2. Indentitas diri :
Nama : Rachmad arif setyo w
Nim : 1761175
Kelas : kp sdm b 2017
Kampus : STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG
Jurusan : manajemen sdm
Semester : 6
Alamat : balong biru kec diwek kab jombang
Ig : arifrachmad18_
3. Pembahasan materi!
manajemen konflik
Kepemimpinan
Motivasi karyawan
Hubungan antara kepemimpinan dan motivasi karyawan
4. Manajemen konflik
Manajemen adalah pengelolaan untuk mengatur sebuah organisasi atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuan organisasi.Sedangkan konflik adalah proses dua orang atau lebih yang melakukan
tindakan untuk menyingkirkan orang lain. Jadi, manajemen konflik adalah sebuah pendekatan
yang dilakukan serta diarahkan untuk komunikasi dengan pelaku konflik. Yang mana pelaku
konflik dapat memengaruhi kepentingan bersama suatu organisasi.
Sedangkan enurut ahli Howard Ross, manajemen konflik adalah langkah yang diambil pihak
ketiga dengan tujuan mengarahkan konflik ke hasil tertentu yang mungkin/tidak menghasilkan
hasil akhir berupa penyelesaian konflik atau mungkin/tidak menghasilkan ketenangan atau hasil
mufakat.
5. Tipe – tipe manajemen konflik
Acomodating
Avoiding
Conglomeration
Colaborating
Compromising
Colaborating merupakan cara
menyelesaikan konflik dengan
bekerja sama yang hasilnya
memuaskan semua pihak.
Conglomeration merupakan
kombinasi atau campuran
menyelesaikan konflik dengan
cara menggabungkan lima
tipe di atas.
Berbeda dari
acomodating, cara ini
lebih memerhatikan
kepentingan bersama.
Acomodating
merupakan usaha yang
dilakukan dengan cara
mengumpulkan
berbagai pendapat pihak
yang terlibat konflik
Avoiding adalah
sebuah upaya
untuk
menghindari
sebuah konflik
agar tidak
terlibat di
dalamnya.
Competing
Competing adalah cara yang
digunakan dengan
mengarahkan pihak yang
terlibat konflik bersaing dan
memenangkan kepentingan
masing-masing pihak.
6. Konflik dapat terjadi di semua kalangan dan semua aktivitas. Untuk itu, muncul manajemen
konflik yang berguna untuk mengatasi konflik yang ada. Apalagi dalam dunia bisnis pertentangan
dan perbedaan pendapat sangatlah mungkin. Konflik dapat terjadi dari berbagai faktor entah dari
sumber daya manusianya, sistem di perusahaan tersebut, bahkan ada yang dari atasannya sendiri
yang bermasalah.
Konflik harus diselesaikan dengan semua pihak yakni antara atasan dan karyawan, semua pihak
harus menyadari kesalahan yang ada serta tidak tunduk akan egonya sendiri-sendiri. Karyawan
tidak harus selalu tunduk dengan atasan, karyawan juga bisa menegur dan memberikan pendapat
jika ada yang salah dengan perusahaan tempat dia bekerja. Demikian pembahasan mengenai
manajemen konflik, tipe, strategi, dan juga fungsinya.
7. KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk meneapai
tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan
masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak
yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai
tujuan bersama, baik dengan cara mempengafuhi, membujuk,
memotivasi dan mengkoordinasi.
8. Tipe -Tipe Kepemimpinan
Tipe Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik
dipandang sebagai karakteritik yang negatif
Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris.
Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada
orang tua atau seseorang yang dituakan.
Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada
karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya
kadang-kadang sangat besar.
Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi
terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi
Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-
pemimpin dalam organisasi militer.
9. Motivasi
TEORI MOTVASI ABRAHAM MASLOW
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan
tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang
bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu
(motivasi ekstrinsik).
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas
perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan
lainnya
10. 1
2
3
4
5
6
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan Keamanan dan keselamatan
Kebutuhan akan rasa cinta
Kebutuhan Pengghargaan
Aktualisasi Diri
Dalam teori maslow terdapat 5 pkok kebutuhan manusia yang
paling mendasar, antara lain:
11. Hubungan antara manajemen konflik
kepemimpinan dan motivasi karyawan
Terdapat beberapa pandangan mengenai konflik,dari sudut pandang tradisionalmenyatakan bahwa konflik itu berbahaya
dan harus dihindari, karena itu menunjukkan adanya kerusakan fungsi dalam kelompok. Konflik dilihat
3sebagai hasil yang disfungsional sebagai akibat dari buruknya komunikasi, kurangnya keterbukaan dan kepercayaan
diantara anggota organisasi, dan kegagalan manajer untuk memberikan respon atas kebutuhan dan aspirasi dari para
pekerja (Gitosudarmo & Sudita, 2000). Pandangan hubungan manusiawi menyatakan bahwa konflik adalah sesuatu
yang lumrah dan alami dalam setiap kelompok dan organisasi. Karena keberadaan konflik dalam organisasi tidak dapat
dihindari, maka konflik tidak harus bersifat buruk, tetapi memiliki potensi kekuatan yang positif di dalam menentukan
kinerja kelompok. Sedang pandangan interaksionis menyatakan bahwa konflik tidak hanyadapat menjadi kekuatan
positif di dalam kelompok, tetapi justru mutlak perlu bagi kelompok agar dapat menghasilkan semangat dan kreativitas
(Muhyadi, 1989; N imran, 1999).
MANAJE
MEN
12. Berdasarkan beberapa pandangan tersebut setiap pimpinan dapat melihat bagaimana
dirinya menyoroti konflik yang terjadi dalam penyelenggaraan perusahaan. Hal yang
perlu digarisbawahi adalah konflik itu wajar dan sudah menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari organisasi, perlu diambil nilai positifnya karena adanya konflik berarti
menandakan adanya dinamika dalam organisasi tersebut. Karena itu konflik tidak perlu
ditakuti, sebuah konflik dapat menimbulkan perubahan positif yang pada gilirannya
dapat mendorong efektifnya organisasi.
13. Dalam setiap kehidupan manusia termasuk di dalamnya kehidupan sebuah organisasi apapun akan
mengalami konflik, dan konflik itu sendiri akan muncul serta sulit untuk dihindari. Lebih-lebih
dalam sebuah organisasi yang melibatkan banyak orang dimana mereka akan saling berinteraksi,
berkomunikasi dan tidak jarang dalam berinteraksi dan berkomunikasi itu akan timbul perbedaan
pendapat, perbedaan kepentingan, dan perbedaan-perbedaan yang lain. Sementara itu perbedaan-
perbedaan itu menjadi salah satu penyebab munculnya konflik.Karyawan sebagai ujung tombak
pelaksana kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi tidak dapat menghindarkan diri dari
keadaan-keadaan di lingkungan kerjanya.Berinteraksi, berkomunikasi dan kemungkinan
berkonflik dengan sejawat merupakan dinamika dalam pelaksanaan pekerjaan, tinggal bagaimana
karyawan menyikapi keadaan tersebut