SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr.,
M.Biomed
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
1
 Concussion → mild traumatic brain injury → dimulai dengan benturan di kepala
 Terjadi geger otak → karena pukulan atau benturan yang mengakibatkan cedera
otak menyebar → sebagian besar otak terkena dampaknya
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
2
 Kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh dari tangga, aktivitas rekreasional
seperti benturan dalam pertandingan sepak bola atau abusive
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
3
 Otak manusia terdiri dari neuron → sel fungsional system saraf → terdiri dari 3
bagian utama
 Dendrit → cabang kecil neuron yang menerima sinyal dari neuron lain,
 Soma / badan sel → memiliki semua organel utama neuron seperti nucleus,
 Akson → kadang-kadang terbungkus dalam mielin lemak
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
4
 Ketika impuls listrik potensial aksi mengalir melalui neuron → menyebabkan
pelepasan neurotransmitter ke dalam celah sinaps
 Neuron pertama → neuron prasinaps
 Neuron berikutnya → neuron pascasinaps, memiliki reseptor neurotransmitter
pada dendritnya yang memicu terbukanya saluran ion di neuron pascasinaps
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
5
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
6
GLUTAMATE
 Ketika neurotransmitter glutamate berikatan dengan neuron pascasinaps →
saluran ion terbuka, dan ion bermuatan positif seperti natrium, kalium dan
kalsium memasuki sel → excitatory postsynaptic potential (EPSP) → semakin
banyak muatan positif di dalam sel menyebabkan terjadinya depolarisasi
 Memicu potensial aksi yaitu sinyal listrik yang mengalir ke akson dengan
kecepatan hingga 100 m/s → pelepasan lebih banyak neurotransmitter pada
sinapsis berikutnya.
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
7
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
8
GABA
 Neurotransmitter gamma-aminobutyric acid (GABA), berikatan dengan neuron
pascasinaps dan membuka saluran ion sehingga ion klorida bermuatan negative
bisa masuk, menciptakan inhibitory postsynaptic potential (IPSP), membuat
potensial sel jadi lebih negative dengan melakukan repolarisasi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
9
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Jadi pada akhirnya in adalah semacam Tarik-
menarik antara stimulasi dari EPSP dan
penghambatan dari IPSP yang pada akhirnya
menentukan apakah suatu neuron memicu
potensial aksi atau tidak
Konsep sebelumnya merupakan kondisi neuron
normal, apa yang terjadi pada Traumatic Brain
Injury?
10
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
11
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Dalam cedera coup contercoup → seorang petinju ditinju di tengah
keningnya menyebabkan tengkorak dan otaknya bergerak mundur →
mengakibatkan contusion (memar) atau bruise (lebam) disebut coup injury
12
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Selanjutnya gaya mundur mengarahkan otak ke depan untuk
menyerang bagian depan-dalam tengkorak sehingga mengakibatkan
memar (contusion) lagi ini adalah countercoup injury
13
 Cedera torque sedikit berbeda → katakanlah petinju tersebut sekarang dipukul
dengan hook kanan menyebabkan kepala dan lehernya terpelintir
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
14
 Otak yang tersuspensi di tengkorak berputar melawan batang otak yang lebih
tipis dan meregangkan struktur di dalamnya
 Area yang paling terkena dampak → formasi retikuler → jaringan saraf diseluruh
batang otak yang mengontrol tingkat kesadaran – seberapa terjaga kita
 Jadi ketika petinju tersebut dipukul, formasi retikulernya akan meregang dan
rusak, sehingga berpotensi menyebabkan orang tersebut pingsan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
15
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
16
 Dibandingkan cedera coup-contercoup, cedera torque biasanya mengakibatkan
geger otak yang lebih parah, serta hilangnya kesadaran
 Pada ketiga jenis cedera kerusakan terjadi pada skala mikroskopis tingkat
neuron → bukan menyebabkan kerusakan pada bagian otak tertentu
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
17
 Ketiganya merusak akson panjang neuron → memungkinkan ion kalium bocor,
sementara natrium dan kalsium bocor ke dalam neuron → menyebabkan
depolarisasi dan memicu potensial aksi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
18
 Ketika jutaan neuron mengalami depolarisasi akibat kerusakan saluran ion →
kelebihan glutamate akan dilepaskan → menghasilkan EPSP jumlah besar,
menyebabkan lebih banyak potensial aksi yang dihasilkan
 Singkatnya, cedera menyebabkan peningkatan besar dalam aktivitas metabolism
otak dan hal ini meningkatkan kebutuhan otak akan darah. Namun karena alas
an yang tidak diketahui aliran darah menurun sementara setelah geger otak,
sehingga terjadi penurunan pasokan darah
 Peningkatan permintaan dan penurunan pasokan adalah kombinasi yang buruk,
menyebabkan neuron kekurangan energi dan hal ini dapat tetap terjadi selama
beberapa jam hingga satu atau dua hari
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
19
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
20
 Karena otak yang mengalami geger otak berada dalam keadaan kekurangan
glukosa, trauma kepala dapat menyebabkan secondary impact syndrome → rare
disorder → menyebabkan rapid cerebral edema (braind swelling)
 Ensefalopati traumatis kronis → ketika protein tertentu (tau) menjadi tidak
berfungsi dan menumpuk di neuron selama bertahun-tahun
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
21
 Penumpukan protein yang tidak berfungsi dapat menyebabkan kematian neuron
dan jika terjadi dalam skala besar, otak dapat mengalami atrofi sementara
ventrikel atau rongga berisi cairan di otak membesar
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
22
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
23
 TBI → penyebab utama kematian dan kecacatan pada anak-anak
 Terjadi akibat benturan, pukulan, sentakan pada kepala, tubuh, penetrating head
injury (tembus) sehingga menggangu fungsi normal otak
 Dampak bisa berupa benjolan dan memar kulit kepala, geger otak, patah tulang
tengkorak, cedera otak serius
 TBI dapat menyebabkan kerusakan otak yang bersifat fokal (luka tembak), difus
(shaken baby syndrome) atau keduanya
 Gejala bervariasi tergantung lokasi lesi, tingkat kerusakan otak, dan usia atau
tahap perkembangan anak
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
24
 Kulit kepala memiliki banyak vaskularisasi dan berpotensi menyebabkan
kehilangan volume darah → menyebabkan syok hemoragik pada BBL, bayi, dan
balita yang dapat terjadi tanpa adanya perdarahan eksternal yang terlihat
 Oleh karena itu, anak-anak dianggap menunjukkan respons patologis spesifik
terhadap cedera otak dan gejala neurologis yang menyertainya
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
25
 Beberapa TBI menyebabkan kerusakan permanen, namun sebagian besar anak
tumbuh tanpa masalah jangka panjang
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
26
 Shaking, hitting, throwing, atau dropping bayi sangat berbahaya. Hal ini
menyebabkan masalah serius disebut abusive head trauma (AHT)
 AHT adalah bentuk kekerasan fisik terhadap anak, menyebabkan kerusakan
otak besar hingga kematian
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
27
 TBI dapat disebabkan oleh cedera primer atau sekunder.
 Tingkat keparahan TBI dapat dikategorikan ringan, sedang, atau berat
berdasarkan luas dan sifat cedera, durasi kehilangan kesadaran, amnesia pasca
trauma, dan tingkat keparahan kebingungan pada awalnya
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
28
 Skull fracture
 Melibatkan dua atau tiga tulang paling sering tulang parietal, diikuti oksipital, frontal,
temporal berurutan
 Intracranial injury
1. Hematoma epidural akut
2. Hematorma subdural akut
3. Perdarahan subarachnoid traumatis
4. Perdarahan intraventikuler
5. Memar otak
6. Cedera aksonal difus
7. Perdarahan intraserebral
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
29
 Diffuse cerebral swelling
 Suatu komplikasi TBI yang paling mengancam jiwa terlihat melalui CT Scan
 Berkembang pada anak karena kurangnya ketersediaan cairan cerebrospinal untuk
perpindahan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
30
 Hilangnya kesadaran <30 menit, GCS pediatrik awal sebesar 13 – 15 setelah 30
menit permulaan cedera dan amnesia pasca trauma selama tidak lebih dari 24
jam
 Tidak rumit – mTBI tidak ada temuan neuroimaging yang jelas
 Komplikasi – mTBI jika terdapat kelainan intracranial (memar atau kumpulan
darah di otak) yang terlihat pada CT Scan atau MRI
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Hilangnya kesadaran dan amnesia pasca trauma selama 1 – 24 jam dan GCS 9 -
12
 Hilangnya kesadaran lebih dari 24 jam dan amnesia pasca trauma lebih dari 7
hari dengan GCS 3 - 8
31
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
32
 Penyebab TBI pada anak bervariasi dan tampaknya berbeda berdasarakan usia
 The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengidentifikasi penyebab
utama TBI pada ana—anak dan remaja usia 0 – 14 tahun:
 Jatuh 50,2%
 Strucks by or against events 24,8%
 Kecelakaan kendaraan bermotor 6,8
 Penyerangan 2,9%
 Tidak diketahui atau lainnya 15,3%
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
33
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
34
 Cedera yang tidak disengaja adalah penyebab utama kematian pada anak-anak
 Dari semua jenis cedera traumatis, cedera otak merupakan yang paling mungkin
menyebabkan kematian atau cacat permanen
 Sejumlah besar data muncul dari penelitian yang dilakukan U.S. Centers for
Disease Prevention and Control mengenai TBI pediatrik
 Diperkirakan 475.000 orang di AS pada kelompok 0 – 14 tahun menderita TBI
setiap tahunnya, dimana 90% di antaranya pulang ke rumah dengan cidera
ringan, 37.000 dirawat di rumah sakit dan 2.685 meninggal karena cedera
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
35
 Gambaran klinis anak dengan cedera kepala bervariasi tergantung pada tingkat
keparahan trauma
 Pediatric Glasgow Coma Scale → untuk menilai kesadaran dan menentukan
tingkat keparahan cedera kepala
 Adanya deficit neurologis, perkembangan anatomis pada tengkorak, wajah, otak,
dan otot leher membuat anak-anak rentan terhadap jenis cedera kepala
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
36
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
37
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
38
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
39
 Sifat biomekanis pada cedera otak anak karena kombinasi plastisitas dan
deformitas
 Tengkorak bayi tidak terlalu kaku, dan open sutures function sebagai persendian,
memungkinkan sedikit pergerakan sebagai respons terhadap tekanan mekanis
 Namun cedera intra dan ekstrakranial juga berhubungan dengan persalinan
normal karena kompresi dan traksi pada kepala janin selama melewati jalan
lahir
 Neonatus rentan mengalami kondisi hematoma sefalic, hematoma subgaleal.
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
40
 Guncangan menghasilkan deformasi dan plastisitas tengkorak yang tinggi
mengakibatkan peregangan dan cedera pada pembuluh darah dan parenkim otak
 Anak-anak punya kepala lebih besar dibandingkan orang dewasa dengan ukuran
tubuhnya sehingga memungkinkan kepala terbentur pada PTBI lebih tinggi
dibanding orang dewasa.
 Kepala yang relative berat dibandingkan tubuh membuat kepala rentan terhadap
TBI
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
41
 White matters otak mengandung sedikit mielin, distribusinya berbeda pada BBL
dibandingkan orang dewasa
 Otak neonates bersifat encer, sedangkan otak yang bermielin memiliki kepadatan
yang jauh lebih tinggi karena proses mielinisasi
 Tingkat mielinisasi menghasilkan penyerapan kekuatan traumatis yang berbeda
dengan peningkatan kerentanan terhadap TBI di daerah yang tidak bermielin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
42
 Anak kecil punya otot leher yang lebih lemah dan kepala yang relative berat
 Stabilitas kranio-cervical lebih bergantung pada ligament dan jaringan lunak
dibanidngkan pada tulang belakang
 Pada TBI, lesi sambungan kranio-cervical terdeteksi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
43
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
44
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
45
 Penanganan awal → istirahat diikuti dengan kembalinya aktivitas normal secara
perlahan seiring berjalannya waktu
 Karena semua anak dan cedera berbeda-beda, perawatannya mungkin juga
mencakup satu atau lebih hal berikut:
 Behavioral therapy
 Konsultasi dengan spesialis sekolah
 Rehabilitation Therapies: speech-language therapy, balance therapy, vision,
occupational therapy, physical therapy
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
46
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
47
 Fisioterapi dapat berfokus pada peningkatan keterampilan yang
berkaitan dengan fungsi motoric, berjalan, keseimbangan, control
postural, toleransi aktivitas, dan pengelolaan sakit kepala
muskuloskeletal
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
48
 Fisioterapis dapat memaksimalkan kemampuan fisik anak dan
membantu anak mempelajari keterampilan baru atau mempelajari
Kembali keterampilan lama
 Anak-anak dengan TBI mungkin memerlukan bantuan untuk
bergerak dan mengikuti instruksi
 Fisioterapi dapat difokuskan pada memfasilitasi Gerakan,
memperbaiki posisi dan meningkatkan aktivitas otot untuk
emmbantu mencapai tahap perkembangan dan meningkatkan
kualitas hidup
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
49
 Menghilang kekakuan otot
 Meningkatkan kendali pada kepala dan badan
 Meningkatkan kedasaran akan posisi tubuh
 Meningkatkan kemampuan berguling, duduk dan berdiri
 Meningkatkan kekuatan otot
 Mempromosikan Gerakan normal pada lengan, badan, dan kaki
 Meningkatkan keseimbangan
 Memperbaiki postur tubuh
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
50
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
51
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
52
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
53
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
54
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
55
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
56
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
57
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
58

More Related Content

Similar to FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx

Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAskep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
Alvian P Windiramadhan
 
Kegawatdaruratan pada sistem persyarafan trauma kepala &amp; cedera
Kegawatdaruratan pada sistem persyarafan trauma kepala &amp; cederaKegawatdaruratan pada sistem persyarafan trauma kepala &amp; cedera
Kegawatdaruratan pada sistem persyarafan trauma kepala &amp; cedera
Ferrayulinda
 

Similar to FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx (20)

Makalah trauma kapitis
Makalah  trauma kapitisMakalah  trauma kapitis
Makalah trauma kapitis
 
Makalah trauma kapitis
Makalah  trauma kapitisMakalah  trauma kapitis
Makalah trauma kapitis
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAskep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
 
lp Trauma kepala 1
lp Trauma kepala 1lp Trauma kepala 1
lp Trauma kepala 1
 
Diagnosa gangguan kesadaran
Diagnosa gangguan kesadaranDiagnosa gangguan kesadaran
Diagnosa gangguan kesadaran
 
Askep gadar trauma kapitis
Askep gadar trauma kapitisAskep gadar trauma kapitis
Askep gadar trauma kapitis
 
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.pptNURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
 
Mkla trauma in
Mkla trauma inMkla trauma in
Mkla trauma in
 
Kegawatdaruratan pada sistem persyarafan trauma kepala &amp; cedera
Kegawatdaruratan pada sistem persyarafan trauma kepala &amp; cederaKegawatdaruratan pada sistem persyarafan trauma kepala &amp; cedera
Kegawatdaruratan pada sistem persyarafan trauma kepala &amp; cedera
 
Trauma kapitis indry
Trauma kapitis indryTrauma kapitis indry
Trauma kapitis indry
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
 
Askep cedera kepala
Askep cedera kepalaAskep cedera kepala
Askep cedera kepala
 
Askep trauma kepala
Askep trauma kepalaAskep trauma kepala
Askep trauma kepala
 
Cidera Kepala
Cidera KepalaCidera Kepala
Cidera Kepala
 
Askep kejang demama AKPER PEMKAB MUNA
Askep kejang demama AKPER PEMKAB MUNA Askep kejang demama AKPER PEMKAB MUNA
Askep kejang demama AKPER PEMKAB MUNA
 
05 193penatalaksanaan kedaruratan
05 193penatalaksanaan kedaruratan05 193penatalaksanaan kedaruratan
05 193penatalaksanaan kedaruratan
 
Askep kejang demama
Askep kejang demamaAskep kejang demama
Askep kejang demama
 
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptx
 

More from Julfiana Mardatillah

FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
Julfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
Julfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
Julfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
Julfiana Mardatillah
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
Julfiana Mardatillah
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
Julfiana Mardatillah
 

More from Julfiana Mardatillah (20)

FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfFISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 

Recently uploaded

Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 

Recently uploaded (20)

Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 

FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx

  • 1. Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr., M.Biomed Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 1
  • 2.  Concussion → mild traumatic brain injury → dimulai dengan benturan di kepala  Terjadi geger otak → karena pukulan atau benturan yang mengakibatkan cedera otak menyebar → sebagian besar otak terkena dampaknya Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 2
  • 3.  Kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh dari tangga, aktivitas rekreasional seperti benturan dalam pertandingan sepak bola atau abusive Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 3
  • 4.  Otak manusia terdiri dari neuron → sel fungsional system saraf → terdiri dari 3 bagian utama  Dendrit → cabang kecil neuron yang menerima sinyal dari neuron lain,  Soma / badan sel → memiliki semua organel utama neuron seperti nucleus,  Akson → kadang-kadang terbungkus dalam mielin lemak Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 4
  • 5.  Ketika impuls listrik potensial aksi mengalir melalui neuron → menyebabkan pelepasan neurotransmitter ke dalam celah sinaps  Neuron pertama → neuron prasinaps  Neuron berikutnya → neuron pascasinaps, memiliki reseptor neurotransmitter pada dendritnya yang memicu terbukanya saluran ion di neuron pascasinaps Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 5
  • 6. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 6
  • 7. GLUTAMATE  Ketika neurotransmitter glutamate berikatan dengan neuron pascasinaps → saluran ion terbuka, dan ion bermuatan positif seperti natrium, kalium dan kalsium memasuki sel → excitatory postsynaptic potential (EPSP) → semakin banyak muatan positif di dalam sel menyebabkan terjadinya depolarisasi  Memicu potensial aksi yaitu sinyal listrik yang mengalir ke akson dengan kecepatan hingga 100 m/s → pelepasan lebih banyak neurotransmitter pada sinapsis berikutnya. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 7
  • 8. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 8
  • 9. GABA  Neurotransmitter gamma-aminobutyric acid (GABA), berikatan dengan neuron pascasinaps dan membuka saluran ion sehingga ion klorida bermuatan negative bisa masuk, menciptakan inhibitory postsynaptic potential (IPSP), membuat potensial sel jadi lebih negative dengan melakukan repolarisasi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 9
  • 10. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Jadi pada akhirnya in adalah semacam Tarik- menarik antara stimulasi dari EPSP dan penghambatan dari IPSP yang pada akhirnya menentukan apakah suatu neuron memicu potensial aksi atau tidak Konsep sebelumnya merupakan kondisi neuron normal, apa yang terjadi pada Traumatic Brain Injury? 10
  • 11. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 11
  • 12. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Dalam cedera coup contercoup → seorang petinju ditinju di tengah keningnya menyebabkan tengkorak dan otaknya bergerak mundur → mengakibatkan contusion (memar) atau bruise (lebam) disebut coup injury 12
  • 13. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Selanjutnya gaya mundur mengarahkan otak ke depan untuk menyerang bagian depan-dalam tengkorak sehingga mengakibatkan memar (contusion) lagi ini adalah countercoup injury 13
  • 14.  Cedera torque sedikit berbeda → katakanlah petinju tersebut sekarang dipukul dengan hook kanan menyebabkan kepala dan lehernya terpelintir Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 14
  • 15.  Otak yang tersuspensi di tengkorak berputar melawan batang otak yang lebih tipis dan meregangkan struktur di dalamnya  Area yang paling terkena dampak → formasi retikuler → jaringan saraf diseluruh batang otak yang mengontrol tingkat kesadaran – seberapa terjaga kita  Jadi ketika petinju tersebut dipukul, formasi retikulernya akan meregang dan rusak, sehingga berpotensi menyebabkan orang tersebut pingsan Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 15
  • 16. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 16
  • 17.  Dibandingkan cedera coup-contercoup, cedera torque biasanya mengakibatkan geger otak yang lebih parah, serta hilangnya kesadaran  Pada ketiga jenis cedera kerusakan terjadi pada skala mikroskopis tingkat neuron → bukan menyebabkan kerusakan pada bagian otak tertentu Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 17
  • 18.  Ketiganya merusak akson panjang neuron → memungkinkan ion kalium bocor, sementara natrium dan kalsium bocor ke dalam neuron → menyebabkan depolarisasi dan memicu potensial aksi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 18
  • 19.  Ketika jutaan neuron mengalami depolarisasi akibat kerusakan saluran ion → kelebihan glutamate akan dilepaskan → menghasilkan EPSP jumlah besar, menyebabkan lebih banyak potensial aksi yang dihasilkan  Singkatnya, cedera menyebabkan peningkatan besar dalam aktivitas metabolism otak dan hal ini meningkatkan kebutuhan otak akan darah. Namun karena alas an yang tidak diketahui aliran darah menurun sementara setelah geger otak, sehingga terjadi penurunan pasokan darah  Peningkatan permintaan dan penurunan pasokan adalah kombinasi yang buruk, menyebabkan neuron kekurangan energi dan hal ini dapat tetap terjadi selama beberapa jam hingga satu atau dua hari Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 19
  • 20. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 20
  • 21.  Karena otak yang mengalami geger otak berada dalam keadaan kekurangan glukosa, trauma kepala dapat menyebabkan secondary impact syndrome → rare disorder → menyebabkan rapid cerebral edema (braind swelling)  Ensefalopati traumatis kronis → ketika protein tertentu (tau) menjadi tidak berfungsi dan menumpuk di neuron selama bertahun-tahun Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 21
  • 22.  Penumpukan protein yang tidak berfungsi dapat menyebabkan kematian neuron dan jika terjadi dalam skala besar, otak dapat mengalami atrofi sementara ventrikel atau rongga berisi cairan di otak membesar Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 22
  • 23. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 23
  • 24.  TBI → penyebab utama kematian dan kecacatan pada anak-anak  Terjadi akibat benturan, pukulan, sentakan pada kepala, tubuh, penetrating head injury (tembus) sehingga menggangu fungsi normal otak  Dampak bisa berupa benjolan dan memar kulit kepala, geger otak, patah tulang tengkorak, cedera otak serius  TBI dapat menyebabkan kerusakan otak yang bersifat fokal (luka tembak), difus (shaken baby syndrome) atau keduanya  Gejala bervariasi tergantung lokasi lesi, tingkat kerusakan otak, dan usia atau tahap perkembangan anak Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 24
  • 25.  Kulit kepala memiliki banyak vaskularisasi dan berpotensi menyebabkan kehilangan volume darah → menyebabkan syok hemoragik pada BBL, bayi, dan balita yang dapat terjadi tanpa adanya perdarahan eksternal yang terlihat  Oleh karena itu, anak-anak dianggap menunjukkan respons patologis spesifik terhadap cedera otak dan gejala neurologis yang menyertainya Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 25
  • 26.  Beberapa TBI menyebabkan kerusakan permanen, namun sebagian besar anak tumbuh tanpa masalah jangka panjang Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 26
  • 27.  Shaking, hitting, throwing, atau dropping bayi sangat berbahaya. Hal ini menyebabkan masalah serius disebut abusive head trauma (AHT)  AHT adalah bentuk kekerasan fisik terhadap anak, menyebabkan kerusakan otak besar hingga kematian Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 27
  • 28.  TBI dapat disebabkan oleh cedera primer atau sekunder.  Tingkat keparahan TBI dapat dikategorikan ringan, sedang, atau berat berdasarkan luas dan sifat cedera, durasi kehilangan kesadaran, amnesia pasca trauma, dan tingkat keparahan kebingungan pada awalnya Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 28
  • 29.  Skull fracture  Melibatkan dua atau tiga tulang paling sering tulang parietal, diikuti oksipital, frontal, temporal berurutan  Intracranial injury 1. Hematoma epidural akut 2. Hematorma subdural akut 3. Perdarahan subarachnoid traumatis 4. Perdarahan intraventikuler 5. Memar otak 6. Cedera aksonal difus 7. Perdarahan intraserebral Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 29
  • 30.  Diffuse cerebral swelling  Suatu komplikasi TBI yang paling mengancam jiwa terlihat melalui CT Scan  Berkembang pada anak karena kurangnya ketersediaan cairan cerebrospinal untuk perpindahan Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 30
  • 31.  Hilangnya kesadaran <30 menit, GCS pediatrik awal sebesar 13 – 15 setelah 30 menit permulaan cedera dan amnesia pasca trauma selama tidak lebih dari 24 jam  Tidak rumit – mTBI tidak ada temuan neuroimaging yang jelas  Komplikasi – mTBI jika terdapat kelainan intracranial (memar atau kumpulan darah di otak) yang terlihat pada CT Scan atau MRI Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin  Hilangnya kesadaran dan amnesia pasca trauma selama 1 – 24 jam dan GCS 9 - 12  Hilangnya kesadaran lebih dari 24 jam dan amnesia pasca trauma lebih dari 7 hari dengan GCS 3 - 8 31
  • 32. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 32
  • 33.  Penyebab TBI pada anak bervariasi dan tampaknya berbeda berdasarakan usia  The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengidentifikasi penyebab utama TBI pada ana—anak dan remaja usia 0 – 14 tahun:  Jatuh 50,2%  Strucks by or against events 24,8%  Kecelakaan kendaraan bermotor 6,8  Penyerangan 2,9%  Tidak diketahui atau lainnya 15,3% Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 33
  • 34. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 34
  • 35.  Cedera yang tidak disengaja adalah penyebab utama kematian pada anak-anak  Dari semua jenis cedera traumatis, cedera otak merupakan yang paling mungkin menyebabkan kematian atau cacat permanen  Sejumlah besar data muncul dari penelitian yang dilakukan U.S. Centers for Disease Prevention and Control mengenai TBI pediatrik  Diperkirakan 475.000 orang di AS pada kelompok 0 – 14 tahun menderita TBI setiap tahunnya, dimana 90% di antaranya pulang ke rumah dengan cidera ringan, 37.000 dirawat di rumah sakit dan 2.685 meninggal karena cedera Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 35
  • 36.  Gambaran klinis anak dengan cedera kepala bervariasi tergantung pada tingkat keparahan trauma  Pediatric Glasgow Coma Scale → untuk menilai kesadaran dan menentukan tingkat keparahan cedera kepala  Adanya deficit neurologis, perkembangan anatomis pada tengkorak, wajah, otak, dan otot leher membuat anak-anak rentan terhadap jenis cedera kepala Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 36
  • 37. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 37
  • 38. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 38
  • 39. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 39
  • 40.  Sifat biomekanis pada cedera otak anak karena kombinasi plastisitas dan deformitas  Tengkorak bayi tidak terlalu kaku, dan open sutures function sebagai persendian, memungkinkan sedikit pergerakan sebagai respons terhadap tekanan mekanis  Namun cedera intra dan ekstrakranial juga berhubungan dengan persalinan normal karena kompresi dan traksi pada kepala janin selama melewati jalan lahir  Neonatus rentan mengalami kondisi hematoma sefalic, hematoma subgaleal. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 40
  • 41.  Guncangan menghasilkan deformasi dan plastisitas tengkorak yang tinggi mengakibatkan peregangan dan cedera pada pembuluh darah dan parenkim otak  Anak-anak punya kepala lebih besar dibandingkan orang dewasa dengan ukuran tubuhnya sehingga memungkinkan kepala terbentur pada PTBI lebih tinggi dibanding orang dewasa.  Kepala yang relative berat dibandingkan tubuh membuat kepala rentan terhadap TBI Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 41
  • 42.  White matters otak mengandung sedikit mielin, distribusinya berbeda pada BBL dibandingkan orang dewasa  Otak neonates bersifat encer, sedangkan otak yang bermielin memiliki kepadatan yang jauh lebih tinggi karena proses mielinisasi  Tingkat mielinisasi menghasilkan penyerapan kekuatan traumatis yang berbeda dengan peningkatan kerentanan terhadap TBI di daerah yang tidak bermielin Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 42
  • 43.  Anak kecil punya otot leher yang lebih lemah dan kepala yang relative berat  Stabilitas kranio-cervical lebih bergantung pada ligament dan jaringan lunak dibanidngkan pada tulang belakang  Pada TBI, lesi sambungan kranio-cervical terdeteksi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 43
  • 44. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 44
  • 45. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 45
  • 46.  Penanganan awal → istirahat diikuti dengan kembalinya aktivitas normal secara perlahan seiring berjalannya waktu  Karena semua anak dan cedera berbeda-beda, perawatannya mungkin juga mencakup satu atau lebih hal berikut:  Behavioral therapy  Konsultasi dengan spesialis sekolah  Rehabilitation Therapies: speech-language therapy, balance therapy, vision, occupational therapy, physical therapy Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 46
  • 47. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 47
  • 48.  Fisioterapi dapat berfokus pada peningkatan keterampilan yang berkaitan dengan fungsi motoric, berjalan, keseimbangan, control postural, toleransi aktivitas, dan pengelolaan sakit kepala muskuloskeletal Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 48
  • 49.  Fisioterapis dapat memaksimalkan kemampuan fisik anak dan membantu anak mempelajari keterampilan baru atau mempelajari Kembali keterampilan lama  Anak-anak dengan TBI mungkin memerlukan bantuan untuk bergerak dan mengikuti instruksi  Fisioterapi dapat difokuskan pada memfasilitasi Gerakan, memperbaiki posisi dan meningkatkan aktivitas otot untuk emmbantu mencapai tahap perkembangan dan meningkatkan kualitas hidup Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 49
  • 50.  Menghilang kekakuan otot  Meningkatkan kendali pada kepala dan badan  Meningkatkan kedasaran akan posisi tubuh  Meningkatkan kemampuan berguling, duduk dan berdiri  Meningkatkan kekuatan otot  Mempromosikan Gerakan normal pada lengan, badan, dan kaki  Meningkatkan keseimbangan  Memperbaiki postur tubuh Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 50
  • 51. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 51
  • 52. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 52
  • 53. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 53
  • 54. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 54
  • 55. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 55
  • 56. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 56
  • 57. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 57
  • 58. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 58