Proses asuhan gizi di Puskesmas mencakup 4 langkah utama yaitu pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, dan monitoring & evaluasi. Pengkajian gizi melibatkan pengumpulan data dari 5 domain untuk mengidentifikasi masalah gizi. Diagnosis gizi menentukan masalah gizi spesifik berdasarkan etiologi dan gejala. Intervensi gizi meliputi pemberian makanan, edukasi, konseling, dan koordin
2. PENGERTIAN PROSES ASUHAN GIZI
• Suatu metode pemecahan masalah yang sistematis, dengan
menggunakan cara berpikir kritisnya dalam membuat keputusan
untuk menangani berbagai masalah yang berkaitan dengan gizi,
sehingga dapat memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan
berkualitas tinggi (AND, 2012).
• Kata Kunci : pemecahan masalah gizi, metode yang sistematis,
cara berfikir kritis, pembuatan keputusan.
3. PAG dilaksanakan berdasarkan :
Sistem skrining
• Individu : menggunakan perangkat yang menapis individu (pasien/klien) antara yang
beresiko malnutrisi dan tidak berisiko malnutrisi. PAG dilaksanakan pada individu
yang berisiko malnutrisi.
• Masyarakat : menggunakan Penetapan Urutan Prioritas Masalah Program Gizi yang
ada di Puskesmas, PAG dilaksanakan pada Masalah Program Gizi yang prioritas
pertama yang harus dilaksanakan
Rujukan :
• Individu : rujukan dari klinik rawat jalan rumah sakit ke klinik gizi, dari posyandu ke
puskesmas, dari klinik PTM atau KIA puskesmas ke klinik gizi
• Masyarakat : berdasarkan hasil musyawarah desa menetapkan masalah gizi dan
kesehatan yang prioritas untuk ditangani
Kapan PAG dilaksanakan?
4. ap
Area praktik/pelayanan
Ekonomi
Sistem sosial
Pengetahuan
Kompetensi
Kolaborasi
Pengkajian Gizi
Diagnosis gizi
Intervensi gizi
Monitoring
& evaluasi
gizi
Hubungan klien
(individu dan
masyarakat)
dengan
Tenaga gizi
Identifikasi & memberi
label masalah
Menentukan penyebab
Kluster tanda & gejala
(karakter penentu )
Dokumentasi
Mengumpulkan data yg
sesuai & terjadwal
Analisa / interpretasi data
dibandingkan standar
Dokumentasi
Monitor
Mengukur indikator hasil
Evaluasi hasil
Dokumentasi
Implementasi intervensi
Asuhan & tindakan
terlaksana
Dokumentasi
Rencana intervensi
Menetapkan tujuan dan
tindak lanjut
Sistem skrining
(USG) & rujukan
Sistem manajemen
hasil ( outcome)
KAPAN KITA
GUNAKAN PAG ?
Gambar1. Model Proses Proses Asuhan Gizi Terstandar
5. Sasaran PAG
• Digunakan bagi semua kelompok usia baik dalam
kondisi sehat dan sakit pada berbagai jenis klien spt
grup, populasi, masyarakat, keluarga, pengasuh dan
pasien/individu
• Digunakan pada fasilitas pelayanan kesehatan : rumah
sakit, klinik, pusat rehabilitasi, pusat kebugaran dan
atlet, puskesmas.
6. Kenapa menggunakan PAG ?
a) Membuat keputusan sehingga meningkatkan tingkat kinerja
dietisien, dengan menentukan diagnosis/masalah gizi yang akan
ditangani sampai monitoring & evaluasi (dari tingkat merespon
menjadi tingkat menentukan.
b) Membantu praktisi dietetIk mengelola asuhan gizi berbasis ilmiah
dan menyeluruh (nutrition evidence-based)
c) Memudahkan pemahaman dan komunikasi antara profesi dietisien
7. 4 langkah Proses Asuhan Gizi
7
Konsep Dasar PAG
Intervensi Gizi
Pemberian Makanan/Zat Gizi (ND)
Edukasi Gizi (E)
Konseling Gizi (C)
Koordinasi Asuhan Gizi (RC)
Intervensi Berbasis Populasi
8. Langkah 1. Pengkajian Gizi
TUJUAN
• Mengumpulkan, memverifikasi dan mengintepretasikan data yang
dibutuhkan untuk mengidentifikasikan masalah gizi terkait penyebabnya
secara signifikan.
• Proses berlangsung dinamis dan tidak linier, tidak hanya melibatkan
pengumpulan data awal, namun juga proses pengkajian ulang dan analisa
data status klien/ populasi dibandingkan kriteria spesifik (standar referensi)
8
Konsep Dasar PAG
9. Pengkajian Memerlukan Cara Berpikir Kritis
Menentukan data spesifik apa yang akan dikumpulkan
Menentukan kebutuhan akan informasi tambahan
Memilih alat dan prosedur asesmen gizi sesuai situasi:
o Alat pengukuran / pengumpulan data
o Prosedur pengumpulan data
o Comparatives standard
Pengetahuan terkait masalah gizi: Patofisiologis, metabolisme gizi,
epidemiologi
Validasi data
Kemampuan membuat keputusan berdasarkan fakta (evidence based)
9
Konsep Dasar PAG
10. Sumber Data Pengkajian
Perseorangan Kelompok Masyarakat
Informasi yang tersedia
Hasil laboratorium
Rekam medis klien
Hasil wawancara klien
Hasil wawancara pada
pendamping
Pengamatan dan
pemeriksaan
Informasi yang tersedia
Pertanyaan awal tentang
komunitas pada diskusi
kelompok terarah
Untuk terapi kelompok
termasuk sumber data
perorangan
Untuk promosi grup
menyertakan data
masyarakat
Informasi yang tersedia
Survey gizi
Survey kesehatan
Penelitian epidemiologi
Data kegiatan rutin: Pencatatan
pelaporan, dan wawancara
Penilaian kebutuhan masyarakat
secara strategis (melalui proses
Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD))
Sumber: Modifikasi The British Dietetic Association, Model and Process for Nutrition and Dietetic Practice, 2016
10
Konsep Dasar PAG
11. Kategori Data Pengkajian Gizi
• Pengukuran antropometri
Data tinggi badan, berat badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), indeks
pola pertumbuhan/persentil, dan riwayat berat badan
Tingkat masyarakat: Data jumlah/ prevalensi terkait data diatas.
Contoh: Prevalensi gizi buruk
• Data biokimia, tes medis, dan prosedur data laboratorium
Data Glukosa, hemoglobin, kolesterol, asam urat, elektrolit
Tingkat masyarakat: profil anemia gizi besi; Data laboratorium berbasis
populasi dari sistem surveilans kesehatan; Analisis data rekam
kesehatan elektronik
11
Konsep Dasar PAG
12. Lanjutan 1….
• Data pemeriksaan fisik/klinis terkait gizi
Penampilan fisik, massa otot dan lemak, fungsi menelan, nafsu makan,
dan pengaruhnya terhadap status gizi, tumbuh kembang, masalah saat
menyusui (kemampuan mengisap dan menelan, koordinasi bayi),
pertumbuhan gigi, kemampuan berkomunikasi, kemampuan menelan,
mengunyah pada lansia, pemeriksaan tekanan darah
Tingkat masyarakat: Data jumlah/ prevalensi terkait data diatas.
12
Konsep Dasar PAG
13. Lanjutan 2….
• Riwayat terkait asupan makanan dan gizi
Terdiri dari pemberian makanan dan gizi, penggunaan obat/herbal
suplemen, pengetahuan/kepercayaan, ketersediaan makanan dan
persediaan, serta aktivitas fisik.
Tingkat masyarakat: Ketersediaan makanan/air yang aman; Partisipasi
program makanan / gizi; Fasilitas menyusui; Akses terhadap aktivitas
fisik; Data populasi
13
Konsep Dasar PAG
14. Lanjutan 3…
• Riwayat klien
Sejarah medis/kesehatan/keluarga, perawatan dan penggunaan
pengobatan komplementer / alternatif, dan riwayat sosial, riwayat ibu
dan kehamilan, riwayat ibu menyusui, keaksaraan, status sosial
ekonomi, situasi tempat tinggal/ perumahan, dukungan sosial, lokasi
geografis, dan akses terhadap layanan kesehatan dan gizi (termasuk
kebijakan di fasilitas pelayanan kesehatan)
Tingkat masyarakat: Data jumlah/ prevalensi terkait data diatas,
contoh: prevalensi penyakit pada suatu populasi, data dari sistem
informasi geografis
14
Konsep Dasar PAG
15. RIWAYAT TERKAIT GIZI DAN MAKANAN (FH)
DOMAIN PENGKAJIAN GIZI
PENGUKURAN ANTROPOMETRI (AD)
DATA BIOKIMIA, TES MEDIS DAN PROSEDUR (BD)
PEMERIKSAAN FISIK FOKUS GIZI (PD)
RIWAYAT KLIEN (CH)
COMPARATIVE
STANDARDS
International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference
Manual, 2015
IDENTIFIKASI
MASALAH
PENYEBAB
TANDA &
GEJALA
15
Konsep Dasar PAG
16. Data dikelola dan
dikelompokkan sesuai dg 5
domain. Tentukan “defining
characteristic” atau karakter
penentu (tanda & gejala) dr
diagnosis yg diduga (gunakan
terminologi pengkajian gizi
dan matriks pengkajian gizi –
diagnosis gizi)
1. Membandingkan data-data
dengan standar rujukan
yang disepakati (standar
pembanding = norma dan
standar nasional,
institusional atau peraturan)
2. Mengidentifikasi
kemungkinan problem,
etiologi, sign &symtom
LANGKAH-LANGKAH
PENGKAJIAN GIZI
Mengumpulkan,
memilah, validasi
data. Jenis data dan
metoda pengambilan
data disesuaikan
dengan situasi dan
kondisi pasien
REVIEW CLUSTER IDENTIFIKASI
16
Konsep Dasar PAG
17. Langkah 2. Diagnosis Gizi
Tujuan:
Untuk mengidentifikasi dan
menggambarkan masalah gizi
spesifik yang dapat diatasi
atau diperbaiki melalui
intervensi gizi oleh seorang
tenaga kesehatan.
Contoh :
DIAGNOSIS MEDIS :
DIAGNOSIS GIZI : P - E - S
Dislipidemia
Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan
seringnya mengonsumsi makanan cepat saji
ditandai dengan pemeriksaan kolesterol 230
mg/dl dan mengkonsumsi
hamburger/sandwich 5 kali/minggu.
17
Konsep Dasar PAG
20. DOMAIN
ASUPAN
Terdiri dari 5 kelas:
1.Keseimbangan Energi
2.Asupan Oral atau dukungan
gizi
3.Asupan Cairan
4.Asupan substansi Bioaktif
5.Asupan zat gizi
DOMAIN
PERILAKU&
LINGKUNGAN
DOMAIN
KLINIS
Terdiri dari 3 Kelas:
1.Fungsional
2.Biokimia
3.Berat Badan
(termasuk malnutrisi)
Terdiri dari 3 Kelas:
1.Pengetahuan dan
Kepercayaan
2.Aktifitas dan Fungsi Fisik
3.Keamanan dan Akses
Makanan
Penjelasan Domain Diagnosis Gizi
20
Konsep Dasar PAG
21. Cara Mendokumentasikan Diagnosis Gizi
• Format Diagnosis Gizi untuk pernyataan Problem-Etiology-Sign/ Symptom
(PES) adalah: "Label masalah gizi (P) yang terkait dengan ____ (E)
sebagaimana dibuktikan oleh ____(S).“
• (P) Label Diagnosis Masalah Gizi, contoh: menjelaskan perubahan
status gizi klien/ populasi.
• (E) Penyebab Etiologi/ Faktor Risiko berkaitan dengan label diagnosis
gizi dengan kata-kata "terkait dengan”, contoh: kurangnya pengetahuan
• (S) Tanda/Gejala : data yang digunakan untuk mengetahui bahwa klien/
populasi memiliki diagnosis gizi yang ditentukan. Terkait dengan etiologi
dengan kata-kata "yang dibuktikan oleh", contoh: asupan makan kurang
atau lebih
21
Konsep Dasar PAG
23. ETIOLOGI
• Sikap – Kepercayaan
• Budaya
• Pengetahuan
• Fungsi fisik
• Fisiologis metabolik
• Psikologis
• Sosial – personal
• Perawatan
• Akses
• Perilaku
Kategori Etiologi
23
Konsep Dasar PAG
24. Contoh Diagnosis Gizi Individu
Problem Etiology Sign/symptom
NC.4.1. Malnutrisi ** Asupan makan yang kurang
dalam waktu yang relatif lama
dan adanya peningkatan
kebutuhan gizi akibat
penyakitnya
- IMT 17,18
- Penurunan BB 8,3 % dlm 1 bln
- Kehilangan lemak sub kutan
- Asupan E 62 % keb, P 40 % keb
NI-2.1 Inadekuat oral *
Intake
Penurunan nafsu makan
Mual yang disebabkan karena
penyakitnya
- Asupan ½ dari penyajian
( E 47%,P 32%,L 39 %, KH 53 %)
NB-1.1 Kurangnya ***
pengetahuan terkait
gizi
Kurangnya edukasi/informasi
terkait gizi
Tidak setiap hari konsumsi lauk
hewani dan kurang suka buah dan
sayur
24
Konsep Dasar PAG
25. Diagnosis Gizi Masyarakat
Problem Etiology Sign/symptom
Tingginya proporsi
ibu hamil anemia di
wilayah kerja PKM
berkaitan dengan
kurangnya
pengetahuan tentang
makanan sumber zat
besi dan keterbatasan
akses terhadap
pemenuhan makanan
ditandai dengan hasil
survei terdapat kasus
ibu hamil anemia
sebanyak …… orang di
Desa A, survei
konsumsi asupan
sumber protein dan zat
besi rendah
25
Konsep Dasar PAG
26. Contoh Diagnosis Gizi Masyarakat
Problem Etiology Sign/symptom
Asupan oral yang tidak
memadai (NI-2.1) terkait
dengan
Kurangnya atau terbatasnya akses
terhadap makanan* yang
dibuktikan dengan:
Jumlah anak yang berangkat ke
sekolah tanpa makan pagi dan/atau
anak yang datang ke sekolah tanpa
makan siang. (Kendala ekonomi yang
membatasi ketersediaan pangan)*
Tingginya prevalensi
Kegemukan/ obesitas
(NC-3.3.1/ 3.3.2) terkait
dengan:
Kurangnya pengetahuan dan
keterampilan terkait makanan*
dan gizi dan ketidakaktifan fisik
yang dibuktikan dengan:
Data demografis yang menyatakan
bahwa prevalensi kombinasi kelebihan
berat badan anak dan obesitas pada
populasi meningkat dari 15% menjadi
26% dalam 5 tahun terakhir**
Terbatasnya akses
terhadap makanan (NB-
3.2) terkait dengan:
Sekolah tidak memiliki kebijakan
untuk menerapkan penyedian
makanan sehat di kantin sekolah*
yang dibuktikan dengan:
Tidak ada pilihan makanan/ minuman
sehat yang disediakan di kantin
sekolah*.
26
Konsep Dasar PAG
28. Pemilihan Intervensi Gizi berdasarkan Diagnosis Gizi dan Etiologinya
Strategi Intervensi Gizi dipilih dengan tujuan untuk merubah asupan gizi,
pengetahuan dan perilaku terkait gizi, kondisi lingkungan atau akses
pada pelayanan/ asuhan yg mendukung
Tujuan intervensi Gizi yg ditetapkan dpt digunakan sebagai basis untuk
memonitor perkembangan dan mengukur outcome
FOKUS pada isu yang akan ditangani berupa aksi/kegiatan &
menggunakan sumber-sumber daya yang ada
Bagaimana Cara Menentukan sebuah
Intervensi Gizi
28
Konsep Dasar PAG
29. HUBUNGAN INTERVENSI GIZI DENGAN
DIAGNOSIS GIZI
Problem merupakan dasar untuk menetapkan tujuan intervensi
Etiologi merupakan penyebab / faktor yang mempunyai kontribusi terjadinya masalah,
sebagai penentu dalam menetapkan strategi intervensi. Bila Etiologi teratasi, diharapkan
Problem terpecahkan
Apabila Etiologi tidak bisa dikoreksi dengan Intervensi Gizi, maka Intervensi yang dipilih untuk
meminimalkan tanda dan gejala*
PENGKAJIAN
ULANG
DIAGNOSIS
GIZI
INTERVENSI
GIZI
MONEV
GIZI
PROBLEM
(What)
ETIOLOGI
(Why)
TANDA DAN GEJALA
(How do I know?)
PENGKAJIAN
GIZI
PES
Statement
*
29
Konsep Dasar PAG
30. CONTOH ETIOLOGI DASAR INTERVENSI
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI
P
Kelebihan asupan
karbohidrat
Tujuan : Menurunkan asupan
KH 20 % dari hasil kajian
asupan
E
Kurangnya pengetahuan
mengenai asupan KH
yang sesuai
Strategi : Edukasi gizi tentang
jumlah, jenis dan waktu makan
makanan sumber karbohidrat
S
Asupan KH 120% dari
kebutuhan, Hiperglikemia
(GDP 200 mg/dL, HbA1c
8,5%)
Rencana Monev :
Asupan makan
Kadar GDP dan HbA1c
Tujuan yang
spesifik dan
dapat diukur
Strategi utk
mengatasi
akar
masalah
Tujuan
intervensi
sebagai
basis monev
30
Konsep Dasar PAG
31. Contoh Etiologi Tidak Dapat Dikoreksi dengan Intervensi Gizi
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI
P Gangguan menelan Tujuan : Meningkatkan asupan
makan 50%
E
Komplikasi post
stroke
Strategi :
Tidak dapat dikoreksi oleh tenaga
gizi
Yg dpt dilakukan adalah strategi
pemberian makan modifikasi
bentuk, frekuensi, jadwal makan
dan bantuan saat makan
S
Asupan makan 0%
Hasil tes menelan,
keluhan tersedak
pada saat makan
Rencana Monev :
Asupan makan
Laporan tes menelan (FEES)
Tujuan intervensi
: mengurangi
dampak kesulitan
menelan, yg dpt
diukur yaitu
asupan makan
Strategi intervensi
: Tidak pada
menghilangkan
etiologi
Tujuan intervensi
sebagai basis
monev
31
Konsep Dasar PAG
32. Pemberian Makanan
Edukasi Gizi
Konseling Gizi
Koordinasi Tim
Intervensi berfokus pada kelompok/masyarakat
KATEGORI/STRATEGI INTERVENSI GIZI -
TERMINOLOGI
IDNT, 2018
33. Pemberian Makanan dan/ Zat Gizi pada Individu
• Preskripsi Diet adalah Pernyataan singkat mengenai anjuran asupan
energi dan atau zat gizi atau makanan tertentu untuk pasien secara
individual berdasarkan standar rujukan, pedoman, kondisi pasien dan
diagnosis gizi
• Penetapan preskripsi diet dapat dilakukan pada pelayanan gizi rawat
inap di Puskesmas rawat inap
• Penetapan preskripsi diet pada pasien rawat jalan menjadi bahan
edukasi gizi (termasuk syarat dan prinsip diet)
33
Konsep Dasar PAG
34. Contoh Preskripsi Diet
Komponen Preskripsi Diet:
Kebutuhan energi
Komposisi zat gizi makro &
mikro
Jenis diet
Bentuk makanan
Frekuensi makan
Rute pemberian
Contoh Preskripsi Diet :
Jenis diet dan jumlah: DM 1700
Kkal
Bentuk lunak (Bubur)
Frekuensi 3 kali makan dan 2
kali selingan
Rute pemberian : Oral
34
Konsep Dasar PAG
36. Pengertian
Proses memberikan instruksi
dan latihan bagi pasien/ klien
untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
dalam mengatur dan
memodifikasi makanan, memilih
aktivitas fisik terkait gizi serta
memelihara dan meningkatkan
perilaku hidup sehat.
EDUKASI (E)
Komponen
Edukasi
E.1
KONTEN/MATERI
Meningkatkan
pengetahuan
E.2
APLIKATIF
Meningkatkan
pemahaman dan
keterampilan
36
Konsep Dasar PAG
37. Konseling Gizi
Sebuah dukungan
kegiatan kolaborasi
antara konselor dan klien
untuk menetapkan
pilihan makanan bergizi,
aktivitas, menetapkan
tujuan untuk mengatasi
masalah gizi dan
meningkatkan status
kesehatan.
Membantu klien
mengidentifikasi dan
menganalisis masalah
memberikan alternatif
pemecahan masalah
membimbing
kemandirian mengatasi
masalah
Individu
Pengertian Tujuan Sasaran
37
Konsep Dasar PAG
38. Perbedaan Edukasi Gizi & Konseling Gizi
EDUKASI GIZI KONSELING GIZI
Transfer Ilmu pengetahuan Perubahan sikap dan perilaku
Menyusun edukasi ttg pengetahuan
yang kurang secara spesifik (sesuai
PES)
Fokus pd perilaku dan lingkungan
yang mendasari identifikasi
terjadinya etiologi (dlm Diagnosis
Gizi / PES)
Vertikal yaitu kedudukan konsultan
lebih tinggi dari klien.
Yang dihadapi konsultan adalah
masalah klien
Horisontal yaitu kedudukan klien dan
konselor sejajar.
Yang dihadapi konselor adalah klien
38
Konsep Dasar PAG
39. Koordinasi Asuhan Gizi
1. Melakukan rujukan, koordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya, pihak,
instansi atau dinas lainnya yang dapat mendukung perbaikan gizi
2. Menghentikan asuhan atau merujuk / memindahkan asuhan ke fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya misal merujuk ke Puskesmas/ program gizi
3. Kolaborasi dan koordinasi di Puskesmas dapat berupa:
- Lintas Program Puskesmas
- Lintas Sektor
39
Konsep Dasar PAG
40. Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
1. Model dan desain intervensi gizi pada populasi
2. Strategi intervensi gizi
3. Implementasi intervensi berbasis populasi dan
masyarakat
4. Keterlibatan lintas sektor
IDNT, 2018
40
Konsep Dasar PAG
41. Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
1. Model dan desain intervensi gizi pada populasi
41
Konsep Dasar PAG
Organisasi masyarakat
perubahan dan inovasi
pemasaran berbasis masyarakat
komunikasi masal
political action
42. Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
2. Strategi intervensi gizi
42
Konsep Dasar PAG
Perubahan lingkungan
perubahan organisasi
perubahan kebijakan publik
43. Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
3. Implementasi intervensi berbasis populasi dan masyarakat
43
Konsep Dasar PAG
Pemilihan sasaran
Pelaksanaan pada
kelompok sasaran
44. Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
4. Keterlibatan lintas sektor
44
Konsep Dasar PAG
Pemilihan stakeholder
Implementasi pada
kelompok stakeholder
45. Langkah 4. Monitoring dan Evaluasi
TUJUAN:
• Untuk melihat perkembangan dan pencapaian tujuan yang diharapkan.
• Monitoring dan evaluasi gizi mengidentifikasi outcome yang
berhubungan dengan diagnosis dan tujuan intervensi gizi yang
direncanakan.
• Kajian gizi yang lebih spesifik dapat dilakukan dengan membandingkan
outcome dengan status gizi sebelumnya dan tujuan intervensi.
• Secara umum, ini bertujuan untuk menilai efektivitas intervensi yang
dilakukan oleh tenaga gizi.
45
Konsep Dasar PAG
47. Perbedaan Domain
ASESMEN
1. Riwayat klien
2. Riwayat terkait gizi dan
makanan
3. Data biokimia / tes
medis / prosedur
4. Data fisik terkait gizi
5. Data antropometri
MONEV
1. Riwayat terkait gizi dan
makanan
2. Data biokimia / tes
medis / prosedur
3. Data fisik terkait gizi
4. Data antropometri
47
Konsep Dasar PAG
48. Hubungan Pengkajian, Diagnosis, Intervensi &
Monitoring Evaluasi Gizi
PENGKAJIAN
GIZI
DIAGNOSIS
GIZI
INTERVENSI
GIZI
MONEV
GIZI
Kemungkinan
ada masalah
gizi lain
Tidak ada
masalah
gizi lain
Pengkajian
ulang gizi
48
Konsep Dasar PAG
50. 50
Outcome Pelayanan Kesehatan
Outcome Asuhan Gizi
Tahapan Outcome Asuhan Gizi dan Outcome Pelayanan
Kesehatan
Perubahan Pengetahuan, Keyakinan/ Sikap/ Perilaku, Akses dan
Lingkungan
Perubahan
tanda dan
gejala
Peningkatan
asupan
makanan
Konsep Dasar PAG
51. KESIMPULAN (1)
• Proses Asuhan Gizi (PAG) merupakan metode pemecahan masalah gizi
menggunakan cara berfikir kritis dengan proses dan Bahasa terstandar
• Proses dan Bahasa terstandar: Pengkajian Gizi, Diagnosis Gizi, Intervensi
Gizi, serta Monitoring dan Evaluasi Gizi
• Fokus PAG pada Puskesmas: pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
• Kata kunci PAG : Masyarakat, kebijakan dan program merupakan fokus dari
gizi masyarakat
51
Konsep Dasar PAG
52. • Implementasi Proses Asuhan Gizi adalah menghasilkan perubahan
pengetahuan/sikap/perilaku, akses dan lingkungan individu dan masyarakat
dengan outcome peningkatan dan pemeliharaan status gizi yang optimal
(Outcome Asuhan Gizi)
• Status gizi yang optimal (outcome asuhan gizi) diharapkan dapat
meningkatkan status kesehatan dan menurunnya angka kesakitan serta dapat
meningkatkan efisiensi biaya kesehatan, yang pada gilirannya nanti dapat
meningkatkan kualitas hidup individu dan masyarakat (outcome pelayanan
kesehatan)
52
Konsep Dasar PAG
KESIMPULAN (2)