemen atau pengobatan. Untuk pemberian sebagai supplemen, periksa status pemberian vitamin A pada semua anak yang berumur 6 bulan – 5 tahun. Bila sudah saatnya mendapatkan vitamin A, berikan di klinik. Anjurkan untuk mendapatkan dosis selanjutnya secara rutin setiap 6 bulan di Posyandu. 5. Anda mungkin melihat masalah-masalah lain selama melakukan pemeriksaan. Periksa dan tangani masalah lain sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman serta kebijaksanaan tempat Anda bekerja. Rujuk anak itu untuk masalah lain yang tidak dapat Anda tangani di klinik.
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 Evaluasi Formatif Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih satu jawaban yang paling benar 1. Klasifikasi status gizi sangat kurus ditandai dengan; a. BB anak kurus b. BB/PB ≥ -3 SD -<-2 SD c. BB/PB – 2SD - + 2 SD d. Bengkak pada kedua punggung kaki 2. Klasifikasi anemia pada anak dibagi 3 ketegori: a. Anemia berat, anemia, tidak anemia b. Anemia berat, lemah, pucat c. Sangat anemia, anemia berat, anemia ringan d. Anemia berat, tidak anemia, normal 3. Klasifikasi anemia berta ditandai dengan: a. Mata cekung b. Nafsu makan tidak ada c. Telapak tangan sangat pucat d. Perut buncit 4. Jadual imunisasi bayi lahir dirumah usia 5 hari: a. HB 0 b. BCG c. DPT 1 d. Polio 1 5. Kontraindikasi imunisasi adalah: a. Demam lebih dari 37°C b. Riwayat kejang jangan diberi BCG c. Riwayat kejang jangan diberi DT d. Riwayat kejang jangan diberi DPT
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 19 Tugas Mandiri Kasus Bacalah kasus berikut ini dengan cermat.Tentukan apakah anak memerlukan imunisasi dan/atau vitamin A hari ini. Lala umur 6 bulan.Tidak ada tanda bahaya umum. Diklasifikasikan sebagai BATUK : BUKAN PNEUMONIA, status Gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Imunisasi yang sudah diberikan: BCG, DPT-1, DPT-2, Polio-1, Polio-2 dan Hep.B-1. Imunisasi terakhir 6 minggu yang lalu adalah: Polio-2, DPT-2. Belum pernah mendapat vitamin A. a. Apakah Lala memerlukan imunisasi dan/ atau vitamin A hari ini? Imunisasi : ya ___tidak ___. Jika ya, sebutkan:___________________ Vitamin A : ya ___ tidak ___ Jika ya, dosis___________________IU b. Kapan ia harus datang lagi untuk imunisasi/vitamin A berikutnya?
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 20 Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS) 2015