SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
K E L O M P O K 1
Kegawatdaruratan pada Sistem
Persyarafan Trauma Kepala &
Cedera Spinal
keadaan gawat darurat adalah suatu kondisi
dimana berdasarkan respondari pasien, keluarga
pasien, atau siapapun yang berpendapat pentingnya
membawa pasien ke rumah sakit untuk diberi
perhatian/tindakan medis dengan segera. Penderita
gawat darurat adalah penderita oleh karena suatu
penyebab (penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan
anestesi) yang bila tidak segera ditolong akan
mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau
meninggal (Sudjito, 2007).
Kegawatdaruratan pada Trauma Kepala
Trauma kepala atau trauma kapitis adalah suatu
ruda paksa (trauma) yang menimpa struktur kepala
sehingga dapat menimbulkan kelainan struktural dan
atau gangguan fungsional jaringan otak
(Sastrodiningrat, 2009).
Cedera kepala
Untuk rujukan penderita cedera kepala, perlu dicatat
informasi penting berikut ini :
 penderita, waktu dan mekanisme cedera ( MIST )
 Status Respiratorik dan Kardiovaskular ( Trauma Tekanan
Darah )
 Pemeriksaan Mini Neurologis ( GCS ) dan reaksi cahaya
pupil mata.
 Adanya cedera penyerta serta jenis cedera penyerta

Cedera kepala
Jenis Trauma
1) Fraktur
2) Luka memar (kontosio)
3) Cedera kepala ringan (Komosio)
4) Laserasi (luka robek atau koyak
5) Abrasi
6) Avulsi
Cedera kepala
 Cedera kepala diklarifikasi menjadi 3 hal yaitu:
a. mekanisme cedera kepala,
b. Berat ringannya cedera kepala,
c. Morfologi cedera kepala
Cedera kepala
Perdarahan Intrakranial
1) Perdarahan Epidural (Hematoma Epidural)
2) Perdarahan Subdural
-Perdarahan subdural akut
-Perdarahan subdural subakut
-Perdarahan subdural kronis
Cedera kepala
Penyebab Trauma Kepala
1) Kecelakaan Lalu Lintas
2) Jatuh
3) Kekerasan
Cedera kepala
Uji diagnostik
 CT-scan (dengan tanpa kontras)
 MRI
 Angiografi berkala
 EEG berkala
 Foto rontgen
 Pemeriksaan CFS
 Kadar elektrolit
 Skrining toksikologi
 AGD
Cedera kepala
Penatalaksanaan
1) Angkat klien dengan papan datar untuk
mempertahankan posisi kepala dan leher sejajar.
2) Traksi ringan pada kepala
3) Kolar servikal
4) Terapi untuk mempertahankan homeostasis otak dan
mencehag kerusakan ota
5) Tindakan terhadappeningkatan TIK
6) Tindakan pendukung yang lain,yaitu:
 Pemantauan ventilasi
 Pencegahan kejang
 Pemantauan cairan dan elektrolit
 Keseimbangan nutrisi
Pathway
Trauma kepala
Kegawatdaruratan pada cedera spinal
Trauma spinal adalah cedera pada sumsum
tulang belakang (medulla spinalis), dengan atau tanpa
kerusakan tulang belakang. Kerusakan medulla
spinalis dapat mengganggu fungsi pergerakan
(motoric), perasaan (sensorik) dan fungsi alat dalam
(otonom).
Cedera spinal
Trauma medula spinalis adalah suatu kerusakan
fungsi neurologis yang disesbabkan oleh benturan
pada daerah medula spinalis (brunner & suddrath,
2001). Trauma medula spinalis adalah kerusakan
tulang dan sum sum yang mengakibatkan gangguan
sistem persyarafan didalam tubuh manusia yang di
klasifikasikan:
 Komplet (kehilangan sensasi & fungsi motorik total)
 Tidak komplet (campuran kehilangan motori dan
sensori)
Cedera spinal
Faktor – faktor yang mempengaruhi trauma
cedera spinal
 Usia
Pada usia 45 an fraktur bayak terjadi pada pria
dibandingkan wanita karena olahraga, pekerjaan, dan
kecelakaan bermotor.
 Jenis kelamin
Belakngan ini wanita lebih banyak dibandingkan
pria karena faktor osteoporosis yang diasosiasikan dengan
perubahan hormonal ( menapause)
 Status nutrisi
Cedera spinal
Menurut Arief Mutaqim (2005) jenis jenis trauma pada
sumsum tulang belakang dan saraf tulang belakang adalah:
 Transeksi tidak total
Transeksi tidak total disebabkan oleh trauma fleksi
atau ekstensi karena terjadipergerseran lamina di atap dan
pinggir vetebra yang mengalami fraktur disebelah bawah.
Selain itu, dapat terjadi perdarahan pada sum sum tulag
yang disebut hematomiellah
 Transeksi total
Terjadi akibat trauma yang menyebabkan fraktur
dislokasi. Fraktur tersebut disebabkan oleh fleksi atau
rotasi yang dapat meyebabkan hilangnya fungsi segmen
dibawah trauma
Cedera spinal
Gejala cedera spinal tergantung lokasi cedera
1) Nyeri:
 Bila penderita sadar, pasti ada nyeri pada bagian tulang belakang yang
terkena. Misalnya adalah bahwa cukup sering ada cedera kepala
(penderita tidak sadar). Atau ada cedera yang lain seperti misalnya
patah tulang paha, yang jauh lebih nyeri dibandingkan nyeri pada
tulang belakangnya.
 Lalai untuk memeriksa dengan teliti, mungkin mengakibatkan kita
tidak tahu bahwa penderita lumpuh.
 Kesemutan: dapat terjadi pada lengan ataupun tungkai, tergantung
tingginya cedera spinal
 Kelumpuhan: telah diterangkan sebelumnya
 Penderita mengompol atau tidak dapat kencing sama sekali. Biasanya
yang timbul adalah bahwa penderita tidak dapat buang air kecil, namun
ini tidak dirasakan penderita karena gangguan perasaan (sensorik)
Cedera spinal
 Penderita tidak dapat menahan buang air besar.
 Penderita ereksi terus-menerus (ini disebut priamismus)
 Gangguan pernafasan: timbul pada cedera spinal daerah
servikal. Kadang-kadang terjadi bahwa penderita masih
dapat bernafas dengan perut, namun tidak lagi bernafas
dengan dada.
 Syok: kerusakan pada medulla spinalis, mungkin
menyebabkan bahwa pembuluh darah tidak lagi dapat
menyempit, namun melebar terus. Dengan demikian
darah akan pergi ke tungkai, dan jantung serta otak akan
kekurangan darah. Akan timbul syok yang dikenal
sebagai ‘neurogenic shock’. Untuk jenis syok ini tidak
banyak yang dapat dilakukan di pra-RS
Penanganan Cedera Spinal
 Proteksi diri dan lingkunagn, selalu utamakan ABC
 Sedapat mungkin tentukan penyebab cedera (tabrakan mobil frontal
tanpa sabuk pengaman)
 Lakukan stabilitas dengan tangan untuk menjaga kesegarisan tulang
belakang
 Kepala dijaga agar tetap netral, tidak tertekuk ataupun mendongak
 Kepala dijaga agar tetap segaris, tidak menegok ke kiri atau kanan
 Posisi netral segaris ini harus selalu dan tetap diperthanakan, walaupun
belum yakin bahwa ini cedera spinal. Anggap saja ada cedera spinal
 Posisi netral: kepala tidak menekuk (fleksi) ataupun mendongkak
(ekstensi)
 Posisi segaris: kepala tidak menegok kekiri ataupun kanan
 Pasang kolar servikal, dan penderita dipasang di atas Long Spine Board
 Periksa dan perbaiki ABC
 Periksa akan adanya kemungkinan cedera spinal
 Rujuk ke RS
Pathway
Ebp Trauma Kepala
Judul : Pengaruh Stimulasi Sensori Terhadap Nilai Glaslow Coma Scale
Pada Pasien Cedera Kepala Di Ruang Neurosurgical Critical Care Unit
Rsup Dr. Hasan Sadikin Bandung
Oleh : Valentina B. M. Lumbantobing1, Anastasia Anna2 Universitas
Padjadjaran
Tahun : 2015
Hasil :
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa Stimulasi sensori dapat mempengaruhi nilai GCS pada pasien
cedera kepala di ruang Neurosurgical Critical Care Unit (NCCU) RSUP
dr. Hasan Sadikin Bandung.
EBP Cedera Spinal
Judul : Efektivitas Pemberian Dosis Tinggi Methylprednisolone Pada
Trauma Spinal Cord Akut
Oleh : Abdul Qodir
Tahun: 2013
Hasil : Permberian dosis tinggi metilprednisolon merupakan pilihan
terapi pada pasien dengan trauma spinal. Pemberian dosis tinggi
metilprednisolon dalam waktu 8 jam setelah cedera pada pasien dengan
trauma spinal dapat memberikan manfaat dalam menigkatkan fungsi
motorik dan sensorik. Pasien yang mendapatkan terapi dosis tinggi
metilprednisolon harus diobservasi dengan intensive agar dapat
mengurangi komplikasi akibat terapi tersebut.. Pemberian cairan harus
adekuat, pencegahan komplikasi gastointestinal dengan pemberian
profilaksis, dan mencegah terjadinya hiperglikemia agar pasien terhidar
dari sepsis.
TRAUMASPI
TRAUMASPI
TRAUMASPI
TRAUMASPI
TRAUMASPI
TRAUMASPI
TRAUMASPI

More Related Content

What's hot

konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptSriTursina
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajalpjj_kemenkes
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikFaris Andrianto
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnDwi Ap
 
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanprinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanzzikok pratama
 
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)Phiea Elizabeth
 
Dokumentasi implementasi keperawatan
Dokumentasi implementasi keperawatanDokumentasi implementasi keperawatan
Dokumentasi implementasi keperawatanHerlin Nuraeni Wijaya
 

What's hot (20)

Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
 
Asuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chfAsuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chf
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
decompensasi cordis
 decompensasi  cordis decompensasi  cordis
decompensasi cordis
 
Askep obesitas
Askep obesitasAskep obesitas
Askep obesitas
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tn
 
Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Retensi urine
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanprinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
 
Dokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power pointDokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power point
 
1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph
 
Pathways diabetes
Pathways diabetesPathways diabetes
Pathways diabetes
 
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
 
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)
 
Dokumentasi implementasi keperawatan
Dokumentasi implementasi keperawatanDokumentasi implementasi keperawatan
Dokumentasi implementasi keperawatan
 

Similar to TRAUMASPI

Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAskep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAlvian P Windiramadhan
 
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAskep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAlvian P Windiramadhan
 
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxsandylabulu1
 
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptxKLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptxirmayantitoalib
 
Asuhan Keperawatan Trauma Medulla Spinalis
Asuhan Keperawatan Trauma Medulla SpinalisAsuhan Keperawatan Trauma Medulla Spinalis
Asuhan Keperawatan Trauma Medulla SpinalisFransiska Oktafiani
 
Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)ami223
 
Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)ami223
 
Askep cedera kepala
Askep cedera kepalaAskep cedera kepala
Askep cedera kepalafienndhut
 
Makalah trauma kapitis
Makalah  trauma kapitisMakalah  trauma kapitis
Makalah trauma kapitisWarnet Raha
 
Konsep dasar penyakit
Konsep dasar penyakitKonsep dasar penyakit
Konsep dasar penyakitaniiyuliani
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndromesriyulianti19
 
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwwwPBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwwwAfifAziz15
 
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalAsuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalkhusnul huda
 
Asuhan keperawatan secara teoritis cedera medula spinalis
Asuhan keperawatan secara teoritis cedera medula spinalisAsuhan keperawatan secara teoritis cedera medula spinalis
Asuhan keperawatan secara teoritis cedera medula spinalisEka Putri
 

Similar to TRAUMASPI (20)

Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAskep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
 
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAskep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
 
Makalah trauma kapitis
Makalah  trauma kapitisMakalah  trauma kapitis
Makalah trauma kapitis
 
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptx
 
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptxKLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
 
Asuhan Keperawatan Trauma Medulla Spinalis
Asuhan Keperawatan Trauma Medulla SpinalisAsuhan Keperawatan Trauma Medulla Spinalis
Asuhan Keperawatan Trauma Medulla Spinalis
 
Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)
 
Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)
 
Askep cedera kepala
Askep cedera kepalaAskep cedera kepala
Askep cedera kepala
 
Makalah trauma kapitis
Makalah  trauma kapitisMakalah  trauma kapitis
Makalah trauma kapitis
 
Makalah trauma kapitis
Makalah  trauma kapitisMakalah  trauma kapitis
Makalah trauma kapitis
 
Ppt sci
Ppt sciPpt sci
Ppt sci
 
Konsep dasar penyakit
Konsep dasar penyakitKonsep dasar penyakit
Konsep dasar penyakit
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndrome
 
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwwwPBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
 
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalAsuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
 
TRAUMA_KEPALA.ppt
TRAUMA_KEPALA.pptTRAUMA_KEPALA.ppt
TRAUMA_KEPALA.ppt
 
Mkla trauma in
Mkla trauma inMkla trauma in
Mkla trauma in
 
Asuhan keperawatan secara teoritis cedera medula spinalis
Asuhan keperawatan secara teoritis cedera medula spinalisAsuhan keperawatan secara teoritis cedera medula spinalis
Asuhan keperawatan secara teoritis cedera medula spinalis
 
Askep chefalgia
Askep chefalgiaAskep chefalgia
Askep chefalgia
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

TRAUMASPI

  • 1. K E L O M P O K 1 Kegawatdaruratan pada Sistem Persyarafan Trauma Kepala & Cedera Spinal
  • 2. keadaan gawat darurat adalah suatu kondisi dimana berdasarkan respondari pasien, keluarga pasien, atau siapapun yang berpendapat pentingnya membawa pasien ke rumah sakit untuk diberi perhatian/tindakan medis dengan segera. Penderita gawat darurat adalah penderita oleh karena suatu penyebab (penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) yang bila tidak segera ditolong akan mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal (Sudjito, 2007).
  • 3. Kegawatdaruratan pada Trauma Kepala Trauma kepala atau trauma kapitis adalah suatu ruda paksa (trauma) yang menimpa struktur kepala sehingga dapat menimbulkan kelainan struktural dan atau gangguan fungsional jaringan otak (Sastrodiningrat, 2009).
  • 4. Cedera kepala Untuk rujukan penderita cedera kepala, perlu dicatat informasi penting berikut ini :  penderita, waktu dan mekanisme cedera ( MIST )  Status Respiratorik dan Kardiovaskular ( Trauma Tekanan Darah )  Pemeriksaan Mini Neurologis ( GCS ) dan reaksi cahaya pupil mata.  Adanya cedera penyerta serta jenis cedera penyerta 
  • 5. Cedera kepala Jenis Trauma 1) Fraktur 2) Luka memar (kontosio) 3) Cedera kepala ringan (Komosio) 4) Laserasi (luka robek atau koyak 5) Abrasi 6) Avulsi
  • 6. Cedera kepala  Cedera kepala diklarifikasi menjadi 3 hal yaitu: a. mekanisme cedera kepala, b. Berat ringannya cedera kepala, c. Morfologi cedera kepala
  • 7. Cedera kepala Perdarahan Intrakranial 1) Perdarahan Epidural (Hematoma Epidural) 2) Perdarahan Subdural -Perdarahan subdural akut -Perdarahan subdural subakut -Perdarahan subdural kronis
  • 8. Cedera kepala Penyebab Trauma Kepala 1) Kecelakaan Lalu Lintas 2) Jatuh 3) Kekerasan
  • 9. Cedera kepala Uji diagnostik  CT-scan (dengan tanpa kontras)  MRI  Angiografi berkala  EEG berkala  Foto rontgen  Pemeriksaan CFS  Kadar elektrolit  Skrining toksikologi  AGD
  • 10. Cedera kepala Penatalaksanaan 1) Angkat klien dengan papan datar untuk mempertahankan posisi kepala dan leher sejajar. 2) Traksi ringan pada kepala 3) Kolar servikal 4) Terapi untuk mempertahankan homeostasis otak dan mencehag kerusakan ota 5) Tindakan terhadappeningkatan TIK 6) Tindakan pendukung yang lain,yaitu:  Pemantauan ventilasi  Pencegahan kejang  Pemantauan cairan dan elektrolit  Keseimbangan nutrisi
  • 12. Kegawatdaruratan pada cedera spinal Trauma spinal adalah cedera pada sumsum tulang belakang (medulla spinalis), dengan atau tanpa kerusakan tulang belakang. Kerusakan medulla spinalis dapat mengganggu fungsi pergerakan (motoric), perasaan (sensorik) dan fungsi alat dalam (otonom).
  • 13. Cedera spinal Trauma medula spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang disesbabkan oleh benturan pada daerah medula spinalis (brunner & suddrath, 2001). Trauma medula spinalis adalah kerusakan tulang dan sum sum yang mengakibatkan gangguan sistem persyarafan didalam tubuh manusia yang di klasifikasikan:  Komplet (kehilangan sensasi & fungsi motorik total)  Tidak komplet (campuran kehilangan motori dan sensori)
  • 14. Cedera spinal Faktor – faktor yang mempengaruhi trauma cedera spinal  Usia Pada usia 45 an fraktur bayak terjadi pada pria dibandingkan wanita karena olahraga, pekerjaan, dan kecelakaan bermotor.  Jenis kelamin Belakngan ini wanita lebih banyak dibandingkan pria karena faktor osteoporosis yang diasosiasikan dengan perubahan hormonal ( menapause)  Status nutrisi
  • 15. Cedera spinal Menurut Arief Mutaqim (2005) jenis jenis trauma pada sumsum tulang belakang dan saraf tulang belakang adalah:  Transeksi tidak total Transeksi tidak total disebabkan oleh trauma fleksi atau ekstensi karena terjadipergerseran lamina di atap dan pinggir vetebra yang mengalami fraktur disebelah bawah. Selain itu, dapat terjadi perdarahan pada sum sum tulag yang disebut hematomiellah  Transeksi total Terjadi akibat trauma yang menyebabkan fraktur dislokasi. Fraktur tersebut disebabkan oleh fleksi atau rotasi yang dapat meyebabkan hilangnya fungsi segmen dibawah trauma
  • 16. Cedera spinal Gejala cedera spinal tergantung lokasi cedera 1) Nyeri:  Bila penderita sadar, pasti ada nyeri pada bagian tulang belakang yang terkena. Misalnya adalah bahwa cukup sering ada cedera kepala (penderita tidak sadar). Atau ada cedera yang lain seperti misalnya patah tulang paha, yang jauh lebih nyeri dibandingkan nyeri pada tulang belakangnya.  Lalai untuk memeriksa dengan teliti, mungkin mengakibatkan kita tidak tahu bahwa penderita lumpuh.  Kesemutan: dapat terjadi pada lengan ataupun tungkai, tergantung tingginya cedera spinal  Kelumpuhan: telah diterangkan sebelumnya  Penderita mengompol atau tidak dapat kencing sama sekali. Biasanya yang timbul adalah bahwa penderita tidak dapat buang air kecil, namun ini tidak dirasakan penderita karena gangguan perasaan (sensorik)
  • 17. Cedera spinal  Penderita tidak dapat menahan buang air besar.  Penderita ereksi terus-menerus (ini disebut priamismus)  Gangguan pernafasan: timbul pada cedera spinal daerah servikal. Kadang-kadang terjadi bahwa penderita masih dapat bernafas dengan perut, namun tidak lagi bernafas dengan dada.  Syok: kerusakan pada medulla spinalis, mungkin menyebabkan bahwa pembuluh darah tidak lagi dapat menyempit, namun melebar terus. Dengan demikian darah akan pergi ke tungkai, dan jantung serta otak akan kekurangan darah. Akan timbul syok yang dikenal sebagai ‘neurogenic shock’. Untuk jenis syok ini tidak banyak yang dapat dilakukan di pra-RS
  • 18. Penanganan Cedera Spinal  Proteksi diri dan lingkunagn, selalu utamakan ABC  Sedapat mungkin tentukan penyebab cedera (tabrakan mobil frontal tanpa sabuk pengaman)  Lakukan stabilitas dengan tangan untuk menjaga kesegarisan tulang belakang  Kepala dijaga agar tetap netral, tidak tertekuk ataupun mendongak  Kepala dijaga agar tetap segaris, tidak menegok ke kiri atau kanan  Posisi netral segaris ini harus selalu dan tetap diperthanakan, walaupun belum yakin bahwa ini cedera spinal. Anggap saja ada cedera spinal  Posisi netral: kepala tidak menekuk (fleksi) ataupun mendongkak (ekstensi)  Posisi segaris: kepala tidak menegok kekiri ataupun kanan  Pasang kolar servikal, dan penderita dipasang di atas Long Spine Board  Periksa dan perbaiki ABC  Periksa akan adanya kemungkinan cedera spinal  Rujuk ke RS
  • 20. Ebp Trauma Kepala Judul : Pengaruh Stimulasi Sensori Terhadap Nilai Glaslow Coma Scale Pada Pasien Cedera Kepala Di Ruang Neurosurgical Critical Care Unit Rsup Dr. Hasan Sadikin Bandung Oleh : Valentina B. M. Lumbantobing1, Anastasia Anna2 Universitas Padjadjaran Tahun : 2015 Hasil : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Stimulasi sensori dapat mempengaruhi nilai GCS pada pasien cedera kepala di ruang Neurosurgical Critical Care Unit (NCCU) RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
  • 21. EBP Cedera Spinal Judul : Efektivitas Pemberian Dosis Tinggi Methylprednisolone Pada Trauma Spinal Cord Akut Oleh : Abdul Qodir Tahun: 2013 Hasil : Permberian dosis tinggi metilprednisolon merupakan pilihan terapi pada pasien dengan trauma spinal. Pemberian dosis tinggi metilprednisolon dalam waktu 8 jam setelah cedera pada pasien dengan trauma spinal dapat memberikan manfaat dalam menigkatkan fungsi motorik dan sensorik. Pasien yang mendapatkan terapi dosis tinggi metilprednisolon harus diobservasi dengan intensive agar dapat mengurangi komplikasi akibat terapi tersebut.. Pemberian cairan harus adekuat, pencegahan komplikasi gastointestinal dengan pemberian profilaksis, dan mencegah terjadinya hiperglikemia agar pasien terhidar dari sepsis.