Intervensi Konsumsi Pangan dan Gizi mendiskusikan 7 jenis intervensi gizi yang umum digunakan untuk menangani masalah gizi, yaitu pemberian makanan tambahan, pendidikan gizi, fortifikasi, makanan formula, subsidi harga, produksi pertanian, dan program terpadu. Dokumen ini juga menjelaskan proses perencanaan intervensi gizi mulai dari diagnosis masalah, penentuan sasaran, tujuan intervensi, hingga evaluasi program.
Konseling gizi termasuk kedalam salah satu mata kuliah prodi gizi yaitu mata kuliah psikologi gizi, didalam konseling gizi terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan konseling. semoga ppt ini bisa membantu
1. Pemerintah berkewajiban meningkatkan konsumsi pangan masyarakat dengan menetapkan target konsumsi, menyediakan pangan bergizi seimbang, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi
2. Pemerintah menetapkan kebijakan untuk perbaikan gizi melalui pengayaan gizi pangan, persyaratan komposisi gizi pangan olahan, pemenuhan gizi kelompok rentan, dan peningkatan konsumsi hasil
Pasien bernama Nn. Selly berusia 18 tahun menderita gastritis erosiva akibat keracunan Baygon. Diet yang diberikan adalah diet lambung I dengan tujuan memberikan makanan dan cairan yang tidak membebani lambung serta mencegah sekresi asam berlebihan. Diet terdiri dari energi 1359 kkal, protein 51 gram, lemak 23 gram, karbohidrat 238 gram yang diberikan 8 kali sehari dalam bentuk cair.
Pasien wanita berusia 48 tahun datang untuk konsultasi gizi karena obesitas, hipertensi dan penyakit jantung. Ia memiliki indeks massa tubuh 40,9 dan pola makan yang tidak sehat dengan asupan energi dan lemak melebihi kebutuhan serta jarang berolahraga. Diagnosa awal menunjukkan gangguan asupan zat gizi dan perilaku makan.
Intervensi Konsumsi Pangan dan Gizi mendiskusikan 7 jenis intervensi gizi yang umum digunakan untuk menangani masalah gizi, yaitu pemberian makanan tambahan, pendidikan gizi, fortifikasi, makanan formula, subsidi harga, produksi pertanian, dan program terpadu. Dokumen ini juga menjelaskan proses perencanaan intervensi gizi mulai dari diagnosis masalah, penentuan sasaran, tujuan intervensi, hingga evaluasi program.
Konseling gizi termasuk kedalam salah satu mata kuliah prodi gizi yaitu mata kuliah psikologi gizi, didalam konseling gizi terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan konseling. semoga ppt ini bisa membantu
1. Pemerintah berkewajiban meningkatkan konsumsi pangan masyarakat dengan menetapkan target konsumsi, menyediakan pangan bergizi seimbang, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi
2. Pemerintah menetapkan kebijakan untuk perbaikan gizi melalui pengayaan gizi pangan, persyaratan komposisi gizi pangan olahan, pemenuhan gizi kelompok rentan, dan peningkatan konsumsi hasil
Pasien bernama Nn. Selly berusia 18 tahun menderita gastritis erosiva akibat keracunan Baygon. Diet yang diberikan adalah diet lambung I dengan tujuan memberikan makanan dan cairan yang tidak membebani lambung serta mencegah sekresi asam berlebihan. Diet terdiri dari energi 1359 kkal, protein 51 gram, lemak 23 gram, karbohidrat 238 gram yang diberikan 8 kali sehari dalam bentuk cair.
Pasien wanita berusia 48 tahun datang untuk konsultasi gizi karena obesitas, hipertensi dan penyakit jantung. Ia memiliki indeks massa tubuh 40,9 dan pola makan yang tidak sehat dengan asupan energi dan lemak melebihi kebutuhan serta jarang berolahraga. Diagnosa awal menunjukkan gangguan asupan zat gizi dan perilaku makan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar makanan rumah sakit yang terdiri dari makanan umum, khusus, dan diet pemeriksaan. Jenis makanan umum meliputi makanan biasa, lunak, saring, dan cair yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Diet khusus misalnya TETP, rendah garam, dan diabetes bertujuan memenuhi kebutuhan gizi pasien. Diet pemeriksaan seperti benzidine, kecap, dan bowl digunakan untuk mempersiapkan p
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariFakhriyah Elita
Remaja yang mengalami anemia harus diberi perhatian khusus terhadap menu makannya. Terutama remaja putri. Berikut contoh perencanaan menu selama 7 hari
Dokumen tersebut membahas tentang gizi dalam situasi bencana di Indonesia. Indonesia memiliki risiko tinggi terjadinya bencana karena berada di zona gempa dan gunung berapi. Bencana dapat meningkatkan risiko masalah gizi karena rusaknya infrastruktur dan ketersediaan pangan. Kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan lansia perlu mendapat perhatian khusus. Respons gizi dalam bencana meliputi pemberian makanan,
Dokumen tersebut membahas tentang monitoring dan evaluasi proses asuhan gizi yang terstandar, meliputi empat langkah utama yaitu tujuan monitoring dan evaluasi untuk melihat perkembangan dan pencapaian tujuan, perbedaan domain antara asesmen dan monitoring, hubungan antara pengkajian, diagnosis, intervensi, dan monitoring evaluasi gizi, serta komponen monitoring evaluasi gizi yang meliputi monitoring, pengukuran, dan evaluasi.
Kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 27 tahun dengan diagnosis HIV/AIDS yang mengalami penurunan berat badan dan gejala infeksi. Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi underweight, anemia, dan gangguan fungsi hati. Diagnosis gizi menunjukkan asupan energi dan protein kurang serta gaya hidup tidak sehat. Intervensi gizi dirancang untuk meningkatkan asupan zat gizi dan memotivasi perubahan perilaku.
1. Pasien berusia 46 tahun menderita hepatitis B dengan gejala mual dan wajah pucat.
2. Diagnosa gizi menunjukkan kurangnya asupan zat gizi dan pengetahuan tentang gizi.
3. Rencana intervensi gizi meliputi diet hati III, edukasi gizi seimbang, dan monitoring kondisi serta asupan pasien.
Teks tersebut membahas penggunaan program NutriSurvey untuk menganalisis kandungan gizi makanan. NutriSurvey memungkinkan pengguna untuk menambahkan database makanan Indonesia, menghitung nilai gizi berbagai makanan dan menu, serta menilai tingkat kecukupan gizi berdasarkan Angka Kecukupan Gizi Indonesia.
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018Dokter Tekno
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelayanan gizi di rumah sakit yang mencakup asuhan gizi rawat jalan, asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, dan penelitian serta pengembangan gizi."
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang pada dewasa dan lansia. Pertama, dibahas tentang kebutuhan gizi dasar pada dewasa seperti kalori dan bagaimana kebutuhan tersebut berkurang pada usia lanjut. Kemudian dibahas masalah gizi yang sering terjadi pada lansia seperti kegemukan, kurang gizi, dan kekurangan vitamin tertentu beserta penyebabnya. Terakhir, dibahas
Paragraf latar belakang menjelaskan masalah pangan dan gizi utama pada kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, balita, remaja, dan lansia di tingkat dunia, nasional, dan daerah. Mencakup akibat jangka pendek dan panjang dari setiap masalah dengan mencantumkan referensi. Ditutup dengan kondisi umum pangan dan gizi di desa/kelurahan.
Dokumen tersebut membahas mengenai permasalahan stunting di Indonesia dan upaya pencegahannya. Stunting merupakan masalah gizi yang serius di Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor gizi dan sanitasi buruk serta stimulasi yang kurang pada 1.000 hari pertama kehidupan. Upaya yang ditekankan adalah intervensi gizi sensitif melalui peningkatan akses air bersih, sanitasi, pendidikan, dan jaminan sosial serta intervensi g
Dokumen tersebut membahas manajemen sumber daya manusia yang mencakup pengertian, perencanaan tenaga kerja, sistem perekrutan, perhitungan kebutuhan tenaga kerja, manajemen tenaga kerja, produktivitas, dan evaluasi kinerja. Beberapa metode untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja dijelaskan seperti Index Staffing Needs, Recommendation Full Time Equivalent, dan Workload Index Staffing Needs.
DietetikDasar memberikan ringkasan singkat tentang kasus saluran pencernaan bagian atas seorang pasien wanita berusia 55 tahun dengan keluhan mual, muntah, dan sulit menelan. Diagnosa sementara adalah esofagitis dan hiperurisemia. Diet yang dianjurkan adalah diet disfagia dan rendah purin untuk mengurangi iritasi saluran pencernaan dan menurunkan asam urat.
Proses asuhan gizi di Puskesmas mencakup 4 langkah utama yaitu pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, dan monitoring & evaluasi. Pengkajian gizi melibatkan pengumpulan data dari 5 domain untuk mengidentifikasi masalah gizi. Diagnosis gizi menentukan masalah gizi spesifik berdasarkan etiologi dan gejala. Intervensi gizi meliputi pemberian makanan, edukasi, konseling, dan koordin
PPT proses asuhan gizi tugas pelatihan LJJnandapermata3
Dokumen tersebut membahas proses asuhan gizi (PAG) di puskesmas yang meliputi 4 langkah yaitu pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, dan monitoring & evaluasi. PAG digunakan untuk mengatasi masalah gizi dengan mengidentifikasi penyebab masalah, merencanakan intervensi sesuai diagnosis, dan mengukur hasil intervensi.
Dokumen tersebut membahas tentang standar makanan rumah sakit yang terdiri dari makanan umum, khusus, dan diet pemeriksaan. Jenis makanan umum meliputi makanan biasa, lunak, saring, dan cair yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Diet khusus misalnya TETP, rendah garam, dan diabetes bertujuan memenuhi kebutuhan gizi pasien. Diet pemeriksaan seperti benzidine, kecap, dan bowl digunakan untuk mempersiapkan p
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariFakhriyah Elita
Remaja yang mengalami anemia harus diberi perhatian khusus terhadap menu makannya. Terutama remaja putri. Berikut contoh perencanaan menu selama 7 hari
Dokumen tersebut membahas tentang gizi dalam situasi bencana di Indonesia. Indonesia memiliki risiko tinggi terjadinya bencana karena berada di zona gempa dan gunung berapi. Bencana dapat meningkatkan risiko masalah gizi karena rusaknya infrastruktur dan ketersediaan pangan. Kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan lansia perlu mendapat perhatian khusus. Respons gizi dalam bencana meliputi pemberian makanan,
Dokumen tersebut membahas tentang monitoring dan evaluasi proses asuhan gizi yang terstandar, meliputi empat langkah utama yaitu tujuan monitoring dan evaluasi untuk melihat perkembangan dan pencapaian tujuan, perbedaan domain antara asesmen dan monitoring, hubungan antara pengkajian, diagnosis, intervensi, dan monitoring evaluasi gizi, serta komponen monitoring evaluasi gizi yang meliputi monitoring, pengukuran, dan evaluasi.
Kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 27 tahun dengan diagnosis HIV/AIDS yang mengalami penurunan berat badan dan gejala infeksi. Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi underweight, anemia, dan gangguan fungsi hati. Diagnosis gizi menunjukkan asupan energi dan protein kurang serta gaya hidup tidak sehat. Intervensi gizi dirancang untuk meningkatkan asupan zat gizi dan memotivasi perubahan perilaku.
1. Pasien berusia 46 tahun menderita hepatitis B dengan gejala mual dan wajah pucat.
2. Diagnosa gizi menunjukkan kurangnya asupan zat gizi dan pengetahuan tentang gizi.
3. Rencana intervensi gizi meliputi diet hati III, edukasi gizi seimbang, dan monitoring kondisi serta asupan pasien.
Teks tersebut membahas penggunaan program NutriSurvey untuk menganalisis kandungan gizi makanan. NutriSurvey memungkinkan pengguna untuk menambahkan database makanan Indonesia, menghitung nilai gizi berbagai makanan dan menu, serta menilai tingkat kecukupan gizi berdasarkan Angka Kecukupan Gizi Indonesia.
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018Dokter Tekno
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelayanan gizi di rumah sakit yang mencakup asuhan gizi rawat jalan, asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, dan penelitian serta pengembangan gizi."
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang pada dewasa dan lansia. Pertama, dibahas tentang kebutuhan gizi dasar pada dewasa seperti kalori dan bagaimana kebutuhan tersebut berkurang pada usia lanjut. Kemudian dibahas masalah gizi yang sering terjadi pada lansia seperti kegemukan, kurang gizi, dan kekurangan vitamin tertentu beserta penyebabnya. Terakhir, dibahas
Paragraf latar belakang menjelaskan masalah pangan dan gizi utama pada kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, balita, remaja, dan lansia di tingkat dunia, nasional, dan daerah. Mencakup akibat jangka pendek dan panjang dari setiap masalah dengan mencantumkan referensi. Ditutup dengan kondisi umum pangan dan gizi di desa/kelurahan.
Dokumen tersebut membahas mengenai permasalahan stunting di Indonesia dan upaya pencegahannya. Stunting merupakan masalah gizi yang serius di Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor gizi dan sanitasi buruk serta stimulasi yang kurang pada 1.000 hari pertama kehidupan. Upaya yang ditekankan adalah intervensi gizi sensitif melalui peningkatan akses air bersih, sanitasi, pendidikan, dan jaminan sosial serta intervensi g
Dokumen tersebut membahas manajemen sumber daya manusia yang mencakup pengertian, perencanaan tenaga kerja, sistem perekrutan, perhitungan kebutuhan tenaga kerja, manajemen tenaga kerja, produktivitas, dan evaluasi kinerja. Beberapa metode untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja dijelaskan seperti Index Staffing Needs, Recommendation Full Time Equivalent, dan Workload Index Staffing Needs.
DietetikDasar memberikan ringkasan singkat tentang kasus saluran pencernaan bagian atas seorang pasien wanita berusia 55 tahun dengan keluhan mual, muntah, dan sulit menelan. Diagnosa sementara adalah esofagitis dan hiperurisemia. Diet yang dianjurkan adalah diet disfagia dan rendah purin untuk mengurangi iritasi saluran pencernaan dan menurunkan asam urat.
Proses asuhan gizi di Puskesmas mencakup 4 langkah utama yaitu pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, dan monitoring & evaluasi. Pengkajian gizi melibatkan pengumpulan data dari 5 domain untuk mengidentifikasi masalah gizi. Diagnosis gizi menentukan masalah gizi spesifik berdasarkan etiologi dan gejala. Intervensi gizi meliputi pemberian makanan, edukasi, konseling, dan koordin
PPT proses asuhan gizi tugas pelatihan LJJnandapermata3
Dokumen tersebut membahas proses asuhan gizi (PAG) di puskesmas yang meliputi 4 langkah yaitu pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, dan monitoring & evaluasi. PAG digunakan untuk mengatasi masalah gizi dengan mengidentifikasi penyebab masalah, merencanakan intervensi sesuai diagnosis, dan mengukur hasil intervensi.
Konseling gizi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan penyakit, serta meningkatkan status gizi pasien. Tahapannya meliputi membangun hubungan, mengidentifikasi masalah gizi, menegakkan diagnosis, merencanakan intervensi, memperoleh komitmen pasien, dan memantau hasilnya.
Presentasi ini membahas perencanaan program gizi masyarakat dengan menjelaskan peran dan wewenang nutrisionis, metode perencanaan yang sistematis dan berbasis bukti, serta tahapan proses perencanaan menggunakan Objective Oriented Project Planning (OOPP) dan Nutritional Care Process (NCP).
Dokumen tersebut membahas tentang promosi kesehatan berdasarkan aspek pencegahan, tingkat pelayanan, dan tatanan pelaksanaan. Terdapat program utama, program pendukung, dan program tambahan dalam promosi kesehatan di berbagai tingkatan pelayanan dan tempat seperti rumah tangga, sekolah, tempat kerja, dan institusi kesehatan.
Modul ini membahas peran perawat sebagai penyuluh gizi dengan tujuan membantu mengatasi masalah gizi pasien. Peran perawat meliputi pemberi asuhan, advokat pasien, edukator kesehatan, koordinator pelayanan, dan kolaborator dengan ahli gizi. Penyuluhan gizi bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi yang baik pada individu, keluarga, dan masyarakat. Langkah penyuluhan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah pendekatan komprehensif untuk menangani balita sakit yang datang ke fasilitas kesehatan dasar dengan menilai, mengklasifikasi, dan menentukan tindakan untuk penyakit seperti pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, dan malnutrisi secara terpadu. Tujuannya adalah menurunkan angka kematian balita dan meningkatkan kesehatan balita melalui layanan kur
Dokumen tersebut membahas tentang konsep infeksi nosokomial dan pencegahan serta pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan utama dari pencegahan dan pengendalian infeksi adalah untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya infeksi nosokomial pada pasien, petugas kesehatan, dan masyarakat rumah sakit secara efektif dari segi biaya. Beberapa strategi yang dibahas meliputi kebersi
Dokumen tersebut membahas tentang etika dalam memberikan asuhan gizi. Secara ringkas, dokumen menyatakan bahwa (1) asuhan gizi harus dilakukan secara terstandar dan beretika dengan memperhatikan keselamatan pasien, (2) etika mencakup konsep benar dan salah serta tanggung jawab dalam setiap tahapan asuhan gizi, dan (3) prinsip keselamatan pasien meliputi mencuci tangan, identifikasi yang
This document provides an overview of marketing concepts through an interactive PowerPoint presentation intended for A-level students. It covers topics such as the consumer market, new product development, market segmentation, and the product life cycle. The presentation is divided into sections that can be accessed through buttons and includes definitions, examples, and quiz questions. The overall content explains key marketing strategies and considerations related to identifying customer needs and developing new food products.
Pengasaman bahan makanan memiliki dua sifat antimikroba: 1) pengaruh pH yang rendah dapat membunuh mikroorganisme, dan 2) hasil uraian asam menghasilkan zat toksik bagi mikroba. Berbagai jenis asam seperti asam asetat, benzoat, propionat, dan sorbat digunakan sebagai pengawet makanan karena mampu menghambat pertumbuhan bakteri, khamir dan kapang.
Pengasapan adalah metode pengawetan pangan tradisional yang memanfaatkan asap dari pembakaran kayu. Prosesnya melibatkan kombinasi penggaraman, pemanasan, dan pengeringan serta pelekatan zat kimia dari asap pada bahan pangan seperti ikan. Pengasapan bertujuan untuk mengawetkan pangan alami serta memberi rasa dan aroma khas. Faktor seperti suhu, jenis kayu, dan komposisi asap mempengaru
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme air dalam tubuh manusia, mencakup distribusi air, struktur air, komponen amfipatik, tekanan osmotik, keseimbangan elektrolit, pergerakan air antara kompartemen, dan pengaturan keseimbangan air oleh hipotalamus dan sistem renin-angiotensin-aldosteron."
Dokumen tersebut membahas tentang langkah-langkah menyusun menu oriental yang sehat dan seimbang, meliputi (1) mendefinisikan menu dan manfaatnya, (2) mempertimbangkan prinsip gizi, selera, dan ekonomi, (3) menghitung kebutuhan gizi subjek berdasarkan umur dan kondisi, (4) memilih bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi, dan (5) menyusun contoh menu oriental.
Dokumen tersebut membahas tentang mineral dalam pangan. Mineral dibagi menjadi makro dan mikro mineral, dan dijelaskan fungsi, sumber, dan penyerapannya. Mineral penting bagi tubuh karena berperan dalam banyak proses metabolisme dan sebagai komponen struktural jaringan.
Dokumen tersebut membahas tentang vitamin, termasuk definisi, jenis, sumber, metabolisme, fungsi, dan defisiensi berbagai jenis vitamin seperti vitamin A, D, dan lainnya. Vitamin merupakan zat penting yang diperlukan tubuh meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil."
Peer support interventions can increase breastfeeding rates. A systematic review found that peer support significantly decreased the risk of discontinuing exclusive breastfeeding in low and middle-income countries. Another study found that a telephone-based peer support program effectively maintained breastfeeding rates to 3 months postpartum among primiparous women and improved satisfaction with infant feeding. However, one randomized controlled trial found that peer support did not statistically significantly increase breastfeeding rates in the studied population.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
3. Langkah 3. Intervensi Gizi
Konsep Dasar PAG 3
Memperbaiki/meningkatkan
kondisi gizi berdasarkan
rencana dan penerapan
intervensi gizi yang tepat
sesuai kebutuhan.
Tujuan intervensi mengarah pada
problem (P) berdasarkan etiologi
(E) dengan target memperbaiki
sign/ symptom (S) yang harus
terukur dan waktu tertentu
Tujuan Intervensi
4. Pemilihan Intervensi Gizi berdasarkan Diagnosis Gizi dan Etiologinya
Strategi Intervensi Gizi dipilih dengan tujuan untuk merubah asupan gizi,
pengetahuan dan perilaku terkait gizi, kondisi lingkungan atau akses
pada pelayanan/ asuhan yg mendukung
Tujuan intervensi Gizi yg ditetapkan dpt digunakan sebagai basis untuk
memonitor perkembangan dan mengukur outcomes
FOKUS pada isu yang akan ditangani berupa aksi/kegiatan &
menggunakan sumber-sumber daya yang ada
Cara Menentukan sebuah Intervensi
Gizi
4
5. HUBUNGAN INTERVENSI GIZI DENGAN
DIAGNOSIS GIZI
Problem merupakan dasar untuk menetapkan tujuan intervensi
Etiologi merupakan penyebab / faktor yang mempunyai kontribusi terjadinya masalah,
sebagai penentu dalam menetapkan strategi intervensi. Bila Etiologi teratasi, diharapkan
Problem terpecahkan
Apabila Etiologi tidak bisa dikoreksi dengan Intervensi Gizi, maka Intervensi yang dipilih untuk
meminimalkan tanda dan gejala*
DIAGNOSIS
GIZI
INTERVENSI
GIZI
MONEV
GIZI
PROBLEM
(What)
ETIOLOGI
(Why)
TANDA DAN GEJALA
(How do I know?)
PENGKAJIAN
ULANG
PENGKAJIAN
GIZI
PES
Statement
*
6. CONTOH ETIOLOGI DASAR INTERVENSI
6
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI
P
Kelebihan asupan
karbohidrat
Tujuan : Menurunkan asupan
KH 20 % dari hasil kajian
asupan
E
Kurangnya
pengetahuan
mengenai asupan KH
yang sesuai
Strategi :
-Modifikasi mkn rendah KH- - -
Edukasi + konseling gizi tentang
3 J konsumsi KH
- Koordinasi dg petuga kesh lain
S
Asupan KH 120% dari
kebutuhan,
Hiperglikemia (GDP
200 mg/dL, HbA1c
8,5%)
Rencana Monev :
Asupan makan
Kadar GDP dan HbA1c
(normal)
Tujuan yang
spesifik dan
dapat diukur
Strategi utk
mengatasi
akar
masalah
Tujuan
intervensi
sebagai
basis monev
7. Contoh Etiologi Tidak Dapat Dikoreksi dengan Intervensi Gizi
7
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI
P Gangguan menelan Tujuan : Meningkatkan asupan
makan 50%
E
Komplikasi post
stroke
Strategi :
Tidak dapat dikoreksi oleh
tenaga gizi
Yg dpt dilakukan adalah strategi
pemberian makan modifikasi
bentuk, frekuensi, jadwal makan
dan bantuan saat makan
S
Asupan makan 0%
Hasil tes menelan,
keluhan tersedak
pada saat makan
Rencana Monev :
Asupan makan
Laporan tes menelan (FEES)
Tujuan intervensi :
mengurangi
dampak kesulitan
menelan, yg dpt
diukur yaitu
asupan makan
Strategi intervensi
: Tidak pada
menghilangkan
etiologi
Tujuan intervensi
sebagai basis
monev
9. Pemberian makanan dan/zat gizi
Edukasi Gizi
Konseling Gizi
Koordinasi Asuhan Gizi
KATEGORI/STRATEGI INTERVENSI GIZI -
TERMINOLOGI
9
ND
E
C
RC
10. Pemberian Makanan dan/ Zat Gizi pada
Individu
10
• Preskripsi Diet adalah Pernyataan singkat mengenai anjuran
asupan energi dan atau zat gizi atau makanan tertentu untuk
pasien secara individual berdasarkan standar rujukan,
pedoman, kondisi pasien dan diagnosis gizi
• Penetapan preskripsi diet dapat dilakukan pada pelayanan gizi
rawat inap di RS/Puskesmas rawat inap
• Penetapan preskripsi diet pada pasien rawat jalan menjadi
bahan edukasi gizi (termasuk syarat dan prinsip diet)
11. Contoh Preskripsi Diet
11
Komponen Preskripsi
Diet:
Kebutuhan energi
Komposisi zat gizi
makro & mikro
Jenis diet
Bentuk makanan
Frekuensi makan
Rute pemberian
Contoh Preskripsi Diet :
Jenis diet dan jumlah:
DM 1700 Kkal
Bentuk lunak (Bubur)
Frekuensi 3 kali makan
dan 2
kali selingan
Rute pemberian : Oral
12. Pengertian
Proses memberikan instruksi
dan latihan bagi pasien/ klien
untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
dalam mengatur dan
memodifikasi makanan, memilih
aktivitas fisik terkait gizi serta
memelihara dan meningkatkan
perilaku hidup sehat.
EDUKASI (E) Komponen
Edukasi
12
E.1
KONTEN/MATERI
Meningkatkan
pengetahuan
E.2
APLIKATIF
Meningkatkan
pemahaman dan
keterampilan
13. Konseling Gizi
13
Sebuah dukungan
kegiatan kolaborasi
antara konselor dan klien
untuk menetapkan
pilihan makanan bergizi,
aktivitas, menetapkan
tujuan untuk mengatasi
masalah gizi dan
meningkatkan status
kesehatan.
Membantu klien
mengidentifikasi dan
menganalisis masalah
memberikan alternatif
pemecahan masalah
membimbing
kemandirian
mengatasi masalah
Individu
Pengertian Tujuan Sasaran
14. Perbedaan Edukasi Gizi & Konseling Gizi
14
Konsep Dasar PAG
EDUKASI GIZI KONSELING GIZI
Transfer Ilmu pengetahuan Perubahan sikap dan perilaku
Menyusun edukasi ttg pengetahuan
yang kurang secara spesifik (sesuai
PES)
Fokus pd perilaku dan lingkungan
yang mendasari identifikasi
terjadinya etiologi (dlm Diagnosis
Gizi / PES)
Vertikal yaitu kedudukan konsultan
lebih tinggi dari klien.
Yang dihadapi konsultan adalah
masalah klien
Horisontal yaitu kedudukan klien dan
konselor sejajar.
Yang dihadapi konselor adalah klien
15. Koordinasi Asuhan Gizi
15
1. Koordinasi atau kolaborasi dengan yang lain selama melakukan asuhan
gizi
a. Pertemuan tim (dokter, perawat, AG)
b. Merujuk ke RS
c. Merujuk ke Puskemas/ program gizi
d. Komunikasi dengan petugas yg lain
2. Menghentikan asuhan atau merujuk / memindahkan asuhan ke fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya misal merujuk ke pusat kes masy/ program
gizi
3. Kolaborasi dan koordinasi di Puskesmas dapat berupa:
- Lintas Program Puskesmas
- Lintas Sektor
19. Pengertian
Proses memberikan instruksi dan
latihan bagi pasien/ klien untuk
meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam mengatur dan
memodifikasi makanan, memilih
aktivitas fisik terkait gizi serta
memelihara dan meningkatkan perilaku
hidup sehat.
EDUKASI (E)
Komponen
Edukasi
E.1
KONTEN/MATERI
Meningkatkan
pengetahuan
E.2
APLIKATIF
Meningkatkan
pemahaman dan
keterampilan
19Konsep Dasar PAG
20. Konseling Gizi
Sebuah dukungan
kegiatan kolaborasi
antara konselor dan klien
untuk menetapkan
pilihan makanan bergizi,
aktivitas, menetapkan
tujuan untuk mengatasi
masalah gizi dan
meningkatkan status
kesehatan.
Membantu klien
mengidentifikasi dan
menganalisis masalah
memberikan alternatif
pemecahan masalah
membimbing kemandirian
mengatasi masalah
Individu
Pengertian Tujuan Sasaran
20Konsep Dasar PAG
21. Perbedaan Edukasi Gizi & Konseling Gizi
EDUKASI GIZI KONSELING GIZI
Transfer Ilmu pengetahuan Perubahan sikap dan perilaku
Menyusun edukasi ttg pengetahuan
yang kurang secara spesifik (sesuai
PES)
Fokus pd perilaku dan lingkungan
yang mendasari identifikasi
terjadinya etiologi (dlm Diagnosis
Gizi / PES)
Vertikal yaitu kedudukan konsultan
lebih tinggi dari klien.
Yang dihadapi konsultan adalah
masalah klien
Horisontal yaitu kedudukan klien dan
konselor sejajar.
Yang dihadapi konselor adalah klien
21Konsep Dasar PAG
22. Koordinasi Asuhan Gizi
1. Melakukan rujukan, koordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya, pihak,
instansi atau dinas lainnya yang dapat mendukung perbaikan gizi
2. Menghentikan asuhan atau merujuk / memindahkan asuhan ke fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya misal merujuk ke Puskesmas/ program gizi
3. Kolaborasi dan koordinasi di Puskesmas dapat berupa:
- Lintas Program Puskesmas
- Lintas Sektor
22Konsep Dasar PAG
23. Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
1. Model dan desain intervensi gizi pada populasi
2. Strategi intervensi gizi
3. Implementasi intervensi berbasis populasi dan
masyarakat
4. Keterlibatan lintas sektor
IDNT, 2018
23Konsep Dasar PAG
24. Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
1. Model dan desain intervensi gizi pada populasi
24Konsep Dasar PAG
Organisasi masyarakat
perubahan dan inovasi
pemasaran berbasis masyarakat
komunikasi masal
political action
25. Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
2. Strategi intervensi gizi
25Konsep Dasar PAG
Perubahan lingkungan
perubahan organisasi
perubahan kebijakan publik
26. Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
3. Implementasi intervensi berbasis populasi dan masyarakat
26Konsep Dasar PAG
Pemilihan sasaran
Pelaksanaan pada
kelompok sasaran
27. Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
4. Keterlibatan lintas sektor
27Konsep Dasar PAG
Pemilihan stakeholder
Implementasi pada
kelompok stakeholder