SlideShare a Scribd company logo
Kimia Pangan
Mineral
Ratnawati
Prodi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
Pendahuluan
Mineral → komponen anorganik yang
terdapat dalam tabel periodik unsur.
Komponen selain C, H, O, dan N.
Jumlahnya sedikit dalam bahan pangan,
namun sangat penting bagi tubuh.
Di dalam tubuh, mineral ada yang
bergabung dengan zat organik dan ada
yang berbentuk ion bebas
Sumber: susu, telur, biji-bijian, serealia,
buah-buahan, air minum.
Mineral dalam Bahan Pangan
1. Terikat dengan senyawa organik
Contoh : hemoglobin, enzim
2. Sebagai garam
Contoh : NaCl, CaCO3, KIO3
3. Ion bebas
Contoh : Na+; Ca++; Cl-
3
Sifat fisikokimia mineral
1. Kelarutan Mineral
a) Mineral harus memiliki sifat daya larut dalam air
agar mudah dimanfaatkan
b) Kelarutan mineral :
1) ion bebas : daya larut baik dalam air, contoh :
Na, K, Cl
2) Kompleks dan terikat : kelarutan bervariasi
dalam garam anorganik. Contoh: Besi klorida
larut dalam air namun besi hidroksida
mengendap, ion besi terikat dengan sitrat akan
mudah larut
Sifat fisikokimia mineral
2. Ph : Perubahan pH mempengaruhi fungsi dan stabilitas
mineral dalam pangan
Pada kondisi keasaman tertentu, bentuk mineral akan
berbeda dan mempengaruhi fungsi mineral sebagai bahan
tambahan pangan.
Keberadaan mineral dalam pangan
1. Alami ada di dalam bahan pangan. Untuk
pangan nabati berasal dari tanah, air ataupun
pupuk, sedangkan untuk pangan hewani dapat
berasal dari pakan ataupun minumannya
2. Mineral yang sengaja ditambahkan dalam
bahan. Penambahan tersebut karena program
fortifikasi maupun karena proses. Sebagai
contoh fortifikasi iodium dalam garam,
penambahan garam kalsium dalam
pembuatan tahu.
3. Kontaminan, yaitu yang berasal dari air,
udara, alat-alat yang dipakai untuk
pengolahan, pupuk, bahan kimia untuk
memberantas hama dan penyakit, bahan
pengemas maupun zat radio aktif. 6
Keberadaan mineral dalam pangan
• Jumlah dan komposisi → tergantung jenis dan sumber bahan
pangan
Susu: Ca, P dan daging: Fe
• Sering tidak dapat digunakan optimal → bentuk terikat dengan
komponen pangan. Contoh: pengikatan mineral oleh asam oksalat
pada bayam, fitat pada kacang kedelai
• Beberapa mineral bersifat toksik (beracun), contoh: logam berat
seperti merkuri, kadmium, timah hitam → kontaminasi selama
penanganan, pengolahan, penyimpanan, maupun penanaman
• Berada dalam jumlah sangat sedikit (komponen minor pangan) dan
dalam bentuk yang beragam (ion bebas, ligan, maupun
komponen kompleks) → mempengaruhi stabilitas
 Kandungan mineral dalam bahan pangan
hanyalah salah satu parameter awal untuk
menilai kualitas suatu bahanpangan, karena
yang lebih penting adalah bioavailabilitasnya.
 Bioavailabilitas adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan proporsi nutrisi dalam
makanan yang dapat dimanfaatkan untuk
fungsi-fungsi tubuh normal
Keberadaan mineral dalam pangan
Pengaruh proses pengolahan
terhadap mineral pangan
1. Pemanasan, agen pengoksidasi, pH ekstrim →
tidak menghilangkan mineral
2. Penggunaan air pada pencucian, perendaman, dan
perebusan → mengurangi ketersedian mineral (larut
air)
3. Ekstraksi, pengupasan, penyosohan, pemurnian→
dapat menurunkan kandungan mineral secara
signifikan/nyata
4. Kemungkinan teroksidasi menjadi mineral
bervalensi tinggi dengan adanya oksigen
5. Penanggulangan → FORTIFIKASI
Konsentrasi mineral dalam pangan
Fortifikasi mineral
1. Penambahan mineral tertentu pada
produk pangan
2. Meningkatkan asupan dan bioavailibilitas
3. Fortifikan disesuaikan dengan bahan
pangan
4. Memperhatikan kebutuhan masyarakat
5. Contoh: - Garam (iodium)
- Sereal (kalsium dan zinc)
- Tepung terigu (zat besi dan zinc)
Fortifikasi Fe
1. Fe dalam bentuk ferrous sulfate → paling murah,
bioavailibilitas tinggi, paling sering digunakan sebagai
fortifikan.
2. Resiko oksidasi → Off flavor pada tepung,
memperkeruh wine, oksidasi lemak.
3. Pencegahan oksidasi ferrous sulfate pada tepung
a. Konsentrasi ferrous sulfate maksimal 40 ppm dan
tepung yang telah difortifikasi disimpan pada suhu
dan kelembaban sedang, penyimpanan < 3 bulan
b. Campuran konsentrat yang telah mengandung
ferruous sulfate dan tepung gandum sebaiknya
tidak ditambahkan lagi pada tepung, karena
ketengikan telah terjadi pada campuran
tersebut
Fungsi mineral
 Memelihara keseimbangan asam-basa
 Katalisator proses metabolisme
 Membantu keseimbangan cairan tubuh
 Sebagai bagian dari enzim, hormon tubuh dan cairan
usus
 Membantu pengiriman impuls syaraf dari dan ke
seluruh tubuh
 Berperan dalam proses pertumbuhan dan
pemeliharaan tulang, gigi, dan jaringan
Zat Pembangun dan Pengatur dalam Tubuh
KLASIFIKASI MINERAL
1. Mineral makro :
dibutuhkan > 100 mg/hr
Ca, Mg, Na, K, P, Cl dan S,
2. Mineral mikro :
dibutuhkan < 100 mg/hr
Mn, Fe, Cu, I, Zn, F, Va, Co, Mo, Se,
Cr,
Sn, Ni dan Si.
MAKRO MINERAL
NATRIUM (NA)
• Kation utama dalam cairan ekstraseluler
• Fungsi :
– Menjaga keseimbangan cairan
– Menjaga cairan darah tidak masuk dalam sel
– Menjaga keseimbangan asam basa
– Transmisi saraf dan kontraksi otot
– Absorbsi glukosa dan alat angkut zat gizi lain melalu
dinding usus halus sebagai pompa Na
• Sumber : tersebar luas pada bahan makanan
• 95% natrium yang dicerna akan diserap tubuh
• Utama : NaCl, MSG, Kecap, makanan yang diawetkan,
makanan yang belum diolah (daging sapi, hati sapi, ginjal
sapi, margarin dll)
KLORIDA (CL)
 anion utama ektraseluler
 merupakan 0,15% dari berat badan
 konsentrasi tertinggi :otak, sumsung tulang
belakang, lambung dan pankreas
 Fungsi :
1. Menjaga keseimbang cairan dan elektrolit
2. Bagian dari asam lambung untuk menjaga
suasana asam pada lambung untuk kerja enzim –
enzim lambung
3. Menjaga keseimbangan asam basa bersama
fosfor dan sulfur
4. Membantu mengangkut CO2 dalam plasma darah
ke paru - paru
KALIUM (K)
 Kation utama dalam intraselular (95%)
 Fungsi :
1. Bersama Na mengatur keseimbangan cairan dan
asam basa
2. Bersama kalsium Transmisi saraf dan kontraksi otot
3. Dalam sel sebagai kofaktor reaksi biologi, tertutama
metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein
4. Pertumbuhan sel
5. Perbandingan K : Na mengatur tekanan darah normal
 Sumber : tersebar luas pada makanan
hewani/nabati
 90% kalium yang dicerna akan diserap di usus
kecil
KALSIUM
 Paling banyak dalam tubuh (sekitar 2% dari berat badan orang
dewasa)
 99% pada jaringan keras tulang dan gigi
 Fungsi :
1. Mengatur fungsi sel (transmisi saraf, kontraksi otot, pengumpalan
darah dan menjaga permeabe membran sel
2. Mengatur kerja hormon dan factor pertumbuhan
3. Pembentukan tulang dan gigi, Ca mempunya dua fungsi, yaitu sebagi
bagian integral struktur tulang dan bagi simpanan
4. Mengatur pembekuan darah
5. Katalisator reaksi
6. Kontraksi otot
7. sumber utama : susu dan hasil olahan (keju), ikan kering dll.
 Serealia, kacang – kacangan dan hasil olahan, tahu dan tempe
sayuran (tapi mengandung banyak zat penghambat penyerapan
– serat, fitat dan oksalat)
 Penyerapan kalsium pada masa anak-anak 50-70% dan pada
masa dewasa 10-40% di usus kecil
FOSFOR (P)
 Kedua terbanyak dalam tubuh (1% BB) setelah Ca
 Bagian dari DNA dan RNA
 Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktur
dinding sel
 Fungsi :
1. Kalsifikasi tulang dan gigi
2. Mengatur pengalihan energi (perubahan ATP dan ADP)
3. Absorbsi & transportasi zat gizi
4. Mengatur keseimbangan asam basa
 Sumber : terdapat di dalam semua makanan, TU yang
kaya protein
 Penyerapan 70% di duodenum yang bersifat kurang
alkalis
MAGNESIUM (MG)
 Kation paling banyak kedua setelah Na dalam cairan interselular
 Fungsi :
1. berperan penting dalam aktivasi > 300 enzim
2. magnesium sebagai katalisator reaksi – reaksi biologi termasuk
metabolisme KH, lipid, protein, dan asam nukleat serta dalam
sintesis, degradasi dan stabilitas bahan DNA
3. dalam cairan ektraseluler magnesium berperan dalam transmisi
saraf (Mg = mengendurkan saraf, Ca = menegangkan saraf),
kontraksi otot (Mg = mengedorkan otot, Ca = mengencangkan
otot), pembekuan darah (Mg = mencegah pembekuan darah, Ca =
membekukan darah)
 Sumber : utama = sayuran hijau, serealia tumbuk, biji – bijian ddan
kacang – kacangan. Daging, susu dan hasil olahannya juga sumber
magnesium yang baik
 Magnesium diserap 1/3 dari yang dicerna di usus kecil
SULFUR (S)
• Terdapat sebanyak 0,25% dari BB dewasa.
• merupakan bagian zat gizi esensial. Sebagian
besar terdapat dalam asam amino metionin,
sistin dan sistein dan juga vitamin B1 dan biotin
• Utama terdapat dalam tulang rawan, kulit,
rambut, dan kuku dan klep jantung
• Sulfur diabsorbsi sebagai asam amino atau
sebagai sulfat organik, namun bentul sulfat
organik biasanya sulit diserap tubuh
MIKRO MINERAL
BESI (FE)
 Mikro mineral yang paling banyak dalam tubuh manusia dan hewan
 Besi tersimpan dalam sel darah merah sebagai heme. 1 molekul hemoglobin
memiliki empat heme. Besi juga terdapat dalam sel otot, khususnya dalam
myoglobin. 1 myoglobin=satu pigmen heme
 Pada manusia normal 20-25 mg besi/hr berasal dari besi hemolisis dan sekitar 1
mg dari makanan
 Pada saluran pencernaan, besi mengalama reduksi dari feri (Fe3+) menjadi fero
(Fe2+) yang dibantu oleh vitamin C sehingga lebih mudah diserap
 Penyerapan besi sekitar 0,5-2,0 mg/hari. Sumber dari daging, hari, ikan,
sayuran
 Fungsi :
 sebagai alat angkut O2 dalam plasma darah dari paru – paru kejaringan, electron
dalam sel.
 Sebagai bagian terpadu reaksi enzim dalam tubuh
 Metabolisme energi
 Kemampuan Belajar
 Sistem kekebalan
IODIUM (I)
 `Fungsi :
1. mengatur pertumbuhan dan perkembangan
2. mengontrol kecepatan tiap sel penggunaan O2 : mengontrol
kecepatan pelepasan energi dari zat gizi sumber energi
3. Mengatur suhu tubuh, reproduksi, pembentukan sel darah merah,
fungsi otot dan syaraf
4. Mengubah karoten menjadi vitamin A
5. Sintesi protein dan absorbsi KH dalam saluran cerna
6. Sintesa kolesterol darah
 Sumber : garam, ikan
 Sebagian besar di serap melalui usus kecil dan berlangsung
cepat (3-6 menit setelah dicerna dalam mulut)
MANGAN
• Sangat mudah diserap tubuh. Sumber dapat
dari teh, roti, gandum yang belum disosoh.
• Fungsi :
– Bagian dari enzim (kofaktor) yang membantu proses
metabolisme, sinteis ureum, pembentukan jaringan
ikat dan tulang
– Pencegahan peroksidasi lipida oleh radikal bebas
– Pada hewan defisiensi Mn mengganggu
metabolisme lemak , pertumbuhan, merusak system
rangka tubuh, reproduksi dan saraf.
TEMBAGA (CU)
 Fungsi :
 Bagian dari enzim (tironase dan sitokrom oksidase)
 Mencegah anemia dengan cara :
1. memantu absorbsi besi
2. merangsang sintesi Hb
3. Melepas simpanan besi feritrin dalam hati
 Bagian enzim seruloplasmin yang mengoksidasi besi Ferro
menjadi Ferri
 Perubahan asal amini tirosin menjadi melanin (pigmen rambut
dan kulit) kekurangan Cu dikaitkan dengan Albinisme
 Sumber : tiram, kerang, hati, ginjal, kacang – kacangan,
unggas, biji – bijian, seralia dan coklat
 Diserap dari usus kecil ke dalam saluran darah.
SENG (ZN)
 Fungsi :
1. bagian dari lebih 200 enzim
2. Sintesis KH, protein, lipida dan asam nukleat
3. Memelihara keseimbangan asam basa dengan cara mengangkut
CO2 dan mengeluarkan dari paru – paru
4. Bagian dari enzim DNA dan RNA polymerase untuk sintesis DNA
dan RNA
5. Pengembangan fungsi reproduksi laki – laki dan pembentukan
sperma
6. Metabolisme tulang, transport O2 dan pemunahan radikal bebas
serta penggumpalan dari
7. Sintesis Retinol Binding Protein (RBP) -> alat angkut vitamin A
 Sumber :
paling baik protein hewani seperti Daging, hati, kerang dan telur.
Serealia, kacang – kacangan dll.
Zink dalam protein nabati kurang tersedia dan lebih sulit digunakan
dibandingkan zink dari protein hewani.
KOBALT (Co)
 dalam tubuh sebagian besar terikat pada
vitamin B12
 fungsi : merupakan komponen dari vitamin B12
dan berperan dalam eberap enzim
 Pada makanan fermentasi terdapat dalam
jumlah yang cukup besar
FLUOR (F)
 Terdapat dalam tanah, air, tumbuh – tumbuhan dan hewan.
Hanya sedikit pada manusia
 Sumber: tanaman, ikan dan makanan hasil ternak
 Fungsi :
1. mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi (pada saat gigi dan
tulang terbentuk, pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang
terdiri atas Ca dan fospor. Kemudian Fluor menggantikan gugus
hidroksi (OH) pada kristal tersebut menjadi Fluoroapatit (tulang
dan gigi tahan dari kerusakan)
2. dapat mencegah osteoporosis
3. mencegah karies gigi
KROM (CR)
 Fungsi :
1. dibutuhkan dalam metabolise karbohidrat dan lipid
2. Krom bekerja sama dengan insulin dalam
memudahkan masuknya glukosa kedalam sel – sel
 Sumber :
1. Sumber terbaik adalah bahan pangan nabati (biji-
bijian) dan hasil laut
2. Kandungan Krom dalam tanaman tergantung jenis
tanaman, kandungan Krom tanah dan musim
SELENIUM (SE)
 Fungsi :
1. Memecah peroksida menjadi tidak toksik (peroksida -> radikal bebas)
2. Bekerja dengan Vitamin E sebagi ant oksidan (Se = mencegah
terbentuknya peroksida, Vitamin E = menghalangi bekerjanya radikal
bebas)
3. Potensi mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif karena Se
mencegah pembentukan peroksida)
4. Bagian kompleks asam amino RNA
 Sumber :
1. sumber utama selenium adalah makanan laut, hati, dan ginjal. Daging
dan unggas juga merupakan sumber Se yang baik
2. Serealia, biji – bijian dan kacang – kacangan tergantung kondisi
tanah tempat tumbuh.
SILIKON (Si)
 Konsetrasi tertinggi pada epidermis dan
jaringan ikat
 Berperan dalam memulai kalsifikasi tulang
dan mempengaruhi sitesi kolagen
 Konsentrasi dalam plasma 0,5
mikrogram/liter
 Sumber : utama nabati (biji – bijian dan
sereal utuh), bir (silicon tinggi)
VANADIUM (VA)
 Vandium nama dewi Skandinavia yang artianya
kecantikan, kemudaan dan kekemilauan
 Berperan dalam fungsi enzim yang berkaitan
dengan fosforilsi
 Diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tulang serta reproduksi normal
 Sumber yang baik adalah serealia dan hasil
olahannya
Analisis Mineral
• Kadar abu merupakan campuran dari
komponen anorganik atau mineral yang
terdapat pada suatu bahan pangan.
• Bahan-bahan organik dalam proses
pembakaran akan terbakar tetapi komponen
anorganiknya tidak, karena itulah disebut
sebagai kadar abu (Sudarmadji, 1989)
• Kadar abu tersebut dapat menunjukkan total
mineral dalam suatu bahan pangan.
Preparasi sampel
Traditional methods – mineral harus
dibebaskan dulu dari matrik organiknya
(biasanya diabukan dulu sebelum dianalisa
mineralnya)
36
Beberapa metode analisa mineral
Metode Volumetri
1. Titrasi EDTA Complexometric
Prinsip – menggunakan asam karbosilik yg mengandung amina tersier
untuk membentuk kompleks yang stabil degan ion metal
Aplikasi
Cocok untuk mengukur kesadahan air dan mineral dalam buah dan
sayuran
2. Titrasi Presipitasi (Menggunakan Ag)
Salah satu produk dari reaksi titrasi adalah presipitat yg tidak larut.
Masalah yg mungkin terjadi – memerlukan waktu yg lama untuk presipitasi
yg lengkap
Dua metode utk analisa Cl (garam)
• Mohr method
• Volhard Method – back titration method
Aplikasi
Gravimetric titration methods cocok bahan makanan yg tinggi klorida (High
concentrations - cheese, butter)
• 3. Titrasi Reduki-Oksidasi (menggunakan KMnO4) 37
Beberapa metode analisa mineral
Gravimetri
Gravimetri adalah analisis kuantitatif dengan
cara melakukan pemisahan atau
penimbangan dua zat yang berbeda.
Contoh : Analisa kalsium (Ca Oksalat)
1. Asam oksalat dan kalsium membentuk
garam yg tidak larut yaitu berupa kalsium
oksalat
2. Mineral diendapkan kemudian ditimbang
3. Pengendapan harus selektif
38
Metode Kolorimetri
1. Menentukan konsentrasi mineral berdasarkan hukum Beer's
(hubungan antara intensitas warna & transmisi sinar)
2. Pembentukan & pengukuran komponen yg berwarna
3. Harus stabil, reaksi cepat, & menghasilkan warna
tunggal/chromogen
• Contoh : penentuan P dg kolorimetri
– Intensitas warna dari phosphomolybdovanadate dpt diukur
secara spectrophotometric
– Dapat menggunakan alat Spektrofotometer, AAS dan
flamephotometer
• Aplikasi
Colorimetry digunakan utk berbagai mineral
39
Beberapa metode analisa mineral
Colorimetric Methods
1. Unsur yang tepat dianalisa dengan serapan atom
(atomic absorption): Be, Co, Cu, Zn, Mo, Ag, Cd, Sb, Pr,
Au, Hg, Pb, Bi
2. Unsur yang tepat dianalisa dengan ionisasi nyala (flame
ionization) : Li, Na, K, Rb, Cs, Sr, Ce.
3. Unsur yang dapat dianalisa dengan serapan atom
maupun ionisasi nyala : Ca, Mn, Fe, Zr, Al, Sn, Pd, Cr
40
Pemilihan metode yg akan
digunakan
1. Volume sampel yg akan dianalisis
2. Sensitivititas
3. Ketersediaan alat dan biaya
4. Waktu yg tersedia
41
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak
Elita Anggraini Setyobudi
 
Chapter 1. karbohidrat
Chapter 1. karbohidratChapter 1. karbohidrat
Chapter 1. karbohidrat
Asyifa Robiatul adawiyah
 
PPT Karbohidrat
PPT KarbohidratPPT Karbohidrat
PPT Karbohidrat
Natalia Christina
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseFransiska Puteri
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
Ernalia Rosita
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
pure chems
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
pure chems
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Pujiati Puu
 
Uji Vitamin E
Uji Vitamin EUji Vitamin E
Uji Vitamin E
Ernalia Rosita
 
Analisis Vitamin
Analisis VitaminAnalisis Vitamin
Analisis Vitamin
Teknologi Hasil Pertanian
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
pure chems
 
Analisis Kualitatif Karbohidrat
Analisis Kualitatif KarbohidratAnalisis Kualitatif Karbohidrat
Analisis Kualitatif Karbohidrat
vinsencius guntur
 
Mineral makro- Intan dan Nadya
Mineral makro- Intan dan NadyaMineral makro- Intan dan Nadya
Mineral makro- Intan dan Nadya
pure chems
 

What's hot (20)

Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak
 
Chapter 1. karbohidrat
Chapter 1. karbohidratChapter 1. karbohidrat
Chapter 1. karbohidrat
 
PPT Karbohidrat
PPT KarbohidratPPT Karbohidrat
PPT Karbohidrat
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 
Karbohidrat II
Karbohidrat IIKarbohidrat II
Karbohidrat II
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
5 lipid
5 lipid5 lipid
5 lipid
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
Uji Vitamin E
Uji Vitamin EUji Vitamin E
Uji Vitamin E
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 
Analisis Vitamin
Analisis VitaminAnalisis Vitamin
Analisis Vitamin
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
Analisis Kualitatif Karbohidrat
Analisis Kualitatif KarbohidratAnalisis Kualitatif Karbohidrat
Analisis Kualitatif Karbohidrat
 
Mineral makro- Intan dan Nadya
Mineral makro- Intan dan NadyaMineral makro- Intan dan Nadya
Mineral makro- Intan dan Nadya
 

Similar to Kimia pangan : mineral

2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
VinusKey
 
Mineral Dalam Gizi dan Diet
Mineral Dalam Gizi dan DietMineral Dalam Gizi dan Diet
Mineral Dalam Gizi dan Diet
Sya Ombink
 
mineral.pptx
mineral.pptxmineral.pptx
mineral.pptx
MarcellaJdp
 
MINERAL ppt.ppt
MINERAL ppt.pptMINERAL ppt.ppt
MINERAL ppt.ppt
kumara205980
 
Mineral Unsur Mikro
Mineral Unsur MikroMineral Unsur Mikro
Mineral Unsur Mikro
yuliartiramli
 
mineral mikro
mineral mikromineral mikro
mineral mikro
Mustaqim Furohman
 
Materi Biokimia-Mineral Makro
Materi Biokimia-Mineral MakroMateri Biokimia-Mineral Makro
Materi Biokimia-Mineral Makro
Pendidikan Kimia B unj
 
985 990 sukarman-status-mineral
985 990 sukarman-status-mineral985 990 sukarman-status-mineral
985 990 sukarman-status-mineral
Suprapto Ns
 
PPT MINERAL MIKRO
PPT MINERAL MIKRO PPT MINERAL MIKRO
PPT MINERAL MIKRO
salma fitri
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
pjj_kemenkes
 
Mineral
MineralMineral
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Muhammad Luthfan
 
Farmakologi MINERAL
Farmakologi MINERALFarmakologi MINERAL
Farmakologi MINERAL
Sapan Nada
 
Mineral Mikro
Mineral MikroMineral Mikro
Mineral Mikro
yuliartiramli
 
Mineral Mikro
Mineral MikroMineral Mikro
Mineral Mikro
Pendidikan Kimia B unj
 
Mineral dalam tubuh
Mineral dalam tubuh Mineral dalam tubuh
Mineral dalam tubuh
Ratdita's Skyligth
 
Flash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN JakartaFlash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
astridkarolinaa
 

Similar to Kimia pangan : mineral (20)

2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
 
Mineral Dalam Gizi dan Diet
Mineral Dalam Gizi dan DietMineral Dalam Gizi dan Diet
Mineral Dalam Gizi dan Diet
 
mineral.pptx
mineral.pptxmineral.pptx
mineral.pptx
 
MINERAL ppt.ppt
MINERAL ppt.pptMINERAL ppt.ppt
MINERAL ppt.ppt
 
Mineral Unsur Mikro
Mineral Unsur MikroMineral Unsur Mikro
Mineral Unsur Mikro
 
mineral mikro
mineral mikromineral mikro
mineral mikro
 
Materi Biokimia-Mineral Makro
Materi Biokimia-Mineral MakroMateri Biokimia-Mineral Makro
Materi Biokimia-Mineral Makro
 
985 990 sukarman-status-mineral
985 990 sukarman-status-mineral985 990 sukarman-status-mineral
985 990 sukarman-status-mineral
 
PPT MINERAL MIKRO
PPT MINERAL MIKRO PPT MINERAL MIKRO
PPT MINERAL MIKRO
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
 
Farmakologi MINERAL
Farmakologi MINERALFarmakologi MINERAL
Farmakologi MINERAL
 
Mineral Mikro
Mineral MikroMineral Mikro
Mineral Mikro
 
Mineral Mikro
Mineral MikroMineral Mikro
Mineral Mikro
 
Mineral dan air
Mineral dan airMineral dan air
Mineral dan air
 
Oo7 bio
Oo7 bioOo7 bio
Oo7 bio
 
Mineral dalam tubuh
Mineral dalam tubuh Mineral dalam tubuh
Mineral dalam tubuh
 
Flash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN JakartaFlash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash card mineral Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
 

More from Ratnawati Sigamma

Skor Keamanan Pangan
Skor Keamanan PanganSkor Keamanan Pangan
Skor Keamanan Pangan
Ratnawati Sigamma
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
Ratnawati Sigamma
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Ratnawati Sigamma
 
Intervensi individu dan kelompok
Intervensi individu dan kelompokIntervensi individu dan kelompok
Intervensi individu dan kelompok
Ratnawati Sigamma
 
Pertemuan 2 etika profesi
Pertemuan 2 etika profesiPertemuan 2 etika profesi
Pertemuan 2 etika profesi
Ratnawati Sigamma
 
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan PanganKimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Ratnawati Sigamma
 
Tahapan dan teknik konseling
Tahapan dan teknik konselingTahapan dan teknik konseling
Tahapan dan teknik konseling
Ratnawati Sigamma
 
Kulinari oriental
Kulinari orientalKulinari oriental
Kulinari oriental
Ratnawati Sigamma
 
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan EvaluasiKonsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Ratnawati Sigamma
 
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan LaukPertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Ratnawati Sigamma
 
Marketing and Product Development
Marketing and Product DevelopmentMarketing and Product Development
Marketing and Product Development
Ratnawati Sigamma
 
Pemasaran produk pangan
Pemasaran produk panganPemasaran produk pangan
Pemasaran produk pangan
Ratnawati Sigamma
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
Ratnawati Sigamma
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
Ratnawati Sigamma
 
Pengasaman
PengasamanPengasaman
Pengasaman
Ratnawati Sigamma
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
Ratnawati Sigamma
 
Metabolisme Air
Metabolisme AirMetabolisme Air
Metabolisme Air
Ratnawati Sigamma
 
Menyusun menu kontinental dan timur tengah
Menyusun menu kontinental dan timur tengahMenyusun menu kontinental dan timur tengah
Menyusun menu kontinental dan timur tengah
Ratnawati Sigamma
 
Menyusun Menu Oriental
Menyusun Menu OrientalMenyusun Menu Oriental
Menyusun Menu Oriental
Ratnawati Sigamma
 
Kimia panga vitamin
Kimia panga  vitaminKimia panga  vitamin
Kimia panga vitamin
Ratnawati Sigamma
 

More from Ratnawati Sigamma (20)

Skor Keamanan Pangan
Skor Keamanan PanganSkor Keamanan Pangan
Skor Keamanan Pangan
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
 
Intervensi individu dan kelompok
Intervensi individu dan kelompokIntervensi individu dan kelompok
Intervensi individu dan kelompok
 
Pertemuan 2 etika profesi
Pertemuan 2 etika profesiPertemuan 2 etika profesi
Pertemuan 2 etika profesi
 
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan PanganKimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
 
Tahapan dan teknik konseling
Tahapan dan teknik konselingTahapan dan teknik konseling
Tahapan dan teknik konseling
 
Kulinari oriental
Kulinari orientalKulinari oriental
Kulinari oriental
 
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan EvaluasiKonsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
 
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan LaukPertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
 
Marketing and Product Development
Marketing and Product DevelopmentMarketing and Product Development
Marketing and Product Development
 
Pemasaran produk pangan
Pemasaran produk panganPemasaran produk pangan
Pemasaran produk pangan
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Pengasaman
PengasamanPengasaman
Pengasaman
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
Metabolisme Air
Metabolisme AirMetabolisme Air
Metabolisme Air
 
Menyusun menu kontinental dan timur tengah
Menyusun menu kontinental dan timur tengahMenyusun menu kontinental dan timur tengah
Menyusun menu kontinental dan timur tengah
 
Menyusun Menu Oriental
Menyusun Menu OrientalMenyusun Menu Oriental
Menyusun Menu Oriental
 
Kimia panga vitamin
Kimia panga  vitaminKimia panga  vitamin
Kimia panga vitamin
 

Recently uploaded

Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 

Recently uploaded (20)

Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 

Kimia pangan : mineral

  • 1. Kimia Pangan Mineral Ratnawati Prodi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
  • 2. Pendahuluan Mineral → komponen anorganik yang terdapat dalam tabel periodik unsur. Komponen selain C, H, O, dan N. Jumlahnya sedikit dalam bahan pangan, namun sangat penting bagi tubuh. Di dalam tubuh, mineral ada yang bergabung dengan zat organik dan ada yang berbentuk ion bebas Sumber: susu, telur, biji-bijian, serealia, buah-buahan, air minum.
  • 3. Mineral dalam Bahan Pangan 1. Terikat dengan senyawa organik Contoh : hemoglobin, enzim 2. Sebagai garam Contoh : NaCl, CaCO3, KIO3 3. Ion bebas Contoh : Na+; Ca++; Cl- 3
  • 4. Sifat fisikokimia mineral 1. Kelarutan Mineral a) Mineral harus memiliki sifat daya larut dalam air agar mudah dimanfaatkan b) Kelarutan mineral : 1) ion bebas : daya larut baik dalam air, contoh : Na, K, Cl 2) Kompleks dan terikat : kelarutan bervariasi dalam garam anorganik. Contoh: Besi klorida larut dalam air namun besi hidroksida mengendap, ion besi terikat dengan sitrat akan mudah larut
  • 5. Sifat fisikokimia mineral 2. Ph : Perubahan pH mempengaruhi fungsi dan stabilitas mineral dalam pangan Pada kondisi keasaman tertentu, bentuk mineral akan berbeda dan mempengaruhi fungsi mineral sebagai bahan tambahan pangan.
  • 6. Keberadaan mineral dalam pangan 1. Alami ada di dalam bahan pangan. Untuk pangan nabati berasal dari tanah, air ataupun pupuk, sedangkan untuk pangan hewani dapat berasal dari pakan ataupun minumannya 2. Mineral yang sengaja ditambahkan dalam bahan. Penambahan tersebut karena program fortifikasi maupun karena proses. Sebagai contoh fortifikasi iodium dalam garam, penambahan garam kalsium dalam pembuatan tahu. 3. Kontaminan, yaitu yang berasal dari air, udara, alat-alat yang dipakai untuk pengolahan, pupuk, bahan kimia untuk memberantas hama dan penyakit, bahan pengemas maupun zat radio aktif. 6
  • 7. Keberadaan mineral dalam pangan • Jumlah dan komposisi → tergantung jenis dan sumber bahan pangan Susu: Ca, P dan daging: Fe • Sering tidak dapat digunakan optimal → bentuk terikat dengan komponen pangan. Contoh: pengikatan mineral oleh asam oksalat pada bayam, fitat pada kacang kedelai • Beberapa mineral bersifat toksik (beracun), contoh: logam berat seperti merkuri, kadmium, timah hitam → kontaminasi selama penanganan, pengolahan, penyimpanan, maupun penanaman • Berada dalam jumlah sangat sedikit (komponen minor pangan) dan dalam bentuk yang beragam (ion bebas, ligan, maupun komponen kompleks) → mempengaruhi stabilitas
  • 8.  Kandungan mineral dalam bahan pangan hanyalah salah satu parameter awal untuk menilai kualitas suatu bahanpangan, karena yang lebih penting adalah bioavailabilitasnya.  Bioavailabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proporsi nutrisi dalam makanan yang dapat dimanfaatkan untuk fungsi-fungsi tubuh normal Keberadaan mineral dalam pangan
  • 9. Pengaruh proses pengolahan terhadap mineral pangan 1. Pemanasan, agen pengoksidasi, pH ekstrim → tidak menghilangkan mineral 2. Penggunaan air pada pencucian, perendaman, dan perebusan → mengurangi ketersedian mineral (larut air) 3. Ekstraksi, pengupasan, penyosohan, pemurnian→ dapat menurunkan kandungan mineral secara signifikan/nyata 4. Kemungkinan teroksidasi menjadi mineral bervalensi tinggi dengan adanya oksigen 5. Penanggulangan → FORTIFIKASI
  • 11. Fortifikasi mineral 1. Penambahan mineral tertentu pada produk pangan 2. Meningkatkan asupan dan bioavailibilitas 3. Fortifikan disesuaikan dengan bahan pangan 4. Memperhatikan kebutuhan masyarakat 5. Contoh: - Garam (iodium) - Sereal (kalsium dan zinc) - Tepung terigu (zat besi dan zinc)
  • 12. Fortifikasi Fe 1. Fe dalam bentuk ferrous sulfate → paling murah, bioavailibilitas tinggi, paling sering digunakan sebagai fortifikan. 2. Resiko oksidasi → Off flavor pada tepung, memperkeruh wine, oksidasi lemak. 3. Pencegahan oksidasi ferrous sulfate pada tepung a. Konsentrasi ferrous sulfate maksimal 40 ppm dan tepung yang telah difortifikasi disimpan pada suhu dan kelembaban sedang, penyimpanan < 3 bulan b. Campuran konsentrat yang telah mengandung ferruous sulfate dan tepung gandum sebaiknya tidak ditambahkan lagi pada tepung, karena ketengikan telah terjadi pada campuran tersebut
  • 13. Fungsi mineral  Memelihara keseimbangan asam-basa  Katalisator proses metabolisme  Membantu keseimbangan cairan tubuh  Sebagai bagian dari enzim, hormon tubuh dan cairan usus  Membantu pengiriman impuls syaraf dari dan ke seluruh tubuh  Berperan dalam proses pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, gigi, dan jaringan Zat Pembangun dan Pengatur dalam Tubuh
  • 14. KLASIFIKASI MINERAL 1. Mineral makro : dibutuhkan > 100 mg/hr Ca, Mg, Na, K, P, Cl dan S, 2. Mineral mikro : dibutuhkan < 100 mg/hr Mn, Fe, Cu, I, Zn, F, Va, Co, Mo, Se, Cr, Sn, Ni dan Si.
  • 16. NATRIUM (NA) • Kation utama dalam cairan ekstraseluler • Fungsi : – Menjaga keseimbangan cairan – Menjaga cairan darah tidak masuk dalam sel – Menjaga keseimbangan asam basa – Transmisi saraf dan kontraksi otot – Absorbsi glukosa dan alat angkut zat gizi lain melalu dinding usus halus sebagai pompa Na • Sumber : tersebar luas pada bahan makanan • 95% natrium yang dicerna akan diserap tubuh • Utama : NaCl, MSG, Kecap, makanan yang diawetkan, makanan yang belum diolah (daging sapi, hati sapi, ginjal sapi, margarin dll)
  • 17. KLORIDA (CL)  anion utama ektraseluler  merupakan 0,15% dari berat badan  konsentrasi tertinggi :otak, sumsung tulang belakang, lambung dan pankreas  Fungsi : 1. Menjaga keseimbang cairan dan elektrolit 2. Bagian dari asam lambung untuk menjaga suasana asam pada lambung untuk kerja enzim – enzim lambung 3. Menjaga keseimbangan asam basa bersama fosfor dan sulfur 4. Membantu mengangkut CO2 dalam plasma darah ke paru - paru
  • 18. KALIUM (K)  Kation utama dalam intraselular (95%)  Fungsi : 1. Bersama Na mengatur keseimbangan cairan dan asam basa 2. Bersama kalsium Transmisi saraf dan kontraksi otot 3. Dalam sel sebagai kofaktor reaksi biologi, tertutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein 4. Pertumbuhan sel 5. Perbandingan K : Na mengatur tekanan darah normal  Sumber : tersebar luas pada makanan hewani/nabati  90% kalium yang dicerna akan diserap di usus kecil
  • 19. KALSIUM  Paling banyak dalam tubuh (sekitar 2% dari berat badan orang dewasa)  99% pada jaringan keras tulang dan gigi  Fungsi : 1. Mengatur fungsi sel (transmisi saraf, kontraksi otot, pengumpalan darah dan menjaga permeabe membran sel 2. Mengatur kerja hormon dan factor pertumbuhan 3. Pembentukan tulang dan gigi, Ca mempunya dua fungsi, yaitu sebagi bagian integral struktur tulang dan bagi simpanan 4. Mengatur pembekuan darah 5. Katalisator reaksi 6. Kontraksi otot 7. sumber utama : susu dan hasil olahan (keju), ikan kering dll.  Serealia, kacang – kacangan dan hasil olahan, tahu dan tempe sayuran (tapi mengandung banyak zat penghambat penyerapan – serat, fitat dan oksalat)  Penyerapan kalsium pada masa anak-anak 50-70% dan pada masa dewasa 10-40% di usus kecil
  • 20. FOSFOR (P)  Kedua terbanyak dalam tubuh (1% BB) setelah Ca  Bagian dari DNA dan RNA  Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktur dinding sel  Fungsi : 1. Kalsifikasi tulang dan gigi 2. Mengatur pengalihan energi (perubahan ATP dan ADP) 3. Absorbsi & transportasi zat gizi 4. Mengatur keseimbangan asam basa  Sumber : terdapat di dalam semua makanan, TU yang kaya protein  Penyerapan 70% di duodenum yang bersifat kurang alkalis
  • 21. MAGNESIUM (MG)  Kation paling banyak kedua setelah Na dalam cairan interselular  Fungsi : 1. berperan penting dalam aktivasi > 300 enzim 2. magnesium sebagai katalisator reaksi – reaksi biologi termasuk metabolisme KH, lipid, protein, dan asam nukleat serta dalam sintesis, degradasi dan stabilitas bahan DNA 3. dalam cairan ektraseluler magnesium berperan dalam transmisi saraf (Mg = mengendurkan saraf, Ca = menegangkan saraf), kontraksi otot (Mg = mengedorkan otot, Ca = mengencangkan otot), pembekuan darah (Mg = mencegah pembekuan darah, Ca = membekukan darah)  Sumber : utama = sayuran hijau, serealia tumbuk, biji – bijian ddan kacang – kacangan. Daging, susu dan hasil olahannya juga sumber magnesium yang baik  Magnesium diserap 1/3 dari yang dicerna di usus kecil
  • 22. SULFUR (S) • Terdapat sebanyak 0,25% dari BB dewasa. • merupakan bagian zat gizi esensial. Sebagian besar terdapat dalam asam amino metionin, sistin dan sistein dan juga vitamin B1 dan biotin • Utama terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut, dan kuku dan klep jantung • Sulfur diabsorbsi sebagai asam amino atau sebagai sulfat organik, namun bentul sulfat organik biasanya sulit diserap tubuh
  • 24. BESI (FE)  Mikro mineral yang paling banyak dalam tubuh manusia dan hewan  Besi tersimpan dalam sel darah merah sebagai heme. 1 molekul hemoglobin memiliki empat heme. Besi juga terdapat dalam sel otot, khususnya dalam myoglobin. 1 myoglobin=satu pigmen heme  Pada manusia normal 20-25 mg besi/hr berasal dari besi hemolisis dan sekitar 1 mg dari makanan  Pada saluran pencernaan, besi mengalama reduksi dari feri (Fe3+) menjadi fero (Fe2+) yang dibantu oleh vitamin C sehingga lebih mudah diserap  Penyerapan besi sekitar 0,5-2,0 mg/hari. Sumber dari daging, hari, ikan, sayuran  Fungsi :  sebagai alat angkut O2 dalam plasma darah dari paru – paru kejaringan, electron dalam sel.  Sebagai bagian terpadu reaksi enzim dalam tubuh  Metabolisme energi  Kemampuan Belajar  Sistem kekebalan
  • 25. IODIUM (I)  `Fungsi : 1. mengatur pertumbuhan dan perkembangan 2. mengontrol kecepatan tiap sel penggunaan O2 : mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi sumber energi 3. Mengatur suhu tubuh, reproduksi, pembentukan sel darah merah, fungsi otot dan syaraf 4. Mengubah karoten menjadi vitamin A 5. Sintesi protein dan absorbsi KH dalam saluran cerna 6. Sintesa kolesterol darah  Sumber : garam, ikan  Sebagian besar di serap melalui usus kecil dan berlangsung cepat (3-6 menit setelah dicerna dalam mulut)
  • 26. MANGAN • Sangat mudah diserap tubuh. Sumber dapat dari teh, roti, gandum yang belum disosoh. • Fungsi : – Bagian dari enzim (kofaktor) yang membantu proses metabolisme, sinteis ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang – Pencegahan peroksidasi lipida oleh radikal bebas – Pada hewan defisiensi Mn mengganggu metabolisme lemak , pertumbuhan, merusak system rangka tubuh, reproduksi dan saraf.
  • 27. TEMBAGA (CU)  Fungsi :  Bagian dari enzim (tironase dan sitokrom oksidase)  Mencegah anemia dengan cara : 1. memantu absorbsi besi 2. merangsang sintesi Hb 3. Melepas simpanan besi feritrin dalam hati  Bagian enzim seruloplasmin yang mengoksidasi besi Ferro menjadi Ferri  Perubahan asal amini tirosin menjadi melanin (pigmen rambut dan kulit) kekurangan Cu dikaitkan dengan Albinisme  Sumber : tiram, kerang, hati, ginjal, kacang – kacangan, unggas, biji – bijian, seralia dan coklat  Diserap dari usus kecil ke dalam saluran darah.
  • 28. SENG (ZN)  Fungsi : 1. bagian dari lebih 200 enzim 2. Sintesis KH, protein, lipida dan asam nukleat 3. Memelihara keseimbangan asam basa dengan cara mengangkut CO2 dan mengeluarkan dari paru – paru 4. Bagian dari enzim DNA dan RNA polymerase untuk sintesis DNA dan RNA 5. Pengembangan fungsi reproduksi laki – laki dan pembentukan sperma 6. Metabolisme tulang, transport O2 dan pemunahan radikal bebas serta penggumpalan dari 7. Sintesis Retinol Binding Protein (RBP) -> alat angkut vitamin A  Sumber : paling baik protein hewani seperti Daging, hati, kerang dan telur. Serealia, kacang – kacangan dll. Zink dalam protein nabati kurang tersedia dan lebih sulit digunakan dibandingkan zink dari protein hewani.
  • 29. KOBALT (Co)  dalam tubuh sebagian besar terikat pada vitamin B12  fungsi : merupakan komponen dari vitamin B12 dan berperan dalam eberap enzim  Pada makanan fermentasi terdapat dalam jumlah yang cukup besar
  • 30. FLUOR (F)  Terdapat dalam tanah, air, tumbuh – tumbuhan dan hewan. Hanya sedikit pada manusia  Sumber: tanaman, ikan dan makanan hasil ternak  Fungsi : 1. mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi (pada saat gigi dan tulang terbentuk, pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri atas Ca dan fospor. Kemudian Fluor menggantikan gugus hidroksi (OH) pada kristal tersebut menjadi Fluoroapatit (tulang dan gigi tahan dari kerusakan) 2. dapat mencegah osteoporosis 3. mencegah karies gigi
  • 31. KROM (CR)  Fungsi : 1. dibutuhkan dalam metabolise karbohidrat dan lipid 2. Krom bekerja sama dengan insulin dalam memudahkan masuknya glukosa kedalam sel – sel  Sumber : 1. Sumber terbaik adalah bahan pangan nabati (biji- bijian) dan hasil laut 2. Kandungan Krom dalam tanaman tergantung jenis tanaman, kandungan Krom tanah dan musim
  • 32. SELENIUM (SE)  Fungsi : 1. Memecah peroksida menjadi tidak toksik (peroksida -> radikal bebas) 2. Bekerja dengan Vitamin E sebagi ant oksidan (Se = mencegah terbentuknya peroksida, Vitamin E = menghalangi bekerjanya radikal bebas) 3. Potensi mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif karena Se mencegah pembentukan peroksida) 4. Bagian kompleks asam amino RNA  Sumber : 1. sumber utama selenium adalah makanan laut, hati, dan ginjal. Daging dan unggas juga merupakan sumber Se yang baik 2. Serealia, biji – bijian dan kacang – kacangan tergantung kondisi tanah tempat tumbuh.
  • 33. SILIKON (Si)  Konsetrasi tertinggi pada epidermis dan jaringan ikat  Berperan dalam memulai kalsifikasi tulang dan mempengaruhi sitesi kolagen  Konsentrasi dalam plasma 0,5 mikrogram/liter  Sumber : utama nabati (biji – bijian dan sereal utuh), bir (silicon tinggi)
  • 34. VANADIUM (VA)  Vandium nama dewi Skandinavia yang artianya kecantikan, kemudaan dan kekemilauan  Berperan dalam fungsi enzim yang berkaitan dengan fosforilsi  Diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang serta reproduksi normal  Sumber yang baik adalah serealia dan hasil olahannya
  • 35. Analisis Mineral • Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral yang terdapat pada suatu bahan pangan. • Bahan-bahan organik dalam proses pembakaran akan terbakar tetapi komponen anorganiknya tidak, karena itulah disebut sebagai kadar abu (Sudarmadji, 1989) • Kadar abu tersebut dapat menunjukkan total mineral dalam suatu bahan pangan.
  • 36. Preparasi sampel Traditional methods – mineral harus dibebaskan dulu dari matrik organiknya (biasanya diabukan dulu sebelum dianalisa mineralnya) 36
  • 37. Beberapa metode analisa mineral Metode Volumetri 1. Titrasi EDTA Complexometric Prinsip – menggunakan asam karbosilik yg mengandung amina tersier untuk membentuk kompleks yang stabil degan ion metal Aplikasi Cocok untuk mengukur kesadahan air dan mineral dalam buah dan sayuran 2. Titrasi Presipitasi (Menggunakan Ag) Salah satu produk dari reaksi titrasi adalah presipitat yg tidak larut. Masalah yg mungkin terjadi – memerlukan waktu yg lama untuk presipitasi yg lengkap Dua metode utk analisa Cl (garam) • Mohr method • Volhard Method – back titration method Aplikasi Gravimetric titration methods cocok bahan makanan yg tinggi klorida (High concentrations - cheese, butter) • 3. Titrasi Reduki-Oksidasi (menggunakan KMnO4) 37
  • 38. Beberapa metode analisa mineral Gravimetri Gravimetri adalah analisis kuantitatif dengan cara melakukan pemisahan atau penimbangan dua zat yang berbeda. Contoh : Analisa kalsium (Ca Oksalat) 1. Asam oksalat dan kalsium membentuk garam yg tidak larut yaitu berupa kalsium oksalat 2. Mineral diendapkan kemudian ditimbang 3. Pengendapan harus selektif 38
  • 39. Metode Kolorimetri 1. Menentukan konsentrasi mineral berdasarkan hukum Beer's (hubungan antara intensitas warna & transmisi sinar) 2. Pembentukan & pengukuran komponen yg berwarna 3. Harus stabil, reaksi cepat, & menghasilkan warna tunggal/chromogen • Contoh : penentuan P dg kolorimetri – Intensitas warna dari phosphomolybdovanadate dpt diukur secara spectrophotometric – Dapat menggunakan alat Spektrofotometer, AAS dan flamephotometer • Aplikasi Colorimetry digunakan utk berbagai mineral 39 Beberapa metode analisa mineral Colorimetric Methods
  • 40. 1. Unsur yang tepat dianalisa dengan serapan atom (atomic absorption): Be, Co, Cu, Zn, Mo, Ag, Cd, Sb, Pr, Au, Hg, Pb, Bi 2. Unsur yang tepat dianalisa dengan ionisasi nyala (flame ionization) : Li, Na, K, Rb, Cs, Sr, Ce. 3. Unsur yang dapat dianalisa dengan serapan atom maupun ionisasi nyala : Ca, Mn, Fe, Zr, Al, Sn, Pd, Cr 40
  • 41. Pemilihan metode yg akan digunakan 1. Volume sampel yg akan dianalisis 2. Sensitivititas 3. Ketersediaan alat dan biaya 4. Waktu yg tersedia 41