SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK
PERCEPATAN PENURUNAN DAN PENCEGAHAN STUNTING
dr. Hajrin Pajri Asra, M.Ked (Ped), Sp.A
Dokter Spesialis Anak : - RSUD H. Sahudin Kutacane
- RSU Nurul Hasanah Kutacane
- RSIA Keluarga Desa Kutacane
2
• Pertumbuhan anak ditandai dengan pertambahan
ukuran anak, seperti berat badan, panjang/tinggi
badan, dan lingkar kepala.
• Perkembangan anak ditandai dengan bertambahnya
kemampuan fungsi anak, seperti kemampuan gerak
kasar dan halus, pendengaran, pengelihatan,
komunikasi, kemandirian, sosial dan verbal.
TUMBUH KEMBANG ANAK
Bijlani RL dan Manjunatha S. Physiology of Growth and Development. In Understanding Medical Physiology: A Textbook for Medical Students (3rd ed). New York: McGraw-Hill,
2011: 35-36
Niers L, et al. Nutritional Support for the Infant’s Immune System. Nutrition Review 2007: 347-360
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Faktor Genetik
 Berpengaruh pada
tinggi badan anak
 Percepatan
pertumbuhan pada
anak perempuan lebih
cepat saat pubertas
Faktor Lingkungan
 Nutrisi
 Infeksi
 Faktor sosial
 Faktor2 yang berpengaruh
terhadap emosi
 Faktor Kultural
STUNTING
 Stunting  istilah umum yang digunakan dalam
konteks kesehatan masyarakat untuk menyatakan
pertumbuhan linier yang terhambat atau terhenti
(terjemahan stunt dalam bahasa Indonesia).
 Stunting  gangguan pertumbuhan sebagai akibat
dari nutrisi yang tidak optimal.
 Dalam konteks kesehatan masyarakat, stunting (PB/U
atau TB/U<-2 SD) termasuk salah satu petanda
malnutrisi bersama dengan berat badan kurang
(BB/U<-2SD), gizi kurang / buruk (BB/PB< -2SD) dan
gizi lebih (BMZ> +1SD) dengan riwayat infeksi
berulang.
Anak dengan perawakan pendek belum tentu stunting.
5
Anak stunting sudah pasti perawakan pendek
(LAZ/HAZ <-2SD Kurva WHO)
Untuk menyingkirkan kelainan kromosom atau genetk
dan hormonal dapat dilakukan pengenalan keadaan
fisis, menghitung Potensi tinggi genetik (PTG) / mid-
parental height dan umur tulang (bone age), serta
pemeriksaan kromosom.
• Pemberian makanan yang tidak adekuat karena
asupan makan sedikit, kebutuhan nutrisi meningkat,
kemiskinan, kurangnya pengetahuan
• Penyakit
6
•Gizi kurang / gizi buruk
• Stunting
• perkembangan anak terlambat
Bila tidak ditatalaksana
Weight Faltering
Penyebab stunting
Dampak stunting
Dampak jangka pendek:
• Daya tahan tubuh berkurang dan rentan terkena
infeksi
• Risiko kematian anak stunting lebih tinggi karena massa
otot dan massa lemak anak stunting lebih sedikit, dan
meningkat bila menderita infeksi.
• Stunting berhubungan dengan kekurangan gizi kronis.
Nutrisi memengaruhi perkembangan otak. Maka
perkembangan otak pada anak stunting tidak optimal.
7
Dampak stunting
Dampak jangka panjang:
• Memengaruhi perkembangan kognitif anak. Anak yang
stunting , pada masa remaja dan dewasanya lebih
banyak mengalami masalah psikologis dan IQ yang lebih
rendah, sehingga menyebabkan tingkat pendidikan
rendah dan status ekonomi yang rendah pula.
• Pada anak stunting, terjadi penurunan enzim dan
hormom sehigga oksidasi lemak berkurang sehingga
lemak mudah disimpan dalam tubuh.
8
9
Anak stunting : defisiensi energi
Memecah protein otot:
untuk energi
Efisiensi metabolisme:
RQ
Defisiensi protein dan
mikronutrien, energi cukup
Oksidasi KH , lemak ,
dan RQ
Otot tidak dibentuk,
lemak yang dibentuk
Timbunan lemak
10
Stunting harus dicegah !!!!
Oleh karena itu
Dampak stunting sulit diperbaiki !!!
• Praktik pemberian makan pada bayi (Infant feeding
practice) yang benar.
• Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.
• Deteksi dini dan tatalaksana nutrisi pada bayi yang
mengalami risiko gagal tumbuh (weight faltering, at risk
of failure to thrive).
11
STRATEGI UNTUK MENCEGAH STUNTING
Menimbang berat badan, mengukur panjang /
tinggi badan, mengukur lingkar kepala bayi:
Dibawah usia 1 tahun  setiap bulan
Usia 1-2 tahun  setiap 3 bulan
Menilai pola pertumbuhan anak dan
status gizi anak
12
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK
PENTING !!!!
PERHATIKAN CARA MENIMBANG DAN
MENGUKUR YANG BENAR
14
MENILAI TREN / POLA PERTUMBUHAN
DENGAN KMS
GARIS
PERTUMBUHAN
SEJAJAR GRAFIK 
PERTUMBUHAN BAIK
BB menurut umur
(BB/U)
Weight faltering (Fail to thrive) : kurva BB naik tetapi tidak sejajar garis
(hitam)
Flat growth : kurva BB mendatar (merah)
Downward growth :kurva BB menurun (biru)
16
Pola / Tren
pertumbuhan
KURVA WHO
BB/U
AWALNYA TERJADI WEIGHT FALTERING YANG
AKAN MENYEBABKAN ANAK MENJADI
STUNTING
Victora, et al. Pediatrics. 2010;125:473-80
Sangat Pendek
Pendek
Normal
PB menurut umur
Gizi buruk
(Sangat kurus)
Gizi kurang
(Kurus)
Gizi baik
Obes
Overweight
Risiko
Overweight
BB menurut PB
STATUS GIZI ANAK
PMK NO. 2 TAHUN 2020
PENGUKURAN ANTROPOMETRI DENGAN GRAFIK WHO 2006
Rekomendasi WHO:
INFANT FEEDING
21
WHO 2002 Global Strategy of infant and young child feeding
• Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak.
• Kemudian untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang
meningkat, bayi harus mendapatkan makanan
pendamping ASI (MPASI) paling lambat usia 6 bulan
sementara ASI dilanjutkan.
Peran Nutrisi pada 1000 HPK
22
Jangka pendek Jangka panjang
Membantu perkembangan
otak.
Mengoptimalkan
kemampuan kognitif dan
prestasi.
Membantu pertumbuhan
anak.
Mengoptimalkan kekebalan
tubuh.
Mengatur metabolisme
tubuh anak.
Menurunkan risiko penyakit,
seperti diabetes, obesitas,
stroke, dan penyakit jantung.
• Exclusive breastfeeding (EBF) is one of the key
strategies to ensure infants and young
children survive and grow.
• Breast milk is a complex biological fluid
uniquely suited to the infant providing the
infant with optimal nutrition and
immunological protection.
24
PERIODE MPASI
 Pemberian MPASI pada anak berusia 6-24 bulan
(1000 HPK) harus diperhatikan  karena pada
periode ini sering terjadi gangguan
pertumbuhan, defisiensi mikronutrien dan rentan
terinfeksi penyakit.
 Setelah usia 2 tahun, akan lebih sulit
memperbaiki efek malnutrisi.
 Oleh karena itu, praktik pemberian MPASI yang
benar pada periode rentan ini harus menjadi
prioritas tinggi. 25
STRATEGI PEMBERIAN
MPASI
26
WHO 2002 Global Strategy of infant and young child feeding
TEPAT
WAKTU
ADEKUAT
AMAN
DIBERIKAN
SECARA
BENAR
1. TEPAT
WAKTU
 MPASI diberikan saat kebutuhan energi dan zat
nutrisi lain tidak dapat lagi dipenuhi oleh ASI.
 ASI saja sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan
energi, protein, zat besi, vitamin D, seng, vitamin A
sehingga diperlukan MPASI yang dapat melengkapi
kekurangan zat gizi makro dan mikro tersebut sejak
umur 6 bulan. 27
2. ADEKUAT
 MPASI harus harus lengkap dan seimbang 
adekuat dalam hal kuantitas (jumlahnya) dan kualitas
(memiliki kandungan makronutrien yakni energi,
protein, lemak dan mikronutrien yakni vitamin dan
mineral) yang dapat memenuhi kebutuhan bayi sesuai
usianya.
 ASI eksklusif dapat memenuhi kebutuhan
makronutrien dan mikronutrien bayi sampai usia 6
bulan, setelah itu seorang bayi harus mendapat
MPASI untuk mencukupi kebutuhannya.
 Pengenalan berbagai jenis makanan padat setiap hari
dan pemberian makanan dengan kandungan zat besi
tinggi.
28
29
Kualitas MPASI harus lengkap dan
seimbang
Karbohidrat
Protein
Lemak
Vitamin dan Mineral
Sumber Protein hewani harus
dimakan setiap hari
30
31
PROTEIN HEWANI
 Penting dikonsumsi setiap hari atau sesering mungkin.
 Sumber makanan hewani, seperti telur, daging, ikan, dan
susu padat energi dan mengandung banyak mikronutrien
(terutama zat besi, seng, vitamin A, vitamin B12, dan kolin)
32
33
Ikan kembung 112 gram
34
Telur orak arik
(220 gram / 1 mangkok)
35
Paha ayam 100 gram
dengan kulit
3. AMAN
 MPASI disiapkan dan disimpan dengan cara yang
higienis, diberikan menggunakan tangan dan
peralatan makan yang bersih.
36
4. TEPAT CARA PEMBERIAN
 Perhatikan tanda kesiapan bayi untuk diberi
MPASI
 MPASI diberikan sesuai dengan perkembangan
ketrampilan makan anak sesuai umur.
 MPASI diberikan sesuai dengan sinyal rasa lapar
dan kenyang bayi dan anak. (Responsive feeding)
 Diberikan dengan jadwal dan metode yang
sesuai  Basic feeding rules
 Tetap mendorong anak untuk makan, walaupun
saat sakit
37
BASIC FEEDING RULES
38
Jadwal •Ada jadwal makanan utama dan makanan selingan yang teratur.
•Susu dapat diberikan 2 – 3 kali sehari.
•Waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit.
•Hanya boleh mengkonsumsi air putih di antara waktu makan.
Lingkungan •Lingkungan makan yang menyenangkan.
•Jangan ada paksaan dan distraksi (mainan, televisi, perangkat
elektronik) saat makan.
•Jangan memberikan makanan sebagai hadiah.
Prosedur •Dorong anak untuk makan
•Porsi kecil
•Bila anak tidak mau makan, berikan kembali makanan secara netral
tanpa membujuk dan memaksa.
•Bila setelah 15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri proses
makan.
• Penelitian menunjukkan bahwa stunting berhubungan dengan
asupan nutrisi yang tidak adekuat, yaitu masukan energi dan
protein dengan berkualitas rendah.
• MPASI yang tidak adekuat (protein yang kurang terutama
hewani) akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dengan akibat
stunting.
• Protein  penting untuk pertumbuhan anak  untuk
mempertahankan fungsi tubuh normal, pembentukan sel, dan
sintesis jaringan.
• Protein hewani  mengandung asam amino yang lengkap dan
mudah diserap.
39
Tatalaksana stunting
RINGKASAN
 Stunting adalah perawakan pendek akibat
kekurangan nutrisi yang kronis dengan adanya
riwayat infeksi.
 Asupan nutrisi yang tidak adekuat (kurang protein
hewani) salah satu faktor risiko stunting, oleh karena
itu sumber makanan protein hewani harus dikonsumsi
setiap hari atau sesering mungkin.
 Pemberian makanan dengan energi yang berlebihan
pada anak stunting akan meningkatkan risiko
overweight dan obesitas .
 Untuk itu dalam tatalaksana stunting, perlu diberikan
makanan dengan perhitungan kalori sesuai dengan
kebutuhan dan memperhitungkan PER 10-15% untuk
tumbuh kejar dan pentingnya pemantauan.
40
41

More Related Content

Similar to DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx

ppt gizi pada balita.ppt
ppt gizi pada balita.pptppt gizi pada balita.ppt
ppt gizi pada balita.pptEkaKharisma2
 
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxLEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxagriSagala1
 
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxLEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxagriSagala1
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
 
426910001-Promkes-Stunting.pptx
426910001-Promkes-Stunting.pptx426910001-Promkes-Stunting.pptx
426910001-Promkes-Stunting.pptxAnaWinarti2
 
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptxPPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptxAlfandoWibowo2
 
PPT Stunting Revisi.pptx
PPT Stunting Revisi.pptxPPT Stunting Revisi.pptx
PPT Stunting Revisi.pptxIryansa
 
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdfpptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdfnanakartina
 
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
pptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptxpptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptxaditya303791
 
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptxremaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptxKuncah1
 

Similar to DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx (20)

ppt gizi pada balita.ppt
ppt gizi pada balita.pptppt gizi pada balita.ppt
ppt gizi pada balita.ppt
 
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxLEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
 
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxLEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
 
Materi stunting.pptx
Materi stunting.pptxMateri stunting.pptx
Materi stunting.pptx
 
Cegah Stunting.pdf
Cegah Stunting.pdfCegah Stunting.pdf
Cegah Stunting.pdf
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
 
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptxTAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
 
CEGAH STUNTING PENTING.pptx
CEGAH STUNTING PENTING.pptxCEGAH STUNTING PENTING.pptx
CEGAH STUNTING PENTING.pptx
 
Gizi anak
Gizi anakGizi anak
Gizi anak
 
Gizi anak
Gizi anakGizi anak
Gizi anak
 
426910001-Promkes-Stunting.pptx
426910001-Promkes-Stunting.pptx426910001-Promkes-Stunting.pptx
426910001-Promkes-Stunting.pptx
 
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptxPPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
 
PPT Stunting Revisi.pptx
PPT Stunting Revisi.pptxPPT Stunting Revisi.pptx
PPT Stunting Revisi.pptx
 
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdfpptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
 
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Stunting bayi neww
Stunting bayi newwStunting bayi neww
Stunting bayi neww
 
pptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptxpptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptx
 
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptxremaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
 
Stunting.pptx
Stunting.pptxStunting.pptx
Stunting.pptx
 

Recently uploaded

PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 

Recently uploaded (12)

PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 

DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx

  • 1. DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK PERCEPATAN PENURUNAN DAN PENCEGAHAN STUNTING dr. Hajrin Pajri Asra, M.Ked (Ped), Sp.A Dokter Spesialis Anak : - RSUD H. Sahudin Kutacane - RSU Nurul Hasanah Kutacane - RSIA Keluarga Desa Kutacane
  • 2. 2 • Pertumbuhan anak ditandai dengan pertambahan ukuran anak, seperti berat badan, panjang/tinggi badan, dan lingkar kepala. • Perkembangan anak ditandai dengan bertambahnya kemampuan fungsi anak, seperti kemampuan gerak kasar dan halus, pendengaran, pengelihatan, komunikasi, kemandirian, sosial dan verbal. TUMBUH KEMBANG ANAK
  • 3. Bijlani RL dan Manjunatha S. Physiology of Growth and Development. In Understanding Medical Physiology: A Textbook for Medical Students (3rd ed). New York: McGraw-Hill, 2011: 35-36 Niers L, et al. Nutritional Support for the Infant’s Immune System. Nutrition Review 2007: 347-360 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Faktor Genetik  Berpengaruh pada tinggi badan anak  Percepatan pertumbuhan pada anak perempuan lebih cepat saat pubertas Faktor Lingkungan  Nutrisi  Infeksi  Faktor sosial  Faktor2 yang berpengaruh terhadap emosi  Faktor Kultural
  • 4. STUNTING  Stunting  istilah umum yang digunakan dalam konteks kesehatan masyarakat untuk menyatakan pertumbuhan linier yang terhambat atau terhenti (terjemahan stunt dalam bahasa Indonesia).  Stunting  gangguan pertumbuhan sebagai akibat dari nutrisi yang tidak optimal.  Dalam konteks kesehatan masyarakat, stunting (PB/U atau TB/U<-2 SD) termasuk salah satu petanda malnutrisi bersama dengan berat badan kurang (BB/U<-2SD), gizi kurang / buruk (BB/PB< -2SD) dan gizi lebih (BMZ> +1SD) dengan riwayat infeksi berulang.
  • 5. Anak dengan perawakan pendek belum tentu stunting. 5 Anak stunting sudah pasti perawakan pendek (LAZ/HAZ <-2SD Kurva WHO) Untuk menyingkirkan kelainan kromosom atau genetk dan hormonal dapat dilakukan pengenalan keadaan fisis, menghitung Potensi tinggi genetik (PTG) / mid- parental height dan umur tulang (bone age), serta pemeriksaan kromosom.
  • 6. • Pemberian makanan yang tidak adekuat karena asupan makan sedikit, kebutuhan nutrisi meningkat, kemiskinan, kurangnya pengetahuan • Penyakit 6 •Gizi kurang / gizi buruk • Stunting • perkembangan anak terlambat Bila tidak ditatalaksana Weight Faltering Penyebab stunting
  • 7. Dampak stunting Dampak jangka pendek: • Daya tahan tubuh berkurang dan rentan terkena infeksi • Risiko kematian anak stunting lebih tinggi karena massa otot dan massa lemak anak stunting lebih sedikit, dan meningkat bila menderita infeksi. • Stunting berhubungan dengan kekurangan gizi kronis. Nutrisi memengaruhi perkembangan otak. Maka perkembangan otak pada anak stunting tidak optimal. 7
  • 8. Dampak stunting Dampak jangka panjang: • Memengaruhi perkembangan kognitif anak. Anak yang stunting , pada masa remaja dan dewasanya lebih banyak mengalami masalah psikologis dan IQ yang lebih rendah, sehingga menyebabkan tingkat pendidikan rendah dan status ekonomi yang rendah pula. • Pada anak stunting, terjadi penurunan enzim dan hormom sehigga oksidasi lemak berkurang sehingga lemak mudah disimpan dalam tubuh. 8
  • 9. 9 Anak stunting : defisiensi energi Memecah protein otot: untuk energi Efisiensi metabolisme: RQ Defisiensi protein dan mikronutrien, energi cukup Oksidasi KH , lemak , dan RQ Otot tidak dibentuk, lemak yang dibentuk Timbunan lemak
  • 10. 10 Stunting harus dicegah !!!! Oleh karena itu Dampak stunting sulit diperbaiki !!!
  • 11. • Praktik pemberian makan pada bayi (Infant feeding practice) yang benar. • Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan. • Deteksi dini dan tatalaksana nutrisi pada bayi yang mengalami risiko gagal tumbuh (weight faltering, at risk of failure to thrive). 11 STRATEGI UNTUK MENCEGAH STUNTING
  • 12. Menimbang berat badan, mengukur panjang / tinggi badan, mengukur lingkar kepala bayi: Dibawah usia 1 tahun  setiap bulan Usia 1-2 tahun  setiap 3 bulan Menilai pola pertumbuhan anak dan status gizi anak 12 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK PENTING !!!!
  • 13. PERHATIKAN CARA MENIMBANG DAN MENGUKUR YANG BENAR
  • 14. 14
  • 15. MENILAI TREN / POLA PERTUMBUHAN DENGAN KMS GARIS PERTUMBUHAN SEJAJAR GRAFIK  PERTUMBUHAN BAIK BB menurut umur (BB/U)
  • 16. Weight faltering (Fail to thrive) : kurva BB naik tetapi tidak sejajar garis (hitam) Flat growth : kurva BB mendatar (merah) Downward growth :kurva BB menurun (biru) 16 Pola / Tren pertumbuhan KURVA WHO BB/U
  • 17. AWALNYA TERJADI WEIGHT FALTERING YANG AKAN MENYEBABKAN ANAK MENJADI STUNTING Victora, et al. Pediatrics. 2010;125:473-80
  • 19. Gizi buruk (Sangat kurus) Gizi kurang (Kurus) Gizi baik Obes Overweight Risiko Overweight BB menurut PB STATUS GIZI ANAK
  • 20. PMK NO. 2 TAHUN 2020 PENGUKURAN ANTROPOMETRI DENGAN GRAFIK WHO 2006
  • 21. Rekomendasi WHO: INFANT FEEDING 21 WHO 2002 Global Strategy of infant and young child feeding • Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. • Kemudian untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang meningkat, bayi harus mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) paling lambat usia 6 bulan sementara ASI dilanjutkan.
  • 22. Peran Nutrisi pada 1000 HPK 22 Jangka pendek Jangka panjang Membantu perkembangan otak. Mengoptimalkan kemampuan kognitif dan prestasi. Membantu pertumbuhan anak. Mengoptimalkan kekebalan tubuh. Mengatur metabolisme tubuh anak. Menurunkan risiko penyakit, seperti diabetes, obesitas, stroke, dan penyakit jantung.
  • 23. • Exclusive breastfeeding (EBF) is one of the key strategies to ensure infants and young children survive and grow. • Breast milk is a complex biological fluid uniquely suited to the infant providing the infant with optimal nutrition and immunological protection.
  • 24. 24
  • 25. PERIODE MPASI  Pemberian MPASI pada anak berusia 6-24 bulan (1000 HPK) harus diperhatikan  karena pada periode ini sering terjadi gangguan pertumbuhan, defisiensi mikronutrien dan rentan terinfeksi penyakit.  Setelah usia 2 tahun, akan lebih sulit memperbaiki efek malnutrisi.  Oleh karena itu, praktik pemberian MPASI yang benar pada periode rentan ini harus menjadi prioritas tinggi. 25
  • 26. STRATEGI PEMBERIAN MPASI 26 WHO 2002 Global Strategy of infant and young child feeding TEPAT WAKTU ADEKUAT AMAN DIBERIKAN SECARA BENAR
  • 27. 1. TEPAT WAKTU  MPASI diberikan saat kebutuhan energi dan zat nutrisi lain tidak dapat lagi dipenuhi oleh ASI.  ASI saja sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan energi, protein, zat besi, vitamin D, seng, vitamin A sehingga diperlukan MPASI yang dapat melengkapi kekurangan zat gizi makro dan mikro tersebut sejak umur 6 bulan. 27
  • 28. 2. ADEKUAT  MPASI harus harus lengkap dan seimbang  adekuat dalam hal kuantitas (jumlahnya) dan kualitas (memiliki kandungan makronutrien yakni energi, protein, lemak dan mikronutrien yakni vitamin dan mineral) yang dapat memenuhi kebutuhan bayi sesuai usianya.  ASI eksklusif dapat memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien bayi sampai usia 6 bulan, setelah itu seorang bayi harus mendapat MPASI untuk mencukupi kebutuhannya.  Pengenalan berbagai jenis makanan padat setiap hari dan pemberian makanan dengan kandungan zat besi tinggi. 28
  • 29. 29 Kualitas MPASI harus lengkap dan seimbang Karbohidrat Protein Lemak Vitamin dan Mineral Sumber Protein hewani harus dimakan setiap hari
  • 30. 30
  • 31. 31
  • 32. PROTEIN HEWANI  Penting dikonsumsi setiap hari atau sesering mungkin.  Sumber makanan hewani, seperti telur, daging, ikan, dan susu padat energi dan mengandung banyak mikronutrien (terutama zat besi, seng, vitamin A, vitamin B12, dan kolin) 32
  • 34. 34 Telur orak arik (220 gram / 1 mangkok)
  • 35. 35 Paha ayam 100 gram dengan kulit
  • 36. 3. AMAN  MPASI disiapkan dan disimpan dengan cara yang higienis, diberikan menggunakan tangan dan peralatan makan yang bersih. 36
  • 37. 4. TEPAT CARA PEMBERIAN  Perhatikan tanda kesiapan bayi untuk diberi MPASI  MPASI diberikan sesuai dengan perkembangan ketrampilan makan anak sesuai umur.  MPASI diberikan sesuai dengan sinyal rasa lapar dan kenyang bayi dan anak. (Responsive feeding)  Diberikan dengan jadwal dan metode yang sesuai  Basic feeding rules  Tetap mendorong anak untuk makan, walaupun saat sakit 37
  • 38. BASIC FEEDING RULES 38 Jadwal •Ada jadwal makanan utama dan makanan selingan yang teratur. •Susu dapat diberikan 2 – 3 kali sehari. •Waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit. •Hanya boleh mengkonsumsi air putih di antara waktu makan. Lingkungan •Lingkungan makan yang menyenangkan. •Jangan ada paksaan dan distraksi (mainan, televisi, perangkat elektronik) saat makan. •Jangan memberikan makanan sebagai hadiah. Prosedur •Dorong anak untuk makan •Porsi kecil •Bila anak tidak mau makan, berikan kembali makanan secara netral tanpa membujuk dan memaksa. •Bila setelah 15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri proses makan.
  • 39. • Penelitian menunjukkan bahwa stunting berhubungan dengan asupan nutrisi yang tidak adekuat, yaitu masukan energi dan protein dengan berkualitas rendah. • MPASI yang tidak adekuat (protein yang kurang terutama hewani) akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dengan akibat stunting. • Protein  penting untuk pertumbuhan anak  untuk mempertahankan fungsi tubuh normal, pembentukan sel, dan sintesis jaringan. • Protein hewani  mengandung asam amino yang lengkap dan mudah diserap. 39 Tatalaksana stunting
  • 40. RINGKASAN  Stunting adalah perawakan pendek akibat kekurangan nutrisi yang kronis dengan adanya riwayat infeksi.  Asupan nutrisi yang tidak adekuat (kurang protein hewani) salah satu faktor risiko stunting, oleh karena itu sumber makanan protein hewani harus dikonsumsi setiap hari atau sesering mungkin.  Pemberian makanan dengan energi yang berlebihan pada anak stunting akan meningkatkan risiko overweight dan obesitas .  Untuk itu dalam tatalaksana stunting, perlu diberikan makanan dengan perhitungan kalori sesuai dengan kebutuhan dan memperhitungkan PER 10-15% untuk tumbuh kejar dan pentingnya pemantauan. 40
  • 41. 41