SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
CLIENT CENTERED
Carl Ransom Rogers
KONSEP DASAR
• Manusia adalah makhluk yang dilahirkan
dengan pembawaan dasar yang baik, memiliki
kecenderungan yang bertujuan positif,
konstruktif, rasional, sosial, berkeinginan
untuk maju, realistis, memiliki kapasitas untuk
menilai diri dan mampu membawa dirinya
untuk bertingkah laku sehat dan seimbang,
cenderung berusaha untuk
mengaktualisasikan diri, memperoleh sesuatu
dan mempertahankannya.
• Setiap manusia memiliki harga dan martabat
dirinya, sehingga dengan didukung oleh
pembawaan dasarnya maka setiap manusia akan
siap dan mampu untuk mengatasi masalahnya.
• Manusia adalah rasional, tersosialisasikan, dan
menentukan nasibnya sendiri.
• Dalam kondisi yang memungkinkan, manusia
akan mampu mengarahkan diri sendiri, maju, dan
menjadi individu yang positif dan produktif.
ASUMSI PERILAKU BERMASALAH
• Adanya ketidakseimbangan/ketidaksesuaian antara
pengalaman organismik dan self yang menyebabkan
individu merasa dirinya rapuh dan mengalami salah suai.
• Karakteristik pribadi salah suai adalah:
– Estrangement: membenarkan apa yang sesungguhnya oleh diri
sendiri dirasakan tidak mengenakan.
– Incongruity in behavior: ketidaksesuaian tingkah laku karena
individu tidak mampu menilai diri sendiri dengan kacamata
positif, hal ini sering menimbulkan kecemasan.
– Kecemasan: kondisi psikologis yang ditimbulkan oleh adanya
ancaman terhadap kesadaran tentang diri sendiri.
– Defense mechanism: tindakan yang diambil oleh individu agar
tampak konsisten terhadap struktur self.
• Gejala tingkah laku salah suai adalah:
1. Kecemasan atau ketegangan terus menerus
2. Tingkah laku yang rigid, kaku, tidak luwes
3. Menolak situasi baru
4. Salah dalam perkiraan
5. Menolak untuk menyadari pengalamannya
sendiri
6. Tingkah lakunya tidak terduga
7. Sering tidak rasional
8. Tidak mampu mengontrol dirinya sendiri
TUJUAN KONSELING
• Tujuan utama konseling berpusat pada klien
adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi
usaha membantu klien untuk menjadi seorang
pribadi yang penuh (fully functioning person).
• Ciri-ciri dari fully function person yang
menjadi tujuan utama konseling adalah
sebagai berikut:
• Individu terbuka terhadap pengalamannya dan keluar
dari kebiasaan untuk defensive.
• Seluruh pengalaman individu dapat disadari sebagai
sebuah kenyataan.
• Seluruh yang disimbolkan atau yang dinyatakan secara
verbal maupun dalam tindakan adalah akurat, yang
sebenarnya sebagaimana pengalaman itu terjadi.
• Struktur selfnya kongruen dengan pengalamannya.
• Struktur selfnya mampu berubah secara fleksibel
sejalan dengan pengalaman baru.
• Pengalaman selfnya akan dijadikan sebagai pusat
evaluasi.
• Individu memiliki pengalaman self regard.
• Individu berperilaku secara kreatif untuk beradaptasi
terhadap peristiwa-peristiwa yang baru.
• Individu akan menemukan nilai organismenya sebagai
sesuatu yang terpercaya mengarah kepada perilaku
yang memuaskan karena: a. seluruh pengalamannya
disadari, b. tidak ada pengalaman yang distorsi atau
ditolak, c. akibat perilakunya disadari.
PERAN KONSELOR
• Konselor tidak memimpin, mengatur atau menemukan
proses perkembangan konseling, tetapi hal tersebut
dilakukan oleh klien sendiri.
• Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien,
sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien.
• Konselor menerima individu dengan sepenuhnya
dalam keadaan atau kenyataan yang bagaimananpun
• Konselor memberi kebebasan kepada klien untuk
mengekspresikan perasaan sedalam-dalamnya dan
seluas-luasnya.
DESKRIPSI PROSES KONSELING
Tahap-Tahap Konseling CCT meliputi:
– Berdasar peran yang dilakukan konselor
a.Tahap Pertama: membangun hubungan konseling,
menciptakan kondisi fasilitatif dan hubungan yang
substantif seperti empati, kejujuran, ketulusan,
penghargaan yang positif tanpa syarat.
b. Tahap Kedua: tahap kelanjutan yang disesuaikan
dengan efektivitas hubungan konseling dan
disesuaikan dengan kebutuhan klien.
Berdasarkan pengalaman klien dalam konseling:
a. Tahap pertama: klien datang kepada konselor
dalam kondisi tidak kongruensi, mengalami
kecemasan atau kondisi penyesuaian diri yang tidak
baik.
b.Tahap kedua: saat klien menemui konselor
dengan penuh harapan dapat memperoleh bantuan
jawaban ata permasalahan yang sedang dialami dan
menemukan jalan atas kesulitan-kesulitannya.
Perasaan yang ada pada klien adalah
ketidakmampuan mengatasi kesulitan.
c. Tahap ketiga: pada awal konseling klien menunjukkan
tingkah laku, sikap, dan perasaan yang kau. Klien
menyatakan permasalahan yang dialami kepada konselor
secara permukaan dan belum menyatakan pribadi yang
dalam. Pada awal-awal ini klien cenderung
mengeksternalisasi perasaan dan masalahnya dan
mungkin bersifat defensif.
d.Tahap keempat: klien mulai menghilangkan sikap dan
tingkah laku yang kaku, membuka diri terhadap
pengalamannya dan belajar untuk bersikap lebih matang
dan lebih teraktualisasi dengan jalan menghilangkan
pengalaman yang didistorsi atau ditolak.
TEKNIK KONSELING
• Teknik-teknik konseling Client Centered , adalah:
• Acceptance (penerimaan).
• Respect (rasa hormat).
• Understanding (mengerti, memahami).
• Reassurance (meyakinkan).
• Encouragement (dorongan).
• Limited questioning (pertanyaan terbatas).
• Reflection (memantulkan pertanyaan dan
perasaan).
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
Kelebihan:
• Pemusatan pada klien dan bukan pada konselor dalam
konseling.
• Identifikasi dan penekanan hubungan konseling
sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian.
• Lebih menekankan pada sikap konselor daripada
teknik.
• Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian
dan penemuan kuantitatif.
• Penekanan emosi, perasaan, dan afektif dalam
konseling.
Kelemahan:
• Pendekatan ini cenderung menekankan aspek afektif,
emosional, perasaan sebagai penentu perilaku, ia
cenderung mengabaikan faktor intelektual, kognitif dan
rasional.
• Tujuan untuk setiap klien dinilai terlalu luas, umum dan
longgar sehingga sulit untuk menilai keberhasilan
setiap individu dalam konseling.
• Pendekatan ini menghendaki tujuan konseling dibuat
oleh klien, tetapi dalam pelaksanaannya sering masih
tergantung kepada situasi konseling dan konselor.
• Meskipun dinyatakan bahwa pendekatan konseling
berpusat klien diakui efektif, tetapi bukti-bukti empiris
tidak cukup sistematik dan lengkap terutama yang
berkaitan dengan klien yang kecil tanggung jawabnya.
• Sulit bagi konselor untuk benar-benar bersifat netral
dalam situasi hubungan interpersonal.
CONTOH PENERAPAN
Diterapkan untuk menangani klien yang
mengalami masalah pengambilan keputusan,
konflik, konsep diri negatif, cemas.

More Related Content

What's hot

Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasIFTITAH INDRIANI
 
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Komara Yusuf
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKNur Arifaizal Basri
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Nur Arifaizal Basri
 
Rpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiRpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiAfy Luna
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerIis Nurul Fitriyani
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)aji ali mabruri
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorWinda Lukitasari
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bkasm
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralmisbakhulfirdaus
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOKNur Arifaizal Basri
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriKirenius Wadu
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKrina_nurjanah96
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 

What's hot (20)

Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
Contoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompokContoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompok
 
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
 
Rpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiRpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang Pribadi
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
CONTOH RPL POP
CONTOH RPL POPCONTOH RPL POP
CONTOH RPL POP
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diri
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 

Similar to Client Centered Counseling

Similar to Client Centered Counseling (20)

pendekatan client centered
pendekatan client centeredpendekatan client centered
pendekatan client centered
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS TegalPendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
 
Harbang gestalt
Harbang gestaltHarbang gestalt
Harbang gestalt
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Rasional emotif
Rasional emotifRasional emotif
Rasional emotif
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 
Bab 2 Kaunseling
Bab 2    KaunselingBab 2    Kaunseling
Bab 2 Kaunseling
 
Pert.iv
Pert.ivPert.iv
Pert.iv
 
Konseling humanistik
Konseling humanistikKonseling humanistik
Konseling humanistik
 
Ppt klmpok
Ppt klmpokPpt klmpok
Ppt klmpok
 
Ppt klmpok
Ppt klmpokPpt klmpok
Ppt klmpok
 
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
 

More from Bimbingan dan Konseling (Nandito.1114500093) (12)

Penanganan krisis
Penanganan krisisPenanganan krisis
Penanganan krisis
 
Media bk (2) pengembangan media pembelajaran
Media bk (2) pengembangan media pembelajaranMedia bk (2) pengembangan media pembelajaran
Media bk (2) pengembangan media pembelajaran
 
Bk belajar kesulitan belajar
Bk belajar  kesulitan belajarBk belajar  kesulitan belajar
Bk belajar kesulitan belajar
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Teknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosialTeknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosial
 
Keluarga Dan Perkawinan Konseling Keluarga
Keluarga Dan Perkawinan Konseling KeluargaKeluarga Dan Perkawinan Konseling Keluarga
Keluarga Dan Perkawinan Konseling Keluarga
 
Perilaku Beragama Menurut pendekatan Humanistik
Perilaku Beragama Menurut pendekatan HumanistikPerilaku Beragama Menurut pendekatan Humanistik
Perilaku Beragama Menurut pendekatan Humanistik
 
Terapi Realitas APTL
Terapi Realitas APTLTerapi Realitas APTL
Terapi Realitas APTL
 
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat IniPergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
 
Menumbuhkan minat belajar siswa
Menumbuhkan minat belajar siswaMenumbuhkan minat belajar siswa
Menumbuhkan minat belajar siswa
 
PPT (Motivasi Belajar)
PPT (Motivasi Belajar)PPT (Motivasi Belajar)
PPT (Motivasi Belajar)
 
PPT (kode etik bk)
PPT (kode etik bk)PPT (kode etik bk)
PPT (kode etik bk)
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

Client Centered Counseling

  • 2. KONSEP DASAR • Manusia adalah makhluk yang dilahirkan dengan pembawaan dasar yang baik, memiliki kecenderungan yang bertujuan positif, konstruktif, rasional, sosial, berkeinginan untuk maju, realistis, memiliki kapasitas untuk menilai diri dan mampu membawa dirinya untuk bertingkah laku sehat dan seimbang, cenderung berusaha untuk mengaktualisasikan diri, memperoleh sesuatu dan mempertahankannya.
  • 3. • Setiap manusia memiliki harga dan martabat dirinya, sehingga dengan didukung oleh pembawaan dasarnya maka setiap manusia akan siap dan mampu untuk mengatasi masalahnya. • Manusia adalah rasional, tersosialisasikan, dan menentukan nasibnya sendiri. • Dalam kondisi yang memungkinkan, manusia akan mampu mengarahkan diri sendiri, maju, dan menjadi individu yang positif dan produktif.
  • 4. ASUMSI PERILAKU BERMASALAH • Adanya ketidakseimbangan/ketidaksesuaian antara pengalaman organismik dan self yang menyebabkan individu merasa dirinya rapuh dan mengalami salah suai. • Karakteristik pribadi salah suai adalah: – Estrangement: membenarkan apa yang sesungguhnya oleh diri sendiri dirasakan tidak mengenakan. – Incongruity in behavior: ketidaksesuaian tingkah laku karena individu tidak mampu menilai diri sendiri dengan kacamata positif, hal ini sering menimbulkan kecemasan. – Kecemasan: kondisi psikologis yang ditimbulkan oleh adanya ancaman terhadap kesadaran tentang diri sendiri. – Defense mechanism: tindakan yang diambil oleh individu agar tampak konsisten terhadap struktur self.
  • 5. • Gejala tingkah laku salah suai adalah: 1. Kecemasan atau ketegangan terus menerus 2. Tingkah laku yang rigid, kaku, tidak luwes 3. Menolak situasi baru 4. Salah dalam perkiraan 5. Menolak untuk menyadari pengalamannya sendiri 6. Tingkah lakunya tidak terduga 7. Sering tidak rasional 8. Tidak mampu mengontrol dirinya sendiri
  • 6. TUJUAN KONSELING • Tujuan utama konseling berpusat pada klien adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi usaha membantu klien untuk menjadi seorang pribadi yang penuh (fully functioning person).
  • 7. • Ciri-ciri dari fully function person yang menjadi tujuan utama konseling adalah sebagai berikut: • Individu terbuka terhadap pengalamannya dan keluar dari kebiasaan untuk defensive. • Seluruh pengalaman individu dapat disadari sebagai sebuah kenyataan. • Seluruh yang disimbolkan atau yang dinyatakan secara verbal maupun dalam tindakan adalah akurat, yang sebenarnya sebagaimana pengalaman itu terjadi. • Struktur selfnya kongruen dengan pengalamannya.
  • 8. • Struktur selfnya mampu berubah secara fleksibel sejalan dengan pengalaman baru. • Pengalaman selfnya akan dijadikan sebagai pusat evaluasi. • Individu memiliki pengalaman self regard. • Individu berperilaku secara kreatif untuk beradaptasi terhadap peristiwa-peristiwa yang baru. • Individu akan menemukan nilai organismenya sebagai sesuatu yang terpercaya mengarah kepada perilaku yang memuaskan karena: a. seluruh pengalamannya disadari, b. tidak ada pengalaman yang distorsi atau ditolak, c. akibat perilakunya disadari.
  • 9. PERAN KONSELOR • Konselor tidak memimpin, mengatur atau menemukan proses perkembangan konseling, tetapi hal tersebut dilakukan oleh klien sendiri. • Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien, sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien. • Konselor menerima individu dengan sepenuhnya dalam keadaan atau kenyataan yang bagaimananpun • Konselor memberi kebebasan kepada klien untuk mengekspresikan perasaan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.
  • 10. DESKRIPSI PROSES KONSELING Tahap-Tahap Konseling CCT meliputi: – Berdasar peran yang dilakukan konselor a.Tahap Pertama: membangun hubungan konseling, menciptakan kondisi fasilitatif dan hubungan yang substantif seperti empati, kejujuran, ketulusan, penghargaan yang positif tanpa syarat. b. Tahap Kedua: tahap kelanjutan yang disesuaikan dengan efektivitas hubungan konseling dan disesuaikan dengan kebutuhan klien.
  • 11. Berdasarkan pengalaman klien dalam konseling: a. Tahap pertama: klien datang kepada konselor dalam kondisi tidak kongruensi, mengalami kecemasan atau kondisi penyesuaian diri yang tidak baik. b.Tahap kedua: saat klien menemui konselor dengan penuh harapan dapat memperoleh bantuan jawaban ata permasalahan yang sedang dialami dan menemukan jalan atas kesulitan-kesulitannya. Perasaan yang ada pada klien adalah ketidakmampuan mengatasi kesulitan.
  • 12. c. Tahap ketiga: pada awal konseling klien menunjukkan tingkah laku, sikap, dan perasaan yang kau. Klien menyatakan permasalahan yang dialami kepada konselor secara permukaan dan belum menyatakan pribadi yang dalam. Pada awal-awal ini klien cenderung mengeksternalisasi perasaan dan masalahnya dan mungkin bersifat defensif. d.Tahap keempat: klien mulai menghilangkan sikap dan tingkah laku yang kaku, membuka diri terhadap pengalamannya dan belajar untuk bersikap lebih matang dan lebih teraktualisasi dengan jalan menghilangkan pengalaman yang didistorsi atau ditolak.
  • 13. TEKNIK KONSELING • Teknik-teknik konseling Client Centered , adalah: • Acceptance (penerimaan). • Respect (rasa hormat). • Understanding (mengerti, memahami). • Reassurance (meyakinkan). • Encouragement (dorongan). • Limited questioning (pertanyaan terbatas). • Reflection (memantulkan pertanyaan dan perasaan).
  • 14. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN Kelebihan: • Pemusatan pada klien dan bukan pada konselor dalam konseling. • Identifikasi dan penekanan hubungan konseling sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian. • Lebih menekankan pada sikap konselor daripada teknik. • Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuantitatif. • Penekanan emosi, perasaan, dan afektif dalam konseling.
  • 15. Kelemahan: • Pendekatan ini cenderung menekankan aspek afektif, emosional, perasaan sebagai penentu perilaku, ia cenderung mengabaikan faktor intelektual, kognitif dan rasional. • Tujuan untuk setiap klien dinilai terlalu luas, umum dan longgar sehingga sulit untuk menilai keberhasilan setiap individu dalam konseling. • Pendekatan ini menghendaki tujuan konseling dibuat oleh klien, tetapi dalam pelaksanaannya sering masih tergantung kepada situasi konseling dan konselor. • Meskipun dinyatakan bahwa pendekatan konseling berpusat klien diakui efektif, tetapi bukti-bukti empiris tidak cukup sistematik dan lengkap terutama yang berkaitan dengan klien yang kecil tanggung jawabnya. • Sulit bagi konselor untuk benar-benar bersifat netral dalam situasi hubungan interpersonal.
  • 16. CONTOH PENERAPAN Diterapkan untuk menangani klien yang mengalami masalah pengambilan keputusan, konflik, konsep diri negatif, cemas.