SlideShare a Scribd company logo
1 of 114
Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr.,
M.Biomed
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Sendi → penghubung antar dua tulang dan membantu pergerakan
Bagian sendi:
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Tulang rawan
Jaringan yang menutupi
permukaan tulang pada sendi
→ membantu gesekan gerakan
sendi
Membran synovial
Jaringan melapisi sendi dan
menyegel dalam kapsul sendi
→ mengeluarkan cairan
synovial untuk pelumas
Ligamen
Pita elastis dan kuat jaringan
ikat mengelilingi sendi untuk
memberi support dan
membatasi pergerakan sendi →
hub. tulang & tulang
Tendon
Jaringan ikat keras di sisi
sendi menempel pada otot
untuk control pergerakan sendi
→ hub. otot dan tulang
Cairan synovial
Cairan bening dan lengket
disekresikan oleh membrane
sinovial
Meniskus
Bagian tulang yang
melengkung di lutut dan
persendian lainnya sebagai
bantalan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Sendi Mati → tidak bisa digerakan →
sendi pada tulang tengkorak
Sendi Kaku → masih dapat digerakkan meski terbatas →
sendi tulang antar ruas tulang belakang dan tulang rusuk
Sendi Gerak → dapat digerakkan
ke segala arah
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Pivot joint
Sendi dengan salah satu ujung
tulang membuat gerakan berputar
pada ujung tulang lain → sendi
tulang tengkorak dan atlas
Ball and Socket Joint
Sendi peluru bisa bergerak ke
segala arah, bentuk seperti bola dan
tulang seperti mangkuk
Condylar Joint
Memungkinkan tubuh untuk
melakukan gerakan rotasi, tapi
gerakannya terbatas
Plane Joint
Sendi yang memungkinkan
pergerakan atau pergeseran antar
tulang. Contoh sendi pergelangan
kaki
Hinge Joint
Memungkinkan Gerakan satu arah
saja, hanya bisa diluruskan atau
ditekuk, contoh pada lutut dan siku
Saddle Joint
Mampu bergerak ke samping dan
kedepan, atau membuat Gerakan
dua arah, contoh sendi tulang
pangkal ibu jari
Peradangan yang terjadi pada satu atau beberapa
sendi → menyebabkan sendi kaku dan sulit
digerakkan
Ada lebih dari 100 jenis radang sendi, tetapi paling
sering terjadi adalah osteoarthritis dan
rheumatoid arthritis
Bisa terjadi hampir semua sendi → lutut, pinggul,
punggung atau tulang belakang, tangan dan kaki
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Osteoarthritis (OA)
Gout Arthritis (GA)
Rheumatoid Arthritis (RA)
Lupus Eritematosus Sistemik (LES)
Rematik Non Artikuler (RNA)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
10%
20%
30%
40%
Rheumatic Disease
Back Pain
Soft Tissue
Disorder
Osteoarthritis
Inflammatory
Arthritis
 Penyakit reumatik merupakan beban kesehatan dimasa mendatang
 Osteoarthritis:
 40% usia >70 tahun mengeluh OA lutut
 80% pasien OA mengalami gangguan pergerakan
 25% tidak bisa menjalani kehidupan sehari-hari
 Arthritis Rheumatoid
 Timbulnya keluhan gangguan dalam pekerjaan karena adanya kecacatan sendi
 Nyeri Pinggang
 Menjadi epidemi → 80% masyarakat dalam kehidupan pernah mengalami
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Osteoarthrosis atau osteoarthritis → penyakit sendi degenerative
berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi
 Vertebra, panggul, lutut, dan pergelangan kaki → paling sering
terkena OA
 Nama lain OA
 Radiologi : Arthrosis Deforman
 Internal Medicine : Arthrosis
 Orthopedic : Degenerative, Osteoarthritis
 Indonesia : Encok dan Pekapuran
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
OA → penyakit rematik sendi paling banyak mengenai
usia diatas 50 tahun
Umur dibawah 45 tahun prevalensi OA banyak terjadi
pada pria
Umur diatas 55 tahun prevalensi OA banyak terjadi pada
wanita
Angka kejadian OA meningkat diikuti kondisi obesitas,
sehingga sendi menahan beban tubuh berlebih
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Berat badan → wanita menopause sering mengalami kenaikan BB,
menimbulkan tekanan berlebih pada sendi
 Anatomi → sudut pinggul wanita lebih lebar → sudut yang lebih lebar
dari lutut memberikan tekanan besar pada bagian luar lutut
 Hormon → Hormon relaksin, meningkat selama kehamilan, membuat
sendi kendur, menyebabkan ketidakstabilan.
 Olahraga → cedera olahraga
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Progresifitas OA perlahan, terjadi beberapa tahun
Nyeri timbul menjadi sumber utama keluhan pasien OA
Aktivitas fisik pasien berkurang
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
OA terjadi akibat gangguan keseimbangan dari metabolism kartilago dengan
kerusakan struktur yang penyebabnya masih belum jelas. Kerusakan diawali
karena kegagalan mekanisme proteksi sendi sehingga menimbulkan cidera.
Faktor penyebab multifactor
OA Primer (idiopatik)
 Keturunan
 Usia (lansia)
 Mekanis (microtrauma)
 Kelainan biokimia tulang rawan
OA Sekunder
 Akibat penyakit lain seperti kelainan endokrin, inflamasi,
metabolis, pertumbuhan dan imobilisasi yang lama
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Idiopatik, namun faktor biomekanik (kegagalan
mekanisme protektif antara kapsul, sendi, ligament, otot,
serabut aferen, dan tulang) dan biokimia menjadi faktor
terpenting dalam proses terjadinya OA
OA bisa terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain →
gout arthritis, rheumatoid arthritis dll
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Perubahan metabolism tulang rawan sendi
Peningkatan aktivitas enzim yang merusak matriks tulang rawan sendi,
penurunan sintesis proteoglikan, kolagen
Menimbulkan reaksi inflamasi (radang)
Merangsang makrofag menghasilkan IL-1
Penurunan kekuatan tulang rawan sendi, memberi tekanan berlebih pada serabut saraf
Kerusakan mekanik menyebabkan penyempitan rongga sendi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Sistemik
 Usia → kartilago sendi kurang responsive dalam sintesis matriks
kartilago, menipis dan gaya gesek lebih tinggi, kelemahan otot
(unresponsive terhadap impuls), ligamen semakin regang (kurang bisa
mengabsorbsi impuls)
 Jenis kelamin
 Faktor herediter → mutasi gen prokolagen
 Intrinsik
 Kelainan struktur anatomis pada sendi seperti varus dan valgus
 Cedera pada sendi seperti trauma, fraktur, nekrosis
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Nyeri sendi (terlokalisir, radikulopati)
Kaku pada pagi hari (morning stiffness)
Hambatan pergerakan sendi
Krepitasi
Perubahan bentuk sendi
Perubahan gaya berjalan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Pemeriksaan lab darah, imunologi, cairan sendi
 Radiologis → penyempitan celah sendi yang asimetris, peningkatan
densitas (sclerosis) tulang subchondral, kista tulang, osteofit pada pinggir
sendi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Tujuan:
Menghilangkan keluhan
Mencegah kerusakan berlanjut
Penanganan secara menyeluruh
Penyebab
Proses/pathogenesis
Gejala/simptomatis
Mengatasi factor lain: psikologis
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Ballotement test
Fluctuation test
Mc. Murray test
Varus Valgus test
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Pemeriksaan khusus sendi lutut untuk mengetahui cairan dalam lutut
dengan cara ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan diletakkan
disebelah kiri dan kanan patella
 Sesekali processus suprapatellaris dikosongkan memakai tangan lain,
maka ibu jari dan jari telunjuk seolah-olah terdorong oleh perpindahan
cairan
 Positif ketika cairan dalam lutut melibihi normal
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Pemeriksaan khusus pada sendi lutut untuk mengetahui cairan pada
sendi lutut dengan cara ressesus patellaris dikosongkan dengan menekan
menggunakan satu tangan, sementara jari-jari tangan lain menekan
patella ke bawah
 Bila banyak cairan dalam lutut maka patella akan terangkat dan
memungkinkan sedikit ada cairan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Untuk mendeteksi robekan di segmen meniscus bagian belakang
 Untuk mengetahui kelainan meniscus medialis dan lateral dengan cara
menempatkan lutut melebihi 90° dari fleksi dan kemudian memutar tibia
diatas tulang femur menjadi rotasi internal penuh untuk menguji
meniscus lateral atau rotasi ekstenal penuh untuk memeriksa meniscus
medial
 Hasil dianggap positif apabila terdapat suara klik (didengar atau
dirasakan)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Valgus merupakan Gerakan ke sisi luar (lateral) dan varus adalah
Gerakan ke sisi dalam (medial)
 Untuk mengetahui kelainan pada ligament collateral lateral dan medial
dengan cara fleksi knee, kemudian terapis memegang sisi lateral sendi
lutut untuk identifikasi MCL dan memegang sisi medial sendi lutut untuk
mengidentifikasi ligament LCL.
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Meringankan kerja sendi dengan menurunkan berat badan jika memiliki berat
badan berlebih
 Olahraga → senam menggerakkan semua sendi, aerobic
 Alat bantu → berjalan pakai tongkat, penggunaan brace
 Medikamentosa → Nyeri (NSAID), Suplemen (glucosamine dan chondroitin),
suntikan hyaluronate ke dalam sendi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Operasi dipertimbangkan pada pasien dengan kerusakan sendi parah
nyeri yang menetap, dan kelemahan fungsi
 Arthroscopy → prosedur medis untuk mendeteksi, mendiagnosis, dan
mengatasi berbagai masalah pada sendi
 Osteotomy → prosedur bedah orthopedi untuk memotong sekaligus
memperbaiki bentuk tulang dan sendi
 Arthroplasty → mengganti bagian sendi yang radang dengan komponen
sendi buatan (pada permukaan ujung tulang)
 Arthrodesis → penggabungan sendi yaitu ujung tulang digabungkan
Bersama hingga sembuh dan menjadi satu
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Arthroplasty
Arthroscopy
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Gout Arthritis → bentuk artritis inflamatorik dengan kadar asam
urat dalam darah tinggi → hiperurisemia
 Asam urat → membentuk kristal seperti jarum di sendi → sangat
nyeri, kemerahan, bengkak, hangat di area terkena
 Sering terjadi → sendi besar jempol kaki, pergelangan kaki, lutut,
lengan, pergelangan tangan, siku, jaringan lunak, tendon
 Bisa terjadi pada satu sendi dan semakin parah mempengaruhi
beberapa sendi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh menyebabkan nyeri
sendi
 Asam urat → senyawa nitrogen dihasilkan dari proses katabolisme purin baik
dari diet maupun dari asam nukleat endogen (asam deoksiribonukleat)
Gout primer → akibat langsung pembentukan asam urat
tubuh yang berlebihan atau akibat ekskresi asam urat
Gout sekunder → pembentukan asam urat yang
berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang
akibat proses penyakit / konsumsi obat tertentu
Gout idiopatik → hiperurisemia yang tidak jelas penyebab
primer, kelainan genetic, tidak ada kelainan fisiologis
atau anatomi yang jelas
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Suku bangsa / ras → paling tinggi pada penduduk pantai di daerah
Manado-Minahasa karena kebiasaan pola makan dan konsumsi alkohol
 Konsumsi alcohol → meningkatkan produksi asam urat
 Komsumsi ikan laut → makanan dengan kadar purin yang tinggi
 Penyakit → Obesitas, DM, penyakit ginjal, hipertensi, dislipidemia
 Obat-obatan → Diuretik, antihipertensi
 Jenis kelamin → Pria berisiko lebih besar dibanding wanita
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Kadar normal asam urat
Pria < 7 mg/dl dan wanita < 6 mg/dl
Peningkatan dan penurunan kadar asam urat menyebabkan penumpukan asam urat pada
sendi
Kristal asam urat menyebabkan respon inflamasi
Gout arthritis
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Tubuh manusia menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan
sehari-hari, dan hanya butuh 15% purin dari makanan
 Dalam kondisi normal, AU yang dihasilkan dikeluarkan oleh tubuh
dalam bentuk urin dan feses diatur oleh gijal
 Jika kadar AU berlebih, ginjal akan kewalahan dan tidak sanggup
mengaturnya sehingga kelebihan kristal AU akan menumpuk pada
sendi dan jaringan, penumpukan ini menyebabkan sendi terasa
nyeri dan bengkak
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Tahap 1 (akut) → 40-60 tahun pria dan 60 tahun wanita, dibawah usia
tersebut mungkin ada gangguan enzim, penyakit ginjal. Mendadak nyeri
hebat, tidak dapat berjalan, bengkak, merah, hangat, demam, mengigil,
lelah
 Tahap 2 (interkritikal) → penderita sehat dalam rentang waktu tertentu
dan berbeda tiap orang bisa 1-10 tahun atau 1 – 2 tahun
 Tahap 3 (akut intermitten) → jarak serangan mendekat (kambuh,
sembuh), jumlah sendi yang terkena makin banyak
 Tahap 4 (kronik tofaceous) → menderita selama 10 tahun, membentuk
benjolan disekitar sendi yang meradang (thopi)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Thopi → benjolan keras berisi sebuk seperti kapur akibat deposit dari kristal
monosodium urat → menyebabkan kerusakan sendi dan tulang, semakin
besar maka akan semakin nyeri
Tofus
pada
siku
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Tofus
pada
daun telinga
Artritis pirai akut pada MTP I (Podagra) Tofus pada MTP I pecah
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Tofus pada MTP I yang pecah dengan
infeksi kronis
Gambaran radiologis :
erosi pada MTP I
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Pemeriksaan lab
Pemeriksaan cairan sendi
Pemeriksaan rontgen
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
1. Terdapat lebih dari satu kari
serangan arthritis akut
2. Inflamasi maksimal teradi pada
hari pertama gejala atau
serangan
3. Arthritis monoartikuler (terjadi di
satu sisi sendi)
4. Kemerahan pada sendi terserang
5. Bengkak dan nyeri pada sendi
MTP-1 (ibu jari kaki)
6. Artritis unilateral yang
melibatkan MTP-1 (salah satu
sisi)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
7. Arthritis unilateral yang melibatkan
sendi tarsal
8. Adanya thopi di kartilago dan
kapsul sendi
9. Terjadinya peningkatan kadar asam
urat dalam darah (>7,5 mg/dl)
10. Pembengkakan sendi yang asimetris
(radiologis)
11. Kista subkortikal tanpa erosi
(radiologis)
12. Kultur mikroorganisme cairan sendi
menunjukkan hasil negatif
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Hiperurisemia
Primer
Sekunder
Kristal MSU
pada jaringan
Kelainan patologis dalam jaringan
(GOUT)
Komplikasi
Gagal ginjal, hipertensi, PJK
Hiperurisemia
asimptomatis
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Edukasi
Program makanan
Istirahat sendi
Fisioterapi
Penanganan medisinal (tergantung stadium)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
RA → penyakit autoimun → sendi mengalami
peradangan, sehingga terjadi bengkak, nyeri, dan
kerusakan bagian dalam sendi
Arthritis → Bahasa Yunani “arthon” artinya “sendi” dan
“itis artinya “peradangan”
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Indoensia
 Bandungan, Jawa Tengah → prevalensi RA 0,3%
 Malang, penduduk berusia diatas 40 tahun → prevalensi RA 0,5%
di kotamadya dan 0,6% di daerah kabupaten
 Poliklinik RSUP CM Jakarta, tahun 2000, kasus RA merupakan
4,1% dari seluruh kasus
 RS Hasan Sadikin Bandung didapatkan 9% dari seluruh kasus
reumatik tahun 2000-2002
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Tidak dapat dimodifikasi
 Faktor genetic (50% - 60%) berkaitan dengan gen HLA-DRB1
 Usia (40 – 60 tahun), bisa terjadi pada anak (RA Juvenil) namun jarang
 Jenis kelamin → lebih sering pada wanita dibanding pria (3:1) akibat
perbedaan hormone seks
 Dapat dimodifikasi
 Gaya hidup → Status social ekonomi, merokok, diet, infeksi, pekerjaan
 Faktor hormonal → sindrom polikistik ovari, siklus menstruasi ireguler,
menarche usia muda
 Bentuk tubuh → meningkat pada obesitas dengang IMT >30
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Genetik Agen artritogenik
(HLA) (Bakteri, virus)
Proses autoimun
imunitas humoral (FR) , imunitas seluler
mediator keradangan
sitokin, dll
SINOVITIS
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Proses awal peradangan sendi, ditandai dengan meningkatnya jumlah makrofag pada sinovium
yang berperan penting terhadap kerusakan kartilago dan tulang melalui pembentukan
fibroblas.
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Keluhan umum
Perasaan badan lemah, nafsu makan menurun,
peningkatan panas, penurunan BB
Kelainan Sendi
Mengenai sendi kecil dan simetris yaitu sendi wrist,
knee, kaki
Sendi lain seperti elbow, shoulder, pelvic, ankle
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Sinovium normall Sinovium dengan vili
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Tangan
 Terutama sendi MCP, PIP, dan pergelangan
tangan (jarang PID)
 Swan neck deformity (fleksi kontraktur),
hiperekstensi PIP, fleksi DIP)
 Boutonniere (felksi PIP dan hiperekstensi
DIP)
 Carpal tunnel syndrome (n. medianus
tertekan)
 Penekanan n. ulnaris
 Sendi lain
 Vertebra cervical, bahu, siku, panggul, lutut,
kaki, dan pergelangan kaki
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Arthritis pada sendi IPP Arthritis sendi ankilosa Arthritis pada sendi lutut
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Kelainan diluar sendi
 Kulit: nodul subkutan (nodul rematoid)
 Jantung: kelainan jantung
 Paru kelainan paru obstruktif, kelainan pleura (efusi pelura)
 Saraf: sindrom multiple neuritis akibat vasculitis (kehilangan
rasa sensoris di ekstremitas dengan gejala drop foot / wrist)
 Mata: sindrom Sjogren, kekeringan mata
 Kelenjar life: sindrom felty (RA dengan spleenomegali,
limpadenopati, anemia, trombositopeni, neutropeni
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Kriteria arthritis rematoid
1. Kaku sendi pagi hari > 1 jam
2. Arthritis > 3 sendi
3. Arthritis sendi tangan
4. Arthritis simetris
5. Nodul rematoid
6. Faktor reumatiod positif
7. Gambaran radiologis yang khas
Arthritis rheumatoid jika >4 kriteria diatas; kriteria 1-4 > 6 minggu
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Tujuan
 Mengurangi peradangan
 Mempertahankan fungsi sendi
Memperbaiki kerusakan sendi dengan
 Pendidikan
 Terapi fisik
 Terapi medisinal
 Pembedahan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Simptomatis (NSAID)
 Kortikosteroid
 Efek antiinfalamsi dan imunosupresi
 Tanpa efek disease medication
 DMARD (Disease Modified Anti Rheumatic Drug), obat remitif
 Biologic response modifiers (pengobatan masa depan)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 LES → penyakit autoimun kronis yang menyebabkan peradangan
dibeberapa bagian tubuh → kulit, sendi, ginjal, otak
 Lupus → dialami oleh siapa saja, lebih sering dialami oleh wanita
 Pada kondisi fisiologis → system imun akan melindungi tubuh dari
infeksi atau cedera
 Pada kondisi patologis → penyakit autoimun → system imun justru
menyerang sel jaringan dan organ tubuh yang sehat
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Mengenai wanita (wanita : pria ; 9 : 1), terjadi
pada semua usia terutama pada decade ke 2 dan 4
(masa reproduksi)
Semua ras dapat terkena
Terdapat juga tendensi familial
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Idiopatik, diperkirakan interaksi antara factor genetik, lingkungan, hormonal
dan social
 Genetik → gen HLA-DR2 atau DR3, defisiensi komplemen C2, C3, dan C4
 Lingkungan → ”slow virus” mungkin “retrovirus” sebagai pencetus
 Hormonal → gangguan metabolism estrogen dan hiperprolaktemia
 Adanya berbagai factor → paparan sinar matahir (ultraviolet), obat, stress,
ketidakseimbangan diet, merokok dll
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Systemic lupus erythematosus (SLE)
 Paling umum
 Mempengaruhi beberapa organ tubuh → ginjal, jantung, paru,
system saraf, kulit, sendi
 Gejala → ruam kulit, peradangan pada sendi, pembengkakan di
kaki dan sekitar mata
Lupus pada kulit (cutaneous lupus)
 Penderita mengalami luka dan ruam pada kulit
 Area yang sering terpapar sinar matahari → wajah, telinga, leher,
kaki
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Lupus akibat obat (drug induced erythematosus / DILE)
 Akibat induksi obat-obatan dalam jangka panjang
 Obat hipertensi, aritmia, antikonvulsan, antimikroba
Lupus yang terjadi pada bayi baru lahir (neonatal lupus)
 Jarang ditemukan
 Karena ibu memiliki antibody autoimun (autoantibodi) yang
disalurkan kepada bayi lewat plasenta
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
DILE
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Terjadi proses autoimun diperkirakan virus sebagai
pencetus awal patogenesa → limfosit T tidak berfungsi →
menyebabkan pembentukan Ab terhadap tubuh sendiri
(inti sel)
Imun kompleks dalam sirkulasi yang diperkirakan
sebagai penyebab kelainan local maupun sistemik
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Kulit
 Eritema pada muka (butterfly rash)
 Dermatitis akibat sensitive terhadap sinar matahari (fotosensitive)
 Lesi bulosa
 Keadaan subakut dapat terjadi lesi anuler dan papulosekuamus
 Keadaan kronik terjadi discoid dengan atropi sentral, depigmentasi atau
alopecia dengan atau tanpa jaringan parut (lupus hair)
 Ulkus dapat terjadi pada jari
 Keluhan fenoma Raynaud akibat “acrosclerosis”
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Butterfly apperance Floresensi kulit pada penderita les
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Sendi
 Artralgia (joint stiffnes), arthritis, jarang sampai terjadi deformitas
 Sendi interphalangeal proksimal, lutut, pergelangan tangan,
metacarpophalangeal, siku, pergelangan kaki
 Kardiovaskular
 Perikarditis, penyakit jantung coroner akibat aterosklerosis
 Endokarditis verukosa
 Pembuluh darah perifer
 Vaskulitis yang mengenai arteri kecil sampai kapiler pada kulit
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Arthritis sendi tangan pada les Tofus pada MTP I pecah
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Paru
 Pleuritis dengan efusi pleura dan pneumonitis
 Hemoprisis merupakan kelainan yang serius
 Gastrointestinal
 Manifestasi gastrointestinal tidak spesifik
 Nyeri abdomen sering dikeluhkan akibat distress abdominal (akibat penyakit atau obat)
 Ginjal
 Sindrom nefrotik atau sampai gagal ginjal
 Susunan saraf
 Kejang-kejang, psikosis dan neuropati perifer
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Pemeriksaan laboratorium rutin
Pemeriksaan imunologis
Pemeriksaan biokimia
Pemeriksaan lain
Foto dada (body scan)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Diagnosis LES ditegakkan berdasarkan kriteria ARA (American Rheumatism
Association), antara lain
 Eritema di muka (butterfly rash)
 Discoid lupus
 Fotosensitif
 Ulkus pada mulut atau nasofaring
 Arthritis non erosive
 Kelainan renal, dapat berupa proteinuria > 0,5 gm/24 jam
 Pleuritis atau pericarditis
 Psikosis, kejang
 Kelainan darah, dapat berupa anemia hemolitik, leukopenia, limfonemia,
trombositopenia
 Kelainan imunolgis
Diagnosis LES ditegakkan apabila terdapat 4 atau lebih kriteria diatas
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Pemilihan obat tergantung jenis dan berat kerusakan organ
 Hindari paparan sinar matahari berlebih
 Hati-hati pemakaian obat-obatan (alergi obat)
 Kehamilan dan kontrasepsi karena penderita LES terbanyak
adalah wanita dan usia produktif, sering LES mempengaruhi
kehamilan dan sebaliknya
 Pemakaian kontrasepsi sebaiknya yang non hormonal
 Mengatasi infeksi
 Terapi fisik, senam rematik
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
OAINS
 Terutama untuk febris, keluhan sendi, dan nyeri otot
 Aspirin 500mg
Kortikosteroid
 Obat yang sangat penting, tidak semua LES memerlukan
kortikosteroid
Antimalaria
Imunosupresan lain
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Kelainan pada jaringan lunak dan otot termasuk ligament, tendon,
bursa
 Penyebab RNA belum jelas
 Faktor pencetus:
 Beban kerja berlebihan
 Trauma
 Kelainan postural
 Usia lanjut
 Degenerasi jaringan ikat
 Psikologis: stress, depresi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Nyeri local
Radang local
Kekakuan otot
Hambatan pergerakan sendi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Kelainan juxta arikular
 Bursitis
 Lesi tendon (DeQuervein’s, Rotator cuff syndrome)
 Entesopati (epikondilitis, kapsulitis, frozen shoulder)
 Kelainan diskusintervertebralis
 Low back pain
 Idiopatik, berkaitan dengan facet joint arthritis
 Strain
 Disfungsi postural
 Sindrom nyeri lain
 Fibrositis, fibromialgia
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Adanya keluhan rheumatic
Tanpa atau dengan kelainan fisik ringan
Tanpa kelainan laboratoris
Sering pada pemeriksaan radiologis normal
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Edukasi
Terapi fisik
Terapi medisinal
Analgetik sederhana
OAINS
Kortikostreoid lokal
Tindakan lain atau alternatif
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin

More Related Content

Similar to SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx

WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)Tata Qonita
 
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaanyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaaklinikanugerah2021
 
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptxPPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptxyenaharmelayati1
 
Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)Yabniel Lit Jingga
 
Presentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurPresentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurBustanil Ervan
 
Osteo artritis
Osteo artritisOsteo artritis
Osteo artritisSujana Pkm
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Mar Aqma
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxAmelAmeliaPutriAriya
 
P3 sistem gerak makhluk hidup (gangguan pada sistem gerak manusia dan cara me...
P3 sistem gerak makhluk hidup (gangguan pada sistem gerak manusia dan cara me...P3 sistem gerak makhluk hidup (gangguan pada sistem gerak manusia dan cara me...
P3 sistem gerak makhluk hidup (gangguan pada sistem gerak manusia dan cara me...Dea Rodiana
 
SGD 1 Kelompok A1.pptx
SGD 1 Kelompok A1.pptxSGD 1 Kelompok A1.pptx
SGD 1 Kelompok A1.pptxHorakhtyPride
 
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdfMuhammadSyarif783439
 
NYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbx
NYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbxNYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbx
NYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbxssuserd986061
 

Similar to SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx (20)

7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
 
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
 
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaanyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
 
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptxPPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
 
Osteoatritis irahmal
Osteoatritis irahmalOsteoatritis irahmal
Osteoatritis irahmal
 
Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteoarthritis
OsteoarthritisOsteoarthritis
Osteoarthritis
 
Presentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurPresentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spur
 
Osteo artritis
Osteo artritisOsteo artritis
Osteo artritis
 
Catatan pbl 2
Catatan pbl 2Catatan pbl 2
Catatan pbl 2
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
JUMPER'S KNEE SURYANI.pptx
JUMPER'S KNEE SURYANI.pptxJUMPER'S KNEE SURYANI.pptx
JUMPER'S KNEE SURYANI.pptx
 
Osteoartritis
OsteoartritisOsteoartritis
Osteoartritis
 
Osteoarthritis
OsteoarthritisOsteoarthritis
Osteoarthritis
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
 
P3 sistem gerak makhluk hidup (gangguan pada sistem gerak manusia dan cara me...
P3 sistem gerak makhluk hidup (gangguan pada sistem gerak manusia dan cara me...P3 sistem gerak makhluk hidup (gangguan pada sistem gerak manusia dan cara me...
P3 sistem gerak makhluk hidup (gangguan pada sistem gerak manusia dan cara me...
 
SGD 1 Kelompok A1.pptx
SGD 1 Kelompok A1.pptxSGD 1 Kelompok A1.pptx
SGD 1 Kelompok A1.pptx
 
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
 
NYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbx
NYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbxNYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbx
NYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbx
 

More from Julfiana Mardatillah

FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfFISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxJulfiana Mardatillah
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxJulfiana Mardatillah
 
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxJulfiana Mardatillah
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptxJulfiana Mardatillah
 

More from Julfiana Mardatillah (20)

FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfFISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 

Recently uploaded (20)

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 

SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx

  • 1. Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr., M.Biomed Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 2. Sendi → penghubung antar dua tulang dan membantu pergerakan Bagian sendi: Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Tulang rawan Jaringan yang menutupi permukaan tulang pada sendi → membantu gesekan gerakan sendi Membran synovial Jaringan melapisi sendi dan menyegel dalam kapsul sendi → mengeluarkan cairan synovial untuk pelumas Ligamen Pita elastis dan kuat jaringan ikat mengelilingi sendi untuk memberi support dan membatasi pergerakan sendi → hub. tulang & tulang Tendon Jaringan ikat keras di sisi sendi menempel pada otot untuk control pergerakan sendi → hub. otot dan tulang Cairan synovial Cairan bening dan lengket disekresikan oleh membrane sinovial Meniskus Bagian tulang yang melengkung di lutut dan persendian lainnya sebagai bantalan
  • 3. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 4. Sendi Mati → tidak bisa digerakan → sendi pada tulang tengkorak Sendi Kaku → masih dapat digerakkan meski terbatas → sendi tulang antar ruas tulang belakang dan tulang rusuk Sendi Gerak → dapat digerakkan ke segala arah Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 5. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Pivot joint Sendi dengan salah satu ujung tulang membuat gerakan berputar pada ujung tulang lain → sendi tulang tengkorak dan atlas Ball and Socket Joint Sendi peluru bisa bergerak ke segala arah, bentuk seperti bola dan tulang seperti mangkuk Condylar Joint Memungkinkan tubuh untuk melakukan gerakan rotasi, tapi gerakannya terbatas Plane Joint Sendi yang memungkinkan pergerakan atau pergeseran antar tulang. Contoh sendi pergelangan kaki Hinge Joint Memungkinkan Gerakan satu arah saja, hanya bisa diluruskan atau ditekuk, contoh pada lutut dan siku Saddle Joint Mampu bergerak ke samping dan kedepan, atau membuat Gerakan dua arah, contoh sendi tulang pangkal ibu jari
  • 6. Peradangan yang terjadi pada satu atau beberapa sendi → menyebabkan sendi kaku dan sulit digerakkan Ada lebih dari 100 jenis radang sendi, tetapi paling sering terjadi adalah osteoarthritis dan rheumatoid arthritis Bisa terjadi hampir semua sendi → lutut, pinggul, punggung atau tulang belakang, tangan dan kaki Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 7. Osteoarthritis (OA) Gout Arthritis (GA) Rheumatoid Arthritis (RA) Lupus Eritematosus Sistemik (LES) Rematik Non Artikuler (RNA) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 10% 20% 30% 40% Rheumatic Disease Back Pain Soft Tissue Disorder Osteoarthritis Inflammatory Arthritis
  • 8.  Penyakit reumatik merupakan beban kesehatan dimasa mendatang  Osteoarthritis:  40% usia >70 tahun mengeluh OA lutut  80% pasien OA mengalami gangguan pergerakan  25% tidak bisa menjalani kehidupan sehari-hari  Arthritis Rheumatoid  Timbulnya keluhan gangguan dalam pekerjaan karena adanya kecacatan sendi  Nyeri Pinggang  Menjadi epidemi → 80% masyarakat dalam kehidupan pernah mengalami Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 9. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 10.  Osteoarthrosis atau osteoarthritis → penyakit sendi degenerative berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi  Vertebra, panggul, lutut, dan pergelangan kaki → paling sering terkena OA  Nama lain OA  Radiologi : Arthrosis Deforman  Internal Medicine : Arthrosis  Orthopedic : Degenerative, Osteoarthritis  Indonesia : Encok dan Pekapuran Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 11. OA → penyakit rematik sendi paling banyak mengenai usia diatas 50 tahun Umur dibawah 45 tahun prevalensi OA banyak terjadi pada pria Umur diatas 55 tahun prevalensi OA banyak terjadi pada wanita Angka kejadian OA meningkat diikuti kondisi obesitas, sehingga sendi menahan beban tubuh berlebih Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 12.  Berat badan → wanita menopause sering mengalami kenaikan BB, menimbulkan tekanan berlebih pada sendi  Anatomi → sudut pinggul wanita lebih lebar → sudut yang lebih lebar dari lutut memberikan tekanan besar pada bagian luar lutut  Hormon → Hormon relaksin, meningkat selama kehamilan, membuat sendi kendur, menyebabkan ketidakstabilan.  Olahraga → cedera olahraga Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 13. Progresifitas OA perlahan, terjadi beberapa tahun Nyeri timbul menjadi sumber utama keluhan pasien OA Aktivitas fisik pasien berkurang Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin OA terjadi akibat gangguan keseimbangan dari metabolism kartilago dengan kerusakan struktur yang penyebabnya masih belum jelas. Kerusakan diawali karena kegagalan mekanisme proteksi sendi sehingga menimbulkan cidera.
  • 14. Faktor penyebab multifactor OA Primer (idiopatik)  Keturunan  Usia (lansia)  Mekanis (microtrauma)  Kelainan biokimia tulang rawan OA Sekunder  Akibat penyakit lain seperti kelainan endokrin, inflamasi, metabolis, pertumbuhan dan imobilisasi yang lama Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 15. Idiopatik, namun faktor biomekanik (kegagalan mekanisme protektif antara kapsul, sendi, ligament, otot, serabut aferen, dan tulang) dan biokimia menjadi faktor terpenting dalam proses terjadinya OA OA bisa terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain → gout arthritis, rheumatoid arthritis dll Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 16. Perubahan metabolism tulang rawan sendi Peningkatan aktivitas enzim yang merusak matriks tulang rawan sendi, penurunan sintesis proteoglikan, kolagen Menimbulkan reaksi inflamasi (radang) Merangsang makrofag menghasilkan IL-1 Penurunan kekuatan tulang rawan sendi, memberi tekanan berlebih pada serabut saraf Kerusakan mekanik menyebabkan penyempitan rongga sendi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 17. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 18. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 19.  Sistemik  Usia → kartilago sendi kurang responsive dalam sintesis matriks kartilago, menipis dan gaya gesek lebih tinggi, kelemahan otot (unresponsive terhadap impuls), ligamen semakin regang (kurang bisa mengabsorbsi impuls)  Jenis kelamin  Faktor herediter → mutasi gen prokolagen  Intrinsik  Kelainan struktur anatomis pada sendi seperti varus dan valgus  Cedera pada sendi seperti trauma, fraktur, nekrosis Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 20. Nyeri sendi (terlokalisir, radikulopati) Kaku pada pagi hari (morning stiffness) Hambatan pergerakan sendi Krepitasi Perubahan bentuk sendi Perubahan gaya berjalan Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 21.  Pemeriksaan lab darah, imunologi, cairan sendi  Radiologis → penyempitan celah sendi yang asimetris, peningkatan densitas (sclerosis) tulang subchondral, kista tulang, osteofit pada pinggir sendi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 22. Tujuan: Menghilangkan keluhan Mencegah kerusakan berlanjut Penanganan secara menyeluruh Penyebab Proses/pathogenesis Gejala/simptomatis Mengatasi factor lain: psikologis Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 23. Ballotement test Fluctuation test Mc. Murray test Varus Valgus test Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 24.  Pemeriksaan khusus sendi lutut untuk mengetahui cairan dalam lutut dengan cara ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan diletakkan disebelah kiri dan kanan patella  Sesekali processus suprapatellaris dikosongkan memakai tangan lain, maka ibu jari dan jari telunjuk seolah-olah terdorong oleh perpindahan cairan  Positif ketika cairan dalam lutut melibihi normal Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 25. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 26.  Pemeriksaan khusus pada sendi lutut untuk mengetahui cairan pada sendi lutut dengan cara ressesus patellaris dikosongkan dengan menekan menggunakan satu tangan, sementara jari-jari tangan lain menekan patella ke bawah  Bila banyak cairan dalam lutut maka patella akan terangkat dan memungkinkan sedikit ada cairan Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 27. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 28.  Untuk mendeteksi robekan di segmen meniscus bagian belakang  Untuk mengetahui kelainan meniscus medialis dan lateral dengan cara menempatkan lutut melebihi 90° dari fleksi dan kemudian memutar tibia diatas tulang femur menjadi rotasi internal penuh untuk menguji meniscus lateral atau rotasi ekstenal penuh untuk memeriksa meniscus medial  Hasil dianggap positif apabila terdapat suara klik (didengar atau dirasakan) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 29. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 30.  Valgus merupakan Gerakan ke sisi luar (lateral) dan varus adalah Gerakan ke sisi dalam (medial)  Untuk mengetahui kelainan pada ligament collateral lateral dan medial dengan cara fleksi knee, kemudian terapis memegang sisi lateral sendi lutut untuk identifikasi MCL dan memegang sisi medial sendi lutut untuk mengidentifikasi ligament LCL. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 31. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 32. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 33. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 34. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 35.  Meringankan kerja sendi dengan menurunkan berat badan jika memiliki berat badan berlebih  Olahraga → senam menggerakkan semua sendi, aerobic  Alat bantu → berjalan pakai tongkat, penggunaan brace  Medikamentosa → Nyeri (NSAID), Suplemen (glucosamine dan chondroitin), suntikan hyaluronate ke dalam sendi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 36.  Operasi dipertimbangkan pada pasien dengan kerusakan sendi parah nyeri yang menetap, dan kelemahan fungsi  Arthroscopy → prosedur medis untuk mendeteksi, mendiagnosis, dan mengatasi berbagai masalah pada sendi  Osteotomy → prosedur bedah orthopedi untuk memotong sekaligus memperbaiki bentuk tulang dan sendi  Arthroplasty → mengganti bagian sendi yang radang dengan komponen sendi buatan (pada permukaan ujung tulang)  Arthrodesis → penggabungan sendi yaitu ujung tulang digabungkan Bersama hingga sembuh dan menjadi satu Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 37. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Arthroplasty Arthroscopy
  • 38. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 39.  Gout Arthritis → bentuk artritis inflamatorik dengan kadar asam urat dalam darah tinggi → hiperurisemia  Asam urat → membentuk kristal seperti jarum di sendi → sangat nyeri, kemerahan, bengkak, hangat di area terkena  Sering terjadi → sendi besar jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan tangan, siku, jaringan lunak, tendon  Bisa terjadi pada satu sendi dan semakin parah mempengaruhi beberapa sendi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 40. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin  Penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh menyebabkan nyeri sendi  Asam urat → senyawa nitrogen dihasilkan dari proses katabolisme purin baik dari diet maupun dari asam nukleat endogen (asam deoksiribonukleat)
  • 41. Gout primer → akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat ekskresi asam urat Gout sekunder → pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses penyakit / konsumsi obat tertentu Gout idiopatik → hiperurisemia yang tidak jelas penyebab primer, kelainan genetic, tidak ada kelainan fisiologis atau anatomi yang jelas Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 42.  Suku bangsa / ras → paling tinggi pada penduduk pantai di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan pola makan dan konsumsi alkohol  Konsumsi alcohol → meningkatkan produksi asam urat  Komsumsi ikan laut → makanan dengan kadar purin yang tinggi  Penyakit → Obesitas, DM, penyakit ginjal, hipertensi, dislipidemia  Obat-obatan → Diuretik, antihipertensi  Jenis kelamin → Pria berisiko lebih besar dibanding wanita Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 43. Kadar normal asam urat Pria < 7 mg/dl dan wanita < 6 mg/dl Peningkatan dan penurunan kadar asam urat menyebabkan penumpukan asam urat pada sendi Kristal asam urat menyebabkan respon inflamasi Gout arthritis Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 44.  Tubuh manusia menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan sehari-hari, dan hanya butuh 15% purin dari makanan  Dalam kondisi normal, AU yang dihasilkan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urin dan feses diatur oleh gijal  Jika kadar AU berlebih, ginjal akan kewalahan dan tidak sanggup mengaturnya sehingga kelebihan kristal AU akan menumpuk pada sendi dan jaringan, penumpukan ini menyebabkan sendi terasa nyeri dan bengkak Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 45. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 46.  Tahap 1 (akut) → 40-60 tahun pria dan 60 tahun wanita, dibawah usia tersebut mungkin ada gangguan enzim, penyakit ginjal. Mendadak nyeri hebat, tidak dapat berjalan, bengkak, merah, hangat, demam, mengigil, lelah  Tahap 2 (interkritikal) → penderita sehat dalam rentang waktu tertentu dan berbeda tiap orang bisa 1-10 tahun atau 1 – 2 tahun  Tahap 3 (akut intermitten) → jarak serangan mendekat (kambuh, sembuh), jumlah sendi yang terkena makin banyak  Tahap 4 (kronik tofaceous) → menderita selama 10 tahun, membentuk benjolan disekitar sendi yang meradang (thopi) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 47. Thopi → benjolan keras berisi sebuk seperti kapur akibat deposit dari kristal monosodium urat → menyebabkan kerusakan sendi dan tulang, semakin besar maka akan semakin nyeri Tofus pada siku Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Tofus pada daun telinga
  • 48. Artritis pirai akut pada MTP I (Podagra) Tofus pada MTP I pecah Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 49. Tofus pada MTP I yang pecah dengan infeksi kronis Gambaran radiologis : erosi pada MTP I Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 50. Pemeriksaan lab Pemeriksaan cairan sendi Pemeriksaan rontgen Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 51. 1. Terdapat lebih dari satu kari serangan arthritis akut 2. Inflamasi maksimal teradi pada hari pertama gejala atau serangan 3. Arthritis monoartikuler (terjadi di satu sisi sendi) 4. Kemerahan pada sendi terserang 5. Bengkak dan nyeri pada sendi MTP-1 (ibu jari kaki) 6. Artritis unilateral yang melibatkan MTP-1 (salah satu sisi) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 7. Arthritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal 8. Adanya thopi di kartilago dan kapsul sendi 9. Terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah (>7,5 mg/dl) 10. Pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis) 11. Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis) 12. Kultur mikroorganisme cairan sendi menunjukkan hasil negatif
  • 52. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 53. Hiperurisemia Primer Sekunder Kristal MSU pada jaringan Kelainan patologis dalam jaringan (GOUT) Komplikasi Gagal ginjal, hipertensi, PJK Hiperurisemia asimptomatis Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 54. Edukasi Program makanan Istirahat sendi Fisioterapi Penanganan medisinal (tergantung stadium) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 55. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 56. RA → penyakit autoimun → sendi mengalami peradangan, sehingga terjadi bengkak, nyeri, dan kerusakan bagian dalam sendi Arthritis → Bahasa Yunani “arthon” artinya “sendi” dan “itis artinya “peradangan” Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 57. Indoensia  Bandungan, Jawa Tengah → prevalensi RA 0,3%  Malang, penduduk berusia diatas 40 tahun → prevalensi RA 0,5% di kotamadya dan 0,6% di daerah kabupaten  Poliklinik RSUP CM Jakarta, tahun 2000, kasus RA merupakan 4,1% dari seluruh kasus  RS Hasan Sadikin Bandung didapatkan 9% dari seluruh kasus reumatik tahun 2000-2002 Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 58.  Tidak dapat dimodifikasi  Faktor genetic (50% - 60%) berkaitan dengan gen HLA-DRB1  Usia (40 – 60 tahun), bisa terjadi pada anak (RA Juvenil) namun jarang  Jenis kelamin → lebih sering pada wanita dibanding pria (3:1) akibat perbedaan hormone seks  Dapat dimodifikasi  Gaya hidup → Status social ekonomi, merokok, diet, infeksi, pekerjaan  Faktor hormonal → sindrom polikistik ovari, siklus menstruasi ireguler, menarche usia muda  Bentuk tubuh → meningkat pada obesitas dengang IMT >30 Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 59. Genetik Agen artritogenik (HLA) (Bakteri, virus) Proses autoimun imunitas humoral (FR) , imunitas seluler mediator keradangan sitokin, dll SINOVITIS Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Proses awal peradangan sendi, ditandai dengan meningkatnya jumlah makrofag pada sinovium yang berperan penting terhadap kerusakan kartilago dan tulang melalui pembentukan fibroblas.
  • 60. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 61. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 62. Keluhan umum Perasaan badan lemah, nafsu makan menurun, peningkatan panas, penurunan BB Kelainan Sendi Mengenai sendi kecil dan simetris yaitu sendi wrist, knee, kaki Sendi lain seperti elbow, shoulder, pelvic, ankle Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 63. Sinovium normall Sinovium dengan vili Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 64. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 65.  Tangan  Terutama sendi MCP, PIP, dan pergelangan tangan (jarang PID)  Swan neck deformity (fleksi kontraktur), hiperekstensi PIP, fleksi DIP)  Boutonniere (felksi PIP dan hiperekstensi DIP)  Carpal tunnel syndrome (n. medianus tertekan)  Penekanan n. ulnaris  Sendi lain  Vertebra cervical, bahu, siku, panggul, lutut, kaki, dan pergelangan kaki Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 66. Arthritis pada sendi IPP Arthritis sendi ankilosa Arthritis pada sendi lutut Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 67. Kelainan diluar sendi  Kulit: nodul subkutan (nodul rematoid)  Jantung: kelainan jantung  Paru kelainan paru obstruktif, kelainan pleura (efusi pelura)  Saraf: sindrom multiple neuritis akibat vasculitis (kehilangan rasa sensoris di ekstremitas dengan gejala drop foot / wrist)  Mata: sindrom Sjogren, kekeringan mata  Kelenjar life: sindrom felty (RA dengan spleenomegali, limpadenopati, anemia, trombositopeni, neutropeni Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 68. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 69. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 70.  Kriteria arthritis rematoid 1. Kaku sendi pagi hari > 1 jam 2. Arthritis > 3 sendi 3. Arthritis sendi tangan 4. Arthritis simetris 5. Nodul rematoid 6. Faktor reumatiod positif 7. Gambaran radiologis yang khas Arthritis rheumatoid jika >4 kriteria diatas; kriteria 1-4 > 6 minggu Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 71. Tujuan  Mengurangi peradangan  Mempertahankan fungsi sendi Memperbaiki kerusakan sendi dengan  Pendidikan  Terapi fisik  Terapi medisinal  Pembedahan Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 72.  Simptomatis (NSAID)  Kortikosteroid  Efek antiinfalamsi dan imunosupresi  Tanpa efek disease medication  DMARD (Disease Modified Anti Rheumatic Drug), obat remitif  Biologic response modifiers (pengobatan masa depan) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 73. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 74.  LES → penyakit autoimun kronis yang menyebabkan peradangan dibeberapa bagian tubuh → kulit, sendi, ginjal, otak  Lupus → dialami oleh siapa saja, lebih sering dialami oleh wanita  Pada kondisi fisiologis → system imun akan melindungi tubuh dari infeksi atau cedera  Pada kondisi patologis → penyakit autoimun → system imun justru menyerang sel jaringan dan organ tubuh yang sehat Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 75. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 76. Mengenai wanita (wanita : pria ; 9 : 1), terjadi pada semua usia terutama pada decade ke 2 dan 4 (masa reproduksi) Semua ras dapat terkena Terdapat juga tendensi familial Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 77.  Idiopatik, diperkirakan interaksi antara factor genetik, lingkungan, hormonal dan social  Genetik → gen HLA-DR2 atau DR3, defisiensi komplemen C2, C3, dan C4  Lingkungan → ”slow virus” mungkin “retrovirus” sebagai pencetus  Hormonal → gangguan metabolism estrogen dan hiperprolaktemia  Adanya berbagai factor → paparan sinar matahir (ultraviolet), obat, stress, ketidakseimbangan diet, merokok dll Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 78. Systemic lupus erythematosus (SLE)  Paling umum  Mempengaruhi beberapa organ tubuh → ginjal, jantung, paru, system saraf, kulit, sendi  Gejala → ruam kulit, peradangan pada sendi, pembengkakan di kaki dan sekitar mata Lupus pada kulit (cutaneous lupus)  Penderita mengalami luka dan ruam pada kulit  Area yang sering terpapar sinar matahari → wajah, telinga, leher, kaki Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 79. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 80. Lupus akibat obat (drug induced erythematosus / DILE)  Akibat induksi obat-obatan dalam jangka panjang  Obat hipertensi, aritmia, antikonvulsan, antimikroba Lupus yang terjadi pada bayi baru lahir (neonatal lupus)  Jarang ditemukan  Karena ibu memiliki antibody autoimun (autoantibodi) yang disalurkan kepada bayi lewat plasenta Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 81. DILE Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 82. Terjadi proses autoimun diperkirakan virus sebagai pencetus awal patogenesa → limfosit T tidak berfungsi → menyebabkan pembentukan Ab terhadap tubuh sendiri (inti sel) Imun kompleks dalam sirkulasi yang diperkirakan sebagai penyebab kelainan local maupun sistemik Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 83.  Kulit  Eritema pada muka (butterfly rash)  Dermatitis akibat sensitive terhadap sinar matahari (fotosensitive)  Lesi bulosa  Keadaan subakut dapat terjadi lesi anuler dan papulosekuamus  Keadaan kronik terjadi discoid dengan atropi sentral, depigmentasi atau alopecia dengan atau tanpa jaringan parut (lupus hair)  Ulkus dapat terjadi pada jari  Keluhan fenoma Raynaud akibat “acrosclerosis” Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 84. Butterfly apperance Floresensi kulit pada penderita les Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 85.  Sendi  Artralgia (joint stiffnes), arthritis, jarang sampai terjadi deformitas  Sendi interphalangeal proksimal, lutut, pergelangan tangan, metacarpophalangeal, siku, pergelangan kaki  Kardiovaskular  Perikarditis, penyakit jantung coroner akibat aterosklerosis  Endokarditis verukosa  Pembuluh darah perifer  Vaskulitis yang mengenai arteri kecil sampai kapiler pada kulit Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 86. Arthritis sendi tangan pada les Tofus pada MTP I pecah Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 87. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 88.  Paru  Pleuritis dengan efusi pleura dan pneumonitis  Hemoprisis merupakan kelainan yang serius  Gastrointestinal  Manifestasi gastrointestinal tidak spesifik  Nyeri abdomen sering dikeluhkan akibat distress abdominal (akibat penyakit atau obat)  Ginjal  Sindrom nefrotik atau sampai gagal ginjal  Susunan saraf  Kejang-kejang, psikosis dan neuropati perifer Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 89. Pemeriksaan laboratorium rutin Pemeriksaan imunologis Pemeriksaan biokimia Pemeriksaan lain Foto dada (body scan) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 90.  Diagnosis LES ditegakkan berdasarkan kriteria ARA (American Rheumatism Association), antara lain  Eritema di muka (butterfly rash)  Discoid lupus  Fotosensitif  Ulkus pada mulut atau nasofaring  Arthritis non erosive  Kelainan renal, dapat berupa proteinuria > 0,5 gm/24 jam  Pleuritis atau pericarditis  Psikosis, kejang  Kelainan darah, dapat berupa anemia hemolitik, leukopenia, limfonemia, trombositopenia  Kelainan imunolgis Diagnosis LES ditegakkan apabila terdapat 4 atau lebih kriteria diatas Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 91.  Pemilihan obat tergantung jenis dan berat kerusakan organ  Hindari paparan sinar matahari berlebih  Hati-hati pemakaian obat-obatan (alergi obat)  Kehamilan dan kontrasepsi karena penderita LES terbanyak adalah wanita dan usia produktif, sering LES mempengaruhi kehamilan dan sebaliknya  Pemakaian kontrasepsi sebaiknya yang non hormonal  Mengatasi infeksi  Terapi fisik, senam rematik Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 92. OAINS  Terutama untuk febris, keluhan sendi, dan nyeri otot  Aspirin 500mg Kortikosteroid  Obat yang sangat penting, tidak semua LES memerlukan kortikosteroid Antimalaria Imunosupresan lain Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 93. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 94.  Kelainan pada jaringan lunak dan otot termasuk ligament, tendon, bursa  Penyebab RNA belum jelas  Faktor pencetus:  Beban kerja berlebihan  Trauma  Kelainan postural  Usia lanjut  Degenerasi jaringan ikat  Psikologis: stress, depresi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 95. Nyeri local Radang local Kekakuan otot Hambatan pergerakan sendi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 96. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 97.  Kelainan juxta arikular  Bursitis  Lesi tendon (DeQuervein’s, Rotator cuff syndrome)  Entesopati (epikondilitis, kapsulitis, frozen shoulder)  Kelainan diskusintervertebralis  Low back pain  Idiopatik, berkaitan dengan facet joint arthritis  Strain  Disfungsi postural  Sindrom nyeri lain  Fibrositis, fibromialgia Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 98. Adanya keluhan rheumatic Tanpa atau dengan kelainan fisik ringan Tanpa kelainan laboratoris Sering pada pemeriksaan radiologis normal Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 99. Edukasi Terapi fisik Terapi medisinal Analgetik sederhana OAINS Kortikostreoid lokal Tindakan lain atau alternatif Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 100. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 101. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 102. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 103. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 104. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 105. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 106. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 107. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 108. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 109. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 110. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 111. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 112. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 113. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 114. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Editor's Notes

  1. umumnya tidak ada kelainan kecuali osteoarthritis yang disertai peradangan.
  2. MONOSODIUM URATE (ASAM URAT)
  3. Sendi sehat (A) terdiri dari dua ujung tulang yang berdekatan dan ditutupi lapisan tulang rawan. Ruang antar ujung disebut rongga artikuler (articular cavity) yang dibatasi oleh membrane synovial dikedua sisinya dan berisi cairan synovial Membran synovial adalah lapisan sel tipis yang dibentuk oleh dua jenis sinoviosit: sel synovialmirip makrofag tipe A atau sinoviosit mirip fibroblast (FLS) tipe B Membran synovial menghasilkan cairan synovial dan karena organisasinya berpori memungkinkan difusi nutrisi dalam serum ke tulang rawan avascular Pertemuan kerentanan genetik dan faktor lingkungan menentukan perkembangan respon autoimun yang mendahului arthritis klinis. Karena alasan yang kurang dipahami, respons autoimun ini memburuk di sinovium, tempat leukosit menyusup dan menyebabkan peradangan membran sinovial (sinovitis reumatoid) (Gambar 1A, sisi kanan). Infiltrasi sinovial mencakup sel imun bawaan dan adaptif (33, 34) dan menciptakan lingkungan mikro di mana FLS memperoleh fenotip invasif dan inflamasi, yang menyebabkan hiperplasia lapisan sinovial (35, 36). FLS mengeluarkan matriks metalloproteinase (MMPs) dan kolagenase, mendorong kerusakan tulang rawan [37]. Infiltrasi leukosit dan sekresi sitokin pro-inflamasi mendukung pematangan pra-osteoklas menjadi osteoklas, yang menyebabkan erosi tulang [38-40]. Sitokin dan faktor pertumbuhan yang dilepaskan oleh sel yang diinfiltrasi, bersama dengan hipoksia akibat hiperplasia sinovial, memicu angiogenesis [41-43], membentuk umpan balik yang mendukung infiltrasi leukosit terus menerus dan peradangan kronis. Peradangan yang dimulai di sinovium memberi jalan kepada peradangan sistemik yang mengubah fungsi jaringan dan organ jauh, seperti endotel pembuluh darah, jaringan adiposa, hati dan paru-paru. Akibatnya, ExRA hadir pada pasien RA, seperti penyakit kardiovaskular (CVD), anemia atau rheumatoid lung, dan lain-lain [44]. Meskipun sel imun yang berbeda menyusup ke sendi yang meradang, kita akan fokus pada sel T CD4, yang, seperti disebutkan di atas, tampaknya berperan penting dalam patofisiologi RA dengan mensekresi sitokin dan bekerja sama dengan sel sinovial.