SlideShare a Scribd company logo
Pendekatan Dalam Konseling
Bab VI
Pendekatan Konseling non direktif
 Ciri-ciri hubungan non direktif:
 Klien pada kedudukan sentral.konselor
berperan sebagai
 Pendorong dan pencipta situasi yang
memungkinkan klien untuk dapat
berkembang sendiri.
 Ciri-ciri hubungan otoriter:
 1.Klien atau siswa adalah merupakan
 obyek dari subyek yang memegang
 otoritas
 2.Pemegang otoritas adalah orang
yang paling tahu segala hal
 Konseling non direktif sering disebut
 Client centered counseling memberikan
suatu gambaran bahwa proses konseling
yang menjadi pusat adalah klien bukan
konselor,karena itu dalam proses konseling
yang menjadi pusatnya adalah klien bukan
konselor,karena itu dalam proses konseling
kegiatan sebagian besar di konseling.
 Konseling non direktif dikembangkan
oleh carl rogers guru besar dalam
psikologi dan psikiatri . Dasar filsafat
Rogers dimaksud adalah :
1. Inti sifat manusia adalah
positif,sosial,menuju ke muka dan
realistik
 2. Manusia pada dasarnya adalah kooperatif
,konstruktif ,dan dapat dipercaya.
 3. Manusia mempunyai tendensi dan
 usaha dasar untuk mengakutalisasi
 pribadi,berprestasi dan mempertahankan
diri
 4.manusia mempunyai kemampuan dasar
 untuk memilih tujuan yang benar
Teori kepribadian Rogers :
Rogers memandang manusia sebagai
makhluk sosial,maju terus,rasional,dan
Realistik.
Karaktersitik konseling non-direktif
Peran klien yg besar dibandingkan
dengan
Konselornya

Karakteristik utama dari konseling non
direktif.
 1.Tanggung jawab dan kemampuan
 klien menghadapi kenyataan
 2.Pengalaman-pengalaman sekarang
 3.Konseling non-direktif tidak
bersifat dogmatis
 4.Konseling non direktif menekankan
 kepada persepsi klien
 5. Tujuan konseling non direktif ada
pada diri klien dan tidak ditentukan
 Oleh konselor.
 Fungsi konselor dalam konseling non
direktif:
 1. menciptakan hubungan yg permisif
 2. mendorong pertumbuhan pribadi
 3. Mendorong kemampuan
memecahkan masalah
 Persyaratan sifat dan sikap konselor:
 a.Kemampuan berempati
 b.Kemampuan menerima klien
 C.Kemampuan untuk menghargai klien
 d.kemampuan memperhatikan
 e.kemampuan membina keakraban
 f.sifat keaslian
 g.sikap terbuka
 Ciri-ciri dari pendekatan konseling
 Non direktif sbb:
 1.Klien berperan lebih dominan
 2.Dalam mengambil keputusan ada pd klien
 3.Dalam proses konseling non- direktif
menekankan pentingnya hubungan yg
bersifat permisif yang akrab.
 4. Konselor menerima klien apa adanya
 5. Konseling tidak terikat oleh langkah-
langkah yg harus dilakukan konselor.
 6.Empati menduduki peranan penting.
 krn empati pada dasarnya mengerti dan
 dan dapat merasakan perasaan klien.
 Langkah-langkah konseling non direktif:
 1.klien datang untuk meminta bantuan
 kepada konselor secara sukareka.
 2.Merumuskan situasi bantuan
 3.Konselor mendorong klien untuk
 mengungkapkan perasaan-perasaannya
secara bebas
 4. Konselor secara tulus menerima dan
 menjernihkan perasaan klien yang
 sifatnya negatif .
 5. Memberi kesempatan perasaan
 negatif untuk diungkapkan.
 6. Konselor menerima perasaan positif
 klien.
 7.Saat pengungkapan perasaan
 diikuti oleh perkembangan yg
berangsur-angsur perasaan negatif.
 8.Bila klien telah memiliki pemahaman
 mulailah menerima diri.
 9.Mulai melakukan tindakan-tindakan
 yg positif
 10. Pertumbuhan dan perkembangan
lebih lanjut wawasan klien.
 11. meningkatkan tindakan positif
 12. mengurangi ketergantungan klien
 atas bantuan konselor
 Dasar pertimbangan digunakan
konseling non direktif :
 1. Sifat klien
 2. Sifat konselor
 3.Sifat masalah yang dihadapi
 konselor
 Ad1. Sifat klien yg memiliki keunikan
 sendiri.
 Ad2. Sifat konselor :
 a. Menjadi pendengar yg baik
 b. Memiliki kemampuan untuk
 menciptakan hubungan
 keakraban atau rapport
 Ad 3. sifat masalah yang berkaitan
 dengan konflik psikologis
 Kelemahan-kelemahan konseling non-
direktif:
 1. Pendekatan berpusat pada klien
 jadi menyita waktu
 2.Keterbatasan mengungkapkan
masalah
 3. Kesukaran klien mengungkapkan
 secara verbal
 4. Pendekatan menuntut sifat dan
kedewasaan dari klien
 5. Kesukaran konselor dalam aspek
klinis sering merupakan masalah.
 Kebaikannya:
 1.Klien mengalami kesukaran emosional
 dan tidak dapat menganalisis
masalah
 secara rasional dan logis
 2.Konselor memiliki kemampuan yg
cukup tinggi untuk memahami masalah
 klien
 3.pendekatan ini sangat baik untuk
 klien yg memiliki kemampuan
merefleksikan diri dan
mengungkapkan
 Perasaan.
 4.Pendekatan ini cocok dipergunakan
 sebab masalah yg dihadapi klien
 tetap menjadi tanggung jawab klien.
Pendekatan Konseling Rasional emotif
 Istilah lainnya disebut dengan
rasional- emotive-therapy yg
dikembangkan oleh Dr Albert Ellis.
 Ciri-ciri konseling rasional emotif
 1. Konselor berperan lebih aktif
 2. Diciptakan hubungan baik dengan
klien
 3. Tercipta dan terpelihara hubungan
 Baik dengan klien untuk mengubah
pandangan klien.
 4. Tidak terlalu banyak menelusuri
 Kehidupan masa lalu
 5.Diagnosis yang dilakukan dengan
 konseling,rasional-emotif bertujuan
 untuk membuka ketidaklogisan pola
berfikir dari klien
 Masalah yg dihadapi klien muncul,karena
ketidaklogisan klien dalam berfikir.
Ketidaklogisan berfikir tsb berkaitan
dengan hambatan,gangguan,atau kesulitan
yg dihadapi.
 Tujuan Konseling rasional emotif:
 Menunjukkan dan menyadarkan klien
 Cara berfikir yg tidak logis merupakan
gangguan emosional.Dengan kata lain
 rasional emotif bertujuan membantu
klien membebaskan diri dari cara
berfikir atau ide-idenya yang tidak
logis dan menggantinya dengan cara yg
logis.
Proses dan teknik rasional emotif
 Alat-alat pengumpulan data bersifat
testing dan non testing sedikit sekali
dipergunakan dalam konseling,karena
diagnosis dalam konseling dilakukan
bertujuan membuka ketidaklogisan pola
 Berfikir.
Peranan konselor dan langkah-langkah
konseling
 1. Konselor berusaha menunjukkan
kepada klien masalah yang dihadapi
 Berkaitan dengan keyakinannya yg
tidak rasional.
 2. Peranan konselor menyadarkan
 klien bahwa pemecahan masalah
 Yg dihadapi merupakan tanggung
jawab sendiri
 3. Konselor berperan mengajak klien
 Menghilangkan cara berfikir dan
gagasan yang tidak rasional.
 4. Peran konselor mengembangkan
 Pandangan-pandangan yg tidak
realistis dan menghindarkan diri dari
keyakinan yg tidak rasional
Teknik konseling rasional emotif
 1. Teknik pengajaran
 2. Teknik konfrontasi
 3. Teknik persuasif
 4. Teknik pemberian tgs
Landasan konseling rasional emotif
 1. Manusia dipandang makhluk yg
rasional
 2.Pikiran,perasaan dan tindakan
manusia merupakan proses satu
dengan yg lain tdk dapat dipisahkan.
 3.Individu bersifat unik dan memiliki
 Potensi utk memahami
keterbatasannya
Konsep dasar teori rasional emotif
 A- activiting experence –pengalaman
aktif
 B- belief system – cara individu
memandang sesuatu
 C-Emotional consequence –akibat
emosional atau reaksi individu positif
dan negatif.
 Menurut pendapat Albert Ellis, A
Pengalaman aktif tidak langsung
 Menyebabkan timbulnya C akibat
emosional itu sangat bergantung pada
B – belief system. Hubungan A-B-C yg
melandasi konseling rational emotif
dari ellis.
Penerapan teori konseling rasional
emotif
 Penerapan teori ini sangat ideal apabila
diterapkan di sekolah, terutama oleh
guru,konselor,atau guru
 Pembimbing yg berwibawa.
 Guru pembimbing yg berwibawa mampu
membantu siswa yg mengalami
 Gangguan mental atau emosional
 Utk mengarahkan secara langsung para
siswa yg memiliki pola berfikir yg tidak
rasional.
Pendekatan konseling analisis
transaksional
 Eric berne menciptakan suatu teknik
 Menganalisis transaksi-transaksi
antar pribadi dalam berkomunikasi.
 Teori Kepribadian
 Menurut eric berne status ego
seseorang terdiri dari:
 1. orang tua 3. anak
 2.dewasa
Tujuan konseling analisis transaksional
 1.Membantu klien yg mengalami
kontaminasi status ego yg berlebihan.
 2.Membantu mengembangkan
kapasitas diri klien
 3. Membantu klien dlm
mengembangkan seluruh status ego
dewasanya
 4. Tujuan terakhir membantu klien
dalam membebaskan dirinya dari
posisi hidup yg kurang.
 Karakteristik dari pendekatan
konseling analisis
transaksional,konselor lebih banyak
berperan sebagai fasilitator dalam
proses kelompok dan juga pemimpin
 Yg memiliki keahlian dalam
menganalisis status
ego,transaksi,permainan, dan naskah
hidup.
 Eric berne menyatakan ada 2
kebutuhan tambahan yg harus dimiliki
 Seorang konselor :
 1. Konselor memiliki kemampuan untuk
mengenal dari mana memulai untuk
mengungkapkan ketiga status ego dari klien
 2. Konselor harus memperlihatkan
 Kemurnian dari komitmen klien yg
menunjukkan kepercayaan atas kemampuan
membantu mengatasi kesulitan-kesulitan yg
dihadapi
Pendekatan konseling Klinikal
 Pendekatan konseling klinikal dirintis
 Oleh Donald G Paterson pada tahun 1920 yg
memusatkan perhatian pada perbedaan
individu dan pengembangan tes.konseling
klinikal disebut juga konseling direktif.
Tujuan utama konseling direktif williamson
membantu klien mengganti tingkah laku
emosional menjadi tingkah laku rasional.
 Konseling klinikal diawali dengan
konsep konseling jabatan yang
menitiberatkan pada kesesuaian
pendidikan dan jabatan.Konseling
jabatan dirintis oleh frank parson.
 Pendekatan konseling klinikal
dikemukakan oleh williamson adalah
bentuk yg logis dan rasional dan tidak
 Berorientasi kepd intelelektual,tetapi
berorientasi pada personalisme
yaiutu pendekatan yg memandang
keseluruhan.Tujuan konseling
membantu klien meningkatkan
kematangan emosional
Asumsi dasar konseling
klinikal
 1.membantu klien mencapai tingkat
 perkembangan optimal
 2.konseling bukan saja menghargai
keunikan,tetapi juga mengakui adanya
ketergantungan
 3.kesukarelaan dari individu
menerima konseling pe nting
 4. Konseling diperlukan klien utk
menghadapi suatu masalah
 5.Hubungan konseling bersifat netral
 terhadap norma dan nilai
 6.Tujuan utama konseling untuk
membantu individu memahami dirinya
secara rasional.
Tujuan Konseling
 Tujuan konseling klinikal :
 1. Siswa yg mendapat bantuan adalah siswa
yg memiliki masalah
 2. Pada dasarnya konseling klinikal adalah
proses personalisasi dan individualisasi
,maka tujuan konseling utk membantu klien
mempelajari,menghayati dirinya sendiri dan
mampu mengembangkan potensi yg ada pada
dirinya secara optimal.
Langkah-langkah konseling:
 1. Analisis
 2. Sintesis
 3. Diagnosa
 4. Prognosa
 5. Konseling
 6. follow up
Alat pengumpul data dalam konseling
klinikal
 1.Teknik observasi
 2.Teknik komunikasi
 3. Teknik Studi dokumentasi

More Related Content

What's hot

Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam KonselingPsikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
tianachris
 
Pendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client CentredPendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client Centred
wiyadnya
 
Rational Emotive Therapy by Dwitias Titi
Rational Emotive Therapy by Dwitias TitiRational Emotive Therapy by Dwitias Titi
Rational Emotive Therapy by Dwitias Titi
Universitas Sebelas Maret
 
pendekatan client centered
pendekatan client centeredpendekatan client centered
pendekatan client centered
University Pancasakti Tegal
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredHubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredNailiamani Aman
 
Peta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkPeta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkbaeniikhwati
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKrina_nurjanah96
 
SOLUTION FOCUS BRIEF THERAPY (SFBT) a.k.a TERAPI RINGKAS BERFOKUS KEPADA PENY...
SOLUTION FOCUS BRIEF THERAPY (SFBT) a.k.a TERAPI RINGKAS BERFOKUS KEPADA PENY...SOLUTION FOCUS BRIEF THERAPY (SFBT) a.k.a TERAPI RINGKAS BERFOKUS KEPADA PENY...
SOLUTION FOCUS BRIEF THERAPY (SFBT) a.k.a TERAPI RINGKAS BERFOKUS KEPADA PENY...
zatul ayuni
 
Peta Kognitif
Peta Kognitif Peta Kognitif
Peta Kognitif
Komara Yusuf
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapyardianperwira
 
Pendekatan bk
Pendekatan bkPendekatan bk
Pendekatan bk
meipangestuti
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling Behavioristik
Langgeng Prayogo
 
terapi rasional emotif tingkah laku
 terapi rasional emotif tingkah laku terapi rasional emotif tingkah laku
terapi rasional emotif tingkah laku
zakwan azhar
 
Pendekata Konseling Eklektik
Pendekata Konseling EklektikPendekata Konseling Eklektik
Pendekata Konseling Eklektik
pradita anggi
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan kliensiewling1988
 
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunselingAmin Upsi
 

What's hot (19)

Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam KonselingPsikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
 
Pendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client CentredPendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client Centred
 
Rational Emotive Therapy by Dwitias Titi
Rational Emotive Therapy by Dwitias TitiRational Emotive Therapy by Dwitias Titi
Rational Emotive Therapy by Dwitias Titi
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
pendekatan client centered
pendekatan client centeredpendekatan client centered
pendekatan client centered
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredHubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
 
Peta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkPeta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bk
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
 
SOLUTION FOCUS BRIEF THERAPY (SFBT) a.k.a TERAPI RINGKAS BERFOKUS KEPADA PENY...
SOLUTION FOCUS BRIEF THERAPY (SFBT) a.k.a TERAPI RINGKAS BERFOKUS KEPADA PENY...SOLUTION FOCUS BRIEF THERAPY (SFBT) a.k.a TERAPI RINGKAS BERFOKUS KEPADA PENY...
SOLUTION FOCUS BRIEF THERAPY (SFBT) a.k.a TERAPI RINGKAS BERFOKUS KEPADA PENY...
 
Peta Kognitif
Peta Kognitif Peta Kognitif
Peta Kognitif
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Pendekatan bk
Pendekatan bkPendekatan bk
Pendekatan bk
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling Behavioristik
 
terapi rasional emotif tingkah laku
 terapi rasional emotif tingkah laku terapi rasional emotif tingkah laku
terapi rasional emotif tingkah laku
 
Rasional emotif
Rasional emotifRasional emotif
Rasional emotif
 
Pendekata Konseling Eklektik
Pendekata Konseling EklektikPendekata Konseling Eklektik
Pendekata Konseling Eklektik
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
 

Similar to Pendekatan dalam konseling

TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
SitiSara33
 
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGPOWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGMuhammad_Rijal94
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
ShofiyahKhoirunnisa
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapyPatuh Ardianto
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
AfifFikri11
 
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
zakariaye
 
Pert.iv
Pert.ivPert.iv
Pert.iv
Heri Yanti
 
Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
Fikri Muqaffa
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
safutri nurhidayah
 
Bab 2 Kaunseling
Bab 2    KaunselingBab 2    Kaunseling
Bab 2 Kaunseling
Fathmalyn Abdullah
 
Terapi rasional emotif
Terapi rasional emotifTerapi rasional emotif
Terapi rasional emotif
ikko nurullita
 
Trait and factor ppt
Trait and factor pptTrait and factor ppt
Trait and factor ppt
fasyamaziyyah
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotif
FATHATUL FIKRIYAH
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistik
bkupstegal
 
Ppt bu hastin
Ppt bu hastinPpt bu hastin
Ppt bu hastin
bkupstegal
 
peta kognitif
peta kognitif peta kognitif
peta kognitif
herry17
 
Kualiatas dan pendidik konselor
Kualiatas dan pendidik konselorKualiatas dan pendidik konselor
Kualiatas dan pendidik konselor
Indriati Wigianingsih
 
Person centred theory
Person centred theoryPerson centred theory
Person centred theoryIqaa Safura
 

Similar to Pendekatan dalam konseling (20)

TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
 
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGPOWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
 
Pert.iv
Pert.ivPert.iv
Pert.iv
 
Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Bab 2 Kaunseling
Bab 2    KaunselingBab 2    Kaunseling
Bab 2 Kaunseling
 
Terapi rasional emotif
Terapi rasional emotifTerapi rasional emotif
Terapi rasional emotif
 
Trait and factor ppt
Trait and factor pptTrait and factor ppt
Trait and factor ppt
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotif
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistik
 
Wz manual kaunselor
Wz manual kaunselorWz manual kaunselor
Wz manual kaunselor
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Ppt bu hastin
Ppt bu hastinPpt bu hastin
Ppt bu hastin
 
peta kognitif
peta kognitif peta kognitif
peta kognitif
 
Kualiatas dan pendidik konselor
Kualiatas dan pendidik konselorKualiatas dan pendidik konselor
Kualiatas dan pendidik konselor
 
Person centred theory
Person centred theoryPerson centred theory
Person centred theory
 

Recently uploaded

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 

Recently uploaded (20)

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 

Pendekatan dalam konseling

  • 2. Pendekatan Konseling non direktif  Ciri-ciri hubungan non direktif:  Klien pada kedudukan sentral.konselor berperan sebagai  Pendorong dan pencipta situasi yang memungkinkan klien untuk dapat berkembang sendiri.
  • 3.  Ciri-ciri hubungan otoriter:  1.Klien atau siswa adalah merupakan  obyek dari subyek yang memegang  otoritas  2.Pemegang otoritas adalah orang yang paling tahu segala hal
  • 4.  Konseling non direktif sering disebut  Client centered counseling memberikan suatu gambaran bahwa proses konseling yang menjadi pusat adalah klien bukan konselor,karena itu dalam proses konseling yang menjadi pusatnya adalah klien bukan konselor,karena itu dalam proses konseling kegiatan sebagian besar di konseling.
  • 5.  Konseling non direktif dikembangkan oleh carl rogers guru besar dalam psikologi dan psikiatri . Dasar filsafat Rogers dimaksud adalah : 1. Inti sifat manusia adalah positif,sosial,menuju ke muka dan realistik
  • 6.  2. Manusia pada dasarnya adalah kooperatif ,konstruktif ,dan dapat dipercaya.  3. Manusia mempunyai tendensi dan  usaha dasar untuk mengakutalisasi  pribadi,berprestasi dan mempertahankan diri  4.manusia mempunyai kemampuan dasar  untuk memilih tujuan yang benar
  • 7. Teori kepribadian Rogers : Rogers memandang manusia sebagai makhluk sosial,maju terus,rasional,dan Realistik. Karaktersitik konseling non-direktif Peran klien yg besar dibandingkan dengan Konselornya 
  • 8. Karakteristik utama dari konseling non direktif.  1.Tanggung jawab dan kemampuan  klien menghadapi kenyataan  2.Pengalaman-pengalaman sekarang  3.Konseling non-direktif tidak bersifat dogmatis  4.Konseling non direktif menekankan  kepada persepsi klien
  • 9.  5. Tujuan konseling non direktif ada pada diri klien dan tidak ditentukan  Oleh konselor.  Fungsi konselor dalam konseling non direktif:  1. menciptakan hubungan yg permisif  2. mendorong pertumbuhan pribadi
  • 10.  3. Mendorong kemampuan memecahkan masalah  Persyaratan sifat dan sikap konselor:  a.Kemampuan berempati  b.Kemampuan menerima klien  C.Kemampuan untuk menghargai klien  d.kemampuan memperhatikan
  • 11.  e.kemampuan membina keakraban  f.sifat keaslian  g.sikap terbuka  Ciri-ciri dari pendekatan konseling  Non direktif sbb:  1.Klien berperan lebih dominan  2.Dalam mengambil keputusan ada pd klien
  • 12.  3.Dalam proses konseling non- direktif menekankan pentingnya hubungan yg bersifat permisif yang akrab.  4. Konselor menerima klien apa adanya  5. Konseling tidak terikat oleh langkah- langkah yg harus dilakukan konselor.  6.Empati menduduki peranan penting.  krn empati pada dasarnya mengerti dan
  • 13.  dan dapat merasakan perasaan klien.  Langkah-langkah konseling non direktif:  1.klien datang untuk meminta bantuan  kepada konselor secara sukareka.  2.Merumuskan situasi bantuan  3.Konselor mendorong klien untuk  mengungkapkan perasaan-perasaannya secara bebas
  • 14.  4. Konselor secara tulus menerima dan  menjernihkan perasaan klien yang  sifatnya negatif .  5. Memberi kesempatan perasaan  negatif untuk diungkapkan.  6. Konselor menerima perasaan positif  klien.
  • 15.  7.Saat pengungkapan perasaan  diikuti oleh perkembangan yg berangsur-angsur perasaan negatif.  8.Bila klien telah memiliki pemahaman  mulailah menerima diri.  9.Mulai melakukan tindakan-tindakan  yg positif
  • 16.  10. Pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut wawasan klien.  11. meningkatkan tindakan positif  12. mengurangi ketergantungan klien  atas bantuan konselor
  • 17.  Dasar pertimbangan digunakan konseling non direktif :  1. Sifat klien  2. Sifat konselor  3.Sifat masalah yang dihadapi  konselor
  • 18.  Ad1. Sifat klien yg memiliki keunikan  sendiri.  Ad2. Sifat konselor :  a. Menjadi pendengar yg baik  b. Memiliki kemampuan untuk  menciptakan hubungan  keakraban atau rapport
  • 19.  Ad 3. sifat masalah yang berkaitan  dengan konflik psikologis  Kelemahan-kelemahan konseling non- direktif:  1. Pendekatan berpusat pada klien  jadi menyita waktu  2.Keterbatasan mengungkapkan masalah
  • 20.  3. Kesukaran klien mengungkapkan  secara verbal  4. Pendekatan menuntut sifat dan kedewasaan dari klien  5. Kesukaran konselor dalam aspek klinis sering merupakan masalah.
  • 21.  Kebaikannya:  1.Klien mengalami kesukaran emosional  dan tidak dapat menganalisis masalah  secara rasional dan logis  2.Konselor memiliki kemampuan yg cukup tinggi untuk memahami masalah  klien
  • 22.  3.pendekatan ini sangat baik untuk  klien yg memiliki kemampuan merefleksikan diri dan mengungkapkan  Perasaan.  4.Pendekatan ini cocok dipergunakan  sebab masalah yg dihadapi klien  tetap menjadi tanggung jawab klien.
  • 23. Pendekatan Konseling Rasional emotif  Istilah lainnya disebut dengan rasional- emotive-therapy yg dikembangkan oleh Dr Albert Ellis.  Ciri-ciri konseling rasional emotif  1. Konselor berperan lebih aktif  2. Diciptakan hubungan baik dengan klien
  • 24.  3. Tercipta dan terpelihara hubungan  Baik dengan klien untuk mengubah pandangan klien.  4. Tidak terlalu banyak menelusuri  Kehidupan masa lalu  5.Diagnosis yang dilakukan dengan  konseling,rasional-emotif bertujuan  untuk membuka ketidaklogisan pola berfikir dari klien
  • 25.  Masalah yg dihadapi klien muncul,karena ketidaklogisan klien dalam berfikir. Ketidaklogisan berfikir tsb berkaitan dengan hambatan,gangguan,atau kesulitan yg dihadapi.  Tujuan Konseling rasional emotif:  Menunjukkan dan menyadarkan klien  Cara berfikir yg tidak logis merupakan gangguan emosional.Dengan kata lain
  • 26.  rasional emotif bertujuan membantu klien membebaskan diri dari cara berfikir atau ide-idenya yang tidak logis dan menggantinya dengan cara yg logis.
  • 27. Proses dan teknik rasional emotif  Alat-alat pengumpulan data bersifat testing dan non testing sedikit sekali dipergunakan dalam konseling,karena diagnosis dalam konseling dilakukan bertujuan membuka ketidaklogisan pola  Berfikir.
  • 28. Peranan konselor dan langkah-langkah konseling  1. Konselor berusaha menunjukkan kepada klien masalah yang dihadapi  Berkaitan dengan keyakinannya yg tidak rasional.  2. Peranan konselor menyadarkan  klien bahwa pemecahan masalah  Yg dihadapi merupakan tanggung jawab sendiri
  • 29.  3. Konselor berperan mengajak klien  Menghilangkan cara berfikir dan gagasan yang tidak rasional.  4. Peran konselor mengembangkan  Pandangan-pandangan yg tidak realistis dan menghindarkan diri dari keyakinan yg tidak rasional
  • 30. Teknik konseling rasional emotif  1. Teknik pengajaran  2. Teknik konfrontasi  3. Teknik persuasif  4. Teknik pemberian tgs
  • 31. Landasan konseling rasional emotif  1. Manusia dipandang makhluk yg rasional  2.Pikiran,perasaan dan tindakan manusia merupakan proses satu dengan yg lain tdk dapat dipisahkan.  3.Individu bersifat unik dan memiliki  Potensi utk memahami keterbatasannya
  • 32. Konsep dasar teori rasional emotif  A- activiting experence –pengalaman aktif  B- belief system – cara individu memandang sesuatu  C-Emotional consequence –akibat emosional atau reaksi individu positif dan negatif.
  • 33.  Menurut pendapat Albert Ellis, A Pengalaman aktif tidak langsung  Menyebabkan timbulnya C akibat emosional itu sangat bergantung pada B – belief system. Hubungan A-B-C yg melandasi konseling rational emotif dari ellis.
  • 34. Penerapan teori konseling rasional emotif  Penerapan teori ini sangat ideal apabila diterapkan di sekolah, terutama oleh guru,konselor,atau guru  Pembimbing yg berwibawa.  Guru pembimbing yg berwibawa mampu membantu siswa yg mengalami  Gangguan mental atau emosional  Utk mengarahkan secara langsung para siswa yg memiliki pola berfikir yg tidak rasional.
  • 35. Pendekatan konseling analisis transaksional  Eric berne menciptakan suatu teknik  Menganalisis transaksi-transaksi antar pribadi dalam berkomunikasi.  Teori Kepribadian  Menurut eric berne status ego seseorang terdiri dari:  1. orang tua 3. anak  2.dewasa
  • 36. Tujuan konseling analisis transaksional  1.Membantu klien yg mengalami kontaminasi status ego yg berlebihan.  2.Membantu mengembangkan kapasitas diri klien  3. Membantu klien dlm mengembangkan seluruh status ego dewasanya
  • 37.  4. Tujuan terakhir membantu klien dalam membebaskan dirinya dari posisi hidup yg kurang.  Karakteristik dari pendekatan konseling analisis transaksional,konselor lebih banyak berperan sebagai fasilitator dalam proses kelompok dan juga pemimpin
  • 38.  Yg memiliki keahlian dalam menganalisis status ego,transaksi,permainan, dan naskah hidup.  Eric berne menyatakan ada 2 kebutuhan tambahan yg harus dimiliki  Seorang konselor :
  • 39.  1. Konselor memiliki kemampuan untuk mengenal dari mana memulai untuk mengungkapkan ketiga status ego dari klien  2. Konselor harus memperlihatkan  Kemurnian dari komitmen klien yg menunjukkan kepercayaan atas kemampuan membantu mengatasi kesulitan-kesulitan yg dihadapi
  • 40. Pendekatan konseling Klinikal  Pendekatan konseling klinikal dirintis  Oleh Donald G Paterson pada tahun 1920 yg memusatkan perhatian pada perbedaan individu dan pengembangan tes.konseling klinikal disebut juga konseling direktif. Tujuan utama konseling direktif williamson membantu klien mengganti tingkah laku emosional menjadi tingkah laku rasional.
  • 41.  Konseling klinikal diawali dengan konsep konseling jabatan yang menitiberatkan pada kesesuaian pendidikan dan jabatan.Konseling jabatan dirintis oleh frank parson.  Pendekatan konseling klinikal dikemukakan oleh williamson adalah bentuk yg logis dan rasional dan tidak
  • 42.  Berorientasi kepd intelelektual,tetapi berorientasi pada personalisme yaiutu pendekatan yg memandang keseluruhan.Tujuan konseling membantu klien meningkatkan kematangan emosional
  • 43. Asumsi dasar konseling klinikal  1.membantu klien mencapai tingkat  perkembangan optimal  2.konseling bukan saja menghargai keunikan,tetapi juga mengakui adanya ketergantungan  3.kesukarelaan dari individu menerima konseling pe nting
  • 44.  4. Konseling diperlukan klien utk menghadapi suatu masalah  5.Hubungan konseling bersifat netral  terhadap norma dan nilai  6.Tujuan utama konseling untuk membantu individu memahami dirinya secara rasional.
  • 45. Tujuan Konseling  Tujuan konseling klinikal :  1. Siswa yg mendapat bantuan adalah siswa yg memiliki masalah  2. Pada dasarnya konseling klinikal adalah proses personalisasi dan individualisasi ,maka tujuan konseling utk membantu klien mempelajari,menghayati dirinya sendiri dan mampu mengembangkan potensi yg ada pada dirinya secara optimal.
  • 46. Langkah-langkah konseling:  1. Analisis  2. Sintesis  3. Diagnosa  4. Prognosa  5. Konseling  6. follow up
  • 47. Alat pengumpul data dalam konseling klinikal  1.Teknik observasi  2.Teknik komunikasi  3. Teknik Studi dokumentasi