Dokumen ini membahas hubungan antara manajemen konflik kepemimpinan dengan motivasi karyawan. Definisi manajemen konflik adalah usaha-usaha untuk mencegah, menghindari, dan menyelesaikan konflik agar tidak mengganggu kinerja organisasi. Ada tiga jenis kepemimpinan menurut Max Weber yaitu tradisional, kharismatik, dan berdasarkan aturan. Pemimpin harus mencegah, menyelesaikan, dan mengur
2. DEFINISI MANAJEMEN KONFLIK
Manajemen adalah Kegiatan mengelola
sumberdaya secara efisien untuk mencapai
tujuan organisasi. Adapun manajemen konflik
adalah usaha-usaha yang perlu dilakukan
dalam rangka mencegah, menghindari
terjadinya konflik serta mengurangi resiko dan
menyelesaikan konflik sehingga tidak
mengganggu kinerja organisasi.
3. KEPEMIMPINAN
Dalam teori sosiologi, menurut Max Weber,
kepemimpinan dibagi ke dalam tiga tipe :
Tipe yang pertama adalah kepemimpinan
tradisional. Masyarakat yang memegang
kepemimpinan ini meyakini bahwa jiwa kepemimpinan
dan kebijaksanaan bisa diturunkan melalui garis darah.
Mereka meyakini bahwa ada keluarga tertentu yang
mampu menjaga karakter kepemimpinan. Monarkhi
bisa lahir dalam masyarakat tradisional. Masyarakat
yang mengagungkan tradisi tidak hanya
masyarakat yang hidup di masa lalu. Di dalam
masyarakat modern pun terdapat komunitas yang
masih berpegang kepada tradisi.
4. LANJUTAN
Tipe kedua adalah kepemimpinan kharismatik. Pemimpin
tipe ini dianggap memiliki kemampuan adikodrati, yaitu sifat
dan kemampuan di atas rata-rata manusia. Mereka adalah
sosok yang dianggap memiliki kemampuan yang ilahiyah,
sehingga mampu melakukan hal-hal yang orang biasa tidak
mampu.
Tipe ketiga adalah kepemimpinan berdasarkan legal
rasional.. Yaitu kepemimpinan yang didapat melalui tata
cara dan aturan rasional yang disusun untuk menyaring
seorang pemimpin.
5. SIKAP PERILAKU PEMIMPIN DALAM
MENGELOLA KONFLIK
Seorang pemimpin adalah orang yang menjadi
teladan. Keteladanan ini akan diikuti oleh para
pengikutnya. Keteladanan dapat ditunjukkan
dengan konsistensi perbuatan/ perilaku,
ketegasan bertindak, dan kecepatan membuat
keputusan bersama.
6. PERAN PEMIMPIN DALAM MANAJEMEN
KONFLIK
Dengan kemampuan dan sikap yang bijak,
pemimpin harus berupaya untuk :
1. Mencegah terjadinya konflik
2. Meredam dan melokalise konflik tidak berkembang
3. Menyelesaikan konflik dalam waktu sesingkat
mungkin
4. Mengurangi dampak konflik seminimal mungkin agar
tidak menjadi hambatan dalam pencapaian tujuan
organisasi
7. MOTIVASI KARYAWAN
Motivasi adalah suatu dorongan yang brsifat positif
untuk melakukan sesuatu. Motivasi berasal dari kata
move yang artinya "bergerak". Salah satu unsur dari
motivasi itu sendiri adalah motif atau alasan atau bisa
juga disebut bisa jadi merupakan sesuatu yang
memotivasi. Motivasi sendiri bisa dikelompokkan
menjadi motivasi internal dan motivasi eksternal. Bila
motivasi eksternal merupakan motivasi yang berasal
dari luar diri, maka motivasi internal adalah motivasi
yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Motivasi
eksternal biasanya bersifat sementara. Lain halnya
dengan motivasi internal yang bersifat lebih kekal. .
8. TEORI MOTIVASI
Menurut Sri Mulyani seperti dikutip oleh Darsono (2000:62)
teori motivasi dibagi menjadi tiga yaitu: motif berprestasi, motif
berafiliasi dan motif berkuasa. Dalam Dimyati mengutip
pendapat Maslow (2002:80), mengemukakan kebutuhan akan
motivasi berdasarkan 5 tingkatan penting yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan akan perasaan aman
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Aktualisasi diri
9. HUBUNGAN KONFLIK KEPEMIMPINAN DENGAN
MOTIVASI KARYAWAN
Hubungan konflik kepemimpinan dengan
motivasi karyawan sangat berpengaruh karena
jika konflik kepemimpinan yang terjadi tidak
segera diselesaikan maka motivasi kerja
karyawan akan menurun dan kinerja karyawan
tidak akan stabil.