Gaya kepemimpinan seorang pemimpin dalam suatu organisasi menentukan pelayanan dan penanganan konflik. Jenis kepemimpinan seperti otoriter, demokratis, dan laissez-faire akan memengaruhi strategi manajemen konflik seperti negosiasi, kompetisi, atau kolaborasi. Penanganan konflik yang tepat diharapkan dapat mempertahankan motivasi karyawan untuk bekerja.
2. Pengertian Manajemen Konflik
Manajemen konflik merupakan proses aksi dan reaksi yang diambil pelaku konflik maupun
pihak ketiga secara seimbang dan rasional. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mengendalikan
situasi serta kondisi perselisihan yang terjadi diantara pihak-pihak yang berkonflik.
Manajemen konflik adalah pendekatan yang memiliki orientasi pada proses mengarahkan
sebagai bentuk komunikasi pelaku konflik dengan pihak ketiga serta bagaimana pelaku konflik atau
pihak ketiga memengaruhi kepentingan serta interpretasi.
3. Tujuan Manajemen Konflik
Mencegah gangguan pada anggota organisasi
sehingga bisa fokus pada visi dan misi
Meningkatkan kreativitas anggota organisasi dengan
mengambil manfaat atas konflik yang tengah terjadi
Membangun rasa saling menghormati di antara sesama
anggota organisasi serta menghargai adanya keberagaman.
4. Strategi Mengatasi Konflik
• Contending (bertanding) yaitu mencoba menerapkan solusi yang lebih disukai salah satu pihak
atau pihak lain;
• Yielding (mengalah) yaitu menurunkan aspirasi sendiri dan bersedia menerima kurang dari apa
yang sebetulnya diinginkan;
• Problem Solving (pemecahan masalah) yaitu mencari alternatif yang memuaskan aspirasi kedua
belah pihak;
• With Drawing (menarik diri) yaitu memilih meninggalkan situasi konflik baik secara fisik maupun
psikologis. With drawing melibatkan pengabaian terhadap kontroversi.
• Inaction (diam) tidak melakukan apapun, dimana masing-masing pihak saling menunggu
langkah berikut dari pihak lain, entah sampai kapan.
5. Pengertian
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah seni dalam mengkoordinasikan dan mengarahkan individu atau kelompok
untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.
Menurut para ahli :
• Menurut Jacobs & Jacques, 1990, 281
Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada
kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
• Menurut Robbins (2002:163)
Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan.
6. Tipe – tipe
Kepemimpinan
Tipe Otokratik
seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois.
Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan
“keakuannya”
Tipe Paternalistik
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan
masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini
sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
7. Lanjutan ….
Tipe Kharismatik
Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi
oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan
secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar
dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah
dewasa
Tipe Militeristis
Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan
jabatannya.
8. Pengertian Motivasi
Pengertian motivasi adalah proses yang menjelaskan mengenai adanya
sebuah intensitas, ketekunan, dan arah dari individu untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dulu sebelumnya. Setidaknya, terdapat 3
elemen utama yang tercantum dalam definisi motivasi tersebut, yaitu arah,
ketekunan, dan intensitas.
9. Jenis – jenis Motivasi
External
Motivasi eksternal dimana
motivasi ini datang dari luar diri
seseorang dengan suatu
harapan dapat menggapai
tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya dan
menguntungkan bagi individu
yang bersangkutan.
Motivasi internal dimana
motivasi ini dapat tumbuh dari
dalam diri seseorang tanpa
harus dipengaruhi oleh orang
lain untuk dapat melakukan
sesuatu yang berguna untuk
mencpaai tujuan awal yang
telah ditentukan sebelumnya.
Internal
10. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin dalam suatu organisasi di perusahaan
menentukan pelayanan akan diberikan, gaya kepemimpinan yang dilakukan
tergantung pengalaman dan perilaku seseorang, pilihan gaya kepemimpinan berupa
Otoriter, demokratis, liberalis (laisses faire) dan jika muncul konflik dalam organisasi
yang dipimpinnya, akan membuat seorang pemimpin mengaplikasikan manajemen
konflik yang ada berupa negosiasi, kompetisi, kolaborasi, akomodasi, smoothing,dan
menghindar. Harapannya dengan tidak adanya konflik orang akan lebih termotivasi
dalam bekerja.Tetapi ada karyawan yang dengan adanya konflik tersebut justru
terpacu / lebih termotivasi untuk bekerja dengan sebaik-baiknya.
Hubungan manajemen konflik dengan
kepemimpinan dan motivasi.