Kasus seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang diduga menderita kusta. Dokter melakukan kunjungan rumah dan menemukan kondisi lingkungan yang tidak sehat serta anggota keluarga lain yang pernah sakit kusta. Penanganan kasus ini melibatkan diagnosis, pengobatan, serta upaya mencegah penyebaran penyakit melalui layanan kesehatan keluarga dan komunitas.
2. SKENARIO 4
Seorang bapak (45 tahun) membawa anaknya laki-laki yang
berumur 14 tahun ke Puskesmas untuk berobat.
Di punggung dan lengan anaknya terdapat bercak-bercak keputihan.
Dokter menduga anak ini terkena kusta karena ia berasal suatu
wilayah yang memang endemis kusta.
Dokter melakukan kunjungan rumah untuk memeriksa seluruh
anggota keluarga dan memeriksa kondisi rumahnya.
Keluarga bapak tersebut tinggal di rumah ukuran 4x4 m di
pemukiman padat penduduk. Lantai rumah sebagian masih tanah.
Sinar matahari sulit masuk ke dalam rumah. Keadaan rumah lembab.
Di rumah itu dihuni oleh 5 orang yang terdiri dari bapak, ibu, dan 3
orang anaknya yang masing-masing berumur 14 tahun (laki-laki), 9
tahun(perempuan), dan 6 tahun (laki-laki). Ternyata ibu dari anak-
anak tersebut pernah diobati kusta 3 tahun lalu tapi tidak selesai.
3. DEFINISI KUSTA
Berasal dari bahasa Sansekerta Kusthakumpulan
gejala-gejala kulit secara umum.
Kusta/Morbus Hansen
Penyakit menahun
Penyebab: Mycobacterium leprae
Sifat: intraselular obligat
4. EPIDEMIOLOGI
Epidemiologidistribusi frekuensi, faktor-faktor
yang menentukan kejadian penyakit, aplikasi
pengendalian
Epidemiology Triangle yang terdiri daripada:
agent
host
faktor lingkungan
Cara penularannya
5. EPIDEMIOLOGI : AGENT
Mycobacterium leprae
basil tahan asam
hidup intrasellular
mempunyai afinitas yang besar pada sel saraf
(Shwan cell) dan sel dari sistem retikulo endotelia
Di luar tubuh manusia (dalam kondisi tropis) kuman
kusta dari sekret nasal dapat bertahan 9 hari
Masa inkubasi 2-5 tahun (bisa lebih)
6. EPIDEMIOLOGI : HOST
ada kontak M. leprae pada host cuma sedikit yang
terjangkit kusta ini disebabkan kekebalan tubuh
Faktor fisiologik yg dapat meningkatkan perubahan
klinis penyakit kusta
-pubertas ,menopause, kehamilan
-faktor infeksi dan
-kekurangan gizi
Pejamu: 95% kebal, Cuma 5% terinfeksi
Yg tertular : cuma 30% menjadi sakit, 70% dapat
sembuh sendiri.
7. EPIDEMIOLOGI : HOST
Etnik dan suku
- Di Burma : etnik Burma sering tertular banding etnik
india
- Di Malaysia : etnik Cina (bnding melayu,india)
Sosio ekonomi rendah
Semua usia - tp byk pada usia muda dan produktif
Afrika – lelaki lebih tinggi
8. EPIDEMIOLOGI : LINGKUNGAN
tinggal di daerah endemik
tempat tidur yang tidak memadai (normal
3mx3m/orang)
air yang tidak bersih
asupan gizi yang buruk
sanitasi rumah yang kurang baik
kelembaban ruangan fasilitas
tidur bersama-sama
pakai pakaian dan handuk bergantian
BAB tidak di jamban
9. CARA PENULARAN
Sumber penularan: manusia
Sekret hidung, basil yang berasal dari sekret
hidung penderita yang sudah mengering, diluar
masih dapat hidup 2-9 x 24 jam (2-9 hari)
Saluran pernafasan atau inhalasi
Kontak kulit dengan kulit. (lama dan berulang)
Lewat luka
Air susu ibu (kuman kusta dapat ditemukan di kulit,
folikel rambut, kelenjar keringat dan air susu
10. PENDEKATAN DOKTER KELUARGA
Dokter keluarga = Dokter Praktek Umum (DPU) yang
menerapkan prinsip kedokteran keluarga:
1. First contact – pemberi pel. kes. pertama pd pasien
2. Personal care – ps bagian dr keluarga
3. Comprehensive – promotif,preventif,kuratif, rehabilitatif
4. Kolaborasi – kerjasama dgn pihak > kompeten
5. Koordinasi - atasi masalah dgn disiplin ilmu lain
6. Continuous care – patient-centered,udah sembuh masih
terusan
7. Prevention first – dilaksana sedini mungkin
8. Family oriented & Community oriented
9. Evidence Based Medicine (pertimbangan bukti ilmiah)
11. TUJUAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA
Tujuan umum
Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota
keluarga
Tujuan khusus
Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan
kedokteran yang efektif dan efisien.
12. PENEMUAN PASIEN
Pasif (sukarela)
Aktif
Kunjungan rumah pasien
dilakukan segera dan paling lambat 3 bulan
konseling sederhana dan pemeriksaan fisik pada
sasaran
membawa kartu pasien, alat-alat pemeriksaan dan
obat MDT
13. 5 LEVEL OF PREVENTION
sebelum sakit
- Health Promotion
- Specific Protection
Masa sakit
- Early Diagnosis and Prompt Treatment
- Disability Limitation
Akhir sakit
- Rehabilitatif
14. HEALTH PROMOTION
pendidikan kesehatan
-peningkatan gizi
-kebiasaan hidup (kongsi handuk)
-perbaikan sanitasi lingkungan (cara buang
sampah,air limbah, air rumah tangga)
Penyediaan makanan sehat cukup kualitas &
kuantitas
Pemeriksaan kesehatan berkala
Usaha kesehatan jiwa (rendah diri, disisih, kerja
terbatas)
16. EARLY DIAGNOSIS & PROMPT TREATMENT
1. Diagnosis
2. Gejala Klinis
3. Pemeriksaan (fisik n penunjang)
4. Pengobatan
17. DIAGNOSIS KUSTA
Afinitas pertama di SST (sistem saraf
tepi)kulitmukosa saluran napas bagian
atasorgan lain kecuali SSP.
Cardinal signs:
Kelainan (lesi) kulit yang mati
rasahipopigmentasi/eritema, anestesi.
Penebalan saraf tepi disertai gangguan fs.
sarafmati rasa, paresis, paralisis otot, kulit kering
dan retak-retak.
BTA dalam kerokan jaringan kulit (slit skin smear)
20. PEMERIKSAAN FISIK
-Inspeksi : makula saja, infiltrat saja atau keduanya
-Palpasi : jarum , rasa nyeri ; kapas , raba
Suhu , panas dingin
21. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Bakterioskopik
- Kerokan kulit
- Mukosa hidung (blow nose)
0 bila tidak ada BTA dalam 100
LP
1+ bila 1-10 BTA dalam 100 LP,
2+ bila 1-10 BTA dalam 10 LP,
3+ bila 1-10 BTA rata-rata
dalam 1 LP,
4+ bila 11-100 BTA rata-rata
dalam 1 LP,
5+ bila 101-1000 BTA rata-rata
dalam 1 LP,
6+ bila >1000 BTA rata-rata
dalam 1 LP.
2. Histopatologik
3. Serologi
- Uji MLPA (M. leprae
Particle Aglutination
- Uji ELISA
- ML dipstick (M. leprae
dipstick)
22. PENGOBATAN KUSTA
Tujuan pengobatan MDT (Multi Drug Therapy):
Memutuskan rantai penularan
Mencegah resistensi obat
Memperpendek masa pengobatan
Meningkatkan keteraturan berobat
Mencegah terjadinya cacat
23. TIPE PB
Jenis Obat < 5th 5-9 th 10-15 th > 15 th Keteranga
n
Rifampisin
Berdasarka
n berat
badan
300
mg/bulan
450
mg/bulan
600
mg/bulan
Minum di
depan
petugas
DDS/Daps
on
25
mg/bulan
50
mg/bulan
100
mg/bulan
Minum di
depan
petugas
25 mg/hari 50 mg/hari 100
mg/hari
Minum di
rumah
24. TIPE MB
Jenis Obat < 5th 5-9 th 10-15 th > 15 th Keteranga
n
Rifampisin
Berdasarka
n berat
badan
300
mg/bulan
450
mg/bulan
600
mg/bulan
Minum di
depan
petugas
Dapson
25
mg/bulan
50
mg/bulan
100
mg/bulan
Minum di
depan
petugas
25 mg/hari 50 mg/hari 100
mg/hari
Minum di
rumah
Lampren/
Klofazimin
100
mg/bulan
150
mg/bulan
300
mg/bulan
Minum di
depan
petugas
50 mg 2x
seminggu
50 mg
setiap 2
hari
50 mg per
hari
Minum di
rumah
25. DISABILITY LIMITATION
mencegahnya meluasnya penyakit sehingga menimbulkan
kecacatan
pakai sepatu - melindungi kaki
memakai sarung tangan – bila bekerja dengan benda
tajam/panas.
jika ada luka , memar atau lecet kecil rawat dan istirahat
bahagian tangan atau kaki itu sampai sembuh.
memakai kaca mata
tetes mata menggunakan saline, jika mata sangat kering
dan pada waktu rehat tutup mata dengan sepotong kain
basah.
jari tangan yang bengkok diusahakan sesering mungkin
meluruskan sendi-sendinya dan mencegah kekakuan lebih
berat.
Diajarkan cara perawatan kulit hari-hari.
memeriksa memar,luka/ulkus tangan dan kaki direndam
disikat dan diminyaki agar tidak kering dan pecah
27. PENUTUP
Penyakit kusta dipengaruhi banyak faktor, di
antaranya kontak langsung, pengobatan belum
tuntas, lingkungan, keadaan keluarga.
Regimen yang digunakan adalah MDT.
Peran kedokteran keluarga penting untuk
mewujudkan kesehatan dalam keluarga.