SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
ASKEB KOMUNITAS
MODUL
PELAKSANAAN PROGRAM
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Rahayu Budi Utami
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 5
KEGIATAN BELAJAR IV
DOKUMENTASI
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Kata
Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya kami
dapat menyelesaikan Modul Asuhan Kebidanan
Komunitas ini. Modul ini disusun dengan harapan
dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas bagi
mahasiswa yang mengikuti Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Tinggi Kesehatan
Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan modul ini. Kami
menyadari keterbatasan kami selaku penulis, oleh
karena itu demi pengembangan kreatifitas dan
penyempurnaan modul ini, kami mengharapkan
saran dan masukan dari pembaca maupun para
ahli, baik dari segi isi, istilah serta pemaparannya.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak
yang telah memberi kesempatan, dukungan dan
bantuan dalam menyelesaikan usulan penelitian
ini. Akhir kata, semoga modul ini dapat memberi
manfaat bagi para pembaca. Aamiin.
								
Pontianak, Maret 2014
								
PENULIS
Gambar : Pengecekan cabang bayi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
Pendahuluan
	 Saat ini Anda sudah mulai memasuki Modul 4 Asuhan Kebidanan Komunitas.
Modul ini merupakan modul terakhir yang membahas tentang teori Asuhan Kebidanan
Komunitas. Untuk modul berikutnya Anda akan mulai mempelajari Modul Praktikum.
Pada modul yang lalu Anda telah mempelajari tentang Monitoring dan Evaluasi dalam
Asuhan Kebidanan Komunitas, sekarang Anda akan mempelajari tentang program-pro-
gram pemerintah berkaitan dengan kebidanan komunitas.
	 Sasaran utama kebidanan komunitas adalah kesehatan ibu dan anak balita yang
berada didalam keluarga dan masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai makh-
luk sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik,
sosial budaya dan lingkungan sekitarnya. Kesehatan ibu dan anak tidak hanya sensitive
dalam menentukan pembangunan kesehatan suatu Negara, tetapi juga merupakan in-
vestasi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dimasa datang.
Bidan merupakan tenaga kesehatan terdepan yang berperan aktif di Desa Siaga. Bidan
harus mampu memberdayakan masyarakat untuk siaga maternal–neonatal, membantu
masyarakat dalam mengenali masalah kesehatan maternal–neonatal dan menangani
kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
	 Penggerakan dan pemberdayaan masayarakat juga merupakan proses informasi
secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta
proses membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tahu atau sadar dan
dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan. Sasaran utama
dari penggerakan dan pemberdayaan adalah individu dan keluarga serta kelompok
masyarakat.
Modul 4 berjudul program program pemerintah berkaitan dengan kebidanan komuni-
tas, modul ini akan memberikan pemahaman kepada Anda tentang pelaksanan pro-
gram – program pemerintah berkaitan dengan kebidanan komunitas. Modul ini dikemas
dalam empat kegiatan belajar dan seluruhnya diberikan alokasi 6 jam pembelajaran,
yang disusun dengan urutan sebagai berikut:
Kegiatan Belajar 1 	: Pemberdayaan Masyarakat dalam Siaga Maternal Neonatal
Kegiatan Belajar 2	 : Kelas Ibu (Bumil, Bufas, dan Balita) Buku Kia, stiker P4K
Kegiatan Belajar 3 	: MTBS/MTBM
Kegiatan Belajar 4 	: Dokumentasi
	 Dalam mempersiapkan bidan yang terampil di Desa Siaga, khususnya Siaga ma-
ternal dan neonatal, Institusi Pendidikan Kebidanan perlu menyiapkan sumber daya
manusia kesehatan (bidan) yang kompeten, yang mampu menggalang kemitraan den-
gan lintas sektor dan lintas program, baik teknis maupun menejerial. Sebagai pedoman
dalam proses belajar mengajar yang terstandar untuk mempersiapkan tenaga bidan
khususnya siaga maternal dan neonatal di desa SIAGA diperlukan bahan ajar siaga ma-
ternal dan neonatal.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Kegiatan
Belajar 4
Tujuan Pembelajaran Umum
	 Pada Kegiatan Belajar yang lalu Anda telah belajar tentang MTBS. Dari Kegiatan
Belajar 1 sampai dengan 3 Anda telah diiberikan contoh wujud dari pelaksanaan pro-
gram komunitas di masyarakat. Sekarang kita masuki Kegiatan Belajar 4. Kegiatan Be-
lajar ini akan membahas tentang Dokumentasi Asuhan Kebidanan Komunitas. Doku-
mentasi asuhan kebidanan komunitas sangat penting bagi bidan dalam memberikan
asuhan. Hal ini karena asuhan kebidanan yang di berikan kepada klien membutuhkan
pencatatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menuntut tang-
gung jawab dari berbagai permasalahan yang mungkin dialami oleh klien berkaitan
dengan pelayanan yang diberikan. Dokumentasi kebidanan juga digunakan sebagai in-
formasi tentang status kesehatan klien pada semua kegiatan asuhan kebidanan yang
dilakukan oleh bidan.
	 Manfaat dokumentasi kebidanan dapat dilihat dari berbagai aspek-aspek, seperti
aspek administrasi, aspek hukum, aspek pendidikan, aspek penelitian, aspek ekonomi,
dan aspek manajemen. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Dokumentasi Asuhan
Kebidanan Komunitas silahkan pelajari Kegiatan Belajar 4. Di akhir kegiatan belajar Anda
akan diberikan tes formatif yang akan menguji kemampuan Anda.
Tujuan Pembelajaran Khusus
DOKUMENTASI
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 4 diharapkan Anda dapat memahami ten-
tang Dokumentasi Asuhan Kebidanan Komunitas
Setelah mempelajari kegiatan belajar tiga Anda dapat :
1.	 Menjelaskan tentang Konsep Dasar Dokumentasi
2.	 Menjelaskan tentang Manajemen Kebidanan Komunitas
Pokok - Pokok Materi
Untuk memahami tentang kegiatan belajar 4 ini, yang Anda harus pahami terlebih da-
hulu adalah:
1.	 Konsep Dasar Dokumentasi
2.	 Manajemen Kebidanan Komunitas
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3
Uraian
Materi
1.	 Pengertian Dokumentasi
A.	 Konsep Dasar Dokumentasi
Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan yang
lengkap dan akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat dan
dilakukan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan
kebidanan)
Definisi Dokumentasi
2.	 Fungsi Dokumentasi
a. Sebagai bukti yang sah atas asuhan
b. Sebagai sarana komunikasi
c. Sebagai sumber data yang memberikan gambaran tentang
kronologis kejadian dan kondisi
d. Sebagai sumber data penting untuk pendidikan dan penelitian
Fungsi Dokumentasi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
3.	 Yang perlu diperhatikan dalam dokumentasi
a. Jangan mencoret-coret tulisan yang salah
b. Jangan memberi komentar/menulis hal yang bersifat
mengkritik klien atau tenaga kesehatan lain.
c. Koreksi terhadap kesalahan dibuat dengan segera mungkin
d. Catat hanya fakta
e. Semua catatan harus ditulis dengan tinta dan menggunakan
bahasa yang lugas.
f. Hindari catatan yang bersifat umum karena informasi yang
spesifik tentang klien atau tentang keadaannya akan hilang.
Ingat bahwa bidan bertanggung jawab atas informasi yang
dicatatnya/ditulisnya.
Perhatikan hal berikut
	 Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan pendekatan ma-
najemen kebidanan. Manajemen kebidanan adalah metode yang digunakan oleh bidan
dalam menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta melaku-
kan tindakan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan.
Penerapan manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan yaitu identi-
fikasi masalah, analisis, dan perumusan masalah, rencana dan tindakan pelaksanaan
pelayanan dan evaluasi hasil tindakan. Manajemen tindakan juga digunakan oleh bidan
dalam menangani kesehatan ibu, anak, KB di komunitas. Berikut akan dijelaskan ten-
tang penerapan manajemen kebidanan di komunitas.
1.	 Identifikasi Masalah
	 Bidan yang bekerja di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di masyarakat
yang berada di desanya. Sebagai pemberi pelayanan kesehatan, bidan melalui identifi-
kasi untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan masyarakat di desanya, teruta-
ma kesehatan ibu dan anak. Untuk itu ia melakukan pengumpulan data. Berdasarkan
sumber data, pengumpulan dilaksanakan secara langsung ke masyarakat ( data subjek-
tif) dan tidak langsung ( data objektif)
bidan melalui identifikasi untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan masyarakat
di desanya, terutama kesehatan ibu dan anak. Untuk itu ia melakukan pengumpulan
data. Berdasarkan sumber data, pengumpulan dilaksanakan secara langsung ke mas-
yarakat ( data subjektif) dan tidak langsung ( data objektif)
B.	 Manajemen Kebidanan Komunitas
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
a.	 Data subjektif
Data subjektif diperoleh dari informasi
langsung diterima dari masyarakat. pengum-
pulan data subjektif dilakukan melalui waw-
ancara. Wawancara sebaiknya dilakukan pada
seluruh anggota masyarakat. akan tetapi hal ini
tidak mudah dilakukan oleh bidan.
Untuk mengetahui keadaan dan masalah kes-
ehatan masyarakat dilakukan wawancara ter-
hadap individu atau kelompok yang mewakili
masyarakat. sasaran wawancara adalah pemi-
mpin, tokoh masyarakat dan keluarga yang di-
tentukan untuk mewakili masyarakat.
Pemimpin atau tokoh masyarakat di desa, misalnya Kepala Desa, tokoh agama, tokoh
adat, orang yang dituakan dan guru. Pemimpin masyarakat adalah orang yang berpen-
garuh di masyarakat dan dapat menggerakkan masyarakat melakukan suatu kegiatan
atau aktifitas. Tokoh masyarakat adalah orang yang memiliki keahlian tertentu, dihor-
mati dan mengenal situasi masyarakat di daerahnya.
Pemimpin adalah juga tokoh masyarakat. tokoh masyarakat dapat menjadi pemimpin
masyarakat akan tetapi tidak semua tokoh masyarakat dapat menjadi pemimpin.
Gambar 20. Wawancara
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada pemimpin dan
tokoh masyarakat antara lain sebagai berikut :
- Bagaimana Bapak/Ibu menentukan bahwa seseorang dalam
kesadaan sehat?
- Bagaimana Bapak/Ibu memastikan bahwa seorang itu dalam
keadaan sehat?
- Penyakit-penyakit apa saja yang Bapak/Ibu temukan atau
dengar pada ibu dan anak balita?
- Apa penyebabnya menurut Bapak/Ibu?
- Pengaruh-pengaruh apa saja yang dapat mengganggu
kesehatan ibu dan anak?
- Upaya apa yang dilakukan di desa untuk mengetahui
kesehatan ibu dan anak?
- Apakah Bapak/Ibu mendukung upaya kesehatan yang
dilakukan oleh Pemerintah atau unit pelayanan kesehatan di
desa ini?
- Kegiatan-kegiatan upaya kesehatan apa yang menurut
Bapak/Ibu kurang dapat disetujui oleh masyarakat?
- Budaya atau adat istiadat apa saja yang sangat erat kaitan
dan pengaruhnya terhadap kesehatan ibu dan anak?
(upacara, selamatan, dan pantang-pantangan)?
- Apa penyebab kematian ibu yang melahirkan?
- Apa penyebab kematian bayi?
- Kemana masyarakat pertama kalinya meminta pertolongan
bila sakit?
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
	 Pertanyaan-pertanyaan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan dinamika
wawancara. Wawancara harus dilakukan secara rileks, terarah dan memberi hasil yang
optimal (efektif) dan tepat waktu (efisien). Mengingat pemimpin dan tokoh masyarakat
adalah orang yang terhormat di desanya, maka bidan harus pula mempunyai rasa hor-
mat dan tidak menggurui selama dilakukan wawancara.
	 Berhasil atau tidaknya melaksanakan wawancara akan mempengaruhi tinda-
kan bidan selanjutnya. Bila wawancara menimbulkan kesan yang positif, maka kegia-
tan bidan akan berjalan lancar selanjutnya, karena kesan yang baik tersebut akan men-
dorong pemimpin dan tokoh masyarakat untuk mendukung upaya yang dilakukan oleh
bidan. Sebaliknya, bila wawancara gagal atau menimbulkan kesan yang kurang baik,
hambatan-hambatan akan banyak dijumpai dalam melaksanakan upaya kesehatan
ibu dan anak di desa. Dukungan pemimpin dan tokoh masyarakat diperlukan untuk
memperoleh keberhasilan dalam kegiatan peningkatan kesehatan ibu dan anak balita
di desa.
	 Sasaran wawancara bidan lainnya adalah kelompok masyarakat yaitu keluarga.
Keluarga yang akan diwawancarai ditentukan sebelumnya. Misalnya, bila di suatu desa
terdapat 500 keluarga, maka sasaran wawancara adalah 50 keluarga (10% dari jumlah
seluruh keluarga). Keluarga yang akan diwawancarai diupayakan tersebar di seluruh
wilayah desa.
Penentuan keluarga yang akan diwawancarai itu dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Di dalam kertas kecil dituliskan keluarga yang akan
diwawancarai dan kemudian digulung.
- Kertas-kertas tersebut kemudian dikumpulkan dan diaduk
di dalam suatu wadah.
- Dari kumpulan kertas tergulung itu diambil 50 gulungan.
- Gulungan yang diambil adalah sasaran wawancara yang
mewakili masyarakat di desa.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
Untuk kelancaran wawancara, pertanyaan-pertanyaan
disusun terlebih dahulu. Pertanyaan tersebut mencakup :
- Identitas dari suatu keluarga
- Keadaan kesehatan keluarga
- Pandangan keluarga terhadap kesehatan
- Kemana anggota keluarga meminta pertolongan bila
sakit
- Kemana ibu memeriksakan kehamilannya
- Kemana ibu meminta pertolongan bila bersalin
- Apakah anggota keluarga mendapat imunisasi
- Penyakit-penyakit apa yang pernah diderita anggota
keluarga
- Adat kebiasaan keluarga terhadap ibu hamil dan anak
yang dilahirkan
- Orang yang berpengaruh atau pengambil keputusan di
lingkungan keluarga
b.	 Data Objektif
Data objektif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi, pemeriksaan dan penelaa-
han catatan keluarga, masyarakat dan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan oleh bidan
dalam mengumpulkan data objektif ini adalah mengumpulkan data atau catatan tentang
keadaan kesehatan desa dan pencatatan data keluarga sebagai sasaran pemeriksaan.
1)	 Data desa
Data tentang kesehatan desa dapat diperoleh dari kantor kepala desa. Informasi yang
diperlukan untuk mengetahui keadaan kesehatan desa adalah sebagai berikut:
a)	 Wilayah Desa
-	 Luas
-	 Keadaan geografi (pegunungan, pantai, rawa-rawa dan sebagainya)
-	 Jarak desa dan fasilitas kesehatan serta pemerintahan
b)	Penduduk
-	Jumlah
-	 Komposisi Penduduk (berdasarkan jumlah dan jenis kelamin)
-	 Jumlah keluarga
-	 Mata pencaharian penduduk (jenis pekerjaan berdasarkan persentase)
-	 Pertumbuan penduduk
-	 Dinamika penduduk (perpindahan, transmigrasi)
c)	 Status kesehatan
-	 Angka kematian (umum, ibu melahirkan, bayi dan anak balita)
-	 Jenis dan angka kesakitan (terutama pada ibu dan anak balita)
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
d)	 Keadaan lingkungan
-	 Jumlah sarana air minum
-	 Jumlah jamban keluarga
-	 Pembuangan sampah dan kotoran
-	 Pembuangan limbah
-	 Kondisi rumah
e)	 Sosial ekonomi
-	 Pendidikan (berdasarkan sekolah dasar, sekolah menengah dan pendidikan ting-
gi)
-	 Pendapatan per kapita (rata-rata) penduduk
-	 Organisasi dari lembaga swadaya masyarakat yang ada
-	 Media TV dan komunikais yang dimiliki oleh masyarakat (surat kabar, radio, 		
	 televisi, telepon dan sebagainya)
2)	 Data Keluarga
Informasi tentang kesehatan keluarga dapat diperoleh di kantor desa. Di kantor terse-
but dapat diperoleh tentang nama anggota dan susunan keluarga, catatan kematian,
dan kelahiran serta hasil-hasil sensus.
Untuk melengkapi data keluarga ini sebaiknya dilakukan survey dengan sampel pop-
ulasi seperti dicontohkan pada kasus sebelumnya (10% dari jumlah seluruh keluarga).
Untuk pengumpulan data objektif kesehatan keluarga dibuat lembar pengisian yang
berisikan berbagai hal yang perlu diobservasi dan diperiksa. Observasi dan pemerik-
saan yang perlu dilakukan oleh bidan terhadap keluarga adalah sebagai berikut :
a)	 Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu ibu, bayi dan anak balita
b)	 Pemeriksaan lingkungan keluarga (rumah, pekarangan, pembuangan sampah 	
	 dan kotoran)
2.	 Analisis dan perumusan masalah
Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka bidan melakukan analisis. Hasil analisis
tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan masalah kesehatan ibu dan anak
di komunitas.
a.	Analisis
Seluruh data yang dikumpulkan yang relevan digunakan sebagai bahan untuk analisis.
Tujuan analisis adalah menggunakan data-data yang terkumpul dan mencari kaitan
satu dengan lainnya sehingga ditemukan dari berbagai masalah. Melalui proses analisis
dapat ditemukan jawaban tentang :
1)	 Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan, keadaan 	
	 sosial budaya (perilaku), pelayanan kesehatan, serta faktor-faktor keturunan 		
	 yang berpengaruh terhadap kesehatan.
2)	 Masalah-masalah kesehatan (termasuk penyakit) ibu dan anak balita.
3)	 Masalah utama kesehatan ibu dan anak serta penyebabnya
4)	 Faktor-faktor pendukung dan penghambat bila upaya perbaikan kesehatan ibu 	
	 dan anak balita serta KB dilakukan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
Misalnya : Desa Krida berpenduduk 2.000 juta terdiri dari 350
keluarga, 80% petani bukan pemilik dan penduduk yang
beragama islam patuh pada guru Kiai. Sebagian besar
penduduk berpendidikan SD. Ibu melahirkan meninggal
akibat perdarahan. Sekitar 50% ibu hamil dalam keadaan
anemia. Bayi meninggal akibat infeksi pernafasan akut, diare
dan kejang-kejang (tetanus). Sebagian kecil ibu hamil (10%)
memeriksakan kesehatannya ke puskesmas atau tenaga
kesehatan. Pertolongan persalinan dilakukan oleh dukun
yang tidak terlatih. Sekitar 60% rumah tidak memiliki ventilasi
baik. sebagian besar penduduk (sekitar 70%) tidak
menggunakan jamban keluarga. Sumber air minum dan
sumur gali terbuka.
Contoh
b.	 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dapat ditentukan berdasarkan hasil analisis. Didalam rumusan mas-
alah mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah potensial.
Bila diambil contoh desa Krida seperti dikemukakan diatas maka perumusannya adalah
Desa Krida berpenduduk 2.000 juta dengan 350 keluarga, sebagian besar ibu mender-
ita anemia dan bayi menderita penyakit infeksi yang disebabkan oleh ketidaktahuan
tentang hidup sehat, yang dapat menimbulkan kematian pada ibu hamil, bersalin dan
kematian perinatal.
3.	 Rencana dan tindakan
Bila telah diketahui masalah utama kesehatan ibu dan anak serta penyebabnya, maka
disusun rencana dan tindakan yang dilakukan.
Rencana merupakan rancangan upaya yang disusun untuk mengetahui suatu masalah.
Tindakan dilakukan berdasarkan rencana yang telah disusun :
a.	Rencana
Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak di komunitas dapat di bagi
menjadi tujuan, rencana pelaksanaan dan evaluasi.
Tujuan ditetapkan dalam penyusunan rencana mencakup keadaan yang diharapkan
dapat dicapai, bila masalah telah terpecahkan. Misalnya untuk desa Krida. Ditetapkan
tujuannya adalah ditingkatkannya kesehatan ibu dan anak melalui pengurangan kasus
anemia pada ibu hamil dan penyakit infeksi pada bayi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Untuk pencapaian tujuan tersebut perlu ditetapkan sasaran misalnya : separuh ibu
hamil yang anemia dan bayi dengan penyakit infeksi serta keadaan sebelum dilakukan
tindakan pada tahun berikutnya.
Setelah tujuan dan sasaran ditentukan, maka disusun rencana pelaksanaan. Didalam
rencana pelaksanaan mencakup :
-	 Pemeliharaan kesehatan yang diberikan dan perbaikan gizi yang dilakukan
-	 Penyuluhan yang disampaikan kepada kelompok ibu, khusus untuk menjaga 		
	 kesehatan individu, ibu dan bayi
-	 Penyuluhan yang disampaikan kepada keluarga yang berkaitan dengan 		
	 perbaikan lingkungan
-	 Dukungan yang diharapkan dari sector/instansi lain termasuk pemimpin dan 	
	 tokoh masyarakat serta organisasi masyarakat
-	 Dukungan dari dukun dan kader kesehatan.
	 Untuk mengetahui hasil suatu upaya maka perlu ditentukan kriteria 			
	 keberhasilan. Kriteria ini ditetapkan didalam rencana evaluasi tercakup :
-	 Tingkat kesehatan ibu dan anak balita yang akan dicapai
-	 Cakupan pelayanan
-	 Frekuensi penyuluhan
-	 Partisipasi masyarakat dalam bentuk dukungan lembaga masyarakat, 			
	 pemimpin/tokoh masyarakat, dukun dan kader kesehatan.
b.	 Tindakan
Kegiatan yang dilakukan bidan komunitas mencakup pelaksanaan yang sesuai dengan
tujuan yang akan di capai.
	 Di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor perkembangan dan pe-
rubahan yang terjadi terhadap ibu, anak dan balita dan lingkungan. Tidak selalu upaya
yang dilakukan akan mencapai hasil yang diharapkan. Didalam pelaksanaan tndakan ti-
dak jarang ditemukan masalah dan hambatan. Bila ada masalah atauhambatan, segera
dilakukan pengkajian untuk mengambil langkah mengatasinya. Kemungkinan juga pen-
etapan tujuan tidak tepat. Bila hal ini terjadi maka perlu dilakukan modifikasi yang juga
menyebabkan perubahan dalam melaksanakan tindakan dan evalusi.
Observasi dan monitoring dilakukan oleh bidan secara berkala. Tingkat kegawat ma-
salah menentukan frekunsi observasi dan monitoring dilakukan oleh bidan. Pengen-
dalian dan pemantauan lebih sering dilakukan bila kegawat masalah tinggi. Observasi
dan monitoring dilakukan dapat secara langsung atau tidak langsung misalnya melalui
laporan dukun, kader kesehatan atau tenaga kesehatan lain baik lisa maupun tercatat.
4.	Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil
yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan, sebelumnya evaluasi dilakukan berdasar-
kan rencana tindakan dan evaluasi yang ditetapkan sebelumnya.
Suatu kegiatan dinyatakan berhasil bila hasil evaluasi menunjukkan data yang sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan tidak tercapai maka perlu dikaji kembali
penyebabnya.
Walaupun tujuan yang telah tercapai, bukan berarti tidak diperlukan pengkajian lebih
lanjut. Bila kegiatan berhasil mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam men-
gantisipasi kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan tersebut.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 4, apakah Anda sudah paham? Apa
yang dapat Anda petik dari materi tersebut ? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut.
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
Jika sudah paham kerjakan tes formatif, Anda bisa lanjut mengerjakan tes akhir modul,
jika Anda merasa sudah bida menguasai kesleuruhan isi modul yang dbuktikan dengan
jika nilai Anda mencapai 80. Jika belum, pelajari kembali bagian – bagian yang belum
Anda pahami.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Rangkuman
			 Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan yang
lengkap dan akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat dan dilakukan da-
lam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan). Dokumentasi
dapat digunakan sebagai bukti yangsah atas asuhan, sarana komunikasi, dan
sumber data.
			 Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan pendeka-
tan manajemen kebidanan. Penerapan manajemen kebidanan melalui proses
yang secara berurutan yaitu identifikasi masalah, analisis, dan perumusan ma-
salah, rencana dan tindakan pelaksanaan pelayanan dan evaluasi hasil tinda-
kan. Manajemen tindakan juga digunakan oleh bidan dalam menangani kese-
hatan ibu, anak, KB di komunitas. Berikut akan dijelaskan tentang penerapan
manajemen kebidanan di komunitas
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
13
Evaluasi
Formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !
1.	 Suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat
dan dilakukan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan)
disebut dengan…
a.	 Manajemen kebidanan
b.	Dokumentasi
c.	Administrasi
d.	Registasi
e.	Modul
2.	 Berikut merupakan salah satu dari fungsi dokumentasi…
a.	 Alat untuk menunjukkan adanya kesalahan
b.	 Rekaman tak resmi suatu kejadian
c.	 Bahan menyusun kronologis kejadian
d.	 Alat mengajukan gugatan
e.	 Bukti pendukung yang dapat diubah keasliannya
3.	 Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam dokumentasi adalah sebagai
berokut…
a.	 Tulisan yang salah cukup dicoret
b.	 Memberi setiap catatan kecil sebagai komentar tindakan
c.	 Koreksi dilakukan secara periodik
d.	 Hindari catatan yang bersifat umum
e.	 Penggunaan pensil dianjurkan
4.	 Metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-lang-
kah pemecahan masalah serta melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasien-
nya dari gangguan kesehatan dosebut dengan…
a.	 Manajemen kebidanan
b.	Dokumentasi
c.	Administrasi
d.	Registasi
e.	Modul
5.	 Bd. Dina baru mulai bertugas di Desa Melati. Untuk melaksanakan perannya se-
bagai seorang bidan komunitas yang baik, Bd. Dina harus mengatahui masalah yang
sedang terjadi di desanya. Oleh karena itu, sebagai proses identifikasi masalah, Bd.
Dina menanyakan secara langsung kepada Ketua RT permasalahan yang dihadapi
di Desa Melati. Data yang dikumpulkan oleh Bd. Dina termasuk dikategorikan da-
lam data…
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
a.	Sekunder
b.	Primer
c.	Subjektif
d.	Objektif
e.	Parsial
6.	 Wawancara yang dilakukan oleh Bd. Dina terhadap Ketua RT akan mempengaruhi
tindakan Bidan selanjutnya, hal ini disebabkan …
a.	 Dukungan pemimpin akan menentukan keberhasilan tindakan
b.	 Perlu izin dari Toma untuk keberlangsungan kegiatan
c.	 Toma merupakan pemimpin yang harus dipatuhi masyarakat
d.	 Toma wajib tahu yang terjadi di wilayahnya
e.	 Perlu agar toma menjadi kader kesehatan
7.	 Selain mewawancarai Tokoh masyarakat, Bd. Dina juga akan mewawancarai beber-
apa keluarga yang dianggap mewakili seluruh masyarakat desa. Untuk kelancaran
wawancara, pertanyaan yang diajukan mencakup
a.	 Pandangan keluarga yang satu terhadap keluarga lain
b.	 Pandangan keluarga terhadap kesehatan
c.	 Kemana ibu membeli obat jika sakit
d.	 Penyakit yang paling ditakuti keluarga
e.	 Usia anggota keluarga termuda
8.	 Setelah dilakukan pengumpulan data, baik data subjektif maupun objektif dari
suatu desa, dilakukanlah analisis dan perumusan masalah. Dalam proses analisis,
dapat ditemukan jawaban tentang…
a.	 Pandangan keluarga terhadap sistem pelayanan kesehatan
b.	 Jumlah akurat penduduk yang mengalami kesakitan
c.	 Masalah utama kesehatan ibu dan anak
d.	 Pandangan masyarakat terhadap toma
e.	 Status asuransi kesehatan masyarakat
Untuk soal 9 dan 10
Desa Mardika Puri berpenduduk 3.500 jiwa, terdiri dari 450 keluarga, 80% petani bukan
pemilik dan penduduk yang beragama islam patuh pada guru Kiai. Sebagian besar
penduduk berpendidikan SD. Sekitar 25% ibu hamil tidak memeriksakan kehamilan-
nya ke tenaga kesehatan. Tapi pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun
tak terlatih mencapai 70%. Terdapat 1 bayi meninggal akibat tetanus neonatorum
pada 1 bulan yang lalu. Sekitar 60% rumah tidak memiliki ventilasi baik. sebagian
besar penduduk (sekitar 70%) tidak menggunakan jamban keluarga. Sumber air
minum dan sumur gali terbuka.
9.	 Masalah kesehatan yang dihadapi oleh Desa Mardika Puri diantaranya adalah…
a.	 Sebagian besar penduduk beragama Islam
b.	 Sebagian besar penduduk berpendidikan SD
c.	 Sebagian besar penduduk bersalin di dukun tak terlatih
d.	 Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani buruh
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
15
e.	 Sebagian besar penduduk tidak memeriksakan kehamilannya
10.	 Rencana yang perlu disusun untuk menanggulangi masalah yang terjadi di Desa
Mardika Puri diantaranya adalah…
a.	 Penyuluhan tentang perbaikan gizi masyarakat
b.	 Penyuluhan tentang imunisasi Hb
c.	 Penyuluhan tentang imunisasi TT pada bayi
d.	 Penyuluhan tentang manfaat pemeriksaan kehamilan
e.	 Anjuran untuk bersalin di tenaga kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Handajani, Sutjiati Dwi. 2012. Kebidanan Komunitas. Konsep dan Manajemen Asuhan.
Jakarta: EGC
Karwati. 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Jakarta: Trans Info Media.
Meilani, Niken. 2013. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Buku Ajar: Kebidanan Komunitas. Teori dan Aplikasi dileng-
kapi Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika.
Syafrudin, Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Syahlan. 1996. Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
17
Penutup
Dengan berakhirnya Kegiatan Belajar 4 ini maka berakhir pula modul 4 tentang pelaksa-
naan program. Selamat Anda telah menyelesaikan modul 4. Diharapkan dengan bera-
khirnya modul ini Anda akan dapat menguasai kompetensi yang diharapkan pada awal
kegiatan belajar.
Setelah menyelesaikan Modul 4 ini, maka berakhir pula modul tentang teori kebidanan
komunitas yang sebelumnya telah dijelaskan bahwa akan diselesaikan dalam 4 modul.
Selanjutnya Anda akan mempelajari tentang modul praktikum yang akan Anda pelajari
dalam 4 modul . Berikut merupakan cara perhitungan nilai untuk mengetahui ketun-
tasan belajar Anda:
SELAMAT MENGERJAKAN TEST AKHIR MODUL. KAMI YAKIN ANDA
PASTI BISA!! GOOD LUCK !!
1.	 Setiap akhir pertemuan selesai, kerjakan soal-soal test yang terse-
dia dan yakinkan bahwa Anda mampu menjawabnya tanpa mem-
baca materi lagi
2.	 Setelah Anda menjawab , maka lakukan koreksi dengan bantuan
kunci jawaban yang tersedia.
3.	 Lakukan penilaian untuk diri sendiri dengan cara :
					 Jumlah soal benar 		
	
					 Jumlah soal
4.	 Ketuntasan pembelajaran tercapai apabila Anda berhasil
mendapatkan nilai 80
5.	 Apabila Anda belum bisa mencapai nilai minimal 80, maka ulangi
lagi untuk mempelajari materi dan Anda bisa menanyakan pada
Tutor Anda dan kerjakanlah Tes Akhir Modul
6.	 Bila Anda sudah berhasil, maka lanjutkan untuk ke pertemuan
berikutnya dan bila selesai maka Anda dapat pindah ke modul
berikutnya
UNTUK MENGETAHUI KETUNTASAN BELAJAR,
ANDA DAPAT MENILAI
DIRI SENDIRI DENGAN CARA :
X 100
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
D.Kunci Jawaban
Kegiatan Belajar 4
1. B
2. C
3. D
4. A
5. C
6. A
7. B
8. C
9. C
10. E
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
19
Test
Akhir Modul
1.	 Upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam rangka menumbuhkan moti-
vasi pada masyarakat untuk ikut terlibat secara aktif dalam menemukan, meren-
canakan dan memecahkan masalah, menggunakan sumber daya atau potensi yang
mereka miliki dalam upaya ke arah perubahan yang positif terhadap kesehatan ibu
dan anak disebut dengan…
a.	 Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat
b.	 Penjaminan kesejahteraan masyarakat
c.	UKBM
d.	Posyandu
e.	Paguyuban
2.	 Berikut yang merupakan tujuan dari digerakkan dan diberdayakannya suatu mas-
yarakat adalah untuk…
a.	 Meningkatnya ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah
b.	 Meningkatnya andil masyarakat terhadap peningkatan derajat KIA
c.	 Tenaga kesehatan lebih banyak diperlukan
d.	 Terbentuknya program baru yang lebih melibatkan masyarakat
e.	 Meringan beban tugas tenaga kesehatan
3.	 Siaga maternal dan neonatal adalah suatu kesiapsiagaan bidan dalam memberday-
akan masyarakat untuk mengatasi masalah–masalah kegawatdaruratan pada ibu
dan anak. Yang diharapkan unuk siaga adalah sebagai berikut, kecuali…
a.	 Masyarakat desa
b.	Suami
c.	Bidan
d.	Warga
e.	 Orang tua
4.	 Yang merupakan prinsip dari penggerakan pemberdayaan masyarakat dalam siaga
maternal adalah sebaga berikut…
a.	 Bertolak dari program pemerintah
b.	 Menganggap masyarakat sebagai objek kesehatan
c.	 Pengambil keputusan diserahkan kepada tenaga ahli
d.	 Mengurangi peran serta LSM dan fokus pada individu masyarakat
e.	 Menumbuhkan peran serta masyarakat dalam KIA
5.	 Strategi yang digunakan untuk menggerakan dan memberdayaan masyarakat di-
antaranya adalah…
a.	 Meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya peran seorang petugas medis
b.	 Mengurangi pemakaian fasilitas pelayanan kesehatan
c.	 Mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat
d.	 Menerapkan aturan tentang perbaikan kesehatan yang harus dipatuhi oleh warga
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
e.	 Menghilangkan budaya yang dapat menghambat keberhasilan program
6.	 Perhatikan pernyataan berikut:
1)	 Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
2)	 Survei Mawas Diri (SMD)
3)	 Pertemuan Tingkat Desa
4)	 Pendekatan Pembangunan Masyarakat Desa (PPMD)
Langkah berikut yang merupakan urutan langkah yang benar dari kegiatan penggera-
kan dan pemberdayaan siaga maternal dan neonatal meliputi:
a.	1-2-3-4
b.	1-2-3
c.	4-3-1-2
d.	3-2-1
e.	3-1-2-4
7.	 Kegiatan pengamatan masalah kesehatan maternal–neonatal secara terus me-
nerus dengan memperhatikan faktor risiko yang ada merupakan perngertian dari…
a.	 Surveilans epidemiologi
b.	 Musyawarah masyarakat desa
c.	 Survei mawas diri
d.	 Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat
e.	 Siaga maternal-neonatal
8.	 Bd. Mira menggerakkan dan memberdayakan masyarakat di desanya dengan
memberikan penyuluhan yang dianggap perlu untuk disampaikan sebagai salah
satu cara untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh warga. Tindakan
Bd. Mira merupakan salah satu upaya penggerakan dan pemberdayaan masyrakat
dengan menekankan unsur…
a.	 Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
b.	 Peningkatan akses pelayanan kesehatan
c.	 Peningkatan pengetahuan masyarakat
d.	 Peningkatan dukungan masyarakat
e.	 Peningkatan dukungan pemerintah
9.	 Bd. Tati ingin menggerakkan dan memberdayakan masyarakat yang berada pada
wilayah kerjanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bd. Tati mengarahkan agar se-
tiap ibu hamil di wilayahnya mempunyai tabungan bersalin (TABULIN) untuk kemu-
dian disimpan oleh salah satu warga yang telah dipilih dan dipercaya oleh warga
sendiri. Langkah Bd. Tati merupakan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat
dengan menekankan pada unsur…
a.	 Peningkatan kuantitas pelayanan kesehatan
b.	 Peningkatan akses pelayanan kesehatan
c.	 Peningkatan pengetahuan masyarakat
d.	 Peningkatan dukungan masyarakat
e.	 Peningkatan dukungan pemerintah
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
21
10.	Desa Wisma merupakan salah satu Desa Siaga Aktif, salah satu komponen yang
harus dimiliki oleh Desa Wisama sebaga Desa Siaga Aktif adalah…
a.	 Pelayanan kesehatan lanjut
b.	 Adanya UKBM
c.	 Surveilans berbasis masyarakat
d.	 Adanya jamban bersama
e.	 Toleransi terhadap warga perokok
11.	 Desa Airlangga merupakan desa siaga yang mempunyai kader kesehatan 10 orang,
forum desa selalu dilakukan tiap bulan, posyandu dan 4 UKBM lain berjalan secara
aktif dan 70% rumah warga sudah berperilaku hidup bersih dan sehat. Desa Air-
langga merupakan desa siaga dengan kategori…
a.	Perdana
b.	Pratama
c.	Madya
d.	Punama
e.	Mandiri
12.	 Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknnologi, dan pelayanan keseha-
tan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam
mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Tujuan pokok posyandu ada-
lah…
a.	 Penanganan pertama upaya rehabilitatif
b.	 Mengurangi angka kesakitan ibu dan anak
c.	 Penunjang keberhasilan program pemerintah
d.	 Pusat rujukan masyarakat terhadap kasus darurat
e.	 Pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
13.	 Berikut yang merupakan syarat dari terbentuknya sebuah Posyandu adalah…
a.	 Paling sedikit terdapat 50 orang balita
b.	 Paling sedikit terdapat 10 orang ibu hamil
c.	 Terdiri dari 150 Kepala Keluarga
d.	 Berada di tempat yang mudah diakses
e.	 Jarak antara kelompok rumah dan jumlah KK dalam tempat terpisah
14.	Dalam pelaksanaan Posyandu terdapat sistem 5 Meja yang dioperasikan untuk
memudahkan seetiap warga mendapatkan pelayanan kesehatan. Pengisian KMS
dilakukan di Meja…
a.	1
b.	2
c.	3
d.	4
e.	5
15.	 Posyandu Melati merupakan Posyandu yang frekuensi penimbangannya dilakukan
tiap 2 bulan sekali. Kader aktif berjumlah 4 orang, pencapaian sakupan 5 program
45%, dana sehat baru akan dicanangkan pada tahun yang akan datang. Posyandu
Melati termasuk dalam kategori Posyandu…
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
a.	Perdana
b.	Pratama
c.	Madya
d.	Purnama
e.	Mandiri
16.	Kelas ibu hamil adalah suatu kegiatan kelas dimana para ibu hamil yang belajar
bersama–sama dipandu oleh satu atau beberapa orang fasilitator terlatih. Tujuan
dari kelas ini adalah...
a.	 Meningkatkan sosialisasi ibu hamil
b.	 Meningkatkan kepercayaan ibu hamil terhadap kehamilannya
c.	 Meningkatkan peran serta orang tua dalam kehamilan anaknya
d.	 Mencegah terjadinya komplikasi kehamilan
e.	 Mengurangi nyeri yang akan didapat saat persalinan
17.	 Senam hamil sebaiknya dilakukan minimal pada usia kehamilan…
a.	 16 minggu
b.	 20 minggu
c.	 24 minggu
d.	 28 minggu
e.	 32 minggu
18.	 Maksimal jumlah ibu yang dikelompokkan dalam satu kelas ibu hamil adalah…
a.	 5 orang
b.	 10 orang
c.	 15 orang
d.	 20 orang
e.	 25 orang
19.	 Alat pemantauan KIA milik ibu/keluarga yang dapat digunakan pada semua fasilitas
pelayanan kesehatan dan merupakan bahan informasi cara menjaga dan merawat
kesehatan ibu dan anak disebut dengan…
a.	KMS
b.	 Buku KIA
c.	 Kartu Sehat
d.	 Kartu Ibu dan Anak
e.	 Maternity Chart
20.	 Berikut yang terdapat pada bagian ibu dalam Buku KIA, yaitu…
a.	 Berat bayi lahir
b.	KMS
c.	 Berat Bayi Lahir
d.	 Identitas keluarga
e.	 Tanda bahaya anak sakit
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
23
21.	 Berikut materi penyuluhan yang terdapat dalam Buku KIA, diantaranya adalah…
a.	 Cara pembuatan PASI
b.	 Cara menampung dan menyimpan ASI
c.	 Cara membuat makanan bayi
d.	 Efek samping imunisasi
e.	 Mendeteksi kelainan daya dengar dan lihat anak
22.	 Berikut yang merupakan sasaran tidak langsung Buku KIA adalah…
a.	Ibu
b.	Anak
c.	Kader
d.	 Ibu hamil fisiologis
e.	 Ibu hamil dengan komplikasi
23.	 Manfaat umum Buku KIA adalah untuk…
a.	 Deteksi dini adanya komplikasi
b.	 Menanggapi kebutuhan ibu hamil dan balita
c.	 Meningkatkan komunikasi antara ibu dan petugas
d.	 Instrument pencatatan dan pemantauan kesehatan
e.	 Catatan kesehatan lengkap sejak ibu hamil hingga anak usia 5 tahun
24.	 Untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, dibuatlah
terobosan baru oleh Menteri Kesehatan dengan penempelan stiker P4K. Singkatan
dari P4K adalah…
a.	 Perencanaan Persiapan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
b.	 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
c.	 Program Persiapan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
d.	 Program Pemeriksaan Kehamilan dan Perencanaan Persalinan
e.	 Program Pemeriksaan Kehamilan dan Persiapan Persalinan
25.	 Tujuan khusus dari diadakannya P4K adalah…
a.	 Keluarga memahami bahwa setiap persalinan beresiko
b.	 Menjamin persalinan yang bebas dari komplikasi
c.	 Berfungsinya perangkat desa dengan lebih baik
d.	 Menghindari biaya yang tidak perlu
e.	 Mengurangi kematian ibu dan bayi
26.	 Manfaat dari diadakannya P4K adalah untuk…
a.	 Syarat terbentuknya desa Siaga
b.	 Meningkat cakupan persalinan dengan tenaga non kesehatan
c.	 Menegaskan pebedaan antara bidan dengan dukun
d.	 Menjamin tidak terjadinya komplikasi
e.	 Mempercepat cakupan pelayananANC sesuai strandar
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
24
27.	Kesepakatan kesanggupan ibu hamil beserta suami dan keluarga atas kom-
ponen-komponen P4K dengan stiker adalah pengertian dari…
a.	Tabulin
b.	 Stiker P4K
c.	 Amanat persalinan
d.	 Mandat persalinan
e.	 Kontrak persalinan
28.	Berikut yang dilihat sebagai indikator pemantauan pelaksanaan P4K diantaranya
adalah…
a.	 Persantase akseptor KB baru
b.	 Persentase ibu hamil mendapat stiker
c.	 Persentase ibu hamil bersalin di yankes
d.	 Persentase ibu bersalin yang mengalami komplikasi
e.	 Persenitase ibu yang memeriksakan kehamilannya di yankes
29.	 Set modul yang menjelaskan secara rinci cara menerapkan proses keterpaduan pe-
layanan dalam menangani balita sakit yang datang ke fasilitas rawat jalan disebut
dengan...
a.	Posyandu
b.	Puskesmas
c.	MTBS
d.	 Protap (Prosedur Tetap)
e.	 Buku KIA
30.	 MTBS diperkenalkan pertamakali pada tahun…
a.	1997
b.	1998
c.	1999
d.	2000
e.	2001
Ana usia 4 tahun datang ke Puskesmas, mengeluh diare sejak 2 hari yang lalu,diperiksa
oleh Bd. Devi dengan menggunakan MTBS, saat dilakukan pemeriksaan tanda dan
gejala yang muncul, diperoleh diagnosa “diare tanpa dehidrasi”, diberikan terapi
cairan tambahan dan tablet zinc dianjurkan kembali 5 hari kemudian jika tidak ada
perubahan.
31.	 Yang termasuk dalam “input” dalam proses MTBS yaitu…
a.	Ana
b.	Diare
c.	 Periksa tanda dan gejala
d.	 Tablet zinc
e.	 Kunjungan ulang 5 hari
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
25
32.	 Yang termasuk dalam “proses” dalam proses MTBS yaitu…
a.	Ana
b.	Diare
c.	 Periksa tanda dan gejala
d.	 Tablet zinc
e.	 Kunjungan ulang 5 hari
33.	 Yang termasuk dalam “output” dalam proses MTBS yaitu…
a.	Ana
b.	Diare
c.	 Terapi cairan tambahan
d.	 Tablet zinc
e.	 Kunjungan ulang 5 hari
34.	 Yang bertanggung jawab dalam melakukan pemeriksaan dari penilaian, membuat
klasifikasi, mengambil tindakan serta melakukan konseling dengan dipandu buku
bagan dan tercatat dalam formulir pemeriksaan dalam proses MTBS adalah…
a.	 Case Manager
b.	 Kepala Puskesmas
c.	 Orang tua/ wali pasien
d.	Dokter
e.	Bidan
35.	 Yang membedakan antara pengobatan dalita sakit menggunakan MTBS dengan pe-
layanan pada umumnya adalah dari segi…
a.	 Jenis penyakit yang ditangani
b.	 Pasien yang ditangani
c.	 Terapi yang diberikan
d.	 Evaluasi yang dilakukan
e.	Konseling
36.	 Suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat
dan dilakukan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan)
disebut dengan…
a.	 Manajemen kebidanan
b.	Dokumentasi
c.	Administrasi
d.	Registasi
e.	Modul
37.	 Hal yang perlu diingat dalam penulisan dokumentasi salah satunya sebagai berikut,
yaitu…
a.	 Pendapat petugas merupakan informasi tambahan yang perlu ditulis
b.	 Tulis dengan penjelasan lengkap dan panjang lebar
c.	 Kritik yang bersifat memmbangun perlu dicatat
d.	 Koreksi kesalahan secara periodik
e.	 Catat hanya fakta
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
26
38.	 Manajemen kebidanan adalah metode yang digunakan oleh bidan dalam menentu-
kan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan
untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan. Berikut merupakan
langkah yang benar dalam suatu manajemen kebidanan komunitas adalah
a.	 Identifikasi masalah – perumusan masalah – analisis masalah – rencana – tindakan
- evaluasi
b.	 Identifikasi masalah – analisis masalah – perumusan masalah – rencana – tindakan
- evaluasi
c.	 Identifikasi masalah – analisis masalah – perumusan masalah –tindakan – rencana
- evaluasi
d.	 Analisis masalah – identifikasi masalah – perumusan masalah –rencana – tindakan
- evaluasi
e.	 Analisis masalah – identifikasi masalah – perumusan masalah– tindakan – rencana
- evaluasi
39.	 Saat melakukan sensus penduduk di wilayah desa binaannya, Bd. Tika mendapat-
kan bahwa jumlah penduduk yang ada desanya berjumlah 35.000 jiwa dengan 300
KK. Data yang didapatkan oleh Bd. Tika merupakan jenis data…
a.	Analitik
b.	Persuatif
c.	Subjetif
d.	Objektif
e.	 General/ umum
40.	 Berikut yang tergolong data subjektif adalah…
a.	 Luas wilayah
b.	 Jumlah penduduk
c.	 Angka kematian ibu
d.	 Wawancara dengan toma
e.	 Mata pencaharian penduduk
41.	 Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka bidan melakukan analisis. Hasil anal-
isis tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan masalah kesehatan ibu
dan anak di komunitas. Melalui proses analisis dapat ditemukan hal-hal berikut,
kecuali…
a.	 Penyebab masalah yang terjadi
b.	 Masalah kesehatan ibu dan anak
c.	 Cara mengatasi masalah yang terjadi
d.	 Faktor pendukung upaya perbaikan yang dilakukan
e.	 Hubungan penyakit dengan keadaan sosial budaya
Desa Taruma berpenduduk 2.500 jiwa terdiri dari 400 keluarga, 80% penduduk ber-
profesi sebagai nelayan. Kiai meruakan tokoh yang dianggap berpengaruh oleh
masyarakat desa. Sebagian besar penduduk berpendidikan SD. Di Desa Taruma,
merupakan sebuah tradisi setelah mentruasi pertama, remaja wanita akan segera
dinikahkan. Rata-rata usia nikah yang tercatat di Catatan Sipil berusia ± 13 tahun.
Ibu hamil melahirkan anak pertamanya rata-rata pada usia ± 15 tahun. Pemeriksaan
kehamilan dengan tenaga kesehatan mencapai 70%, persalinan dengan dukun juga
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
27
mencapai angka yang tinggi yaitu 75%. Penggunaan jamban dengan septik tank
sudah digunakan hamper di 80% rumah warga. Sumber air minum merupakan air
sumur dengan galian terbuka
42.	Dengan melihat kasus di atas, salah satu masalah yang terjadi Desa Taruma ada-
lah…
a.	 70% ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan dengan nakes
b.	 75% ibu hamil melakukan pertolongan persalinan dengan nakes
c.	 25% ibu hamil melakukan pertolongan persalinan dengan dukun
d.	 Penggunaan jamban dengan septic tank
e.	 Pernikahan usia dini
43.	 Desa Taruma merupakan wilayah binaan Bd. Dara. Yang harus dilakukan Bd. Dara
untuk mengatasi masalah yang ada di Desa Taruma antara lain…
a.	 Penyuluhan tentang pentingnya ANC yang teratur
b.	 Melarang kontak masyarakat dengan dukun
c.	 Memberikan sanksi pada dukun yang menolong persalinan
d.	 Melarang pernikahan yang terjadi di bawah usia 20 tahun
e.	 Penyuluhan tentang risiko menikah muda
44.	 Agar tindakan perbaikan terhadap masalah kesehatan yang terjadi di Desa Taruma
berhasil dengan baik, strategi yang sebaiknya digunakan oleh Bd. Dara adalah…
a.	 Pendekatan dengan Pak Kiai sebagai toma
b.	 Penyuluhan di setiap kegiatan kelompok desa
c.	 Menerapkan peraturan yang harus diikuti warga
d.	 Memberlakukan “punish” dan “reward” terhadap warga
e.	 Pemasangan poster kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah
45.	 Tindakan Bd. Dara dikatakan berhasil jika…
a.	 Penurunan pemeriksaan kehamilan dengan nakes
b.	 Kenaikan pemeriksaan kehamilan dengan nakes
c.	 Penurunan persalinan dengan nakes
d.	 Peningkatan usia menikah remaja wanita
e.	 Penurunan jumlah kehamilan dan persalinan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
28
KUNCI JAWABAN TES AKHIR MODUL
1. A 11. E 21.C 31.A 41.C
2. B 12. E 22.C 32.C 42.E
3. E 13. D 23.E 33.E 43.E
4. E 14. C 24.B 34.A 44.A
5. C 15. B 25.A 35.E 45.D
6. D 16. A 26.E 36.B
7. A 17. B 27.C 37.E
8. C 18. B 28.B 38.B
9. B 19. B 29.C 39.D
10. C 20. D 30.C 40.D
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
29
Daftar
Gambar
http://1.bp.blogspot.com/-ASrT8cWGS2M/UG66I2NRYUI/AAAAAAAAAOQ/9bWhpYT-
dhQ8/s1600/101_4636.JPG
http://3.bp.blogspot.com/-kcxSTdu9DdU/UkKyH9oP_XI/AAAAAAAAGCA/h46dN8icB-
sM/s1600/pelayanan+kb+gratis+di+Dungaliyo.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-T5ECZ82TxKo/UkLEigQs9yI/AAAAAAAAGCQ/Tfv03ICn61E/
s1600/pelayanan+kb+gratis1.jpg
http://2.bp.blogspot.com/-ImSd-slAxZ4/T7XBjAlIv8I/AAAAAAAAABg/sEuUjRfU2kg/
s1600/posyandu.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-MKgWT902xhE/UwQckYEzhZI/AAAAAAAAAbc/sj5mf5A-
NOU4/s1600/IMG_20140208_112540.jpg
http://www.aipmnh.org/web_id/images/gallery/posyandu/posyandu_3.jpg
http://www.aipmnh.org/web_id/images/gallery/posyandu/posyandu_4.jpg
http://www.aipmnh.org/web_id/images/gallery/posyandu/posyandu_19.jpg
http://kknm.unpad.ac.id/kudangwangi/files/2014/01/senam2.jpg
http://2.bp.blogspot.com/-F13D9c5R-ak/T0w4_2OD4mI/AAAAAAAAAH8/Hz60ps-
jqX9k/s1600/Foto0139.jpg
http://bkn.go.id/kanreg03/images/stories/donor%20darah%201.jpg
http://www.koranindependen.com/wp-content/uploads/2015/02/IMG_3588.jpg
http://rsalramelan.tnial.mil.id/media/ugd/recover-room.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-cS-n7cJx0T8/UXYxmb1S3cI/AAAAAAAAAxg/LGfn1L52e84/
s1600/desa+siaga+6.JPG
https://puskesmassungkai.files.wordpress.com/2012/12/img_0753.jpg
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
30
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...pjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidananModul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidananpjj_kemenkes
 
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4  monitoring dan evaluasiModul 3 kb 4  monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasipjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitasModul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitaspjj_kemenkes
 
Praktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 PosyanduPraktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 Posyandupjj_kemenkes
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitaspjj_kemenkes
 
Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 3
Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 3Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 3
Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 3Uwes Chaeruman
 
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...pjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...pjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmpjj_kemenkes
 
Kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan
Kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidananKb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan
Kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidananpjj_kemenkes
 
Modul 1 3 asuhan antenatal, asuhan
Modul 1 3 asuhan antenatal, asuhanModul 1 3 asuhan antenatal, asuhan
Modul 1 3 asuhan antenatal, asuhanpjj_kemenkes
 
Proposal kebidanan 1
Proposal kebidanan 1Proposal kebidanan 1
Proposal kebidanan 1Septi Azhari
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)pjj_kemenkes
 
Kerangka acuan kelas ibu hamil sdrja
Kerangka acuan kelas ibu hamil sdrjaKerangka acuan kelas ibu hamil sdrja
Kerangka acuan kelas ibu hamil sdrjaramanityaikhsanmaula
 
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pmsMakalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pmsSentra Komputer dan Foto Copy
 
PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN DI KOMUNITAS, FASKES DAN PRAKTIK MANDIRI
PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN DI KOMUNITAS, FASKES DAN PRAKTIK MANDIRIPERAN BIDAN DALAM PELAYANAN DI KOMUNITAS, FASKES DAN PRAKTIK MANDIRI
PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN DI KOMUNITAS, FASKES DAN PRAKTIK MANDIRINunik Endang
 
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifasKb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifaspjj_kemenkes
 
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita), buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu  balita), buku kia dan stiker p4 kModul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu  balita), buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita), buku kia dan stiker p4 kpjj_kemenkes
 
Kb 1 peningkatan pelayanan antenatal
Kb 1 peningkatan pelayanan antenatalKb 1 peningkatan pelayanan antenatal
Kb 1 peningkatan pelayanan antenatalpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
 
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidananModul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
 
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4  monitoring dan evaluasiModul 3 kb 4  monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasi
 
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitasModul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
 
Praktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 PosyanduPraktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 Posyandu
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas
 
Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 3
Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 3Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 3
Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 3
 
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
 
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
 
Kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan
Kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidananKb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan
Kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan
 
Modul 1 3 asuhan antenatal, asuhan
Modul 1 3 asuhan antenatal, asuhanModul 1 3 asuhan antenatal, asuhan
Modul 1 3 asuhan antenatal, asuhan
 
Proposal kebidanan 1
Proposal kebidanan 1Proposal kebidanan 1
Proposal kebidanan 1
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
 
Kerangka acuan kelas ibu hamil sdrja
Kerangka acuan kelas ibu hamil sdrjaKerangka acuan kelas ibu hamil sdrja
Kerangka acuan kelas ibu hamil sdrja
 
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pmsMakalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
 
PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN DI KOMUNITAS, FASKES DAN PRAKTIK MANDIRI
PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN DI KOMUNITAS, FASKES DAN PRAKTIK MANDIRIPERAN BIDAN DALAM PELAYANAN DI KOMUNITAS, FASKES DAN PRAKTIK MANDIRI
PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN DI KOMUNITAS, FASKES DAN PRAKTIK MANDIRI
 
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifasKb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
 
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita), buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu  balita), buku kia dan stiker p4 kModul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu  balita), buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita), buku kia dan stiker p4 k
 
Kb 1 peningkatan pelayanan antenatal
Kb 1 peningkatan pelayanan antenatalKb 1 peningkatan pelayanan antenatal
Kb 1 peningkatan pelayanan antenatal
 

Viewers also liked

Kb3 dokumentasi asuhan kehamilan
Kb3 dokumentasi asuhan kehamilanKb3 dokumentasi asuhan kehamilan
Kb3 dokumentasi asuhan kehamilanpjj_kemenkes
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...Warnet Raha
 
Modul 1 1 konsep dasar kebidanan
Modul 1 1 konsep dasar kebidananModul 1 1 konsep dasar kebidanan
Modul 1 1 konsep dasar kebidananpjj_kemenkes
 
Bagian Awal Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Awal Proposal Laporan Tugas AkhirBagian Awal Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Awal Proposal Laporan Tugas Akhirpjj_kemenkes
 
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
Penyusunan Laporan Tugas AkhirPenyusunan Laporan Tugas Akhir
Penyusunan Laporan Tugas Akhirpjj_kemenkes
 
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas AkhirBagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhirpjj_kemenkes
 
Kb 3 memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi, anemia dan imunisas
Kb 3 memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi, anemia dan imunisasKb 3 memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi, anemia dan imunisas
Kb 3 memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi, anemia dan imunisaspjj_kemenkes
 
Penilaian Proposal dan Hasil LTA
Penilaian Proposal dan Hasil LTAPenilaian Proposal dan Hasil LTA
Penilaian Proposal dan Hasil LTApjj_kemenkes
 
Praktikum Karya Tulis Ilmiah
Praktikum Karya Tulis IlmiahPraktikum Karya Tulis Ilmiah
Praktikum Karya Tulis Ilmiahpjj_kemenkes
 
Buku kader seri kesehatan anak
Buku kader seri kesehatan anakBuku kader seri kesehatan anak
Buku kader seri kesehatan anakMuh Saleh
 
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas AkhirBagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhirpjj_kemenkes
 
Praktikum 1 Deteksi Dini
Praktikum 1 Deteksi DiniPraktikum 1 Deteksi Dini
Praktikum 1 Deteksi Dinipjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Presentasi Proposal dan Hasil Laporan Tugas Akhir
Presentasi Proposal dan Hasil Laporan Tugas Akhir Presentasi Proposal dan Hasil Laporan Tugas Akhir
Presentasi Proposal dan Hasil Laporan Tugas Akhir pjj_kemenkes
 
Panduan Praktikum Role Play
Panduan Praktikum Role PlayPanduan Praktikum Role Play
Panduan Praktikum Role Playpjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Kb3 dokumentasi asuhan kehamilan
Kb3 dokumentasi asuhan kehamilanKb3 dokumentasi asuhan kehamilan
Kb3 dokumentasi asuhan kehamilan
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
 
Modul 1 1 konsep dasar kebidanan
Modul 1 1 konsep dasar kebidananModul 1 1 konsep dasar kebidanan
Modul 1 1 konsep dasar kebidanan
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Bagian Awal Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Awal Proposal Laporan Tugas AkhirBagian Awal Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Awal Proposal Laporan Tugas Akhir
 
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
Penyusunan Laporan Tugas AkhirPenyusunan Laporan Tugas Akhir
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas AkhirBagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
 
Kb 3 memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi, anemia dan imunisas
Kb 3 memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi, anemia dan imunisasKb 3 memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi, anemia dan imunisas
Kb 3 memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi, anemia dan imunisas
 
Uraian materi 1
Uraian materi 1Uraian materi 1
Uraian materi 1
 
Penilaian Proposal dan Hasil LTA
Penilaian Proposal dan Hasil LTAPenilaian Proposal dan Hasil LTA
Penilaian Proposal dan Hasil LTA
 
Praktikum Karya Tulis Ilmiah
Praktikum Karya Tulis IlmiahPraktikum Karya Tulis Ilmiah
Praktikum Karya Tulis Ilmiah
 
Buku kader seri kesehatan anak
Buku kader seri kesehatan anakBuku kader seri kesehatan anak
Buku kader seri kesehatan anak
 
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas AkhirBagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
Bagian Utama Proposal Laporan Tugas Akhir
 
Praktikum 1 Deteksi Dini
Praktikum 1 Deteksi DiniPraktikum 1 Deteksi Dini
Praktikum 1 Deteksi Dini
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Topic6 1
Topic6 1Topic6 1
Topic6 1
 
Presentasi Proposal dan Hasil Laporan Tugas Akhir
Presentasi Proposal dan Hasil Laporan Tugas Akhir Presentasi Proposal dan Hasil Laporan Tugas Akhir
Presentasi Proposal dan Hasil Laporan Tugas Akhir
 
Panduan Praktikum Role Play
Panduan Praktikum Role PlayPanduan Praktikum Role Play
Panduan Praktikum Role Play
 

Similar to PEMAHAMAN KOMUNITAS

Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitasModul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitaspjj_kemenkes
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolahpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Panduan komunitas
Panduan komunitas Panduan komunitas
Panduan komunitas heri stks
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balitapjj_kemenkes
 
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lokModul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lokBidangTFBBPKCiloto
 
Kb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatus
Kb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatusKb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatus
Kb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatuspjj_kemenkes
 
MATERI KELAS IBU HAMIL.pdf
MATERI KELAS IBU HAMIL.pdfMATERI KELAS IBU HAMIL.pdf
MATERI KELAS IBU HAMIL.pdfniken80
 
Kb 4 proses komunitas -
Kb 4   proses komunitas -Kb 4   proses komunitas -
Kb 4 proses komunitas -pjj_kemenkes
 
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)pjj_kemenkes
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Genderpjj_kemenkes
 
LAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docx
LAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docxLAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docx
LAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docxNurulAzizah292429
 
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan MedikKB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medikpjj_kemenkes
 
PENINGKATAN PELAKSANAAN IMD_SITI HAWA.pptx
PENINGKATAN PELAKSANAAN IMD_SITI HAWA.pptxPENINGKATAN PELAKSANAAN IMD_SITI HAWA.pptx
PENINGKATAN PELAKSANAAN IMD_SITI HAWA.pptxsuaidinspd88
 
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
Kpk.m2kb3   promosi kesehatanKpk.m2kb3   promosi kesehatan
Kpk.m2kb3 promosi kesehatanppghybrid4
 
Kb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakKb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakpjj_kemenkes
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remajapjj_kemenkes
 

Similar to PEMAHAMAN KOMUNITAS (20)

Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitasModul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Panduan komunitas
Panduan komunitas Panduan komunitas
Panduan komunitas
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
 
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lokModul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
 
Kb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatus
Kb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatusKb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatus
Kb 2 dokumentasi asuhan kebidanan neonatus
 
MATERI KELAS IBU HAMIL.pdf
MATERI KELAS IBU HAMIL.pdfMATERI KELAS IBU HAMIL.pdf
MATERI KELAS IBU HAMIL.pdf
 
Kb 4 proses komunitas -
Kb 4   proses komunitas -Kb 4   proses komunitas -
Kb 4 proses komunitas -
 
Modul 4 kb 1
Modul 4   kb 1Modul 4   kb 1
Modul 4 kb 1
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
 
LAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docx
LAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docxLAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docx
LAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docx
 
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan MedikKB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
 
PENINGKATAN PELAKSANAAN IMD_SITI HAWA.pptx
PENINGKATAN PELAKSANAAN IMD_SITI HAWA.pptxPENINGKATAN PELAKSANAAN IMD_SITI HAWA.pptx
PENINGKATAN PELAKSANAAN IMD_SITI HAWA.pptx
 
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
Kpk.m2kb3   promosi kesehatanKpk.m2kb3   promosi kesehatan
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
 
Kb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakKb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anak
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiipjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iipjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan ii
 

Recently uploaded

presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 

Recently uploaded (20)

presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 

PEMAHAMAN KOMUNITAS

  • 1. ASKEB KOMUNITAS MODUL PELAKSANAAN PROGRAM Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Rahayu Budi Utami Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 5 KEGIATAN BELAJAR IV DOKUMENTASI
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya kami dapat menyelesaikan Modul Asuhan Kebidanan Komunitas ini. Modul ini disusun dengan harapan dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas bagi mahasiswa yang mengikuti Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini. Kami menyadari keterbatasan kami selaku penulis, oleh karena itu demi pengembangan kreatifitas dan penyempurnaan modul ini, kami mengharapkan saran dan masukan dari pembaca maupun para ahli, baik dari segi isi, istilah serta pemaparannya. Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan usulan penelitian ini. Akhir kata, semoga modul ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Aamiin. Pontianak, Maret 2014 PENULIS Gambar : Pengecekan cabang bayi
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 Pendahuluan Saat ini Anda sudah mulai memasuki Modul 4 Asuhan Kebidanan Komunitas. Modul ini merupakan modul terakhir yang membahas tentang teori Asuhan Kebidanan Komunitas. Untuk modul berikutnya Anda akan mulai mempelajari Modul Praktikum. Pada modul yang lalu Anda telah mempelajari tentang Monitoring dan Evaluasi dalam Asuhan Kebidanan Komunitas, sekarang Anda akan mempelajari tentang program-pro- gram pemerintah berkaitan dengan kebidanan komunitas. Sasaran utama kebidanan komunitas adalah kesehatan ibu dan anak balita yang berada didalam keluarga dan masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai makh- luk sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, sosial budaya dan lingkungan sekitarnya. Kesehatan ibu dan anak tidak hanya sensitive dalam menentukan pembangunan kesehatan suatu Negara, tetapi juga merupakan in- vestasi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dimasa datang. Bidan merupakan tenaga kesehatan terdepan yang berperan aktif di Desa Siaga. Bidan harus mampu memberdayakan masyarakat untuk siaga maternal–neonatal, membantu masyarakat dalam mengenali masalah kesehatan maternal–neonatal dan menangani kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Penggerakan dan pemberdayaan masayarakat juga merupakan proses informasi secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tahu atau sadar dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan. Sasaran utama dari penggerakan dan pemberdayaan adalah individu dan keluarga serta kelompok masyarakat. Modul 4 berjudul program program pemerintah berkaitan dengan kebidanan komuni- tas, modul ini akan memberikan pemahaman kepada Anda tentang pelaksanan pro- gram – program pemerintah berkaitan dengan kebidanan komunitas. Modul ini dikemas dalam empat kegiatan belajar dan seluruhnya diberikan alokasi 6 jam pembelajaran, yang disusun dengan urutan sebagai berikut: Kegiatan Belajar 1 : Pemberdayaan Masyarakat dalam Siaga Maternal Neonatal Kegiatan Belajar 2 : Kelas Ibu (Bumil, Bufas, dan Balita) Buku Kia, stiker P4K Kegiatan Belajar 3 : MTBS/MTBM Kegiatan Belajar 4 : Dokumentasi Dalam mempersiapkan bidan yang terampil di Desa Siaga, khususnya Siaga ma- ternal dan neonatal, Institusi Pendidikan Kebidanan perlu menyiapkan sumber daya manusia kesehatan (bidan) yang kompeten, yang mampu menggalang kemitraan den- gan lintas sektor dan lintas program, baik teknis maupun menejerial. Sebagai pedoman dalam proses belajar mengajar yang terstandar untuk mempersiapkan tenaga bidan khususnya siaga maternal dan neonatal di desa SIAGA diperlukan bahan ajar siaga ma- ternal dan neonatal.
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 Kegiatan Belajar 4 Tujuan Pembelajaran Umum Pada Kegiatan Belajar yang lalu Anda telah belajar tentang MTBS. Dari Kegiatan Belajar 1 sampai dengan 3 Anda telah diiberikan contoh wujud dari pelaksanaan pro- gram komunitas di masyarakat. Sekarang kita masuki Kegiatan Belajar 4. Kegiatan Be- lajar ini akan membahas tentang Dokumentasi Asuhan Kebidanan Komunitas. Doku- mentasi asuhan kebidanan komunitas sangat penting bagi bidan dalam memberikan asuhan. Hal ini karena asuhan kebidanan yang di berikan kepada klien membutuhkan pencatatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menuntut tang- gung jawab dari berbagai permasalahan yang mungkin dialami oleh klien berkaitan dengan pelayanan yang diberikan. Dokumentasi kebidanan juga digunakan sebagai in- formasi tentang status kesehatan klien pada semua kegiatan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Manfaat dokumentasi kebidanan dapat dilihat dari berbagai aspek-aspek, seperti aspek administrasi, aspek hukum, aspek pendidikan, aspek penelitian, aspek ekonomi, dan aspek manajemen. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Dokumentasi Asuhan Kebidanan Komunitas silahkan pelajari Kegiatan Belajar 4. Di akhir kegiatan belajar Anda akan diberikan tes formatif yang akan menguji kemampuan Anda. Tujuan Pembelajaran Khusus DOKUMENTASI Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 4 diharapkan Anda dapat memahami ten- tang Dokumentasi Asuhan Kebidanan Komunitas Setelah mempelajari kegiatan belajar tiga Anda dapat : 1. Menjelaskan tentang Konsep Dasar Dokumentasi 2. Menjelaskan tentang Manajemen Kebidanan Komunitas Pokok - Pokok Materi Untuk memahami tentang kegiatan belajar 4 ini, yang Anda harus pahami terlebih da- hulu adalah: 1. Konsep Dasar Dokumentasi 2. Manajemen Kebidanan Komunitas
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 3 Uraian Materi 1. Pengertian Dokumentasi A. Konsep Dasar Dokumentasi Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat dan dilakukan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan) Definisi Dokumentasi 2. Fungsi Dokumentasi a. Sebagai bukti yang sah atas asuhan b. Sebagai sarana komunikasi c. Sebagai sumber data yang memberikan gambaran tentang kronologis kejadian dan kondisi d. Sebagai sumber data penting untuk pendidikan dan penelitian Fungsi Dokumentasi
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 3. Yang perlu diperhatikan dalam dokumentasi a. Jangan mencoret-coret tulisan yang salah b. Jangan memberi komentar/menulis hal yang bersifat mengkritik klien atau tenaga kesehatan lain. c. Koreksi terhadap kesalahan dibuat dengan segera mungkin d. Catat hanya fakta e. Semua catatan harus ditulis dengan tinta dan menggunakan bahasa yang lugas. f. Hindari catatan yang bersifat umum karena informasi yang spesifik tentang klien atau tentang keadaannya akan hilang. Ingat bahwa bidan bertanggung jawab atas informasi yang dicatatnya/ditulisnya. Perhatikan hal berikut Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan pendekatan ma- najemen kebidanan. Manajemen kebidanan adalah metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta melaku- kan tindakan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan. Penerapan manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan yaitu identi- fikasi masalah, analisis, dan perumusan masalah, rencana dan tindakan pelaksanaan pelayanan dan evaluasi hasil tindakan. Manajemen tindakan juga digunakan oleh bidan dalam menangani kesehatan ibu, anak, KB di komunitas. Berikut akan dijelaskan ten- tang penerapan manajemen kebidanan di komunitas. 1. Identifikasi Masalah Bidan yang bekerja di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di masyarakat yang berada di desanya. Sebagai pemberi pelayanan kesehatan, bidan melalui identifi- kasi untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan masyarakat di desanya, teruta- ma kesehatan ibu dan anak. Untuk itu ia melakukan pengumpulan data. Berdasarkan sumber data, pengumpulan dilaksanakan secara langsung ke masyarakat ( data subjek- tif) dan tidak langsung ( data objektif) bidan melalui identifikasi untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan masyarakat di desanya, terutama kesehatan ibu dan anak. Untuk itu ia melakukan pengumpulan data. Berdasarkan sumber data, pengumpulan dilaksanakan secara langsung ke mas- yarakat ( data subjektif) dan tidak langsung ( data objektif) B. Manajemen Kebidanan Komunitas
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 5 a. Data subjektif Data subjektif diperoleh dari informasi langsung diterima dari masyarakat. pengum- pulan data subjektif dilakukan melalui waw- ancara. Wawancara sebaiknya dilakukan pada seluruh anggota masyarakat. akan tetapi hal ini tidak mudah dilakukan oleh bidan. Untuk mengetahui keadaan dan masalah kes- ehatan masyarakat dilakukan wawancara ter- hadap individu atau kelompok yang mewakili masyarakat. sasaran wawancara adalah pemi- mpin, tokoh masyarakat dan keluarga yang di- tentukan untuk mewakili masyarakat. Pemimpin atau tokoh masyarakat di desa, misalnya Kepala Desa, tokoh agama, tokoh adat, orang yang dituakan dan guru. Pemimpin masyarakat adalah orang yang berpen- garuh di masyarakat dan dapat menggerakkan masyarakat melakukan suatu kegiatan atau aktifitas. Tokoh masyarakat adalah orang yang memiliki keahlian tertentu, dihor- mati dan mengenal situasi masyarakat di daerahnya. Pemimpin adalah juga tokoh masyarakat. tokoh masyarakat dapat menjadi pemimpin masyarakat akan tetapi tidak semua tokoh masyarakat dapat menjadi pemimpin. Gambar 20. Wawancara Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada pemimpin dan tokoh masyarakat antara lain sebagai berikut : - Bagaimana Bapak/Ibu menentukan bahwa seseorang dalam kesadaan sehat? - Bagaimana Bapak/Ibu memastikan bahwa seorang itu dalam keadaan sehat? - Penyakit-penyakit apa saja yang Bapak/Ibu temukan atau dengar pada ibu dan anak balita? - Apa penyebabnya menurut Bapak/Ibu? - Pengaruh-pengaruh apa saja yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan anak? - Upaya apa yang dilakukan di desa untuk mengetahui kesehatan ibu dan anak? - Apakah Bapak/Ibu mendukung upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah atau unit pelayanan kesehatan di desa ini? - Kegiatan-kegiatan upaya kesehatan apa yang menurut Bapak/Ibu kurang dapat disetujui oleh masyarakat? - Budaya atau adat istiadat apa saja yang sangat erat kaitan dan pengaruhnya terhadap kesehatan ibu dan anak? (upacara, selamatan, dan pantang-pantangan)? - Apa penyebab kematian ibu yang melahirkan? - Apa penyebab kematian bayi? - Kemana masyarakat pertama kalinya meminta pertolongan bila sakit?
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 Pertanyaan-pertanyaan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan dinamika wawancara. Wawancara harus dilakukan secara rileks, terarah dan memberi hasil yang optimal (efektif) dan tepat waktu (efisien). Mengingat pemimpin dan tokoh masyarakat adalah orang yang terhormat di desanya, maka bidan harus pula mempunyai rasa hor- mat dan tidak menggurui selama dilakukan wawancara. Berhasil atau tidaknya melaksanakan wawancara akan mempengaruhi tinda- kan bidan selanjutnya. Bila wawancara menimbulkan kesan yang positif, maka kegia- tan bidan akan berjalan lancar selanjutnya, karena kesan yang baik tersebut akan men- dorong pemimpin dan tokoh masyarakat untuk mendukung upaya yang dilakukan oleh bidan. Sebaliknya, bila wawancara gagal atau menimbulkan kesan yang kurang baik, hambatan-hambatan akan banyak dijumpai dalam melaksanakan upaya kesehatan ibu dan anak di desa. Dukungan pemimpin dan tokoh masyarakat diperlukan untuk memperoleh keberhasilan dalam kegiatan peningkatan kesehatan ibu dan anak balita di desa. Sasaran wawancara bidan lainnya adalah kelompok masyarakat yaitu keluarga. Keluarga yang akan diwawancarai ditentukan sebelumnya. Misalnya, bila di suatu desa terdapat 500 keluarga, maka sasaran wawancara adalah 50 keluarga (10% dari jumlah seluruh keluarga). Keluarga yang akan diwawancarai diupayakan tersebar di seluruh wilayah desa. Penentuan keluarga yang akan diwawancarai itu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : - Di dalam kertas kecil dituliskan keluarga yang akan diwawancarai dan kemudian digulung. - Kertas-kertas tersebut kemudian dikumpulkan dan diaduk di dalam suatu wadah. - Dari kumpulan kertas tergulung itu diambil 50 gulungan. - Gulungan yang diambil adalah sasaran wawancara yang mewakili masyarakat di desa.
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 7 Untuk kelancaran wawancara, pertanyaan-pertanyaan disusun terlebih dahulu. Pertanyaan tersebut mencakup : - Identitas dari suatu keluarga - Keadaan kesehatan keluarga - Pandangan keluarga terhadap kesehatan - Kemana anggota keluarga meminta pertolongan bila sakit - Kemana ibu memeriksakan kehamilannya - Kemana ibu meminta pertolongan bila bersalin - Apakah anggota keluarga mendapat imunisasi - Penyakit-penyakit apa yang pernah diderita anggota keluarga - Adat kebiasaan keluarga terhadap ibu hamil dan anak yang dilahirkan - Orang yang berpengaruh atau pengambil keputusan di lingkungan keluarga b. Data Objektif Data objektif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi, pemeriksaan dan penelaa- han catatan keluarga, masyarakat dan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam mengumpulkan data objektif ini adalah mengumpulkan data atau catatan tentang keadaan kesehatan desa dan pencatatan data keluarga sebagai sasaran pemeriksaan. 1) Data desa Data tentang kesehatan desa dapat diperoleh dari kantor kepala desa. Informasi yang diperlukan untuk mengetahui keadaan kesehatan desa adalah sebagai berikut: a) Wilayah Desa - Luas - Keadaan geografi (pegunungan, pantai, rawa-rawa dan sebagainya) - Jarak desa dan fasilitas kesehatan serta pemerintahan b) Penduduk - Jumlah - Komposisi Penduduk (berdasarkan jumlah dan jenis kelamin) - Jumlah keluarga - Mata pencaharian penduduk (jenis pekerjaan berdasarkan persentase) - Pertumbuan penduduk - Dinamika penduduk (perpindahan, transmigrasi) c) Status kesehatan - Angka kematian (umum, ibu melahirkan, bayi dan anak balita) - Jenis dan angka kesakitan (terutama pada ibu dan anak balita)
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 d) Keadaan lingkungan - Jumlah sarana air minum - Jumlah jamban keluarga - Pembuangan sampah dan kotoran - Pembuangan limbah - Kondisi rumah e) Sosial ekonomi - Pendidikan (berdasarkan sekolah dasar, sekolah menengah dan pendidikan ting- gi) - Pendapatan per kapita (rata-rata) penduduk - Organisasi dari lembaga swadaya masyarakat yang ada - Media TV dan komunikais yang dimiliki oleh masyarakat (surat kabar, radio, televisi, telepon dan sebagainya) 2) Data Keluarga Informasi tentang kesehatan keluarga dapat diperoleh di kantor desa. Di kantor terse- but dapat diperoleh tentang nama anggota dan susunan keluarga, catatan kematian, dan kelahiran serta hasil-hasil sensus. Untuk melengkapi data keluarga ini sebaiknya dilakukan survey dengan sampel pop- ulasi seperti dicontohkan pada kasus sebelumnya (10% dari jumlah seluruh keluarga). Untuk pengumpulan data objektif kesehatan keluarga dibuat lembar pengisian yang berisikan berbagai hal yang perlu diobservasi dan diperiksa. Observasi dan pemerik- saan yang perlu dilakukan oleh bidan terhadap keluarga adalah sebagai berikut : a) Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu ibu, bayi dan anak balita b) Pemeriksaan lingkungan keluarga (rumah, pekarangan, pembuangan sampah dan kotoran) 2. Analisis dan perumusan masalah Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka bidan melakukan analisis. Hasil analisis tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan masalah kesehatan ibu dan anak di komunitas. a. Analisis Seluruh data yang dikumpulkan yang relevan digunakan sebagai bahan untuk analisis. Tujuan analisis adalah menggunakan data-data yang terkumpul dan mencari kaitan satu dengan lainnya sehingga ditemukan dari berbagai masalah. Melalui proses analisis dapat ditemukan jawaban tentang : 1) Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan, keadaan sosial budaya (perilaku), pelayanan kesehatan, serta faktor-faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan. 2) Masalah-masalah kesehatan (termasuk penyakit) ibu dan anak balita. 3) Masalah utama kesehatan ibu dan anak serta penyebabnya 4) Faktor-faktor pendukung dan penghambat bila upaya perbaikan kesehatan ibu dan anak balita serta KB dilakukan.
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 9 Misalnya : Desa Krida berpenduduk 2.000 juta terdiri dari 350 keluarga, 80% petani bukan pemilik dan penduduk yang beragama islam patuh pada guru Kiai. Sebagian besar penduduk berpendidikan SD. Ibu melahirkan meninggal akibat perdarahan. Sekitar 50% ibu hamil dalam keadaan anemia. Bayi meninggal akibat infeksi pernafasan akut, diare dan kejang-kejang (tetanus). Sebagian kecil ibu hamil (10%) memeriksakan kesehatannya ke puskesmas atau tenaga kesehatan. Pertolongan persalinan dilakukan oleh dukun yang tidak terlatih. Sekitar 60% rumah tidak memiliki ventilasi baik. sebagian besar penduduk (sekitar 70%) tidak menggunakan jamban keluarga. Sumber air minum dan sumur gali terbuka. Contoh b. Rumusan Masalah Rumusan masalah dapat ditentukan berdasarkan hasil analisis. Didalam rumusan mas- alah mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah potensial. Bila diambil contoh desa Krida seperti dikemukakan diatas maka perumusannya adalah Desa Krida berpenduduk 2.000 juta dengan 350 keluarga, sebagian besar ibu mender- ita anemia dan bayi menderita penyakit infeksi yang disebabkan oleh ketidaktahuan tentang hidup sehat, yang dapat menimbulkan kematian pada ibu hamil, bersalin dan kematian perinatal. 3. Rencana dan tindakan Bila telah diketahui masalah utama kesehatan ibu dan anak serta penyebabnya, maka disusun rencana dan tindakan yang dilakukan. Rencana merupakan rancangan upaya yang disusun untuk mengetahui suatu masalah. Tindakan dilakukan berdasarkan rencana yang telah disusun : a. Rencana Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak di komunitas dapat di bagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan dan evaluasi. Tujuan ditetapkan dalam penyusunan rencana mencakup keadaan yang diharapkan dapat dicapai, bila masalah telah terpecahkan. Misalnya untuk desa Krida. Ditetapkan tujuannya adalah ditingkatkannya kesehatan ibu dan anak melalui pengurangan kasus anemia pada ibu hamil dan penyakit infeksi pada bayi.
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 Untuk pencapaian tujuan tersebut perlu ditetapkan sasaran misalnya : separuh ibu hamil yang anemia dan bayi dengan penyakit infeksi serta keadaan sebelum dilakukan tindakan pada tahun berikutnya. Setelah tujuan dan sasaran ditentukan, maka disusun rencana pelaksanaan. Didalam rencana pelaksanaan mencakup : - Pemeliharaan kesehatan yang diberikan dan perbaikan gizi yang dilakukan - Penyuluhan yang disampaikan kepada kelompok ibu, khusus untuk menjaga kesehatan individu, ibu dan bayi - Penyuluhan yang disampaikan kepada keluarga yang berkaitan dengan perbaikan lingkungan - Dukungan yang diharapkan dari sector/instansi lain termasuk pemimpin dan tokoh masyarakat serta organisasi masyarakat - Dukungan dari dukun dan kader kesehatan. Untuk mengetahui hasil suatu upaya maka perlu ditentukan kriteria keberhasilan. Kriteria ini ditetapkan didalam rencana evaluasi tercakup : - Tingkat kesehatan ibu dan anak balita yang akan dicapai - Cakupan pelayanan - Frekuensi penyuluhan - Partisipasi masyarakat dalam bentuk dukungan lembaga masyarakat, pemimpin/tokoh masyarakat, dukun dan kader kesehatan. b. Tindakan Kegiatan yang dilakukan bidan komunitas mencakup pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang akan di capai. Di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor perkembangan dan pe- rubahan yang terjadi terhadap ibu, anak dan balita dan lingkungan. Tidak selalu upaya yang dilakukan akan mencapai hasil yang diharapkan. Didalam pelaksanaan tndakan ti- dak jarang ditemukan masalah dan hambatan. Bila ada masalah atauhambatan, segera dilakukan pengkajian untuk mengambil langkah mengatasinya. Kemungkinan juga pen- etapan tujuan tidak tepat. Bila hal ini terjadi maka perlu dilakukan modifikasi yang juga menyebabkan perubahan dalam melaksanakan tindakan dan evalusi. Observasi dan monitoring dilakukan oleh bidan secara berkala. Tingkat kegawat ma- salah menentukan frekunsi observasi dan monitoring dilakukan oleh bidan. Pengen- dalian dan pemantauan lebih sering dilakukan bila kegawat masalah tinggi. Observasi dan monitoring dilakukan dapat secara langsung atau tidak langsung misalnya melalui laporan dukun, kader kesehatan atau tenaga kesehatan lain baik lisa maupun tercatat. 4. Evaluasi Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan, sebelumnya evaluasi dilakukan berdasar- kan rencana tindakan dan evaluasi yang ditetapkan sebelumnya. Suatu kegiatan dinyatakan berhasil bila hasil evaluasi menunjukkan data yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan tidak tercapai maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Walaupun tujuan yang telah tercapai, bukan berarti tidak diperlukan pengkajian lebih lanjut. Bila kegiatan berhasil mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam men- gantisipasi kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan tersebut.
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 11 Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 4, apakah Anda sudah paham? Apa yang dapat Anda petik dari materi tersebut ? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut. ……………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………. Jika sudah paham kerjakan tes formatif, Anda bisa lanjut mengerjakan tes akhir modul, jika Anda merasa sudah bida menguasai kesleuruhan isi modul yang dbuktikan dengan jika nilai Anda mencapai 80. Jika belum, pelajari kembali bagian – bagian yang belum Anda pahami.
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 Rangkuman Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat dan dilakukan da- lam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan). Dokumentasi dapat digunakan sebagai bukti yangsah atas asuhan, sarana komunikasi, dan sumber data. Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan pendeka- tan manajemen kebidanan. Penerapan manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan yaitu identifikasi masalah, analisis, dan perumusan ma- salah, rencana dan tindakan pelaksanaan pelayanan dan evaluasi hasil tinda- kan. Manajemen tindakan juga digunakan oleh bidan dalam menangani kese- hatan ibu, anak, KB di komunitas. Berikut akan dijelaskan tentang penerapan manajemen kebidanan di komunitas
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 13 Evaluasi Formatif Pilihlah satu jawaban yang paling tepat ! 1. Suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat dan dilakukan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan) disebut dengan… a. Manajemen kebidanan b. Dokumentasi c. Administrasi d. Registasi e. Modul 2. Berikut merupakan salah satu dari fungsi dokumentasi… a. Alat untuk menunjukkan adanya kesalahan b. Rekaman tak resmi suatu kejadian c. Bahan menyusun kronologis kejadian d. Alat mengajukan gugatan e. Bukti pendukung yang dapat diubah keasliannya 3. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam dokumentasi adalah sebagai berokut… a. Tulisan yang salah cukup dicoret b. Memberi setiap catatan kecil sebagai komentar tindakan c. Koreksi dilakukan secara periodik d. Hindari catatan yang bersifat umum e. Penggunaan pensil dianjurkan 4. Metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-lang- kah pemecahan masalah serta melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasien- nya dari gangguan kesehatan dosebut dengan… a. Manajemen kebidanan b. Dokumentasi c. Administrasi d. Registasi e. Modul 5. Bd. Dina baru mulai bertugas di Desa Melati. Untuk melaksanakan perannya se- bagai seorang bidan komunitas yang baik, Bd. Dina harus mengatahui masalah yang sedang terjadi di desanya. Oleh karena itu, sebagai proses identifikasi masalah, Bd. Dina menanyakan secara langsung kepada Ketua RT permasalahan yang dihadapi di Desa Melati. Data yang dikumpulkan oleh Bd. Dina termasuk dikategorikan da- lam data…
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 a. Sekunder b. Primer c. Subjektif d. Objektif e. Parsial 6. Wawancara yang dilakukan oleh Bd. Dina terhadap Ketua RT akan mempengaruhi tindakan Bidan selanjutnya, hal ini disebabkan … a. Dukungan pemimpin akan menentukan keberhasilan tindakan b. Perlu izin dari Toma untuk keberlangsungan kegiatan c. Toma merupakan pemimpin yang harus dipatuhi masyarakat d. Toma wajib tahu yang terjadi di wilayahnya e. Perlu agar toma menjadi kader kesehatan 7. Selain mewawancarai Tokoh masyarakat, Bd. Dina juga akan mewawancarai beber- apa keluarga yang dianggap mewakili seluruh masyarakat desa. Untuk kelancaran wawancara, pertanyaan yang diajukan mencakup a. Pandangan keluarga yang satu terhadap keluarga lain b. Pandangan keluarga terhadap kesehatan c. Kemana ibu membeli obat jika sakit d. Penyakit yang paling ditakuti keluarga e. Usia anggota keluarga termuda 8. Setelah dilakukan pengumpulan data, baik data subjektif maupun objektif dari suatu desa, dilakukanlah analisis dan perumusan masalah. Dalam proses analisis, dapat ditemukan jawaban tentang… a. Pandangan keluarga terhadap sistem pelayanan kesehatan b. Jumlah akurat penduduk yang mengalami kesakitan c. Masalah utama kesehatan ibu dan anak d. Pandangan masyarakat terhadap toma e. Status asuransi kesehatan masyarakat Untuk soal 9 dan 10 Desa Mardika Puri berpenduduk 3.500 jiwa, terdiri dari 450 keluarga, 80% petani bukan pemilik dan penduduk yang beragama islam patuh pada guru Kiai. Sebagian besar penduduk berpendidikan SD. Sekitar 25% ibu hamil tidak memeriksakan kehamilan- nya ke tenaga kesehatan. Tapi pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun tak terlatih mencapai 70%. Terdapat 1 bayi meninggal akibat tetanus neonatorum pada 1 bulan yang lalu. Sekitar 60% rumah tidak memiliki ventilasi baik. sebagian besar penduduk (sekitar 70%) tidak menggunakan jamban keluarga. Sumber air minum dan sumur gali terbuka. 9. Masalah kesehatan yang dihadapi oleh Desa Mardika Puri diantaranya adalah… a. Sebagian besar penduduk beragama Islam b. Sebagian besar penduduk berpendidikan SD c. Sebagian besar penduduk bersalin di dukun tak terlatih d. Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani buruh
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 15 e. Sebagian besar penduduk tidak memeriksakan kehamilannya 10. Rencana yang perlu disusun untuk menanggulangi masalah yang terjadi di Desa Mardika Puri diantaranya adalah… a. Penyuluhan tentang perbaikan gizi masyarakat b. Penyuluhan tentang imunisasi Hb c. Penyuluhan tentang imunisasi TT pada bayi d. Penyuluhan tentang manfaat pemeriksaan kehamilan e. Anjuran untuk bersalin di tenaga kesehatan
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika. Handajani, Sutjiati Dwi. 2012. Kebidanan Komunitas. Konsep dan Manajemen Asuhan. Jakarta: EGC Karwati. 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Jakarta: Trans Info Media. Meilani, Niken. 2013. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya. Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Buku Ajar: Kebidanan Komunitas. Teori dan Aplikasi dileng- kapi Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika. Syafrudin, Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC Syahlan. 1996. Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 17 Penutup Dengan berakhirnya Kegiatan Belajar 4 ini maka berakhir pula modul 4 tentang pelaksa- naan program. Selamat Anda telah menyelesaikan modul 4. Diharapkan dengan bera- khirnya modul ini Anda akan dapat menguasai kompetensi yang diharapkan pada awal kegiatan belajar. Setelah menyelesaikan Modul 4 ini, maka berakhir pula modul tentang teori kebidanan komunitas yang sebelumnya telah dijelaskan bahwa akan diselesaikan dalam 4 modul. Selanjutnya Anda akan mempelajari tentang modul praktikum yang akan Anda pelajari dalam 4 modul . Berikut merupakan cara perhitungan nilai untuk mengetahui ketun- tasan belajar Anda: SELAMAT MENGERJAKAN TEST AKHIR MODUL. KAMI YAKIN ANDA PASTI BISA!! GOOD LUCK !! 1. Setiap akhir pertemuan selesai, kerjakan soal-soal test yang terse- dia dan yakinkan bahwa Anda mampu menjawabnya tanpa mem- baca materi lagi 2. Setelah Anda menjawab , maka lakukan koreksi dengan bantuan kunci jawaban yang tersedia. 3. Lakukan penilaian untuk diri sendiri dengan cara : Jumlah soal benar Jumlah soal 4. Ketuntasan pembelajaran tercapai apabila Anda berhasil mendapatkan nilai 80 5. Apabila Anda belum bisa mencapai nilai minimal 80, maka ulangi lagi untuk mempelajari materi dan Anda bisa menanyakan pada Tutor Anda dan kerjakanlah Tes Akhir Modul 6. Bila Anda sudah berhasil, maka lanjutkan untuk ke pertemuan berikutnya dan bila selesai maka Anda dapat pindah ke modul berikutnya UNTUK MENGETAHUI KETUNTASAN BELAJAR, ANDA DAPAT MENILAI DIRI SENDIRI DENGAN CARA : X 100
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 D.Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 4 1. B 2. C 3. D 4. A 5. C 6. A 7. B 8. C 9. C 10. E
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 19 Test Akhir Modul 1. Upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam rangka menumbuhkan moti- vasi pada masyarakat untuk ikut terlibat secara aktif dalam menemukan, meren- canakan dan memecahkan masalah, menggunakan sumber daya atau potensi yang mereka miliki dalam upaya ke arah perubahan yang positif terhadap kesehatan ibu dan anak disebut dengan… a. Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat b. Penjaminan kesejahteraan masyarakat c. UKBM d. Posyandu e. Paguyuban 2. Berikut yang merupakan tujuan dari digerakkan dan diberdayakannya suatu mas- yarakat adalah untuk… a. Meningkatnya ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah b. Meningkatnya andil masyarakat terhadap peningkatan derajat KIA c. Tenaga kesehatan lebih banyak diperlukan d. Terbentuknya program baru yang lebih melibatkan masyarakat e. Meringan beban tugas tenaga kesehatan 3. Siaga maternal dan neonatal adalah suatu kesiapsiagaan bidan dalam memberday- akan masyarakat untuk mengatasi masalah–masalah kegawatdaruratan pada ibu dan anak. Yang diharapkan unuk siaga adalah sebagai berikut, kecuali… a. Masyarakat desa b. Suami c. Bidan d. Warga e. Orang tua 4. Yang merupakan prinsip dari penggerakan pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal adalah sebaga berikut… a. Bertolak dari program pemerintah b. Menganggap masyarakat sebagai objek kesehatan c. Pengambil keputusan diserahkan kepada tenaga ahli d. Mengurangi peran serta LSM dan fokus pada individu masyarakat e. Menumbuhkan peran serta masyarakat dalam KIA 5. Strategi yang digunakan untuk menggerakan dan memberdayaan masyarakat di- antaranya adalah… a. Meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya peran seorang petugas medis b. Mengurangi pemakaian fasilitas pelayanan kesehatan c. Mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat d. Menerapkan aturan tentang perbaikan kesehatan yang harus dipatuhi oleh warga
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 20 e. Menghilangkan budaya yang dapat menghambat keberhasilan program 6. Perhatikan pernyataan berikut: 1) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 2) Survei Mawas Diri (SMD) 3) Pertemuan Tingkat Desa 4) Pendekatan Pembangunan Masyarakat Desa (PPMD) Langkah berikut yang merupakan urutan langkah yang benar dari kegiatan penggera- kan dan pemberdayaan siaga maternal dan neonatal meliputi: a. 1-2-3-4 b. 1-2-3 c. 4-3-1-2 d. 3-2-1 e. 3-1-2-4 7. Kegiatan pengamatan masalah kesehatan maternal–neonatal secara terus me- nerus dengan memperhatikan faktor risiko yang ada merupakan perngertian dari… a. Surveilans epidemiologi b. Musyawarah masyarakat desa c. Survei mawas diri d. Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat e. Siaga maternal-neonatal 8. Bd. Mira menggerakkan dan memberdayakan masyarakat di desanya dengan memberikan penyuluhan yang dianggap perlu untuk disampaikan sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh warga. Tindakan Bd. Mira merupakan salah satu upaya penggerakan dan pemberdayaan masyrakat dengan menekankan unsur… a. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan b. Peningkatan akses pelayanan kesehatan c. Peningkatan pengetahuan masyarakat d. Peningkatan dukungan masyarakat e. Peningkatan dukungan pemerintah 9. Bd. Tati ingin menggerakkan dan memberdayakan masyarakat yang berada pada wilayah kerjanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bd. Tati mengarahkan agar se- tiap ibu hamil di wilayahnya mempunyai tabungan bersalin (TABULIN) untuk kemu- dian disimpan oleh salah satu warga yang telah dipilih dan dipercaya oleh warga sendiri. Langkah Bd. Tati merupakan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dengan menekankan pada unsur… a. Peningkatan kuantitas pelayanan kesehatan b. Peningkatan akses pelayanan kesehatan c. Peningkatan pengetahuan masyarakat d. Peningkatan dukungan masyarakat e. Peningkatan dukungan pemerintah
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 21 10. Desa Wisma merupakan salah satu Desa Siaga Aktif, salah satu komponen yang harus dimiliki oleh Desa Wisama sebaga Desa Siaga Aktif adalah… a. Pelayanan kesehatan lanjut b. Adanya UKBM c. Surveilans berbasis masyarakat d. Adanya jamban bersama e. Toleransi terhadap warga perokok 11. Desa Airlangga merupakan desa siaga yang mempunyai kader kesehatan 10 orang, forum desa selalu dilakukan tiap bulan, posyandu dan 4 UKBM lain berjalan secara aktif dan 70% rumah warga sudah berperilaku hidup bersih dan sehat. Desa Air- langga merupakan desa siaga dengan kategori… a. Perdana b. Pratama c. Madya d. Punama e. Mandiri 12. Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknnologi, dan pelayanan keseha- tan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Tujuan pokok posyandu ada- lah… a. Penanganan pertama upaya rehabilitatif b. Mengurangi angka kesakitan ibu dan anak c. Penunjang keberhasilan program pemerintah d. Pusat rujukan masyarakat terhadap kasus darurat e. Pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat 13. Berikut yang merupakan syarat dari terbentuknya sebuah Posyandu adalah… a. Paling sedikit terdapat 50 orang balita b. Paling sedikit terdapat 10 orang ibu hamil c. Terdiri dari 150 Kepala Keluarga d. Berada di tempat yang mudah diakses e. Jarak antara kelompok rumah dan jumlah KK dalam tempat terpisah 14. Dalam pelaksanaan Posyandu terdapat sistem 5 Meja yang dioperasikan untuk memudahkan seetiap warga mendapatkan pelayanan kesehatan. Pengisian KMS dilakukan di Meja… a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 15. Posyandu Melati merupakan Posyandu yang frekuensi penimbangannya dilakukan tiap 2 bulan sekali. Kader aktif berjumlah 4 orang, pencapaian sakupan 5 program 45%, dana sehat baru akan dicanangkan pada tahun yang akan datang. Posyandu Melati termasuk dalam kategori Posyandu…
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 22 a. Perdana b. Pratama c. Madya d. Purnama e. Mandiri 16. Kelas ibu hamil adalah suatu kegiatan kelas dimana para ibu hamil yang belajar bersama–sama dipandu oleh satu atau beberapa orang fasilitator terlatih. Tujuan dari kelas ini adalah... a. Meningkatkan sosialisasi ibu hamil b. Meningkatkan kepercayaan ibu hamil terhadap kehamilannya c. Meningkatkan peran serta orang tua dalam kehamilan anaknya d. Mencegah terjadinya komplikasi kehamilan e. Mengurangi nyeri yang akan didapat saat persalinan 17. Senam hamil sebaiknya dilakukan minimal pada usia kehamilan… a. 16 minggu b. 20 minggu c. 24 minggu d. 28 minggu e. 32 minggu 18. Maksimal jumlah ibu yang dikelompokkan dalam satu kelas ibu hamil adalah… a. 5 orang b. 10 orang c. 15 orang d. 20 orang e. 25 orang 19. Alat pemantauan KIA milik ibu/keluarga yang dapat digunakan pada semua fasilitas pelayanan kesehatan dan merupakan bahan informasi cara menjaga dan merawat kesehatan ibu dan anak disebut dengan… a. KMS b. Buku KIA c. Kartu Sehat d. Kartu Ibu dan Anak e. Maternity Chart 20. Berikut yang terdapat pada bagian ibu dalam Buku KIA, yaitu… a. Berat bayi lahir b. KMS c. Berat Bayi Lahir d. Identitas keluarga e. Tanda bahaya anak sakit
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 23 21. Berikut materi penyuluhan yang terdapat dalam Buku KIA, diantaranya adalah… a. Cara pembuatan PASI b. Cara menampung dan menyimpan ASI c. Cara membuat makanan bayi d. Efek samping imunisasi e. Mendeteksi kelainan daya dengar dan lihat anak 22. Berikut yang merupakan sasaran tidak langsung Buku KIA adalah… a. Ibu b. Anak c. Kader d. Ibu hamil fisiologis e. Ibu hamil dengan komplikasi 23. Manfaat umum Buku KIA adalah untuk… a. Deteksi dini adanya komplikasi b. Menanggapi kebutuhan ibu hamil dan balita c. Meningkatkan komunikasi antara ibu dan petugas d. Instrument pencatatan dan pemantauan kesehatan e. Catatan kesehatan lengkap sejak ibu hamil hingga anak usia 5 tahun 24. Untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, dibuatlah terobosan baru oleh Menteri Kesehatan dengan penempelan stiker P4K. Singkatan dari P4K adalah… a. Perencanaan Persiapan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi b. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi c. Program Persiapan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi d. Program Pemeriksaan Kehamilan dan Perencanaan Persalinan e. Program Pemeriksaan Kehamilan dan Persiapan Persalinan 25. Tujuan khusus dari diadakannya P4K adalah… a. Keluarga memahami bahwa setiap persalinan beresiko b. Menjamin persalinan yang bebas dari komplikasi c. Berfungsinya perangkat desa dengan lebih baik d. Menghindari biaya yang tidak perlu e. Mengurangi kematian ibu dan bayi 26. Manfaat dari diadakannya P4K adalah untuk… a. Syarat terbentuknya desa Siaga b. Meningkat cakupan persalinan dengan tenaga non kesehatan c. Menegaskan pebedaan antara bidan dengan dukun d. Menjamin tidak terjadinya komplikasi e. Mempercepat cakupan pelayananANC sesuai strandar
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 24 27. Kesepakatan kesanggupan ibu hamil beserta suami dan keluarga atas kom- ponen-komponen P4K dengan stiker adalah pengertian dari… a. Tabulin b. Stiker P4K c. Amanat persalinan d. Mandat persalinan e. Kontrak persalinan 28. Berikut yang dilihat sebagai indikator pemantauan pelaksanaan P4K diantaranya adalah… a. Persantase akseptor KB baru b. Persentase ibu hamil mendapat stiker c. Persentase ibu hamil bersalin di yankes d. Persentase ibu bersalin yang mengalami komplikasi e. Persenitase ibu yang memeriksakan kehamilannya di yankes 29. Set modul yang menjelaskan secara rinci cara menerapkan proses keterpaduan pe- layanan dalam menangani balita sakit yang datang ke fasilitas rawat jalan disebut dengan... a. Posyandu b. Puskesmas c. MTBS d. Protap (Prosedur Tetap) e. Buku KIA 30. MTBS diperkenalkan pertamakali pada tahun… a. 1997 b. 1998 c. 1999 d. 2000 e. 2001 Ana usia 4 tahun datang ke Puskesmas, mengeluh diare sejak 2 hari yang lalu,diperiksa oleh Bd. Devi dengan menggunakan MTBS, saat dilakukan pemeriksaan tanda dan gejala yang muncul, diperoleh diagnosa “diare tanpa dehidrasi”, diberikan terapi cairan tambahan dan tablet zinc dianjurkan kembali 5 hari kemudian jika tidak ada perubahan. 31. Yang termasuk dalam “input” dalam proses MTBS yaitu… a. Ana b. Diare c. Periksa tanda dan gejala d. Tablet zinc e. Kunjungan ulang 5 hari
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 25 32. Yang termasuk dalam “proses” dalam proses MTBS yaitu… a. Ana b. Diare c. Periksa tanda dan gejala d. Tablet zinc e. Kunjungan ulang 5 hari 33. Yang termasuk dalam “output” dalam proses MTBS yaitu… a. Ana b. Diare c. Terapi cairan tambahan d. Tablet zinc e. Kunjungan ulang 5 hari 34. Yang bertanggung jawab dalam melakukan pemeriksaan dari penilaian, membuat klasifikasi, mengambil tindakan serta melakukan konseling dengan dipandu buku bagan dan tercatat dalam formulir pemeriksaan dalam proses MTBS adalah… a. Case Manager b. Kepala Puskesmas c. Orang tua/ wali pasien d. Dokter e. Bidan 35. Yang membedakan antara pengobatan dalita sakit menggunakan MTBS dengan pe- layanan pada umumnya adalah dari segi… a. Jenis penyakit yang ditangani b. Pasien yang ditangani c. Terapi yang diberikan d. Evaluasi yang dilakukan e. Konseling 36. Suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat dan dilakukan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan) disebut dengan… a. Manajemen kebidanan b. Dokumentasi c. Administrasi d. Registasi e. Modul 37. Hal yang perlu diingat dalam penulisan dokumentasi salah satunya sebagai berikut, yaitu… a. Pendapat petugas merupakan informasi tambahan yang perlu ditulis b. Tulis dengan penjelasan lengkap dan panjang lebar c. Kritik yang bersifat memmbangun perlu dicatat d. Koreksi kesalahan secara periodik e. Catat hanya fakta
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 26 38. Manajemen kebidanan adalah metode yang digunakan oleh bidan dalam menentu- kan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan. Berikut merupakan langkah yang benar dalam suatu manajemen kebidanan komunitas adalah a. Identifikasi masalah – perumusan masalah – analisis masalah – rencana – tindakan - evaluasi b. Identifikasi masalah – analisis masalah – perumusan masalah – rencana – tindakan - evaluasi c. Identifikasi masalah – analisis masalah – perumusan masalah –tindakan – rencana - evaluasi d. Analisis masalah – identifikasi masalah – perumusan masalah –rencana – tindakan - evaluasi e. Analisis masalah – identifikasi masalah – perumusan masalah– tindakan – rencana - evaluasi 39. Saat melakukan sensus penduduk di wilayah desa binaannya, Bd. Tika mendapat- kan bahwa jumlah penduduk yang ada desanya berjumlah 35.000 jiwa dengan 300 KK. Data yang didapatkan oleh Bd. Tika merupakan jenis data… a. Analitik b. Persuatif c. Subjetif d. Objektif e. General/ umum 40. Berikut yang tergolong data subjektif adalah… a. Luas wilayah b. Jumlah penduduk c. Angka kematian ibu d. Wawancara dengan toma e. Mata pencaharian penduduk 41. Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka bidan melakukan analisis. Hasil anal- isis tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan masalah kesehatan ibu dan anak di komunitas. Melalui proses analisis dapat ditemukan hal-hal berikut, kecuali… a. Penyebab masalah yang terjadi b. Masalah kesehatan ibu dan anak c. Cara mengatasi masalah yang terjadi d. Faktor pendukung upaya perbaikan yang dilakukan e. Hubungan penyakit dengan keadaan sosial budaya Desa Taruma berpenduduk 2.500 jiwa terdiri dari 400 keluarga, 80% penduduk ber- profesi sebagai nelayan. Kiai meruakan tokoh yang dianggap berpengaruh oleh masyarakat desa. Sebagian besar penduduk berpendidikan SD. Di Desa Taruma, merupakan sebuah tradisi setelah mentruasi pertama, remaja wanita akan segera dinikahkan. Rata-rata usia nikah yang tercatat di Catatan Sipil berusia ± 13 tahun. Ibu hamil melahirkan anak pertamanya rata-rata pada usia ± 15 tahun. Pemeriksaan kehamilan dengan tenaga kesehatan mencapai 70%, persalinan dengan dukun juga
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 27 mencapai angka yang tinggi yaitu 75%. Penggunaan jamban dengan septik tank sudah digunakan hamper di 80% rumah warga. Sumber air minum merupakan air sumur dengan galian terbuka 42. Dengan melihat kasus di atas, salah satu masalah yang terjadi Desa Taruma ada- lah… a. 70% ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan dengan nakes b. 75% ibu hamil melakukan pertolongan persalinan dengan nakes c. 25% ibu hamil melakukan pertolongan persalinan dengan dukun d. Penggunaan jamban dengan septic tank e. Pernikahan usia dini 43. Desa Taruma merupakan wilayah binaan Bd. Dara. Yang harus dilakukan Bd. Dara untuk mengatasi masalah yang ada di Desa Taruma antara lain… a. Penyuluhan tentang pentingnya ANC yang teratur b. Melarang kontak masyarakat dengan dukun c. Memberikan sanksi pada dukun yang menolong persalinan d. Melarang pernikahan yang terjadi di bawah usia 20 tahun e. Penyuluhan tentang risiko menikah muda 44. Agar tindakan perbaikan terhadap masalah kesehatan yang terjadi di Desa Taruma berhasil dengan baik, strategi yang sebaiknya digunakan oleh Bd. Dara adalah… a. Pendekatan dengan Pak Kiai sebagai toma b. Penyuluhan di setiap kegiatan kelompok desa c. Menerapkan peraturan yang harus diikuti warga d. Memberlakukan “punish” dan “reward” terhadap warga e. Pemasangan poster kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah 45. Tindakan Bd. Dara dikatakan berhasil jika… a. Penurunan pemeriksaan kehamilan dengan nakes b. Kenaikan pemeriksaan kehamilan dengan nakes c. Penurunan persalinan dengan nakes d. Peningkatan usia menikah remaja wanita e. Penurunan jumlah kehamilan dan persalinan
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 28 KUNCI JAWABAN TES AKHIR MODUL 1. A 11. E 21.C 31.A 41.C 2. B 12. E 22.C 32.C 42.E 3. E 13. D 23.E 33.E 43.E 4. E 14. C 24.B 34.A 44.A 5. C 15. B 25.A 35.E 45.D 6. D 16. A 26.E 36.B 7. A 17. B 27.C 37.E 8. C 18. B 28.B 38.B 9. B 19. B 29.C 39.D 10. C 20. D 30.C 40.D
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 29 Daftar Gambar http://1.bp.blogspot.com/-ASrT8cWGS2M/UG66I2NRYUI/AAAAAAAAAOQ/9bWhpYT- dhQ8/s1600/101_4636.JPG http://3.bp.blogspot.com/-kcxSTdu9DdU/UkKyH9oP_XI/AAAAAAAAGCA/h46dN8icB- sM/s1600/pelayanan+kb+gratis+di+Dungaliyo.jpg http://3.bp.blogspot.com/-T5ECZ82TxKo/UkLEigQs9yI/AAAAAAAAGCQ/Tfv03ICn61E/ s1600/pelayanan+kb+gratis1.jpg http://2.bp.blogspot.com/-ImSd-slAxZ4/T7XBjAlIv8I/AAAAAAAAABg/sEuUjRfU2kg/ s1600/posyandu.jpg http://3.bp.blogspot.com/-MKgWT902xhE/UwQckYEzhZI/AAAAAAAAAbc/sj5mf5A- NOU4/s1600/IMG_20140208_112540.jpg http://www.aipmnh.org/web_id/images/gallery/posyandu/posyandu_3.jpg http://www.aipmnh.org/web_id/images/gallery/posyandu/posyandu_4.jpg http://www.aipmnh.org/web_id/images/gallery/posyandu/posyandu_19.jpg http://kknm.unpad.ac.id/kudangwangi/files/2014/01/senam2.jpg http://2.bp.blogspot.com/-F13D9c5R-ak/T0w4_2OD4mI/AAAAAAAAAH8/Hz60ps- jqX9k/s1600/Foto0139.jpg http://bkn.go.id/kanreg03/images/stories/donor%20darah%201.jpg http://www.koranindependen.com/wp-content/uploads/2015/02/IMG_3588.jpg http://rsalramelan.tnial.mil.id/media/ugd/recover-room.jpg http://3.bp.blogspot.com/-cS-n7cJx0T8/UXYxmb1S3cI/AAAAAAAAAxg/LGfn1L52e84/ s1600/desa+siaga+6.JPG https://puskesmassungkai.files.wordpress.com/2012/12/img_0753.jpg
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 30 Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS) 2015 Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS) 2015