SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PENANGANAN
STUNTING
Nurul Shita Hapsari
Kabupaten Magelang
STUNTING
Stunting adalah kondisi ketika tinggi
badan anak lebih pendek daripada standar
usianya.
akibat kekurangan gizi dalam jangka
panjang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh
malnutrisi yang dialami ibu saat hamil
atau anak pada masa pertumbuhannya.
PENYEBAB STUNTING
Penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam
jangka panjang (kronis).
 Kekurangan asupan gizi ini bisa terjadi sejak
bayi masih di dalam kandungan karena ibu tidak
mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
 Anak yang kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi
selama masa tumbuh kembangnya juga bisa
mengalami stunting.
FAKTOR RISIKO STUNTING
IBU HAMIL MEMILIKI BEBERAPA KONDISI/FAKTOR
BERIKUT:
 Intrauterine growth restriction (IUGR)
 Perawakan pendek
 Berat badan ibu tidak naik selama kehamilan
 Tingkat pendidikan rendah
 Kemiskinan
 Tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk dan tidak
mendapatkan akses untuk air bersih
FAKTOR RISIKO STUNTING
PADA ANAK BEBERAPA KONDISI YANG
MENINGKATKAN RISIKONYA MENGALAMI STUNTINg:
 Mengalami penelantaran
 Tidak mendapatkan ASI eksklusif
 Mendapatkan gizi MPASI yang berkualitas buruk
 Menderita penyakit yang menghalangi penyerapan
nutrisi, seperti penyakit TBC, anemia, penyakit
jantung bawaan, dan infeksi kronis
GEJALA STUNTING
Gejala stunting sering tidak disadari, karena anak hanya
diduga memiliki tubuh yang pendek. Gejala stunting
umumnya bisa terlihat saat anak berusia 2 tahun
• Gejala yang menunjukkan anak mengalami stunting adalah:
• Tubuh anak lebih pendek dibandingkan standar tinggi badan anak
seusianya
• Berat badan anak bisa lebih rendah untuk anak seusianya
• Pertumbuhan tulang terhambat
• Mudah sakit
• Gangguan belajar
• Gangguan tumbuh kembang
Bila menderita penyakit kronis, anak dengan
stunting bisa mengalami sejumlah gejala berikut:
• Tidak aktif bermain
• Batuk kronis, demam, serta berkeringat malam hari
• Tubuh anak membiru ketika menangis (sianosis)
• Sering lemas
• Sesak napas
• Ujung jari berbentuk seperti tabuh (clubbing finger)
• Bayi tidak dapat menyusu dengan baik
KAPAN HARUS KE DOKTER
• Segera ke dokter jika tinggi badan anak Anda tampak lebih
pendek dari anak seusianya, terutama bila anak
mengalami gejala yang disebutkan di atas.
• Selain itu, pemeriksaan tinggi badan, berat badan, dan
tumbuh kembang anak perlu rutin dilakukan oleh dokter
atau diperiksa di posyandu.
• Bagi anak berusia di bawah 2 tahun, pemeriksaan perlu
dilakukan setiap 1–2 bulan sekali. Sementara itu,
pemeriksaan untuk anak usia di atas 2 tahun dilakukan
setiap 1 tahun sekali.
DIAGNOSIS STUNTING
Dokter akan melakukan tanya jawab seputar asupan
makan anak, riwayat pemberian ASI, riwayat
kehamilan dan persalinan, serta lingkungan tempat
tinggal anak. Setelah itu, dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik lengkap untuk melihat tanda-
tanda stunting pada anak.
• Meski demikian, pemeriksaan tersebut perlu
dilakukan beberapa kali untuk memastikan
apakah anak mengalami stunting.
Untuk memastikan diagnosis, dokter juga akan melakukan
pemeriksaan penunjang meliputi:
 Tes darah, untuk tuberkulosis, infeksi kronis, atau anemia
 Tes urine, untuk mendeteksi sel darah putih, yang bisa menjadi
tanda infeksi
 Pemeriksaan feses, untuk memeriksa infeksi parasit atau intoleransi
laktosa pada bayi atau anak-anak
 ECG atau USG jantung, untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan
 Rontgen dada, melihat kondisi jantung dan paru-paru
 Tes Mantoux, untuk mendiagnosis penyakit TBC
PENGOBATAN STUNTING
Penanganan stunting dapat meliputi :
• Mengobati penyakit yang mendasarinya, misalnya memberikan
obat-obatan antituberkulosis bila anak menderita TBC
• Memberikan nutrisi tambahan, berupa makanan yang kaya
protein hewani, lemak, dan kalori
• Memberikan suplemen, berupa vitamin A, zinc, zat besi, kalsium,
dan yodium
• Menyarankan keluarga untuk memperbaiki sanitasi dan
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), guna
mencapai keluarga yang sehat
KOMPLIKASI STUNTING
• Stunting yang tidak segera ditangani bisa
menyebabkan komplikasi berupa:
• Gangguan perkembangan otak anak
sehingga mengganggu proses belajar dan
menurunkan prestasinya
• Penyakit metabolik ketika dewasa, seperti
obesitas dan diabetes
• Anak sering sakit dan terkena infeksi
PENCEGAHAN STUNTING
Stunting bisa dicegah dengan menghindari faktor-faktor
yang dapat meningkatkan risikonya. Upaya yang bisa
dilakukan antara lain:
• Memenuhi asupan gizi yang cukup sebelum
merencanakan kehamilan dan selama kehamilan
• Mencukupi asupan gizi, terutama selama 1.000 hari
pertama kehidupan, yaitu sejak pembuahan sel telur
hingga anak berusia 2 tahun
• Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan
• Memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap
•TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptx

pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdfpptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
nanakartina
 
pptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptxpptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptx
aditya303791
 
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptxDETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
HajrinPajri1
 
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
sugiartysoepardi
 
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
MiraMarianaUlfah1
 
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptx
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptxBahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptx
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptx
uuusmanuu47
 

Similar to presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptx (20)

pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdfpptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
 
Stunting.pdf
Stunting.pdfStunting.pdf
Stunting.pdf
 
426910001-Promkes-Stunting.pptx
426910001-Promkes-Stunting.pptx426910001-Promkes-Stunting.pptx
426910001-Promkes-Stunting.pptx
 
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptxTAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
 
pptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptxpptstuntingniken-190927214831.pptx
pptstuntingniken-190927214831.pptx
 
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptxDETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
 
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
 
PENCEGAH STUNTING BAGI REMAJA PUTRA PPPP
PENCEGAH STUNTING BAGI REMAJA PUTRA PPPPPENCEGAH STUNTING BAGI REMAJA PUTRA PPPP
PENCEGAH STUNTING BAGI REMAJA PUTRA PPPP
 
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
 
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptx
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptxBahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptx
Bahan tayang PKB Non PNS_Percepatan Penurunan Stunting_edit-1.pptx
 
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
 
Gizi_Bayi_dan_Anak.pptx
Gizi_Bayi_dan_Anak.pptxGizi_Bayi_dan_Anak.pptx
Gizi_Bayi_dan_Anak.pptx
 
2.2. PPT Pendampingan Calon Pengantin.pptx
2.2. PPT Pendampingan Calon Pengantin.pptx2.2. PPT Pendampingan Calon Pengantin.pptx
2.2. PPT Pendampingan Calon Pengantin.pptx
 
STUNTING.pptx
STUNTING.pptxSTUNTING.pptx
STUNTING.pptx
 
MATERI PENYULUHAN.pptx
MATERI PENYULUHAN.pptxMATERI PENYULUHAN.pptx
MATERI PENYULUHAN.pptx
 
Dr. suparyanto, m.kes
Dr. suparyanto, m.kesDr. suparyanto, m.kes
Dr. suparyanto, m.kes
 
Gizi anak
Gizi anakGizi anak
Gizi anak
 
Gizi anak
Gizi anakGizi anak
Gizi anak
 
PPT MATERI STUNTING.pptx
PPT MATERI STUNTING.pptxPPT MATERI STUNTING.pptx
PPT MATERI STUNTING.pptx
 
Ppt MTBM 4.A-1.pptx_20240121_105420_0000.pptx
Ppt MTBM 4.A-1.pptx_20240121_105420_0000.pptxPpt MTBM 4.A-1.pptx_20240121_105420_0000.pptx
Ppt MTBM 4.A-1.pptx_20240121_105420_0000.pptx
 

Recently uploaded

KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 

presentasi senin 110922 stunting - bahan UPLOAD.pptx

  • 2. STUNTING Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih pendek daripada standar usianya. akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil atau anak pada masa pertumbuhannya.
  • 3. PENYEBAB STUNTING Penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang (kronis).  Kekurangan asupan gizi ini bisa terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan karena ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.  Anak yang kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi selama masa tumbuh kembangnya juga bisa mengalami stunting.
  • 4. FAKTOR RISIKO STUNTING IBU HAMIL MEMILIKI BEBERAPA KONDISI/FAKTOR BERIKUT:  Intrauterine growth restriction (IUGR)  Perawakan pendek  Berat badan ibu tidak naik selama kehamilan  Tingkat pendidikan rendah  Kemiskinan  Tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk dan tidak mendapatkan akses untuk air bersih
  • 5. FAKTOR RISIKO STUNTING PADA ANAK BEBERAPA KONDISI YANG MENINGKATKAN RISIKONYA MENGALAMI STUNTINg:  Mengalami penelantaran  Tidak mendapatkan ASI eksklusif  Mendapatkan gizi MPASI yang berkualitas buruk  Menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi, seperti penyakit TBC, anemia, penyakit jantung bawaan, dan infeksi kronis
  • 6. GEJALA STUNTING Gejala stunting sering tidak disadari, karena anak hanya diduga memiliki tubuh yang pendek. Gejala stunting umumnya bisa terlihat saat anak berusia 2 tahun • Gejala yang menunjukkan anak mengalami stunting adalah: • Tubuh anak lebih pendek dibandingkan standar tinggi badan anak seusianya • Berat badan anak bisa lebih rendah untuk anak seusianya • Pertumbuhan tulang terhambat • Mudah sakit • Gangguan belajar • Gangguan tumbuh kembang
  • 7. Bila menderita penyakit kronis, anak dengan stunting bisa mengalami sejumlah gejala berikut: • Tidak aktif bermain • Batuk kronis, demam, serta berkeringat malam hari • Tubuh anak membiru ketika menangis (sianosis) • Sering lemas • Sesak napas • Ujung jari berbentuk seperti tabuh (clubbing finger) • Bayi tidak dapat menyusu dengan baik
  • 8. KAPAN HARUS KE DOKTER • Segera ke dokter jika tinggi badan anak Anda tampak lebih pendek dari anak seusianya, terutama bila anak mengalami gejala yang disebutkan di atas. • Selain itu, pemeriksaan tinggi badan, berat badan, dan tumbuh kembang anak perlu rutin dilakukan oleh dokter atau diperiksa di posyandu. • Bagi anak berusia di bawah 2 tahun, pemeriksaan perlu dilakukan setiap 1–2 bulan sekali. Sementara itu, pemeriksaan untuk anak usia di atas 2 tahun dilakukan setiap 1 tahun sekali.
  • 9. DIAGNOSIS STUNTING Dokter akan melakukan tanya jawab seputar asupan makan anak, riwayat pemberian ASI, riwayat kehamilan dan persalinan, serta lingkungan tempat tinggal anak. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap untuk melihat tanda- tanda stunting pada anak. • Meski demikian, pemeriksaan tersebut perlu dilakukan beberapa kali untuk memastikan apakah anak mengalami stunting.
  • 10. Untuk memastikan diagnosis, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang meliputi:  Tes darah, untuk tuberkulosis, infeksi kronis, atau anemia  Tes urine, untuk mendeteksi sel darah putih, yang bisa menjadi tanda infeksi  Pemeriksaan feses, untuk memeriksa infeksi parasit atau intoleransi laktosa pada bayi atau anak-anak  ECG atau USG jantung, untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan  Rontgen dada, melihat kondisi jantung dan paru-paru  Tes Mantoux, untuk mendiagnosis penyakit TBC
  • 11. PENGOBATAN STUNTING Penanganan stunting dapat meliputi : • Mengobati penyakit yang mendasarinya, misalnya memberikan obat-obatan antituberkulosis bila anak menderita TBC • Memberikan nutrisi tambahan, berupa makanan yang kaya protein hewani, lemak, dan kalori • Memberikan suplemen, berupa vitamin A, zinc, zat besi, kalsium, dan yodium • Menyarankan keluarga untuk memperbaiki sanitasi dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), guna mencapai keluarga yang sehat
  • 12. KOMPLIKASI STUNTING • Stunting yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan komplikasi berupa: • Gangguan perkembangan otak anak sehingga mengganggu proses belajar dan menurunkan prestasinya • Penyakit metabolik ketika dewasa, seperti obesitas dan diabetes • Anak sering sakit dan terkena infeksi
  • 13. PENCEGAHAN STUNTING Stunting bisa dicegah dengan menghindari faktor-faktor yang dapat meningkatkan risikonya. Upaya yang bisa dilakukan antara lain: • Memenuhi asupan gizi yang cukup sebelum merencanakan kehamilan dan selama kehamilan • Mencukupi asupan gizi, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun • Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan • Memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap