PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
Pedoman ini merupakan acuan bagi ibu dan keluarga serta tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan ANC, persalinan dan PNC di masa pandemi COVID-19. Diharapkan ibu dan bayi tetap mendapatkan pelayanan esensial, faktor risiko dapat dikenali secara dini serta mendapatkan akses pertolongan kegawatdaruratan dan tenaga kesehatan mendapatkan perlindungan dari tertular COVID-19
Pedoman ini merupakan revisi dari Pedoman serupa yang dikeluarkan pada 26 Maret 2020 dengan perubahan pada beberapa substansi sesuai perkembangan situasi dan rekomendasi terbaru dari organisasi profesi terkait. Pada pedoman ini dijelaskan mengenai Prinsip Pencegahan COVID-19 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan terkait pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
Pedoman ini merupakan acuan bagi ibu dan keluarga serta tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan ANC, persalinan dan PNC di masa pandemi COVID-19. Diharapkan ibu dan bayi tetap mendapatkan pelayanan esensial, faktor risiko dapat dikenali secara dini serta mendapatkan akses pertolongan kegawatdaruratan dan tenaga kesehatan mendapatkan perlindungan dari tertular COVID-19
Pedoman ini merupakan revisi dari Pedoman serupa yang dikeluarkan pada 26 Maret 2020 dengan perubahan pada beberapa substansi sesuai perkembangan situasi dan rekomendasi terbaru dari organisasi profesi terkait. Pada pedoman ini dijelaskan mengenai Prinsip Pencegahan COVID-19 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan terkait pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...pjj_kemenkes
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita yang menjangkau seluruh sasaran
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
1.
2. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
II
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini diharapkan
saudara mampu memahami Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) dan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
1. Menjelaskan konsep dasar MTBS/MTBM
2. Menjelaskan Sasaran MTBS/MTBM
3. Menjelaskan Prinsip MTBS/MTBM
4. Langkah dalam melaksanakan MTBS
5. Mengetahui penilaian anak sakit sesuai dengan formulir
MTBS/MTBM
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen
Terpadu Bayi Muda (MTBM)
POKOKMateri
a. Konsep dasar MTBS/MTBM
b. Sasaran MTBS/MTBM
c. Prinsip MTBS/MTBM
d. Langkah dalam melaksanakan MTBS
e. Penilaian pada MTBS/MTBM
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
Saudara peserta PJJ Keperawatan yang berbahagia, sebelum mempelajari kegiatan
belajar atau pokok bahasan ini saudara diharapkan membawa/menggunakan
buku bagan MTBS, sehingga memudahkan saudara memahami materi yang akan
kita bahas.
A. Konsep dasar MTBS/MTBM
Saudara peserta PJJ Keperawatan yang berbahagia, setiap tahun lebih dari
10 juta anak di dunia meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun. Lebih dari
setengahnya akibat dari kondisi kondisi yang sebetulnya dapat dicegah dan
diobati. Bila kematian pada masa neonatus ditambahkan, 8 dari 10 kematian
tersebut dapat dicegah bila anak-anak ini mendapatkan pelayanan kesehatan
yang tepat dan tidak terlambat
Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) atau yang dalam bahasa
Indonesia disebut Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu strategi
untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas dikaitkan dengan penyebab
utama penyakit pada balita (anak umur di bawah lima tahun).
WHO dan Unicef mulai mengembangkan strategi MTBS pada tahun 1992,
dan saat ini lebih dari 100 negara di seluruh dunia telah mengadopsinya.
Implementasi dari strategi MTBS memberikan hasil yang mengesankan, baik
dalam mengurangi mortalitas maupun dalam meningkatkan kualitas hidup
dari balita di seluruh dunia.
Saudara peserta PJJ, Sejarah MTBS di Indonesia dapat diketahui bahwa
MTBS diadaptasi tahun 1996 - 1997 kerjasama antara Depkes - WHO – IDAI.
Akhir 1997 mulai penerapan di puskesmas, pelatihan dikembangkan sampai
mencakup semua provinsi, tetapi jumlah puskesmas yang dilatih masih terbatas.
Maret 2007 – Juni 2008 Modul MTBS diadaptasi ulang secara menyeluruh
atas kerjasama Depkes – IDAI, HSP-USAID,WHO, Unicef, Save the Children ,
disesuaikan dengan kebijakan baru Depkes dan perkembangan ilmu yang
mutakhir.
4. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Saudara peserta PJJ mengapa MTBS diperlukan?, MTBS diperlukan karena
hampir 12 juta balita meninggal pertahun di negara berkembang. 7 dari 10
kematian balita karena : diare, pneumonia, campak, malaria, malnutrisi
atau kombinasi. Selain itu Lebih dari 75% ibu membawa balita ke fasilitas
kesehatan dengan keluhan salah satu kondisi diatas, disamping itu sering ada
overlapping gejala, sehingga tidak cukup diagnosis tunggal.
Untuk memperjelas lihatlah bagan keluhan dan kemungkinan diagnosis
dibawah ini:
KELUHAN YANG DISAMPAIKAN
KEMUNGKINAN PENYEBAB ATAU
KONDISI YANG MENYERTAI
Batuk dan/atau napas cepat
• Pneumonia
• Anemia berat
• Malaria
Letargis atau tidak sadar
• Malaria serebral
• Meningitis
• Dehidrasi berat
• Pneumonia berat
Ruam campak
• Pneumonia
• Diare
• Infeksi telinga
Bayi muda yang “sakit berat”
• Pneumonia
• Meningitis
• Sepsis
Saudara, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan pendekatan
terpadu untuk kesehatan anak yang berfokus pada kesejahteraan anak secara
menyeluruh. MTBS bertujuan mengurangi kematian, kesakitan dan kecacatan,
serta mempromosikan tumbuh kembang balita. MTBS meliputi elemen
preventif dan kuratif yang dilaksanakan oleh keluarga, masyarakat dan fasilitas
kesehatan
Strategi MTBS berfokus pada:
5. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
• Peningkatan keterampilan dari pemberi layanan kesehatan dalam
manajemen (tatalaksana) kasus
• Peningkatan sistem kesehatan secara menyeluruh
• Peningkatan praktik kesehatan oleh keluarga dan masyarakat
Strategi MTBS mempromosikan identifikasi penyakit balita dengan tepat,
menjamin pengobatan terpadu dari semua penyakit utama secara tepat,
memperkuat konseling bagi ibu/pengasuh anak dan mengidentifikasi
kebutuhan rujukan dan peningkatan kecepatan rujukan dari balita yang sakit
berat.Dalamtatananrumah,MTBSmempromosikanperilakumencaripelayanan
yang tepat, perbaikan gizi dan pelayanan pencegahan, serta penerapan yang
benar dari anjuran perawatan.
Lsaudarasan dari strategi MTBS adalah satu perangkat pedoman klinis berbasis
bukti. Pedoman ini telah dirancang untuk membekali petugas kesehatan
tingkat pertama (perawat dan bidan serta dokter sebagai penerima rujukan
dan sebagai supervosor dari perawat dan bidan) dengan alat/instrumen
yang sederhana dan efektif untuk melawan penyebab utama mortalitas dan
morbiditas pada anak.
Menurut World Bank (1993), pendekatan penatalaksanaan infeksi dan malnutrisi
yang umum terjadi pada balita ini tampaknya mempunyai dampak paling
besar dalam menurunkan beban global dari penyakit, dibandingkan dengan
intervensi lain. Diperkirakan, hanya dengan pendekatan MTBS, dapat secara
potensial mencegah 14% dari beban penyakit di negara dengan pendapatan
rendah, dan merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling efektif
dengan biaya rendah (cost-effective), baik di negara dengan pendapatan
rendah maupun menengah.
B. Sasaran MTBS/MTBM
Saudara, dari uraian diatas dapat disampaikan bahwa sasaran MTBS meliputi:
a. Sasaran Populasi/Kasus
• Bayi muda umur 1 hari sampai 2 bulan (MTBM)
• Bayi/anak umur 2 bulan sampai 5 tahun (MTBS)
6. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
b. Sasaran Pelaksana
• Tenaga kesehatan unit rawat jalan di fasilitas kesehatan tingkat
dasar (Puskesmas dan Pustu) yaitu Paramedis (perawat, bidan) serta
Dokter Puskesmas
Jadi MTBS tidak ditujukan bagi kader dan pelayanan kesehatan dengan fasilitas
rawat inap
a. Manfaat dan keuntungan MTBS
Manfaat MTBS bagi program terkait:
PROGRAM KEUNTUNGAN DARI MTBS
ISPA dan Diare Keterpaduan tatalaksana kasus
Imunisasi Mengurangi “missed opportunities”
Malaria
Memperbaiki penanganan malaria pada
balita dan promosi kelambu
Kesehatan ibu
Mendiskusikan kesehatan ibu dan
memberikan pelayanan
Gizi
Konseling bagi ibu untuk pemberian makan
pada anaknya dan menyusui
Pengobatan, QA Pedoman tatalaksana yang baku
Promosi kesehatan
Mencari pertolongan kesehatan secara
tepat
Sedangkan Keuntungan MTBS adalah :
a. Penghematan biaya
b. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
c. Rasionalisasi pemakaian obat
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
e. Ibu/keluarga dalam perawatan di rumah
f. Mengoptimalkan pendayagunaan tenaga kesehatan
7. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
g. Meningkatkan rujukan kasus tepat waktu
h. Memperbaiki perencanaan dan manajemen kesehatan
C. Prinsip Prinsip MTBS
Saudara, berikut ini prinsip-prinsip dalam MTBS:
• Menanyakan masalah yang dihadapi anak
• Memeriksa bahaya umum
• Menanyakan 4 keluhan utama, dilanjutkan dengan penilaian
• Menanyakan dan memeriksa status gizi
• Memeriksa status imunisasi dan pemberian vitamin A
• Menilai masalah/keluhan lain
D. Langkah dalam melaksanakan MTBS
Saudara peserta DJJ, berikut ini adalah langkah yang saudara harus lakukan
ketika melaksanakan pengelolaan anak sakit dengan MTBS, yaitu:
1) Lihat tanda bahaya adanya umum
2) Menanyakan masalah utama
3) Menentukan penilaian
4) Menentukan tindakan
5) Memilih pengobatan
6) Nasehat
E. Penilaian sesuai dengan formulir MTBS/MTBM
Pada bagian ini saudara akan mempelajari cara menilai anak sakit dan membuat
klasifikasi penyakit anak. Saudara juga akan mempelajari cara interaksi dengan
8. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
ibu atau pengasuh yang membawa anak. Mulai saat ini dan selanjutnya istilah
“ibu“ berarti ibu si anak atau pengasuhnya.
Bagian penilaian dan klasifikasi terdiri atas:
1) Menanyakan kepada ibu tentang masalah anak.
2) Memeriksa tanda bahaya umum
3) Menilai 4 gejala utama:
o Batuk atau sukar bernapas
o Diare
o Demam
o Masalah telinga
4) Memeriksa status gizi dan anemia
5) Memeriksa status imunisasi
6) Menilai masalah lain
Pada saat mempelajari cara melakukan penilaian dan klasifikasi pada anak
sakit, saudara akan menggunakan formulir pencatatan MTBS. Tujuannya adalah
untuk membantu mencatat informasi yang dikumpulkan tentang gejala dan
tanda pada anak sakit, ketika saudara mengerjakan latihan dan ketika saudara
memeriksa anak sakit pada sesi praktik klinis. Setiap unit pelatihan pada bagian
ini memberikan contoh cara pengisian tiap bagian dari formulir pencatatan.
Formulir pencatatan terdiri dari 2 halaman pada 1 lembar dan tiap halaman
terdiri dari kolom: penilaian, kolom klasifikasi dan kolom tindakan. Pada bagian
ini saudara akan mempelajari cara mengisi kolom PENILAIAN dan KLASIFIKASI
saja, sedangkan kolom tindakan akan dipelajari pada bagian berikutnya.
(Formulir terlampir) melihat formulir dan latihan menanyakan anak sakit
Silahkan saudara
Selalu periksa SEMUA anak sakit apakah ada tanda bahaya umum. Tanda
bahaya umum meliputi:
1) anak tidak mau minum atau menyusu
9. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
2) anak memuntahkan semuanya
3) anak kejang selama sakit ini atau sedang kejang saat ini
4) anak letargis atau tidak sadar
Seorang anak dengan tanda bahaya umum berarti mempunyai masalah
yang serius. Semua anak dengan tanda bahaya umum membutuhkan rujukan
segera ke rumah sakit.
Jika anda menemukan tanda bahaya umum pada saat penilaian, anda harus
segera menyelesaikan sisa penilaian dengan cepat. Jika anak harus dirujuk,
anda harus segera memberikan tindakan pra-rujukan.
Saudara peserta PJJ, untuk lebih jelasnya silahkan saudara mempelajari dalam
format MTBS dan MTBM yang ada dalam lampiran ini.
Untuk mempelajari MTBS secara lebih lanjut anda bisa mengakses IMCI
Computerized Adaptation and Training Tool.
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Saudara peserta PJJ yang berbahagia ,MTBS merupakan salah satu solusi
mengurangi angka kematian dan kesakitan bayi dan balita serta sangat sesuai
diterapkan di Puskesmas karena merupakan ujung tombak fasilitas kesehatan
yang paling diandalkan oleh masyarakat. Sebagian besar balita sakit yang dibawa
berobat ke Puskesmas, keluhan tunggal jarang terjadi. Menurut data WHO, tiga
dari empat balita sakit seringkali memiliki beberapa keluhan lain yang menyertai
dan sedikitnya menderita 1 dari 5 penyakit tersering pada balita yang menjadi
fokus MTBS. Hal ini dapat diakomodir oleh MTBS karena dalam setiap pemeriksaan
MTBS, semua aspek/kondisi yang sering menyebabkan keluhan anak akan
ditanyakan dan diperiksa. Menurut laporan Bank Dunia , MTBS merupakan jenis
intervensi yang paling cost effective untuk mengatasi masalah kematian balita
yang disebabkan oleh Infeksi Pernapasan Akut (ISPA), diare, campak, malaria,
kurang gizi, yang sering merupakan kombinasi dari keadaan tersebut.
Ada 3 komponen dalam MTBS yaitu:Meningkatkan keterampilan petugas
kesehatan dalam tata laksana kasus; Memperbaiki sistem kesehatan agar
penanganan penyakit pada balita lebih efektif; Memperbaiki praktik keluarga &
masyarakat dalam perawatan di rumah dan pola pencarian pertolongan.
Rangkuman
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
1. MTBS bertujuan untuk....
1. mengurangi kematian, kesakitan dan kecacatan,
2. menolong ibu dari kehilangan anak
3. mempromosikan tumbuh kembang balita
4. mengembangkan pelayanan di tingkat puskesmas
2. Yang bukan merupakan keuntungan dari program Manajemen Terpadu Balita
Sakit adalah ..
a. Penghematan biaya
b. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
c. Rasionalisasi pemakaian obat
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
e. Ibu/keluarga dapat mengani penyakit anaknya
3. langkah pertama yang saudara harus lakukan ketika melaksanakan
pengelolaan anak sakit dengan MTBS, yaitu....
a. Lihat tanda bahaya adanya umum
b. Menanyakan masalah utama
c. Menentukan penilaian
d. Menentukan tindakan
e. Memilih pengobatan
4. Yang merupakan tanda bahaya umum ketika mengkaji anak dengan MTBS
Tes Formatif
12. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
meliputi.....
1. anak tidak mau minum atau menyusu
2. anak memuntahkan semuanya
3. anak kejang selama sakit ini atau sedang kejang saat ini
4. anak letargis atau tidak sadar
5. Sasaran program MTBS adalah....
1. Bayi muda umur 1 hari sampai 2 bulan (MTBM) sebagai sasaran kasus
2. Bayi/anak umur 2 bulan sampai 5 tahun (MTBS) sebagai sasaran kasus
3. Paramedis (perawat, bidan) serta Dokter Puskesmas sebagai sasaran
pelaksana
4. Paramedis (perawat, bidan) serta Dokter di rawat inap sebagai sasaran
pelaksana