Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku dan pihak luar dalam menyelesaikan konflik. Penyebab konflik organisasi meliputi faktor manusia seperti gaya kepemimpinan dan karakteristik pribadi, serta faktor organisasi seperti persaingan sumber daya dan perbedaan tujuan. Strategi penyelesaian konflik mencakup mempertegas tujuan bersama, mengurangi ketidaktergantungan
1. Manajemen Konflik
Nama : Rizqy Aqidatur Riza
Nim : 1761198
Kelas : Manajemen SDM kp-b 2017
STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG
2. Hubungan Manajemen Konflik Kepemimpinan dengan Motivasi
Karyawan
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara
pelaku maupun pihak luar didalam suatu konflik.
Penyebab Konflik
Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai
berikut:
A. Faktor Manusia
1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
3. Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap
egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
B. Faktor Organisasi
1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
3. Interdependensi tugas
3. Strategi penyelesaian konflik
1. Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama
2. Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan
3. Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan
menyelesaikan masalah bersama
4. Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja
4. * Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan
sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
* Motivasi adalah suatu dorongan atau alasan yang menjadi
dasar semangat seseorang untuk melakukan sesuatu untuk
mencapai tujuan tertentu. Arti motivasi juga dapat didefinisikan
sebagai semua hal yang menimbulkan dorongan atau semangat
di dalam diri seseorang untuk mengerjakan sesuatu.
5. * Hubungan antar manajemen konflik dengan kepemimpinan yaitu
Dengan adanya konflik antar karyawan atau atasan, diharapkan dapat
membuat hubungan keduanya lebih baik. Maka Pemimpin perusahaan
harus mampu melakukan kontrol dan mengusai manajemen konflik
sehingga konflik yang terjadi tidak menjadi virus mundurnya kualitas
kinerja perusahaan dan memicu terjadinya awal kehancuran sebuah
organisasi. Untuk itu pemimpin perusahaan harus benar-benar mampu
menyaring setiap informasi yang masuk serta berhati-hati dalam
pengambilan sebuah keputusan, kemampuan memproses informasi
serta mengirim dan menerima informasi ketika bertindak sebagai
monitor, juru bicara (Spekesperson), maupun penyusun strategi.
6. * Hubungan antara manajemen konflik dengan motivasi karyawan yaitu
dengan adanya konflik di dalam organisasi maka seorang pemimpin
harus bisa memperbaiki konflik di dalam organisasi. Dengan memotivasi
dan mendorong karyawan agar lebih semangat untuk melakukan hal
positif di dalam organisasi tersebut.