SlideShare a Scribd company logo
Disusun oleh :
1. Siti Nuratika
Pelopor dan sekaligus promotor utama corak
konseling ini adalah Albert Ellis, menurut pengakuan
Ellis sendiri corak konseling rasional emotif tetapi
berasal dari aliran pendekatan kognitif behavioristic.
Albert ellis dilahirkan pada tahun 1930 di
pittsburk dan kemudian menetap di New York sejak
umur empat tahun. Semasa kanak-kanak beliau telah
Sembilan kali dimasukkan ke rumah sakit karena
nephiritis dan seterusnya mendapat penyakit renal
glycosuria pada umur 19 tahun dan kencing manis
pada umur 40 tahun. Walaupun begitu beliau
menikmati kehidupan yang aktif karena beliau
berfikiran positif terhadap masalah kesehatannya
dan senantiasa menjagannya.
Pandangan pendekatan rasional emotif
tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep-
konsep kunci teori Albert Ellis, ada tiga pilar yang
membangun tingkah laku individu, yaitu:
Antecedent event (A)
Emotional consequence (C)
Belief (B)
1. Insight dicapai ketika klien memahami tentang tingkah
laku penolakan diri yang dihubungkan dengan
penyebab sebelumnya yang sebagian besar sesuai
dengan keyakinannya tentang peristiwa-peristiwa
yang diterima (antecedent event) pada saat yang lalu.
2. Insight terjadi ketika konselor membantu klien untuk
memahami bahwa apa yang menganggu klien pada
saat ini adalah karena berkeyakinan yang irasional
terus dipelajari dari yang diperoleh sebelumnya.
3. Insight dicapai pada saat konselor membantu klien
untuk mencapai pemahaman ketiga, yaitu tidak ada
jalan lain untuk keluar dari hembatan emosional
kecuali dengan mendeteksi dan melawan keyakinan
yang irasional.
1. Dalam langkah pertama konselor berusaha
menunjukkan kepada klien bahwa masalah yang
dihadapinnya berkaitan dengan keyakinannya yang
tidak rasional.
2. Dalam langkah kedua peranan konselor adalah
menyadarkan klien bahwa pemecahan masalah yang
dihadapinya merupakan tanggung jawan sendiri.
3. Dalam langkah ketiga konselor berperan mengajak
klien menghilangkan cara berpikir dan gagasan yang
tidak rasional.
4. Dalam langkah keempat peranan konselor adalah
mengembangkan pandangan-pandangan yang
realistis dan menghindarkan diri dari keyakinan yang
tidak rasional
Dalam perspektif pendekatan konseling
rasional emotif tingkah laku bermasalah adalah
merupakan tingkah laku yang didasarkan pada
cara berpikir yang irrasional.
Ciri-ciri berpikir irasional :
(a) Tidak dapat dibuktikan;
(b) Menimbulkan perasaan tidak enak
(kecemasan, kekhawatiran, prasangka) yang
sebenarnya tidak perlu;
(c) Menghalangi individu untuk berkembang
dalam kehidupan sehari-hari yang efekti.
Konseling rasional emotif dilakukan dengan
menggunakan prosedur yang bervariasi dan
sistematis yang secara khusus dimaksudkan
untuk mengubah tingkah laku dalam batas-batas
tujuan yang disusun secara bersama-sama oleh
konselor dan klien.
Teknik-Teknik Emotif (Afektif)
Teknik-Teknik Behavioristik
Teknik-Teknik Kognitif
Penerapan teori konseling rasional emotif ini
sangat ideal apabila diterapkan disekolah,
terutama oleh: guru,konselor atau pembimbing
yang berwibawa. Contoh penerapan digunakan
padakasus, berfikir mengenai hal-hal yang tidak
rasional.
1. Rasional Emotif menawarkan dimensi kognitif
dan menantang klien untuk meneliti rasionalitas
dari keputusan yang telah diambil serta nilai
yang klien anut.
2. Rasional Emotif memberikan penekanan untuk
mengaktifkan pemahaman yang didapat oleh
klien sehingga klien akan langsung mampu
mempraktekkan perilaku baru mereka.
3. Rasional Emotif menekankan pada praktek
terapeutik yang komperehensif dan elektik.
4. Rasional emotif mengajarkan klien cara-cara
mereka bisa melakukan terapi sendiri tanpa
intervensi langsung dari terapis.
1. Rasional Emotif tidak menekankan kepada masa
lalu sehingga dalam proses terapeutik ada hal-hal
yang tidak diperhatikan.
2. Rasional Emotif kurang melakukan pembangunan
hubungan antara klien dan terapis sehingga klien
mudah diintimidasi oleh konfrontasi cepat
terapis.
3. Klien dengan mudahnya terbius dengan oleh
kekuatan dan wewenang terapis tanpa benar-
benar menantangnya atau menginternalisasi ide-
ide baru.
4. Kurang memperhatikan faktor ketidaksadaran
dan pertahanan ego.
Ada pertanyaan ?
Terima kasih

More Related Content

What's hot

EKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIKEKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
FATHATUL FIKRIYAH
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
Winda Lukitasari
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
Nur Arifaizal Basri
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Iis Nurul Fitriyani
 
Trait and Factor
Trait and FactorTrait and Factor
Trait and Factor
heraagnita
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotif
FATHATUL FIKRIYAH
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralmisbakhulfirdaus
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtvarizalamir
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosionalModul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Rizka Supriyanti
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
Nur Arifaizal Basri
 
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
nessa_ti
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
aji ali mabruri
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
Nur Arifaizal Basri
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
Rinatun4e
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
Nur Arifaizal Basri
 
Contoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompokContoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompok
Nur Arifaizal Basri
 

What's hot (20)

EKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIKEKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 
Trait and Factor
Trait and FactorTrait and Factor
Trait and Factor
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotif
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebt
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosionalModul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
 
VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
 
Contoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompokContoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompok
 

Viewers also liked

Rational Emotive Behaviour Therapy - Albert Ellis
Rational Emotive Behaviour Therapy - Albert EllisRational Emotive Behaviour Therapy - Albert Ellis
Rational Emotive Behaviour Therapy - Albert Ellispsue98
 
Alasan Manusia Berkomunikasi
Alasan Manusia BerkomunikasiAlasan Manusia Berkomunikasi
Alasan Manusia Berkomunikasi
eryeryey
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior Therapy
mncgita
 
Classical Conditioning
Classical ConditioningClassical Conditioning
Classical Conditioning
Syafiqah Kadar
 
Rational emotive behavior therapy
Rational emotive behavior therapyRational emotive behavior therapy
Rational emotive behavior therapy
Parameswaran Menon
 
Komunikasi bukan lisan
Komunikasi bukan lisanKomunikasi bukan lisan
Komunikasi bukan lisanMickgun
 
Rebt Albert Ellis
Rebt Albert EllisRebt Albert Ellis
Rebt Albert Ellisguest841f96
 
Bab 4 Komunikasi Lisan
Bab 4 Komunikasi Lisan Bab 4 Komunikasi Lisan
Bab 4 Komunikasi Lisan
wanarizwan
 
Apa itu komunikasi
Apa itu komunikasiApa itu komunikasi
Apa itu komunikasi
Syahremie Teja
 
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
Diana Amelia Bagti
 
Komunikasi Bukan Lisan (BMK3023)
Komunikasi Bukan Lisan (BMK3023)Komunikasi Bukan Lisan (BMK3023)
Komunikasi Bukan Lisan (BMK3023)
Fatin Syafirah Jamil
 
rational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapyrational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapy
Deddy Irawan
 
Komunikasi Lisan dan Bukan Lisan
Komunikasi Lisan dan Bukan LisanKomunikasi Lisan dan Bukan Lisan
Komunikasi Lisan dan Bukan LisanFarhan Rozain
 
Ict bab3 rangkaian komputer dan komunikasi
Ict bab3 rangkaian komputer dan komunikasi Ict bab3 rangkaian komputer dan komunikasi
Ict bab3 rangkaian komputer dan komunikasi
Nor Ayuzi Deraman
 
MPU 12121: Bab 5 KOMUNIKASI LISAN
MPU 12121: Bab 5 KOMUNIKASI LISANMPU 12121: Bab 5 KOMUNIKASI LISAN
MPU 12121: Bab 5 KOMUNIKASI LISAN
Zulhana Zulkifle
 
Rational emotive therapy
Rational emotive therapyRational emotive therapy
Rational emotive therapy
dinojamesa
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior Therapy
Cristina Santos
 
Developed and developing countries lecture
Developed and developing countries lectureDeveloped and developing countries lecture
Developed and developing countries lecturecruxxade
 

Viewers also liked (20)

Rational Emotive Behaviour Therapy - Albert Ellis
Rational Emotive Behaviour Therapy - Albert EllisRational Emotive Behaviour Therapy - Albert Ellis
Rational Emotive Behaviour Therapy - Albert Ellis
 
Alasan Manusia Berkomunikasi
Alasan Manusia BerkomunikasiAlasan Manusia Berkomunikasi
Alasan Manusia Berkomunikasi
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior Therapy
 
Classical Conditioning
Classical ConditioningClassical Conditioning
Classical Conditioning
 
Rational emotive behavior therapy
Rational emotive behavior therapyRational emotive behavior therapy
Rational emotive behavior therapy
 
Komunikasi bukan lisan
Komunikasi bukan lisanKomunikasi bukan lisan
Komunikasi bukan lisan
 
Rebt Albert Ellis
Rebt Albert EllisRebt Albert Ellis
Rebt Albert Ellis
 
Albert Ellis & REBT
Albert Ellis & REBTAlbert Ellis & REBT
Albert Ellis & REBT
 
Bab 4 Komunikasi Lisan
Bab 4 Komunikasi Lisan Bab 4 Komunikasi Lisan
Bab 4 Komunikasi Lisan
 
Apa itu komunikasi
Apa itu komunikasiApa itu komunikasi
Apa itu komunikasi
 
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
 
Komunikasi Bukan Lisan (BMK3023)
Komunikasi Bukan Lisan (BMK3023)Komunikasi Bukan Lisan (BMK3023)
Komunikasi Bukan Lisan (BMK3023)
 
rational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapyrational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapy
 
Komunikasi Lisan dan Bukan Lisan
Komunikasi Lisan dan Bukan LisanKomunikasi Lisan dan Bukan Lisan
Komunikasi Lisan dan Bukan Lisan
 
Ict bab3 rangkaian komputer dan komunikasi
Ict bab3 rangkaian komputer dan komunikasi Ict bab3 rangkaian komputer dan komunikasi
Ict bab3 rangkaian komputer dan komunikasi
 
Diglossia
Diglossia Diglossia
Diglossia
 
MPU 12121: Bab 5 KOMUNIKASI LISAN
MPU 12121: Bab 5 KOMUNIKASI LISANMPU 12121: Bab 5 KOMUNIKASI LISAN
MPU 12121: Bab 5 KOMUNIKASI LISAN
 
Rational emotive therapy
Rational emotive therapyRational emotive therapy
Rational emotive therapy
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior Therapy
 
Developed and developing countries lecture
Developed and developing countries lectureDeveloped and developing countries lecture
Developed and developing countries lecture
 

Similar to jawaban UAS TI dalam BK

Terapi rasional emotif
Terapi rasional emotifTerapi rasional emotif
Terapi rasional emotif
ikko nurullita
 
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapiTeori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapiroseixora
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapyPatuh Ardianto
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapyardianperwira
 
Peta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkPeta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkbaeniikhwati
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
 
7
77
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi roseixora
 
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp015 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01Azmi & Sharifah Legacy
 
Ppt bu hastin
Ppt bu hastinPpt bu hastin
Ppt bu hastin
bkupstegal
 
Pendekatan bk
Pendekatan bkPendekatan bk
Pendekatan bk
meipangestuti
 
Tugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotiveTugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotivemayangfeby
 
Teori Konseling PPK
Teori Konseling PPKTeori Konseling PPK
Teori Konseling PPK
Fransiskus Yamrewav
 
pertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdfpertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdf
ReffiKurnia
 
pertemuan 4.ppt
pertemuan 4.pptpertemuan 4.ppt
pertemuan 4.ppt
ReffiKurnia
 

Similar to jawaban UAS TI dalam BK (20)

Terapi rasional emotif
Terapi rasional emotifTerapi rasional emotif
Terapi rasional emotif
 
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapiTeori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi
 
7. ret hans
7. ret hans7. ret hans
7. ret hans
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Peta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkPeta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bk
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
7
77
7
 
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi
 
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp015 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
 
5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling
 
Ppt bu hastin
Ppt bu hastinPpt bu hastin
Ppt bu hastin
 
Pendekatan bk
Pendekatan bkPendekatan bk
Pendekatan bk
 
Tugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotiveTugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotive
 
Rasional emotif
Rasional emotifRasional emotif
Rasional emotif
 
Teori Konseling PPK
Teori Konseling PPKTeori Konseling PPK
Teori Konseling PPK
 
pertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdfpertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdf
 
pertemuan 4.ppt
pertemuan 4.pptpertemuan 4.ppt
pertemuan 4.ppt
 

More from bkupstegal

Staffing okey fix
Staffing okey fixStaffing okey fix
Staffing okey fix
bkupstegal
 
Jawaban
JawabanJawaban
Jawaban
bkupstegal
 
Ppt
PptPpt
Makalah tentang dasar
Makalah tentang dasarMakalah tentang dasar
Makalah tentang dasar
bkupstegal
 
behavior hans
behavior hansbehavior hans
behavior hans
bkupstegal
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
bkupstegal
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BKjawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
bkupstegal
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
bkupstegal
 
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
bkupstegal
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
bkupstegal
 
BK Di Sekolah
BK Di SekolahBK Di Sekolah
BK Di Sekolah
bkupstegal
 
ppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BKppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BK
bkupstegal
 
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswaMultimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
bkupstegal
 
Ppt napza hivaids
Ppt napza hivaidsPpt napza hivaids
Ppt napza hivaids
bkupstegal
 
KODE ETIK KONSELOR
KODE ETIK KONSELORKODE ETIK KONSELOR
KODE ETIK KONSELOR
bkupstegal
 
PPT NAPZA
PPT NAPZAPPT NAPZA
PPT NAPZA
bkupstegal
 
Ppt pa rahmat
Ppt pa rahmatPpt pa rahmat
Ppt pa rahmat
bkupstegal
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistik
bkupstegal
 
pendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektikpendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektik
bkupstegal
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
bkupstegal
 

More from bkupstegal (20)

Staffing okey fix
Staffing okey fixStaffing okey fix
Staffing okey fix
 
Jawaban
JawabanJawaban
Jawaban
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Makalah tentang dasar
Makalah tentang dasarMakalah tentang dasar
Makalah tentang dasar
 
behavior hans
behavior hansbehavior hans
behavior hans
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BKjawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
 
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
BK Di Sekolah
BK Di SekolahBK Di Sekolah
BK Di Sekolah
 
ppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BKppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BK
 
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswaMultimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
 
Ppt napza hivaids
Ppt napza hivaidsPpt napza hivaids
Ppt napza hivaids
 
KODE ETIK KONSELOR
KODE ETIK KONSELORKODE ETIK KONSELOR
KODE ETIK KONSELOR
 
PPT NAPZA
PPT NAPZAPPT NAPZA
PPT NAPZA
 
Ppt pa rahmat
Ppt pa rahmatPpt pa rahmat
Ppt pa rahmat
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistik
 
pendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektikpendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektik
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 

jawaban UAS TI dalam BK

  • 1. Disusun oleh : 1. Siti Nuratika
  • 2. Pelopor dan sekaligus promotor utama corak konseling ini adalah Albert Ellis, menurut pengakuan Ellis sendiri corak konseling rasional emotif tetapi berasal dari aliran pendekatan kognitif behavioristic. Albert ellis dilahirkan pada tahun 1930 di pittsburk dan kemudian menetap di New York sejak umur empat tahun. Semasa kanak-kanak beliau telah Sembilan kali dimasukkan ke rumah sakit karena nephiritis dan seterusnya mendapat penyakit renal glycosuria pada umur 19 tahun dan kencing manis pada umur 40 tahun. Walaupun begitu beliau menikmati kehidupan yang aktif karena beliau berfikiran positif terhadap masalah kesehatannya dan senantiasa menjagannya.
  • 3. Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep- konsep kunci teori Albert Ellis, ada tiga pilar yang membangun tingkah laku individu, yaitu: Antecedent event (A) Emotional consequence (C) Belief (B)
  • 4. 1. Insight dicapai ketika klien memahami tentang tingkah laku penolakan diri yang dihubungkan dengan penyebab sebelumnya yang sebagian besar sesuai dengan keyakinannya tentang peristiwa-peristiwa yang diterima (antecedent event) pada saat yang lalu. 2. Insight terjadi ketika konselor membantu klien untuk memahami bahwa apa yang menganggu klien pada saat ini adalah karena berkeyakinan yang irasional terus dipelajari dari yang diperoleh sebelumnya. 3. Insight dicapai pada saat konselor membantu klien untuk mencapai pemahaman ketiga, yaitu tidak ada jalan lain untuk keluar dari hembatan emosional kecuali dengan mendeteksi dan melawan keyakinan yang irasional.
  • 5. 1. Dalam langkah pertama konselor berusaha menunjukkan kepada klien bahwa masalah yang dihadapinnya berkaitan dengan keyakinannya yang tidak rasional. 2. Dalam langkah kedua peranan konselor adalah menyadarkan klien bahwa pemecahan masalah yang dihadapinya merupakan tanggung jawan sendiri. 3. Dalam langkah ketiga konselor berperan mengajak klien menghilangkan cara berpikir dan gagasan yang tidak rasional. 4. Dalam langkah keempat peranan konselor adalah mengembangkan pandangan-pandangan yang realistis dan menghindarkan diri dari keyakinan yang tidak rasional
  • 6. Dalam perspektif pendekatan konseling rasional emotif tingkah laku bermasalah adalah merupakan tingkah laku yang didasarkan pada cara berpikir yang irrasional. Ciri-ciri berpikir irasional : (a) Tidak dapat dibuktikan; (b) Menimbulkan perasaan tidak enak (kecemasan, kekhawatiran, prasangka) yang sebenarnya tidak perlu; (c) Menghalangi individu untuk berkembang dalam kehidupan sehari-hari yang efekti.
  • 7. Konseling rasional emotif dilakukan dengan menggunakan prosedur yang bervariasi dan sistematis yang secara khusus dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku dalam batas-batas tujuan yang disusun secara bersama-sama oleh konselor dan klien.
  • 8. Teknik-Teknik Emotif (Afektif) Teknik-Teknik Behavioristik Teknik-Teknik Kognitif
  • 9. Penerapan teori konseling rasional emotif ini sangat ideal apabila diterapkan disekolah, terutama oleh: guru,konselor atau pembimbing yang berwibawa. Contoh penerapan digunakan padakasus, berfikir mengenai hal-hal yang tidak rasional.
  • 10. 1. Rasional Emotif menawarkan dimensi kognitif dan menantang klien untuk meneliti rasionalitas dari keputusan yang telah diambil serta nilai yang klien anut. 2. Rasional Emotif memberikan penekanan untuk mengaktifkan pemahaman yang didapat oleh klien sehingga klien akan langsung mampu mempraktekkan perilaku baru mereka. 3. Rasional Emotif menekankan pada praktek terapeutik yang komperehensif dan elektik. 4. Rasional emotif mengajarkan klien cara-cara mereka bisa melakukan terapi sendiri tanpa intervensi langsung dari terapis.
  • 11. 1. Rasional Emotif tidak menekankan kepada masa lalu sehingga dalam proses terapeutik ada hal-hal yang tidak diperhatikan. 2. Rasional Emotif kurang melakukan pembangunan hubungan antara klien dan terapis sehingga klien mudah diintimidasi oleh konfrontasi cepat terapis. 3. Klien dengan mudahnya terbius dengan oleh kekuatan dan wewenang terapis tanpa benar- benar menantangnya atau menginternalisasi ide- ide baru. 4. Kurang memperhatikan faktor ketidaksadaran dan pertahanan ego.