4. KONFLIK
Secara arti bahasa Istilah “konflik” (conflict) bermakna suatu
perkelahian, peperangan, atau perjuangan yaitu yang berupa
konfrontasi fisik antara beberapa pihak. Kemudian arti kata
tersebut berkembang menjadi ketidakpastian yang tajam atau
oposisi atas berbagai kepentingan.
Robbin (1996: 431) konflik dalam organisasi disebut sebagai The
Conflict Paradoks, yaitu pandangan bahwa di sisi konflik
dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di sisi lain
kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk
meminimalisasikan konflik.
5. Pandangan ini dibagi menjadi tiga bagian,
antara lain:
Pandangan tradisional (The Traditional View)
Konflik ini merupakan suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang
kepercayaan, keterbukaan di antara orang – orang, dan kegagalaan manajer untuk tanggap
terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.
Pandangan hubungan manusia (The Human Relation View
Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena di dalam kelompok atau
organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat antar anggota. Oleh karena itu,
konflik harus dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja
organisasi.
Pandangan interaksionis (The Interactionist View)
Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik. Hal ini
disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai, dan serasi cenderung menjadi
statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif.
1
2
3
6. KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan Karismatik menurut Max Webber
kepemimpinan tradisional. Masyarakat yang memegang kepemimpinan ini meyakini
bahwa jiwa kepemimpinan dan kebijaksanaan bisa diturunkan melalui garis darah.
Mereka meyakini bahwa ada keluarga tertentu yang mampu menjaga karakter
kepemimpinan. Monarkhi bisa lahir dalam masyarakat tradisional. Masyarakat yang
mengagungkan tradisi tidak hanya masyarakat yang hidup di masa lalu. Di dalam
masyarakat modern pun terdapat komunitas yang masih berpegang kepada tradisi.
0 1
7. kepemimpinan kharismatik.
Pemimpin tipe ini dianggap memiliki kemampuan adikodrati, yaitu sifat dan kemampuan di atas
rata-rata manusia. Mereka adalah sosok yang dianggap memiliki kemampuan yang ilahiyah,
sehingga mampu melakukan hal-hal yang orang biasa tidak mampu.
kepemimpinan berdasarkan legal rasional.
kepemimpinan yang didapat melalui tata cara dan aturan rasional yang disusun untuk
menyaring seorang pemimpin. Masyarakat yang telah menyusun aturan rasional dalam
menentukan seorang pemimpin biasanya tidak memandang seseorang berdasarkan keturunan
atau karakternya.
0 2
0 3
8. Motivasi adalah dorongan psikologis
yang mendorong seseorang
melakukan sesuatu demi mencapai
tujuan tertentu. Setiap orang memiliki
tingkatan motivasi yang berbeda.
Adapun aspek yang berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan suatu
organisasi/instasi adalah motivasi kerja
SDM yang ada dalam lingkungan
organisasi tersebut.
MOTIVASI
9. HUBUNGAN KONFLIK KEPEMIMPINAN DAN
MOTIVASI KERJA
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.
KONFLIK
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.
KEPEMIMPINAN
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.
MOTIVASI KERJA
10. Dalam proses kepemimpinan,
motivasi merupakan sesuatu yang
esensial dalam kepemimpinan,
karena memimpin adalah memotivasi.
Seorang pemimpin harus bekerja
bersama-sama dengan orang lain
atau bawahannya, untuk itu
diperlukan kemampuan memberikan
motivasi kepada bawahan.
Seorang pemimpin memotivasi
pengikut melalui gaya kepemimpinan
tertentu yang akan menghasilkan
pencapaian tujuan kelompok dan
tujuan individu.
Pengikut yang termotivasi
akan berusaha mencapai
tujuan secara sukarela dan
selanjutnya menghasilkan
kepuasan. Kepuasan
mengakibatkan kepada
perilaku pencapaian tujuan
yang diulang kembali untuk
mencapai tujuan atau
memenuhi kebutuhan di
masa yang akan datang.