SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Selamat mendengar
Semoga betah
A. Pernyataan dan bukan pernyataan
Dalam belajar logika, kalian diajarkan untuk berpikir lurus, tepat dan sehat. Dengan berpikir,
manusia mampu mengelola dan mengerjakan pengetahuan yang telah di perolehnya sehingga menjadi
sebuah nilai kebenaran. Ayo kita pelajari, bentuk-bentuk pernyataan tersebut dengan seksama.
1. Kalimat terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat suatu perubahan atau variabel.
Contoh:
A. 7x – 12 = 10
B. 9x < 6
C. 3𝑦2
− 2y – 7 = 0
 Pernyataan
 Pernyataan adalah suatu kalimat yang telah memiliki nilai kebenaran yaitu benar saja atau salah saja, tetapi
tidak keduanya
 Contoh:
 Jumlah dua bilangan ganjil adalah bilangan genap. (benar)
 bilangan prima tidak mempunyai bilangan genap. (salah)
 rupiah adalah mata uang Indonesia. (benar)
 2 + 4 × 5 =40 (salah)
 Bukan pernyataan
 bukan pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai
 benar atau salah
 contoh:
 a. Tutup pintu itu !
 b. Apakah hari ini akan hujan ?
Lanjutan dari pernyataan dan bukan pernyataan
4. Negasi
Negasi atau ingkaran suatu pernyataan adalah pernyataan baru yang nilai kebenaranya berlawana dengan nilai
kebanaran pernyataan semula.
Contoh :
Pernayataan “satu-satunya bilangan prima genap adalah 2 “bernilai benar, negasi pernyataan tersebut adalah “satu-satunya
bilangan prima genap bukanlah 2” bernilai salah.
Jawablah pertanyaan yang di ajukan oleh saya secara lisan dengan sopan dan percaya diri. Beberapa
pertanyaan yang akan diajukan oleh saya antara lain.
1. Tentukan apakah kalimat kalimat –kaliamat berikut merupakan kalimat terbuka, pernyataan benar,
pernyataan salah, atau bukan pernyataan !
A. Seratus sebelas merupakan bilangan prima.
B. 2x + 5 = -20
C. Rapikan lemari buku itu !
D. Negara Indonesia terletak pada benua eropa.
E. Di manakah menara pisa berada ?
2. Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut !
A. Semarang merupakan ibukota jawa timur.
B. 2 adalah bilangan prima genap .
C. Bangun belah ketupat mempunyai panjang sisi yang sama besa.
D.9 merupakan bilangan kelipatan 4.
B.Pernyataan majemuk
Pernyataan majemuk merupakan suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan dua atau beberapa pernyataan tungal, yang
dapat dinilai benar atau salah. Agar lebih memahami, perhatikan materi berikut.
 konjungsi
Konjungsi adalah kalimat yang di peroleh dengan mengabungkan dua pernyataan atau lebih dengan kata hubung “dan”. Konjungsi p dan q
dinyatakan dengan p^q ( dibaca p dan q ).
Tabel kebenaran konjungsi p ^ q
p q P ^ q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
S
 Berdasarkan tabel kebenaran di atas, terllihat bahwa p ^ q
 bernilai benar apabila pernyataan bernilai benar.
 contoh :
 Diketahui = p : 20 habis di bagi 3 jawab:
 q : surabaya ibukota jawa timur perhatikan bahwa p salah, q benar, dan r benar.
 r : 17 bilangan prima a. p ^ q = S ^ B = S
 tentukan nilai kebenaran dari: b. r ^ p = B ^ S = S
 a. P ^ q c. q ^ r = B ^ B = B
 b. r ^ p
 c. q ^ r
 Disjungsi
Disjungsi adalah kalimat yang di peroleh dengan menggabungkan dua pernhyataan atau lebih dengan kata hubung “atau”. Disjungsi p atau q dilambangkan
dengan p ∨ q (di baca p atau q).
Berdasarkan tabel kebenaran diatas, terlihat bahwa p ∨ 𝑞 bernilai benar apabila ada pernyataan yang benilai benar.
Contoh:
Diketahui: p: 34
= 81
q:24
+54
= 74
r : 64 =36
Tentukan nilai kebenaran dari:
a. p ∨ q b. r ∨ p c. q ∨ r
Jawab :
a. p ∨ q = B ∨ S = B
b. r ∨ p = S ∨ B = B
c. q ∨ r = S ∨ S = S
Tabel kebenaran disjungsi 𝒑 ∨ 𝐪
p q p ∨ 𝑞
B
B
S
S
B
S
B
S
B
B
B
S
 IMPLIKASI
Berdasarkan tabel kebenaran diatas,, pernyataan p  q hanya memiliki nilai kebenaran salah jika antesedennya ( pernyataan
penyebab ) benar dan konsekuensinya salah.
Contoh :
Tentukan nilai kebenaran pernyataan berikut :
“Jika Jakarta ibu kota Jawa Barat, maka Indonesia beribu kota di Jakarta.”
Jawab :
Komponen 1 : Jakarta ibu kota Jawa Barat. ( salah )
Komponen 2 : Indonesia beribu kota di Jakarta. ( benar )
Implikasi adalah kalimat yang diperbolehkan dengan menggabungkan 2 pernyataan p dan q yang menunjukan
sebab akibat.
B B B
B S S
S B B
S S B
 4. Biimplikasi
Biimplikasi adalah implikasi dua arah yang menyatakan hubungan sebab akibat
secara bolak – balik.
B B B
B S S
S B B
S S B
Biimplikasi p  q bernilai benar jika p dan q keduanya benar atau keduanya salah.
Contoh :
Diketahui pernyataan – pernyataan :
p : 2 bukanlah faktor dari 8 ( salah )
q : 2 satu – satunya bilangan prima genap ( benar )
r : 2, 4, 6, 8 bilangan kelipatan 5 ( salah )
Tentukan nilai kebenaran dari :
a. p  q
b. r  p
c. q  r
Jawab :
a. p  q = S  B = S
b. r  p = S  S = S
c. q  r = B  S = S
 Contoh :
 Diketahui pernyataan – pernyataan :
 p : 2 bukanlah faktor dari 8 ( salah )
 q : 2 satu – satunya bilangan prima genap ( benar )
 r : 2, 4, 6, 8 bilangan kelipatan 5 ( salah )
 Tentukan nilai kebenaran dari :
 a. p q
 b. r p
 c. q r
 Jawab :
 a. p q = S B = S
 b. r p = S S = S
 c. q r = B S = S
5. Negasi dari Pernyataan Majemuk
Untuk menentukan ingkaran atau negasi dari pernyataan majemuk, terlebih dahulu diubah ke
dalam bentuk simbol matematika.
a. Ingkaran dari Konjungsi
Ingkaran dari pernyataan majemuk p ^ q adalah ~p v ~q
Contoh : p ^ q : Lima merupakan bilangan ganjil dan bilangan ganjil tidak habis dibagi 2 ( B )
~p v ~q : Lima merupakan bilangan genap atau bilangan ganjil habis dibagi 2 ( S )
b. Ingkaran dari Disjungsi
Ingkaran dari disjungsi p v q adalah ~p ^ ~q.
Contoh : p : 23 = 8 ( B )
q : 32 + 42 = 72 ( S )
p v q : 23 = 8 atau 32 + 42 = 72 ( B )
~p ^ ~q : 23 ≠ 8 dan 32 + 42 ≠ 72
c. Ingkaran dari Implikasi
Ingkaran dari implikasi p  q adalah p ^ ~q.
Contoh : p : 2 x 4 = 8 ( B )
q : 2 bukanlah faktor dari 8 ( S )
p  q : Jika 2 x 4 = 8 maka 2 bukanlah faktor dari 8 ( S )
p ^ ~q : 2 X 4 = 8 dan 2 adalah faktor dari 8 ( B )
d. Ingkaran dari Biimplikasi
Ingkaran dari biimplikasi p  q adalah ( p ^ ~q ) v ( q ^ ~p )
Contoh : p : 5 + 3 = 7 ( S )
q : 16 : 2 = 8 ( B )
p  q : 5 + 3 = 7 Jika dan hanya jika 16 : 2 = 8 ( S )
( p ^ ~q ) v ( q ^ ~p ) : 5 + 3 = 7 dan 16 : 2 ≠ 8 atau 16 : 2 = 8 dan 5 + 3 ≠ 7 ( B )
C. Konvers, invers, kontraposisi, dan kalimat berkuantor
1. Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Suatu implikasi dari p  q dapat dibentuk menjadi implikasi lain yaitu : konvers, invers, dan
kontraposisi.
a. q  p disebut konvers dari p  q.
b. ~p  ~q disebut invers dari p  q.
c. ~q  ~p disebut kontraposisi dari p  q.
Contoh : “Jika x anggota bilangan real maka X2 ≥ 0”. Buatlah konvers, invers, dan kontraposisi
dari implikasi tersebut.
Jawab : Konvers : Jika X2 ≥ 0 maka x anggota bilangan real.
Invers : Jika x bukan anggota bilangan real maka X2 ≥ 0.
Kontraposisi : Jika X2 ≥ 0 maka x bukan anggota bilangan real.
2. Kalimat Berkuantor
a. Kuantor Eksistensial/Kuantor Khusus
Kuantor Eksistensial merupakan suatu kalimat yang menggunakan kata ada, beberapa, terdapat,
atau sebagian yang menunjukkan jumlah.
Contoh :
Kuantor eksistensial dapat juga ditulis ∃ (x), p(x) dan dibaca “ada x yang bersifat p(x)”. Jika ada
satu saja yang bersifat p(x), maka kalimat berkuantor ini bernilai benar atau tidak menutup
kemungkinan untuk benar semua.
1) ∃ (x) ∈ B, 2x + 1 = 7
2) ∃ (x) ∈ R, 2x + 1 = x
b. Kuantor Universal/Umum
Kuantor unniversal merupakan suatu kalimat yang menekankan kata semua atau setiap. Kuantor
universal dapat ditulis ∀ ( x ), p(x) dibaca “setiap x bersifat p(x)”.
Contoh : 1) Setiap bilangan prima adalah bilangan asli.
2) Semua lulusan SMA berusia lebih dari 7 tahun
3) Tidak ada siswa SMA yang bergelar doktor.
4) ∀ ( x ∈ A ), X2 > 0
Pada kuantor universal, jika ada satu saja tidak memenuhi, maka kalimat tersebut bernilai salah.
 d. Penarikan kesimpulan
1. Modus Ponens
Modus Ponen adalah argumentasi yaang bentuknya
sebagai berikut.
p  q (premis)
p (premis)
∴ q (kesimpulan)
Contoh :
Premis 1 : Jika Dewi siswa SMA maka ia berseragam
putih abu – abu.
Premis 2 : Dewi siswa SMA.
Jawab :
Kesimpulan dari premis – premis di atas dengan modus
ponens adalah Dewi berserag abu – abu.
C. Ingkaran/Negasi dari Kalimat Berkuantor
1) Beberapa p adalah q
Ingkaran semua p tidak bersifat q.
∃ (x), p (x) ingkarannya : ∀ (x), ~p(x)
Contoh : Beberapa makanan terbuat dari tepung terigu. Ingkarannya adalah semua makanan
tidak terbuat dari tepung terigu. Beberapa bilangan prima yang genap. Ingkarannya
adalah setiap bilangan prima tidak genap.
2) Semua p adalah q
Ingkarannya : beberapa p tidak bersifat q.
∀ (x), p (x) ingkarannya : ∃ (x), ~p(x)
Contoh : Semua persegi adalah persegi panjang. Ingkarannya : Beberapa persegi yang bukan
persegi panjang.
∀ ( x ∈ B ) x > 0. Ingkarannya ∃ (x ∈ B ), X2 ≤ 0.
2. Modus Tollens
Modus tollens adalah argumentasi yang bentuknya sebagai berikut.
p  q (premis)
~q (premis)
∴ -p (kesimpulan)
Contoh :
Premis 1 : Jika ABCD belah ketupat maka diagonalnya berpotongan tegak lurus.
Premis 2 : Diagonal AC dan BD dari suatu segi empat tidak tegak lurus.
Jawab :
Kesimpulan dari premis – premis tersebut adalah ABCD bukan suatu belah ketupat.
3. Silogisme
Silogisme adalah argumentasi yang bentuknya seperti berikut.
p  q (premis)
q  r (premis)
∴ p  r (kesimpulan)
Contoh :
Premis 1 : Jika musim hujan maka jas hujan sangat laku.
Premis 2 : Jika jas hujan sangat laku maka harga jas hujan naik.
Jawab :
Kesimpulan dari premis – premis di atas adalah jika musim hujan maka harga jas hujan naik.
End of slide show, click to exit

More Related Content

What's hot

Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Power point limit fungsi
Power point  limit fungsiPower point  limit fungsi
Power point limit fungsiABU RAHMAN
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELnungkir
 
Makalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensialMakalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensialnafis_apis
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriNia Matus
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum Rossi Fauzi
 
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)arlanridfan farid
 
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaKata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaEman Mendrofa
 
Soal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMA
Soal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMASoal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMA
Soal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMASuci Agustina
 
Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaTaufik_Yui
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 

What's hot (20)

Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Power point limit fungsi
Power point  limit fungsiPower point  limit fungsi
Power point limit fungsi
 
Logika mat-simpel
Logika mat-simpelLogika mat-simpel
Logika mat-simpel
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Soal integral dan pembahasan
Soal integral dan pembahasanSoal integral dan pembahasan
Soal integral dan pembahasan
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
 
Makalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensialMakalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensial
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Peluang ppt
Peluang pptPeluang ppt
Peluang ppt
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
 
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaKata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
 
Soal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMA
Soal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMASoal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMA
Soal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMA
 
Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
 

Similar to powerpoint logika matematika

Similar to powerpoint logika matematika (20)

logika-matematika.ppt
logika-matematika.pptlogika-matematika.ppt
logika-matematika.ppt
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematika
 
Matematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisiMatematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisi
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
Materi Semester 2
Materi Semester 2Materi Semester 2
Materi Semester 2
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Matematika Diskrit
Matematika DiskritMatematika Diskrit
Matematika Diskrit
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Logika matematika edit
Logika matematika editLogika matematika edit
Logika matematika edit
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logika
 
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

powerpoint logika matematika

  • 2.
  • 3. A. Pernyataan dan bukan pernyataan Dalam belajar logika, kalian diajarkan untuk berpikir lurus, tepat dan sehat. Dengan berpikir, manusia mampu mengelola dan mengerjakan pengetahuan yang telah di perolehnya sehingga menjadi sebuah nilai kebenaran. Ayo kita pelajari, bentuk-bentuk pernyataan tersebut dengan seksama. 1. Kalimat terbuka Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat suatu perubahan atau variabel. Contoh: A. 7x – 12 = 10 B. 9x < 6 C. 3𝑦2 − 2y – 7 = 0
  • 4.  Pernyataan  Pernyataan adalah suatu kalimat yang telah memiliki nilai kebenaran yaitu benar saja atau salah saja, tetapi tidak keduanya  Contoh:  Jumlah dua bilangan ganjil adalah bilangan genap. (benar)  bilangan prima tidak mempunyai bilangan genap. (salah)  rupiah adalah mata uang Indonesia. (benar)  2 + 4 × 5 =40 (salah)  Bukan pernyataan  bukan pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai  benar atau salah  contoh:  a. Tutup pintu itu !  b. Apakah hari ini akan hujan ?
  • 5. Lanjutan dari pernyataan dan bukan pernyataan 4. Negasi Negasi atau ingkaran suatu pernyataan adalah pernyataan baru yang nilai kebenaranya berlawana dengan nilai kebanaran pernyataan semula. Contoh : Pernayataan “satu-satunya bilangan prima genap adalah 2 “bernilai benar, negasi pernyataan tersebut adalah “satu-satunya bilangan prima genap bukanlah 2” bernilai salah. Jawablah pertanyaan yang di ajukan oleh saya secara lisan dengan sopan dan percaya diri. Beberapa pertanyaan yang akan diajukan oleh saya antara lain. 1. Tentukan apakah kalimat kalimat –kaliamat berikut merupakan kalimat terbuka, pernyataan benar, pernyataan salah, atau bukan pernyataan ! A. Seratus sebelas merupakan bilangan prima. B. 2x + 5 = -20 C. Rapikan lemari buku itu ! D. Negara Indonesia terletak pada benua eropa. E. Di manakah menara pisa berada ? 2. Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut ! A. Semarang merupakan ibukota jawa timur. B. 2 adalah bilangan prima genap . C. Bangun belah ketupat mempunyai panjang sisi yang sama besa. D.9 merupakan bilangan kelipatan 4.
  • 6. B.Pernyataan majemuk Pernyataan majemuk merupakan suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan dua atau beberapa pernyataan tungal, yang dapat dinilai benar atau salah. Agar lebih memahami, perhatikan materi berikut.  konjungsi Konjungsi adalah kalimat yang di peroleh dengan mengabungkan dua pernyataan atau lebih dengan kata hubung “dan”. Konjungsi p dan q dinyatakan dengan p^q ( dibaca p dan q ). Tabel kebenaran konjungsi p ^ q p q P ^ q B B S S B S B S B S S S
  • 7.  Berdasarkan tabel kebenaran di atas, terllihat bahwa p ^ q  bernilai benar apabila pernyataan bernilai benar.  contoh :  Diketahui = p : 20 habis di bagi 3 jawab:  q : surabaya ibukota jawa timur perhatikan bahwa p salah, q benar, dan r benar.  r : 17 bilangan prima a. p ^ q = S ^ B = S  tentukan nilai kebenaran dari: b. r ^ p = B ^ S = S  a. P ^ q c. q ^ r = B ^ B = B  b. r ^ p  c. q ^ r
  • 8.  Disjungsi Disjungsi adalah kalimat yang di peroleh dengan menggabungkan dua pernhyataan atau lebih dengan kata hubung “atau”. Disjungsi p atau q dilambangkan dengan p ∨ q (di baca p atau q). Berdasarkan tabel kebenaran diatas, terlihat bahwa p ∨ 𝑞 bernilai benar apabila ada pernyataan yang benilai benar. Contoh: Diketahui: p: 34 = 81 q:24 +54 = 74 r : 64 =36 Tentukan nilai kebenaran dari: a. p ∨ q b. r ∨ p c. q ∨ r Jawab : a. p ∨ q = B ∨ S = B b. r ∨ p = S ∨ B = B c. q ∨ r = S ∨ S = S Tabel kebenaran disjungsi 𝒑 ∨ 𝐪 p q p ∨ 𝑞 B B S S B S B S B B B S
  • 9.  IMPLIKASI Berdasarkan tabel kebenaran diatas,, pernyataan p  q hanya memiliki nilai kebenaran salah jika antesedennya ( pernyataan penyebab ) benar dan konsekuensinya salah. Contoh : Tentukan nilai kebenaran pernyataan berikut : “Jika Jakarta ibu kota Jawa Barat, maka Indonesia beribu kota di Jakarta.” Jawab : Komponen 1 : Jakarta ibu kota Jawa Barat. ( salah ) Komponen 2 : Indonesia beribu kota di Jakarta. ( benar ) Implikasi adalah kalimat yang diperbolehkan dengan menggabungkan 2 pernyataan p dan q yang menunjukan sebab akibat. B B B B S S S B B S S B
  • 10.  4. Biimplikasi Biimplikasi adalah implikasi dua arah yang menyatakan hubungan sebab akibat secara bolak – balik. B B B B S S S B B S S B Biimplikasi p  q bernilai benar jika p dan q keduanya benar atau keduanya salah. Contoh : Diketahui pernyataan – pernyataan : p : 2 bukanlah faktor dari 8 ( salah ) q : 2 satu – satunya bilangan prima genap ( benar ) r : 2, 4, 6, 8 bilangan kelipatan 5 ( salah ) Tentukan nilai kebenaran dari : a. p  q b. r  p c. q  r Jawab : a. p  q = S  B = S b. r  p = S  S = S c. q  r = B  S = S
  • 11.  Contoh :  Diketahui pernyataan – pernyataan :  p : 2 bukanlah faktor dari 8 ( salah )  q : 2 satu – satunya bilangan prima genap ( benar )  r : 2, 4, 6, 8 bilangan kelipatan 5 ( salah )  Tentukan nilai kebenaran dari :  a. p q  b. r p  c. q r  Jawab :  a. p q = S B = S  b. r p = S S = S  c. q r = B S = S
  • 12. 5. Negasi dari Pernyataan Majemuk Untuk menentukan ingkaran atau negasi dari pernyataan majemuk, terlebih dahulu diubah ke dalam bentuk simbol matematika. a. Ingkaran dari Konjungsi Ingkaran dari pernyataan majemuk p ^ q adalah ~p v ~q Contoh : p ^ q : Lima merupakan bilangan ganjil dan bilangan ganjil tidak habis dibagi 2 ( B ) ~p v ~q : Lima merupakan bilangan genap atau bilangan ganjil habis dibagi 2 ( S ) b. Ingkaran dari Disjungsi Ingkaran dari disjungsi p v q adalah ~p ^ ~q. Contoh : p : 23 = 8 ( B ) q : 32 + 42 = 72 ( S ) p v q : 23 = 8 atau 32 + 42 = 72 ( B ) ~p ^ ~q : 23 ≠ 8 dan 32 + 42 ≠ 72
  • 13. c. Ingkaran dari Implikasi Ingkaran dari implikasi p  q adalah p ^ ~q. Contoh : p : 2 x 4 = 8 ( B ) q : 2 bukanlah faktor dari 8 ( S ) p  q : Jika 2 x 4 = 8 maka 2 bukanlah faktor dari 8 ( S ) p ^ ~q : 2 X 4 = 8 dan 2 adalah faktor dari 8 ( B ) d. Ingkaran dari Biimplikasi Ingkaran dari biimplikasi p  q adalah ( p ^ ~q ) v ( q ^ ~p ) Contoh : p : 5 + 3 = 7 ( S ) q : 16 : 2 = 8 ( B ) p  q : 5 + 3 = 7 Jika dan hanya jika 16 : 2 = 8 ( S ) ( p ^ ~q ) v ( q ^ ~p ) : 5 + 3 = 7 dan 16 : 2 ≠ 8 atau 16 : 2 = 8 dan 5 + 3 ≠ 7 ( B )
  • 14. C. Konvers, invers, kontraposisi, dan kalimat berkuantor 1. Konvers, Invers, dan Kontraposisi Suatu implikasi dari p  q dapat dibentuk menjadi implikasi lain yaitu : konvers, invers, dan kontraposisi. a. q  p disebut konvers dari p  q. b. ~p  ~q disebut invers dari p  q. c. ~q  ~p disebut kontraposisi dari p  q. Contoh : “Jika x anggota bilangan real maka X2 ≥ 0”. Buatlah konvers, invers, dan kontraposisi dari implikasi tersebut. Jawab : Konvers : Jika X2 ≥ 0 maka x anggota bilangan real. Invers : Jika x bukan anggota bilangan real maka X2 ≥ 0. Kontraposisi : Jika X2 ≥ 0 maka x bukan anggota bilangan real.
  • 15. 2. Kalimat Berkuantor a. Kuantor Eksistensial/Kuantor Khusus Kuantor Eksistensial merupakan suatu kalimat yang menggunakan kata ada, beberapa, terdapat, atau sebagian yang menunjukkan jumlah. Contoh : Kuantor eksistensial dapat juga ditulis ∃ (x), p(x) dan dibaca “ada x yang bersifat p(x)”. Jika ada satu saja yang bersifat p(x), maka kalimat berkuantor ini bernilai benar atau tidak menutup kemungkinan untuk benar semua. 1) ∃ (x) ∈ B, 2x + 1 = 7 2) ∃ (x) ∈ R, 2x + 1 = x
  • 16. b. Kuantor Universal/Umum Kuantor unniversal merupakan suatu kalimat yang menekankan kata semua atau setiap. Kuantor universal dapat ditulis ∀ ( x ), p(x) dibaca “setiap x bersifat p(x)”. Contoh : 1) Setiap bilangan prima adalah bilangan asli. 2) Semua lulusan SMA berusia lebih dari 7 tahun 3) Tidak ada siswa SMA yang bergelar doktor. 4) ∀ ( x ∈ A ), X2 > 0 Pada kuantor universal, jika ada satu saja tidak memenuhi, maka kalimat tersebut bernilai salah.
  • 17.  d. Penarikan kesimpulan 1. Modus Ponens Modus Ponen adalah argumentasi yaang bentuknya sebagai berikut. p  q (premis) p (premis) ∴ q (kesimpulan) Contoh : Premis 1 : Jika Dewi siswa SMA maka ia berseragam putih abu – abu. Premis 2 : Dewi siswa SMA. Jawab : Kesimpulan dari premis – premis di atas dengan modus ponens adalah Dewi berserag abu – abu.
  • 18. C. Ingkaran/Negasi dari Kalimat Berkuantor 1) Beberapa p adalah q Ingkaran semua p tidak bersifat q. ∃ (x), p (x) ingkarannya : ∀ (x), ~p(x) Contoh : Beberapa makanan terbuat dari tepung terigu. Ingkarannya adalah semua makanan tidak terbuat dari tepung terigu. Beberapa bilangan prima yang genap. Ingkarannya adalah setiap bilangan prima tidak genap. 2) Semua p adalah q Ingkarannya : beberapa p tidak bersifat q. ∀ (x), p (x) ingkarannya : ∃ (x), ~p(x) Contoh : Semua persegi adalah persegi panjang. Ingkarannya : Beberapa persegi yang bukan persegi panjang. ∀ ( x ∈ B ) x > 0. Ingkarannya ∃ (x ∈ B ), X2 ≤ 0.
  • 19. 2. Modus Tollens Modus tollens adalah argumentasi yang bentuknya sebagai berikut. p  q (premis) ~q (premis) ∴ -p (kesimpulan) Contoh : Premis 1 : Jika ABCD belah ketupat maka diagonalnya berpotongan tegak lurus. Premis 2 : Diagonal AC dan BD dari suatu segi empat tidak tegak lurus. Jawab : Kesimpulan dari premis – premis tersebut adalah ABCD bukan suatu belah ketupat.
  • 20. 3. Silogisme Silogisme adalah argumentasi yang bentuknya seperti berikut. p  q (premis) q  r (premis) ∴ p  r (kesimpulan) Contoh : Premis 1 : Jika musim hujan maka jas hujan sangat laku. Premis 2 : Jika jas hujan sangat laku maka harga jas hujan naik. Jawab : Kesimpulan dari premis – premis di atas adalah jika musim hujan maka harga jas hujan naik.
  • 21.
  • 22. End of slide show, click to exit