Dokumen tersebut membahas tentang langkah-langkah menyusun menu oriental yang sehat dan seimbang, meliputi (1) mendefinisikan menu dan manfaatnya, (2) mempertimbangkan prinsip gizi, selera, dan ekonomi, (3) menghitung kebutuhan gizi subjek berdasarkan umur dan kondisi, (4) memilih bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi, dan (5) menyusun contoh menu oriental.
4. Manfaat menyusun menu
Perencanaan menu dilakukan untuk beberapa hari yang disebut siklus menu ,
misalnya 5 hari atau 10 hari. Penyusunan menu berdasarkan siklus menu
berfungsi untuk :
1.Variasi dan kombinasi bahan makanan dapat diatur, sehingga :
a) Menghindari kebosanan, karena terlalu sering menghidangkan jenis makanan
tertentu
b) Dapat menghidangkan makanan yang disukai
c) Dapat menanamkan kebiasaan menyukai berbagai macam-macam makanan
sejak anak – anak bahkan sejak bayi. Kebiasaan makanan yang ditanamkan
sejak dini akan diteruskan hingga dewasa. Kebiasaan makan yang baik akan
mengurangi resiko terjadinya masalah gizi.
2.Makanan yang disajikan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan gizi baik
pada kondisi normal ataupun khusus (hamil, menyusui, patologis)
3.Menu dapat disusun sesuai dengan biaya yang tersedia, sehingga :
a) Mengurangi adanya kebocoran dana
b) Dapat menghindari pembelian bahan makanan yang terlalu banyak atau
berlebihan
•Waktu dan tenaga yang tersedia dapat digunakan dengan lebih efisien
5. Prinsip menyusun menu
Jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan.
Batas toleransi :
E : ± 10%; Zat Gizi Makro:± 5%
Terdiri dari berbagai makanan pokok, lauk pauk
(protein hewani dan protein nabati), sayuran dan
buah.
Anjuran PUGS :
1. 60-75% kebutuhan energi dari karbohidrat
(kompleks)
2. 10-15% kebutuhan energi dari protein
3. 10-25% konsumsi energi dari lemak
6. Pertimbangan gizi, selera dan ekonomi
Cara pengolahan
Penyajian
komposisi (bentuk, warna dan rasa),
porsi, waktu 5x dalam sehari (3x makan
utama dan 2x makan selingan)
Prinsip menyusun menu
7. Langkah-langkah menyusun menu
1. Mengetahui data-data subyek yang akan disusun menunya. Data
minimal berupa:
Umur
Berat badan
Tinggi badan
Status fisiologis
Bahan makanan dan bentuk olahan serta snack yang disukai
Frekuensi makan
Contoh:
Seorang remaja putri berusia 16 tahun, berat badan 40 kg, tinggi
badan 155 cm.
Lauk pauk yang disukai daging ayam, telur ayam dan tahu.
Sayuran yang disukai wortel, sawi dan kangkung
Buah yang disukai apel dan semangka
Snack yang disukai adalah puding
Frekuensi makan 2 kali makan utama dan 1 kali selingan
8. 2. Menghitung kebutuhan energi subyek
Menghitung Energi Metabolisme Basal (EMB) dapat dilakukan
dengan rumus Harris Benedict (1919) atau FAO/WHO/UNU
(1985) atau cara cepat (Almatsier, 2004)
Keb. Energi : EMB x F.A x F.S (kondisi patologis)
Harris Benedict (1919):
Laki-laki : 66 + (13.7 BB) + (5TB) – (6.8 U)
Wanita : 655 + (9.6 BB) + (1.8 TB) – (4.7 U)
Langkah-langkah menyusun menu
9. 3. Menetapkan bahan makanan apa yang akan
digunakan (pokok, lauk pauk, sayuran dan buah)
4. Menghitung energi yang harus tersedia dari
makanan pokok selanjutnya menentukan berapa
porsi makanan pokok yang diperlukan. Kemudian
menghitung E, P, KH, L, vitamin dan mineral yang
tersedia dari sejumlah makanan pokok tersebut.
5. Menghitung protein yang harus tersedia dari
pangan hewani, selanjutnya menghitung berapa
porsi protein hewani/nabati yang diperlukan.
Kemudian menghitung E, P, KH, L, vitamin dan
mineral yang tersedia dari sejumlah protein
hewani/nabati tersebut.
Langkah-langkah menyusun menu
10. 6. Menghitung vit A yang harus tersedia dari sayuran
hijau, selanjutnya menghitung berapa sayuran hijau
yang diperlukan, kemudian menghitung E, P, KH, L,
vitamin dan mineral yang tersedia dari sejumlah
sayuran hijau tersebut.
7. Menghitung E, P, KH, L, vitamin dan mineral dari
bahan-bahan pangan/makanan yang ada. Kekurangan
dipenuhi dengan menggunakan pangan yang relatif
tinggi kandungan energi dan zat gizi yang kekurangan
tsb serta disukai subyek.
Langkah-langkah menyusun menu
11. 8. Memperkirakan penggunaan minyak goreng jika menu
yang disusun diolah dengan cara digoreng, ditumis, dll
berdasarkan daftar penyerapan minyak dan
menghitung kandungan energi, zat gizi makro dan
mikro dari minyak yang digunakan.
9. Memperkirakan keperluan gula pasir, jika olahan
menggunakan gula, dan menghitung kandungan
energi, energi, zat gizi makro dan mikro dari gula yang
digunakan.
10. Proses dilakukan hingga diperoleh kandungan energi
dan zat gizi dari menu yang disusun sesuai dengan
kebutuhan gizi subyek.
Langkah-langkah menyusun menu