Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas beberapa pendekatan dalam konseling seperti non-direktif, rasional emotif, analisis transaksional, dan klinikal.
2. Pendekatan non-direktif menekankan peran sentral klien dan konselor sebagai pendukung pertumbuhan pribadi klien.
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konselingtianachris
Karakteristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
- pengertian
- kesimbangan objektivitas dan subjektivitas
- kesimbangan kejelasan dan kesamaran
- keseimbangan tanggung jawan konselor dan konseli
- keseimbangan kognitif dan afektif
- penerimaan dan perlakuan
- kehangatan dan kesepahaman
- transparansi dan fleksibelitas
- kesimpulan
Presentasi ini menyajikan pendekatan konseling melalui pendekatan client centred
Penggunaan presentasi ini sebagai referensi dalam penulisan ilmiah (seperti makalah, skripsi) dan populer (majalah, blog), mohon dicantumkan dalam daftar pustaka / referensi sebagai berikut :
Wiyadnya, I Gde. dkk. 2012. "Pendekatan Konseling Client Centred", Presentasi tidak dipublikasikan, Jakarta: STAH Dharma Nusantara.
Rational Emotive Therapy (Albert Ellis).
Bertujuan untuk mengubah pikiran/perilaku irrasional menjadi pikiran/perilaku yang rasional. Dimana dalam teori ini dijelaskan konsep Teori A-B-C yang telah dikembangkan dalam bidang konseling untuk membantu mengentaskan masalah yang dihadapi oleh konseli (klien)
by Dwitias Titi (@Dtias02)
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konselingtianachris
Karakteristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
- pengertian
- kesimbangan objektivitas dan subjektivitas
- kesimbangan kejelasan dan kesamaran
- keseimbangan tanggung jawan konselor dan konseli
- keseimbangan kognitif dan afektif
- penerimaan dan perlakuan
- kehangatan dan kesepahaman
- transparansi dan fleksibelitas
- kesimpulan
Presentasi ini menyajikan pendekatan konseling melalui pendekatan client centred
Penggunaan presentasi ini sebagai referensi dalam penulisan ilmiah (seperti makalah, skripsi) dan populer (majalah, blog), mohon dicantumkan dalam daftar pustaka / referensi sebagai berikut :
Wiyadnya, I Gde. dkk. 2012. "Pendekatan Konseling Client Centred", Presentasi tidak dipublikasikan, Jakarta: STAH Dharma Nusantara.
Rational Emotive Therapy (Albert Ellis).
Bertujuan untuk mengubah pikiran/perilaku irrasional menjadi pikiran/perilaku yang rasional. Dimana dalam teori ini dijelaskan konsep Teori A-B-C yang telah dikembangkan dalam bidang konseling untuk membantu mengentaskan masalah yang dihadapi oleh konseli (klien)
by Dwitias Titi (@Dtias02)
Power point ini menjelaskan tentang Pendekatan Rasional emotiv , dimana pendekatan rasional emotiv mengubah cara berfikir yang irasional menjadi lebih rasional
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Pendekatan Konseling non direktif
Ciri-ciri hubungan non direktif:
Klien pada kedudukan sentral.konselor
berperan sebagai
Pendorong dan pencipta situasi yang
memungkinkan klien untuk dapat
berkembang sendiri.
3. Ciri-ciri hubungan otoriter:
1.Klien atau siswa adalah merupakan
obyek dari subyek yang memegang
otoritas
2.Pemegang otoritas adalah orang
yang paling tahu segala hal
4. Konseling non direktif sering disebut
Client centered counseling memberikan
suatu gambaran bahwa proses konseling
yang menjadi pusat adalah klien bukan
konselor,karena itu dalam proses konseling
yang menjadi pusatnya adalah klien bukan
konselor,karena itu dalam proses konseling
kegiatan sebagian besar di konseling.
5. Konseling non direktif dikembangkan
oleh carl rogers guru besar dalam
psikologi dan psikiatri . Dasar filsafat
Rogers dimaksud adalah :
1. Inti sifat manusia adalah
positif,sosial,menuju ke muka dan
realistik
6. 2. Manusia pada dasarnya adalah kooperatif
,konstruktif ,dan dapat dipercaya.
3. Manusia mempunyai tendensi dan
usaha dasar untuk mengakutalisasi
pribadi,berprestasi dan mempertahankan
diri
4.manusia mempunyai kemampuan dasar
untuk memilih tujuan yang benar
7. Teori kepribadian Rogers :
Rogers memandang manusia sebagai
makhluk sosial,maju terus,rasional,dan
Realistik.
Karaktersitik konseling non-direktif
Peran klien yg besar dibandingkan
dengan
Konselornya
8. Karakteristik utama dari konseling non
direktif.
1.Tanggung jawab dan kemampuan
klien menghadapi kenyataan
2.Pengalaman-pengalaman sekarang
3.Konseling non-direktif tidak
bersifat dogmatis
4.Konseling non direktif menekankan
kepada persepsi klien
9. 5. Tujuan konseling non direktif ada
pada diri klien dan tidak ditentukan
Oleh konselor.
Fungsi konselor dalam konseling non
direktif:
1. menciptakan hubungan yg permisif
2. mendorong pertumbuhan pribadi
10. 3. Mendorong kemampuan
memecahkan masalah
Persyaratan sifat dan sikap konselor:
a.Kemampuan berempati
b.Kemampuan menerima klien
C.Kemampuan untuk menghargai klien
d.kemampuan memperhatikan
11. e.kemampuan membina keakraban
f.sifat keaslian
g.sikap terbuka
Ciri-ciri dari pendekatan konseling
Non direktif sbb:
1.Klien berperan lebih dominan
2.Dalam mengambil keputusan ada pd klien
12. 3.Dalam proses konseling non- direktif
menekankan pentingnya hubungan yg
bersifat permisif yang akrab.
4. Konselor menerima klien apa adanya
5. Konseling tidak terikat oleh langkah-
langkah yg harus dilakukan konselor.
6.Empati menduduki peranan penting.
krn empati pada dasarnya mengerti dan
13. dan dapat merasakan perasaan klien.
Langkah-langkah konseling non direktif:
1.klien datang untuk meminta bantuan
kepada konselor secara sukareka.
2.Merumuskan situasi bantuan
3.Konselor mendorong klien untuk
mengungkapkan perasaan-perasaannya
secara bebas
14. 4. Konselor secara tulus menerima dan
menjernihkan perasaan klien yang
sifatnya negatif .
5. Memberi kesempatan perasaan
negatif untuk diungkapkan.
6. Konselor menerima perasaan positif
klien.
15. 7.Saat pengungkapan perasaan
diikuti oleh perkembangan yg
berangsur-angsur perasaan negatif.
8.Bila klien telah memiliki pemahaman
mulailah menerima diri.
9.Mulai melakukan tindakan-tindakan
yg positif
16. 10. Pertumbuhan dan perkembangan
lebih lanjut wawasan klien.
11. meningkatkan tindakan positif
12. mengurangi ketergantungan klien
atas bantuan konselor
17. Dasar pertimbangan digunakan
konseling non direktif :
1. Sifat klien
2. Sifat konselor
3.Sifat masalah yang dihadapi
konselor
18. Ad1. Sifat klien yg memiliki keunikan
sendiri.
Ad2. Sifat konselor :
a. Menjadi pendengar yg baik
b. Memiliki kemampuan untuk
menciptakan hubungan
keakraban atau rapport
19. Ad 3. sifat masalah yang berkaitan
dengan konflik psikologis
Kelemahan-kelemahan konseling non-
direktif:
1. Pendekatan berpusat pada klien
jadi menyita waktu
2.Keterbatasan mengungkapkan
masalah
20. 3. Kesukaran klien mengungkapkan
secara verbal
4. Pendekatan menuntut sifat dan
kedewasaan dari klien
5. Kesukaran konselor dalam aspek
klinis sering merupakan masalah.
21. Kebaikannya:
1.Klien mengalami kesukaran emosional
dan tidak dapat menganalisis
masalah
secara rasional dan logis
2.Konselor memiliki kemampuan yg
cukup tinggi untuk memahami masalah
klien
22. 3.pendekatan ini sangat baik untuk
klien yg memiliki kemampuan
merefleksikan diri dan
mengungkapkan
Perasaan.
4.Pendekatan ini cocok dipergunakan
sebab masalah yg dihadapi klien
tetap menjadi tanggung jawab klien.
23. Pendekatan Konseling Rasional emotif
Istilah lainnya disebut dengan
rasional- emotive-therapy yg
dikembangkan oleh Dr Albert Ellis.
Ciri-ciri konseling rasional emotif
1. Konselor berperan lebih aktif
2. Diciptakan hubungan baik dengan
klien
24. 3. Tercipta dan terpelihara hubungan
Baik dengan klien untuk mengubah
pandangan klien.
4. Tidak terlalu banyak menelusuri
Kehidupan masa lalu
5.Diagnosis yang dilakukan dengan
konseling,rasional-emotif bertujuan
untuk membuka ketidaklogisan pola
berfikir dari klien
25. Masalah yg dihadapi klien muncul,karena
ketidaklogisan klien dalam berfikir.
Ketidaklogisan berfikir tsb berkaitan
dengan hambatan,gangguan,atau kesulitan
yg dihadapi.
Tujuan Konseling rasional emotif:
Menunjukkan dan menyadarkan klien
Cara berfikir yg tidak logis merupakan
gangguan emosional.Dengan kata lain
26. rasional emotif bertujuan membantu
klien membebaskan diri dari cara
berfikir atau ide-idenya yang tidak
logis dan menggantinya dengan cara yg
logis.
27. Proses dan teknik rasional emotif
Alat-alat pengumpulan data bersifat
testing dan non testing sedikit sekali
dipergunakan dalam konseling,karena
diagnosis dalam konseling dilakukan
bertujuan membuka ketidaklogisan pola
Berfikir.
28. Peranan konselor dan langkah-langkah
konseling
1. Konselor berusaha menunjukkan
kepada klien masalah yang dihadapi
Berkaitan dengan keyakinannya yg
tidak rasional.
2. Peranan konselor menyadarkan
klien bahwa pemecahan masalah
Yg dihadapi merupakan tanggung
jawab sendiri
29. 3. Konselor berperan mengajak klien
Menghilangkan cara berfikir dan
gagasan yang tidak rasional.
4. Peran konselor mengembangkan
Pandangan-pandangan yg tidak
realistis dan menghindarkan diri dari
keyakinan yg tidak rasional
30. Teknik konseling rasional emotif
1. Teknik pengajaran
2. Teknik konfrontasi
3. Teknik persuasif
4. Teknik pemberian tgs
31. Landasan konseling rasional emotif
1. Manusia dipandang makhluk yg
rasional
2.Pikiran,perasaan dan tindakan
manusia merupakan proses satu
dengan yg lain tdk dapat dipisahkan.
3.Individu bersifat unik dan memiliki
Potensi utk memahami
keterbatasannya
32. Konsep dasar teori rasional emotif
A- activiting experence –pengalaman
aktif
B- belief system – cara individu
memandang sesuatu
C-Emotional consequence –akibat
emosional atau reaksi individu positif
dan negatif.
33. Menurut pendapat Albert Ellis, A
Pengalaman aktif tidak langsung
Menyebabkan timbulnya C akibat
emosional itu sangat bergantung pada
B – belief system. Hubungan A-B-C yg
melandasi konseling rational emotif
dari ellis.
34. Penerapan teori konseling rasional
emotif
Penerapan teori ini sangat ideal apabila
diterapkan di sekolah, terutama oleh
guru,konselor,atau guru
Pembimbing yg berwibawa.
Guru pembimbing yg berwibawa mampu
membantu siswa yg mengalami
Gangguan mental atau emosional
Utk mengarahkan secara langsung para
siswa yg memiliki pola berfikir yg tidak
rasional.
35. Pendekatan konseling analisis
transaksional
Eric berne menciptakan suatu teknik
Menganalisis transaksi-transaksi
antar pribadi dalam berkomunikasi.
Teori Kepribadian
Menurut eric berne status ego
seseorang terdiri dari:
1. orang tua 3. anak
2.dewasa
36. Tujuan konseling analisis transaksional
1.Membantu klien yg mengalami
kontaminasi status ego yg berlebihan.
2.Membantu mengembangkan
kapasitas diri klien
3. Membantu klien dlm
mengembangkan seluruh status ego
dewasanya
37. 4. Tujuan terakhir membantu klien
dalam membebaskan dirinya dari
posisi hidup yg kurang.
Karakteristik dari pendekatan
konseling analisis
transaksional,konselor lebih banyak
berperan sebagai fasilitator dalam
proses kelompok dan juga pemimpin
38. Yg memiliki keahlian dalam
menganalisis status
ego,transaksi,permainan, dan naskah
hidup.
Eric berne menyatakan ada 2
kebutuhan tambahan yg harus dimiliki
Seorang konselor :
39. 1. Konselor memiliki kemampuan untuk
mengenal dari mana memulai untuk
mengungkapkan ketiga status ego dari klien
2. Konselor harus memperlihatkan
Kemurnian dari komitmen klien yg
menunjukkan kepercayaan atas kemampuan
membantu mengatasi kesulitan-kesulitan yg
dihadapi
40. Pendekatan konseling Klinikal
Pendekatan konseling klinikal dirintis
Oleh Donald G Paterson pada tahun 1920 yg
memusatkan perhatian pada perbedaan
individu dan pengembangan tes.konseling
klinikal disebut juga konseling direktif.
Tujuan utama konseling direktif williamson
membantu klien mengganti tingkah laku
emosional menjadi tingkah laku rasional.
41. Konseling klinikal diawali dengan
konsep konseling jabatan yang
menitiberatkan pada kesesuaian
pendidikan dan jabatan.Konseling
jabatan dirintis oleh frank parson.
Pendekatan konseling klinikal
dikemukakan oleh williamson adalah
bentuk yg logis dan rasional dan tidak
42. Berorientasi kepd intelelektual,tetapi
berorientasi pada personalisme
yaiutu pendekatan yg memandang
keseluruhan.Tujuan konseling
membantu klien meningkatkan
kematangan emosional
43. Asumsi dasar konseling
klinikal
1.membantu klien mencapai tingkat
perkembangan optimal
2.konseling bukan saja menghargai
keunikan,tetapi juga mengakui adanya
ketergantungan
3.kesukarelaan dari individu
menerima konseling pe nting
44. 4. Konseling diperlukan klien utk
menghadapi suatu masalah
5.Hubungan konseling bersifat netral
terhadap norma dan nilai
6.Tujuan utama konseling untuk
membantu individu memahami dirinya
secara rasional.
45. Tujuan Konseling
Tujuan konseling klinikal :
1. Siswa yg mendapat bantuan adalah siswa
yg memiliki masalah
2. Pada dasarnya konseling klinikal adalah
proses personalisasi dan individualisasi
,maka tujuan konseling utk membantu klien
mempelajari,menghayati dirinya sendiri dan
mampu mengembangkan potensi yg ada pada
dirinya secara optimal.