SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
TAHAPAN DALAM INTERVENSI GIZI
u Tahap 1 :Melakukan Analisis Situasi.
u Tahap 2: Menentukan Perilaku Prioritas.
u Tahap 3: Menentukan Kelompok Sasaran.
u Tahap 4: Menentukan Hambatan.
TAHAPAN ANALISIS KELOMPOK
SASARAN INTERVENSI GIZI
u Langkah 1: lakukan curah gagasan untuk semua kelompok yang mungkin dijadikan
target sasaran yang paling penting. Sasaran prioritas tidaklah selalu sasaran yang terkena
pengaruh, namun bisa jadi adalah kelompok lain yang perilakunya harus berubah.
u Langkah 2: tuliskan semua sasaran yang potensial dan alasannya. Misalnya: perilaku
memberikan ASI eksklusif untuk bayi 0-6 bulan dapat menargetkan kelompok ibu (karena
mereka mungkin tidak yakin bisa memberikan cukup ASI bagi bayinya), kelompok ayah
(karena mereka khawatir/gelisah mendengar bayinya menangis, sehingga memberikan
makanan tambahan untuk menenangkannya), atau kelompok ibu mertua (yang
percaya bahwa makanan tambahan merupakan suplemen yang bermanfaat, karena
mereka telah melakukannya untuk anak mereka sebelumnya).
u Langkah 3: pilih sasaran prioritas. Sasaran prioritas untuk (perilaku) adalah (sasaran
kelompok) karena (alasan).
u Langkah 4: deskripsikan karakter sasaran prioritas serinci mungkin berdasarkan apa yang
sudah dipelajari dalam analisis situasi, atau berdasarkan pengalaman langsung.
CARA MENENTUKAN SEBUAH
INTERVENSI GIZI
1. Pemilihan intervensi gizi berdasarkan diagnosis gizi dan etiologi
2. Strategi intervensi gizi dipilih dengan melihat tujuan intervensi,
seperti
• Merubah asupan gizi, pengetahuan dan perilaku terkait gizi
• Akses pada pelayanan/asuhan
3. Tujuan intervensi yang ditetapkandapat digunakan sebagai
basis untuk memonitor perkembangan dan mengukur
outcomes
4. FOKUS pada isu yang akan ditangani, berupa aksi/kegiatan
dan menggunakan sumber-sumberdaya yang bada
INTERVENSI
INDIVIDU
INTERVENSI
KELOMPOK
SASARAN INTERVENSI
INTERVENSI INDIVIDU
INTERVENSI KELOMPOK
Pemberian Makan
Edukasi Gizi
Konseling Gizi
Koordinasi Tim
Intervensi berfokus kepada kelompok masyarakat
TARGET PENURUNAN STUNTING DALAM RPJMN 2020-2024
24,4% Balita di Indonesia
mengalami Stunting (SSGI, 2021)
37.20
30.80
27.67
25.84
19.00
14.00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Capaian Bussiness as Usual Skenario Kebijakan Target 14% (2024)
Tren Stunting Balita 2013-2019 dan Target 2024
1,3 % /tahun
1,7 % /tahun
3,0 % /tahun
Rata-rata
Penurunan
Benchmark Tren % Penurunan Stunting di Negara Lain*
2%/tahun (2005-2015)
Peru Vietnam
Target 2024:
Penurunan 2X lipat dari Tren
Saat Ini
Perlu Kerja Keras
0,8%/tahun (2000-2015)
*World Bank (2017)
TARGET
2019 2020 2021 2022 2023 2024
27,7% 24,1% 21,1% 18,4% 16% 14%
24,4
Stunting adalah gangguan
pertumbuhan dan perkembangan
anak akibat kekurangan gizi kronis
dan infeksi berulang, yang ditandai
dengan panjang atau tinggi
badannya berada di bawah
standar yang ditetapkan oleh
menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang
kesehatan.
(sumber : Perpres 72 Tahun 2021)
“
TUJUAN DAN KELOMPOK SASARAN
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
1. Menurunkan prevalensi Stunting;
2. Meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan
berkeluarga;
3. Menjamin pemenuhan asupan gizi;
4. Memperbaiki pola asuh;
5. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan;
dan
6. Meningkatkan akses air minum dan sanitasi.
Pasal 2 Ayat (1) dan (2)
Dalam rangka Percepatan Penurunan
Stunting, ditetapkan Strategi Nasional
Percepatan Penurunan Stunting.
Tujuan Stranas:
Kelompok
Sasaran: (Pasal
3
o
) Remaja;
o Calon pengantin;
o Ibu hamil;
o Ibu menyusui; dan
o Anak berusia 0 -
59 bulan.
Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting dilaksanakan untuk
mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2O3O
Penyelenggaraan Percepatan Penurunan
Stunting dalam Perpres 72/2021
5 PILAR STRANAS
1. Peningkatan komitmen dan visi
kepemimpinan di kementerian/lembaga,
RENCANA AKSI NASIONAL
Ps 8 (3)
Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah
Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah
Desa;
2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku
dan pemberdayaan masyarakat;
3. Peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik
dan Intervensi Sensitif di
kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah
provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota,
dan Pemerintah Desa;
4. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada
tingkat individu, keluarga, dan masyarakat;
5. Penguatan dan pengembangan sistem, data,
informasi, riset, dan inovasi
1. Penyediaan data keluarga
berisiko stunting
2. Pendampingan keluarga
berisiko stunting
3. Pendampingan semua calon
pengantin/calon PUS;
4. Surveilans keluarga berisiko
stunting
5. Audit kasus stunting
STRANAS:
Acuan Dalam Rangka
Menyelenggarakan
Percepatan Penurunan
Stunting
à 9 Indikator à 11 Indikator
Target Antara Percepatan Penurunan Stunting
(Lampiran A Perpres 72/2021)
1. Persentase calon
pengantin/calon ibu yang
menerima Tablet
Tambah Darah (TTD)
2. Cakupan calon PUS yang
menerima pendampingan
kesehatan reproduksi
dan edukasi gizi sejak 3
bulan pra-nikah
3. Persentase remaja putri
yang menerima layanan
pemeriksaan status
anemia (hemoglobin)
1. Persentase ibu hamil
Kurang Energi Kronik
(KEK) yang menerima
tambahan asupan gizi
2. Persentase ibu hamil
yang mengonsumsi
Tablet Tambah Darah
(TTD) minimal 90 tablet
selama masa kehamilan
1. Persentase pelayanan
keluarga berencana
pasca melahirkan
2. Persentase unmet need
pelayanan keluarga
berencana
1. Persentase balita yang memperoleh
imunisasi dasar lengkap
2. Persentase bayi usia kurang dari 6
bulan mendapat air susu ibu (ASI)
eksklusif
3. Persentase anak usia 6-23 bulan
yang mendapat Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
4. Persentase anak berusia di bawah
lima tahun (balita) gizi buruk yang
mendapat pelayanan tata laksana
gizi buruk
5. Persentase anak berusia di bawah
lima tahun (balita) gizi kurang yang
mendapat tambahanasupan gizi.
Calon
pengantin/remaja
Ibu hamil
Ibu masa
interval
Balita (0-59 bulan)
Keluarga:
1. Persentase keluarga yang stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
2. Persentase keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3. Cakupan pendampingan keluarga berisiko Stunting
4. Persentase Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui dan anak baduta yang menerima variasi bantuan pangan selain
beras dan telur (karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin dan mineral dan/atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu/MPASI)
5. Cakupan PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat
6. Cakupan PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan non-tunai
7. Cakupan PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima Penerima Bantuan Iuran (PBI)
8. Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan untuk peningkatan asupan gizi
9. Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan dalam negeri
10. Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko Stunting
Kelompok
sasaran
Indikator Stranas Untuk Pemda Kab/Kota
(Lampiran B Perpres 72/2021)
Terdapat 22
indikator dengan PJ-
nya adalah Pemerintah
Daerah kab/kota
dengan unit intervensi
remaja, ibu hamil, ibu
masa interval, balita
dan keluarga
(sumber: Perpres
72/2021)
STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Pilar
1
Pilar
2
Pilar
3
Pilar
4
Pilar
5
PERAN
KEMENDAGRI
RPJMD
RKPD
APBD
Komitmen
Peningkatan Komitmen dan visi
kepemimpinan di k/l, pemprov,
pemda kab/kota, dan pemdes.
Peningkatan komunikasi
perubahan perilaku dan
pemberdayaan masyarakat.
Peningkatan konvergensi,
intervensi spesifik dan sensitive
di k/l, pemprov, pemda kab/kota,
dan pemdes.
Peningkatan ketahanan pangan
dan gizi pada tingkat individu,
keluarga, dan masyarakat.
Penguatan dan pengembangan
sistem, data, informasi riset, dan
inovasi
KEPEMIMPINAN
DAERAH
5 PILAR
STRATEGI NASIONAL DAN
UPAYA MANAJERIAL PEMDA
DALAM PERCEPATAN
PENURUNAN PREVALENSI
STUNTING MELALUI 8 AKSI
KONVERGENSI
Intervensi Penurunan
Stunting di Kabupaten/
Kota
8 AKSI
Integrasi
Dokumen lengkap dapat diunduh pada tautan:
http://bit.ly/pedomanintegrasi
Aksi integrasi adalah instrumen dalam bentuk
kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan
pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam
penurunan stunting
1.
Analisis situasi
PIC: Bappeda
2.
Rencana Kegiatan
PIC: Bappeda
3.
5. 6. 7. 8.
Rembuk Stunting
PIC: Sekda/Bappeda
4.
Perbup/Perwali:
Kewenangan
Desa
PIC: BPMD
Pembinaan KPM
PIC: BPMD
Manajemen Data
PIC: Bappeda
Pengukuran&
Publikasi
Stunting
PIC: Dinkes
Reviu Kinerja
Tahunan
PIC: Sekda& Bappeda
17
SUMBER-SUMBER PENDANAAN
PelaksanaanKegiatan
APBN:
ü Kementerian/Lembaga
ü DAKFisik (Air Minum,Sanitasi, Antropometri, Penyediaan pelayanan Keluarga
Berencana,Irigasi pendukungkedaulatanpangandll)
ü DAK Non Fisik (Bantuan Operasional Kesehatan, Bantuan Operasional
Penyelenggaraan Pendidikan Usia Dini , Pengelolaan Dana Bantuan Operasional
KeluargaBerencanadll)
ü ProgramHibahAir MinumdanSanitasi (MBR)
APBDProv
1. APBD Kabupaten (Air Minum Perkotaan,Air Minum Perdesaan, Jamban Keluarga,
Belanja Hibah kepada KB, TK dan SPS (PAUD), Kawasan Rumah Pangan
Lestari, Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dll)
2. APBDes/ DanaDesa
3. CSR
4. Lain-lain
PERAN KABUPATEN/KOTA DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
1. Menyiapkan kebijakan berkaitan dengan penurunan stunting
2. Melaksanakan Standar Pelayanan Minimal secara Maksimal
3. Menetapkan target percepatan penurunan stunting untuk mendukung
pencapaian target nasional
4. Menetapkan program dan kegiatan terkait penurunan stunting, dalam
dokumen perencanaan dan penganggaran
5. Meningkatkan alokasi dan efektifitas penggunaan dana desa untuk
penurunan stunting
6. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
penurunan stunting
7. Untuk Penurunan Stunting Pemda melaksanakan 8 aksi konvergensi
8. Melibatkan peran multisektor termasuk non pemerintahahan dalam upaya
penurunan stunting
A
B
C
Memberikan dukungan dalam
pemantauan dan verifikasi data di
tingkat desa
Melakukan pendampingan
pelaksanaan kegiatan di tingkat
desa
Peran Kecamatan
Melakukan koordinasi di tingkat
kecamatan dan pertemuan berkala
dengan apparat desa dan
masyarakat
Peran Desa
1
Melakukan
sinkronisasi
perencanaan &
penganggaran
Memperkuat
pemantauan
dan evaluasi
6
Meningkatkan
kapasitas
aparat desa,
kader, dan
masyarakat
5
Mengoordinasi
kan pendataan
sasaran secara
rutin
4
3
Memastikan
sasaran
prioritas
menerima
intervensi
2
Mengoptimal
Kan
penggunaan
dana desa
22
DEFINISI
Proses untuk
mengidentifikasi
sebaran stunting
dalam wilayah
kabupaten/kota,
keluarga berisiko
stunting, cakupan
intervensi, situasi
ketersediaan
program, dan
praktik manajemen
layanan
TUJUAN
• Menentukan Lokasi
dan Program
Prioritas
• Perbaikan
Manajemen
Pelayanan Untuk
Meningkatkan
Akses dan Mutu
Pelayanan
Kesehatan bagi
sasaran keluarga
Terhadap
Intervensi Gizi
Spesifik dan
Sensitif
Aksi (Analisis Situasi)
u OUTPUT
• Desa/kelurahan
u prioritas intervensi
• Kebutuhan Program
• Kendala dan
Rekomendasi
Perbaikan Layanan
Prioritas
• Rekomendasi
Penguatan Koordinasi
dalam sinkronisasi
Program
1. Analisis sebaran
prevalensi stunting
& keluarga berisiko
stunting dalam
wilayah kab/kota
• Bagaimana pola sebaran
prevalensi stunting dan
keluarga berisiko stunting
dalam wilayah kab/kota?
2. Analisis
ketersediaan
program &
kesenjangan
cakupan layanan
• Bagaimana
ketersediaan program &
kesenjangan cakupan
pada setiap intervensi
gizi prioritas
3. Analisis situasi
penyampaian
layanan pada 5
(lima) kelompok
sasaran
• Apa yg menjadi
kendala penyedia
layanan dalam
penetapan 5 (lima)
kelompok sasaran
sebagai target
penerima manfaat
Keputusan 1:
1. Lokasi-lokasi fokus penurunan
stunting
2. Lokasi-lokasi fokus
penanganan keluarga berisiko
stunting
Keputusan 2:
1. Program alokasinya perlu
diprioritaskan
2. Jenis sumber daya yg diperlukan
3. Realokasi atau menambah alokasi
program
Keputusan 3: upaya
perbaikan manajemen
untuk memastikan 5 (lima)
kelompok sasaran menjadi
target penerima manfaat
Keputusan 4: Koordinasi yg diperlukan untuk meningkatkan
konvergensi intervensi gizi prioritas bagi 5 (lima) kelompok sasaran
TAHAPAN ANALISIS SITUASI
DATA SASARAN STUNTING
DATA BERSUMBER DARI DINAS KESEHATAN & DINAS PPKB
Berapa Jumlah
Keluarga Berisiko
Stunting ?
2
Berapa
Jumlah
Keluarga ?
Berapa Jumlah
Balita ?
1 3
Berapa Jumlah
Balita Status
Pendek + Sangat
Pendek ?
4
Berapa % dari
Jumlah Keluarga
Resiko Stunting &
Balita Stunting ?
5
1. Jumlah Keluarga Berisiko Stunting
2. Jumlah Kasus Balita Stunting (Pendek & Sangat
Pendek)
3. Persentase (%) Prevalensi Stunting
4. Cakupan Layanan
ANALISIS KETERSEDIAAN PROGRAM DAN
KESENJANGAN CAKUPAN LAYANAN
DATA YANG DIBUTUHKAN, MELIPUTI:
• DATA HASIL PEMETAAN
PROGRAM/KEGIATAN INTERVENSI GIZI
SPESIFIK DAN GIZI SENSITIF DI
KAB/KOTA DAN DESA
• DATA SUMBER DAYA PENYELENGGARA
LAYANAN (DATA SUPPLY)
• DATA PERSENTASE CAKUPAN
INTERVENSI PRIORITAS YANG TERDIRI
DARI 29 INDIKATOR UTAMA YANG
DIRINCI UNTUK TINGKAT
DESA/KEC/PUSKESMAS
TUJUAN ANALISIS KETERSEDIAAN PROGRAM:
1. Ketersediaan (ada/tidaknya) program/kegiatan
untuk setiap intervensi gizi spesifik dan sensitif
2. Ketersediaan (ada/tidaknya) program/kegiatan
penyediaan intervensi gizi spesifik dan sensitif
berdasarkan kecamatan dan desa
3. Daftar kecamatan/desa berdasarkan kelengkapan
program/kegiatan untuk intervensi gizi spesifik dan
sensitif
TUJUAN ANALISIS GAP CAKUPAN LAYANAN
1. Program/kegiatan yang perlu diprioritaskan
pengalokasian/penyediaannya karena cakupan
layanan yang relatif rendah
2. Sumber daya penyelenggaraan layanan yang
perlu disediakan/ditingkatkan dalam rangka
peningkatan cakupan layanan
PEMETAAN PROGRAM
Pemetaan program/kegiatan terhadap ketersediaan 64 cakupan layanan
Pada Perpres 72 tahun 2021
ANALISIS GAP CAKUPAN LAYANAN
¢ Analisis gap dilakukan dengan melihat hasil analisis situasi dan hasil pemetaan program, kegiatan dan sumber pembiayaan.
¢ Hasil analisis situasi dan pemetaan program/kegiatan dapat digunakan untuk menyusun rencana kerja:
1. Jika berdasarkan hasil pemetaan program dan kegiatan diketahui program/kegiatan sudah ada, tetapi kondisi
stunting dan cakupan layanan di suatu desa belum cukup baik, maka harus dilakukan evaluasi pelaksanaan
program tersebut. Evaluasi diarahkan pada:
⚫ Ketercukupan program, kegiatan dan sumber pembiayaan
⚫ Efektivitas pelaksanaan program, kegiatan dan sumber pembiayaan
⚫ Konvergensi program/kegiatan sektor lainnya yang mendukung penurunan stunting
2. Jika berdasarkan hasil pemetaan program dan kegiatan diketahui program/kegiatan belum ada, dan berdasarkan
hasil analisis situasi kondisi stunting dan cakupan layanan di desanya belum cukup baik, maka perlu disusun
program dan kegiatan baru di lokasi tersebut, misalnya :
⚫ Relokasi sasaran program/kegiatan
⚫ Usulan kegiatan pada tahun berjalan melalui APBD Perubahan
⚫ Program/Kegiatan diusulkan pada tahun berikutnya.
3. Jika berdasarkan hasil pemetaan program dan kegiatan diketahui program/kegiatan sudah ada, dan berdasarkan
hasil analisis situasi kondisi stunting dan cakupan layanannya sudah baik, maka program/kegiatan tersebut perlu
dilanjutkan.
Permasalahan Penyampaian Layanan
Kelompok Sasaran
1. Mengidentifikasi mengapa cakupan itu rendah dengan melihat Aspek :
Akses, SDM, Logistik, dan Infrastruktur (supply side).
2. Mengidentifikasi mengapa cakupan itu rendah dengan melihat dari sisi
target grup (5 kelompok Sasaran) terkait dengan perilaku masyarakat,
indirect cost, culture barriers (demand side)
3. Mengidentifikasi Masalah Penyampaian Layanan Pada Sasaran Prioritas
terkait dengan ketepatan pada sasaran prioritas (Service Delivery)
4. Merekomendasikan program/kegiatan yang dibutuhkan dari analisa
tersebut
Ciri-Ciri Anak Stunting
1. Tanda pubertas terlambat
2. Usia 8-10 tahun anak menjadi lebIh
pendiam, tidak banyak melakukan
eye contact
3. Pertumbuhan terhambat
4. Wajah tampak lebih muda dari
usianya
5. Pertumbuhan gigi terlambat
6. Performa buruk pada tes perhatian dan
memori belajar

More Related Content

Similar to Kelompok Sasaran Intervensi

PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxPB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxseberangsaja
 
8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptxssuser1b74ca
 
V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....
V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....
V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....MuhammadBambangUswat
 
PPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptxPPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptxssuserd3e114
 
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxMiraMarianaUlfah1
 
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...Anisa Imaniar
 
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptxOktoviaKaka
 
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptxAKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptxPemkot prabumulih
 
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPKTIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPKNursariAbdulSyukur
 
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.pptKebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.pptDextraAryffin1
 
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.pptMATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.pptmila306254
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsCut Ampon Lambiheue
 
Pola makan dan asuh_Stunting_RitaDama.pptx
Pola makan dan asuh_Stunting_RitaDama.pptxPola makan dan asuh_Stunting_RitaDama.pptx
Pola makan dan asuh_Stunting_RitaDama.pptxPuskesmasBangli1
 
makalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docxmakalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docxElsisRosari
 
Konsep dasar + asesmen + diagnosis
Konsep dasar + asesmen + diagnosisKonsep dasar + asesmen + diagnosis
Konsep dasar + asesmen + diagnosisKelinciTosca
 
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptxPenyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptxDewiSartika71875
 

Similar to Kelompok Sasaran Intervensi (20)

PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxPB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
 
8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx
 
V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....
V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....
V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....
 
PPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptxPPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptx
 
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
 
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
 
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
 
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptxAKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
 
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPKTIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
 
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.pptKebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
 
Materi dasar rev-15 feb-2013
Materi dasar rev-15 feb-2013Materi dasar rev-15 feb-2013
Materi dasar rev-15 feb-2013
 
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.pptMATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
 
Pola makan dan asuh_Stunting_RitaDama.pptx
Pola makan dan asuh_Stunting_RitaDama.pptxPola makan dan asuh_Stunting_RitaDama.pptx
Pola makan dan asuh_Stunting_RitaDama.pptx
 
makalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docxmakalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docx
 
Stunting Meldy.pptx
Stunting Meldy.pptxStunting Meldy.pptx
Stunting Meldy.pptx
 
Konsep dasar + asesmen + diagnosis
Konsep dasar + asesmen + diagnosisKonsep dasar + asesmen + diagnosis
Konsep dasar + asesmen + diagnosis
 
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptxPenyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
 
pptstunting.pdf
pptstunting.pdfpptstunting.pdf
pptstunting.pdf
 

More from Syartiwidya Syariful (20)

Edible Insects
Edible InsectsEdible Insects
Edible Insects
 
Pengemasan
PengemasanPengemasan
Pengemasan
 
Jasa Boga
Jasa BogaJasa Boga
Jasa Boga
 
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOPRantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
 
Identifikasi Kerusakan
 Identifikasi Kerusakan Identifikasi Kerusakan
Identifikasi Kerusakan
 
Kerusakan Pangan
Kerusakan  PanganKerusakan  Pangan
Kerusakan Pangan
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
 
Fermentasi
Fermentasi Fermentasi
Fermentasi
 
Pengawetan beku
Pengawetan bekuPengawetan beku
Pengawetan beku
 
Manipulasi Genetika.pdf
Manipulasi Genetika.pdfManipulasi Genetika.pdf
Manipulasi Genetika.pdf
 
Apa itu Vitamin?
Apa itu Vitamin?Apa itu Vitamin?
Apa itu Vitamin?
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Apa itu Protein
Apa itu ProteinApa itu Protein
Apa itu Protein
 
Karbohidrat
 Karbohidrat Karbohidrat
Karbohidrat
 
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdf
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdfHubungan gizi dengan kesehatan.pdf
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdf
 
Konsep ilmu gizi
Konsep ilmu giziKonsep ilmu gizi
Konsep ilmu gizi
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 
Zat gizi dan Evaluasi gizi Hasil Pertanian
Zat gizi dan Evaluasi gizi Hasil PertanianZat gizi dan Evaluasi gizi Hasil Pertanian
Zat gizi dan Evaluasi gizi Hasil Pertanian
 
Pengeringan
PengeringanPengeringan
Pengeringan
 
Pemanggangan
PemangganganPemanggangan
Pemanggangan
 

Kelompok Sasaran Intervensi

  • 1.
  • 2. TAHAPAN DALAM INTERVENSI GIZI u Tahap 1 :Melakukan Analisis Situasi. u Tahap 2: Menentukan Perilaku Prioritas. u Tahap 3: Menentukan Kelompok Sasaran. u Tahap 4: Menentukan Hambatan.
  • 3. TAHAPAN ANALISIS KELOMPOK SASARAN INTERVENSI GIZI u Langkah 1: lakukan curah gagasan untuk semua kelompok yang mungkin dijadikan target sasaran yang paling penting. Sasaran prioritas tidaklah selalu sasaran yang terkena pengaruh, namun bisa jadi adalah kelompok lain yang perilakunya harus berubah. u Langkah 2: tuliskan semua sasaran yang potensial dan alasannya. Misalnya: perilaku memberikan ASI eksklusif untuk bayi 0-6 bulan dapat menargetkan kelompok ibu (karena mereka mungkin tidak yakin bisa memberikan cukup ASI bagi bayinya), kelompok ayah (karena mereka khawatir/gelisah mendengar bayinya menangis, sehingga memberikan makanan tambahan untuk menenangkannya), atau kelompok ibu mertua (yang percaya bahwa makanan tambahan merupakan suplemen yang bermanfaat, karena mereka telah melakukannya untuk anak mereka sebelumnya). u Langkah 3: pilih sasaran prioritas. Sasaran prioritas untuk (perilaku) adalah (sasaran kelompok) karena (alasan). u Langkah 4: deskripsikan karakter sasaran prioritas serinci mungkin berdasarkan apa yang sudah dipelajari dalam analisis situasi, atau berdasarkan pengalaman langsung.
  • 4. CARA MENENTUKAN SEBUAH INTERVENSI GIZI 1. Pemilihan intervensi gizi berdasarkan diagnosis gizi dan etiologi 2. Strategi intervensi gizi dipilih dengan melihat tujuan intervensi, seperti • Merubah asupan gizi, pengetahuan dan perilaku terkait gizi • Akses pada pelayanan/asuhan 3. Tujuan intervensi yang ditetapkandapat digunakan sebagai basis untuk memonitor perkembangan dan mengukur outcomes 4. FOKUS pada isu yang akan ditangani, berupa aksi/kegiatan dan menggunakan sumber-sumberdaya yang bada
  • 7. INTERVENSI KELOMPOK Pemberian Makan Edukasi Gizi Konseling Gizi Koordinasi Tim Intervensi berfokus kepada kelompok masyarakat
  • 8.
  • 9. TARGET PENURUNAN STUNTING DALAM RPJMN 2020-2024 24,4% Balita di Indonesia mengalami Stunting (SSGI, 2021) 37.20 30.80 27.67 25.84 19.00 14.00 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Capaian Bussiness as Usual Skenario Kebijakan Target 14% (2024) Tren Stunting Balita 2013-2019 dan Target 2024 1,3 % /tahun 1,7 % /tahun 3,0 % /tahun Rata-rata Penurunan Benchmark Tren % Penurunan Stunting di Negara Lain* 2%/tahun (2005-2015) Peru Vietnam Target 2024: Penurunan 2X lipat dari Tren Saat Ini Perlu Kerja Keras 0,8%/tahun (2000-2015) *World Bank (2017) TARGET 2019 2020 2021 2022 2023 2024 27,7% 24,1% 21,1% 18,4% 16% 14% 24,4
  • 10. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. (sumber : Perpres 72 Tahun 2021) “
  • 11. TUJUAN DAN KELOMPOK SASARAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING 1. Menurunkan prevalensi Stunting; 2. Meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga; 3. Menjamin pemenuhan asupan gizi; 4. Memperbaiki pola asuh; 5. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan; dan 6. Meningkatkan akses air minum dan sanitasi. Pasal 2 Ayat (1) dan (2) Dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting, ditetapkan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting. Tujuan Stranas: Kelompok Sasaran: (Pasal 3 o ) Remaja; o Calon pengantin; o Ibu hamil; o Ibu menyusui; dan o Anak berusia 0 - 59 bulan. Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting dilaksanakan untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2O3O
  • 12. Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting dalam Perpres 72/2021 5 PILAR STRANAS 1. Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di kementerian/lembaga, RENCANA AKSI NASIONAL Ps 8 (3) Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa; 2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat; 3. Peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif di kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa; 4. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat; 5. Penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi 1. Penyediaan data keluarga berisiko stunting 2. Pendampingan keluarga berisiko stunting 3. Pendampingan semua calon pengantin/calon PUS; 4. Surveilans keluarga berisiko stunting 5. Audit kasus stunting STRANAS: Acuan Dalam Rangka Menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting
  • 13. à 9 Indikator à 11 Indikator Target Antara Percepatan Penurunan Stunting (Lampiran A Perpres 72/2021)
  • 14. 1. Persentase calon pengantin/calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD) 2. Cakupan calon PUS yang menerima pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pra-nikah 3. Persentase remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin) 1. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang menerima tambahan asupan gizi 2. Persentase ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan 1. Persentase pelayanan keluarga berencana pasca melahirkan 2. Persentase unmet need pelayanan keluarga berencana 1. Persentase balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap 2. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 3. Persentase anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) 4. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk 5. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahanasupan gizi. Calon pengantin/remaja Ibu hamil Ibu masa interval Balita (0-59 bulan) Keluarga: 1. Persentase keluarga yang stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 2. Persentase keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 3. Cakupan pendampingan keluarga berisiko Stunting 4. Persentase Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui dan anak baduta yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur (karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin dan mineral dan/atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu/MPASI) 5. Cakupan PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat 6. Cakupan PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan non-tunai 7. Cakupan PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima Penerima Bantuan Iuran (PBI) 8. Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan untuk peningkatan asupan gizi 9. Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan dalam negeri 10. Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko Stunting Kelompok sasaran Indikator Stranas Untuk Pemda Kab/Kota (Lampiran B Perpres 72/2021) Terdapat 22 indikator dengan PJ- nya adalah Pemerintah Daerah kab/kota dengan unit intervensi remaja, ibu hamil, ibu masa interval, balita dan keluarga (sumber: Perpres 72/2021)
  • 15. STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5 PERAN KEMENDAGRI RPJMD RKPD APBD Komitmen Peningkatan Komitmen dan visi kepemimpinan di k/l, pemprov, pemda kab/kota, dan pemdes. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat. Peningkatan konvergensi, intervensi spesifik dan sensitive di k/l, pemprov, pemda kab/kota, dan pemdes. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat. Penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi riset, dan inovasi KEPEMIMPINAN DAERAH 5 PILAR STRATEGI NASIONAL DAN UPAYA MANAJERIAL PEMDA DALAM PERCEPATAN PENURUNAN PREVALENSI STUNTING MELALUI 8 AKSI KONVERGENSI
  • 16. Intervensi Penurunan Stunting di Kabupaten/ Kota 8 AKSI Integrasi Dokumen lengkap dapat diunduh pada tautan: http://bit.ly/pedomanintegrasi Aksi integrasi adalah instrumen dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam penurunan stunting 1. Analisis situasi PIC: Bappeda 2. Rencana Kegiatan PIC: Bappeda 3. 5. 6. 7. 8. Rembuk Stunting PIC: Sekda/Bappeda 4. Perbup/Perwali: Kewenangan Desa PIC: BPMD Pembinaan KPM PIC: BPMD Manajemen Data PIC: Bappeda Pengukuran& Publikasi Stunting PIC: Dinkes Reviu Kinerja Tahunan PIC: Sekda& Bappeda 17
  • 17. SUMBER-SUMBER PENDANAAN PelaksanaanKegiatan APBN: ü Kementerian/Lembaga ü DAKFisik (Air Minum,Sanitasi, Antropometri, Penyediaan pelayanan Keluarga Berencana,Irigasi pendukungkedaulatanpangandll) ü DAK Non Fisik (Bantuan Operasional Kesehatan, Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Usia Dini , Pengelolaan Dana Bantuan Operasional KeluargaBerencanadll) ü ProgramHibahAir MinumdanSanitasi (MBR) APBDProv 1. APBD Kabupaten (Air Minum Perkotaan,Air Minum Perdesaan, Jamban Keluarga, Belanja Hibah kepada KB, TK dan SPS (PAUD), Kawasan Rumah Pangan Lestari, Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dll) 2. APBDes/ DanaDesa 3. CSR 4. Lain-lain
  • 18. PERAN KABUPATEN/KOTA DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING 1. Menyiapkan kebijakan berkaitan dengan penurunan stunting 2. Melaksanakan Standar Pelayanan Minimal secara Maksimal 3. Menetapkan target percepatan penurunan stunting untuk mendukung pencapaian target nasional 4. Menetapkan program dan kegiatan terkait penurunan stunting, dalam dokumen perencanaan dan penganggaran 5. Meningkatkan alokasi dan efektifitas penggunaan dana desa untuk penurunan stunting 6. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penurunan stunting 7. Untuk Penurunan Stunting Pemda melaksanakan 8 aksi konvergensi 8. Melibatkan peran multisektor termasuk non pemerintahahan dalam upaya penurunan stunting
  • 19. A B C Memberikan dukungan dalam pemantauan dan verifikasi data di tingkat desa Melakukan pendampingan pelaksanaan kegiatan di tingkat desa Peran Kecamatan Melakukan koordinasi di tingkat kecamatan dan pertemuan berkala dengan apparat desa dan masyarakat Peran Desa 1 Melakukan sinkronisasi perencanaan & penganggaran Memperkuat pemantauan dan evaluasi 6 Meningkatkan kapasitas aparat desa, kader, dan masyarakat 5 Mengoordinasi kan pendataan sasaran secara rutin 4 3 Memastikan sasaran prioritas menerima intervensi 2 Mengoptimal Kan penggunaan dana desa 22
  • 20. DEFINISI Proses untuk mengidentifikasi sebaran stunting dalam wilayah kabupaten/kota, keluarga berisiko stunting, cakupan intervensi, situasi ketersediaan program, dan praktik manajemen layanan TUJUAN • Menentukan Lokasi dan Program Prioritas • Perbaikan Manajemen Pelayanan Untuk Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan bagi sasaran keluarga Terhadap Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif Aksi (Analisis Situasi) u OUTPUT • Desa/kelurahan u prioritas intervensi • Kebutuhan Program • Kendala dan Rekomendasi Perbaikan Layanan Prioritas • Rekomendasi Penguatan Koordinasi dalam sinkronisasi Program
  • 21. 1. Analisis sebaran prevalensi stunting & keluarga berisiko stunting dalam wilayah kab/kota • Bagaimana pola sebaran prevalensi stunting dan keluarga berisiko stunting dalam wilayah kab/kota? 2. Analisis ketersediaan program & kesenjangan cakupan layanan • Bagaimana ketersediaan program & kesenjangan cakupan pada setiap intervensi gizi prioritas 3. Analisis situasi penyampaian layanan pada 5 (lima) kelompok sasaran • Apa yg menjadi kendala penyedia layanan dalam penetapan 5 (lima) kelompok sasaran sebagai target penerima manfaat Keputusan 1: 1. Lokasi-lokasi fokus penurunan stunting 2. Lokasi-lokasi fokus penanganan keluarga berisiko stunting Keputusan 2: 1. Program alokasinya perlu diprioritaskan 2. Jenis sumber daya yg diperlukan 3. Realokasi atau menambah alokasi program Keputusan 3: upaya perbaikan manajemen untuk memastikan 5 (lima) kelompok sasaran menjadi target penerima manfaat Keputusan 4: Koordinasi yg diperlukan untuk meningkatkan konvergensi intervensi gizi prioritas bagi 5 (lima) kelompok sasaran TAHAPAN ANALISIS SITUASI
  • 22. DATA SASARAN STUNTING DATA BERSUMBER DARI DINAS KESEHATAN & DINAS PPKB Berapa Jumlah Keluarga Berisiko Stunting ? 2 Berapa Jumlah Keluarga ? Berapa Jumlah Balita ? 1 3 Berapa Jumlah Balita Status Pendek + Sangat Pendek ? 4 Berapa % dari Jumlah Keluarga Resiko Stunting & Balita Stunting ? 5
  • 23. 1. Jumlah Keluarga Berisiko Stunting 2. Jumlah Kasus Balita Stunting (Pendek & Sangat Pendek) 3. Persentase (%) Prevalensi Stunting 4. Cakupan Layanan
  • 24. ANALISIS KETERSEDIAAN PROGRAM DAN KESENJANGAN CAKUPAN LAYANAN DATA YANG DIBUTUHKAN, MELIPUTI: • DATA HASIL PEMETAAN PROGRAM/KEGIATAN INTERVENSI GIZI SPESIFIK DAN GIZI SENSITIF DI KAB/KOTA DAN DESA • DATA SUMBER DAYA PENYELENGGARA LAYANAN (DATA SUPPLY) • DATA PERSENTASE CAKUPAN INTERVENSI PRIORITAS YANG TERDIRI DARI 29 INDIKATOR UTAMA YANG DIRINCI UNTUK TINGKAT DESA/KEC/PUSKESMAS TUJUAN ANALISIS KETERSEDIAAN PROGRAM: 1. Ketersediaan (ada/tidaknya) program/kegiatan untuk setiap intervensi gizi spesifik dan sensitif 2. Ketersediaan (ada/tidaknya) program/kegiatan penyediaan intervensi gizi spesifik dan sensitif berdasarkan kecamatan dan desa 3. Daftar kecamatan/desa berdasarkan kelengkapan program/kegiatan untuk intervensi gizi spesifik dan sensitif TUJUAN ANALISIS GAP CAKUPAN LAYANAN 1. Program/kegiatan yang perlu diprioritaskan pengalokasian/penyediaannya karena cakupan layanan yang relatif rendah 2. Sumber daya penyelenggaraan layanan yang perlu disediakan/ditingkatkan dalam rangka peningkatan cakupan layanan
  • 25. PEMETAAN PROGRAM Pemetaan program/kegiatan terhadap ketersediaan 64 cakupan layanan Pada Perpres 72 tahun 2021
  • 26. ANALISIS GAP CAKUPAN LAYANAN ¢ Analisis gap dilakukan dengan melihat hasil analisis situasi dan hasil pemetaan program, kegiatan dan sumber pembiayaan. ¢ Hasil analisis situasi dan pemetaan program/kegiatan dapat digunakan untuk menyusun rencana kerja: 1. Jika berdasarkan hasil pemetaan program dan kegiatan diketahui program/kegiatan sudah ada, tetapi kondisi stunting dan cakupan layanan di suatu desa belum cukup baik, maka harus dilakukan evaluasi pelaksanaan program tersebut. Evaluasi diarahkan pada: ⚫ Ketercukupan program, kegiatan dan sumber pembiayaan ⚫ Efektivitas pelaksanaan program, kegiatan dan sumber pembiayaan ⚫ Konvergensi program/kegiatan sektor lainnya yang mendukung penurunan stunting 2. Jika berdasarkan hasil pemetaan program dan kegiatan diketahui program/kegiatan belum ada, dan berdasarkan hasil analisis situasi kondisi stunting dan cakupan layanan di desanya belum cukup baik, maka perlu disusun program dan kegiatan baru di lokasi tersebut, misalnya : ⚫ Relokasi sasaran program/kegiatan ⚫ Usulan kegiatan pada tahun berjalan melalui APBD Perubahan ⚫ Program/Kegiatan diusulkan pada tahun berikutnya. 3. Jika berdasarkan hasil pemetaan program dan kegiatan diketahui program/kegiatan sudah ada, dan berdasarkan hasil analisis situasi kondisi stunting dan cakupan layanannya sudah baik, maka program/kegiatan tersebut perlu dilanjutkan.
  • 27. Permasalahan Penyampaian Layanan Kelompok Sasaran 1. Mengidentifikasi mengapa cakupan itu rendah dengan melihat Aspek : Akses, SDM, Logistik, dan Infrastruktur (supply side). 2. Mengidentifikasi mengapa cakupan itu rendah dengan melihat dari sisi target grup (5 kelompok Sasaran) terkait dengan perilaku masyarakat, indirect cost, culture barriers (demand side) 3. Mengidentifikasi Masalah Penyampaian Layanan Pada Sasaran Prioritas terkait dengan ketepatan pada sasaran prioritas (Service Delivery) 4. Merekomendasikan program/kegiatan yang dibutuhkan dari analisa tersebut
  • 28. Ciri-Ciri Anak Stunting 1. Tanda pubertas terlambat 2. Usia 8-10 tahun anak menjadi lebIh pendiam, tidak banyak melakukan eye contact 3. Pertumbuhan terhambat 4. Wajah tampak lebih muda dari usianya 5. Pertumbuhan gigi terlambat 6. Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar