1. Barisan (xn) terbatas dan monoton turun. Limitnya adalah 2.
2. Barisan (xn) terbatas antara 0 dan 1/2 dan monoton naik. Limitnya adalah 1/2.
3. Barisan (xn) terbatas dibawah oleh √a dan monoton turun. Limitnya adalah √a.
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
Jawaban latihan soal bagian 2.5 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
Jawaban latihan soal bagian 2.5 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...Arvina Frida Karela
Berisi tentang laporan KKL-PPL yang dilakukan di PPPPTK Yogyakarta Tahun 2014-2015.
note: untuk urutan nomor halaman pada daftar isi mohon disesuaikan sendiri karena memang ada sedikit kesalahan penomoran halaman pada daftar isi :)
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...Arvina Frida Karela
PROPOSAL PENELITIAN DENGAN JUDUL STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X IPA DENGAN X IPS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
2. =
3
2
> 2 −
1
xk
> 1 (di tambah 2)
= 1 < 2 −
1
xk
<
3
2
< 2
= 1 < 2 −
1
xk
< 2
Untuk n=k+1
1 < 2 −
1
Xk+1
< 2
Jadi 1 < xn < 2, untuk n ≥ 2 menunjukkan xn terbatas
b) Akan di tunjukkan xn monoton
Misal x1 < x2 = x1 < 2−
1
x1
= x1x1 < 2= x1 −
1
x1
.x
= x1
2
< 2x1 - 1
= x1
2
− 2x1 + 1 < 0
=(x1 − 1)2
Kontradiksi (x1 − 1)2
jadi pemisalan salah yang benar x1 > x2
xn ≥ xn + 1
Bukti :
Induksi matematika
n=1 → x1 ≥ x1+1 → x1 ≥ x2 (benar )
n=k → xk ≥ xk+1 (benar )
akan di tunjukkan n=k+1, xk+1 ≥ xk+2
xk ≥ xk+1
1
xk+1
≥
1
xk
−
1
xk
≥ −
1
xk+1
xk+1 ≥ xk+2
Jadi xn ≥ xn + 1 monoton turun
c) Limit xn
Misalkan limit ( xn ) = x
Limit (xn+1 ) = lim xn +x ,x ∈ R
3. xn+1 = 2 −
1
xn
Limit (xn+1 ) = 2 −
1
xn
x = 2 −
1
xn
x = lim 2 − lim
1
x
x = 2 − 0
x = 2
Jadi nilai limit xn = 2
2. Misalkan barisan (xn ) di definisikan secara rekursif sebagai
x1 = 0, xn+1 = xn
2
+
1
4
, n ϵ N
(a) Dengan induksi tunjukan bahwa 0 ≤ xn ≤
1
2
(xn +
a
xn
)
(b) Tunjukan bahwa (xn ) naik konvergen, dan tentukan limitnya
(c) Simpulkan bahwa (xn ) konvergen, dan tentukan limitnya
Penyelesaian :
(a) Untuk n = 1 → 0 = x ≤ x1 + 0 +
1
4
≤
1
2
0 ≤
1
4
≤
1
2
x1 ≤ x2 ≤ x3 = (
1
4
)2
+
1
4
≤
1
2
0 ≤
1
4
≤
5
16
≤
1
2
Jika 0 ≤ x ≤
1
2
, benar untuk k ∈ R, maka
xk+1 = xk
2
+
1
4
≤ (
1
2
)
2
+
1
4
=
1
2
≤
1
2
Dengan prinsip induksi matematika maka
0 ≤ xn ≤
1
2
∀ n ∈ R yaitu (xn ) terbatas diatas
(b) Tunjukan bahwa (xn ) menoton naik
0 ≤ xn ≤
1
2
→ −
1
2
≤ xn −
1
2
→ ( xn –
1
2
)
2
≥ 0
→ xn
2
− xn −
1
4
≥ 0
4. → xn
2
+
1
4
≥ xn
→ xn+1 ≥ xn
(c) (xn ) terbatas dan (xn ) menoton naik asumsikan (xn ) → x maka
lim (xn ) = lim( xn−1
2
+
1
4
)
x = x2
+
1
4
0 = x2
− x +
1
4
0 = ( x−
1
2
)
2
x =
1
2
Jadi lim (xn ) =
1
2
3. Misalkan a > 0 dan (xn) barisan yang didefinisikan secara rekursif dengan
x1 < √a dan xn+1 =
1
2
(xn +
a
xn
)
(a) Tunjukkan bahwa (xn) terbatas dibawah oleh √a
(b) Tunjukkan bahwa (xn) turun
(c) Simpulkan bahwa (xn) konvergen dan tentukan limitnya
Penyelesaian:
(a) Dengan induksi matematika dapat ditunjukkan bahwa xn > xn+1 ∀n ∈ N
Untuk = 1 , diperoleh: x1 > x2
√a >
1
2
(√a +
a
√a
)
√a >
1
2
(
2a
√a
)
√a >
a
√a
Karena x1 > √a, untuk xk > xk+1, ∀k ∈ N maka xn terbatas dibawah
(b) Dipihak lain, dengan induksi matematika dapat ditunjukkan bahwa
xn > xn+1 ∀n ∈ N . Jelas ketaksamaan ini benar, Untuk n = 1
5. xk > xk+1, ∀k ∈ N maka
1
2
(xk +
a
xk
) > (xk+1 +
a
xk+1
) sehingga
1
2
(xk +
a
xk
) >
(xk+1 +
a
xk+1
) = xk+2 . Jadi, xk > xk+1 mengakibatkan xk+1 > xk+2 oleh karena itu,
xn > xn+1 ∀n ∈ N dapat disimpulkan bahwa xn barisan turun.
(c) Dari a dan b, karena (xn) barisan turun dan rebatas dibawah, maka (xn) konvergen.
Akan ditunjukkan lim
n→∞
(xn)
Andai lim
n→∞
(xn) = x
lim
n→∞
(xn+1) = lim
n→∞
(xn) = x
xn+1 =
1
2
(xn +
a
xn
)
lim
n→∞
(xn+1) =
1
2
(xn +
a
xn
)
x =
1
2
(xn +
a
xn
)
x =
1
2
(x +
a
x
)
x2
=
x2
+ a
2
2x2
= x2
+ a
2x2
− x2
= a
x2
= a
x = √a
Jadi, nilai limitnya adalah √a
4. Misalkan 𝑦1 > 1 , 𝑦( 𝑛+1) = √2 + 𝑦 𝑛. Tunjukan bahwa (𝑦 𝑛) konvergen dan
tentukan limitnya.
Penyelesaian :
Dapat dilihat untuk 𝑦1 = 2, 𝑦2 = 2, 𝑦3 = 2, dst – 𝑦 𝑛 = 2
Jadi untuk 𝑦1 = 2, ( 𝑦 𝑛) = 2 barisan konstan dan limitnya sudahpasti 2,
kita lihat kasus lainya
Untuk 1 < 𝑦1 < 2 misalnya, kita akan menunjukan bahwa untuk 1 <
𝑦1 < 2 ,(𝑦 𝑛) konvergen dan nilai limitnya 2. (ketunggalan limit)
Akan ditunjukan 1 < 𝑦 𝑛 < 2 dengan induksi:
𝑛 = 1 , maka 1 < 𝑦 𝑛 < 2 (diketahui)
𝑛 = 𝑘 , maka 1 < 𝑦 𝑘 < 2 diasumsikan benar
7. 𝑦 𝑛
2
− 𝑦 𝑛 − 2 < 0
( 𝑦 𝑛 − 2)( 𝑦 𝑛 + 1) < 0
Kontradiksi, karena 𝑦 𝑛 > 2, maka ( 𝑦 𝑛 − 2)( 𝑦 𝑛 + 1) > 0, pengandaian salah, haruslah
𝑦 𝑛+1 ≤ 𝑦 𝑛
(𝑦 𝑛) terbatas dibawah dan monoton turun, maka (𝑦 𝑛) konvergen
Kareana (𝑦 𝑛) konvergen, maka lim
𝑛→∞
( 𝑦 𝑛) ada
Asumsikan lim
𝑛→∞
( 𝑦 𝑛) = 𝑦, maka:
lim
𝑛→∞
( 𝑦 𝑛) = lim
𝑛→∞
(√2 + 𝑦 𝑛−1)
𝑦 = √2 + 𝑦
𝑦2
= 2 + 𝑦
𝑦2
− 𝑦 − 2 = 0
𝑦 = 2 atau 𝑦 = −1( tidak memenuhi)
Jadi lim
𝑛→∞
( 𝑦 𝑛)=2
Dari 3 kasus diatas dapat disimpulkan bahwa lim
𝑛→∞
( 𝑦 𝑛) = 2 ada
6. Misalkan x1 = a > 1 dan xn+1 =
xn+1
xn
n ∈ N. tentukan apakah (xn) konvergen atau
divergen?
Penyelesaian :
Asumsikan bahwa (xn) konvergen
lim
n→∞
(xn) = lim
n→∞
(xn−1 +
1
xn−1
)
x = x +
1
x
x2
= x2
+ 1 <=> 0 = 1
Kontradiksi dengan 0 ≠ 1, pengandaian salah, haruslah (xn) divergen.
10. Selidiki kekonvergenan dari barisan (xn ) dengan xn =
1
n+1
+
1
n+2
+ ... +
1
2n
, untuk n∈ 4
Apakah xn menoton naik atau menoton turun.
Penyelesaian :
xn =
1
n+1
+
1
n+2
+ ... +
1
n+n
xn+1 =
1
n+2
+
1
n+3
+
1
n+3
... +
1
2n
+
1
2n+1
+
1
2(n+1)
Jika selidik antara xn+1 dan xn positif maka xn menoton naik jikanegatif menoton turun
8. xn+1 − xn = (
1
2n+1
−
1
2(n+1)
−
1
n+1
)
= (
4n+3
(2n+1) (2(n+1)
–
1
n+1
=
4n+3 –( 4n+2 )
4n2+ 6n+2
=
1
4n2 + 6n+2
≥ ∀ n ϵ N
11. Misalkan xn =
1
12 +
1
22 + ⋯+
1
n2 untuk semua n ∈ N buktikan bahwa (xn) barisan naik dan
terbatas dan oleh karena itu (xn) konvergen
Penyelesaian :
Dengan induksi matematika dapat di tunjukkan bahwa 1 ≤ xn < 2, untuk setiap n ∈ N
n=1
1 ≤ x1 =
1
1
= 1 < 2
1 ≤ x2 = 1+
1
4
=
5
4
< 2
1 ≤ x3= 1+
1
4
+
1
9
=
49
36
< 2
Jika 1 ≤ xk < 2 benar untuk k ∈ N , maka 1 ≤ xn < 2, untuk setiap n ∈ N yaitu (xn)
terbatas di pihak lain dengan induksi matematika dapat di tunjukkan bahwa xn < xn+1 ,
untuk setiap n ∈ N jelas ketaksamaan ini benar untuk n=1 dianggap benar untuk
xk < xk+1 untuk setiap k ∈ N maka
x1 < x2 < x3 <....< xn
1 <
5
4
<
49
36
< ⋯ < xn
Jadi xk < xk+1 mengakibatkan xk+1 < xk+2 oleh karena itu xn < xn+1 , untuk setiap n ∈
N dari kedua hasil dinatas di simpulkan bahwa ( yn) barisan naik.
12. Tentukan limit barisan berikut :
a. ((1 +
2
𝑛
)
𝑛
) b. ((1 +
1
𝑛+1
)
𝑛
) c. ((1 +
1
𝑛
)
3𝑛
) d. ((1 +
1
𝑛+100
)
𝑛
)
Penyelesaian :
a) ((1 +
2
𝑛
)
𝑛
)
lim
𝑛→∞
((1 +
2
𝑛
)
𝑛
) = lim
𝑛→∞
(((1 +
2
𝑛
)
𝑛
2
)
2
) = 𝑒2
b) ((1 +
1
𝑛+1
)
𝑛
)
9. lim
𝑛→∞
((1 +
1
𝑛 + 1
)
𝑛
) = lim
𝑛→∞
(((1 +
1
𝑛 + 1
)
𝑛+1
) (1 +
1
𝑛 + 1
)⁄ ) =
𝑒
(1 + 0)
= 𝑒
c) ((1 +
1
𝑛
)
3𝑛
)
lim
𝑛→∞
((1 +
1
𝑛
)
3𝑛
) = lim
𝑛→∞
(((1 +
1
𝑛
)
𝑛
)
3
) = 𝑒3
d) ((1 +
1
𝑛+100
)
𝑛
)
lim
𝑛→∞
((1 +
1
𝑛+100
)
𝑛
) = lim
𝑛→∞
(((1 +
1
𝑛+100
)
𝑛+100
) ((1 +
1
𝑛+100
)
100
)⁄ ) =
𝑒
(1+0)100 = 𝑒
13. Gunakan kalkulator untuk menghitung 𝑒 𝑛 untuk 𝑛 = 50 dan 𝑛 = 100
Penyelesaian :
𝑒50 = ((1 +
1
50
)
50
) = 2,6915880290736
𝑒100 = ((1 +
1
100
)
100
) = 2,7048138294215
15. Tunjukkan bahwa jika (xn) konvergen, maka xn+1 − xn → 0. Tunjukkan dengan contoh
bahwa sebaliknya tidak benar.
Penyelesaian:
Diketahui bahwa (xn) konvergen sub barisan dan ekor barisan (xn) juga konvergen.
Asumsikan
limn→∞ (xn) = L,karena
xn+1ekor − 1(xn) → lim xn+1 = L
Akan ditunjukkan bahwa
limn→∞ ( xn+1 − xn) = 0
limn→∞ ( xn+1 − xn) = limn→∞ xn+1 − limn→∞ xn
= L − L
Jadi limn→∞ ( xn+1 − xn) = 0, terbukti
18. Jika diketahui xn > 0 ∀n ∈ ℕ dan lim
n→∞
((−1)n
xn)ada, tunjukan bahwa (xn) konvergen?
Penyelesaian :
Akan ditunjukan bahwa lim
n→∞
((−1)n
xn) ada.
10. Bisa ditulis lim
n→∞
((−1)n
xn) = L
Oleh karena itu ∀ε > 0, ∃K ∈ ℕ, ∋ n ≥ K → |(−1)n
xn − L| < ε
Kita lihat |(−1)n
xn − L| ≥ |xn − L|, ∀n ∈ ℕ untuk setiap n ≥ K berlaku |xn − L| < ε
Hal ini menunjukan bahwa (xn) konvergenke L.
19. Tunjukkan bahwa jika (xn) tidak terbatas, maka terdapat subbarisan (xnk
)
sehingga lim
n→∞
(
1
xnk
) = 0.
Penyelesaian:
Ambil xn+1 sebagai ekor-1 dari barisan (xn).
xntidak terbatas, karena itu xn+1 tidak terbatas juga.
Tiap ekor barisan merupakan sub barisan (teorema)
Oleh sebab itu kita bias tuliskan: xnk
= xn+1
xnk
tidak terbatas, menurut sifat Archimedes terdapat n ∈ ℕ sehingga untuk M > 0
berlaku: |xnk
| > ℎ > ℎ
Akan ditunjukkanbahwa:
∀ε > 0, ∃K ∈ ℕ ∋ n ≥ K → |
1
xnk
− 0| < ℎ
Diberikan> 0 , kemudian kita pilihK =
1
ε
sehingga kapanpun n ≥ K, berlaku:
|
1
xnk
− 0| <
1
n
≤
1
K
= ε
|
1
xnk
− 0| < ℎ
membuktikan bahwa lim
n→∞
(
1
xnk
) = 0
jadi terbukti bahwa jika (xn) tidak terbatas, maka terdapat xnk
= xn+1
sehingga lim
n→∞
(
1
xnk
) = 0