SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Terapi Rasional Emotif
Oleh :
Herlambang Jatikusumo
Ikko Nurul Lita
Sri Ma’rifah
Albert Ellis
Albert Ellis dilahirkan pada tahun 1930 di
Pittsburk dan kemudian menetap di New York sejak
umur empat tahun. Selepas delapan tahun tamat
pengajian kolej, beliau memasuki program psikologi
klinikal di Perguruan Maktab Columbia. Beliau
mulai menjalankan konseling perkawinan, konseling
keluarga dan terapi seks.
1. Definisi
• Rational emotif therapy dapat diartikan dengan
corak konseling yang menekankan kebersamaan
dan interaksi antara berfikir dengan akal sehat,
berperasaan, dan perilaku serta sekaligus
menekankan bahwa suatu perubahan yang
mendalam.
• Corak konseling RET berpangkal dari beberapa
keyakinan tentang martabat manusia dan tentang
proses manusia dapat mengubah diri.
2. Konsep Dasar
Menurut Albert Ellis, manusia pada
dasarnya adalah unik yang memiliki
kecenderungan untuk berpikir rasional dan
irasional.
3. Konsep Kunci Teori Albert Ellis
ada tiga pilar yang membangun tingkah laku individu.
Kerangka pilar ini yang kemudian dikenal dengan konsep atau teori
ABC.
1. Antecedent event (A) yaitu segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar individu.
Peristiwa pendahulu yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain.
Perceraian suatu keluarga, kelulusan bagi siswa, dan seleksi masuk bagi calon karyawan
merupakan antecendent event bagi seseorang.
2. Belief (B) yaitu keyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi diri individu terhadap suatu
peristiwa. Keyakinan seseorang ada dua macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational
belief atau rB) dan keyakinan yang tidak rasional (irrasional belief atau iB). Keyakinan yang
rasional merupakan cara berpikir atau system keyakinan yang tepat, masuk akal, bijaksana,
dan kerana itu menjadi produktif. Keyakinan yang tidak rasional merupakan keyakinan atau
system berpikir seseorang yang salah, tidak masuk akal, emosional, dan keran itu tidak
produktif.
3. Emotional consequence (C) merupakan konsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi
individu dalam bentuk perasaan senang atau hambatan emosi dalam hubungannya dengan
antecendent event (A). Konsekuensi emosional ini bukan akibat langsung dari A tetapi
disebabkan oleh beberapa variable antara dalam bentuk keyakinan (B) baik yang rB maupun
yang iB.
Lanjutan
Selain itu, Ellis juga menambahkan D dan
E untuk rumus ABC ini. Seorang terapis harus
melawan (dispute; D) keyakinan-keyakinan
irasional itu agar kliennya bisa menikmati
dampak-dampak (effects; E) psikologis positif
dari keyakinan-keyakinan yang rasional.
4. Tujuan
1. Memperbaiki dan meruban sikap, persepsi, cara berfikir,
keyakinan serta pandangan klien yang irasional dan logis
menjadi rasional dan logis agar klien dapat
mengembangkan diri, meningkatkan self actualizationnya
seoptimal mungkin melalui prilaku kognitif dan afektif yang
positif.
2. Menghilangkan gangguan emosional yang merusak diri
sendiri, seperti rasa benci, rasa takut, rasa bersalah, rasa
berdosa, rasa cemas, rasa was-was, dan rasa marah dengan
melatih system keyakinan hidup secara rasional serta
membangkitkan keberanian untuk memiliki kepercayaan
dan kemampuan diri sendiri dalam menghadapi masa depan.
(Sayekti Pujosuwarno 1993:14)
5. Asumsi Perilaku Bermasalah
Dalam perspektif pendekatan konseling rasional
emotif tingkah laku bermasalah, didalamnya
merupakan tingkah laku yang didasarkan pada
cara berpikir yang irrasional.
Adapun ciri-ciri berpikir irasional adalah :
• Tidak dapat dibuktikan.
• Menimbulkan perasaan tidak enak (kecemasan,
kekhawatiran, prasangka) yang sebenarnya tidak
perlu.
• Menghalangi individu untuk berkembang dalam
kehidupan sehari-hari yang efektif.
6. Karakteristik RET
• Aktif-direktif
• Kognitif-eksperiensial
• Emotif-eksperiensial
• Behavioristik
• Kondisional
7. Peran Konselor
• Menyadarkan klien bahwa sumber masalah yang
dihadapinya karena cara berfikir klien yang tidak logis.
• Menyadarkan klien bahwa pemecahan masalah yang
dihadapi klien merupakan tanggung jawabnya sendiri.
Maksudnya adalah selama klien masih berpikir
irasional maka masalah yang dihadapinya akan terus
menghantuinnya.
• Mengajak klien untuk menghilangkan cara berfikir
yang irasional.
• Mengembangkan pandangan-pandangan yang realistis
dan menghindarkan klien dari keyakinan yang
irasional.
8. Deskripsi Proses Konseling
• Konselor berusaha menunjukan klien kesulitan yang dihadapi sangat
berhubungan dengan keyakinan irrasional
• Setelah klien menyadari gangguan emosi yang bersumber dari
pemikiran irrasional, maka konselor menunjukan pemikiran klien
yang irrasional, serta klien berusaha mengubah kepada keyakinan
menjadi rasional.
• Konselor berusaha agar klien menghindari diri dari ide-ide
irrasionalnya, dan konselor berusaha menghubungkan antara ide
tersebut dengan proses penyalahan dan perusakan diri.
• Proses terakhir konseling adalah konselor berusaha menantang klien
untuk mengembangkan filosofis kehidupannya yang rasional, dan
menolak kehidupan yang irrasional dan fiktif dengan memperbaiki
cara berpikir, merasa, dan berperilaku, sehingga ia tidak lagi
mengalami gangguan emosional di masa yang akan datang.
9. Teknik-teknik Konseling
• Teknik-teknik emotif (afektif)
a. Assertive adaptive
b. Bermain peran
c. Imitasi
• Teknik-teknik Behavioristik
a. Reinforcement
b. Social modeling
c. Live Models
• Teknik-teknik Kognitif
a. Home work assigments
b. Latihan assertive
10. Kelebihan RET
• Rasional Emotif menawarkan dimensi kognitif dan
menantang klien untuk meneliti rasionalitas dari keputusan
yang telah diambil serta nilai yang klien anut.
• Rasional Emotif memberikan penekanan untuk
mengaktifkan pemahaman yang di dapat oleh klien
sehingga klien akan langsung mampu mempraktekkan
perilaku baru mereka.
• Rasional emotif menekankan pada praktek terapeutik yang
komprehensif dan eklektik.
• Rasional emotif mengajarkan klien cara-cara mereka bisa
melakukan terapi sendiri tanpa intervensi langsung dari
terapis.
11. Kekurangan RET
• Rasional emotif tidak menekankan kepada masa lalu
sehingga dalam proses terapeutik ada hal-hal yang tidak
diperhatikan.
• Rasional emotif kurang melakukan pembangunan
hubungan antara klien dan terapis sehingga klien
mudah diintimidasi oleh konfrontasi cepat terapis.
• Klien dengan mudahnya terbius dengan oleh kekuatan
dan wewenang terapis dengan menerima pandangan
terapis tanpa benar-benar menantangnya atau
menginternalisasi ide-ide baru.
• Kurang memperhatikan faktor ketidaksadaran dan
pertahanan ego.
Contoh Kasus
Ada siswa mau ujian . Ia takut,cemas akan ujian
nya nanti,ia takut tidak lulus.Padahal ujian masih 4
bulan lagi. Siswa tersebut berpikir irasional. Konselor
membantu klien agar klien sadar dan bisa berpikir
rasional karena jika klien tetap berpikir irasional itu
akan membuat klien tidak siap menghadapi ujian dan
bisa berakibat pada konsentrasi saat mengerjakan soal
ujian dan bisa berakibat buruk. Konselor membantu
klien mengubah pikiran irasional menjadi rasional
sehingga klien menyadari akan pikirannya itu,klien bisa
berpikir rasional dengan belajar selama 4 bulan itu dan
menjadi siap menghadapi ujian
Terapi rasional emotif

More Related Content

What's hot

Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalbkupstegal
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freudelmakrufi
 
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasbkupstegal
 
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREY
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREYPOWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREY
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREYtopanegy
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungRoyNal Rois Al-Khalim
 
ppt psikologi sikap[2].pptx
ppt psikologi sikap[2].pptxppt psikologi sikap[2].pptx
ppt psikologi sikap[2].pptxHeyyPutt
 
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikmisbakhulfirdaus
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisLanggeng Prayogo
 
Teori kepribadian menurut carl gustav
Teori kepribadian menurut carl gustavTeori kepribadian menurut carl gustav
Teori kepribadian menurut carl gustavImam Suaydi
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Universitas Psikologi
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 
Psikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakatPsikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakatReddy Prayudie
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorWinda Lukitasari
 

What's hot (20)

Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
 
Kecerdasan Emosional
Kecerdasan EmosionalKecerdasan Emosional
Kecerdasan Emosional
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitas
 
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREY
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREYPOWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREY
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREY
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
 
ppt psikologi sikap[2].pptx
ppt psikologi sikap[2].pptxppt psikologi sikap[2].pptx
ppt psikologi sikap[2].pptx
 
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
 
Gordon Allport
Gordon AllportGordon Allport
Gordon Allport
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
 
Teori kepribadian menurut carl gustav
Teori kepribadian menurut carl gustavTeori kepribadian menurut carl gustav
Teori kepribadian menurut carl gustav
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
 
Ppt melani klien
Ppt melani klienPpt melani klien
Ppt melani klien
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
Psikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakatPsikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakat
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 

Viewers also liked

Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)zakariaye
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioralbkupstegal
 
logo therapy techniques by V. Frankl
logo therapy techniques by V. Frankllogo therapy techniques by V. Frankl
logo therapy techniques by V. FranklAachal Taywade
 
Teori belajar bruner
Teori belajar brunerTeori belajar bruner
Teori belajar brunerSri Sukmawati
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKrina_nurjanah96
 
rational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapyrational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapyDeddy Irawan
 
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori PsikoanalitikPSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori Psikoanalitikartventure ipkt
 
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneurMakalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneurAnindya Zulatsari
 
Viktor frankl powerpoint
Viktor frankl powerpointViktor frankl powerpoint
Viktor frankl powerpointhayleemeyer1
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)masnasikin
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudAgung Andi Nurul Patta
 

Viewers also liked (17)

Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioral
 
logo therapy techniques by V. Frankl
logo therapy techniques by V. Frankllogo therapy techniques by V. Frankl
logo therapy techniques by V. Frankl
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
Teori belajar bruner
Teori belajar brunerTeori belajar bruner
Teori belajar bruner
 
Terapi gestalt
Terapi gestaltTerapi gestalt
Terapi gestalt
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
 
rational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapyrational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapy
 
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori PsikoanalitikPSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
 
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneurMakalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneur
 
Viktor frankl powerpoint
Viktor frankl powerpointViktor frankl powerpoint
Viktor frankl powerpoint
 
Logotherapy
LogotherapyLogotherapy
Logotherapy
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
Ppt makalah
Ppt makalahPpt makalah
Ppt makalah
 
pendekatan client centered
pendekatan client centeredpendekatan client centered
pendekatan client centered
 

Similar to Terapi rasional emotif

Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapiTeori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapiroseixora
 
Peta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkPeta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkbaeniikhwati
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifFATHATUL FIKRIYAH
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapyPatuh Ardianto
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapyardianperwira
 
Tugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotiveTugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotivemayangfeby
 
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi roseixora
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtvarizalamir
 
jawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BKjawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BKbkupstegal
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Rational emotive behavior therapy (rebt)
Rational emotive behavior therapy (rebt)Rational emotive behavior therapy (rebt)
Rational emotive behavior therapy (rebt)Fizalfaiz
 
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp015 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01Azmi & Sharifah Legacy
 

Similar to Terapi rasional emotif (20)

Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapiTeori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi
 
Peta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkPeta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bk
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotif
 
Ppt bu hastin
Ppt bu hastinPpt bu hastin
Ppt bu hastin
 
Rasional emotif
Rasional emotifRasional emotif
Rasional emotif
 
7
77
7
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Tugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotiveTugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotive
 
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebt
 
jawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BKjawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BK
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
7. ret hans
7. ret hans7. ret hans
7. ret hans
 
Rational emotive behavior therapy (rebt)
Rational emotive behavior therapy (rebt)Rational emotive behavior therapy (rebt)
Rational emotive behavior therapy (rebt)
 
5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling
 
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp015 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
 
(korem)
(korem)(korem)
(korem)
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

Terapi rasional emotif

  • 1. Terapi Rasional Emotif Oleh : Herlambang Jatikusumo Ikko Nurul Lita Sri Ma’rifah
  • 2. Albert Ellis Albert Ellis dilahirkan pada tahun 1930 di Pittsburk dan kemudian menetap di New York sejak umur empat tahun. Selepas delapan tahun tamat pengajian kolej, beliau memasuki program psikologi klinikal di Perguruan Maktab Columbia. Beliau mulai menjalankan konseling perkawinan, konseling keluarga dan terapi seks.
  • 3. 1. Definisi • Rational emotif therapy dapat diartikan dengan corak konseling yang menekankan kebersamaan dan interaksi antara berfikir dengan akal sehat, berperasaan, dan perilaku serta sekaligus menekankan bahwa suatu perubahan yang mendalam. • Corak konseling RET berpangkal dari beberapa keyakinan tentang martabat manusia dan tentang proses manusia dapat mengubah diri.
  • 4. 2. Konsep Dasar Menurut Albert Ellis, manusia pada dasarnya adalah unik yang memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional.
  • 5. 3. Konsep Kunci Teori Albert Ellis ada tiga pilar yang membangun tingkah laku individu. Kerangka pilar ini yang kemudian dikenal dengan konsep atau teori ABC. 1. Antecedent event (A) yaitu segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar individu. Peristiwa pendahulu yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain. Perceraian suatu keluarga, kelulusan bagi siswa, dan seleksi masuk bagi calon karyawan merupakan antecendent event bagi seseorang.
  • 6. 2. Belief (B) yaitu keyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi diri individu terhadap suatu peristiwa. Keyakinan seseorang ada dua macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational belief atau rB) dan keyakinan yang tidak rasional (irrasional belief atau iB). Keyakinan yang rasional merupakan cara berpikir atau system keyakinan yang tepat, masuk akal, bijaksana, dan kerana itu menjadi produktif. Keyakinan yang tidak rasional merupakan keyakinan atau system berpikir seseorang yang salah, tidak masuk akal, emosional, dan keran itu tidak produktif. 3. Emotional consequence (C) merupakan konsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau hambatan emosi dalam hubungannya dengan antecendent event (A). Konsekuensi emosional ini bukan akibat langsung dari A tetapi disebabkan oleh beberapa variable antara dalam bentuk keyakinan (B) baik yang rB maupun yang iB.
  • 7. Lanjutan Selain itu, Ellis juga menambahkan D dan E untuk rumus ABC ini. Seorang terapis harus melawan (dispute; D) keyakinan-keyakinan irasional itu agar kliennya bisa menikmati dampak-dampak (effects; E) psikologis positif dari keyakinan-keyakinan yang rasional.
  • 8. 4. Tujuan 1. Memperbaiki dan meruban sikap, persepsi, cara berfikir, keyakinan serta pandangan klien yang irasional dan logis menjadi rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan diri, meningkatkan self actualizationnya seoptimal mungkin melalui prilaku kognitif dan afektif yang positif. 2. Menghilangkan gangguan emosional yang merusak diri sendiri, seperti rasa benci, rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, rasa was-was, dan rasa marah dengan melatih system keyakinan hidup secara rasional serta membangkitkan keberanian untuk memiliki kepercayaan dan kemampuan diri sendiri dalam menghadapi masa depan. (Sayekti Pujosuwarno 1993:14)
  • 9. 5. Asumsi Perilaku Bermasalah Dalam perspektif pendekatan konseling rasional emotif tingkah laku bermasalah, didalamnya merupakan tingkah laku yang didasarkan pada cara berpikir yang irrasional. Adapun ciri-ciri berpikir irasional adalah : • Tidak dapat dibuktikan. • Menimbulkan perasaan tidak enak (kecemasan, kekhawatiran, prasangka) yang sebenarnya tidak perlu. • Menghalangi individu untuk berkembang dalam kehidupan sehari-hari yang efektif.
  • 10. 6. Karakteristik RET • Aktif-direktif • Kognitif-eksperiensial • Emotif-eksperiensial • Behavioristik • Kondisional
  • 11. 7. Peran Konselor • Menyadarkan klien bahwa sumber masalah yang dihadapinya karena cara berfikir klien yang tidak logis. • Menyadarkan klien bahwa pemecahan masalah yang dihadapi klien merupakan tanggung jawabnya sendiri. Maksudnya adalah selama klien masih berpikir irasional maka masalah yang dihadapinya akan terus menghantuinnya. • Mengajak klien untuk menghilangkan cara berfikir yang irasional. • Mengembangkan pandangan-pandangan yang realistis dan menghindarkan klien dari keyakinan yang irasional.
  • 12. 8. Deskripsi Proses Konseling • Konselor berusaha menunjukan klien kesulitan yang dihadapi sangat berhubungan dengan keyakinan irrasional • Setelah klien menyadari gangguan emosi yang bersumber dari pemikiran irrasional, maka konselor menunjukan pemikiran klien yang irrasional, serta klien berusaha mengubah kepada keyakinan menjadi rasional. • Konselor berusaha agar klien menghindari diri dari ide-ide irrasionalnya, dan konselor berusaha menghubungkan antara ide tersebut dengan proses penyalahan dan perusakan diri. • Proses terakhir konseling adalah konselor berusaha menantang klien untuk mengembangkan filosofis kehidupannya yang rasional, dan menolak kehidupan yang irrasional dan fiktif dengan memperbaiki cara berpikir, merasa, dan berperilaku, sehingga ia tidak lagi mengalami gangguan emosional di masa yang akan datang.
  • 13. 9. Teknik-teknik Konseling • Teknik-teknik emotif (afektif) a. Assertive adaptive b. Bermain peran c. Imitasi • Teknik-teknik Behavioristik a. Reinforcement b. Social modeling c. Live Models • Teknik-teknik Kognitif a. Home work assigments b. Latihan assertive
  • 14. 10. Kelebihan RET • Rasional Emotif menawarkan dimensi kognitif dan menantang klien untuk meneliti rasionalitas dari keputusan yang telah diambil serta nilai yang klien anut. • Rasional Emotif memberikan penekanan untuk mengaktifkan pemahaman yang di dapat oleh klien sehingga klien akan langsung mampu mempraktekkan perilaku baru mereka. • Rasional emotif menekankan pada praktek terapeutik yang komprehensif dan eklektik. • Rasional emotif mengajarkan klien cara-cara mereka bisa melakukan terapi sendiri tanpa intervensi langsung dari terapis.
  • 15. 11. Kekurangan RET • Rasional emotif tidak menekankan kepada masa lalu sehingga dalam proses terapeutik ada hal-hal yang tidak diperhatikan. • Rasional emotif kurang melakukan pembangunan hubungan antara klien dan terapis sehingga klien mudah diintimidasi oleh konfrontasi cepat terapis. • Klien dengan mudahnya terbius dengan oleh kekuatan dan wewenang terapis dengan menerima pandangan terapis tanpa benar-benar menantangnya atau menginternalisasi ide-ide baru. • Kurang memperhatikan faktor ketidaksadaran dan pertahanan ego.
  • 16. Contoh Kasus Ada siswa mau ujian . Ia takut,cemas akan ujian nya nanti,ia takut tidak lulus.Padahal ujian masih 4 bulan lagi. Siswa tersebut berpikir irasional. Konselor membantu klien agar klien sadar dan bisa berpikir rasional karena jika klien tetap berpikir irasional itu akan membuat klien tidak siap menghadapi ujian dan bisa berakibat pada konsentrasi saat mengerjakan soal ujian dan bisa berakibat buruk. Konselor membantu klien mengubah pikiran irasional menjadi rasional sehingga klien menyadari akan pikirannya itu,klien bisa berpikir rasional dengan belajar selama 4 bulan itu dan menjadi siap menghadapi ujian