2. PENDAHULUAN
Latar Belakang
lima upaya kesehatan masyarakat esensial di
puskesmas:
1. Upaya Kesehatan Gizi
2. Upaya Promosi Kesehatan
3. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular (P2M)
4. Upaya Kesehatan Lingkungan, dan
5. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB (KIA).
6. Upaya Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan
Kesehatan
◦ Kurang Energi dan Protein (KEP) pada anak masih
menjadi masalah gizi dan kesehatan masyarakat di
Indonesia.
.
3. Deteksi Dini
Screening dengan KMS=kartu Menuju
Sehat
Bawah Garis Merah
LILA=Lingkar Lengan atas. < 11,5 cm
untuk anak 6-59 bulan.
Data Berat Badan (Kg)
Data Panjang Badan atau Tinggi Badan
(Cm)
4.
5.
6. DEFINISI
Balita : Bawah Lima Tahun
BGM : Bawah Garis Merah
Gizi normal : -2 SD s.d +2 SD
Gizi kurang : antara -3 SD dan -2 SD
Gizi buruk : ≤ -3 SD
Gizi lebih : ≥ +2 SD
SD : Standar Deviasi
*Z score
8. Definisi
Gizi buruk adalah keadaan
kekurangan gizi yang disebabkan
oleh kurangnya asupan energi dan
protein dalam jangka waktu lama.
Mayoritas penderita gizi buruk
adalah anak - anak.
9. Definisi
Gizi buruk (tanpa komplikasi):
sangat kurus
edema (minimal pada kedua punggung kaki),
BB/PB atau BB/TB < -3 SD
LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan).
Gizi buruk dengan komplikasi
gizi buruk + tanda komplikasi medis:
anoreksia
pneumonia berat
anemia berat
demam sangat tinggi
penurunan kesadaran.
10. Gizi kurang :
BB/TB < -2 s/d -3 SD
LiLA 11,5 s/d 12,5 cm
tidak ada edema
napsu makan baik
tidak ada komplikasi medis.
Tatalaksana gizi buruk dapat dilakukan di
Puskesmas dengan perawatan (Puskesmas
Rawat Inap).
Pasien gizi buruk yang dimaksud disini adalah
anak usia balita (bawah lima tahun).
11. MASALAH GIZI
INFEKSI PENYAKITKONSUMSI ZAT GIZI
ASUHAN IBU
DAN
ANAK
PELAYANAN
KESEHATAN
KETERSEDIAAN PANGAN
DITINGKAT
RUMAH TANGGA
KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN
KETERSEDIAAN PANGAN
KESEMPATAN KERJA
KRISIS EKONOMI DAN POLITIK
12. Marasmus
Wajah spt orang tua
Rambut masih hitam
Iga gambang, sangat kurus
Atrofi otot,
Lemak sangat tipis/habis
14. Contoh kasus
Balita laki-laki usia 25 bulan, BB 6,7 Kg, TB 70
cm. Tampak sangat kurus, rambut kemerahan,
jarang, rambut mudah rontok, muka tampak tua
dari dapat anak seumurannya. Anak sudah dapat
bicara sesuai umurnya, berjalan dan berlari.
Riwayat lahir spontan di puskesmas, BBL 3000
gram. Langsung menangis.
Dari keterangan ibunya: anak mulai sulit naik
timbangan BB di umur 18 bulan. Anak sering
sakit batuk pilek, demam nglemeng, jika malam
keringatan sampai baju basah.
Riwayat keluarga : kakek batuk lama, sudah
berobat rutin 6 bulan di Puskesmas dan sudah
dinyatakan sembuh.
15. Lihat Z score
BB menurut TB balita laki laki usia 24-
60 bulan
TB 70 cm, BB 6,7 Kg
-3 SD -2 SD -1 SD Mean
6,8 7,3 7,9 8,6
Status Gizi : Gizi Buruk
16. Hal-hal Penting
Semua anak gizi buruk dianggap ada
“infeksi tersembunyi”
Mencari faktor resiko terjadinya gizi
buruk
1. Infeksi tersembunyi : TB anak, ISK,
penyakit bawaan lahir, gejala sisa dari
penyakit yag pernah diderita.
2. Asupan makanan
3. Pola asuh
4. Status ekonomi keluarga
18. Pemeriksaan yang dapat
dilakukan
Pemeriksaan fisik oleh dokter
Antropometri
Asupan gizi
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan urin
Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan penunjang sesuai
dengan advice dokter misal tes
mantoux, ronsen dada,
echocardiografi, dll
19. Perawatan
Rawat jalan : gizi buruk tanpa
komplikasi
Rawat inap : gizi buruk dengan
komplikasi dan gizi kurang dengan
komplikasi
20. 1
10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk
no Tindakan Fase
stabilisasi
Fase
transisi
Fase
rehabilit
asi
Fase
tindak
lanjut
H1-2 H3-7 Mg 2-6 Mg 7-26
1 Mencegah dan mengatasi
hipoglikemia
2 Mencegah dan mengatasi
hipotermia
3 Mencegah dan mengatasi
dehidrasi
4 Memperbaiki gangguan
keseimbangan elektrolit
5 mengobati Infeksi
6 memperbaiki kekurangan zat gizi
mikro
Tanpa Fe
7 Memberi makanan untuk stabilisasi
dan transisi
8 Memberi makanan tumbuh kejar
9 Memberikan stimulasi untuk
21. Sistem Scoring TB anak
parameter 0 1 2 3 sk
or
Kontak TB Tidak
jelas
Laporan keluarga,
BTA – atau tidak
tahu atau tidak
jelas
BTA
+
Uji tuberculin negatif +
Status gizi baik kurang buruk
Demam tanpa
sebab yang jelas
>2 minggu
Batuk ≥3 minggu
Pemebesaran
kelenjar limfe koli,
axila, inguinal
≥1cm,
jumlah >1,
tidak nyeri
Pembengkakan
tulang atau sendi
ada
Foto ronsen dada normal Sugestif TB
22. Catatan
1. Diagnosis dengan sistem scoring
ditegakkan oleh dokter
2. Batuk dimasukkan dalam skor setelah
disingkirkan penyebab batuk kronik
lainnya seperti asma, sinusitis dan lain-
lain
3. Jika didapatkan scrofuloderma (TB
pada kelenjar atau kulit, dapat langsung
didiagnosis TB.
4. Status gizi dinilai saat pasien datang
5. Foto ronsen dada bukan alat diagnostik
utama pada TB anak
23. Lanjutan catatan…..
6. Semua anak dengan reaksi cepat BCG
(reaksi lokal < 7 hari setelah ) harus
dievaluasi dengan sistem skoring TB
anak.
7. Anak didiagnosis TB jika jumlah skor
≥6, (skor maksimal 13)
8. Pasien usia Balita yang mendapat skor
5, di rujuk ke RS untuk evaluasi lebih
lanjut
9. Uji tuberculosis negatif (- ) belum tentu
anak tidak menderita TB karena pada
anak gizi buruk terjadi kekurangan
energi, sehingga tidak dapat
membentuk antibodi.