Dokumen tersebut membahas tentang gizi buruk pada anak, termasuk definisi, gejala, penyebab, dan status gizi balita di beberapa kabupaten di Jawa Barat. Gizi buruk pada anak ditandai dengan berat badan kurang, edema, dan gejala-gejala tertentu yang disebabkan oleh faktor pola makan, penyakit, atau kemiskinan. Status survei menunjukkan prevalensi gizi buruk tertinggi di Kabupaten Bogor dan
2.
Gizi buruk atau malnutrisi adalah suatu bentuk
terparah akibat kurang gizi menahun. Selain akibat
mengkonsumsi jenis makanan bernutrisi seimbang,
gizi buruk juga bisa disebabkan oleh penyakit
tertentu yang menyebabkan gangguan pencernaan
atau gangguan penyerapan zat makanan yang
penting untuk tubuh.
Definisi Gizi Buruk
3.
Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi tingkat berat
pada anak berdasarkan indeks berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB) <-3 SD dan atau ditemukan
tanda klinis marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-
kwashiorkor.
Marasmus adalah keadaan gizi buruk yang ditandai
dengan tampak sangat kurus , iga gambang, perut
cekung, wajah seperti orang tua dan kulit keriput.
Beberapa Pengertian Gizi
Buruk menurut Depkes RI
(2008)
4.
Kwashiorkor adalah keadaan gizi buruk yang ditandai
dengan edema seluruh tubuh terutama di punggung
kaki, wajah membulat dan sembab, perut buncit, otot
mengecil, pandangan mata sayu dan rambut tipis atau
kemerahan.
Masrmus-Kwashiorkor adalah keadaan gizi buruk
dengan tanda-tanda gabungan dari marasmus dan
kwashiorkor.
5.
Banyak faktor yang bisa mengakibatkan gangguan nurisi pada
anak seperti pola makan anak dan kurngnya pengetahuan ibu
tentang pembeian jenis makanan yang seimbang,bisa juga karna
adanya penyakit atu kondisi tertentu yang menyebabkan tubuh
tidak mampu mencern dan menyerap makanan secaa sempuna.
Contohnya pada penderita penyakit cystic fibrosis yang
mempengauhi pankreas dlam memproduksi enzim yang
dibutuhkan untuk pencernaan dan penyeapan makanan. Dan pada
penderita intoleransi laktosa selain itu
faktor-faktor yang berhubungan dengan malnutrisi
yaitu kemiskinan, bencana alam,dan politik dan
peperangan sehingga mencetus kelaparan seperti yang
terjadi di negara-negara afrika beberapa tahun terakhir.
Penyebab gizi buruk
6.
Tanda-tanda dan gejala gizi buruk pada anak
*gejala yang ditimbulkan pda pendeita malntrisi
tergantung pada berat dan ringan nya status gizi buruk yang
dialami anak tersebut . Dn juga tergantung pada jenis nutrisi
yang mengalami defisiensi. Walaupun demikian “gejala
umum dari gizi buruk” yaitu :
1. Kulit yang kering dan bersisik
2. Gusi bengkak dan berdarah
3. Berat badan anak kurang
4. Mudah lelah karna kurang kalori
5. Anak jadi sulit berkonsentrasi
7.
-pemeriksaan beat badan dan tinggi badan anak untuk
menentukan body massa index,pemeriksaan darah dan
pemeriksaan x-ray untuk mengetahui ada tidaknya
kelainan kelainan pada ogan tubuh dn kondisi penyakit
tertentu yang mungkin berpengaruh terhadap asupan
nutrisi pada anak.
-kemudian setelah itu dianjurkan untuk konsultasi pada
ahli gizi tentang pengatuan pada pola makan,termasuk
pada jenis serta jumlah makanan tertentu untuk
mencukupi kebutuhan gizi anak. Kemungkinan juga akan
diberikn vitamin dan berbagai suplemen tertentu.
-namun apabila pemeriksaan dokter diketahui penyebab gizi
buruk pada anak karena penyakit dan kondisi medis tertentu
maka dibutuhkan terapi lanjutan lainnya.
8.
STATUS GIZI BALITA DI BEBERAPA KABUPATEN DI JAWA
BARAT
NO KABUPATEN/KOTA GIZI BAIK GIZI BURUK
1 KABUPATEN BOGOR 399,268 3,307
2 KABUPATEN SUKABUMI 184,932 1,706
3 KABUPATEN CIANJUR 155,937 2,236
4 KABUPATEN BANDUNG 255,731 2,715
5 KABUPATEN GARUT 195,965 982
6 KABUPATEN TASIKMALAYA 104,424 1,829
7 KABUPATEN CIAMIS 100,959 175
8 KABUPATEN KUNINGAN 74,184 603
9 KABUPATEN CIREBON 149,798 2,799
10 KABUPATEN MAJALENGKA 79,530 632
10.
Di beberapa kabupaten di jawa barat masih terdapat
balita yang mengalami gizi buruk , terutama di daerah
kabupaten Bogor dan Cirebon , karna minim nya
sarana pra sarana kesehatan juga faktor kemiskinan
yang dimiliki wilayah tersebut . Sehingga menjadikan
wadah penyakit gizi buruk, solusinya dengan cara
meminimalisir kemiskinan dan memberikan sarana
kesehatan yang cukup untuk daerah yang rawan akan
terkena penyakit gizi buruk bagi balita.
KESIMPULAN